• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM POLITIK INTERNASIONAL SISTEM POLITIK INTERNASIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SISTEM POLITIK INTERNASIONAL SISTEM POLITIK INTERNASIONAL"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM POLITIK INTERNASIONAL

Oleh:

Boriss Utama (1202045078)

Farah Astrinika Winadya (1202045070)

Teddy Prasetyo (1202045087)

Riky Pinandra (1202045091)

Evander G. (12020450 )

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MULAWARMAN

(2)

Sistem Politik Internasional

Pengertian atau konsep sistem politik internasional itu sendiri pernah dikatakan Joseph Frakel sebagai suatu koleksi unit politik independen yang berinteraksi dengan beberapa keteraturan. Sedangkan pandangan yang dikemukakan oleh K. J. Holisti merumuskan sistem politik internasional sebagai any collection of independent political entities tribes, city-states, nations or empires which interact with considerable frequences and according to regularized processes. Tokoh lain yaitu Stanley Hoffman pernah mengatakan bahwa sistem politik internasional diartikan adalah adanya pola-pola tersebut ditentukan dalam struktur dunia itu sendiri.

Sistem (politik) internasional juga dapat dipandang dari analisis etimologinya yakni dengan cara pemisahan kata-kata sistem dan internasional. Disini pengertian sistem dianggap sebagai sesuatu yang memiliki sejumlah elemen yang bekerja dalam satu kompleksitas. Sedangkan istilah internasional, ditempatkan sebagai suatu klaim atas pandangan yang membedakan antara pengertian internasional dan konsep interstates atau dengan konsep intergovernmental yang digunakan untuk menggambarkan kegiatan-kegiatan, misalnya peperangan, diplomasi, perdagangan internasional dan kegiatan lain yang berskala internasional.

Dengan demikian, sistem politik internasional terdiri dari sejumlah aktor baik yang bersifat Intergovernmental Organizations (IGOs), Non-Governmental Organizations (NGOs), dan aktor lainnya yang aktif dalam fora-fora internasional. Negara yang menjadi aktor utama dalam sistem internasional. Dalam kedudukan seperti itu, banyak analisis yang meninjau konsep negara itu dari berbagai perspektif, baik itu dari segi hukum internasional maupun dari segi filsafatnya.

(3)

Secara umum, objek yang menjadi kajian politik internasional juga merupakan kajian politik luar negeri, dimana keduanya menitik beratkan pada penjelasan mengenai kepentingan, tindakan serta unsur power. Suatu analisis mengenai tindakan terhadap lingkungan eksternal serta berbagai kondisi domestik yang menopang formulasi tindakan merupakan kajian politik luar negeri, dan akan menjadi kajian politik internasional apabila tindakan tersebut dipandang sebagai salah satu pola tindakan suatu Negara serta reaksi atau respon oleh negara lain.

SISTEM POLITIK INTERNASIONAL

Negara A Negara B

Tujuan Tindakan

Tindakan Tujuan

Dalam interaksi antar negara terdapat hubungan pengaruh dan respons. Pengaruh dapat langsung ditunjukan pada sasaran tetapi dapat juga merupakan limpahan dari suatu tindakan tertentu. Apapun alasannya, Negara yang menjadi sasaran pengaruh yang langsung maupun tidak langsung, harus menentukan sikap melalui respons, manifestasi dalam hubungan dengan Negara lain untuk mempengaruhi atau memaksa pemerintah Negara lainnya agar menerima keinginan politiknya.

Kemudian, dalam interaksi antar Negara, interaksi dilakukan didasarkan pada kepentingan nasional masing-masing Negara, baik kepentingan yang inputnya berasal dari dalam ataupun dari luar Negara yang bersangkutan. Untuk memperjuangkan tujuan dan kepentingan nasional, Negara tidak dapat melepaskan diri dari kebijakannya baik yang ditunjukannya keluar Negara tersebut (politik luar negeri) maupun ke dalam Negara (politik dalam negeri). Kepentingan nasional adalah tujuan utama dan merupakan awal sekaligus akhir perjuangan suatu bangsa. Kepentingan nasional dasar dibagi empat jenis, yaitu: ideologi, ekonomi, keamanan, dan prestise.

Politik luar negeri dan politik internasional yang wajib diperhatikan adalah politik bangsa-bangsa yang berpengaruh. Bukan semua bangsa. Dan politik negara-negara yang berpengaruh bukan semua negara. Terutama negara yang memiliki hubungan dengan bangsa ataupun negaranya, atau akidah yang dijadikan sebagai landasan negaranya. Karena itu,

(4)

politik luar negeri dan politik internasional hanya bisa diartikan sebagai politik bangsa-bangsa dan negara-negara yang berpengaruh. Terutama yang berpengaruh terhadap bangsa-bangsa dan negaranya. Baik pengaruh tersebut dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Bentuk-bentuk Interaksi

Bentuk-bentuk interaksi dapat dibedakan berdasarkan banyaknya pihak yang melakukan interaksi, intensitas interaksi, serta pola interaksi yang terbentuk. Dalam hubungan internasional, interaksi yang terjadi antar aktor dapat dikenali karena intensitas keberulangannya (recurrent) sehingga membentuk suatu pola tertentu. Secara umum bentuk reaksi dari suatu negara terhadap negara lain dapat berupa akomodasi , mengabaikan, berpura-pura informasi/pesn dari Negara lain belum diterima, menawar dan menolak aksi dari negara lain.

Negara jika diletakkan kedudukannya dalam sistem politik internasional dipersonifikasikan sebagai pribadi (aktor) yang tentunya memiliki kepentingan nasional yang harus dicapai sebagaimana yang dirumuskan di dalam kebijaksanaan politik luar negerinya. Politik internasional dan politik luar negeri adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari politik. Dilihat dari segi politik itu sendiri. Karena itu, politik tersebut hanya berupa pemikiran untuk mengurusi kepentingan-kepentingan bangsanya, serta pemikiran-pemikiran yang mengurusi kepentingan-kepentingan bangsa dan negara-negara lain. Hubungan politik internasional, politik luar negeri dengan politik tersebut adalah hubungan antara satu bagian dengan keseluruhan. Bahkan bagian penting yang membentuknya.

Elemen dunia yang satu sama lain saling terkait adalah elemen yang memiliki skala regional, multinasional, dan bahkan global yang tergabung dalam Organisasi Dunia. Elemen-elemen tersebut antara lain:

a. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

(5)

Sosial (untuk membantu dalam mempromosikan kerjasama ekonomi, sosial internasional dan pembangunan), Sekretariat (untuk menyediakan studi, informasi dan fasilitas yang diperlukan oleh PBB) , Mahkamah Internasional (organ peradilan primer), dan Dewan Perwalian (mengatur pemerintah daerah-daerah yang ditempatkan di bawah pengawasan PBB melalui persetujuan-persetujuan perwalian individual).

b. ASEAN (Association of Southeast Asian Nations)

Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, serta memajukan perdamaian di tingkat regionalnya. Prinsip utama Asean adalah Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan identitas nasional setiap Negara, Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur tangan, subversif atau koersi pihak luar, Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota, Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai, Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan dan Kerjasama efektif antara anggota.

Referensi

Sitepu, Anthonius. P , Studi Hubungan Internasional, (Medan: Graha Ilmu, 2011)

Juwono Sudarsono. Politik internasional: kerangka analisa

Referensi

Dokumen terkait

“Pengembangan Bahan Ajar Tematik Berbasis Budaya Lokal untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar” penelitian ini dilakukan di SDI Bangkakeli Manggarai masalah yang

Sistem sosial terbangun dari hubungan antar manusia dan dengan lingkungan tempat tinggal hidupnya. Penguasaan, pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya lingkungan oleh

11 Sarlito Wirawan Sarwono.. peran terhadap siswa. Berdasarkan data ini dapat diketahui bahwa peran guru memberikan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengembangan

18 Jadi pandangan secara umum mengenai persepuluhan itu adalah menyisihkan 10% dari uang atau penghasilan yang didapat kemudian diberikan untuk gereja sebagai

Dengan ini saya persembahkan skripsi ini untuk kedua orang tua saya, Muhammad Syarifuddin dan Aminah yang sudah berjuang membesarkan saya dari kecil hingga

Arends dalam (Solihatin, 2006: 6) menjelaskan, bahwa model pembelajaran cooperatif learning memiliki dua struktur (a) struktur tugas yang mengacu kepada dua hal

26 Herson Anwar, Proses Pengambilan Keputusan untuk Mengembangkan Mutu Madrasah, Nadwa, Jurnal Pendidikan Islam, Vol. Saefullah, Manajemen, hlm.. alternatif