• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK

Siti Mawaddatur Rohmah1 Abstract

Emotional and social development is the basis of personality development in the future. Everyone will have an emotion of pleasure, anger, resentment in the face of everyday environment. Social development is a process of achieving a person's maturity to adapt to his environment, while the development of emotions is a feeling that arises or appears in a child such as pleasure, sadness, disgust, disgust, and so forth. The process of social development of children is strongly influenced by the environment, the learning process and interaction, and other aspects of development.

*Key word: develoment, social, emotional

Abstrak

Perkembanagan emosi dan sosial merupakan dasar perkembangan kepribadian dimasa datang. Setiap orang akan mempunyai emosi rasa senang, marah, kesal dalam menghadapi lingkungan sehari-hari. Perkembangan sosial adalah suatu proses pencapaian kematangan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sedangkan Perkembangan emosi adalah suatu perasaan yang timbul atau nampak pada seorang anak seperti rasa senang, sedih, muak, jijik, dan lain sebagainya. Proses perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh Lingkungan, proses pembelajaran dan interaksi, serta aspek-aspek perkembangan yang lain.

* Kata kunci: pengembangan, sosial, emosional

(2)

PENDAHULUAN

Anak anak adalah generasi penerus bangsa. Dipundak merekalah kelak kita

menyerahkan peradaban yang telah kita bangun dan akan kita tinggalkan. Kesadaran akan arti

penting generasi penerus yang berkualitas mengharuskan kita serius membekali anak dengan

pendidikan yang baik agar dirinya menjadi manusia seutuhnya dan menjadi generasi dan menjadi

generasi yang lebih baik dari pendahulunya.2

Dalam pasal 28 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20/2003 ayat 1,

disebutkan bahwa yang termasuk anak usia dini adalah anak yang masuk rentang usia 0- 6 tahun.

Menurut kajian rumpun ilmu PAUD dan penyelenggaraannya, di beberapa negara PAUD

dilaksanakan ssejak 8 tahun. 3

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan

yang menitik beratkan pada pelatakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan fisik

(koordinsi motirik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikiran, daya cipta, kecerdasan emosi,

kecerdasan spritual), sosial emosional (sikap dan perilaku serta beragam), bahasa dan

komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembanga yang di lalui oleh anak usia

dini. Contohnya, ketika menyelenggarakan lembaga pendidikan seperti kelompok bermain (KB),

taman kanak-kanak (TK), atau lembaga PAUD yang berbasis pada ebutuhan anak.4

Perkembangan sosial dan emosional merupakan dua aspek yang berlaianan, namun

dalam kenyataannya satu sama lain saling memengaruhi. Perkembangan sosial sangat erat

hubungannya dengan perkembangan emosional, walaupun masing-masing ada kekhususannya.

Perkembangan sosial dan emosional pada anak usia dini ini mengalami kemajuan yang sangat

pesat. Perilaku sosial emosional yang diharapkan dari anak pada usia ini adalah perilaku-perilaku

2Ahmad Susanto. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar Dalam Berbagai Aspeknya, (Jakarta: Kencana

Media Group, 2011), hlm. 03.

(3)

yang baik, seperti kedisiplinan, kemandirian, tanggung jawab, percaya diri, jujur, adil, setia kawan,

sifat kasih sayang terhadap sesama, dan memiliki tileransi yang tinggi. Tulisan ini akan membahas

tentang bagaimana Perkembangan Sosial Emosional Anak Di Taman Kanak-Kanak. Dan terdapat

rumusan masalah diantaranya: a). Apa pengertian perkembangan sosial b). Apa pengertian

perkembangan Emosi c). Bagaimana Proses perkembangan sosial emosional anak. Adapun

tujuan dari penulisan artikel ini adalah: a). Mengetahui pengertian perkembangan sosial b).

Menegtahui pengertian perkembangan emosi c). Mengetahui Proses perkembangan sosial

emosional anak.

PEMBAHASAN

Pengertian perkembangan sosial

Perkembangan sosial merupakan perkembangan yang melibatkan hubungan maupun

interaksi dengan orang lain. Manusia adalah makhluk sosial sehingga tidak akan bisa terlepas

dengen orang lain. Demikian halnya seorang anak, pasti membutuhkan bantuan dan pertolongan

yang lain pula. Paling tidak ialah. Bantuan dari orang tuanya sendiri. Tanpa adanya orang tua yang

merawat, menjaga, dan memenuhi segala kebutuhannya, mustahil anak akan tumbuh dan

berkembang hingga dewasa.5

Syamsul yusuf menyatakan bahwa perkembangan sosial merupakan pencapaian

kematangan dalam hubungan sosial. Perkembangan sosial dapat pula di artikan sebagai proses

belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi, meleburkan

diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi atau saling bekerja sama.6

Makna sosial dipahani sebagai upaya pengenalan (sosialisasi) anak terhadap orang lain

yang ada di luar dirinya dan lingkungannya, serta pengaruh timbal balik dari berbagai segi

(4)

kehidupan bersama yang mengadakan hubungan satu dengan yang lainnya, baik dalam bentuk

perorangan maupun kelompok. 7

Perkembangan sosial anak dapat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau bimbingan

orang tua terhadap anak dalam berbagai aspek kehidupan sosial, atau norma-norma kehidupan

bermasyarakat serta mendorong dan memberikan contoh kepada anaknya bagaimana

menerapkan norma-norma kehidupan sehari-hari. Proses bimbingan orang tua lazim disebut

sosialisasi.

Perkembangan sosial sangat diperlukan bagi anak usia dini. Sebab, suatu saat nanti ia

akan hidup dalam lingkungan masyarakat di mana setiap orang akan saling membutuhkan antara

satu dengan yang lain. Dengan membiasakan anak untuk berasosialisasi, akan memudahkan sang

anak hidup dan berinteraksi dengan orang lain di suatu saat nanti ketika ia telah menginjak dewasa

dan hidup dalam masyarakat.

Dapat disimpulkan dari beberapa ahli mengenai perkembangan sosial adalah suatu

proses interaksi antara satu dengan yang lainnya ataupun pencapaian kematangan seseorang

untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan setiap orang itu pasti membutuhkan bantuan

ataupun pertolongan.8

Pengertian perkembangan emosi

Emosi secara bahasa berarti luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu

yang singkat. Emosi pada umumnya berlangsung dalam waktu yang relatif singkat yang

menjadikan emosi berbeda dengan mood. Mood merupakan suasana hati yang umumnya

berlangsung lebih lama daripada emosi, tetapi intensitasnya kurang jika dibandingkan dengan

emosi. 9

7 Muhammad Fadilah, Desain Pembelajaran Paud, hlm. 20. 8 Ibid, hlm. 52.

(5)

Emosi adalah suatu perasaan yang di miliki oleh seorang anak, baik itu perasaan senang

maupun sedih. Emosi ini mulai berkembang sememjak ia lahir ke dunia. Meskipun ada anggapan

bahwa sejak dalam kandungan seseorang dapat merasakan sesuatu.10

Emosi merupakan perasaan atau afeksi yang melibatkan perpaduan antara gejolak

fisiologis dan perilaku yang terlihat. Minat, ketergantungan dan rasa muak atau jijik muncul pada

sat lahir, senyum sosial terlihat pada usia kira-kira kira-kira 4 hingga 6 minggu. Kemarahan,

keheranan dan kesedihan terjadi pada kira usia 5 hingga 7 bulan, rasa malu terjadi pada

kira-kira usia 6 hingga 8 bulan, rasa hina dan rasa bersalah terlihat kira-kira-kira-kira usia 2 tahun. Pada dua

tahun pertama orang tua dalam keluarga mempunyai peranan yang amat penting yang bersifat

dominan dalam mengembangkan sisioemosional anak, seiring dengan bertambahnya usia anak

maka perkembangan sosioemosional dipengeruhi oleh kondisi lingkungan dimana anak melakukan

sosialisasi.11

Jadi dapat disimpulkan dari beberapa ahli mengenai perkembangan emosi adalah suatu

perasaan yang timbul atau nampak pada seorang anak seperti rasa senang, sedih, muak, jijik, dan

lain sebagainya

Proses perkembangan sosial emosional anak

Perkembangan sosial anak dapat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau bimbingan

orang tua terhadap anak dalam berbagai aspek kehidupan sosial, atau norma-norma kehidupan

bermasyarakat serta mendorong dan memberikan contoh kepada anaknya bagaimana

menerapkan norma-norma kehidupan sehari-hari. Proses bimbingan orang tua lazim disebut

sosialisasi.12

(6)

Dalam kaitannya dengan proses sosial, emosi dapat muncul sebagai akiabat adanya

hubungan atau interaksi sosial antara individu, kelompok, dan masyarakat. Emosi dapat muncul

sebagai reaksi fisiologis, perasaan, dan perubahan perilaku yang tampak. Emosi pada anak usia

dini lebih kompleks dan real, kareana anak cenderung mengekspresikan emosinya dengan bebas

dan terbuka.13

Perkembangan emosional anak berhubungan dengan seluruh aspek perkembangan

anak. Perkembanagan emosi dan sosial merupakan dasar perkembangan kepribadian dimasa

datang. Setiap orang akan mempunyai emosi rasa senang, marah, kesal dalam menghadapi

lingkungan sehari-hari. Pada tahap ini emosi anak usia dini lebih terperinci, bernuansa atau disebut

terdiferensiasi. Masing-masing anak menujjukkan ekspresi yang berbeda sepanjang

perkembangannya. Pada awal perkembangan anak, mereka telah menjalin hubungan timbal balik

dengan orang-orang yang mengasuhnya, kepribadian orang yang terdekat akan memengaruhi

perkembangan baik sosial maupun emosional. Kerja sama dan hubungan dengan teman

berkembang sesuai dengan cara pandang anak terhadap persahabatan.14

Pada anak usia dini, ungkapan perasaan ini di tunjukkan melalui berbagai respon yang

dapat dilakukannya. Sebagai contoh seorang anak yang meminta permainan, tetapi tidak segera di

penuhi perasaan ana akan sedih dan marah dan kemudian di tunjukkan dengan raut wajah yang

memerah atau menangis dengan sekuat tenaga. Namun apabila permintaannya segera di penuhi,

ia akan merasa gembira dan di tunjukkan dengan senyuman yang manis dan wajah yang

berseri-seri.

Perilaku sosial anak pada dasarnya diawali dengan adanya contoh atau model yang

dilihat oleh anak, mungkin saja prilaku yang ditunjukkan oleh orang tua, kakak, pengasuhnya,

acara di televisi, kerabat, teman atau orang-orang yang ada di sekitarnya, tahapan berikutnya

13 Ibid, hlm. 55.

(7)

adalah peniruan perilaku yang dilakukan anak berdasarkan contoh yang dilihatnya tersebut.

Kemudian jika perilaku yang ditiru oleh anak tidak mendapat respons dari orang tua maka hal

tersebut dapat menjadi rutinitas atau perilaku yang dianggap biasa. Hingga akhirnya perilaku

tersebut terinternalisasi dalam diri anak dan menjadi pembentukan karakter pada dirinya.15

Perkembangan dan emosional anak berkaitan dengan kapasitas untuk mengembangkan

self-confidense, trust, dan empathy. Perkembangan soaial-emosional yang positif atau baik

merupakan prediktor untuk kesuksesan dalam bidang akademik, kognitif, sosial, dan emosional

dalam kehidupan anak selanjutnya. Banyak orang tua yang tidak memahami bahwa

perkembangan sosial emosional anak dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman awal. Pada

kanak-kanak awal, anak-anak masih belajar untuk memporoleh keterampilan ini, oleh karena itu

kemampuannya masih terbatas, tetapi harus didukung dan dilatih untuk berkembang terus.

Dengan bimbingan terutama dari orng tua dan pengasuhnya, maka secara bertahap kemampuan

ini akan meningkat.16

Perkembangan sosioemosi anak merupakan sesuatu yang penting, bahkan lebih penting

dari sekedar perkembangan kognitif. Pra pakar telah meyakini bahwa IQ(kecerdasan otak) ternyata

hanya memberi kontribusi 20%, sedangakan yang lainnya adalah kecerdasan emosional(EQ),

menurut Goleman kecerdasan intelektual tak dapat bekerja dengan baik-baiknya tanpa kecerdasan

emosional. Orang yang memiliki kecerdasan emosional tinggi, akan memiliki kemampuan sosial

secara mantap, mudah bergaul, ramah, tidak mudah takut, atau gelisah dan bersifat tegas dalam

mengungkapkan perasaan mereka.17

15Ibid, hlm. 56.

16Christiana Hari Soetjiningsih, Perkembangan Anaka Sejak Pembuahan Sampai Dengan Kanak-Kanak Akhir, (Jakarta: PRENADA, 2012), hlm. 214.

(8)

Dengan demikian dapat dilihat bahwa, proses perkembangan sosial anak sangat

dipengaruhi oleh berbagai hal. Lingkungan, proses pembelajaran dan interaksi, serta aspek-aspek

perkembangan yang lain saling terkait dan memberi dampak pada perkembangan sosial anak.

KESIMPULAN

Perkembangan sosial adalah suatu proses interaksi antara satu dengan yang lainnya

ataupun pencapaian kematangan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan

setiap orang itu pasti membutuhkan bantuan ataupun pertolongan.

Perkembangan emosi adalah suatu perasaan yang timbul atau nampak pada seorang

anak seperti rasa senang, sedih, muak, jijik, dan lain sebagainya

Proses perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh berbagai hal. Lingkungan,

proses pembelajaran dan interaksi, serta aspek-aspek perkembangan yang lain saling terkait dan

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Fadilah, Muhammad. Desain Pembelajaran PAUD, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016.

Hari Soetjiningsih, Christiana. Perkembangan Anaka Sejak Pembuahan Sampai Dengan

Kanak-Kanak Akhir, Jakarta: PRENADA, 2012.

Mansur, Pendidikan Anak usia Dini Dalam Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.

Mursid. Pengembangan Pembelajaran PAUD, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2017.

Susanto, Ahmad. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar Dalam Berbagai Aspeknya. Jakarta:

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persepsi peserta didik terhadap optimalisasi pelayanan pendidikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah dua kelas dari jumlah populasi yang ada, yaitu kelas XI TP 3 sebagai kelas eksperimen dan XI TP 2 sebagai kelas kontrol..

Pada halaman ini pengunjung bisa melihat beberapa hasil produk Kerajinan adat Bali langsung dengan harganya bila mau melakukan order maka cara bertransaksi

Secara parsial harga jagung, jumlah penduduk, pendapatan perkapita, jumlah industri untuk konsumsi berpengaruh signifikan terhadap permintaan kedelai di Provinsi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pengembangan koleksi yang ada di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Hasanuddin Makassar telah sesuai dengan

Sistem transportasi vertical yang diperlukan dalam perancangan bangunan SMALB A (tunanetra) adalah transportasi vertical yang mempertimbangkan pengguna adalah

Rumusan masalah ( research problem ) dalam penelitian ini adalah adanya perbedaan variabel yang berpengaruh terhadap profitabilitas suatu bank dengan empirisnya, dan

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Y.M.E sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “ PENGARUH KUALITAS PENERAPAN GCG DAN RISIKO