• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Lnsia Menurut Perspektif Is

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perkembangan Lnsia Menurut Perspektif Is"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

MASA PERKEMBANGAN LANSIA MENURUT PERSPEKTIF ISLAM

DISUSUN OLEH :

Emha Nelwan Lawani Daeng Liwang (201510230311177) Calvin Zannua Prihambodo (201510230311180)

Fajar Putra Prawira (201510230311002) Kevin Haryobasti Ramadhan (201510230311127) Muhammad Ibnu Drianudi Prayitno (201510230311180)

FAKULTAS PSIKOLOGI

(2)

PEMBAHASAN Masa Dewasa Akhir (Lansia)

Masa dewasa akhir atau bisa juga disebut dengan lansia (lanjut usia) adalah masa dimana manusia mulai beranjak tua, sekitar berumur 60 tahun hingga menjelang kematian. Fase ini adalah fase yang memiliki rentang terpanjang dalam seuruh periode perkembangan manusia sehingga manusia akan memperoleh beberapa pikiran dan kesadaran tentang sesuatu, termasuk tentang agama, terlebih agama Islam.

Dalam agama Islam sendiri telah dijelaskan secara terperinci di dalam Al-Quran tentang manusia dewasa yang diharuskan untuk menjadi pemimpin dan mempersiapkan diri dalam menghadapi kehidupan selanjutnya untuk menghadapi hukuman Allah SWT.

Pembagian Umur Masa Dewasa Akhir

Ibnul Jauzi telah membagi umur masa dewasa akhir menjadi 2 masa, yaitu : 1. Masa tua ; dari umur 50 tahun hingga umur 70 tahun.

2. Masa usia-lanjut ; dari umur 70 tahun hingga akhir umur yang dikaruniakan Allah. Sebagian ulama lainnya juga telah membagi umur manusia tersebut hampir sama dengan pembagian menurut Ibnul Jauzi.

Apabila seorang manusia telah mencapai masa dewasa terlebih telah mencapai masa tua dan masa usia-lanjut, diharapkan ia memperoleh karunia hikmah dan kebijaksanaan dengan kemurahan Allah SWT., sehingga kelihatan padanya sifat lebih taat, menujukan hatinya kepada Allah SWT. Dan selalu bertobat kepada-Nya. Sesuai dengan firman-Nya yang berbunyi :

(3)

Adapun sebuah ayat yang ditujukan untuk manusia dewasa yang berumur 60 tahun namun ada pula yang mengatakan bahwa ayat ini ditujukan bagi orang yang berumur 40 tahun :

“. . . Bukankah Kami telah memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi setiap orang yang mau berpikir, dan bukankah sudah tiba kepadamu pemberi peringatan?. . .” (Q.S. 35:37)

Yang dimaksud dengan “pembawa peringatan” (an-nadhir) adalah Al-Quran atau Rasul Allah, atau mungkin rambut putih (uban).

Di dalam sebuah hadist, dikatakan :

“. . . Allah tidak akan menerima dalih seseorang, sesudah Dia memanjangkan usianya hingga mencapai enam puluh tahun . . .(H.R. Bukhari)

Hal ini berarti bahwa tak ada alasan baginya untuk mengadukan umurnya pendek, sesudah Tuhan membiarkannya mencapai umur enam puluh tahun.

Sebenarnya umat kini tergolong antara umat-umat yang paling pendek usianya. Umat-umat terdahulu ada yang mencapai seribu tahun, bahkan ada yang lebih dari itu. Sebagian ulama mengatakan bahwa umat-umat yang terdahulu ada yang belum baligh (cukup umur) hingga mencapai umur delapan puluh tahun. Di riwayatkan bahwa ketika sebagian dari bani Adam meninggal dunia pada umur kurang lebih dua ratus tahun, maka banyaklah makhluk yang merasa simpati terhadapnya karena telah meninggal dalam umur yang muda. Juga diriwayatkan, bahwa Nabi Ibrahim a.s. berkhitan setelah usianya mencapai delapan puluh tahun ketika mendapatkan perintah berkhitan dari Allah SWT.

(4)

Dalam sebuah hadis shahih dikatakan : ada tiga orang yang Allah takkan memandang kepadanya, tidak mensucikannya dan baginya azab yang pedih ( di antaranya disebutkan “seorang tuanya yang berzina”) (H.R. Muslim dan Nasa-i). Jelaslah bahwa dosa yang buruk ini akan menjadi lebih buruk dan lebih berat lagi apabila dilakukan oleh orang yang sudah tua yang justru diharapkan kebih merasa takut kepada Allah SWT., lebih menjaga diri dan lebih malu kepada-Nya untuk berbuat yang keji itu.

Pendeknya Umur Umat Islam

Umat-umat saat ini dianggap lebih pendek usianya. Umat terdahulu ada yang mencapai umur seribu tahun. Umat terdahulu dikatakan belum mencapai baligh hingga mencapai umur 80 tahun. Sebagian dari bani Adam yang meninggal pada umur 200 tahun dianggap meninggal pada umur muda.

Namun sejak tahun 1900, kemajuan di bidang pengobatan, nutrisi, olahraga,, dan gaya hidup, telah meningkatkan harapan hidup kita rata-rata sebesar 30 tahun lebih lama. Seseorang yang tinggal di Amerika Serikat dan saat ini berusia 60 tahun memiliki harapan hidup rata-rata sebesar 18 tahun lebih (20 tahun untuk wanita dan 16 tahun untuk pria) (Pusat Nasional untuk Statistik Kesehatan, 2006). Rata-rata harapan hidup dari individu yang dilahirkan saat ini di Amerika Serikat adalah 78 tahun (Pusat Nasional untuk Statistik Kesehatan, 2010).

Di negara-negara industri, jumlah orang yang berusia lebih dari seratus tahun meningkat sekitar 7 persen tiap tahunnya (Perls, 2007). Pada tahun 1980 di Amerika Serikat hanya terdapat 15.000 orang yang berusia 100 tahun lebih. Pada tahun 2008, jumlah mereka mencapai 55.000 dan pada tahun 2050 diperkirakan jumlahnya akan mencapai 800.000 orang. Amerika Serikat adalah negara yang paling banyak memiliki orang-orang berusia 100 tahun lebih diikuti Jepang, China, Inggris/Wales (Hall, 2008). Diperkirakan ada 75 hingga 100 supercentenarians individu yang berusia lebih dari 110 tahun di Amerika Serikat dan 300 hingga 450 orang di seluruh dunia (Perls, 2007).

Rasulullah SAW. Ketika Masa Dewasa Akhir

(5)

lemah sesudah masa kuatnya dahulu. Tahapan umur ini oleh Rasulullah saw. Dinamakan masa “pergulatan dengan maut”, yaitu masa-masa umur 40 tahun hingga 70 tahun. Dalam hal ini beliau telah bersabda :

“Masa penuaian umur umatku dari enampuluh hingga tujuhpuluh tahun.” (H.R. Muslim dan Nasa-i)

Dalam umur inilah Rasulullah saw. telah diwafatkan oleh Allah SWT., yaitu dalam usia 63 tahun menurut riwayat yang shahih. Demikian pula para sahabat –Abu Bakar, Umar dan Ali radhiallahu anhum. Adapun Usman r.a., beliau telah dipanjangkan usianya hingga mencapai 80 tahun.

Tumbuhnya Rambut Putih dalam Usia Ini

Apabila seseorang mulai memasuki umur ini, maka rambut putih pun mulai tumbuh di kepalanya, dan itu adalah nur (cahaya) bagi orang Islam, sebagaimana tersebut di dalam sebuah hadis :

“Berubannya rambut seorang Muslim merupakan nur baginya” (H.R. Tirmidzi dan Nasa-i)

Telah diriwayatkan, bahwa orang pertama yang beruban ialah Nabi Ibrahim al-Khalil a.s. Ketika beliau melihat rambut putih itu, beliau bertanya : “Wahai Tuhanku, apa ini?” Allah menjawab : “Ini (tanda) kewibaan.”. maka berkata Ibrahim lagi : “Tuhanku, tambahkanlah itu bagiku!”

Rambut putih itu mengingatkan kita akan dekatnya ajal. Ia juga menandakan bahwa masa untuk “berangkat” sudah dekat, dan tidak lama lagi kita akan “berpindah”. Ada pula yang mengatakan bahwa rambut putih itu merupakan pertanda tibanya ajal dan penghapus segala cita-cita. Sebuah pepatah berbunyi : “Alangkah buruknya perbuatan dosa betapapun kecilnya, bila rambut telah mulai beruban.”

(6)

Peralihan Dari Masa Tua Ke Tua Renta (Lansia)

Dari sudut pandang psikologi perkembangan, motivasi kehidupan beragama pada mulanya berasal dari dorongan biologis seperti rasa lapar, rasa haus, dan kebutuhan jasmaniah lainnya. Dapat pula berasal dari kebutuhan psikologis seperti kebutuhan kasih sayang, pengembangan diri, kekuasaan, rasa ingin tahu, harga diri, dan bermacam-macam ambisi pribadi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut jika mendapat pemuasan dalam kehidupan beragama dapat menimbulkan dan memperkuat motivasi keagamaan yang lama-kelamaan akan menjadi otonom.

Derajat kekuatan motif beragama itu sedikit banyak dipengaruhi oleh pemuasan yang diberikan oleh kehidupan beragama. Makin besar derajat kepuasan yang diberikan oleh agama, makin kokoh dan makin otonom motif tersebut. Akhirnya merupakan motif yang berdiri sendiri dan secara konsisten serta dinamis mendorong manusia untuk bertingkah laku keagamaan.

Salah satu perbedaan penting antara orang yang belum matang terletak pada derajat otonomi motivasi kegamaannya. Makin matang kesadaran beragama seseorang akan semakin kuat energi motivasi keagamaan yang otonom itu. Orang yang memiliki kesadaran beragama yang belum matang, motivasi kegamaannya masih berhubungan erat dengan dorongan-dorongan jasmaniah atau kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan ambisi pribadinya. Misalnya, adanya pemikiran dan perbuatan magis yang digunakan untuk mencapai kenikmatan atau pemuasan kebutuhan biologis antara lain guna-guna, tenung, santet, pelet, ngepet, nyupang, dan ilmu kebatinan lainnya. Mereka memperalat agama untuk memenuhi kebutuhan biologis dan ambisi pribadinya. Tingkah laku keagamaannya seolah-olah dikendalikan oleh dorongan biologis, hawa nafsu, dan kebutuhan ekonomi. Sedangkan orang yang memiliki kesadaran beragama yang matang justru mampu mngendalikan dan mengarahkan hawa nafsu, dorongan materi, ambisi pribadi, dan motif-motif rendah lainnya, ke arah tujuanyang sesuai dengan motivasi keagamaan yang tinggi.

(7)

Dalam tahapan umur ini, biasanya manusia akan ditimpa kelemahan pada semua panca inderanya dan anggota badannya, sehingga ada kalanya ia sama sekali tidak berdaya atau berkekuatan lagi. Allah telah berfirman :

“Allah yang menciptakan kamu dalam keadaan lemah, kemudian dijadikan-Nya kamu kuat sesudah lemah, kemudian dijadikan-Nya kamu lemah dan tua renta sesudah kuat. Allah menjadikan apa yang dikehendaki-Nya, sedang Dia Maha Mengetahui lagi Berkuasa.” (Q.S. 30:54)

Kemudian, manusia beralih kepada “usia yang paling hina”, yaitu menjadi tua renta. Allah SWT. berfirman :

“. . . Di antara kamu ada orang yang dikembalikan kepada ‘umur yang paling hina’ (tua renta), sehingga dia tidak lagi mengetahui sesuatu yang dahulu pernah diketahuinya. . .” (Q.S. 16:70)

Yang dimaksud dengan tua renta di sini adalah pikun dan tidak menentunya pikiran. Jonathan Swift mengatakan bahwa tidak ada manusia arif yang bisa berharap menjadi lebih muda. Kita tidak dapat meragukan lagi bahwa kerja tubuh dari orang yang berusia 70 tahun tidak lagi sebaik ketika masih muda.

Kondisi fisik orang yang telah berusia tua, tidak lagi memiliki kondisi fisik dan mental yang setara dengan orang yang lebih muda, namun orang juga bisa berlatih agar tidak terpaku pada kondisi ini. Orang yang telah berusia tua bisa memilih untuk berlatih agar mampu bekerja lebih banyak.

Teori Jam Seluler (Cellular Clock Theory) adalah teori dari Leonard Hayflick (1977). Hayflick menyatakan bahwa sel-sel dapat membelah maksimum sebanyak 75 hingga 80 kali, bahwa seiring dengan bertambahnya usia, kemampuan sel untuk membelah menjadi berkurang. Hayflick menemukan bahwa pembelahan sel-sel yang diambil dari orang-orang yang berusia 50-an hingga 70-an tahun, adalah kurang dari 75 hingga 80 kali. Bertolak dari cara sel-sel membelah, Hayflick menyatakan bahwa batas atas dari potensi masa hidup manusia adalah sekitar 120 hingga 125 tahun.

(8)

Ketika bertambah tua, kita juga akan bertambah pendek karena tulang belakang mengalami penyusutan (Hoyer & Rodin, 2003). Berat tubuh kita juga ikut menurunsetelah mencapai usia 60 tahun, hal ini disebabkan oleh menyusutnya otot (Evans, 2010). Kita juga akan mengalami perlambatan pada pergerakan dibandingkan dewasa awal disertai dengan tingkat kesulitan yang bervariasi. Bahkan ketika melakukan tugas sehari-hari, orang lanjut usia makin lama makin lambat dibandingkan ketika mereka masih muda (Mollenkopf, 2007).

2. Perkembangan Sensoris Penglihatan

Seiring bertambahnya usia, ketajaman visual, warna penglihatan, dan persepsi kedalaman akan menurun. Beberapa penyakit mata juga muncul pada orang dewasa yang telah menua.

Pendengaran

Pada usia individu yang berusia 75 tahun ke atas, penurunan penglihatan dan pendengaran jauh lebih besar, dibandingkan pada individu yang berusia antara 65 tahun hingga 74 tahun (Charness & Bosman, 1992)

Penciuman dan Perasa

Mayoritas individu berusia 80 tahun ke atas mengalami penurunan yang signifikan pada aroma (Lafreniere & Mann, 2009). Para peneliti menemukan bahwa lansia menunjukkan penurunan indera penciuman yang lebih besar daripada indera perasa mereka (Schiffman, 2007).

Sentuhan dan Rasa Sakit

Sebuah studi menemukan bahwa seiring dengan bertambahnya usia, individu dapat mendeteksi berkurangnya kepekaan terhadap sentuhan pada tubuh bagian bawah (siku, lutut, dan sebagainya) dibandingkan tubuh bagian atas (pergelangan tangan, pundak, dan sebagainya) (Corso,1977)

(9)

semacam gangguan. Penyakit kronis yang dialami di masa dewasa awal, meningkat di masa dewasa menengah, dan menjadi lebih umum di masa dewasa akhir (Kane, 2007).

Penyakit

Hampir 60 persen orang dewasa di Amerika serikat yang berusia 65 tahun sampai 74tahun meninggal karena kanker atau penyakit kardiovaskular (Pusat Nasional untuk Statistik Kesehatan, 2008) dan penyakit lain yang banyak di derita orang orang lanjut usia adalah Osteoporosis, yaitu proses penuaan yang normal menyebabkan kehilangan jaringan tulang. Lalu penyebab lain kematian pada orang lanjut usia adalah :

Kecelakaan

Kecelakaan adalah penyebab kematian terbesar nomer 6 pada orang lanjut usia (Pusat Nasional untuk Statistik Kesehata, 2010).Kasus umum yang sering terjadi yaitu cedera akibat jatuh dari lantai rumah dan kecelakaan lalu lintas.Terjatuh adalah penyebab utama kematian akibat cedera pada orang lanjut usia (Pusat Nasional untuk Statistik Kesehatan,2010). Setiap tahunnya, hampir 200.000 orang dewasa yang berusia di atas 65 tahun mengalami patah tulang di pangkal paha karena jatuh.

Meskipun masa dewasa akhir merupakan masa senja dalam kehidupan tetapi bukan berarti kita harus melalui masa ini dengan pasif. Orang dewasa akhir juga dapat aktif beraktifitas, mereka akan semakin sehat dan bahagia jika mereka lebih aktif. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah olahraga. Olahraga adalah salah satu cara yang baik sekali untuk membina kesehatan. Tingkat aktivitas aerobik saat ini direkomendasikan untuk orang dewasa berusia 60 tahun ke atas adalah 30 menit aktivitas dengan intesitas sedang. Olahraga dapat membantu seseorang untuk menjalani hidup secara lebih mandiri dengan lebih bermartabat pada usia lanjut (Desai, Grossberg, & Chibnall, 2010). Sehat secara fisik berarti mempu mengerjakan sendiri hal hal yang ingin dikerjakan dan tidak terpengaruh apakah tua atau muda.

(10)

bahwa Syetan-Iblis selalau dapat menggoda setiap manusia untuk tidak boleh bersyukur kepada Allah dari sisi kanan-kiri, depan dan belakang. Di sisi lain, bersyukur membuat Syetan-Iblis menjadi tidak senang, karena Syetan-Iblis adalah musuh Allah.

Syukur bukanlah kata benda mati. Syukur juga bukan kata sifat saja. Tapi, syukur merupakan kata kerja yang perlu bukti tindakan nyata hingga akhir hayat kita. Secara lisan, praktik syukur bisa dibuktikan dengan mengucapkan kata-kata yang baik sekaligus pujian hanya untuk Allah. Dalam tindakan, syukur ditandai dengan upaya sungguh-sungguh untuk memanfaatkan apa saja yang bisa kita lakukan untuk kemanfaatan dan kemaslahatan semua.

Lebih lanjut, syukur secara bahasa dimaknai sebagai upaya membuka dan mengakui diri. Mengakui apa yang kini diperoleh dan dirasakan semua dari Allah, oleh Allah dan pada akhirnya untuk Allah. Ungkapan alhamdulillah yang berarti segala puji untuk Allah merupakan ekspresi kejujuran. Semakin sering kita mengucap alhamdulillah, sebetulnya kita melatih diri dalam bersikap jujur dalam hubungannya dengan Allah.

Syukur membuat kita bahagia. Semakin kita sering berekspresi syukur, maka semakin kita bahagia. Dalam konteks inilah, Syukur bisa membuat kita senyum. Senyum tersebut membuat kita menjadi lebih bahagia. Kisah kasih syukur terungkap dalam Al-Qur’an surat Luqman ayat 12, yaitu :

“Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”

Menanti Kematian

Pada masa ini, biasanya seseorang akan sakit dan sakit itu akan berujung pada kematian. Ada pula yang meninggal tanpa mengidap penyakit, tetapi ini sangat terjadi.

(11)

merasa umurnya masih panjang, dan ia terus saja terbuai dalam angan-angan mencapai kemewahan dunia.

Rasulullah saw. bersabda :

“Maut adalah masalah ‘gaib’ terdekat yang sedang ditunggu kedatangannya.”

Apabila maut itu merupakan masalah gaib, maka sewajarnyalah apabila kita selalu waspada dan menyiapkan diri terhadap kedatangan maut karena kita tidak tahu kapan maut akan terjadi, maut bisa terjadi pada setiap keadaan dan setiap saat.

Berkata Hujjatul-Islam Imam Ghazali rahimahullah dalam bukunya al-Bidayah: “Ketahuilah, bahwasannya maut itu tidak menjemput anda pada waktu atau keadaan yang tertentu, akan etapi maut pasti akan menjemput anda pada waktu yang tidak diketahui. Oleh karena itu, menyediakan diri untuk maut adalah lebih utama daripada menyediakan diri untuk dunia”

Selain kematian, Allah juga menjadikan manusia hidup. Dengan adanya kehidupan dan kematian (di dunia) itu Allah hendak menguji, siapa di antara manusia itu yang paling baik melakukan amalnya di dunia.

“Maha Suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, Yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun” (Q.S. al-Mulk (67):2).

Yang Patut Dikerjakan Ketika Sakit Menjelang Maut

Apabila seseorang menderita sakit, hendaklah ia selalu bertobat, mengingat Allah, memperbanyak istighfar dan mohon diampuni segala kesalahannya serta dimaafkan segala kelalaiannya di masa lalu. Sebab ia tidak akan dapat memastikan diri, kapan ajal akan menimpa dirinya. Segeralah menutup amalan dan mengakhiri umur dengan berbuat kebaikan, karena amalan manusia itu tergantung dari perbuatannya yang paling akhir.

(12)

sangat penting bagi manusia, karena pentingnya agama bagi kehidupan manusia, maka manusia dengan agama tidak bisa dipisahkan. Hal demikian kalau kita ingin jadi manusia, ingin sehat batinnya, ingin tenram hidupnya, ingin bahagia hidupnya di dunia dan di akhirat serta ingin memperoleh kebenaran, maka ia harus beragama. Tanpa agama semua itu mustahil terwujud dalam kenyataan kehidupan (Zaini, 2006).

Mengingatkan Penderita Sakit Yang Akan Mati

Apabila seseorang mendekati ajal dan tampak kecemasan dan ketakutan yang sangat, maka hendaknya diingatkan akan kebaikan dan kebajikan serta amal yang dilakukan di masa lalu.

Ada kalanya ketika sedang menghadapi maut, muncul pula berbagai godaan dan kesulitan. Oleh karenanya, orang-orang yang hadir ketika itu sebaiknya lebih banyak membaca Al-Qur’an dan hadis-hadis yang mencela dunia.

Yang Seharusnya Dilakukan Bagi Orang Dalam Sakaratul Maut.

Disunahkan memiringkan orang yang dalam sakaratul maut ke sebelah kanannya dan menghadap kiblat. Dan apabila telah meninggal, hendaklah kedua belah matanya dikatupkan.

Tidak Disukai (Makruh) Mengharapkan Mati

Adalah makruh seseorang mengharap-harapkan mati atau berdoa memohon kematian disebabkan derita yang menimpa dirinya, seperti penyakit, kemiskinan atau bencana-bencana lainnya. Namun, jika merasa ada hal yang di takutkan menjadi fitnah yang akan membahayakan agamanya, hal itu bisa dibenarkan, bahkan mungkin dianjurkan. Seperti dalam sabda Rasulullah saw. :

(13)

berkata : Ya Allah, ya tuhanku! Biarkanlah aku hidup, sekiranya hidup itu dalah lebih baik bagi diriku. Dan wafatkanlah aku sekiranya kematian itu aalah lebih baik bagi diriku.”

Maut (kematian) adalah sesuatu yang telah ditetapkan atas diri manusia. Allah SWT. telah menyamaratakan seluruh manusia, tidak peduli manusia itu adalah orang yang kuat atau lemah.

Telah berfirman Allah Yang Maha Agung :

“Semua yang hidup di atas (bumi) akan binasa. Dan kekallah wajah Tuhanmu Yang Maha Agung lagi Maha Pemurah.” (Q.S. 55: 26-27)

Secara umum, lansia adalah singkatan dari lanjut usia sehingga dalam ilmu yang mempelajari psikologi, lansia dipahami sebagai tahap akhir dalam perkembangan. Dalam pergaulan sehari-hari nampaknya tidak terdapat kesepakatan mengenai batasan umur untuk lansia. Ada orang berpendapat lansia identik dengan pikun, orang tua yang telah memerlukan bantuan untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari, seperti berjalan, mandi, makan, dan sebagainya. Hal-hal tersebut merupakan ciri-ciri lansia yang umum dilihat oleh masyarakat awam. Ada orang yang menganggap lansia adalah orang yang purna tugas atau pensiun. Sementara itu, bila dilihat dari umur seseorang, nampaknya: ada orang yang berumur 65 tahun sudah tidak mampu untuk berjalan tegak, dan perlu banyak bantuan. Namun, ada juga orang yang berumur 75 tahun tapi masih ingin dan mampu mengendarai sepeda.

Ada beberapa fenomena yang menjadi sorotan dan dapat diamati, antara lain: A. Postpower Syndrome

Gejala kejiwaan yang terjadi setelah seseorang kehilangan kekuasaan, kekuatan dan segala sesuatu yang dulu dipunyai. Symptom yang biasanya muncul dari sindrom ini, biasanya mudah marah, tersinggung, membicarakan masa lalu tanpa berhenti, mengingat kembali periode dimana dia memiliki kekuatan.

B. Pandangan ke Belakang

Para lansia akan menganggap masa-masa saat mereka muda adalah saat yang paling baik, jauh lebih baik dari sekarang. Hal tersebut dikarenakan karena lansia menganggap bahwa pada masa sekarang mereka sudah tidak secakap dulu dalam beraktivitas.

(14)

Orang lansia akan cenderung menilai masa lalu lebih baik, dan generasi sekarang mereka anggap lebih lemah, kurang teguh dan mampu.

Tetapi, ini tidak berarti seluruh lansia mengalami problema-problema diatas. Disposisi seorang lansia akan mempengaruhi kondisi lansia tersebut dan problema yang akan dialami. Disposisi dibangun oleh:

a. Posisi terakhir (kekuasaan, kekuataan dan kekayaan) yang terakhir dimiliki oleh individu tersebut.

b. Pembawaan yang dimiliki dan watak yang telah dilatihkan. c. Pendidikan dan keterampilan.

d. Tantangan yang dihadapi. e. Perubahan atas nilai-nilai.

f. Perubahan kebiasaan dan perilaku. g. Perbedaan situasi ekonomi.

Jadi, baik atau buruknya kondisi seorang lansia dipengaruhi oleh berbagai faktor, dan kebanyakan berasal dari masa lalu serta lingkungan sosial di mana watak ataupun perilaku individu tersebut terbentuk.

KESIMPULAN

Berdasarkan penjabaran di atas, Islam telah menunjukkan bagaimana dalam agama telah ada penjelasan yang sangat jelas mengenai fase dewasa akhir (lansia). Telah sangat jelas disebutkan dalam berbagai dalil, baik itu Al-Qur’an dan Al-Hadits bahwa fase dewasa akhir adalah usia kematangan secara mental, tetapi penurunan dari segi fisik. Islam tidak hanya menjelaskan fase dewasa akhir ini dari perspektif religiusitas, bahkan juga menjelaskan perkembangan manusia pada fase terakhir hidup ini berdasarkan fakta-fakta ilmiah yang relevan dengan kehidupan manusia yang bersifat dinamis.

(15)

Kendati demikian, tidak semua lansia memiliki kematangan mental yang semakin baik. Hal tersebut disebabkan karena setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda berdasarkan pada lingkungan seperti apa orang tersebut menjalani hidup. Kepribadian dipengaruhi berbagai faktor, seperti lingkungan sosial, keluarga, pendidikan, dan lain sebagainya. Begitupun dengan kematangan mental pada usia senja, banyak faktor yang mempengaruhi kematangan mental seorang lansia sehingga tidak semua orang yang memasuki fase dewasa akhir memiliki peningkatan dalam pengendalian emosi dan mental.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Asyafah, H. Abas, 2009, Proses Kehidupan Manusia dan Nilai Eksistensialnya, Bandung, Alfabeta.

Episteme, Vol.9, No. 2, Jalan Menuju Tuhan Dalam Pemikiran Kiai Jawa, Desember 2014. Episteme, Vol.9, No. 2, The Power of Syukur, Desember 2014.

Haddad, Allamah Sayyid Abdullah, 1996, Renungan Tentang Umur Manusia, Bandung: Mizan.

http://m.kompasiana.com/astokodatu/psikologi-lansia_54ff808ba33311184b51035e

http:/m.kompasiana.com/nezfine/komunikasi-efektif-pada-lansia_55004df0a333115263511313

Psikologi Agama : Kepribadian Muslim Pancasila, Bandung, Sinar Baru.

Santrock, John W., 2012, Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup, Edisi Ketigabelas, Jilid 1, Jakarta, Erlangga.

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan segala kenikmatan dan keberkahan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan segala perjuangan yang

Wina Sanjaya,Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), hlm.. 17 Dalam pembelajaran melalui metode

terhadap penilaian kinerja UPTD parkir sendiri dalam pelaksanaan pengawasan parkir di kota Pekanbaru khususnya di Kecamatan Sukajadi, dilihat dari adanya

bahwa visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota terpilih perlu dijabarkan dalam tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan pembangunan Daerah dan keuangan Daerah, serta

Pertanyaan kepada guru terkait aspek kemampuan bahasa ekspresif subjek ASS dimulai dengan pertanyan “Kemampuan awal bahasa subjek ASS ketika masuk kelas dasar 1?”, guru

Analisis data dilakukan dengan menyusun data yang diperoleh dengan sistematis, kemudian dianalisa dan di berikan makna dan dari makna itulah ditari kesimpulan, Hasil

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini, khususnya kepada:.. Kedua orang tua,

huruf “a sampai dengan p” menurut ketentuan-ketentuan dalam Undang- Undang Hukum Pidana dan atau lain peraturan Negara, dengan senantiasa mengindahkan norma-norma