• Tidak ada hasil yang ditemukan

Regulasi dan Kebijakan Telekomunikasi regulasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Regulasi dan Kebijakan Telekomunikasi regulasi"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Abstract Penemuan telegraf pada akhir abad 19 menjadi

tanda dimulai nya suatu era telekomunisi di dunia. Berbagai penemuan setelah itu hadir dan ikut dalam merubah dunia. Hingga saat ini kita di berada di era digital. Era dimana pertukaran informasi dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Regulasi menjadi aspek penting dalam bisnis telekomunikasi. Regulator menjalankan fungsi pengawasan dan pembuat aturan agar tidak merugikan dan mampu mengakomodir setiap kepentingan semua pihak. Regulator juga harus adaptif terhadap setiap perkembangan teknologi telekomunikasi agar setiap peraturan dan kebijakan yang dibuat mampu menjawab permasalahan yang terjadi di dunia telekomunikasi.

I. PENDAHULUAN : SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TELEKOMUNIKASIDI DUNIA

EJARAH perkembangan Telekomunikasi modern di mulai ketika di temukan nya Telegraf pada akhir abad ke 19 oleh Samuel Morse. Selang beberapa tahun dari penemuan morse Alexandre graham Bell menemukan Telephone yang dapat mentransmisikan suara dari suatu titik ke titik lain nya. Kedua Teknologi ini masih menggunakan kabel sebagai media transmisi nya. Pada tahun 1887 Heinrich Hertz menjadi orang pertama yang berhasil yang menemukan gelombang radio. Penumuan nya di sempurn oleh ilmuan itali bernama Gugliemmo Marconi pada awal abad 20. Marcono berhasil mentrasmisikan data dengan menggunakan gelombang radio. Pada era itu muncul berbagai Teknologi telekomunikasi seperti radio dan telephone. Di London seorang insinyur Skotlandia John Logie Baird berhasil mentrasmisikan gambar bergerak atau yang biasa kita sebut dengan Televisi. BBC pun mengudara pada tahun 1929 dan menjadi perusahaan broadcasting pertama di Dunia.

Komunikasi antar benua pun terwujud pada tahun 1927. Inggris dan Amerika serikat terhubung melalui jaringan radio telephone melalui jaringan bawah laut transatlantic. Terhubungan nya kedua negara yang terpisah jauh oleh jaringan telekomunikasi semakin memudahkan terjadi Pertukaran informasi di belahan dunia. Jaringan telekomunikasi pun berkembang pesat. Serta ikut berperan dalam perubahan geo politik dunia saat itu. Tak terkecuali di Indonesia. Jaringan telekomunikasi pertama di Indonesia di bangun oleh pemerintah Hindia Belanda yaitu berupa telegraf elektro magnit yang menghubungkan Batavia (Jakarta) dan Buitenzorg (Bogor). Dua tahun kemudian dibuka saluran Jakarta-Surabaya dengan cabang Semarang-Ambarawa. Sejak itu jasa telegraf dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Keberadaan

Telekomunikasi juga sangat berperan dalam perjuangan perebutan kemerdekaan pada saat itu, radio dan telegraf mejadi media bagi para pejuang untuk bertukar dan menyebarkan informasi kepada masyarakat umum. Setelah masa Perang dunia perkembangan Teknologi telekomunikasi pun semakin pesat. Di era perang dingin Amerika berhasil menemukan Satelit sebagai sarana telekomunikasi jarak jauh. Lalu pada tahun 60an departemen pertahanan Amerika Serikat mengembangkan suatu jaringan yang dapat menghubungkan suatu computer dengan computer lain nya atau di sebut juga denga ARPAnet yang akan menjadi cikal bakal internet pada saat itu. Jaringan internet pun berkembang pesat hingga saat ini. Internet di nilai menjadi salah satu penemuan yang merubah dunia. Seiring dengan penemuan internet, Teknologi telekomunikasi pun berkembangan dengan di mulai nya era Teknologi Jaringan selular dengan mennggunakan spektrum frekuensi radio. Era ini di tandai dengan di temukan nya system selular analog pada tahun 1980 atau yang dikenal juga denga system generasi pertama atau 1G. peralihan dari system analog ke system digital pada tahun awal tahun 1990an dengan peluncuran layanan selular digital generasi kedua atau di sebut juga dengan jaringan 2G. jaringan 2G menewarkan jaringan dasar telekomunikasi seperti SMS dan Voice dan layanan tambahan internet kecepatan rendah menggunakan Teknologi GPRS dan EDGE pada era ini pula kemunculan berbagai macam smartphone yang di lengkapi dengan beberapa fitur yang lengkap, sehigga memudahkan mobilitas pengguna nya. Pada awal tahun 2000an generasi ketiga Teknologi selular di kembangkan (3G), Teknologi ini menawarkan layanan internet dengan kecepatan mencapai 480Kbps. Dengan ada nya Teknologi 3G memungkinkan untuk melakukan layanan Video call yang di gadang menjadi andalan layanan 3G ketika pertama kali di luncurkan. Setelah layanan 3G , muncul lah layanan 4G yang menawarkan kecepatan yang jauh lebih cepat dari Teknologi sebelum nya. Layanan 4G di kembangkan dengan 2 teknologi yang berbeda yaitu WiMAX dan LTE (Long Term Evolution) namun WiMAX kurang di minati, sedangkan LTE telah digunakan sebagai standar di banyak negara di dunia. Layanan 4G memberikan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga memungkinkan untuk meenggabungkan berbagai layanan. Seperti broadcasting melalui jaringan internet. Layanan streaming music dan lain sebagai nya. Kedapan nya dunia telekomunikasi akan kehadiran generasi baru jaringan selular atau 5G. teknologi ini menawarkan kecepatan yang kecepatan yang jauh berkali lipat dari 4G, 5G di proyeksikan

Telekomunikasi dan Regulasi

Imran Aulia – 1706992343

Program Studi Magister Manajemen Telekomunikasi, Fakultas Teknik Universitas Indonesia - Jakarta, Indonesia

Tel : +6285320084443, Email : Imran.aulia@live.com

(2)

untuk komunikasi mesin atau yang di sebut juga dengan IoT (Internet of Thing).

II. REGULASI&KEBIJAKANTELEKOMUNIKASI Salah satu aspek terpenting dalam penyelanggaraan suatu teknologi adalah ada nya fungsi regulator, yang mengatur kebijakan dan berbagai standar. Di Telekomunikasi kita mengenal ada nya ITU (International Telecomunication Union) sebuah badan dunia di bawah naungan PBB yang mengatur mengenai kebijkan dan standar di Telekomunikasi. Sedangkan di Indonesia kita mengenal BRTI (Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia) dan Kementrian Informasi dan Komunikasi yang menjalankan fungsi regulasi di Indonesia. Peran Utama regulator adalah untuk mempromosikan kepentingan publik.

Regulasi telekomunikasi di Indonesia pasca reformasi mengalami perubahan yang signifikan. Melalui undang undang 36 tahun 1999, telekomunikasi mengalami transisi dari monopoli negara ke struktur pasar yang swasta dan kompetitif. Ada beberapa alasan yang mendukung keputusan tersebut, seperti meningkatkan kompentisi antar penyedia layanan, sehingga semakin meningkat nya kualitas layanan, menciptakan iklim bisnis yang sehat dan mempercepat tumbuh nya industry telekomnuikasi,serta yang terpenintng adalah untuk mengurangi penyalahgunaan kekuatan pasar oleh negara, jika negara terus memonopoli industry maka semua nya akan di kontrol negara. Di Indonesia ada beberapa hal yang menjadi perhatian bagi Regulator terutama di era ICT saat ini,seperti hadir nya layanan OTT yang mengancam operator telekomunikasi di Indonesia, layanan OTT bagaikan benalu bagi operator, di suatu sisi layanan ini membebani jaringan dengan traffic yang tinggi dan di satu sisi operator tidak mendapatkan apa apa dari layanan ini. Saat ini belum ada regulasi yang mengatur mengenai OTT, urgensi mengenai regulasi OTT ini cukup mendesak karena layanan OTT telah mengancam pemasukan operator. Selain itu, ada nya regulasi tentang OTT akan memberikan pendapatan bagi negara dengan penarikan pajak bagi penyelenggara layanan OTT.

Jumlah operator di Indonesia cukup banyak terhitung ada 5 operator besar yang beroperasi di Indonesia. Jumlah ini di nilai tidak efesien karena ada beberapa operator yang terlalu dominan di sejumlah wilayah dan mendominasi pasar. Kurang merata nya infrastruktur telekomunikasi menjadi kendala bagi operator untuk mengembangkan insfrastruktur mereka. Salah satu solusi yang di tawarkan adalah merger antar operator. Pemerintah di minta untuk mengkaji persolan ini karena dengan konsilidasi antar operator akan mendorong tercipta nya iklim yang investasi yang sehat, operator juga bisa terdorong untuk mengembangkan insfrastrukur mereka terutama di daerah tertinggal. Jumlah ideal operator yang beroperasi di Indonesia adalah 3 atau 4 operator. Selain merger antar operator, network sharing menjadi salah satu solusi yang realisitis untuk di terapkan untuk efesiensi telekomunikasi di Indonesia agar meningkatkan efisiensi frekuensi dan.mempercepat penetrasi infrastruktur dan layanan pitalebar (broadband). Ada beberapa model bisnis yang di tawarkan

dalam network sharing seperti yakni Mobile Network Virtual Operator, CME Sharing, multi operator radio access network (MORAN), multi operator core network (MOCN) dan Roaming. dua operator yang sudah mengadopsi network sharing untuk 4G adalah Indosat Ooredoo dan XL Axiata dengan konsep MORAN. MORAN adalah operator bisa berbagi BTS, tapi tetap menggunakan spektrum masing-masing. Pemerintah selaku regulator diharapkan untuk dapat mendorong hal ini. Agar cita-cita efiseinsi telekomunikasi bisa tercapai.

Ada beberapa hal lain yang menjadi perhatian regulator seperti penarikan dana USO (Universal Service Obligation) dari operator sebanyak 1,25 persen keuntungan operator dan Proses lelang hak penggunaan spektrum frekuensi. Penarikan dana ini harus di awasi agar tidak terjadi penyelewangan dan dana yang digunakan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat banyak. Selain itu masih ada permsalahan regulasi penyiaran seperti konvergensi penyiaran , konversi TV analog ke digital. Walaupun hal ini telah di atur dalam undang udnang tetapi dalam penerapan nya masih jauh dari harapan. Regulator diharapakan mempercepat proses ini. Implementasi beberapa project vital telekomunikasi di Indonesia yang seperti Project palapa ring, pembangunan ekosistem E-commerce , persiapan implementasi 5G juga harus menjadi perhatian bagi regulator di Indonesia.

III. KESIMPULAN

Ada 3 aspek penting dalam dunia telekomunikasi yaitu Operator / Vendor , User dan Regulator. Regulator berperan penting dalam bisnis telekomunikasi. Regulator menjalankan fungsi pengawasan , pembuat kebijakan dan peraturan agar menjaga bisnis telekomunikasi dapat tumbuh dan berkembangan tampa merugikan salah satu pihak. Hadir nya berbagai teknologi baru berpotensi menghadirkan perubahan dalam kehidupan masyarakat. Regulator harus mempertimbangkan setiap aspek yang ada di dalam setiap kebijakan yang mereka buat. Agar mampu mengakomodir kepentingan semua pihak.

REFERENCES

[1] Telecomunication Regulation Handbook, International telecommunication Union, Tenth Anniversary Edition , 2011 [2] Strategies for Successful Telecommunications Regulation in Weak Governance Environments, Peter L. Smith Björn Wellenius,2011

[3] https://www.linkedin.com/pulse/6-milestones-history-telecommunications-desmond-chong

[4] Indonesia Broadband Plan 2014-2019, Kementiran Informasi dan komunikasi Indonesia, 2014

Referensi

Dokumen terkait

Internet pada awalnya merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced

2) Selanjutnya dapat melakukan assesment pada para calon vendor agar mendapatkan pemilihan vendor yang tepat (seperti Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang memilih

Kebijakan Ekonomi Amerika Serikat masa Presiden Barack Obama Terhadap Kawasan Amerika Latin .... Kebijakan Ekonomi Amerika Serikat

Pada awalnya Internet merupakan suatu jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika di awal tahun enam puluhan, melalui proyek ARPA (Advanced Research

Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project

Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research

Internet dimulai ketika Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Department of Defense USA) membangun sebuah jaringan komputer di tahun 1969, yang diberi nama ARPANET (Advanced

Dokumen ini membahas sejarah Internet dan tujuan