• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh urbanisasi terhadap mobilitas s

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh urbanisasi terhadap mobilitas s"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Urbanisasi Terhadap Mobilitas Sosial

Tenaga Kerja

Disusun Oleh:

Arif Putra Wicaksana

15102241048

Pendidikan Luar Sekolah

Universitas Negri Yogyakarta

(2)

PANDUHULUAN

A. Latar Belakang

Di zaman modern ini tuntutan pekerjaan demi memenuhi kebutuhan hidup sehari hari sangatlah besar. Entah itu di kota kota besar maupun di desa. Walaupun tuntutan kebutuhan hidup atau biaya hidup di desa tidak terlalu tinggi seperti di kota, tetapi tetap mempunya beban tersendiri dikarenakan latar belakangnya berbeda beda. Meski tuntutan hidup di kota lebih besar atau tinggi daripada di desa, namun beberapa orang memilih untuk berpindah dari desa ke kota dengan alasan yang berbeda beda. Entah itu alasan pekerjaan, keluarga, atau yang lain. Maka dari itu muncul rasa keingin tahuan mengenai pengaruh perpindahan penduduk dari desa ke kota atau yang sering disebut urbanisasi terhadap mobilitas sosial dalam masalah ketenaga kerjaan.

B. Tujuan

Untuk mengetahui pengaruh apa saja serta apa yang terjadi saat datangnya kaum urban terhadap mobilitas sosial tenaga kerja.

C. Rumusan Masalah

a. Apa itu urbanisasi serta mobilitas sosial?

b. Apa hubungan urbanisasi dengan mobilitas sosial?

(3)

PEMBAHASAN

A. Definisi Urbanisasi dan Mobilitas Sosial

a. Pengertian Urbanisasi

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya. (Wikipedia.org/wiki/Urbanisasi)

Sedangkan menurut J.H. De Goede, urbanisasi adalah proses pertambahan pendudukan pada suatu wilayah perkotaan (urban) ataupun proses transformasi suatu wilayah berkarakter pedesaan (rural) menjadi urban.

b. Pengertian Mobilitas Sosial

Gerak sosial (Mobilitas sosial) adalah perubahan, pergeseran, peningkatan, ataupun penurunan status dan peran anggotanya. Misalnya, seorang pensiunan pegawai rendahan salah satu departemen beralih pekerjaan menjadi seorang pengusaha dan berhasil dengan gemilang. Contoh lain, seorang anak pengusaha ingin mengikuti jejak ayahnya yang berhasil. Ia melakukan investasi di suatu bidang yang berbeda dengan ayahnya. Namun, ia gagal dan akhirnya jatuh miskin. Proses perpindahan posisi atau status sosial yang dialami oleh seseorang atau sekelompok orang dalam struktur sosial masyarakat inilah yang disebut gerak sosial atau mobilitas sosial (social mobility)

(4)

Sedangkan menurut Paul B. Horton, mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya.

B. Hubungan Antara Urbanisasi dengan Mobilitas Sosial

Setiap adanya pergerakan atau perubahan pastinya akan mempengaruhi terhadap aspek lainnya. Termasuk terjadinya urbanisasi, pergerakan atau perpindahan sejumlah penduduk dari desa ke kota berpengaruh terhadap mobilitas sosial yang ada di kota maupun desa yang ditinggalkan. Dengan kata lain antara urbanisasi dengan mobilitas sosial itu saling berhubungan. Dikarenakan perpindahan penduduk dapat mengubah mobilitas sosial pada suatu wilayah. Jadi, hubungan antara urbanisasi dengan mobilitas sosial adalah hubungan yang saling mempengaruhi, karena dapat juga berjalan sebaliknya. Perubahan mobilitas sosial dapat membuat terjadinya ruralisasi. Urbanisasi dapat juga dikatakan dengan dampak dari mobilitas sosial.

C. Pengaruh Urbanisasi terhadap Mobilisasi Sosial

Urbanisasi sangat mempengaruhi terjadinya mobilitas sosial. Dikarenakan adanya perbedaan budaya. Dengan berpindahnya suatu penduduk, sudah dipastikan penduduk tersebut membawa budaya dari tempat asalnya. Maka di tempat yang dituju akan terjadi pertukaran atau masuknya budaya dari luar dan disitulah terjadinya mobilitas sosial atau perubahan sosial.

Perubahan sosial dapat merubah pada berbagai aspek atau nilai. Lalu, bagaimana dengan perubahan sosial pada tenaga kerja?

Ada beberapa dampak positif yang terjadi dalam mobilitas sosial, diantaranya :

a. Individu atau kelompok akan berusaha untuk mewujudkan harapan atau cita-citanya. Hal ini karena adanya kesempatan terbuka untuk pindah dari lapisan bawah ke lapisan atas. b. Tidak tertutup kemungkinan bagi warga kelas sosial tertentu akan lebih maju daripada

warga kelas sosial di atasnya.

c. Individu atau kelompok dapat merasakan kepuasan apabila dapat mencapai kedudukan yang diinginkannya atau dapat meningkatkan kedudukan sosialnya dalam masyarakat. d. Memberikan dorongan atau rangsangan kepada warga masyarakat, individu, maupun

kelompok untuk bekerja perubahan sosial akan lambat terjadi.

(5)

Namun selain dampak positif, pastinya juga ada dampak negatifnya. Sebenarnya banyak dampak negative dari mobilitas sosial, salah satunya adalah urbanisasi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya urbanisasi. Diantaranya ada faktor pendorong dan faktor penarik.

Faktor pendorong urbanisasi contohnya seperti berikut, lapangan pekerjaan di desa umumnya kurang atau terbatas. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia dan daya dukung desa tersebut. Maka dari itu penduduk yang tidak dapat bertahan memutuskan untuk berpindah, dengan harapan dapat mengubah kehidupan mereka.

Sedangkan faktor penarik urbanisasi sendiri ada beberapa diantaranya, Penduduk desa umumnya beranggapan bahwa di kota banyak pekerjaan, sehingga mereka dapat menambah penghasilan atau dengan kata lain di kota mereka akan dapat meningkatkan taraf hidupnya. Dikarenakan kota lebih banyak memberikan kesempatan yang memungkinkan mereka mendirikan perusahaan, industri, atau usaha-usaha lainnya. Kota dianggap sebagai tempat yang tepat untuk mengembangkan diri, sehingga bidang usaha yang dijalankan dapat berkembang dengan cepat. Kelebihan modal di kota lebih banyak daripada di desa.

Jika dilihat dari faktor faktor diatas, dapat kita ketahui bahwasannya mobilitas sosial atau perubahan sosial berpengaruh terhadap terjadinya urbanisasi, terlebih dalam hal ketenaga kerjaan. Semisal dari desa terjadi perubahan sosial atau mobilitas sosial seperti semakin sedikit atau sudah penuhnya lapangan pekerjaan, masyarakat yang tidak dapat bertahan dalam persaingan akan tersingkir. Namun, mereka tidak dapat hanya berdiam saja, mereka harus memenuhi kebutuhan hidupnya. Maka terjadilah urbanisasi yang dilakukan oleh masyarakat yang tidak dapat bersaing atau juga mereka yang ingin memperbaiki taraf hidupnya dan mereka memilik untuk berurbanisasi.

Tidak hanya itu, namun sesampainya di kota masih dapat sekali untuk terjadinya perubahan sosial. Apalagi bagi meraka yang membawa kebudayaannya. Maka disitu dapat terjadi pertukaran budaya yang menglibatkannya budaya lokal (kota). Hal tersebut yang mengakibatkan perubahan sosial pada kota.

Namun, bagi masyarakat yang di kota juga tidak dapat bertahan dari persaingan. Padahal kita tau, bahwa di kota lebih besar persaingannya dibandingkan dengan apa yang ada di desa. Maka dari itu masyarakat juga tidak dapat bertahan atau tersingkir lagi dari persaingan. Hal itu juga dapat mempengaruhi terhadap terjadinya keadaan ruralisasi (sebaliknya dari urbanisasi).

(6)
(7)

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari data yang diastas, dapat kita simpulkan bahwa pengarung antara urbanisasi dengan mobilitas sosial dalam ketenaga kerjaan. Hubungan ini saling mempengaruhi. Bisa berawal dari depan dulu atau dari belakang dulu atau sebaliknya. Urbanisasi juga sangat mempengaruhi terhadap mobilitas sosial tenaga kerja di suatu daerah. Dikarenakan dengan bertambahnya orang yang ikut serta dalam persaingan maka persaingan akan semakin ketat. Yang diatas harus bisa mempertahankan posisinya, namun dilain sisi yang dating dari bawah berusaha untuk keatas. Bagi mereka yang tidak mampu bersaing akan tersingkir dan menimbulkan berbagai masalah sosial.

B. Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Urbanisasi

http://dilihatya.com/2591/pengertian-urbanisasi-menurut-para-ahli-adalah

https://id.wikipedia.org/wiki/Gerak_sosial

Referensi

Dokumen terkait

Besi cair di dalam Blast Furnace, kemudian dicerat dan dituang menjadi besi kasar, dalam bentuk balok/balok besi kasar yang digunakan sebagai bahan ancuran untuk pembuatan besi

Dari perhitungan tersebut diperoleh nilai validitas perbutir soal adalah 0,71, maka termasuk dalam validitas tinggi.... Perhitungan Validitas

Tujuan dari penelitian ini yaitu 1) mendiskripsikan latar kehidupan dari Iwan Simatupang, 2) mendiskripsikan struktur naskah drama Bulan Bujur Sangkar karya Iwan

suspensi konidia jamur entomopatogen yang diaplikasikan ke tubuh imago merupakan suspensi dengan kerapatan konidia yang tertinggi sehingga tingkat mortalitas yang

yang akan di datangkan dari pabrik atau pusat yang akan dipesan atau direkomendasikan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Sragen. Dari kendala di atas muncul kendala lanjutan

Berdasarkan hasil koefisien determinasi tersebut, diperoleh nilai Adj R 2 sebesar 0,216 (21,6%) artinya variasi profitabilitas dapat dijelaskan oleh current

Surat keterangan (asli) dari pabrikan atau Distributor Indonesia kepada peserta yang menyatakan sanggup memberikan jaminan purna jual dan ketersediaan suku cadang minimum 5

mengidentifikasi faktor penghambat mahasiswa untuk aktif pada tuton TAP PEKO, mengevaluasi dan menyempurnakan materi (inisiasi, diskusi, dan tugas) pada tuton TAP PEKO,