DINAS PENDAPATAN KOTA MATARAM TAHUN 2015
LAPORAN
AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH (LAKIP)
DINAS PENDAPATAN KOTA MATARAM
IKHTISAR EKSEKUTIF
Salah
satuinstrumenbagisetiapinstansipemerintahuntukmempertanggungjawabkankeberhasilandankegag
alanpelaksanaanmisiorganisasimelaluisasarandantujuan yang
telahditetapkanadalahmelaluipenyusunanLaporanAkuntabilitasKinerjaInstansiPemerintahatau yang lebihdikenaldengansebutan LAKIP.Penyusunan LAKIP merupakan cerminan sejauh mana kinerja organisasi pemerintah dapat mencapai sasaran dan tujuan berdasarkan Rencana Strategis (RENSTRA) yang telah ditetapkan. Berkenaan dengan hal tersebut, Dinas Pendapatansebagai salah satu unit organisasi Pemerintah Kota Mataram berkewajiban untuk menyusun LAKIP 2015 sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya sebagai unsur pelaksana pemerintah daerah bidang pendapatan.
Pengelolaan pendapatan daerah mengalami perubahan yang signifikan terutama dalam kaitannya dengan jenis pajak daerah dan retribusi daerah. Hal ini sejalan dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, yang mengatur kembali tentang kewenangan pengelolaan potensi pendapatan daerah khususnya pajak daerah dan retribusi daerah antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota. Berkaitan dengan hal tersebut, pada tahun 2015 jenis pajak daerah yang menjadi kewenangan pengelolaan pendapatan daerah bertambah menjadi 10 jenis pajak daerahdari 6 jenispajakdaerahpadaawalperiodeRencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015.
Secara umum kinerja DinasPendapatan Kota Mataramdapat dicapai dengan baik walaupun beberapa indikator kinerja belum dapat dicapai sesuai target yang telahditetapkan, halinidisebabkan oleh penetapan target yang kurang sempurnadanadanya-kegiatanyang diluar kendali internal.Sejalandengankonsepanggaranberbasiskinerja, DinasPendapatan Kota Mataramtahun 2015 melaksanakan program dankegiatandengananggaranbersumberAPBD Kota
Mataramdengan total anggaransebesarRp14.119.472.97,08
dapatterealisasisebesarRp12.421.585.957- atau87,97 %, sedangkanuntukPendapatan,dari total yang ditargetkansebesarRp. 64.330.000.000,- dapatterealisasisebesarRp. 67.196.109.259,26 atau 104,46%.
Selanjutnya untuk melaksanakan ketentuanPeraturan Daerah Kota MataramNomor 5 Tahun 2008 tentangPembentukanSusunanOrganisasiPerangkat Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota MataramTahun 2008 Nomor 3 seri D), sebagaimanatelahdiubahdenganPeraturan
Daerah Kota MataramNomor 18 Tahun 2011 tentangPerubahanbeberapa kali
terakhirdenganPeraturan Daerah Kota MataramNomor 8 Tahun 2013
tentangPerubahanKeduaatasPeraturan Daerah Kota MataramNomor 5 Tahun 2008 tentangPembentukansusunanOrganisasiPerangkat Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota MataramTahun 2013 Nomor 1 seri D), yang diikuti dengan dikeluarkannya
PeraturanWalikotaNomor 22/PERT/2008
tentangRincianTugasPokokdanFungsiDinasPendapatan Kota Mataram,
sebagaimanatelahdiubahdenganPeraturanWalikotaMataramNomor 32 Tahun 2011 Tanggal 26
Desember 2011 tentangperubahanbeberapa kali
tentangtentangPerubahankeduaatasPeraturanWalikotaMataramNomor 22/PERT/2008 tentangRincianTugasPokokdanFungsiDinasPendapatan Kota Mataram, padabagiankeduapasal 3 (tiga), disebutkan bahwa tugas pokok Dinas Pendapatan Kota Mataram adalah melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannyasehingga untuk melaksanakantugas pokok tersebut, maka Dinas Pendapatan Kota Mataram menyelenggarakanfungsi sebagai berikut:
1. Perumusan kebijakan teknis dibidang pendapatan daerahsesuaidengankewenangannya;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang pendapatan daerah sesuaidengankewenangannya;
3. Pengkoordinasian, pembinaan dan pelaksanaan tugasdibidang pendapatan daerah; 4. SebagaiKoordinatorPendapatanAsli Daerah (PAD).
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan bidang tugasnya.
DAFTAR ISI
Halaman
IKHTISAR EKSEKUTIF i
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR TABEL vii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 FungsiLakip 2
1.3 Tujuan dan Manfaat Lakip 3
1.4 Gambaran Umum Dinas Pendapatan Kota Mataram 3
1.5 SistematikaPenyusunanLakip14
BAB II PERENCANAAN KINERJA 15
2.1 Visi dan Misi SKPD 15
2.2 Tujuan dan Sasaran 15
2.3 Strategi dan Kebijakan 16
2.4 Program dan Kegiatan 16
2.5 Perjanjian Kinerja 18
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 19
3.1 KerangkaPengukuranKinerja 19
3.2 PengukuranCapaianKinerja 20
3.3 CapaianIndikatorKinerja Utama 25
3.4 EvaluasiKinerjaSasaranStrategis 27
3.5 AkuntabilitasKeuangan 34
3.6 RealisasiAnggaran 39
BAB IV PENUTUP 40
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Standar Operasional Prosedur (SOP)
PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
A. Deskripsi :
Prosedur Operasi ini menguraikan tentang tata cara penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai bentuk laporan atas pencapaian kinerja SKPD dalam satu tahun anggaran sesuai dengan data capaian kinerja yang dapat dipertanggungjawabkan
B. Dasar Hukum :
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara, Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
C. Surat Edaran Terkait :
Surat Penyusunan LAKIP-SKPD
D. Pihak yang Terkait :
1. Walikota Mataram
2. Sekretaris Daerah Kota Mataram
3. Asisten Setda. Kota Mataram
4. Kepala Dinas Pendapatan Kota Mataram
5. Sekretaris Dinas Pendapatan Kota Mataram
6. Kepala Bidang pada Dinas Pendapatan Kota Mataram
7. Kepala Bidang Litbang Bappeda Kota Mataram
8. Kepala Seksi/Sub. Bagianpada Dinas Pendapatan Kota Mataram
9. Staf Subbag. Perencanaan Dinas Pendapatan Kota Mataram
10.Petugas Administrasi Umum
Nomor SOP : /Kep.DPD/XII/2015 Tanggal Revisi : 23 Desember 2015
Tanggal Pembuatan : 23 Desember 2014 Tanggal Efektif : 4 Januari 2016
PEMERINTAH KOTA MATARAM
DINAS PENDAPATAN
Jln. HOS Cokroaminoto No. 1 Mataram Telp./Fax. (0370) 631954/ (0370)641223
E. Peralatan/Perlengkapan/Pesyaratan :
1. Surat Penyusunan LAKIP SKPD
2. Perangkat Komputer.
3. Alat Tulis Kantor.
F. Dokumen yang Dihasilkan :
Laporan LAKIP SKPD yang sudah disahkan
G. Prosedur Kerja :
1. Petugas Administrasi menerima surat penyusunan Laporan Akuntabiltas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) SKPD
2. Petugas Administrasi mengagenda surat masuk , melampirkan lembar disposisi dan
diteruskan kepada Kasubbag umum untuk diparaf dan selanjutnya diserahkan ke Sekretaris
3. Sekretaris menerima dan membubuhkan paraf , kemudian disampaikan kepada kepala
Dinas
4. Kepala Dinas menerima dan mendisposisikan surat penyusunan LAKIP kepada
Sekretaris serta dilanjutkan ke Kasubbag Perencanaan untuk menyiapkan konsep Keputusan Walikota tentang Tim Penyusun LAKIP-SKPD
5. Kasubbag Perencanaan menyiapkan Konsep Keputusan Walikota tentang
pembentukan Tim PenyusunLAKIP-SKPD
6. Staf Teknis melaksanakan pengetikan Konsep Keputusan Walikota
7. Kasubbag Perencanaan menerima dan mengoreksi hasil pengetikan Konsep
Keputusan Walikota tentang pembentukan Tim Penyusun LAKIP-SKPD untuk selanjutnya disampaikan kepada Sekretaris, jika tidak, konsep Keputusan Walikota dikembalikan ke Staf Teknis untuk diperbaiki.
8. Sekretaris menerima dan mengoreksi Konsep Keputusan Walikota tentang
pembentukan Tim Penyusun LAKIP-SKPD untuk selanjutnya diteruskan kepada Kepala Dinas. Jika tidak, Konsep Keputusan Walikota dikembalikan ke Kasubbag Perencanaan untuk diperbaiki.
9. Kepala Dinas menerima dan mengoreksi serta membubuhkan paraf Konsep
Keputusan Walikota tentang pembentukan Tim Penyusun LAKIP-SKPD, Jika tidak disetujui, Konsep Keputusan Walikota dikembalikan kepada Kasubbag Perencanaan melalui Sekretaris untuk diperbaiki.
10.Asisten menerima dan mengoreksi serta membubuhkan paraf Konsep Keputusan
Walikota tentang pembentukan Tim Penyusun LAKIP-SKPD, Jika tidak disetujui, Konsep Keputusan Walikota dikembalikan kepada Kepala Dinas melalui Tenaga Administrasi untuk ditindak lanjuti.
11.Sekretaris Daerah menerima dan mengoreksi serta membubuhkan paraf Konsep
Keputusan Walikota tentang pembentukan Tim Penyusun LAKIP-SKPD, Jika tidak disetujui, Konsep Keputusan Walikota dikembalikan kepada Kepala Dinas melalui Asisten untuk ditindaklanjuti.
12.Walikota menerima dan mengoreksi Konsep Keputusan Walikota tentang
pembentukan Tim Penyusun LAKIP-SKPD, serta membubuhkan tanda tangan apabila disetujui. Jika tidak, Konsep Keputusan Walikota dikembalikan Kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris Daerah untuk ditindak lanjuti.
13.Petugas Administrasi menerima Keputusan Walikota tentang Tim Penyusun
LAKIP-SKPD, selanjutnya membubuhkan nomor keputusan dan menyampaikan kepada Kasubbag Perencanaan (Tim Penyusun) melalui Sekretaris.
14.Tim Penyusun melakukan penyusunan agenda kerja penyusunan Rancangan
15.Tim penyusun melaksanakan penyusunan Rancangan LAKIP-SKPD
16.Sekretaris menerima dan mengoreksi serta membubuhkan paraf Rancangan
LAKIP-SKPD untuk selanjutnya diteruskan kepada Kepala Dinas. Jika tidak, Rancangan LAKIP-SKPD dikembalikan keTim Penyusun LAKIP-SKPD untuk diperbaiki.
17.Kepala Dinas menerima dan mengoreksi Rancangan LAKIP-SKPD
danmembubuhkan tanda tangan apabila disetujui, Jika tidak, Rancangan LAKIP dikembalikan kepada Tim Penyusun LAKIP-SKPD melalui Sekretaris untuk diperbaiki.
18.Kasubbag Perencanaan menerima LAKIP-SKPD yang telah ditandatangani dan
selanjutnya menyiapkan konsep surat pengantar.
19.Staf Teknis melaksanakan pengetikan konsep surat pengantar LAKIP-SKPD
20.Kasubbag Perencanaan menerima dan mengoreksi hasil pengetikan konsep surat pengantar LAKIP-SKPD serta membubuhkan paraf persetujuan. Jika tidak, Konsep surat pengantar LAKIP-SKPD dikembalikan kepada Staf Teknis untuk diperbaiki.
21.Sekretaris menerima dan mengoreksi konsep surat pengantar LAKIP-SKPD serta
membubuhkan tanda tangan apabila disetujui. Jika tidak, konsep surat pengantar LAKIP-SKPD dikembalikan kepada Kasubbag Perencanaan untuk diperbaiki.
22.Petugas Administrasi menerima surat pengantar LAKIP-SKPD, membubuhkan
nomor, menyetempel dan menyampaikan kepada Kasubbag Perencanaan
23.Kasubbag Perencanaan menerima, menggandakan LAKIP-SKPD, selanjutnya
mengirimkan dan mengarsipkan
H. Jangka Waktu Penyelesaian :
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Akhir-akhir ini kinerja instansi pemerintah menjadi sorotan, terutama sejak timbulnya iklim yang lebih demokratis dalam pemerintahan. Rakyat mulai mempertanyakan akan nilai yang mereka peroleh atas pelayanan yang dilakukan oleh instansi pemerintah. Pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan nyata sangat diperlukan sehingga penyelenggaraan pemerintahan dapat dilakukan secara berdayaguna dan berhasilguna dalam rangka terciptanya penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance).
Selama ini pengukuran keberhasilan maupun kegagalan dari instansi pemerintah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sulit untuk dilakukan secara obyektif. Pengukuran kinerja suatu instansi hanya lebih ditekankan pada kemampuan instansi dalam menyerap anggaran, meskipun hasil maupun dampak dari pelaksanaan program masih jauh dibawah standar. Untuk dapat mengetahui tingkat keberhasilan suatu instansi pemerintah, maka seluruh aktivitas instansi harus dapat diukur dan pengukuran tersebut tidak semata-mata pada input (masukan) dari program, melainkan lebih ditekankan kepada keluaran, proses, manfaat, dan dampaknya.
Sistem pengukuran kinerja yang merupakan elemen pokok dari laporan akuntabilitas instansi pemerintah akan mengubah paradigma pengukuran keberhasilan. Melalui pengukuran kinerja, keberhasilan instansi pemerintahdapat dilihat dari kemampuan mengelola sumber daya yang dimiliki sesuai dengan rencana yang telah disusun.
Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah serta Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap SKPD berkewajiban untuk menyusun laporan pertanggungjawaban atas program/kegiatan yang telah dilaksanakan. Laporan pertanggungjawaban ini dikenal dengan sebutan LAKIP atau Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
LAKIP atau Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah mediaakuntabilitas yang dapat dipakaioleh instansi pemerintah untuk melaksanakankewajiban dalam rangka pertanggungjawaban kepada para pemangku kepentingan (stakeholder). Media akuntabilitas yang dibuat secara periodik memuat informasi yang dibutuhkan oleh pihak yang memberi amanah atau pihak yang memberikan delegasi/ wewenang. Melalui media inilah secara formal dapat dilakukan pertanggungjawaban dan bahan untuk menjawab berbagai permasalahan yang diminta oleh para pemangku kepentingan guna menentukan fokus perbaikan kinerja yang berkesinambungan.
keberhasilan ataupun kegagalan dalam pencapaian visi melalui misi dan strategi organisasi berdasarkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
1.2. Fungsi Lakip
LAKIP atau Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang disusun oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah dapat berfungsi sebagai :
1. Media hubungan kerja organisasi yang berisi data dan informasi.
2. Media pertanggungjawaban secara tertulis kepada pemberi wewenang dan mandat. 3. Media akuntabilitas setiap instansi pemerintah, merupakan bentuk perwujudan
kewajiban menjawab yang disampaikan kepada pemberi wewenang atas penggunaan anggaran dalam berbagai program/kegiatan yang telah dilaksanakan.
4. Media informasi, tentang sejauh mana penerapan perinsip-prinsip good governance termasuk penerapan fungsi-fungsi manajemen secara benar di instansi yang bersangkutan. Salah satu fungsi manajemen adalah pelaporan, yang dapat dijadikan alat untuk evaluasi guna menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan yang harus dilakukan.
1.3. Tujuan dan Manfaat Lakip
Tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah untuk mewujudkan akuntabilitas SKPD kepada pihak yang memberi mandat/amanah, atau dengan kata lain LAKIP merupakan sarana bagi SKPD untuk mengkomunikasikan tentang apa yang sudah dicapai dan bagaimana proses pencapaiannya dalam kaitannya dengan mandat atau tugas pokok dan fungsi yang diembannya.
Adapun manfaat LAKIP bagi SKPD adalah untuk :
1. Meningkatkan akuntabilitas. Hal ini juga akan memberi pengaruh terhadap kredibilitas SKPD yang bersangkutan; semakin akuntabel LAKIP SKPD maka semakin kredibel SKPD tersebut.
2. Umpan balik untuk peningkatan kinerja SKPD yang bersangkutan, yang dapat dilakukan melalui perbaikan penerapan fungsi-fungsi manajemen, mulai dari perencanaan kinerja hingga pada evaluasi kinerja, serta pengembangan nilai-nilai akuntabilitas pada lingkungan kerja SKPD.
3. Mengetahui dan menilai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diemban.
1.4. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Kota Mataram
tentang Pembentukan susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2013 Nomor 1 seri D), yang diikuti dengan dikeluarkannya Peraturan Walikota Nomor 22/PERT/2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Kota Mataram, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Walikota Mataram Nomor 32 Tahun 2011 Tanggal 26 Desember 2011 tentang perubahan beberapa kali terakhir dengan Peraturan Walikota Mataram Nomor 31 Tahun 2013 tanggal 18 November 2013 tentang tentang Perubahan kedua atas Peraturan Walikota Mataram Nomor 22/PERT/2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Kota Mataram, disebutkan bahwa tugas pokok Dinas Pendapatan Kota Mataram adalah melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya.Sedangkan fungsi Dinas Pendapatan Kota Mataram adalah sebagai Perumuskebijakan teknis dibidang pendapatan daerah sesuai dengan kewenangannya, Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang pendapatan daerah sesuai dengan kewenangannya, Pengkoordinasian, pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pendapatan daerah, Sebagai Koordinator Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan bidang tugasnya.
Dinas Pendapatan Kota Mataram sampai dengan saat ini terdapat 9 (Sembilan) jenis pajak daerah yang telah dikelola langsung yaitu pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet, BPHTB dan PBB-P2 dan Pajak Reklame. Merujuk pada tugas pokok tersebut, maka secara teknis operasional kewenangan Dinas Pendapatan Kota Mataram adalah mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) berdasarkan potensi yang ditetapkan oleh aturan yang berlaku.
Adapun aturan yang digunakan sebagai rujukan dalam penggalian potensi pendapatan asli daerah adalah Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD). Pemberlakuan aturan ini memiliki makna bahwa perimbangan dalam penguasaan sumber-sumber keuangan antara pusat dan daerah ditata kembali, baik pajak maupun retribusi yang memenuhi kriteria sebagai pajak daerah dan retribusi daerah diserahkan kepada daerah. Hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi daerah, khususnya bagi Dinas Pendapatan Kota Mataram, dalam rangka optimalisasi peranan PAD sebagai salah satu sumber pendanaan di daerah.
Sebagai pelaksana pengelolaan dan pemungutan pajak daerah, Dinas Pendapatan Kota Matarammelakukan peningkatan kinerja melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pajak daerah dalam pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkanantara lain sebagai berikut :
1.Peningkatan kinerja melalui Intensifikasi dilakukan dengan Penguatan Sumber Daya Aparatur dan Penguatan Sumber Daya Modal. Penguatan Sumber Daya Aparatur dilakukan melalui Pendidikan dan Pelatihan, Diklat dan Bimbingan Teknis dibidang perpajakan daerah serta penguasaan system aplikasi pengelolaan pajak daerah. Sedangkan Penguatan Sumber Daya Modal melalui ketersediaan alat kelengkapan dan fasilitas penunjang berupa sarana dan prasarana sebagai bagian dari asset daerah serta ketersediaan anggaran yang digunakan untuk menunjang kelancaran tugas dan fungsi Dinas Pendapatan Kota Mataram dalam pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
a. Penguatan Sumber Daya Aparatur
(PNSD) dan 16 (Enam Belas) Orang Tenaga Non Pegawai Negeri Sipil Daerah (Non-PNSD), dengan rincian komposisi sebagai berikut :
1. Komposisi Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD)
Komposisi Pegawai Negeri Sipil Daerah berdasarkan kepangkatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.1
Komposisi PNSD Dinas Pendapatan Kota Mataram Berdasarkan Kepangkatan
No. Pangkat Jumlah Orang Keterangan
1. Gol. IV 8
2. Gol. III 40
3. Gol. II 19
4. Gol. I 2
J u m l a h 69
Sumber : Data Kepegawaian Dispenda Kota Mataram, 2015
Komposisi Pegawai Negeri SipilDaerah berdasarkan jabatan struktural tercermin seperti pada tabel berikut ini.
Tabel 1.2
Komposisi PNSD Dinas Pendapatan Kota Mataram Berdasarkan Jabatan Struktural
No. Jabatan Struktural Jumlah Orang Keterangan
1. Kepala Dinas 1
2. Sekretaris 1
3. Kepala Bidang 3
4. Ka. Subag. / Kepala Seksi 12
5. Staf 52
J u m l a h 69
Sumber : Data Kepegawaian Dispenda Kota Mataram, 2015
Sedangkan komposisi Pegawai Negeri SipilDaerah berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1.3
Komposisi PNSD Dinas Pendapatan Kota Mataram Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan Jumlah Orang Keterangan
1. Pasca Sarjana (S-2) 8
3. D-3 8
4. SLTA 18
5. SLTP 1
6. SD 1
J u m l a h 69
Sumber : Data Kepegawaian Dispenda Kota Mataram,2015
2. Komposisi Non Pegawai Negeri Sipil Daerah (Non-PNSD)
Adapun Komposisi Non Pegawai Negeri Sipil Daerah (Non-PNSD) pada Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi yang dilaksanakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.4
Komposisi Non Pegawai Negeri Sipil Daerah (Non-PNSD) Pada Dinas Pendapatan Kota Mataram
No. Uraian Jumlah Orang Keterangan
1. Tenaga Pendataan PBB-P2 6
2. Tenaga Sistem Perpajakan 2
3. Tenaga KeamananKantor 3
4. Tenaga Supir 2
5. Tenaga Pajak Air Tanah 1
6. Tenaga Administrasi 2
J u m l a h 16
Guna menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang diemban, keberadaan jajaran personil pada Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Kota Mataram tersusun dalam bagan struktur organisasi berikut ini.
b. Penguatan Sumber DayaModal
Penguatan sumber daya modal dimaksudkan adalah ketersediaan fasilitas berupa sarana dan prasaranasebagai bagian dari asset daerah serta ketersediaan anggaran yang digunakan untuk menunjang kelancaran tugas dan fungsi Dinas Pendapatan Kota Mataram dalam pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Adapun Asset daerah yang dimiliki Dinas Pendapatan Kota Mataram berdasarkan hasil rekonsiliasi BMD Tahun 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
STRUKTUR ORGANISASI
DINAS PENDAPATAN KOTA MATARAM
KEPALA DINAS PENDAPATAN KOTA MATARAM,
H. MOH. SYAKIRIN HUKMI, SE, MM NIP. 19640507 199203 1016
SEKRETARIS,
WAHYU SUTRISNO, SS NIP. 19581022 1981 01 1 002 KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
KEPALA BIDANG PENGENDALIAN,
CHARISMA PUTRA, S.Pt. NIP. 19700715 200212 1 011 KEPALA BIDANG
PELAYANAN, PENYULUHA DAN PENAGIHAN,
Drs. MISBAH NIP. 19631231 199703 1 034 KEPALA BIDANG
PENDATAAN, PENDAFTARAN DAN PENETAPAN PENDAPATAN DAERAH,
AULIA PURNAMA SARI SE. MT NIP. 19740502 199902 2 001
KEPALA SUB. BAGIAN PERENCANAAN,
H. L. MOH. NURKHOLIS, SE NIP. 19730301 200212 1 005
KEPALA SUB. BAGIAN KEUANGAN,
B. VERA PRIMAYANTI Z., SE NIP. 19740123 199902 2 001 KEPALA SEKSI PENELITIAN
DAN PEMERIKSAAN,
RIAN ADRIANDI, S.STP, M.Si. NIP. 19820901 200012 1 001
KEPALA SEKSI PELAYANAN PENERIMAAN DAERAH,
ZULCHAIDIR, SE.MM NIP. 19700719 199803 1 007 KEPALA SEKSI PENDATAAN
DAN PENDAFTARAN,
B. ZUHIDA ARIANI, SE NIP. 19710211 199703 2 004
KEPALA SUB. BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN,
L. KESUMAJATI, SE NIP. 19651127 199803 1 006 KEPALA SEKSI EVALUASI, NIP. 19750805 199803 1 003 KEPALA SEKSI
PERHITUNGAN DAN PENETAPAN,
YULIAN HADI ISKANDAR, SE
KEPALA SEKSI KEBERATAN DAN RESTITUSI,
H. DANI SUMARLI, SE.MM NIP. 1970923 199902 1 001 KEPALA SEKSI PENAGIHAN,
AHMAD AMRIN, SE NIP. 19701227 199803 1 004 KEPALA SEKSI
PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK,
B.SAPARTI HAMNI, S.Com
Tabel 1.5
Asset Dinas Pendapatan Kota Mataram
Saldo Awal Mutasi Saldo Akhir
1 2 3 4 5 6
A. ASET LANCAR 0.00 0.00 0.00
1 Persedian 0.00 0.00 0.00
B. ASET TETAP 5,165,405,760.00 41,576,750.30 5,206,982,510.30
1 Tanah 0.00 0.00 0.00
2 Peralatan dan
Mesin 4,244,475,621.00 52,998,750.30 4,297,474,371.30
3 Gedung dan
Bangunan 435,947,000.00 (7,600,000.00) 428,347,000.00
4 Jalan, Irigasi dan
Jaringan 33,943,534.00 (3,722,000.00) 30,221,534.00
C. ASET LAINNYA 251,311,500.00 0.00 251,311,500.00
Aset Lain-lain 251,311,500.00 0.00 251,311,500.00
5,416,717,260.00 41,576,750.30 5,458,294,010.30
No. Akun. Neraca Nilai Barang Milik Daerah (BMD) Keterangan
JUMLAH
S umber : Data Dinas Pendapatan Kota Mataram, 2015
2.Peningkatan kinerja melalui Ekstensifikasi dilakuan dengan melaksanakan kegiatan Pendataan dimana kegiatan pendataan merupakan ujung tombak dari semua kegiatan dalam pengelolaan PAD, karena dari pendataan akan diperoleh data Wajib Pajak sebagai dasar dalam menetapkan/menentukan berapa besar pembayaran maupun prediksi penerimaan yang dapat diperoleh.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai pengelola pendapatan daerah, Dinas Pendapatan Kota Mataram juga memiliki tanggung jawab sebagai pengumpul Pendapatan Asli Daerah (PAD).Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pendataan pajak daerah yang telah dilaksanakan Dinas Pendapatan Kota Mataran Tahun 2015, keberadaan obyek pajak daerah yang menjadi sumber penerimaan daerah tercermin pada beberapa tabel berikut ini.
Tabel 1.6
Obyek Pajak Hotel di Kota Mataram
No. Lokasi Jumlah Keterangan
1.
Tabel 1.7
Obyek Pajak Restoran di Kota Mataram
No. Lokasi Jumlah Keterangan
1.
Sumber : Data p4d Dispenda Kota Mataram, 2015
Tabel 1.8
Obyek Pajak Hiburan di Kota Mataram
No. Lokasi Jumlah Keterangan
1.
Sumber : Data p4d Dispenda Kota Mataram, 2015
Tabel 1.9
Obyek Pajak Parkir di Kota Mataram
No. Lokasi Jumlah Keterangan
1.
Sumber : Data p4d Dispenda Kota Mataram, 2015
Tabel 1.10
Obyek Pajak Sarang Burung Walet di Kota Mataram
No. Wilayah Jumlah Ket
1 Kecamatan Ampenan 28
2 Kecamatan Sekarbela 0
3 Kecamatan Mataram 2
4. Kecamatan Selaparang 0
5. Kecamatan Cakranegara 16
6. Kecamatan Sandubaya 0
Jumlah 46
Tabel 1.11
Obyek Pajak Air Tanah di Kota Mataram S
4d Dispenda Kota Mataram, 2015
Tabel 1.12
Obyek Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) di Kota Mataram Yang Berhasil Diproses
No. Bulan Jumlah Berkas yang diproses Ket.
Sumber : Data Pengendalian Dispenda Kota Mataram, 2015
Tabel 1.13
Obyek Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan
Sumber : Data Dinas Pendapatan Kota Mataram Tahun 2015
No. Wilayah Jumlah Ket
1. Kecamatan Ampenan 9
2. Kecamatan Sekarbela 0
3. Kecamatan Mataram 22
4. Kecamatan Selaparang 14
5. Kecamatan Cakranegara 63
6. Kecamatan Sandubaya 6
Jumlah 114
No. Wilayah Jumlah WP Ket
1. Kecamatan Ampenan 12.411
2. Kecamatan Sekarbela 10.919
3. Kecamatan Mataram 12.078
4. Kecamatan Selaparang 9.783
5. Kecamatan Cakranegara 8.456
6. Kecamatan Sandubaya 12.765
Berdasarkan data serah terima Pengelolaan Pajak Reklame dari Dinas Pertamanan Kota Mataram ke Dinas Pendapatan Kota Mataram pada Tanggal 1 Sptember 2014, disajikan dalam table 1.13 dibawah :
Tabel 1.14
Obyek Pajak Reklame di Kota Mataram
Sumber : Data Dinas Pertamanan Kota Mataram Tahun 2015
1.5. istematika Penyusunan Lakip
Sistematika penyusunan LAKIP Dinas Pendapatan Kota Mataram 2015 mengacu pada Lampiran II Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, yang tersusun sebagai berikut :
Ikhtisar Eksekutif Bab I Pendahuluan
Bab II Perencanaan Kinerja Bab III Akuntabilitas Kinerja Bab IV Penutup
Lampiran
No. Wilayah Jumlah WP Ket
1. Se-Kota Mataram 1245
BAB II
PERENCANAANKINERJA
Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis, yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Didalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu.
2.1. VisidanMisi SKPD
Visi Dinas Pendapatan Kota Mataram yang ditetapkan dalam RENSTRA 2011-2015 adalah “Terwujudnya Dinas Pendapatan Kota Mataram Sebagai Pengelola PAD Yang Profesional”, maka untuk mencapai visi tersebut, Dinas Pendapatan Kota Mataram menetapkan3 (tiga) misi yaitu :
1. MeningkatkanPencapaianTarget Pendapatan Asli Daerah
2. Meningkatkan Kompetensi danProfesionalitas Sumber Daya Aparatur 3. MeningkatkanKualitasdanJangkauanPelayanan.
3.2. TujuandanSasaran
Tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk mencapai visi melalui misi yang ditetapkan dijabarkan sebagai berikut :
a. Misi Pertama :Meningkatkan Pencapaian Target PAD. Misi ini bertujuan untuk Merealisasikan Target PADsecara Optimal. Adapun sasaran yang ditetapkan guna mencapai hal tersebut adalah melalui :
1. Tersedianya Data Potensi PAD Sebagai Informasi Yang Akuntabel. 2. TerciptanyaPeningkatan KesadaranMasyarakatsebagaiWajibPajak Daerah
b. Misi Kedua :Meningkatkan Kompetensi Dan Profesionalitas Sumber Daya Aparatur. Misi ini bertujuan untuk Menyediakan sumber daya aparatur yang kompeten dan profesional. Adapun sasaran yang ditetapkan untuk mencapai hal tersebut adalah melalui Terciptanya pengembangan sumber daya aparatur melalui media edukasi maupun promosi jenjang karier.
c. MisiKetiga:MeningkatkanKualitasdanJangkauanPelayanan.
Misiinibertujuanuntukmemberikanpelayanankepadawajibpajakdaerah. Adapunsasaran yang
ditetapkanuntukmencapaimisitersebutadalahterselenggaranyapelayananpajakdaerah
AdapunStrategidanKebijakan yang dilakukandalampencapaiantujuandansasaran yang ditetapkanolehDinasPendapatan Kota Mataramadalahsebagaiberikut :
1. Peningkatan Akurasi Data dan Informasi PotensiPAD
2. Penciptaan Iklim Yang Kondusif Antara Aparatur Dengan Wajib Pajak Daerah 3. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur
4. Peningkatan KualitasPelayananPajak Daerah
2.4. Program danKegiatan
Program dan kegiatan Dinas Pendapatan Kota Mataram tahun 2015 direncanakan sebanyak 5 program dengan 34 kegiatan. Dalam perencanaan tersebut terdapat penyesuian terhadap beberapa kegiatan, hal tersebut dimaksudkan untuk menyelaraskan dan mensinergikan program kegiatan dengan tujuan, sasaran dan isu – isu permasalahan yang berkembang.Adapun rencana program dan kegiatan Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk tahun 2014 adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran terdiri dari :
a. PenyediaanJasaSuratMenyurat
b. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik. c. Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor
d. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas/Operasional e. PenyediaanJasaKebersihankantor
f. Penyediaan Alat Tulis Kantor
g. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
h. Penyediaan Komponen instalasi/Penerangan Bangunan Kantor i. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
j. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
k. Penyediaan Bahan Bacaan dan Perundang-undangan
l. Penyediaan Makanan dan Minuman
m. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
n. Penyusunan Dokumen Perencanaan
o. PengelolaanAdministrasiUmumKepegawaian
p. Penyediaan Administrasi Keuangan.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur terdiri dari :
a. Pembangunan Gedung Kantor
b. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
c. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas / Operasional
3.Program Peningkatan Disiplin Aparatur terdiri dari :
a. Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu
4. Program Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan terdiri dari :
b. Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
5. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah terdiri dari:
a. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah b. Intensifikasi dan ekstensifikasi Sumber-sumber Pendapatan Daerah c. Pendataan Obyek Pajak Daerah
d. Peningkatan Manajemen Penagihan Pajak Daerah
e. Penanganan Pengaduan Keberatan dan Restitusi Wajib Pajak Daerah. f. Gebyar dan Penagihan Pajak Bumi dan Bangunan
g. Sosialisasi Peraturan-peraturan Pajak Daerah h. Penghitungan dan Penetapan Pajak Daerah i. Dokumentasi Pengelolaan Pajak Daerah
j. Evaluasi, Pelaporan dan Pembukuan Pendapatan Daerah k. Penelitian dan Pemeriksaan Pajak Daerah
l. Peningkatan Kinerja Pelayanan Pajak Daerah
2.5. Perjanjian Kinerja
PerjanjianKinerjamerupakanlembar/dokumen yang
berisikanpenugasandaripimpinaninstansi yang lebihtinggikepadapimpinaninstansi yang
lebihrendahuntukmelaksanakan program/kegiatan yang
disertaidenganindikatorkinerjasehinggaterwujudkomitmendankesepakatanantarapenerimadan pemberiamanahataskinerjaterukurberdasarkantugas, fungsidanwewenangsertasumberdaya yang tersedia.
Dalamupaya pencapaian tujuan melalui sasaran strategis yang ditetapkan, telah dituangkan dalam Perjanjian KinerjaDinasPendapatan Kota Mataram Tahun Anggaran 2015 yang disajikan pada tabel 2.1. berikut ini.
Tabel 2.1
Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Dinas Pendapatan Kota Mataram
No. Sasaran Strategis Target
1 2 4
1 Tersedianya Data Potensi PAD Sebagai Informasi Yang Akuntabel 9 Jenis Pajak Daerah
2 Terciptanya Peningkatan Kesadaran Masyarakat Sebagai Wajib Pajak Daerah
1 Persentase Realisasi
Penerimaan Pajak Daerah 100%
2 Persentase Wajib Pajak Daerah Yang Membayar Pajak
Daerah 100%
3 Terciptanya Pengembangan Sumber Daya Aparatur Melalui Media Edukasi Maupun Promosi Jenjang Karir
Persentase Aparatur Yang
Kompeten Dan Profesional 100%
4 Terselenggaranya Pelayanan Pembayaran Pajak Daerah Persentase Wajib Pajak
Daerah Yang Terlayani 100%
PROGRAM : ANGGARAN : KETERANGAN :
- Rp 4,835,685,250.00
-Indikator kinerja
3
Data Yang Valid Dan Akuntabel
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas Kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban SKPD terhadap pencapaian sasaran pada tahun berjalan berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan melalui perbandingan antara target dan pencapaian realisasi
Dinas Pendapatan Kota Mataram melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah yang dibuat, selain mengacu pada ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, juga memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2011-2015.
3.1. Kerangka Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan.Secara formal untuk tujuan dan sasaran strategis tersebutperlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator).Dengan ditetapkannya Indikator Kinerja Utama, diharapkan akan diperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik, serta diperolehnya ukuran keberhasilan dari suatu sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Perlunya ditetapkannya Indikator Kinerja Utama adalah agar terdapat proses yang wajar yang digunakan baik oleh pelaksana dan pimpinan organisasi dalam mengelola usaha-usaha organisasi instansi agar mencapai hasil atau berkinerja tinggi (Peraturan Menteri PAN Nomor: PER/20/M.PAN/11/2008
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-masing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran.
Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokkan dalam skala pengukuran ordinal sebagai berikut :
85 s/d 100 : Sangat Berhasil 70 s/d <85 : Berhasil
55 s/d <70 : Cukup Berhasil 0 s/d<55 : Kurang Berhasil
Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 100.
Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.
- Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan, dengan memperhitungkan indikator masukan (input), keluaran (output), dan hasil (outcome).
- Indikator Sasaran
Indikator sasaran adalah sesuatu yang dapat menunjukan secara signifikan mengenai keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran. Indikator sasaran dilengkapi dengan target kualitatif dan satuannya untuk mempermudah pengukuran pencapaian sasaran.
3.2. Pengukuran
Capaian Kinerja
Akuntabilitas kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram dimulai dari proses pengukuran kinerja yang digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan, Pengukuran kinerja mencakup pengukuran pencapaian kinerja pada Indikator Kinerja Utama Dinas Pendapatan Kota Mataram serta pengukuran capaian kinerja sasaran yang dituangkan dalam penetapan kinerja. Pengukuran diawali dengan mengumpulkan data kinerja yang diarahkan untuk mendapatkan data kinerja yang akurat, lengkap, dan konsisten, yang berguna bagi pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram dan membandingkannya dengan target yang ditetapkan.Namun demikian, belum semua data kinerja yang diperlukan dapat dipenuhi secara tepat waktu.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target yang telah direncanakan dengan target yang telah direalisasikan pada tahun tersebut.
Adapun Pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram adalah sebagai berikut :
Tabel : 3.1
Pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram Tahun Anggaran 2015
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 2 3 4 5
Tersedianya Data Potensi PAD sebagai Informasi yang Akuntabel
Data yang Valid
dan Akuntabel 9 Jenis Pajak daerah 9 Jenis Pajak daerah 100%
Terciptanya Peningkatan Kesadaran Masyarakat sebagai Wajib Pajak Daerah
100% Rp 18,500,000,000.00 Rp 18,325.024.115.00 99,05 %
Berdasarkan pengukuran kinerja pada tabel di atas, secara rinci dijabarkan sebagai berikut : 1.Pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram terkait penyediaan data potensi
PAD sebagai informasi yang valid dan akuntabel tercermin dalam data potensi pajak daerah yang dikelola Dinas Pendapatan Kota Mataram Tahun 2015 sebagai berikut :
Tabel : 3.2
Data Pajak Daerah yang Dikelola Dinas Pendapatan Kota Mataram Tahun Anggaran 2015
2.Pengukuran Kinerja terkait Peningkatan Pedapatan Asli Daerah yang dikelola Dinas Pendapatan Kota Mataram tercermin dalam perbandingan antara target yang telah direncanakan dengan target yang telah direalisasikan sebagai berikut :
a. Pajak Hotel
Pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk Pajak Hotel tercermin dari jumlah Rp. 10.500.000.000,- yang ditargetkan, jumlah terealisasi sebesar Rp. 12.412.894.021,84 sehingga terdapat selisih lebih sebesarRp.1,912,894,021.84 dengan persentase sebesar 118,22 %. Sedangkan persentase tingkat partisipasi wajib pajak daerah yang membayar pajak daerah adalah sebesar 100%.
b. Pajak Restoran.
Pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk Pajak Restorantercermin dari jumlah Rp. 10.500.000.000,- yang ditargetkan, jumlah terealisasi sebesar Rp
11.438.711.582,00 sehingga terdapat selisih lebih sebesarRp938,711,582.00dengan
persentase sebesar 108,94 %. Sedangkan persentase tingkat partisipasi wajib pajak daerah yang membayar pajak daerah adalah sebesar 100%.
Pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk Pajak Hiburan tercermin dari jumlah Rp. 1.000.000.000,- yang ditargetkan, jumlah terealisasi sebesar Rp
1.466.622.671,00sehingga terdapat selisih lebih sebesarRp466,622,671.00 dengan
persentase sebesar 146,66%. Sedangkan persentase tingkat partisipasi wajib pajak daerah yang membayar pajak daerah adalah sebesar 100%.
d. Pajak Parkir
Pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk Pajak Parkirtercermin dari jumlah Rp. 650.000.000,- yang ditargetkan, jumlah terealisasi sebesar Rp 660.156.990,00 sehingga terdapat selisih lebih sebesarRp10,156,990.00 dengan persentase sebesar 101,56 %. Sedangkan persentase tingkat partisipasi wajib pajak daerah yang membayar pajak daerah adalah sebesar 100%.
e. Pajak Air Tanah
Pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk Pajak Air Tanahtercermin dari jumlah Rp. 250.000.000,- yang ditargetkan, jumlah terealisasi sebesar Rp 314.934.186,00 sehingga terdapat selisih lebih sebesar Rp64,934,186.00 dengan persentase sebesar 125,97 %. Sedangkan persentase tingkat partisipasi wajib pajak daerah yang membayar pajak daerah adalah sebesar 100%.
f. Pajak Sarang Burung Walet
Pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk Pajak Sarang Burung Walet tercermin dari jumlah yang ditargetkan sebesar Rp. 5.000.000,- jumlah terealisasi sebesar Rp. 1.300.000,-.sehingga terdapat selisih kurang sebesar Rp. 3.700.000,- dengan persentase sebesar 26,00 %. Sedangkan tingkat partisipasi wajib pajak yang membayar pajak daerah sebesar 2,08%.
g. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
Pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk BPHTB tercermin dari target sebesar Rp. 20.000.000.000,- jumlah terealisasi sebesarRp.19.049.901.475,00 sehingga terdapat selisih lebih sebesar Rp. 950,098,525.00dengan persentase sebesar 95,25%. Sedangkan tingkat partisipasi wajib pajak yang berhasil diproses sebesar 100%.
h. Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2)
Pengukuran Kinerja Dinas Pendapatan Kota Mataram untuk PBB-P2 tercermin dari
target persentase sebesar Rp. 18.500.000.000,- jumlah terealisasi sebesar Rp. 18.325.024.115,00 sehingga terdapat selisih lebih sebesar Rp
174,975,885.00dengan sebesar 99,05%..Sedangkan tingkat partisipasi wajib pajak yang membayar pajak daerah sebesar 78,24%.
i. Pajak Reklame
sebesarRp.2.597.700.380,00 dengan persentase sebesar 115,45%. Sedangkan tingkat partisipasi wajib pajak sebesar 100%.
3.Pengukuran Kinerja terkait Pengembangan Sumber Daya Aparatur tercermin dalam perbandingan antara target yang telah direncanakan dengan target yang telah direalisasikan sebagai berikut :
Tabel : 3.3
Data Aparatur Dinas Pendapatan Kota Mataram
Yang Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Pengelolaan Pajak Daerah Tahun Anggaran 2015
No. Kegiatan Target Realisasi (%)
1. Training of Trainer (TOT) Pengelolaan Keuangan Daerah pada Fakultas Ekonomi Ubiversitas Brawijaya Malang
2 Orang 2 Orang 100
2. Bimbingan Teknis Pelayanan Pajak Daerah 10 Orang -
-3. Pendidikan dan Pelatihan PPNS di Kementrian Dalam Negeri RI, Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum di Jakarta Pusat
2 Orang -
-J u m l a h 14 Orang 2 Orang 14,29
4.Pengukuran Kinerja terkait terselenggaranya pelayanan pajak daerah tercermin dalam tabel data pelayanan wajib pajak daerah di bawah ini :
Tabel : 3.4
Data Pelayanan Wajib Pajak Daerah Tahun Anggaran 2015
1 Pelayanan Pembayaran Pajak Daerah 70429 70429 100.00%
2 Pelayanan Permohonan Wajib Pajak
Daerah 70429 228 0.32%
70657 100.32% Jumlah
Jumlah Wajib Pajak Terlayani
No. Kegiatan Jumlah Wajib Pajak %
3.3. Capaian Indikator Kinerja Utama
Dalam rangka mengukur dan meningkatkan kinerja serta lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) karena Keberhasilan pelaksanaan program dapat dilihat dari tingkat capaian masing-masing Misi dalam Rentra yang telah ditetapkan, dengan mengacu pada penetapan sasaran-sasaran strategis dengan mengimplementasikan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU). Oleh karena itu Dinas Pendapatan Kota Mataram, melalui Penetapan Indikator Kinerja Utama, menyajikanukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis sebagai penjabaran visi dan misi yang telah ditetapkan.
AdapunHasil pengukuran atas indikator kinerja utama Dinas Pendapatan Kota Mataram. Tahun 2015 menunjukan hasil sebagai berikut:
Tabel 3.5
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
1 2 3 4 1 Tersedianya Data Potensi
PAD sebagai Informasi yang Akuntabel
Persentase Peningkatan Data Potensi PAD Yang Valid dan Akuntabel
100%
2 Terciptanya Peningkatan Kesadaran Masyarakat Sebagai Wajib Pajak Daerah
Persentase Realisasi Penerimaan Pajak Daerah
96,15%
Persentase Wajib Pajak Daerah yang Membayar Pajak Daerah
85,42%
3 Terciptanya Pengembangan Sumber Daya Aparatur melalui Media Edukasi dan Promosi Jenjang Karier
Persentase Aparatur yang Kompeten dan Profesional
17,78 %
4 Terselenggaranya Pelayanan Pajak daerah
Persentase Wajib pajak Daerah yang terlayani
100 %
Dari tabel tersebut di atas, terlihat bahwa tingkat pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pendapatan Kota Mataram adalah telah sesuai dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan pada periode RPJM tahun 2011-2015. Meskipun demikian, upaya untuk meningkatkan kinerja terus ditingkatkan, baik dalam mengoptimalkan pencapaian target pendapatan asli daerah maupun dalam meningkatkan kenerja pelayanan kepada masyarakat sebagai wajib pajak daerah.
Indikator Kinerja Utama yang berkaitan dengan Tersedianya Data Potensi PAD sebagai Informasi yang Akuntabelsecara umum pencapaian sasaran strategis mengalami Peningkatan, sejalan dengan upaya peningkatan pendapatan asli daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pajak daerah maupun retribusi daerah yang terus dilakukan oleh Dinas Pendapatan Kota Mataram yaitu antara lain dengan melakukan pendataan pajak daerah, penggalian data potensi pajak daerah danpemutakhirandatabase pajak daerah sehingga target kinerja yang direncanakan dapat tercapai dengan optimal.
Indikator Kinerja Utama yang berkaitan peningkatan kesadaran masyarakat sebagai wajib pajak daerah adalah dengan melihat persentase realisasi penerimaan pajak daerah dan mengukur tingkat pertisipasi masyarakat dalam membayar pajak daerah.
Indikator Kinerja Utama yang berkaitan dengan terciptanya pengembangan Sumber daya aparatur melalui media edukasi dan promosi jenjang karier salah satunya adalah tercermin dalam jumlah aparatur Dinas Pendapatan Kota Mataram yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Pengelolaan Pajak Daerah.
Sedangkan Indikator Kinerja Utama yang berkaitan dengan Pelayanan Pebayaran Pajak daerah adalah tercermin dalam jumlah wajib pajak daerah yang terlayani baik dalam proses pembayaran maupun dalam proses yang berkaitan dengan pengajuan permohonan, pengajuan keberatan dan restitusi serta bentuk-bentuk pelayanan lainnya yang dikelola Dinas Pendapatan Kota Mataram.
3.4. Evaluasi Kinerja Sasaran Strategis
Tabel : 3.6
Evaluasi Kinerja Sasaran Strategis Dinas Pendapatan Kota Mataram
No Predikat Jumlah sasaran Jumlah Indikator
Kinerja
1 Sangat Berhasil 3 4
2 Berhasil - -
3 Cukup Berhasil - -
4 Kurang Berhasil 1 1
Pencapaian kinerja sasaran strategis Dinas Pendapatan Kota Mataram tercermin dalam matrik sebagai berikut :
Tabel : 3.7
PencapaianKinerja Sasaran Strategis Dinas Pendapatan Kota Mataram
NO SASARAN STRATEGIS Indikator Jumlah
Capaian
Meningkatkan Pencapaian Target Pendapatan Asli Daerah
1 Tersedianya Data Potensi PAD Sebagai Informasi Yang Akuntabel Kesadaran Masyarakat sebagai Wajib Pajak Daerah
2 90,79 - - - Sangat
Berhasil
Capaian Rata-rata Misi 1 (3 IKU) 95,35
MISI 2 :
Meningkatkan Kompetensi Dan Profesionalitas Sumber Daya Aparatur
1 Terciptanya pengembangan sumber daya aparatur melalui media edukasi maupun promosi jenjang karier
1 17,78 - - - Kurang
Berhasil
Capaian Rata-rata Misi 2 (1 IKU) 17,78
MISI 3 :
Meningkatkan Kualitas dan Jangkauan Pelayanan
1 Terselenggaranya Pelayanan Pajak Daerah
1 100 - - - Sangat
Berhasil
Capaian Rata-rata Misi 3 (1 IKU) 100
Rata-Rata Seluruh Capaian Misi (5 IKU) 71,06 Berhasil
Adapun uraian dari Pencapaian kinerja sasaran strategis Dinas Pendapatan Kota Mataram dijabarkan sebagai berikut :
Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran tersedianya data potensi PAD sebagai informasi yang akuntabel untuk tahun 2011-2015 dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100%, dengan kategori sangat berhasil. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel pencapaian kinerja sasaran strategis terkait penyediaan dara potensi pajak daerah yang dikelola di bawah ini :
Tabel : 3.8
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Target 75 75 95 112 118
Realisasi 75 75 95 112 118
Capaian 100% 100% 100% 100% 100%
Target 178 215 245 315 344
Realisasi 178 215 245 315 344
Capaian 100% 100% 100% 100% 100%
Target 28 28 57 36 43
Realisasi 28 28 57 36 43
Capaian 100% 100% 100% 100% 100%
Target 16 16 20 19 24
Realisasi 16 16 20 19 24
Capaian 100% 100% 100% 100% 100%
Target 82 82 85 99 114
Realisasi 82 82 85 99 114
Capaian 100% 100% 100% 100% 100%
Target 48 48 46 46 46
Realisasi 48 48 46 46 46
Capaian 100% 100% 100% 100% 100%
Target 4234 3826 3294 2498 2083
Realisasi 4234 3826 3294 2498 2083
Capaian 100% 100% 100% 100% 100%
Target 92805 92805 46018 58406 66412
Realisasi 92805 92805 46018 58406 66412
Capaian 100% 100% 100% 100% 100%
Target 1435 1624 1914 1668 1245
Realisasi 1435 1624 1914 1668 1245
Capaian 100% 100% 100% 100% 100%
100 100 100 100 100
Sangat Berhasil Total Capaian (IKU)
Rata-Rata Capaian (IKU) 100
8 PBB
9 Pajak Reklame
6 Pajak Sarang Burung Walet
7 BPHTB Retribusi Daerah, kewenangan pemerintah Kabupaten/Kota untuk melakukan pemungutan semakin bertambah, hasil penyesuaian UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak daerah dan Retribusi daerah, yang antara lain memberikan kewenangan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk memungut pajak sarang burung walet, pajak air tanah, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) menjadi suatu bentuk tindak lanjut kebijakan otonomi daerah dari pemerintah pusat.Dengan pengalihan pengelolaan pajak pusat menjadi pajak daerah tersebut, maka seluruh kegiatan proses pendataan, penilaian, penetapan, pengadministrasian, pemungutan/penagihan dan pelayanan pajak akan diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah dalam hal ini oleh Dinas Pendapatan Kota Mataram, sehingga sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang bersumber dari Pajak Daerah yang menjadi pengelolaan Dinas Pendapatan Kota Mataram..
mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 90,79%, dengan kategori sangat berhasil. Kondisi tersebut disebabkan Pertumbuhan ekonomi positif Kota Mataram dalam beberapa 5 tahun terakhir ini memberikan pengaruh besar terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Mataram, hal tersebut dapat dilihat dari semakin berkembangnya iklim usaha yang ada di Kota Mataramsehingga perkembangan iklim usaha tersebut merupakan sumber utama dalam rangka penggalian potensi pajak daerah di Kota Mataram.
Upaya peningkatkan pendapatan daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pajak daerah maupun retribusi daerah terus dilakukan oleh Dinas Pendapatan Kota Mataram dengan melakukan peningkatan kinerja pemungutan, penyempurnaan, penggalian potensi dan Pemutakhiran Data Base serta proses pengelolaan pajak daerah berbasis informasi dan teknoligi (IT) sehingga target kinerjayangdirencanakandapattercapaidenganoptimal
Hasil evaluasi tersebut dapat dilihat pada tabel pencapaian kinerja sasaran strategisterkait peningkatan kesadaran masyarakat sebagai wajib pajak daerahtersebut di bawah ini :
Tabel : 3.9
Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Target 3,689,400,000 5,200,000,000 9,000,000,000 9,500,000,000 10,500,000,000
Realisasi 4,964,855,752 5,922,938,014 10,351,519,068 10,791,412,715 12,412,894,022
Capaian 134.57% 113.90% 115.02% 113.59% 118.22%
Tingkat Partisipasi 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
Target 6,376,248,000 7,300,000,000 7,800,000,000 9,500,000,000 10,500,000,000
Realisasi 7,058,184,942 7,525,423,164 9,577,267,010 10,831,060,378 11,438,711,582
Capaian 110.69% 103.09% 122.79% 114.01% 108.94%
Tingkat Partisipasi 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
Target 250,000,000 317,230,000 350,000,000 600,000,000 1,000,000,000
Realisasi 352,129,000 398,541,661 475,492,045 721,642,282 1,466,622,671
Capaian 140.85% 125.63% 135.85% 120.27% 146.66%
Tingkat Partisipasi 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
Target 765,000,000 375,000,000 400,000,000 425,000,000 650,000,000
Realisasi 811,364,886 395,712,777 443,375,786 587,903,160 660,156,990
Capaian 106.06% 105.52% 110.84% 138.33% 101.56%
Tingkat Partisipasi 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
Target 50,000,000 130,000,000 150,000,000 150,000,000 250,000,000
Realisasi 93,481,860 153,295,010 198,346,207 249,053,352 314,934,186
Capaian 186.96% 117.92% 132.23% 166.04% 125.97%
Tingkat Partisipasi 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
Target 50,000,000 50,000,000 50,000,000 5,000,000 5,000,000
Realisasi 3,100,000 12,329,600 4,050,000 1,800,000 1,300,000
Capaian 6.20% 24.66% 8.10% 36.00% 26.00%
Tingkat Partisipasi 6.25% 12.50% 8.33% 10.42% 2.08%
Target 8,366,168,000 12,000,000,000 20,000,000,000 22,000,000,000 20,000,000,000
Realisasi 15,965,400,044 15,882,653,786 22,571,838,729 23,602,127,518 19,049,901,475
Capaian 190.83% 132.36% 112.86% 107.28% 95.25%
Tingkat Partisipasi 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
Target 10,928,010,787 11,066,542,127 12,500,000,000 18,000,000,000 18,500,000,000
Realisasi 11,380,208,794 14,181,343,154 14,235,706,213 18,367,612,515 18,325,024,115
Capaian 104.14% 128.15% 113.89% 102.04% 99.05%
Tingkat Partisipasi 39.65% 39.65% 49.46% 97.34% 78.24%
Target 1,512,500,000 1,900,000,000 1,900,000,000 1,900,000,000 2,250,000,000
Realisasi 1,542,473,164 1,863,968,899 2,503,552,597 1,375,745,077 2,597,700,380
Capaian 101.98% 98.10% 131.77% 72.41% 115.45%
Tingkat Partisipasi 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
94.09% 88.20% 90.34% 92.45% 88.85%
Sangat Berhasil Indikator penting keberhasilan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kedinasan guna pencapaian visi melalui misi yang telah ditetapkan adalah tersedianya sumber daya aparatur yang kompeten dan profesional. Berdasarkan hasil evaluasi capaian kinerja sasaran strategis terkait pengembangan sumber daya aparartur untuk tahun 2011-2015 dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 17,29%, dengan kategori Kurang berhasil. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel pencapaian kinerja sasran strategis terkait pengembangan sumber daya aparatur di bawah ini :
Tabel : 3.10
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Target - 1 Orang - - -Realisasi - 1 Orang - - -Capaian 0.00% 100.00% 0.00% 0.00% 0.00% Target - 3 Orang - - -Realisasi - 3 Orang - - -Capaian 0.00% 100.00% 0.00% 0.00% 0.00% Target - - - 3 Orang -Realisasi - - - 3 Orang -Capaian 0.00% 0.00% 0.00% 100.00% 0.00% Target - - - 3 Orang -Realisasi - - - 3 Orang -Capaian 0.00% 0.00% 0.00% 100.00% 0.00% Target - - - - 2 Orang Realisasi - - - - 2 Orang Capaian 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 100.00% Target - - - - 10 Orang Realisasi - - - - -Capaian 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% Target - - - - 2 Orang Realisasi - - - - -Capaian 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% Target - - - 2 2 Orang Realisasi - - - 2 -Capaian 0.00% 0.00% 0.00% 100.00% 0.00% Target - - 4 2 2 Orang Realisasi - - 4 2 -Capaian 0.00% 0.00% 100.00% 100.00% 0.00%
0.00% 22.22% 11.11% 44.44% 11.11%
Kurang Berhsil 9
Pendidikan dan Pelatihan Penilaian Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan pada Kementrian Keuangan RI di Jakarta
2
Pendidikan D-1 sebagai Tenaga Penilai PBB-P2 di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)
Pelatihan Pemeriksaan Pajak Daerah di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)
1
Pendidikan D-1 sebagai Operator Console (OC) PBB-P2 di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)
No. Kegiatan Pengukuran Keterangan
Jumlah Aparatur yang Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan
5
Training of Trainer (TOT) Pengelolaan Keuangan Daerah pada Fakultas Ekonomi Ubiversitas Brawijaya Malang
6 Bimbingan Teknis Pelayanan Pajak
Daerah
3
Pelatihan Juru Sita Pajak Daerah di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)
4
Total Capaian (IKU)
Rata-Rata Capaian (IKU) 17.78% 7
Pendidikan dan Pelatihan PPNS di Kementrian Dalam Negeri RI Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum di Jakarta Pusat
8
In Haouse Training tentang Sistem Komunikasi Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah pada Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan RI di Jakarta
Kondisi tidak tercapainya target kinerja yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya aparatur yang mengikuti pendidikan dan pelatihan sebagaimana tersebut dalam tabel capaian di atas disebabkan karena bebarapa faktor, baik faktor internal maupun faktor external Dinas Pendapatan Kota Mataram yang secara umum dijabarkan sebagai berikut :
1. Faktor Internal :
- Tidak terlaksananya program dan kegiatan yang terkait pengembangan sumber daya aparatur yang mengikuti pendidikan dan pelatihan pada tahun 2011 disebabkan karena kebijakan penganggaran yang lebih diprioritaskan kepada program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah dalam rangka optimalisasi pencapaian target pendapatan asli daerah.
-2. Faktor Eksternal :
-Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran terselenggaranya pelayanan pajak daerah untuk tahun 2011-2015 dengan 1 (satu) indikator kinerja mendapatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100,29%, dengan kategori sangat berhasil. Kondisi ini didasarkan pada tugas pokok dan fungsi Dinas Pendapatan Kota Mataram dalam memberikan pelayanan kepada wajib pajak daerah. Penyempurnaan landasan hukum pemungutan, berimplikasi teradap meningkatnya jumlah pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sebagai wajib pajak daerah, sehingga pada tahun 2015 jenis-jenis pelayanan yang diberikan kepada wajib pajak daerah berjumlah sebanyak 11 (sebelas) jenis pelayanan yaitu :
1. Pelayanan Permohonan Pendaftaran dan Pendataan Obyek/Subyek Pajak Baru 2. Pelayanan Mutasi Data Obyek/Subyek Pajak
3. Pelayanan Permohonan Pembetulan 4. Pelayanan Permohonan Pembatalan
5. Pelayanan Permohonan Pembuatan salinan Data Obyek/Subyek Pajak 6. Pelayanan Permohonan Keberatan
7. Pelayanan Permohonan Pengurangan
8. Pelayanan Permohonan Restitusi/Pengembalian kelebihan Pembayaran 9. Pelayanan Permohonan Penghapusan/Pengurangan Sanksi Administrasi Pajak 10.Pelayanan Permohonan Angsuran dan Penundaan Pembayaran Pajak
11.Pelayanan Pembayaran dan Penyetoran Pajak.
Ketersediannya layanan permohonan bagi wajib pajak daerah merupakan bagian dari upaya Dinas Pendapatan Kota mataram dalam meningkatkan kinerja pelayanan yang lebih baik yang tercermin pada tabel pencapaian kinerja sasaran strategis terkait penyelenggaraan pelayanan pajak daerah di bawah ini :
Tabel : 3.11
Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis Terkait Penyelenggaraan Pelayanan Pajak Daerah
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Jumlah WP
Membayar 99134 98763 51528 63199 70429 Jumlah WP 99134 98763 51528 63199 70429
Capaian 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
Jumlah
Permohonan WP 0 0 169 489 228
Jumlah WP 99134 98763 51528 63199 70429
Capaian 0.00% 0.00% 0.33% 0.77% 0.32%
100.00% 100.00% 100.33% 100.77% 100.32%
2 Pelayanan Permohonan Wajib Pajak
Daerah
No. Kegiatan Pengukuran
Jumlah Pelayanan Kepada Wajib Pajak Daerah
Keterangan
Total Capaian (IKU)
Rata-Rata Capaian (IKU) 100.29% 1 Pelayanan Pembayaran Pajak Daerah
3.5. Akuntabilitas Keuangan
Keberadaan Undang-Undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999, telah melahirkan paradigma baru dalam pengelolaan keuangan daerah dan anggaran daerah. Paradigma baru tersebut berupa tuntutan untuk melakukan pengelolaan keuangan daerah yang berorientasi pada kepentingan publik. Tujuan desentralisasi salah satunya adalah peningkatan pelayanan publik dengan meletakkan kewenangan pengelolaan sebagian urusan pemerintahan dan keuangan kepada pemerintah kabupaten dan kota.
menggunakan beberapa indikator tertentu.Dinas Pendapatan kota Mataram dalam hal ini, dengan keberhasilan yang dicapaiselama periode tahun 2011-2015, beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur keuangan daerah dalam mengetahui efektifitas dan efisiensi serta Pertumbuhan PAD, digunakan parameter sebagai berikut :
1. Rasio Efektifitas Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Rasio Efektifitas menggambarkan kemampuan daerah dalam merealisasikan PAD yang dikelola yang direncanakan dibandingkan dengan target yang ditetapkan berdasarkan potensi riil daerah. Kemampuan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi dikategorikan efektif apabila rasio yang dicapai minimal sebesar 1 (satu) atau 100 persen. Adapun Rasio Efektifitas Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat dihitung sebagai berikut :
Rasio Efektifitas PAD = Realisasi Penerimaan PAD
Target Penerimaan PAD X 100 %
Tabel 3.12
Rasio Efektifitas Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Tahun Target Penerimaan PAD Realisasi Penerimaan PAD Rasio Efektifitas
2011 60,514,511,410.00 82,300,211,074.00 136,00%
2012 78,661,707,800.00 95,919,779,218.29 121.94 %
2013 124,957,834,100.00 139,877,149,931.54 111.94 %
2014 160,415,308,854.00 208,167.308.448,82 129,76%
2015 215.599.750.389,00 210.004.038.668,80 97,40%
Pada Tabel 3.12 di atas dapat dilihat bahwa rasio efektifitas Pendapatan Asli Daerah Kota Mataram dalam kurun waktu 5 (lima) tahun (2011 – 2015) mengalami kenaikan sebanyak 1 (satu) kali, yaitu pada tahun 2013-2014 sebesar 17,82% (111,94% – 129,76%).Sedangkan mengalami penurunan 3 (tiga) kali yaitu pada Tahun (2011-2012) sebesar 14,06% (136,00% 121,94%), Tahun (2012 2013) sebesar 10,00% (121,94% -111,94%) dan Tahun (2014-2015) sebesar 32,36% (129,76%- - 97,40%). Jadi Selama lima tahun terakhir rasio efektifitas menggambarkan kodisi yang semakin menurun, namun peningkatan target yang sangat signifikan dari tahun ke tahun menggambarkan perkembangan pendapatan yang semakin membaik.
2.Rasio Efisiensi Pendapatan Asli daerah (PAD)
Untuk memperoleh ukuran yang lebih baik, rasio efektifitas perlu diperbandingkan dengan rasio efisiensi yang dicapai. Rasio Efisiensi menggambarkan perbandingan antara besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan dengan realisasi pendapatan yang diterima. Kinerja Pemerintah daerah dikatakan Efisien apabila rasio yang dicapai kurang dari 1(satu) atau dibawah 100 persen. Semakin kecil rasio efisiensi, kemampuan daerah akan semakin baik. Adapun Rasio Efisiensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Mataram dapat dihitung sebagai berikut.
Rasio Efisiensi PAD = Biaya Pemungutan Sumber PADRealisasi Penerimaan PAD