• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN SOPPENG 2017-2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN SOPPENG 2017-2021"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 | R P I J M K a b u p a t e n S o p p e n g

5.1 Potensi Pendanaan APBD Kabupaten Soppeng

Kemampuan pemerintah daerah dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) seperti pajak daerah, retribusi dan lain – lain. Karena itu otonomi daerah dan pembangunan daerah bisa diwujudkan hanya apabila disertai kemandirian fiskal yang efektif. Ini berarti bahwa pemerintahan daerah secara finansial harus bersifat independen terhadap pemerintah pusat dengan jalan sebanyak mungkin menggali sumber – sumber PAD seperti pajak, retribusi dan sebagainya i

Pendapatan dari dana perimbangan sebenarnya berada di luar kendali pemerintah daerah karena alokasi dana tersebut ditentukan oleh pemerintah pusat berdasarkan formula yang telah ditetapkan. Fluktuasi penerimaan dari dana perimbangan sangat tergantung dari peningkatan penerimaan negara.

Salah satu aspek penting dari otonomi daerah secara keseluruhan adalah desentralisasi fiskal daerah (otonomi fiskal). Pengertian otonomi fiskal daerah menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam meningkatkan pendapatan asli daerah seperti pajak, retribusi dan lainlain. Karena itu pemerintah daerah secara financial harus bersifat independen terhadap pemerintah pusat dengan jalan sebanyak mungkin menggali sumber-sumber PAD.

Rasio efektivitas menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam merealisasikan pendapatan asli daerah yang direncanakan dibandingkan dengan target yang ditetapkan berdasarkan potensi riil daerah. Semakin tinggi rasio efektivitas menggambarkan kemampuan daerah yang semakin baik.

Pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Soppeng pada tahun 2016 sebesar Rp.88,847,628,821.00. semenatara itu, untuk di tahun 2017 Anggran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)Kabupaten Soppeng Tahun Anggaran 2017 di proyeksikan sebesar Rp. 1.087. 167.481.750 Triliyun.

Proyeksi ABPD ini bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sebesar Rp. 68.918.486.417 Miliyar, dana perimbangan Sebesar Rp. 939.697.000, Pendapatan lain-lain yang dianggap Sah sebesar Rp. 78.551.170.331 Miliyar.

(2)

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI

JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN

SOPPENG 2017-2021

2 | R P I J M K a b u p a t e n S o p p e n g

Tabel 51.

Ringkasan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah di Tahun Anggaran 2016

(3)
(4)

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI

JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN

SOPPENG 2017-2021

7 | R P I J M K a b u p a t e n S o p p e n g

5.2 Potensi Pendanaan APBN

Setelah APBD secara umum dibahas, maka perlu dikaji berapa besar investasi

pembangunan khusus bidang Cipta Karya di daerah tersebut selama 3 tahun terakhir

yang bersumber dari APBN, APBD, perusahaan daerah dan masyarakat/swasta.

Meskipun pembangunan infrastruktur permukiman merupakan tanggung jawab

Pemda, Ditjen Cipta Karya juga turut melakukan pembangunan infrastruktur sebagai

stimulan kepada daerah agar dapat memenuhi SPM. Setiap sektor yang ada di

lingkungan Ditjen Cipta Karya menyalurkan dana ke daerah melalui Satuan Kerja

(SATKER) sesuai dengan peraturan yang berlaku (Permen PU No. 14 Tahun 2011). Data

dana yang dialokasikan untuk Kabupaten Soppeng perlu dianalisis untuk melihat trend

(5)

7 | R P I 2 J M K a b u p a t e n S o p p e n g

Tabel 5.2. APBN Cipta Karya di Kabupaten SoppengTahun 2017-2021

Dalam Ribuan Rupiah

(6)

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH KABUPATEN SOPPENG 2016-2020

8 | R P I 2 J M K a b u p a t e n S o p p e n g

5.3 Alternatif Sumber Pendanaan.

Sehubungan dengan terbatasnya kemampuan pendanaan yang dimiliki

pemerintah, maka dunia usaha perlu dilibatkan secara aktif dalam pembangunan

infrastruktur Cipta Karya melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) untuk

kegiatan yang berpotensi cost-recovery atau Corporate Social Responsibility (CSR) untuk

kegiatan non-cost recovery. Dasar hukum pembiayaan dengan skema KPS adalah

Perpres No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam

Penyediaan Infrastruktur serta Permen PPN No. 3 Tahun 2012 Tentang Panduan Umum

Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan

Infrastruktur. Sedangkan landasan hukum untuk pelaksanaan CSR tercantum dalam UU

No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) dan UU No. 25 tahun 2007 tentang

Penanaman Modal.

Untuk melihat kemampuan keuangan Kabupaten Soppeng dalam melaksanakan

pembangunan bidang Cipta Karya dalam lima tahun ke depan (sesuai jangka waktu

RPIJM) maka dibutuhkan analisis proyeksi perkembangan APBD, rencana investasi

perusahaan daerah, dan rencana kerjasama pemerintah dan swasta.

Proyeksi APBD Kabupaten Soppeng dalam lima tahun ke depan dilakukan dengan

melakukan perhitungan regresi terhadap kecenderungan APBD dalam lima tahun terakhir

menggunakan asumsi atas dasar trend historis. Setelah diketahui pendapatan dan belanja

maka diperkirakan alokasi APBD terhadap bidang Cipta Karya dalam lima tahun ke depan

dengan asumsi proporsinya sama dengan rata-rata proporsi tahun-tahun sebelumnya.

Beberapa kabupaten/kota memiliki perusahaan daerah yang bergerak dalam

bidang pelayanan bidang Cipta Karya seperti air minum, air limbah maupun

persampahan. Dalam hal ini, perusahaan daerah tersebut umumnya memiliki rencana

dalam lima tahun ke depan dalam bentuk business plan. Informasi ini dibutuhkan untuk

mengetahui kontribusi perusahaan daerah untuk pendanaan pembangunan bidang

Cipta Karya dalam lima tahun ke depan sesuai jangka waktu RPIJM.

Dalam menggali sumber pendanaan dari sektor swasta, Pemerintah Kabupaten

Soppeng perlu menyusun daftar proyek potensial yang dapat dikerjakan dengan

skema kerjasama pemerintah dan swasta di bidang Cipta Karya untuk ditawarkan ke

(7)

9 | R P I J M K a b u p a t e n S o p p e n g

program dan kegiatan setiap sektor serta tingkat kelayakan ekonomi dan finansial dari

program tersebut.

Sebagai kesimpulan dari analisis aspek pembiayaan, dilakukan analisis tingkat

ketersediaan dana yang ada untuk pembangunan bidang infrastruktur Cipta Karya

yang meliputi sumber pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan daerah, serta

dunia usaha dan masyarakat. Kemudian, perlu dirumuskan strategi peningkatan

investasi pembangunan bidang Cipta Karya dengan mendorong pemanfaatan

pendanaan dari berbagai sumber.

Analisa ini dipergunakan untuk melihat kemampuan Kabupaten Soppeng dalam

membiayai investasi yang direncanakan di dalam program Jangka Menengah (PJM).

Dari hasil analisa perhitungan yang dilakukan terhadap proyeksi pendapatan yang ada

dalam 5 tahun terakhir, maka dana yang dapat disisihkan sebagai pendamping

didalam program investasi ini, antara 900 juta s/d 1,2 milyar.

Sumber-sumber pembiayaan berasal dari Pemerintah Kabupaten/Kota,

Pemerintah Indonesia, Bantuan Luar Negeri dan Masyarakat . Untuk sektor air minum,

limbah dan sampah biasanya komponen yang lebih dominan dalam membiayai adalah

pemerintah kabupaten/kota, sebaliknya pada penanggulangan bencana, jalan negara,

drainase makro, pemerintah pusat lebih dominan.

Baik bantuan Luar negeri maupun dana pemerintah pusat ke pemerintah

kabupaten/kota sifatnya stimulan dan pelengkap, namun pembangunan harus

didasarkan kepada kekuatan sendiri, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten/kota dan

masyarakat (community based development).

Setelah melalui proses penilaian RPIJM oleh pemerintah kabupaten/kota, maka

selanjutnya adalah program sekaligus proses pembiayaannya. Pada pelaksanaan

pembiayaan, maka semua sumber pembiayaan yang sudah disepakati antara

pemerintah Kabupaten Soppengdengan pemerintah pusat termasuk dana bantuan

luar negeri dirumuskan dalam Project Memorandum (Kesepakatan Pelaksanaan

(8)

DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI

JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN

SOPPENG 2017-2021

10 | R P I J M K a b u p a t e n S o p p e n g

5.4 Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya

Dalam rangka percapatan pembangunan bidang Cipta Karya di daerah dan

untuk memenuhi kebutuhan pendaanan dalam melaksanakan usulan program yang

ada dalam RPIJM, maka Pemerintah Daerah perlu menyusun suatu strategi untuk

meningkatkan pendanaan bagi pembangunan infrastruktur permukiman. Oleh karena

itu pada bagian ini, Satgas RPIJM daerah agar merumuskan strategi peningkatan

investasi pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya, yang meliputi beberapa

aspek antara lain:

1. Strategi peningkatan DDUB Kabupaten Soppeng dan provinsi;

2. Strategi peningkatan penerimaan daerah dan efisiensi penggunaan anggaran;

3. Strategi peningkatan kinerja keuangan perusahaan daerah Kabupaten Soppeng;

4. Strategi peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pembiayaan

pembangunan bidang Cipta Karya;

5. Strategi pendanaan untuk operasi, pemeliharaan dan rehabiltiasi infrastruktur

permukiman yang sudah ada;

Gambar

Tabel 51. Ringkasan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah di Tahun Anggaran 2016
Tabel 5.2. APBN Cipta Karya di Kabupaten SoppengTahun 2017-2021

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil Pengamatan menunjukkan bahwa hasil produksi untuk ketiga jenis tanaman tersebut menunjukkan produksi yang sangat rendah, hal ini dikarenakan

kehamilan sudah dilakukan pelayanan kebidanan sesuai kebutuhan pasien dan kewenangan bidan dari tanggal 08 Desember hingga tanggal 15 November 2015 tidak ditemukan

Terjadi kenaikan persentase nilai ekspor kelompok industri komoditi kayu lapis, kertas/pulp sebesar 8,79 persen dan 42,93 persen, sedangkan komoditi penyusun

Dengan adanya permasalahan tersebut maka rumusan masalah untuk penelitian ini ialah bagaimana merancang sebuah aplikasi yang dapat menampilkan informasi bahwa

Cara mengevaluasi efisiensi motor tersebut adalah dengan menentukan besarnya daya output motor, daya input motor untuk mengetahui besarnya effisiensi motor

Hasil perhitungan optimalisasi keuntungan dengan metode simpleks diperoleh hasil yang maksimal yaitu jika Industri Rumahan Kopi Bubuk Asli Lampung memproduksi kopi bubuk yang

Karakteristik beban nol adalah karakteristik yang menggambarkan hubunga antara tegangan ke motor dengan arus daya cos φ motor pada keadaan tanpa beban, jadi putaran

Berdasarkan uraian diatas dan mengingat pentingnya menyusun dan menyajikan laporan keuangan organisasi nirlaba bagi stakeholder maka penulis dalam penyusunan laporan skripsi