• Tidak ada hasil yang ditemukan

Informasi Utilitas di Jalan Walikota Mus (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Informasi Utilitas di Jalan Walikota Mus (1)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

2

Kata Pengantar

Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena Berkat dan Rahmad dan

Limpahan-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Perancangan Kota yang merupakan salah

satu tugas jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota. Tugas ini berbicara mengenai kondisi

eksisting dari Utilitas suatu koridor perkotaan. Dengan lokasi wilayah studinya yaitu di

Koridor Jalan Walikota Mustajab. Utilitas kota terdiri dari jaringan air bersih, jaringan listrik,

jaringanh telepon, jaringan drainase, persampahan, penanggulangan kebakaran, dan

jaringan air limbah domestik. Dalam perkembangan suatu kota terdiri dari sarana dan

prasarana kota. Infrastruktur kota akan berjalan dengan baik ketika prasarana berfungsi

dengan baik dan sesuai dengan penempatannya.

Dalam perancangan sebuah kota harus mempertimbangkan segala elemen

pendukungnya. Baik itu fasilitas maupun utilitas nya. Semua akan dibahas di dalam laporan

ini. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah

perancangan kota Ardy Maulidi Navastara S.T., M.T. yang turut membimbing dalam penyelesaian laporan ini, serta sumber-sumber terkait yang turut menjadi referensi makalah

ini. Makalah kami masih sangat jauh dari kata sempurna untuk itu kami mengharapkan

rekomendasi dan kritik dari para pembaca.

Surabaya, 1 November 2014

(3)

3

Abstrak

Perencanaan sebuah infrastruktur wilayah di dukung dengan adanya keberhasilan

mengenai fasilitas dan utilitas. Utilitas dirasa sangat diperlukan karena merupakan hal

penting jika dibandingkan dengan sarana. Dalam perancangan sebuah kota harus

mempertimbangkan segala elemen pendukungnya. Baik itu fasilitas maupun utilitas

nya.Salah satu kegagalan dalam pengembangan infrastruktur terlihat pada pembangunan

pemukiman yaitu sarana dan prasarana publik.

Kali ini yang dibahas adalah mengenai kenyataan utilitas yang ada di Koridor Jalan

Walikota Mustajab yang merupakan pusat konsentrasi pemerintah dan daerah perdagangan

dan jasa.

Pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan akan bergerak naik seiring majunya suatu

infrastruktur kota ataupun wilayah. Semua ini akan berimplikasi pada pembangunan skala

nasional.

(4)

4

1.3 Sistematika Pembahasan ... 5

BAB IIPEMABAHASAN ... 6

GAMBARAN UMUM LOKASI ... 6

BAB IIIPENDATAAN UTILITAS DI KORIDOR JALAN WALIKOTA MUSTAJAB ... 8

3.1 Jaringan Air Bersih ... 8

3.2 Jaringan Listrik ... 8

3.3 Jaringan Telepon ... 10

3.4 Jaringan Drainase ... 12

3.5 Sarana Persampahan ... 15

3.6 Sarana Penanggulangan Kebakaran ... 19

3.7 Jaringan Air Limbah Domestik ... 21

BAB IVPENUTUP ... 24

4.1 Kesimpulan ... 24

(5)

5

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penyediaan infrastruktur adalah kunci utama dalam pembangunan nasional. Baik

dari segi kelengkapan maupun pelayanannya. Pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan

akan bergerak naik seiring majunya suatu infrastruktur kota ataupun wilayah. Semua ini

akan berimplikasi pada pembangunan skala nasional. Salah satu kegagalan dalam

pengembangan infrastruktur terlihat pada pembangunan pemukiman yaitu sarana dan

prasarana publik. Kali ini yang dibahas adalah mengenai kenyataan utilitas yang ada di

Koridor Jalan Walikota Mustajab yang merupakan pusat konsentrasi pemerintah dan daerah

perdagangan dan jasa.

Dilihat dari kondisi eksisting yang ada di Koridor Jalan Walikota Mustajab mulai dari

jaringan air bersih, listrik, telepon, drainase, sarana persampahan, sarana penanggulangan

kebakaran, hingga jaringan air limbah domestik. Semua prasarana ini sebenarnya sudah ada

dan dijalankan dengan baik di korodor ini. Untuk lebih jelasnya akan paparkan di dalam

makalah ini. Mengenai kondisi eksisting utilitas yang ada di Koridor Jalan Walikota Mustajab.

1.2 Tujuan

a. Untuk mengetahui apa saja jenis utilitas yang ada di Koridor Jalan Walikota Mustajab

itu sendiri.

b. Bagaimana kondisi, lokasi dan persebaran dari masing-masing utilitas di Koridor Jalan

Walikota Mustajab.

1.3 Sistematika Pembahasan

Bab I berisi tentang latar belakang, tujuan dan sistematika pembahasan. Akan dijelaskan mengapa makalah ini dibuat.

Bab II berisi tentang penjelasan tiap pendataan utilitas, di dalamnya terdapat aspek yaitujaringan air bersih, listrik, telepon, drainase, sarana persampahan, sarana

penanggulangan kebakaran, hingga jaringan air limbah domestik.

(6)

6

BAB II PEMABAHASAN GAMBARAN UMUM LOKASI

Koridor Jalan Walikota Mustajab berada pada:

Batas Utara : Jalan Jimetro dan Jalan Sedap Malam

Batas Timur : Jalan Wijaya Kusuma

Batas Barat : Sungai Kalimas

Batas Selatan : Sungai Kalimas

Berikut adalah Peta Gambaran Lokasi Koridor Jalan Walikota Mustajab, Surabaya:

Koridor ini sangat kental dengan aktivitas pemerintahan dan perkantoran. Balai Kota

yang terletak di depan koridor Jalan Walikota Mustajab membuat daerah ini memiliki ciri

khas tersendiri dalam segi eksistingnya. Daerahnya juga terdapat gereja besar yang menjadi

(7)

7

pusat peribadatan. Fasilitas umum yang terintegrasi dan tertata rapi sangat ditonjolkan

dalam koridor ini. Karakter khusus yang terdapat di koridor ini adalah balai Kota yang

dengan kemewahan eksistingnya serta Open Space nya yang sangat banyak di daerah ini

menimbulkan kesan berbeda dengan koridor lainnya.

Namun tidak itu saja, di Koridor Jalan Walikota Mustajab ini terdapat pusat

perdagangan dan jasa serta aktivitas industri. Salah satunya adalah Perdagangan dan Jasa

yaitu “ate Kelapo O do oho ya g setiap hari ya ra ai oleh pe gu ju g. Utilitas yang

ada di Koridor Jalan Walikota Mustajab sangat beragam. Demi mendukung semua fasilitas di

Koridor Jalan Walikota Mustajab, utilitas atau prasarana di wilayah ini harus dioptimalkan

dengan baik. Untuk itu, akan dibahas dalam bab selanjutnya. Utilitas kota sebagai wujud

dari implementasi pengembangan suatu wilayah yang mendukung setiap karakteristik yang

(8)

8

BAB III

PENDATAAN UTILITAS DI KORIDOR JALAN WALIKOTA MUSTAJAB 3.1 Jaringan Air Bersih

Secara umum, Koridor Jalan Walikota Mustajab telah terjangkau distribusi air minum

dari PDAM. Jaringan PDAM didistribusikan melalui pipa-pipa dengan diameter beragam

yaitu 800 milimeter, 450 milimeter, dan 200 milimeter. Pipa distribusi tersebut tersebat

secara merata di Koridor Jalan Walikota Mustajab. Pipa-pipa tersebut dihubungkan langsung

dengan pipa-pipa yang ada dirumah penduduk. Persebaran pipa-pipa tersebut tersusun

dengan mengikuti pola jaringan jalan. Kebutuhan air bersih/minum dihitung berdasarkan

kebutuhan air penduduk yang terdiri dari kebutuhan rumah tangga, perdagangan dan jasa

komersial, serta kebutuhan untuk fasilitas. Perhitungan kebutuhan air bersih di wilayah

perencanaan menggunakan standar konsumsi air minum individu yaitu sekitar 150

liter/orang/hari.

3.2 Jaringan Listrik

Jaringan listrik merupakan salah satu utilitas utama dalam perancangan suatu kota.

Dalam penggunaannya, jaringan listrik digunakan hamper oleh seluruh fasilitas seperti

fasilitas umum, perdagangan jasa, industri dan pergudangan,

permukimanbahkanruangterbukahijau (RTH).Hingga saat ini manusia masih sangat

membutuhkan adanya listrik dalam kehidupan sehari-harinya.Di lokasi studi kami, terdapat2

(9)

9

jenis distribusi jaringan listrik, yaitu distribusi primer, distribusi sekunder dan distribusi

bawah tanah.

1) Jaringan Distribusi Primer (JDTM)

merupakan suatu jaringan yang letaknya sebelum gardu ditribusi berfungsi menyalurkan tenaga listrik bertegangan menengah (misalnya 6 kV atau 20 kV).Hantaran dapat berupa kabel dalam tanah atau saluran/kawat udara yang menghubungkan gardu induk (sekunder trafo) dengan gardu distribusi atau gardu hubung (sisi primer trafo didtribusi).Berikut ialahgambaranjaringandistribusi primer SUTM yang kami dapatkandi wilayah studi.

2) Jaringan Distribusi Sekunder (JDTR)

merupakan suatu jaringan yang letaknya setelah gardu distribusi berfungsi

menyalurkan tenaga listrik bertagangan rendah (misalnya 220 V/380 V). Hantaran

berupa kabel tanah atau kawat udara yang menghubungkan dari gardu distribusi (sisi

sekunder trafo distribusi) ke tempat konsumen atau pemakai (misalnya industri atau

rumah-rumah).Berikutialahgambaranjaringandistribusisekunder SKTR yang kami

dapatkan di wilayahstudi.

(10)

10

3) Jaringan Distribusi Bawah Tanah

Distribusi bawah tanah di lokasi studi umumnya digunakan dalam distribusi

penerangan jalan umum (PJU) yang terdapat di sekeliling Kantor Walikota Surabaya

(Balai Kota).Hal ini dimaksud untuk menjaga estetika dari wilayah tersebut.

3.3 Jaringan Telepon

Jika dijelaskan secara umum, Koridor Jalan Walikota Mustajab telah terjangkau jaringan

telepon. Jaringan telepon di koridor Jalan walikota Mustajab telah terdistribusi dengan baik,

pesawat telepon pelanggan di rumah-rumah dihubungkan dengan sentral telepon

(switching unit) dengan menggunakan media kabel. Secara umum komponen jaringan yang

digunakan dalam sebuah jaringan telepon wireline adalah :

1) Sentral Telepon (switching unit) : adalah perangkat yang berfungsi untuk melakukan

proses pembangunan hubungan antar pelanggan. Sentral telepon juga melakukan

tugas pencatatan data billing pelanggan.

2) MDF (Main Distribution Frame) : adalah sebuah tempat terminasi kabel yang

menghubungkan kabel saluran pelanggan dari sentral telepon dan jaringan kable

yang menuju ke terminal pelanggan. Bila sebuah sentral telepon memiliki 1000

Gambar 4. SKTR, Survei Primer Gambar 5. PJUdepan rumah, Survei Primer

(11)

11

3) pelanggan, maka pada MDF-nya akan terdapat 1000 pasang kabel tembaga yang

terpasang pada slot MDF-nya, dimana setiap pasang kabel tembaga ini akan

mewakili satu nomor pelanggan. Dan 1000 pasang kabel yeng terpasang di slot MDF

ini akan di-cross conect dengan 1000 pasang kabel lain yang berasal dari saluran

pelanggan yang menuju ke pesawat terminal pelanggan. MDF bisanya diletakan pada

satu gedung yang sama dengan sentral teleponnya (berdekatan dengansentral

telepon).

4) RK (Rumah Kabel)

merupakan sebuah perangkat cross connect saluran pelanggan, hanya saja

ukurannya lebih kecil. Jadi dari MDF, kable saluran pelanggan akan dibagi-bagi dalam

kelompok yang lebih kecil dan masing-masing kelompok kabel akan didistrubikan ke

beberapa RK. Dan dari RK, kabel saluran pelanggan ini akan dibagi-bagi lagi ke dalam

jumlah yang lebih kecil dan terhubung ke beberapa IDF. Bentuk fisik RK adalah

sebuah kotak (biasanya berwarna putih) dan banyak kita temui dipinggir-pinggir

jalan.

5) IDF (Intermediate Distribution Frame)

merupakan sebuah perangkat cross connect kabel saluran pelanggan, dengan ukuran

yang lebih kecil dari MDF dan RK. Secara fisik, IDF berbentuk kotak-kotak (biasanya

warna hitam) yang terpasang pada tiang-tiang telepon. TB (Terminal Box) : juga

merupakan cross connect kabel saluran pelanggan yang menghubungkan antara

kabel saluran pelanggan di dalam rumah dengan yang diluar rumah. Secara fisik, TB

berbentuk kotak yang terpasang di rumah-rumah pelanggan.

Gambar 6.Jaringan Telepon, Survei

(12)

12

3.4 Jaringan Drainase

Drainase di Koridor Jalan Walikota Mustajab sebagian besar merupakan sistem

drainase mikro. Sistem drainase mikro merupakan saluran dan bangunan pelengkap

drainase yang menampung dan mengalirkan air dari daerah tangkapan hujan, dimana

sebagian besar berada di dalam wilayah kota.

Saluran yang termasuk dalam sistem drainase mikro adalah saluran di sepanjang sisi

jalan, saluran atau selokan air hujan di sekitar bangunan, dan gorong-gorong, dimana debit

air yang ditampung tidak terlalu besar. Dari segi konstruksi sistem drainase pada Koridor

Jalan Walikota Mustajab 85%-nya merupakan sistem drainase tertutup dan dimanfaatkan

sebagai pedestrian, dan sisanya merupakan sistem drainase terbuka.

Berdasarkan fisiknya sistem drainase pada koridor Jl. Walikota Mustajab terbagi

menjadi dua, yakni sistem saluran sekunder dan sistem saluran tersier.

1. Saluran sekunder merupakan saluran drainase yang menerima air dari saluran tersier

dan menyalurkannya ke saluran primer. Saluran sekunder ini berada di sepanjang

Koridor Jalan Walikota Mustajab.

Gambar 7. Drainase Tertutup yang Dimanfaatkan Sebagai Pedestrian pada Koridor Jalan Walikota Mustajab,

Survei Primer

Gambar 8. Drainase Tertutup yang Dimanfaatkan Sebagai Pedestrian pada Koridor Jalan Walikota Mustajab,

(13)

13

2. Saluran tersier merupakan saluran untuk mengalirkan limbah rumah tangga ke

saluran sekunder. Umumnya saluran tersier ini adalah pada saluran di kiri kanan

jalan perumahan pada koridor Jl. Walikota Mustajab.

Pada dasarnya kondisi drainase pada koridor Jl. Walikota Mustajab terbilang terawat.

Namun dibeberapa titik masih terdapat drainase yang rusak dan tidak terawat, dan bahkan

digunakan sebagai tempat pembuangan sampah.

Gambar 9.Sistem Saluran Sekunder pada Koridor Jalan Walikota Mustajab,

Survei Primer

Gambar 10. Sistem Saluran Tersier pada Koridor Jalan Walikota Mustajab,

Survei Primer

Gambar 11. Drainase yang Tidak Terawat Pada Koridor Jalan Walikota Mustajab,

Survei Primer

Gambar 12. Drainase yang Tidak Terawat Pada Koridor Jalan Walikota Mustajab,

(14)

14

Drainase di sepanjang Koridor Jalan Walikota Mustajab dilengkapi dengan bangunan

pelengkap system drainase berupa inlet dan manhole. Inlet terletak di sepanjang Koridor

Jalan Walikota Mustajab yang sebagian besar terdapat saluran drainase tertutup. Inlet

dibuat bila terdapat saluran terbuka dimana pembuangannya akan dimasukkan ke dalam

saluran tertutup yang lebih besar. Inlet ini diberi saringan agar sampah tidak masuk ke

dalam saluran tertutup yang terdapat pada Koridor Jalan Walikota Mustajab.

Di bawah ini merupakan, manhole yang terdapat pada sepanjang saluran drainase

tertutup di Jl. Walikota Mustajab. Antar manhole ini dibuat dengan jarak 10 meter. Manhole

berfungsi untuk keperluan pemeliharaan saluran drainase tertutup pada Koridor Jalan

Walikota Mustajab.

Gambar 13.Inlet yang Terdapat Pada Koridor Jalan Walikota Mustajab,

Survei Primer

Gambar 15.Manhole yang Terdapat Pada Koridor Jalan Walikota Mustajab,

Survei Primer

Gambar 14.Inlet yang Terdapat Pada Koridor Jalan Walikota Mustajab,

Survei Primer

Gambar 16.Manhole yang Terdapat Pada Koridor Jalan Walikota Mustajab,

(15)

15

3.5 Sarana Persampahan

Aspek persampahan di Koridor Jalan Walikota Mustajab sudah teratur dengan baik

baik itu tempat sampah di sepanjang jalan, komunal maupun peletakkannya. Penempatan

tempat sampah di sepanjang walikota mustajab terintegrasi dengan jarak per 15 meter nya

seperti yang akan ditunjukkan dalam gambar.

Di sepanjang toko, pusat perdagangan jasa, serta di kawasan instansi pemerintahan

sudah tertata dengan baik. Mulai dari jenis tempat sampah yang terpisah dari jenisnya

(sampah basah, sampah kering). Hanya saja, penempatan tempat sampah yang di sepanjang

perdagangan jasa terlalu kecil dan menimbulkan penumpukan di pedestrian jalan koridor.

Persampahan dibagi menjadi dua yaitu sampah kering dan sampah basah. Pengolahan

sampah kering terdapat di daerah Keputih dan sampah basahnya di daerah Benowo. Dan

pengangkutannya sudah terbagi di Koridor Jalan Walikota Mustajab ini.

a. Sistem dan Sirkulasi Pengangkutan Sampah

Sistem pengangkutan sampah di Koridor Jalan Walikota Mustajab terbagi menjadi dua

penanggung jawab yaitu ketika pagi hari dilakukan oleh suatu CV yang turut menangani

aspek persampahan di Koridor Jalan Walikota Mustajab.Dan jika sore hari dilakukan oleh

DKP Surabya.

b. Arah Pengangkutan Persampahan

Arah pengangkutannya di mulai dari daerah Legundi dan Simpang Dukuh. Begitu seterusnya,

dan perlu ditekankan lagi di Koridor Jalan Walikota Surabaya ini setiap harinya dilakukan

pembersihan jalan oleh petugas sapu jalan yang bergantian antar pagi dan sore hari.

Jumlah anggota dibagi per tiap kelompok. Dan samapah-sampah dedaunan

(16)

16

Gambar18. Fasilitas Tempat Sampah di Koridor Jalan Walikota Mustajab,

Survei Primer Gambar 17. Fasilitas Tempat Sampah di

Koridor Jalan Walikota Mustajab,

Survei Primer

(17)

17

Gambar20. Lokasi Tempat Sampah di depan Balai Kota Surabaya, Survei Primer

Gambar 21. Salah satu Fasilitas Tempat Sampah (Basah dan Kering),

Survei Primer

(18)

18

Gambar23. Fasilitas Tempat Sampah di Kawasan Perdagangan Jasa,

Survei Primer

Gambar24. Fasilitas Tempat Sampah di Kawasan Perdagangan Jasa,

Survei Primer

Gambar25. Visualisasi Lokasi Tempat Sampah di Kawasan Perdagangan dan Jasa,

(19)

19

Gambar26. Kondisi Fasilitas Tempat Sampah, Survei Primer

Gambar 27. Kondisi Fasilitas Tempat Sampah,

Survei Primer

Gambar 28. Kondisi Fasilitas Tempat Sampah di Depan Sate Kelapa

(20)

20

3.6 Sarana Penanggulangan Kebakaran

Penanggulangan kebakaran pada suatu kawasan dinilai sangat perlu dalam hal

perencanaan wilayah. Pasalnya, kebakaran dapat sewaktu-waktu terjadi dalam waktu yang

tidak bisa ditentukan.Pada setiap kawasan sudah semstinya dipasang alat untuk

mengantisipasi kebakaran, seperti pada Koridor Jalan Walikota Mustajab. Pada koridor ini

terdapat beberapa segmen dengan bangunan yang cukup padat yang rawan terjadinya

musibah kebakaran. Walaupun selama ini menurut penduduk yang sudah lama tinggal di

daerah tersebut belum pernah terjadi kebakaran, namun tetap saja perlu dipasang

beberapa titik untuk mengantisipasi hal yang tidak terduga.Pada koridor ini tersebar enam

titik letak pipa pemadam kebakaran. Dan lokasi tersebut meliputi:

1) Timur Taman Balai Kota Surabaya

2) Utara Gereja (Depan Pertigaaan)

3) Pertigaan Natasha Skin Care

4) Di depan Sate Kelapa Ondomohon, dan sisanya akan dijelaskan di peta.

Gambar 29.Hydrant umum di Depan Kantor Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan, Survei Primer

(21)

21

3.7 Jaringan Air Limbah Domestik

Dalam pengertiannya, limbah merupakan buangan yang tidak diinginkan karena

tidak menghasilkan nilai ekonomis dari suatu proses produksi baik itu industri maupun dari

rumah tangga. Limbah yang dihasilkan dari kegiatan tersebut memberikan dampak negatif

seperti timbulnya pencemaran pada air sehingga berpengaruh pula terhadap kesehatan

lingkungan. Sedangkan limbah domestik adalah limbah cair yang berasal dari masyarakat

termasuk di dalamnya limbah kota dan aktifitas industri. Pada umumnya limbah domestik

mengandung limbah padat yang berupa tinja dan limbah cair dari sampah rumah tangga.

Menurut Gesamp(1976) limbah domestik mempunyai sifat utama antara lain:

a. Mengandung bakteri, parasit dan kemungkinan virus dalam jumlah banyak yang sering

terkontaminasi dalam kerang-kerangan dan area mandi di pesisir laut,

b. Mengandung bahan organik dan padatan tersuspensi sehingga BOD (Biological Oxygen

Demand) biasanya tinggi,

c. Padatan organik dan anorganik yang mengendap di dasar perairan. Komponen organik

akan terurai secara biologis sehingga kandungan oksigen menjadi kurang,

d. Kandungan unsure hara terutama komponen fosfor dan nitrogen tinggi sehingga sering

menyebabkan terjadinya eutrofikasi,

e. Mengandung bahan-bahan terapung berupa bahan-bahan organik dan anorganik

dipermukaan air atau berada dalam bentuk suspense. Kondisi sepert ini sering

mengurangi kenyamanan dan menghambat laju fotosntesis serta mempengaruhi proses

pemurnian alami (self purification).

Permasalahan hingga saat ini terletak pada laju perkembangan pembangunan

sarana pengelolaan air limbah (sewerage system) secara terpusat yang sangat lambat

sebagai contoh di Jakarta Pusat yaitu hanya sekitar 3,5 % dari total daerah pelayanan saja.

Lalu teknologi pengolahan air limbah rumah tangga invidual (On Site treatment) ataupun

semi komunal yang sudah ada tidak memadai atau sangat kurang sekali, sehingga

pelaksanaan pengelolaan limbah untuk wilayah lainnya yang belum terlayani oleh jaringan

pengolahan air limbah tidak berlanjut. Kelambanan ini juga dikarenakan biaya teknologi

yang sangat tinggi, masyarakat yang kurang sadar akan pentingnya pengelolaan limbah

(22)

22

Sistem penbuangan air limbah yang umum digunakan masyarakat yakni air limbah

yang berasal dari toilet (black water)dialirkan ke dalam tangki septic, kemudian air limpasan

dari tangki septik diresapkan ke dalam tanah atau dibuang ke saluran umum (dalam hal ini

saluran drainase). Sedangkan air limbah non toilet yakni yang berasal dari mandi, cuci serta

buangan dapur (grey water)dibuang langsung ke saluran umum.

Gambar 3.7.2 Instalasi pengolahan air limbah setempat (on site treatment)

Sumber: Dokumen Teknik Lingkungan ITB

Di sepanjang koridor Walikota Mustajab tidak ditemukan jaringan pengelolaan

(sewerage system) maupun saluran penampung limbah domestik. Saluran limpahan grey

water cukup susah ditemukan karena saluran umum (saluran drainase) yang tertutup.

Namun di segmen 2 berhasil ditemukan pipa saluran yang keluar dari rumah tangga sebagaimana terlihat pada gambar 33.

Gambar 31. Instalasi pengolahan air limbah terpusat (off site treatment) Sumber: Dokumen Teknik Lingkungan ITB

(23)

23

Gambar 33.Saluran pembuangan limbah domestik permukiman ke saluran drainase di segmen 2 koridor Walikota Mustajab, Survei Primer

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa di koridor Walikota Mustajab,

penggunaan saluran umum atau drainase sebagai penampung limpahan limbah domestik

grey water menjadi permasalahan utama, sebab akibatnya yaitu pada kebersihan dan

kesehatan lingkungan di mana saluran drainase di lokasi menghasilkan bau tidak sedap dan

alirannya yang tidak lancar.Untuk pengolahan limbah on-site berdasarkan hasil wawancara

beberapa pengusaha toko, pedagang dan pemilik rumah yaitu menggunakan tangki septik

(24)

24

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari makalah ini adalah utilitas yang ada di Koridor

Jalan Walikota Mustajab sudah terlengkapi dengan baik, baikitujaringan air bersih, listrik,

telepon, drainase, sarana persampahan, sarana penanggulangan kebakaran, hingga jaringan

air limbah domestik. Penempatan dan pengadaan utilitas yang sangat baik merupakan kunci

berhasilnya pengembangan suatu wilayah. Jaringan air bersih yang terintegrasi dengan baik,

(25)

25

A. Jobdesk Anggota Kelompok:

1) Mohamad Rio Rahmanto (3613100058)

Jobdesk: Mengikuti survey lapangan, mengerjakan aspek jaringan listrik meliputi

deskripsi dan peta jaringan listrik serta peta jaringan telepon.

2) Inas Yaumi Aisharya (3613100060)

Jobdesk: Mengikuti survey lapangan, mengerjakan aspek sarana penanggulangan

kebakaran meliputi deskripsi dan peta sarana penanggulangan kebakaran.

3) Elok Wuri Safitri (3613100061)

Jobdesk: Mengikuti survey lapangan, mengerjakan aspek deskripsi jaringan limbah

domestik.

4) Bella Shintya Putri Ariyani (3613100074)

Jobdesk: Mengikuti survey lapangan, membuat cover laporan, mengerjakan aspek

jaringan drainase meliputi deskripsi dan peta jaringan drainase.

5) Wihelwina Annisa Putri (3613100502)

Jobdesk: Mengikuti survey lapangan, mengerjakan aspek jaringan air bersih meliputi

deskripsi dan peta jaringan air bersih.

6) Ika Anggraini (3613100510)

Jobdesk: Mengikuti survey lapangan, Pembuat dan Penyatu makalah, mengerjakan

deskripsi aspek persampahan.

7) Ridha Nurhuda (3613100512)

Jobdesk: Mengikuti survey lapangan, membuat visualisasi dengan Sketch Up dan

(26)

26

RIO

INAS

ELOK

(27)

27

Daftar Pustaka

Survei Primer 2014

Wawancara:

Bapak Solihin 13 Oktober 2014 salah satu petugas kebersihan.

Sugiharto. 1987.Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah. Jakarta: UI Press

Buku Air Limbah Domestik.

http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirLimbahDomestikDKI/BAB10SEMI%20KOMU

Gambar

Gambar 1. Peta Lokasi Studi
Gambar 2. Salah satu pipa distribusi di Koridor Walikota Mustajab, Survei Primer
Gambar 3. SUTM &Transformator, Survei Primer
Gambar 5. PJUdepan rumah,
+7

Referensi

Dokumen terkait

dalam Bahasa Arab ialah ( ), pendapat lain dengan makna Ya-Muqtadir. Huruf Ba berbaris atas, huruf Ra bertanda sukun, huruf Ha )... Takutlah kamu kepada Allah, Caranya ialah

Tingkat kesulitan teknis menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan implementasi kebijakan perlindungan anak berhadapan dengan hukum di lapas kabupaten Klaten

Studi ini adalah mengenai cara pengawasan dan pengendalian mutu terhadap beton ready mix pada batching plant dengan melakukan pengujian slump dan kekuatan tekan beton, untuk

Mengetahui perhitungan anggaran biaya dengan metode pelaksanaan yang menggunakan sistem precast half slab pada struktur pelat dan U shell pada struktur balok anaknya

Penggunaan media dan dampaknya di komunitas dapat ditelaah dengan menggunakan model komunikasi uses and gratifications (manfaat dan gratifikasi). Pendekatan manfaat dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi EDK dan TK berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap persentase karkas, meat bone ratio (P<0,05) dan drip loss,

Tugas akhir ini yang berjudul “PERSEPSI MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO TERHADAP PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2015 (Study Kasus pada

Dengan demikian, jika pesan ayat ini merupakan bagian dari lapangan ijtihad dan apa yang diungkapkan oleh Muhammad Quraish Shihab merupakan ‘illat (motif penetapan hukum), maka