• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH Kebutuhan Dasar pada Balita

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH Kebutuhan Dasar pada Balita"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

Kebutuhan Dasar pada Balita

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah

Dosen Pengampu : Marjani Khoirunnisa, S.S.T., M.Keb. Disusun oleh Kelompok 3 :

II-A Kebidanan

1. Maria Nadifah P (10614021)

2. Nira Salsyabilla (10614022)

3. Novia Rezita (10614023)

4. Putri Indri S (

5. Nur Shofia Tartila (10614025)

6. Peni Purnamasari (10614026)

7. Risky Pratu Ningsih 8. Riza Enjelya S. 9. Rohaepif 10.Sania Nurul F

DIPLOMA III KEBIDANAN

POLTEKES TNI AU CIUMBULEUIT

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Mata Kuliiah Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah mengenai Kebutuhan Dasar pada Balita. Shalawat beserta salam kita limpahkan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Kesehatan Reproduksi di program D-III Kebidanan Politeknik TNI-AU Ciumbuleuit Bandung. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Marjani Khoirunnisa, S.S.T., M.Keb. selaku dosen pembimbing Mata Kuliah Kesehatan Reproduksi dan teman-teman serta kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa masih terdapatnya kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, September 2015

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1...Latar Belakang ... 1

1.2...Rumusan Masalah ... 2

1.3...Tujuan ...2

BAB II PEMBAHASAN

1.1... Kebutuhan fisik pada balita ... 3 1.2... Kebutuhan

emosi/ kasih sayang ... 6 1.3...Standar

Kecukupan Gizi ... 6

BAB III PENUTUP

3.1...Simpulan ...17

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Usia di bawah 5 tahun atau balita merupakan usia penting dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik anak. Pada usia ini, anak masih rawan dengan berbagai gangguan kesehatan, baik jasmani maupun rohani. Secara psikologis, rentan usia ini sangat menentukan karakter anak. Jika anak sering diejek atau di cemooh, kemungkinan besar akan tumbuh menjadi anak yang tidak mempunyai kepercayaan diri. Anak yang selalu dimanja akan tumbuh menjadi anak yang selalu bergantung kepada orang lain. Demikian juga anak yang selalu ditekan dengan ancaman, anak akan tumbuh dengan ketakutan bahkan sampai depresi. Sebaliknya, anak yang di didik dengan pujian dan arahan yang benar, akan tumbuh menjadi anak yang percaya diri karena sejak kecil ia merasa dihargai oleh lingkungan terdekatnya, yaitu keluarga.

Demikian pula dengan cara orangtua member makan kepada a nak. Jika dengan paksaan, anak semakin tidak menyukai makanan tersebut dan cendrung semakin menolak. Selain itu, jika melarang makanan tertentu yang tidak baik seperti permen tetapi tidak diikuti dengan member pemahaman jelas, juga akan menimbulkan rasa untuk memberontak. Pemberontakan tersebut biasanya diwujudkan dengan semakin menyukai makanan tersebut, dan sengan sembunyi-sembunyi makan dalam jumlah yang banyak karena takut ketahuan.

(5)

mengunyah makanan yang keras. Karena itu, pengaturan makanan dan perencanaan menu harus hati-hati dan sesuai dengan kebutuhan kesehatannya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Kebutuhan Dasar yang diberikan pada Balita?

1.3 Tujuan

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kebutuhan fisik pada balita a. Kebutuhan fisik dan biomedis

Nutrisi yang adekuat dan seimbang atau gizi seimbang (4 sehat 5 sempurna) yang dibutuhkan bayi adalah ASI eksklusif, MP ASI, dan makanan anak. Pemberian makan pada anak selain untuk mencukupi kebutuhan fisiknya, juga untuk mendidik kebiasaan makan anak.

b. Nutrien yang penting.

 Zat pembangun terdiri atas protein hewani dan nabati. Protein mengandung asam amino esensial, antara lain lisin, leusin, isoleusin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan, valin, dan histidin. Zat ini berfungsi untuk mengganti jaringan yang rusak.  Zat sumber tenaga atau energi.

 Zat penunjang membran sel yang bersumber dari lemak (susu, keju, kuning telur, dll). Lemak merupakan sumber energi utama bagi bayi. Palatabilitas adalah kemampuan untuk merasakan atau mencicipi kelezatan makanan yang biasanya terdapat pada asam lemak esensial (essensial fatty acids)

 Zat pelindung yang terdiri atas vitamin dan mineral. Vitamin yang larut dalam lemak (A,D,E, dan K).

 Air memiliki porsi besar dalam tubuh.

 Nutrisi yang di butuhkan otak, seperti glukosa, vitamin, mineral, dan zat gizi etensial.

Periode kritis

a. Jika bayi lahir dengan lingkar kepala 75% orang dewasa.

b. Perkembangan lingkar kepala di dua tahun pertama adalah sebagai berikut.

(7)

c. Usia 18 tahun.

 Lingkar kepala anak perempuan: 52-57,5 cm.  Lingkar kepala anak laki-laki: 52-59 cm. Kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang optimal.

Tumbuh kembang optimal dipengaruhi oleh beberapa hal berikut. a. Adanya kesulitan makan

 Nafsu makan dipengaruhi oleh:

1. Penyakit seperti sistemik, mulut, gigi, gusi, tenggorokan, usus, dll.

2. Perhatian pada mainan/bermain dan emosi.

 Makanan yang meliputi bentuk, warna, bau, dan rasa.  Kudapan yang terlalu banyak.

 Contoh dari orang tua, saudara, dan teman mengenai kebiasaan makan yang kurang baik.

 Perilaku pengasuh yang memaksa.

b. Suplemen, yang bergantung pada kebutuhan anak, masukan tiap anak, masalah tiap anak, dan tumbuh kembangnya.

c. Sandang (pakaian).

 Berikan pakaian yang sesuai usia anak.  Perhatikan jenis bahan pakaiannya.

d. Perawatan kesehatan dasar yang meliputi imunisasi, pengobatan dini secara tepat, serta mencegah kecacatan.

e. Perhatikan kelayakan dan kebersihan tempat tinggal anak yang meliputi adekuatnya ventilasi dan pencahayaan.

f. Kebutuhan tempat tinggal minimal 7 m²/ orang.

g. Kesegaran jasmani yang meliputi olahraga dan rekreasi.

Imunisasi diberikan sejak lahir sampai usia 18 tahun. Imunisasi ini berfungsi untuk mencegah penyakit berat seperti heptitis A, hepatitis B, BCG, DPT, polio, campak, HIB, MMR, demam tifoid, cacar air, dan influenza.

h. Kebersihan.

(8)

 Kebersihan makanan dalam sayur, buah, jajanan, air, peralatan makan, dan peralatan minum.

 Kebersihan rumah, sekolah, tempat bermain, dan transfortasi.  Kebersihan lingkungan dari asap rokok, asap mobil, debu, sampah,

dll.

i. Bermain/ aktivitas fisik.

Bermain atau melakukan aktivitas fisik berguna dalam merangsang hormon pertumbuhan, nafsu makan, metabolisme karbohidrat, protein, serta lemak. Selain itu juga dapat merangsang pertumbuhan otot dan tulang, serta perkembangan anak.

j. Tidur atau istirahat.

 Tidur atau istirahat berguna dalam merangsang pertumbuhan anak.

 Kebutuhan istirahat berbeda untuk setiap usia. Sebagai contoh, anak usia 5 tahun memiliki kebutuhan tidur sekitar 11 jam/hari. k. Pelayanan kesehatan.

Melalui tempat pelayanan kesehatan, orang tua dapat melakukan pencegahan penyakit melalui KIE dan imunisasi, memantau tumbuh kembang anak, serta mendeteksi dini penyakit, dan sesegera mungkin diberikan intervensi.

2.2 Kebutuhan emosi/kasih sayang

a) Terjadi sejak kehamilan berusia 6 bulan.

b) Kasih sayang orang tua dapat memberikan rasa aman.

c) Anak diberikan contoh, dibantu, didorong, dan dihargai, bukan dipaksa.

d) Ciptakan suasana yang penuh dengan kegembiraan.

e) Pemberian kasih sayang dapat membentuk harga diri anak. Hal ini

(9)

 Diktator (otoriter) yang sering menghukum atau menganiaya anak

 Ukuran mikro, yaitu kecukupan vitamin dan mineral. 1. Kecukupan Kalori (energi)

Energy dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan pekerjaan, tubuh memperoleh energi dari makanan yang dimakan, dan energy dalam makanan ini terdapat sebagai energy kimia yang dapat diubah menjadi energy bentuk lain. Bentuk energy yang berkaitan dengan proses-proses biologi adalah energy kimia, energy mekanis, energy panas dan energy listrik. Energy dalam tubuh digunakan untuk:

 Melakukan pekerjaan eksternal;

 Melakukan pekerjaan internal dan untuk mereka yang masih tumbuh.  Keperluan pertumbuhan, yaitu untuk senyawa-senyawa baru.

Macam-macam makanan tidak sama banyaknya dalam menghasilkan energy, padahal manusia harus mendapatkan sejumlah makanan tertentu setiap harinya yang menghasilkan energy, terutama untuk mempertahankan proses kerja tubuh dan menjalankan kegiatan-kegiatan fisik. Untuk mengukur atau menentukan banyaknya energy yang dihasilkan makanan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

(10)

Penentuan atau pengukuran banyaknya energy yang dihasilkan oleh makanan dengan menggunakan alat yang disebut bomb calorimeter. Dengan menggunakan alat tersebut akan dapat ditentukan atau diukur sejumlah kalori (untuk energy) yang dihasilkan zat makanan. Satu kalori adalah merupakan banyaknya panas yang digunakan untuk menaikan suhu 1 liter air sebanyak 1°C.

2. Secara tidak langsung

Pengukuran atau penentuan banyaknya energy yang dihasilkan oleh makanan atau bahan makanan melalui ustu penguraian kimiawi (analisa), dengan pertama-tama ditentukan di tentukan terlebih dahulu karbohidratnya, lemak, dan protein.

a. Penentuan kecukupan kebutuhan energy

Cara-cara menentukan kebutuhan energy (kalori)  Teori RBW (teori berat badan relative)

RBW = BB (Kg)/ TB(cm)-100X100 % BB = Berat Badan

TB = Tinggi Badan Dimana dengan ketentuan: 1. Kurus jika RBW <90% 2. Normal jika RBW = 90-100%

(11)

Kalori diatas harus di tambah dengan kalori untuk kegiatan pregnansi dan laktasi. Kalori untuk orang hamil ditambah 100 kalori (trimester I), ditambah 200 kalori (trimester II), ditambah 300 kalori (trimester III). Bagi yang menyusui/ laktasi ditambah 400 kalori per hari. Kelemahannya bila menggunakan teori RBW adalah jenis kelamin dan umur tidak diakomodasikan.

Energi BMR (basal metabolisme rate)

Energy BMR adalah energy yang minimal untuk menjalankan proses kerja atau proses faal dalam tubuh dalam kondisi Resting Bed (berbaring istirahat di atas tempat tidur).

Determinasi efektif energy

Determinasi efektif adalah cara penelusuran yang efektif untuk menentukan kebutuhan energy per hari yang dibutuhkan seseorang. Determinasi efektif energy yang diambil oleh:

1. Pengawasan berat badan dan pengaturan-pengaturan energy yang sesuai.

2. Penyesuaian energy digunakan jika beratnya memenuhi 3. Menghitung energy seperti berikut:

a) Menggunakan formula Haris-Benedict (BBE) untuk 24 jam di dasarkan usia, jenis kelamin, dan ukuran pada individu dengan berat badan ideal sekitar 1 kalori/kg jam x 24 jam.

b) Tambahan aktifitas seperti presentasi BBE sebagai berikut: Tidak melakukan aktivitas ... 20% Tenang ... 30% Aktifitas ... 50-70%

(12)

Tidak aktif = kalori 10-12 kalori/bb Aktif = 13-15 kalori/bb

Sangat aktif = kalori 16-20 kalori/bb

4. Metode yang lain untuk menunjukan tingkat kegemukan perlu mengurangi 500-750 kalori dari energy total kebutuhan sehari-hari, untuk orang yang sangat gemuk dikurangi 1000 kal/hari.

5. Energy yang dibutuhkan anak-anak antara 36-45 kal/ 1b Remaja laki-laki = 20-36 kal/1b

Remaja wanita = 15-20 kal/1b

Menurut sawer wein, menyatakan dengan rumus

BMR = 660 + (13,7)+(1,5X1)-(6,8Xa)… untuk laki-laki BMR = 653+ (9,6 x w)+(1,7 x 1)-(4,7 x a)… untuk wanita Dengan: BMR = produk panas dalam 24 jam (kalori)

W = berat badan (kg) L = tinggi badan (cm) A = usia (th)

2. Kecukupan protein

Tubuh manusia memerlukan berbagai zat giziz yang satu sama lain saling mempengaruhi. Banyaknya protein dalam tubuh di dasarkan oleh dua hal pokok berikut:

(13)

2. Sejumlah tambahan untuk mengimbangi adanya kerusakan infeksi, stress dan sebagainya.

Tubuh kita tidak dapat menghindari kehilangan-kehilangan protein terutama yang terjadi melalui air seni, kotoran (feses) dan kulit. Dari penelitian-penelitian diperoleh suatu formula yang dikenal dengan cara factorial (factorial method) untuk memperoleh angka kebutuhan protein sebagai berikut:

R = ( Ub + Fb S+G)x1,1 Keterangan

R = kebutuhan nitrogen per kg berat badan sehari

Ub = nitrogen basal melalui air seni per kg berat badan sehari Fb = kehilangan nitrogen basal melalui kotoran per kg sehari S = kehilangan nitrogen melalui kulit per kg berat badan sehari G= kebutuhan nitrogen untuk pertumbuhan per kg sehari 1,1= tambahan 10 % untuk safety margin

Kehilangan nitrogen basal dari air seni

(14)

Kehilangan nitrogen basal melalui feses

Para ahli FAO menganjurkan angka 20 mg per kilogram berat badan untuk kehilangan nitrogen melalui feses. Dari penelitian-penelitian yang dilakukan angka kehilangan nitrogen lewat feses berkisar antara 9-23 mg per kg berat badan dengan rata-rata 12 mg per kg berat badan untuk orang laki-laki 9 mg nitrogen per kg berat badan. Untuk anak-anak rata-rata 31 mg nitrogen per kg berat badan. Pada bayi umur 6 bulan kebawah kehilangan nitrogen melalui 8 feses 20 mg per kg berat badan.

Kehilangan nitrogen melalui kulit

Kehilangan nitrogen lewat kulit dalam praktik dapat diabaikan kemudian dilaporkan bahwa kehilangan tersebut sebesar 5 mg per kg berat badan pada orang dewasa laki-laki. Pada wanita mencapai 3,6 mg per kg berat badan.

Faktor lingkungan dan iklim berpengaruh terhadap banyak sedikitnya nitrogen yang hilang lewat kulit terutama melalui air keringat.

3. Kecukupan vitamin

Vitamin merupakan suatu molekul organic yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk proses metabolism dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-vitamin tidak dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang sangat cukup, oleh karena itu, harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi. Sebagai perkecualian adalah vitamin D. dalam bahan pangan hanya terdapat vitamin dalam jumlah yang relative sangat kecil dan terdapat dalam bentuk yang berbeda-beda, diantaranya ada yang berbentuk provitamin atau calon vitamin (processor) yang dapat diubah dalam tubuh menjadi vitamin yang aktif.

Zat gizi dapat digolongkan, yaitu golongan makro molekul (the,

protein dan lemak)

(15)

yang paling vital untuk kehidupan, pada bahan pangan hewani dapat berupa daging (sapi, kerbau, kambing, ayam, unggas, kelinci, dan lain-lain), sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan sumber vitamin dan mineral. Komponen-komponen anorganik tubuh manusia terutama adalah natrium, kalium, kalsium, magnesium, besi, fosfor, klorida, dan sulfur. Sebagian dari unsure-unsur tersebut adalah mineral-mineral tulang dan ion-ion dapat sebagai cairan tubuh. Mineral-mineral tersebut adalah bagian-bagian mustahak dari makanan. Unsure-unsur lain yang terdapat dalam jumlah sangat kecil disebut unsure-unsur runut (trace elements) yang juga adalah komponen-komponen makanan yang mustahak. Ini termasuk tembaga, moblibzenum, kobalt, mangan, zink, kromium, setenium, iodium dan fluor.

Penyerapan gizi dari berbagai jenis makanan telah diteliti dan dilaporkan oleh Martinez dan Torres (1971) yang menandakan penelitian dengan menggunakan sampel 524 orang dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 1. Penyerapan gizi dari berbagai jenis makanan.

(16)

per kg berat badan. Perkiraan kecukupan yang dianjurkan sekitar 40-120 g per hari untuk anak sampai umur 10 tahun, dan 150 g per hari untuk orang dewasa. Untuk wanita dan menyusui dianjurkan tambahan masing-masing 25 g dan 50 g per hari.

Standart kecukupan gizi pada masing-masing kelompok usia pertumbuhan d an pada keadaan fisiologis tertentu.

Bagi makhluk hidup tidak terkecuali, makanan yang bergizi sangat penting bagi kesehatannya. Makanan dapat menyebabkan kita sehat, makanan juga dapat menyebabkan kita sakit, tetapi dengan makanan pula kita dapat menyembuhkan penyakit. Dalam konteks islam sebagai agama samawi yang membawa misi rahmatan lilamin sangat memperhatikan makanan pemeluknya. Ajaran manusia harus makan dapat kita jumpai pada surat al-anbiya ayat 8, al a’raaf: 19, al- baqarah:35,Yasin: 33,57, dan lain sebagainya. Sedangkan anjuran makan makanan halalan dan toyyibah, kita jumpai dalam beberapa ayat diantaranya adalah Al Baqarah: 168, al-maidah;88, dan an-nahal:144. Makna thoyyiban tidak saja menyangkut bahwa makanan tersebut adalah baik dari segi cara memperolehnya, tetapi punya makna dapat mendukung pertumbuhan, perkembangan, dan

3. Dan jangan kau gapai makanan kecuali yang ada dihadapanmu.

(17)

dalam memasak sayuran yang kemudian diantar ketetangganya, celaka bagi seseorang yang dapet tidur lelap, sedangkan tetangganya tidak dapat tidur karena kelaparan, merupakan beberapa contoh bahwa islam sangat peduli bagi ketahanan pangan (makanan) pada komunitas mikro.

Pemerintah Indonesia sendiri juga telah banyak melakukan usaha untuk meningkatkan keamanan pangan dan status gizi masyarakat. Banyak kegiatan UPGK (Usaha Perbaikan Gizi Keluarga) telah banyak dilakukan oleh pemerintah. Namun demikian masuk cukup banyak kelompok yang rentan gizi yang lebih cendrung kepada kekurangan gizi (defisiensi gizi, under nutrions) daripada kelebihan gizi (over nutrion). Kelompok tersebut adalah:

1. Bayi

Dari ketujuh kelompok rentan gizi tersebut yang dapat perhatian khusus pemerintah adalah ibu hamil atau menyusui dan BALITA. Hal ini dimaksudkan agar terlahir generasi yang potensial yang pertumbuhannya, perkembangannya, dan kesehatannya tidak terganggu oleh asupan gizi yang kurang.

4. Standart kebutuhan gizi untuk masa balita

(18)
(19)

BAB III

PENUTUP

1.1. Simpulan

a. Kebutuhan fisik pada balita - Kebutuhan fisik dan biomedis

Pemberian makan pada anak selain untuk mencukupi kebutuhan fisiknya, juga untuk mendidik kebiasaan makan anak.

- Nutrien yang penting.

2.4 Kebutuhan emosi/kasih sayang

a. Terjadi sejak kehamilan berusia 6 bulan.

b. Kasih sayang orang tua dapat memberikan rasa aman.

c. Anak diberikan contoh, dibantu, didorong, dan dihargai, bukan dipaksa.

d. Ciptakan suasana yang penuh dengan kegembiraan.

e. Pemberian kasih sayang dapat membentuk harga diri anak \ f. Kemandirian.

g. Dorongan dari orang sekelilingnya.

h. Mendapatkan kesempatan dan pengalaman. i. Menumbuhkan rasa memiliki.

j. Kepemimpinan dan kerja sama.

k. Pola pengasuhan keluarga yang terdiri atas:

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Gambar

Tabel 1. Penyerapan gizi dari berbagai jenis makanan.

Referensi

Dokumen terkait