• Tidak ada hasil yang ditemukan

Staffing dalam fungsi administrasi penididikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Staffing dalam fungsi administrasi penididikan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

STAFFING

A. PENDAHULUAN

Administrasi pendidikan merupakan suatu kegiatan. Kegiatan dimaksud tak lain adalah tindakan-tindakan yang mengacu kepada fungsi-fungsi administrasi. Dalam hal ini administrasi mengelola penataan seluruh kegiatan kerjasama sekelompok orang dalam bidang pendidikan dengan menggunakan semua sumber personel, materil dan spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efsien.

Fungsi dalam administrasi berarti pengerahan tenaga baik jasmani maupun rohani untuk melaksanakan tugas dan memecahkan masalah guna mencapai tujuan.

Staffing (kepega'aianepenentuan staff merupakan salah satu dari fungsi dalam administrasi yang tidak kalah penting dari fungsi yang lain. Dalam staffing, yang menjadi titik penekanan adalah pesonel e staf itu sendiri.

Fungsi ini sebenarnya sudah dijalankan sejak penyusunan perencanaan dan pengorganisasian, sebab dalam perencanaan dan perngorganisasian telah dipikirkan dan diusahakan agar personel yang menduduki jabatan tertentu didalam suatu struktur organisasi, dipilih dan diangkat orang yang memiliki kecakapan dan kesanggupan yang sesuai dengan jabatan yang dipegangnya.

B. DEFENISI

Staffing adalah penempatan personel yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas e pekerjaan setelah disusun struktur pekerjaan, dipahami bidang-bidang pekerjaan yang akan dilakukan dan penempatan tenaga-tenaga yang sesuai.

Staffing merupakan salah satu fungsi administrasi berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga kerja memberikan daya guna yang maksimal bagi organisasi.

(2)

1. Ter'ujudnya sinergitas pekerja sesuai dengan seluruh tugas dan ke'ajibannya

2. Ter'ujudnya mekanisme kerja yang kooperatif, efektif dan terpadu

3. Memudahkan pekerja dengan keahlian pada bidang masing-masing menyelesaikan tugasnya dengan baik

4. Mendorong pekerja untuk memberikan daya guna dan hasil guna yang maksimal bagi organisasi

D. PRINSIP

Dalam staffing berlaku prinsip utama yaitu : “The Right Man in The Right Place and Time” yang berarti bah'a setiap personel ditempatkan pada unit kerja yang sesuai dengan keahlian dan kecakapannya, dengan demikian suatu perkerjaanetugas dalam unit kerja dilakukan oleh orang yang tepat dan mendapat hasil pekerjaan yang optimal.

Jika prinsip ini tidak diterapkan, dan menempatkan personel pada tugas dan jenis pekerjaan yang bukan keahliannya, maka akan menghambat upaya pencapaian tujuan administrasi itu sendiri, sebab hasil dari pekerjaan tersebut cenderung kurang berdaya guna bagi organisasi.

Hal ini sering terjadi pada unit kerja yang kekurangan karya'an, sehingga memaksa seorang karya'an memba'ahi dan mengerjakan beberapa jenis pekerjaan yang bukan pada bidang keahliannya, atau bisa terjadi karena menempatkan seseorang atas pendekatan nepotisme tanpa memperhatikan keahlian orang tersebut, tindakan nepotisme ini tentu akan membuka peluang kolusi dan korupsi yang berakibat buruk terhadap kemajuan unit organisasi kerja itu sendiri.

E. TAHAPAN PROSES STAFFING 1. Perencanaan karyawan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh bagian personalia dalam unit organisasi kerja. Dia'ali dengan pendataan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, dan membuat susunan perencanaan proses rekruitmen

(3)

Pada organisasi pendidikan, penambahan dan rekruitmen jumlah karya'anetenaga pengajar juga disesuaikan dengan penambahan jumlah pendaftaran peserta didik baru.

2. Pelaksanaan seleksi dan penarikan karyawan yang dibutuhkan Dalam rekruitmen karya'an, terjadi tahapan pengumuman pendaftaran, tahapan pendaftaran sesuai bidang yang dibutuhkan, serangkaian teseseleksi, dan pengumuman kelulusan. Para peserta yang lulus seleksi akhir, dinyatakan sebagai karya'an baru yang siap berkontribusi pada organisasi.

3. Penempatan

a. Proses penempatan/stafng

Setelah melihat potensi, keahlian dan kecakapan masing-masing dari karya'an baru yang terpilih, kegiatan selanjutnya adalah menempatkan mereka pada posisi dan jabatan yang sesuai dengan bidang keahlian mereka.

Pada tahapan penempatan, karya'an juga diberikan arahan tentang analisis tugas yang harus diselesaikan serta deskripsi jabatan (job descriptionf, sehingga ketika sudah memasuki unit kerja dan memulai suatu pekerjaan, karya'an mempunyai panduan dan acuan dalam bekerja sesuai instruksi. Ia juga tidak akan bertindak se'enang-'enang mengerjakan tanggungja'ab yang harus dikerjakan oleh orang lain karena sudah jelas job description-nya.

Agar penempatan karya'an tersebut tepat guna, berdaya guna, dan berhasil guna, maka administrator dengan persetujuan pemimpin harus memperhatikan kesesuaian antara bebanejenis tugas yang akan diberikan dengan kondisi kemampuan pelaksanaannya oleh karya'an, sesuai dengan prinsip “the right man in the right place and time”.

(4)

a) Jenis kelamin (pria dan wanita).

Tempatkan karya'an pada bidang yang tugas dan jenis pekerjaannya sesuai dengan kodrati mereka, sebab tidak semua pekerjaan dapat dilakukan oleh laki-laki dan perempuan.

Pekerjaan yang membutuhkan tenaga lebih utama ditempatkan pekerja laki-laki daripada pekerja perempuan, dan pekerjaan yang membutuhkan ketelitian umumnya lebih tepat dilakukan oleh pekerja perempuan.

b) Latar belakang pendidikan / ijazah yang dimiliki

Posisi jabatan yang akan diberikan, disesuaikan dengan latar belakang pendidikannya, baik dari segi tingkatan jenjang pendidikan yang dimiliki sesuai ijazah, maupun jurusan yang dipilih pada 'aktu menempuh pendidikan tersebut.

Misalnya, seorang sarjana teknik mesin dan sarjana pendidikan pada suatu organisasi pendidikan tentu ditempatkan pada unit kerja yang berbeda. Sarjana teknik ditempatkan pada unit teknisi dan sarjana pendidikan ditempatkan pada unit pengajaranependidikan sebagai tenaga pengajar.

c) Pengalaman kerja terutama yang diminati atau telah ditekuni

Dalam hal ini, pengalaman kerja menentukan kecakapan seseorang pada bidangnya. Jika terdapat dua orang atau lebih karya'an yang memiliki tingkat pendidikan yang sama dengan jurusan yang juga sama, untuk memilih siapa yang lebih berhak ditempatkan pada jabatan tertentu, pengalaman kerja bisa dijadikan pertimbangan oleh administrator atau pemimpin.

(5)

d) Kesehatan fsik

Berhubungan dengan kuat atau tidaknya seorang pekerja melakukan tugas yang diberikan. Dalam proses seleksi 'a'ancara dan pengisian data akan terindentifkasi ri'ayat kesehatan seorang karya'an. Hal ini harus diperhatikan oleh seorang pemimpin eadministrator agar menempatkan para pekerja sesuai dengan ri'ayat kesehatannya.

Misalnya, seorang pekerja dengan ri'ayat asma, tidak bisa ditempatkan pada unit kerja dimana terdapat faktor pencetus kambuh penyakit asmanya, biasanya penderita asma alergi terhadap zat-zat tertentu yang bisa membuatkan asmanya kambuh, misal pada bagian gudang arsip yang penuh debu, pada ruangan laboratorium kimia yang membutuhkan pendinginan (ACf tinggi, dll.

Para pekerja yang memilki ri'ayat kesehatan yang buruk, sebaiknya diberikan kesempatan dan fasilitas untuk berobat atau jika perlu mengistirahatkan pekerja tersebut secara permanenedipensiunkan, dan digantikan oleh pekerja lain.

e) Minat, bakat dan hobi

Ketiga hal ini merupakan nilai tambah, khusus pada organisasi kerja dengan jumlah karya'an yang banyak, sehingga peran-peran tanggungja'ab terhadap suatu tugas akan lebih optimal bila dikerjakan sesuai minat, bakat dan hobi pekerja. Hal ini terjadi karena para pekerja akan menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan senang hati, bergairah dan semangat sesuai dengan hobi dan minat masing-masing.

4. Pembinaan, pengembangan dan penilaian

(6)

dalam bekerja, kesetiaan pada organisasi, pengabdian dari segi lamanya 'aktu bekerja dan syarat objektif lainnya.

Sedangkan pada hasi prestasi kerja, diperhatikan kecakapannya dan prestasi yang telah dicapai dalam bidang pekerjaan yang ditekuni. Prestasi ini ditunjukkan dengan suatu tanda lulus atau sertifkat kecakapan, contohnya sertifkat uji kompetensi.

Dalam melaksanakan tugasnya, seorang karya'an tidak mungkin statis, tetapi harus dinamis serta senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan prestasi dan hasil karyanya, oleh karena itu keterampilan dan pengetahuan karya'an perlu dikembangkan melalui “in service training”

Karya'an yang telah teruji keahlian dan tanggungja'abnya dalam bidang pekerjaan yang ditekuni, diberikan kesempatan pengembangan karier dengan kenaikan jabatan, kesempatan untuk mengikuti pelatihan, kesempatan melanjutkan pendidikan dll. Hal ini sesuai dengan UU No.8 tahun 1974 pasal 19 yang menyatakan bah'a pengangkatan dalam jabatan didasarkan atas prestasi kerja,disiplin kerja, kesetiaan, pengabdian, pengalaman, dapat dipercaya dan syarat objektif lainnya.

5. Pemberhentian

Pemberhentian merupakan pengakhiran masa jabatan seorang karya'an pada posisiejabatannya disebabkan karena berbagai kebijakan. Faktor-faktor yang menjadi penyebab pemberhentian seorang karya'an diantaranya sebagai berikut :

a. Pensiun

(7)

perusahaan tidak bertanggungja'ab lagi terhadap para mantan karya'an.

b. Pengunduran diri

Dilakukan oleh seorang karya'an yang mengundurkan diri dari jabatan yang ditempatinya selama bekerja. Penyebabnya antara lain karenakan pindah pada bidang pekerjaan lain tetapi masih satu organisasi, pindah ke organisasi kerja lain , atau pindah domisili ke daerah lain , mengundurkan diri karena mengidap suatu penyakit sehingga tidak mampu lagi bekerja dan akan berkonsentrasi untuk tahap penyembuhan, dll.

c. PHK ( Pemutusan Hubungan Kerja)

Umumnya dilakukan oleh pihak organisasi kerja dikarena kebijakan-kebijakan tertentu. Misalnya pendanaan yang kurang, perilaku negative karya'an yang berpengaruh pada hasil dan disiplin kerja yang buruk sehingga karya'an tersebut di PHK, perusahaan yang bangkrut, dll

d. Meninggal, yang secara langsung memberhentikan karya'an dari posisi kerjanya.

F. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM

STAFFING/KEPEGAWAIAN

Demi suksesnya penataan kepega'aian, seorang administrator hendaknya dapat memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan kesejahteraan stafnya, bukan hanya dari segi materi tetapi juga kesejahteraan jasmani maupun rohani yang dapat mendorong karya'an bekerja lebih giat.

(8)

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk kesejahteraan karya'an adalah sebagai berikut :

1. Pemberian motivasi, agar karya'an bekerja lebih giat. 2. Insentifegaji yang layak

3. Penghargaan, terhadap jasa-jasa karya'an yang bersifat membangun bagi unit kerja.

4. Bimbingan dalam melakukan pekerjaan, bantuan dalam pekerjaan yang sulit.

5. Kesempatan untuk mengupdate diri dan pengetahuan dengan memberikan kesempatan dan bantuan dalam rangka peningkatan karier, seperti bantuan dana melanjutkan pendidikan, mengikuti penataran, dll selama tidak menganggu pekerjaan.

6. Mengurus dan mengusulkan kenaikan jabatan dan gaji tepat 'aktu sesuai dengan peraturan yang berlaku.

7. Mempererat ikatan sosial antar karya'an, dengan membentuk koperasi karya'an, kegiatan-kegiatan seperti olahraga, diskusi dll yang berhubungan dengan pengembangan potensi dan hobi karya'an.

G. PENUTUP

Fungsi administrasi merupakan tahapan pembinaan, pengarahan, pengelolaasn dan pengendalian dari organisasi secara keseluruhan. Semua fungsi harus berjalan pada rodanya masing-masing untuk mencapai tujuan dari kelembagaan organisasi itu sendiri, dan staffing ada didalamnya.

Staffing sangat erat hubungannya dengan organizing, yaitu berupa 'adah legal untuk menampung kegiatan pada suatu organisasi. Staffing berhubungan dengan penenpatan orang-orang yang akan memangku masing-masing jabatan yang ada di dalam suatu organisasi.

Dalam proses staffing dilakukan upaya penentuan, pemilihan, penempatan, pembinaan, pengembangan dan bimbingan sampai proses pemberhentian.

Referensi

Dokumen terkait

Agar pemanfaatan dan perlindungan ruang dapat dilaksanakan secara berdaya guna dan berhasil guna perlu dirumuskan penetapan struktur dan pola ruang wilayah, kebijaksanaan,

bahwa agar pemanfaatan potensi pertanian menjadi obyek wisata agro dapat dilaksanakan dengan berdaya guna dan berhasil guna, dipandang perlu untuk m eningkatkan

Penggabungan kelompoktani ke dalam GAPOKTAN dilakukan agar kelompoktani dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna, dalam penyediaan sarana produksi pertanian, permodalan,

bahwa sehubungan dengan maksud huruf a tersebut di atas, agar pelaksanaan kegiatannya dapat berjalan lancar, tertib, terkoordinasi, berdaya guna, dan berhasil guna

Diperlukan peningkatan kualitas dan mekanisme pelayanan dalam bidang pendidikan agar lebih berdaya guna dan berhasil guna, sehingga sumber daya manusia (SDM) yang

bahwa untuk kelancaran tugas-tugas pemerintah khususnya menyangkut pendapatan daerah agar dapat berjalan lancar berhasil guna dan berdaya guna, dipandang perlu untuk

bahwa dalam rangka upaya meningkatkan kelancaran tugas-tugas bidang Pekerjaan umum Bina Marga agar lebih berdaya guna dan berhasil guna serta menunjang pelaksanaan

bahwa dalam rangka menunjang pelaksanaan urusan yang menjadi urusan Pemerintahan Daerah agar berdaya guna dan berhasil guna telah dibentuk Sekretariat Daerah dan