• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH UMKM D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH UMKM D"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

“PERAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH(UMKM) DAN PARIWISATA DALAM MENANGULAGI KEMISKINAN DI SIDOARJO DI TINJAU DARI EKONOMI SYARIAH ”

A. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia karena memiliki wilayah yang sangat luas dan terdiri dari pulau - pulau besar maupun pulau kecil yang tiap pulaunya memiliki budaya, adat istiadat, dan bahasa yang berbeda - beda. Dimbangi dengan banyaknya budaya dan adat istiadat, di dataran yang terdapat di negara ini mengandung Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat melimpah dan berperan penting dalam kehidupan manusia. Sumber daya alam dibagi menjadi dua yaitu sumber daya alam hayati dan sumber daya alam nonhayati. Sumber daya hayati adalah sumber daya alam yang berasal dari mahluk hidup seperti tumbuhan dan hewan,sedangkan sumber daya nonhayati adalah sumber daya alam yang berasal dari benda mati seperti tanah, air, dan pertambangan. Sumber daya alam yang melimpah menguntungkan bagi indonesia di bidang ekonomi .

(2)

dalam arti Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia adalah kemiskinan, kemiskinan dianggap sebagai salah satu permasalahan sosial yang kompleks.

Bahkan dalam setiap pergantian pemimpin kemiskian senantisa menghiasi periode kepemimpinan tersebut. Padahal setiap mereka yang memimpin Negara Indonesia selalu membawa isu kemiskinan sebagai misi utama mereka disamping misi-misi yang lain. B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana umkm dan pariwisata dalam mengatasi kemiskinan korban lumpur lapindo di sidoarjo ?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Mengatahui peran umkm dan pariwisata dalam mengatasi kemiskinana di sidoarjo D. IDENTIFIKASI PENELITIAN DAN BATASAN MASALAH

Batasan masalah penelitian yang mana harus dilakukan agar tidak melampau jauh dengan masalah yang terjadi di ndalam propasal ini. Menerangkan UMKM dan pariwisata di sidoarjo sangat pentingnya bagi warga lumpur lapindo yang sudah kehilangan perekonomian mereka. Umkm di sidoarjo sudah banyak berkembang dan banyak produk-produk barang maupun olahan makan dan minumadi buat dari masyarakat UMKm sidoarjo .dan pariwisata dari bencana lumpur lapindo sendiri di manfaat oleh warga maupun masyarakat setempat untuk mencari mata pencaarian perekonomian agar bisa setabil . E. MANFAAT PENELITIAN

(3)

dengan umkm dan pariwisata. Daya tarik masyarakat indonesia yang ingin berkunjung di wilayah tersebut semakin banyak dan juga wilayah tersebut banyak yang mengenalnya .

F. LANDASAN TEORI

A. Strategi Penanggulangan Kemiskinan

Pembangunan perekonomian yang dilakukan oleh suatu negara adalah salah satu upaya untuk meningkatkan taraf hidup penduduknya. Pada negara yang sedang berkembang umumnya berusaha untuk mengembangkan diri dari masyarakat yang sifatnya tradisional dimana dalam kondisi yang masih terbelakang menuju kearah yang lebihbaik dan maju. Kalau ini dikaitkan dengan masalah ekonomi maka hal ini ditujukan kearah mendapatkan tingkatkesejahteraan dan ekonomi yang lebih baik.

Salah satu indikator keberhasilan pembangunan perekonomian suatu negara atau pemerintah adalahberkurangnya jumlah penduduk miskin karena pada hakekatnya suatu pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata. Hal ini sesuai dengan UUD1945 pasal 27 bahwa fakir miskindan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. Di Indonesia, strategi pembangunan diprioritaskan pada pemerataanhasil-hasil pembangunan sejalan dengan amanat GBHN bahwa arah dan tujuan pembangunan nasional harus dapat dimamfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dan hasil yang dicapai harus dinikmati secara merata oleh seluruh rakyat. Tujuan pembangunan tersebut erat kaitannya dengan upaya mengurangi kemiskinan dankesenjangan pendapatan.1

Untuk penanggulangan kemiskinan, data penduduk miskin di Indonesia dapat dikelompokkan dalam (a) Usia lebih dari 55 tahun (aging poor), yaitu kelompok masyarakat yang tidak lagi produktif (usia sudah lanjut, miskin dan tidak produktif). Untuk kelompok tersebut program pemerintah yang dilaksanakan adalah pelayanan sosial. (b) Usia di bawah 15 tahun (young poor), yaitu kelompok masyarakat yang belum

(4)

produktif (usia sekolah, belum bisa bekerja). Program pemerintah yang dilakukan yaitu penyiapan sosial. (c) Usia antara 15-55 tahun (productive poor), yaitu usia sedang tidak

produktif (usia kerja tetapi tidak mendapat pekerjaan, menganggur), program yang dilakukan adalah investasi ekonomi dan inilah sekaligus yang menjadi fokus penanggulangan kemiskinan.

Dalam rangka percepatan pengurangan kemiskinan, peran UMKM dinilai sangat strategis. Dalam hal ini dibutuhkan kerja sama yang baik dan keterlibatan seluruh komponen bangsa, terutama lembaga-lembaga keuangan, karena tanpa dukungan tersebut, sulit bagi UMKM untuk dapat berkembang dengan baik. Dalam hal ini, peranan lembaga keuangan, baik yang perbankan maupun non-perbankan perlu dioptimalkan, baik dalam memobilisasi dana masyarakat untuk pembiayaan kembali maupun dalam menjalankan fungsi intermediasi dengan memprioritaskan pengembangan UMKM, termasuk sektor pertanian di pedesaan. Untuk mencapai sasaran tersebut, pemerintah juga telah menetapkan lima target pemberdayaan UMKM, yaitu Pertama, peningkatan produktivitas sebesar 6 persen per tahun.

Kedua, peningkatan tenaga kerja 3 persen per tahun. Ketiga, peningkatan nilai ekspor sampai dengan 9,8 persen per tahun. Keempat, peningkatan proporsi UMKM, serta Kelima, penumbuhan wirausaha baru. Dalam Program Aksi Pengentasan Kemiskinan melalui pemberdayaan UMKM yang telah dicanangkan Presiden Yudhoyono pada tanggal 26 Pebruari 2005.

terdapat empat jenis kegiatan pokok yang akan dilakukan yaitu, (1) penumbuhan iklim usaha yang kondusif,

(2) pengembangan sistem pendukung usaha,

(3) pengembangan wirausaha dan keunggulan kompetitif, (4) pemberdayaan usaha skala mikro.

(5)

terhadap pasar dan sumber daya produktif seperti sumber daya manusia, permodalan, pasar, manajemen, teknologi, dan informasi, insentif usaha serta meningkatnya fungsi

intermediasi lembaga-lembaga keuangan bagi UMKM dan meningkatnya jangkauan lembaga keuangan.

Faktor-Faktor Penghambat Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan

1) Kebijakan-kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah baik ditingkat pusat sampai desa, banyak yang belum dilakukan secara menyeluruh.

2) Dari segi masyarakat, masih banyak yang belum mempunyai kesadaran akan potensi sumberdaya wilayah yang mereka punyai.

3) Dalam sektor pendidikan, sarana prasarana yang berhubungan dengan proses belajar mengajar jauh dari standar pendidikan. Tenaga pendidik masih ada yang belum sesuai kompetensi yang ditentukan.

4) Untuk bidang kesehatan, jumlah tenaga kesehatan yang harus melayani sampai ke pelosok pesisir masih kurang. Dalam ranah pelayanan publik, pemerintah kecamatan sampai desa di beberapa tempat terutama yang jangkauannya jauh dari kecamatan, pelayanan yang diberikan masih belum optimal.

B. Srategi Penanggulangan Kemiskinan melalui Pemberdayaan UMKM a. UMKM

UMKM ini merupakan usah mikro kecil damn menegah tidak mengherankan mengigat banyak pihak pula yang berkepentingan terhadap UMKM sehingga masing-masing dari mereka meemberikan definisi sesuai dengan kriteria yang diciptakannya sendiri. Meskipun perbedaan ini bisa dipahami dari segi tujuan masing-masing institusi,kalangan yang terlibat dengan kelompok UMKM seperti kebijakan,konsultan,maupun para pengambil keputusan akan menghadapi kesulitan dalam melaksanakan tugasnya,misalnya kesulitan dalam memeperoleh adat yang akurat dan konsisten ,mengukur perkembangan UMKM dalam skala yang lebih makro, maupun ketika merancang kebijakan yang ditunjukan semua UMKM.2

Maka dari itu umkm sangat berperan penting dalam negara dan masyarakat, Siti Ch. Fadjriah menyatakan

(6)

bahwa;

“Pembiayaan dengan menggunakan sistem syariah lebih cocok diterapkan dalam membiayai sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) karena lebih memberikan kepastian dan tidak terbebani akibat kenaikan suku bunga”3

staregi penanggulangan kemiskinan adalah upaya yang dilakukanpemerintah daerah terhadap pemberdayaan UMKM dalam meningkatkan peranannya dalam perekonomiansehingga dapat nengurangi angka pengangguran dan menekan angka kemiskinan.Menurut UU No. 20 tahun 2008 tentang UMKM prinsip dan tujuan pemberdayaan UMKM adalah :

1. Prinsip pemberdayaan UMKM :4

a. Penumbuhan kemandirian, kebersamaan dan kewirausahaan usaha mikro, kecil dan menengah untuk berkarya dengan prakarsa sendiri

b. Perwujudan kebijaksanaan publik yang transparan, akuntabel dan berkeadilan c. Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai

dengan kompetensi usaha mikro, kecil dan menengah d. Peningkatan daya saing usaha mikro, kecil dan menengah

e. Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian secara terpadu.

2. Tujuan pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah adalah :

a. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang dan berkeadilan

b. Menumbuhkan dan mengembangakan kemampuan usaha mikro, kecil dan menengah menjadi usahayang tangguh dan mandiri

3 Afnan Bastian, Optimalisasi Pembiayaan Bagi Hasil: Sebagai Upaya Memberdayakan

UMKM Yang Berkeadilan, http://images.oegloer.multiply.multiplycontent.com/ (tanggal 25 mei/jam 20.30)

(7)

c. Meningkatkan peran usaha mikro, kecil dan menengah dalam pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi dan pengentasan rakyat dari kemiskinan.

Maka seharusnya pemerintah mengutamakan perekonomian masyarkat indonesia memantau untuk kesejateraaan rakyata dalam memnuhi perekonominanya, untuk itu setiap daerah memilik sektor UMKM dan pariwisata yang mana di butuhkan masyarkat khususnya masyarakat sidoarjo yang terjadi korban lumpur lapindo. Didalam umkm potensi yang sangat besar dalam perkembagannya .

Sektor UMKM memiliki potensi besar untuk dikembangkan beberapa potensi sektor UMKM adalah :

1. Tidak banyak memiliki ketergantungan pada eksternal nsemisal gejolak perekonom,ian dunia, seperti utang dalam valuta asing dan bahan baku impor dalam melakukan kegiatanya .

2. Selang waktu produksi(time long ) UMKM relatif singkat. 3. Keperluan modal UMKM, khususnya relatif kecil

4. Sebagian besar usaha UMKM, merupakan kegiatan padat karya dan mamapu namun daya gunakan skill dan semi skill workes.

5. Penciptaan lapangan pekerjaasn pada tingkat biaya modal yang rendah 6. Kemamapuan dalam forward dan backward linkage antara berbagi sektor

7. Memiliki peluang besar di dalamnya bagi pengembangan dan adaptasi berbagai teknologi

8. Mengisi berbagai ceruk pasar yang tidak efisien bagin perusahaan besar 9. Sebagai penopang eksistensi perusahaan skala besar

Meskipun memiliki potensi yang cukup besar .UMKM belum mmampua sepenuhnya mengantisipasui tantangan usaha yang bergerak sangat dinamis. Kondisi tersebut memebuat UMKM belum biosa bergerak secara optimal sebagi tulang punggung perekonomian indonesia. Masalah utama yang dihadapi oleh UMKM iaiah permodalan,pemasaran ,bahan baku,teknologi ,organisasi dan maanjmen. Di luar hal tersebut, masih terdapat tantangan yang lebih bersifat eksternal ,antara lain belum cukup memadainya iklim kondusif untuk mememrankan peran signifikan dalam ekspor nasional. Usaha skala besar masih memeaikan peranana penting dalam ekspor.

(8)

selatan cukup ditentukan oleh dukungan tekonologi dalam pengembangan UMKM. Selain meningkatkan efisiensi dan kuantitas produk yang dihasilkan ,penggunaan tekonologi juga penting kaitanya dalam meningkatkan nilai tambah produk-produk yang dihasilkan .

selama inin produk UMKM di indonesia cenderung diekspor dalam bentuk bahan mentah dengan nilai jual yang juga cenderung rendah, pdahal dengan penambhaan proses finishing yang menarik akan dapat meningkatkan nilai jual produk tersebut. Beragam jenis daya tarik wisata memberikan peluang kunungan yang blebih banyak dan dibutuhkan kelimpahan keanekaragamnan telah melahirkan potensi daya tarik wisata dan memerlukan perhatian puihak pebngelola baik dalam menggali potensi atau untuk melestarikan sehingga tercipta pariwisata berkelanjutan.

Akan tetepi untuk unsur keuangan kebanyak maslah terbesarnya permodalanya yang dihadapinya maka dari itu kehadiran BMT (baitul maal wa tamwil).atau di kenal sebagai koperasi jasa keuangan syariah (KJKS) sebagai lembaga yangrelatif baru dalam pemberdayaan masyarakat dapat disebut alternatif Yang lebih inovatif dalam jas lembaga sosial sejenis BAZI (badan amiul zakat,infaq dana shadaqah)? Sedangkan baitul tamil berarti lembaga bisnia oleh karenanya ,BMT secara terminologi telah mencrminkan dua ciri lembaga layanan pembiyaan yang ideal,baik sebagai lemabaga sosila maupun bisnis.5

Sementara bagi pengambilan kebijakan berbagai langkah strategis yang perlu dilakukan menyangkut dukungan keuangan bagi para pelaku UMKM ini antara lain:

1. Perlu dialakukan pendekatan baru dalam penagnggualangan kemiskianan melalui penamabahan dan pemberdayaan microfinancing yang brerfokus keunagan Mikro (LKM) dan LKM syariah yang mempunyai akses langsung terhadap usaha mikro 2. Guna menigkatkan kapsitasnya pelayanan LKM dan LKM keberadaan LKM dan

LKM syariah sehingga aktivitasnya dapat lebih optimal dalam mendukung pemberdayaan usaha mikro sekaligus pemgenbangan jaringanya problem klasik akses permodalan adlah kendala jaringan bank yang masih terbatas di pusat-pusat kota/kabupaten. Karena LKM pemasar yang berhungan dengan UMKM

(9)

Pemerintah harus ingat bahwa upaya untuk mengembangkan UMKM tidak cukup hanya dengan memberikan modal. Permasalahan UMKM, terutama usaha mikro bukan semata-mata modal. Sehingga penyediaan kredit mikro yang

bersubsidi tidak langsung akan membuat UMKM menjadi maju. Masih banyak masalah-masalah lain di luar pendanaan yang menjadi kendala berkembangnya UMKM. Perlu upaya yang lebih komprehensif untuk mengembangkan UMKM. Sebagian besar return dari usaha kecil tidak besar sehingga sulit sekali untuk memperbesar skala usaha kecil itu. Hal inilah yang menyebabkan kontribusi usaha kecil terhadap GDP masih kecil. Program kemitraan yang ada selama ini tidak berhasil menaikkan margin usaha kecil ini karena selama ini usaha besar melakukan program kemitraan hanya sekedar mengikuti anjuran pemerintah, padahal yang terpenting dari program kemitraan itu adalah membuat integrasi antara usaha kecil dan besar sehingga proses penambahan nilai (value added) terjadi dan terjadi saling mendukung antara sektor UMKM dan perusahaan besar yang nantinya akan memacu pertumbuhan ekonomi. 6

Permasalahan kultural terjadi akibat perbedaan pandangan mengenai suatu usaha antara budaya industri dan tradisional. Kebanyakan pengusaha pada

sektor UMKM masih berpandangan tradisional sehingga hanya memandang usaha secara sempit. Pengusaha kecil melihat usaha dalam jangka pendek dan statis, tanpa mau tahu apa yang nantinya akan dilakukan berkaitan dengan usahanya. Sedangkan sektor industri melihat sebuah usaha sebagai suatu yang dinamis sehingga terus dituntut sebuah perubahan agar sebuah usaha dapat terus bertahan dan berkembang. Faktor kultural inilah yang kadang kala menghambat usaha pengembangan sektor UMKM karena pengusaha UMKM sendiri kurang memiliki niat untuk mengembangkan usahanya. Di sinilah diperlukan pendekatan budaya untuk mengubah pandangan pengusaha UMKM agar lebih inovatif dan berambisi meningkatkan usahanya. Untuk menyelesaikan masalah-masalah di atas diperlukan niat serius pemerintah dalam mengembangkan UMKM. Tidak mudah untuk mengembangkan sektor UMKM sehingga perlu banyak usaha dari pemerintah. Jangan sampai pengembangan UMKM ini bersifat sporadis dan tidak sustainable.

(10)

b. STRATEGI DENGAN PARIWISATA

A. DAMPAK PERIWISATA TERHADAP EKONOMI

pariwisata disambut sebagai industri yang memebawa aliran devisa,lapagan pekerjaan dan car hidup modern.industri pariwisata memeberikan keunikan tersendiri dibandingkan dengan sektor ekonomi lain keempat faktor berikut ini.

Pertama,pariwisata adalah industri ekspor fana (insvisible export industry).segala transaksi terjadi di industri pariwisata berupa pengalaman yang dapat dibawah pulang sebagai cinderamata.

Kedua,setiap kali wisatawan mengunjungi destinasi ,ia selalu meembutuhkan barang dan jasa tamabhan,seperti transportasi dan kebutuhan air bersesih.barang dan jasa tambahan harus diciptakan dan dikembangkan untuk meemnuhui kebutuhan wisatawan.

Ketiga pariwisata sebagain p[roduk terpisah-pisah (fragmented) tetapi terintegrasi dan langsung mempengaruhi sektor ekonomi lain. UU Nomer 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan secar jelas menyatakan ,pariwisataberkaitan dengan sektor atu multisektor. Koiordinansi startegis lintas sektor terkait sektor terkaitan dengan pariwisatwan di nantaranya dengan bidang keamanan dan keterlibatan;bidang prasarana umum yang mencakup jalan,air,laut dan udara dan bidang promosi pariwisata dan kerja sma luar negri.kerjsama antarasektor harus diatur dengan tata klerja mekanisme dan hubungan yang baiuk untuk menanfaat bersama.

Keempat, pariwisata merupakan ekspor yang sangat tidak stabil.sifat kepariwisatan yang dinamis dan musiman membuat industri ini mengambil fluktuasi yang sangat tinggi.industri pariwisata rentan terhadap banyak hal ,seperti politik,sosial budaya dan pertahanan keamanan.

Dampak pariwisata terhadap perekonomian bisa bersifat positif dan bisa bersifat negatif .secar umum dampak tersebut dapat di kelompokkan (cohern,1964) sebgai berikut:

(11)

2. Dampak terhadap pendapatan masyarakat 3. Dampak terhadap peluang kerja

4. Dampak terhadap harga dan tarif

5. Dampak terhadap distribusi manfaat dan keuntungan 6. Dampak terhadap kepemilikan dan pengendalian 7. Dampak terhadap pembangunan

8. Dampak terhadap pendapatan pemerintah

keunikan industri pariwisata terhadap perekonomian berupa ganda (multi effect)dari pariwisata terhdapa ekonomi. Pariwisata memeberikan pengaruh tidak hanya terhdapa sektor ekonomi yang langsung terkaitan dengan industri pariwisat ,tetapi juga industri yang tidak langsung terkaitan dengan industri pariwisata.

Banyak manfaat yang terdapt dalam pariwisata yang terutama. 1. EKONOMI

a. Penmyebaran pengunjung keseluruh wilayah dan pemanfaatanb pendapatnya melalui manajemn pengujung ,daerah yang kurang dikenal oleh pengujung dpat di angkat dan diperkenalkan senhingga penyebaran arus kunjungan merata dan berkaitan pada pendapatan wisata yang merata.

b. Meningkatkan lama tinggal

Waktu kunjung ke suatu obyek wisat dapat ditingkatkan melalui manajemen pengujung misalnya dengan mengemas paket kunjungan ke tempat lain pada keesokan hari.

c. Memacu kunjungan pada musin sepi

Pariwisata mengenal musim ramai dan musin sepi d. Meningkatkan pengalaman wisata

e. Meningkatkan kualitas linfgkungan mnemalui reputasi obyek wisata 2. SOSIAL BUDAYA

(12)

b. Maanjemen pengujung dapat mendorong rasa kebanggaan dan rasa memiliki terhadap suatu objek wisat misalnya melalui interprestasi saat pengujung diajak untukj memahami secar total obyek wisata yang dikunjungi.

c. Kesadaran terhadap konservasi dan masalah–masalah lingkungan dapat ditingkatkan

d. Manajemen pengujung menawarkan bergam pilihan kegiatan yang mungkin tidak dpat berkembang tanpa adanay pariwisata.

3. LINGKUNGAN

a. Manajemen pengunjung dpat meminimalisasi kemacetan menguragi polusi. b. Kemungkinana parusak pada obyek wisat yang sensitif dapat dikurangi. c. Manajemn pengujung dapat dijalankan salah satunya dengan penetapan harga. d. Kualitas lingkungan dapt ditingkatkan untuk kepuasan pengujung dan

pengelola.7

G. PENELITIAN TERDAHULU

penelitian terdahulunya itu Oleh: Supriyanto (Staf Pengajar FISE Universitas Negeri Yogyakarta) Penanggulangan kemiskinan dengan cara mengembangkan UMKM memiliki potensi yang cukup baik, karena ternyata sektor UMKM memiliki kontribusi yang besar dalam penyerapan tenaga kerja, yaitu menyerap lebih dari 99,45% tenaga kerja dan sumbangan terhadap PDB sekitar 30%. Upaya untuk memajukan dan mengembangkan sektor UMKM akan dapat menyerap lebih banyak lagi tenaga kerja yang ada dan tentu saja akan dapat meningkatkan kesejahteraan para pekerja yang terlibat di dalamnya sehingga dapat mengurangi angka pengangguran. Dan pada akhirnya akan dapat digunakan untuk pengentasan kemiskinan. Program Aksi Pengentasan Kemiskinan melalui pemberdayaan UMKM yang telah dicanangkan Presiden Yudhoyono pada tanggal 26 Pebruari 2005, terdapat empat jenis kegiatan pokok yang akan dilakukan yaitu, (1) penumbuhan iklim usaha yang kondusif, (2) pengembangan sistem pendukung usaha, (3) pengembangan wirausaha dan keunggulan kompetitif, serta (4) pemberdayaan usaha skala mikro.8

7 Jatna supriatma dan riszki ramadhan,PARIWISAT PRIMATA INDONESIA,(jakarta;yayasan pustaka obor indonesia angghota IKAPI DKI jakarta;2016)hlm212

(13)

H. METODE PENELITIAN 1. JENIS PENELITIAN

Dengan demikinan pendekatan yang saya ambil adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan penelitian yang menggunakan untuk meneliti pada objek yang alamiah ,dimana pneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data yang dilakukan secara trigulasi ,analisis data induktif dan hasil penelitian makna dari pemanfaat lumpur lapindo.

Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.

2. TEMPAT PENELITIAN

Mengetahui sesuatu yang sedang terjadi atau yang sedang dilakukan merasa perlu untuk melihat sendiri. suasana menjadi korban lumpur saat ikut berbincang –bincang di warung kopi di tanggul dan pangkalan objek wisata lumpur lapindo. Mendegarkan sendiri atau merasakan sendiri hal ini dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi terlibat. Bagaimana caranya agar suasana alamiah sosial tidak ternganggu ketika peneliti melakukan observasi.

Penelitian ikut dalam Objek penelitian adalah pariwisata lumpur lapindo di kecamatan porong dan toko umkm sidoarjo yang sudah berdiri di kecamatan Gedangan kabupaten sidoarjo.

I. INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA 1. Observasi

Mengetahui sesuatu yang sedang terjadi atau yang sedang dilakukan merasa perlu untuk melihat sendiri. Penelitian ikut dalam suasana menjadi korban lumpur saat ikut berbincang –bincang di warung kopi di tanggul dan pangkalan ojek wisata lumpur lapindo.

(14)

Mendegarkan sendiri atau merasakan sendiri hal ini dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi terlibat. Bagaimana caranya agar suasana alamiah sosial tidak terganggu ketika peneliti melakukan observasi. Hal ini dapat dicapai dengan cara peneliti menejadi bagian dlam kegiatan dan kehidupan masyarakat yang sedang diteliti. Caranya adalah peneliti harus hidup di tengah-tengah mereka Memang benar seorang peneliti harus hidup dengan apa yang menjadi fokus analisisnya hingga menemukan data akurat.

Peneliti melakukan observasi selam kurang lebih tiap 3 hari bahkan lebih dan juga melihat kondisi suasana pengujung di daerah lumpur panas sidoarjo,melihat banyaknya toko-toko yang berjualan disana wawancara kepada pengujung setempataa bangaimana pendapat mereka terhadap apa yang mereka lihat di dalam pariwisata tersebut, dan juga umkm di sidoarjo menjadikanya oleh-oleh khas sidoarjo . Berkunjung ke Sidoarjo kurang lengkap rasanya jika tak mampir ke Tanggulangin. Lokasinya berada di sebelah selatan ibukota Sidoarjo, hanya berjarak sekitar 9 kilometer dari pusat kota Sidoarjo. Kawasan ini merupakan sentra kerajinan kulit. Jika memasuki kawasan industri Tanggulangin, kita akan melihat deretan toko di sisi kanan maupun kiri. Toko-toko tersebut menjual kebutuhan fashion seperti tas, koper, trolley, dompet, sabuk, sepatu, sandal, jaket, dan lain-lain.

2. Pengumpulan Dekomentasi

Mengumpulkan bahan tertulis seperti berita di media,notulen-notulen rapat, surat menyurat dan laporan-laporan untuk mencari informasi yang diperlukan. Pengumpulan dokumen ini mungkin dilakukan untuk mengecek kebenaran atau ketepatan informasi yag diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam. Tanggal dan angka-angka tertentu lebih akurat dalam surat atau dokumen ketimbang haasil wawancara mendalam. Bukti – bukti tertulis tertentu,seperti janji-janji peraturan-peraturan .realisasi ssuatu atau respon pemerintah atau perusahaan terhadap sesuatu .

1. Wawancara

(15)

Mungkin ada sejumlah pertanyaan yang telah dipersiapkansebelum melakukan wawancara (sering disebut pedoman wawancara) tetapi pertanyaan-pertanyaaan tersebut tidak terperinci dan berbentuk pertanyaan-pertanyaan terbuka ( tidak ada alternatif jawaban) hal ini bararti wawancara dalam penelitian kualitatif dilakukan dua orang yang sedang bercakap-cakap tentang sesuatu.Peneliti saat wawancara tidak fokus dengan satu informasi melainkan harus dengan beberapa informasi sampai menemukan saja melainkan harus dengan beberapa informan sampai menemukan apa yang disebut informan kunci. Langsung orsevasi ke tujuan wawancara dan langsung ke toko umkm dan juga langsung ke tempat pariwisata dan juga berkunjung ke umkm sidoarjo tersebut.

2. Teknik analisis data

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Strategi Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pemberdayaan Usaha Mikro,Kecil dan Menengah (UMKM) Oleh : Putriana

chapra M.Umer,,ISLAM DAN TANTANGAN EKONOMI,(Jakarta ; Gema Insani,2000)hlm

Bastian Afnan, Optimalisasi Pembiayaan Bagi Hasil: Sebagai Upaya Memberdayakan UMKM Yang Berkeadilan, http://images.oegloer.multiply.multiplycontent.com/ (tanggal 25

mei/jam 20.30)

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Supriyanto ,Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Sebagai Salah Satu Upaya Penanggulangan Kemiskinan ; Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 3 Nomor 1, April 2006 (diakses tanggal 29/o5/18 :pukul n04.44)

, Volume 3 Nomor 1, April 2006 (alsesa tanggal 25/05/18 jam 21.30)

budiarti Rachamawan.dkk,PENGEMBAGAN UMKM:ANTARA KONSEPTUAL DAN PENGALAMAN PRAKTIS,(yogyakarta;Gadjah mada university press anggota

IKPI;2015)hlm 112

supriatma Jatna dan ramadhan riszki,PARIWISAT PRIMATA INDONESIA, (jakarta;yayasan pustaka obor indonesia angghota IKAPI DKI jakarta;2016)hlm212

Supriyanto ,Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan kinerja tahunan ini merupakan bagian dari manajemen kinerja yang merupakan penyelarasan usulan rencana kinerja dengan rencana strategi bidang kearsipan

belajar di sekolah dan menuntun mereka untuk menghindari sekolah.Bila bullying berlanjut dalam jangka waktu yang lama, dapat mempengaruhi self-esteem siswa,

Kegiatan seminar, kuliah umum (tamu) dan ketersediaan sarana dan sarana PBM diantaranya adanya gazebo untuk tempat belajar mahasiswa, kemudahan mahasiswa dan dosen dalam akses

Pengertian tersebut menjelaskan bahwa di dalam meningkatkan produktivitas memerlukan sikap mental yang baik dari pegawai, disamping itu peningkatan produktivitas

Pasal 125 mengenai permufakatan jahat untuk melakukan kejahatan sebagaimana dimaksud dalam Pasaf 124; Pasal 126 mengenai dalam masa perang tidak dengan maksud untuk membantu

Analisis Efektivitas Pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Usaha Mikro, Kecil,..

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan model pembelajaran biologi berbasis konstruktivis- kolaboratif terhadap kemampuan berpikir

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kami memanjatkkan puji syukur kehadirat Ilahi Robbi yang telah melimpahkan taufiq dan Hidayahnya- Nya