• Tidak ada hasil yang ditemukan

ulangan umum Sejarah Kelas X

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ulangan umum Sejarah Kelas X"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

S E J A R A H K E L A S X

BAB 1

Sejarah merupakan peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian penting yang

terjadi di masa lalu yang menyangkut manusia, yaitu fakta-fakta yang terjadi. Yang

membedakan sejarah dengan ilmu-ilmu lainnya seperti antropologi adalah waktu.

Menurut asal-usul kata, sejarah berasal dari bahasa arab “syajaratun”yang

secara harafiah berarti “pohon”, yang selalu dikaitkan dengan:

1. Keturunan

2. Asal-usul keluarga kerajaan

3. Dinasti

PENGERTIAN SEJARAH

Secara umum, sejarah dimaknai sebagai:

1. Silsilah atau asal-usul

2. Kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lalu

3. Ilmu atau pengetahuan dan cerita pelajaran tentang kejadian atau

peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lalu

Dalam bahasa Inggris, sejarah (history) dimaknai sebagai:

1. Kumpulan peristiwa masa lalu

2. Rangkaian peristiwa yang terjadi berturut-turut dari masa lalu sampai

sekarang bahkan sampai masa depan

Ibnu Khaldun, membagi pengertian sejarah menjadi 2, yaitu:

1. Eksternal

: perang, Negara, masyarakat

2. Internal : observasi, analisis, kajian secara cermat terhadap

prinsip-prinsip penelitian………. Semesta dan sebab-sebab yang

mendasarinya.

FAKTOR-FAKTOR SEBAGAI SEJARAWAN YANG BAIK

Sebagai sejarawan yang baik, harus memiliki:

A. Sumber data

B. Aneka disiplin pengetahuan

C. Perspektif yang baik

(2)

A. Sumber data

a. Lisan : Keterangan langsung dari para pelaku atau saksi-saksi dari

peristiwa yang terjadi di masa lampau ata dari orang-orang yang

menerima keterangan secara lisan dari orang lain

b. Tertulis : Sumber yang berupa prasasti, dokumen, naskah, babad, atau

rekaman.

c. Benda : Peninggalan sejarah seperti alat-alat ataupun benda-benda budaya

seperti kapak, gerabah, perhiasan manik-manik baik batu maupun

logam, yang dihasilkan manusia di masa lampau

B. Disiplin Pengetahuan

a.

Palaentologi

: Ilmu yang mempelajari fosil, sisa hewan, tumbuhan, dan

manusia

b. Palaeoantropologi: Ilmu yang mempelajari asal-usul terjadinya dan

perkembangan manusia

c. Antropologi budaya

: Ilmu yang mempelajari kebudayaan manusia dari

yang paling sederhana sampai yang modern

d. Arkeologi

: Ilmu yang mempelajari kehidupan-kehidupan manusia

pada zaman purbakala

e. Filologi

: Ilmu yang mempelajari persebaran bahasa

f. Geologi

: Ilmu yang mempelajari persebaran bahasa

g. Epigrafi

: Ilmu yang mempelajari tulisan-tulisan kuno

h. Mumismatik

: Ilmu yang mempelajari mata uang kuno

(3)

Kurun waktu sejarah / masa dibagi dua:

1. Zaman Prasejarah : Zaman dimana manusia belum mengenal tulisan ( Sejak adanya bumi sampai ditemukannya tulisan)

2. Zaman Sejarah : Zaman dimana manusia sudah mengenal tulisan (Sejak mengenal tulisan sampai sekarang)

PRASEJARAH

Teknik pembuatan alat-alat perunggu pada zaman prasejarah terdiri dari dua cara, yaitu:

1. Teknik Bivalve

 Teknik Bivalve sering disebut juga teknik setangkap / cetak ulang.

 Cara pembuatan:

Menggunakan cetakan yang ditangkupkan dan dapat dibuka sehingga setelah dingin cetakan tersebut dapat dibuka dan benda yang decetak dapat dikeluarkan. Cetakan tersebut terbuat dari batu ataupun kayu

2. Teknik A Cire Perdue

 Teknik a cire perdue sering disebut juga teknik cetakan tanah liat dan lilin

 Teknik ini dapat membuat dua macam benda, yaitu benda berongga dan benda padat

 Cara pembuatan:

Membuat bentuk benda yang dekihendaki dengan lilin, setelah membuat model dari lilin maka ditutup dengan menggunakan tanah dan dibuat lubang dari atas dan bawah. Setelah itu dibakar sehingga lilin yang terbungkus dengan tanah akan mencair dan keluar melalui lubang bagian bawah.

Untuk selanjutnya, melalui lubang bagian atas dimasukkan cairan perunggu dan apabila sudah dingin, cetakan tersebut dipecah sehingga keluarlah benda yang dikehendaki.

BAB III

(4)

KERAJAAN KUTAI

 Sumber sejarahnya yaitu tujuh buah tian batu atau yupa

 Yupa dipergunakan untuk mengikat hewan kurban yang merupakan persembahan rakyat kepada para dewa yang dipujanya.

 Isi prasati:

“Sang Maharaja Kudungga, yang amat mulia mempunyai putra yang mashur, Sang Aswawarman namanya, mempunyai tiga orang putra yang seperi api (sinarnya), yang terkemuka diantara ketiga putranya itu adalah Sang Mulawarman, raja yang besar, yang berbudi baik, kuat, dan kuasa yang telah mengadakan upacara korban emas yang amat banyak dan untuk memperingati upacara korban itulah tugu ini didirikan oleh para pendeta atau brahmana”

 Prasasti Mulawarman

Menunjukkan bahwa pengaruh Hindu (India) telah masuk ke Indonesia pada abad ke-4 Masehi.

KERAJAAN TARUMANEGARA

 Sumber-sumber sejarahnya: A. Prasati-prasasti

o Prasasti Ciaruteun (Ciampea, Bogor)

“Kedua buah telapak kaki yang seperti tapak kaki Dewa Wisnu adalah tapak kaki dari Raja Purnawarman, raja dari negeri Taruma, raja yang gagah berani

Gambar tapak kaki tersebut mempunyai dua arti, yaitu:

 Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan raja atas daerah tersebut (tempat ditemukannya prasti tersebut)

 Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan dan eksistensi seseorang sekaligus penghormatan sebagai dewa. Hal ini berarti menegaskan kedudukan Purnawarman yang diibaratkan Dewa Wisnu maka dianggap sebagai penguasa sekaligus pelingdung rakyat.

o Prasasti Jambu / Pasir Koleangkak (Bogor)

“Gagah, mengagumkan dan jujur terhadap tugasnya adalah pemimpin manusia yang tiada taranya yang termashyur Sri Purnawarman yang sekali waktu (memerintah) di Taruma dan yang baju jirahnya terkenal tidak dapat ditembus senjata musuh. Ini adalah sepasang tapak kakinya yang senantiasa menggempur kota-kota musuh, hormat kepada para pangeran, tapi merupakan duri dalam daging bagi musuh-musuhnya.” Berisi gambar sepasang kaki dan menceritakan keperkasaanraja dalam menaklukan musuh, serta kebaikan raja Mulawarman bagi yang tunduk.

o Prasasti Kebon Kopi (Bogor)

“Disini Nampak tergambar sepasang telapak kaki…………yang seperti Airawarta, gajah penguasa Taruma yang agung dalam dan kejayaan.” Berisi gambar sepasang kaki gajah Taruma (Gajah Indra) yang menunjukkan bahwa Raja Tarumanegara menganut Hindu.

o Prasasti Muara Cianten (Bogor)

(5)

Disamping tulisan terdapat lukisan telapak kaki

o Prasasti Pasir Awi (Leuwiliang)

Isi belum terkuak karena tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca

o Prasasti Tugu (daerah Tugu, Jakarta Utara)

“Dulu (kali yang bernama Chandrabhaga) telah digali oleh maharaja yang mulia dan mempunyai lengan kencang dan kuat (yakni Raja Purnawarman), buat mengalirkan ke laut, setelah (kali ini) sampai di istana kerajaan yang masyur. Di dalam tahun ke-22 nya dari tahta yang mulia raja Purnawarman menjadi panji segala raja (masa sekarang) beliau memerintah untuk menggali kali yang permai dan berair jernih, Gomati namanya. Setelah sungai itu mengalir di tengah-tengah tanah kediaman yang mulia Sang Pendeta )nenek moyang Purnawarman). Pekerjaan ini dimulai pada hari yang baik tanggal 8 paro petang bulan caitra, jadi hanya 21 hari saja, sedangkan galian itu panjangnya 6122 tombak. Selamatan baginya dilakukan Brahmana disertai 1000 ekor sapi yang dihadiahkannya.”

o Prasasti Cidanghiang / Lebak (Pandeglang, Banten)

“Inilah (tanda) keperwiraan, keagungan, dan keberanian yang sesungguhnya dari raja dunia, Yang Mulia Purnawarman yang menjadi panji sekalian raja-raja.:

Berisi keberanian dan keagungan Raja Purnawarman.

B. Berita dari Cina / Tiongkok

o Berita Fa Hien, tahun 414 M dalam bukubnya yang berjudul “Fa Kao Chi”. Menceritakan bahwa di ye po ti (jawadwipa) hanya sedikit dijumpai orang-orang yang beragama Budha, yang banyak adalah orang-orang-orang-orang yang beragama Hindu dan sebagian masih animism.

o Berita Dinasti Sui / Soui, yang menceritakan bahwa tahun 528 dan 535 M telah dating utusan dari To lo mo yang terletak di sebelah selatan.

o Berita Dinasti Tang, menceritakan bahwa tahun 666 dan 669 M telah dating utusan dari To lo mo

C. Naskah Wangsakeerta

Berisi penjelasan tentang Tarumanegara dan silsilah raja-raja Tarumanegara. Namun sayang, naskah ini mengundanh polemic dan banyak diragukan sebagai rujukan sejarah.

KERAJAAN KALINGGA / HOLING

 Sumber-sumber sejarahnya:

o Berita dari oendeta Cina I’Tsing.

Menyebutkan bahwa seorang teman I;Tsing yang bernama hui Ning dengan pembantunya bernama Yunki pergi ke Holing pada tahun 664/665 M untuk mempelajari agama Budha dan tinggal disitu selama 3 tahun.

Ia juga menerjemahkan kitab suci agama Budha Hinayana daei bahasa Sanskerta ke bahasa Cina. Dalam menerjemahkan kitab itu, ia dibantu oleh pendeta agama Budha dari holing yang bernama Hhanabhadra.

o Kronik Dinasti Tang (618-906 M)

(6)

minum semacam tuak yang mereka buat dari getah bunga pohon kelapa (aren).

Ibukota kerajaan Holing dikelilingi pagar dari kayu. Raja mendiami istana yang bertingkat dua yang beratapkan daun palma. Raja duduk diatas bangku yang terbuat dari gading, memergunakan juga tikar yang terbuat dari kulit bamboo.

Holing mempunyai sebuah bukit yaitu Lang Pi Ya, yang sering dikunjungu raja untuk melihat laut.

o Kronik Dinasti Sung

Kitab yang diterjemahkan oleh Hui Ning adalah bagian terakhir dari kitab Parinirvana yang mengisahkan tentang pembukaan jenasah sang Budha.

o Prasasti Tuk Mas

Pujian terhadap mata air yang keluar dari gunung menjadi sebuah sungai bagaikan sungai Gangga.

KERAJAAN MELAYU

 Sumber-sumber Sejarahnya; A. Berita / Kronik Cina

o Berita Cina berjudul T’ang Hui Yao karya Wang P’u

Menceritakan tentang sebuah kerajaan bernama Mo Lo Yeu yang mengirim duta besar ke Cina pada tahun 644 atau 645. Pengiriman duta hanya berjalan sekali dan sesudah itu tidak terdengar lagi kabarnya.

o Pendeta I-Tsing

Dalam perjalannya pada tahun 671 – 685 M menuju India, sempat juga singgah di Pelabuhan Mo Lo Yeu. Saat ia berangkat , Mo Lo Yeu masih beruoa negri merdeka, sedangkan ketika kembali ke Cina, Mo Lo Yeu telah menjadi jajahan Shih Li Fo Shih (kerajaan Cina untuk Sriwijaya)

B. Catatan I-Tsing

o Isi: Negeri di Pulau Sumatra pada umumnya menganut agama Budha aliran Hinayana, kecuali Mo Lo Yeu. Tidak jelas agama apa yang dianut oleh kerajaan Melayu.

o Pada abad ke-7 M, secara politik Kerajaan Melayu telah dimasukkan ke dalam kekuasaan kerajaan Sriwijaya.

C. Penemuan Arca / Candi D. Kitab Negara Kertagama

KERAJAAN SRIWIJAYA

 Sumber-sumber Sejarahnya: A. Berita Arab

o Banyak pedagang yang melakukan kegiatan perdagangan di Kerajaan Sriwijaya. Bahkan di pusat kerajaan Sriwijaya ditemukan perkampungan-perkampungan orang-orang Arab sebagai tempat tinggal sementara.

o Keberadaan Sriwijaya diketaui dari sebutan orang-orang Arab terhadap Kerajaan Sriwijaya seperti Jabag, Sabay, dan Sribusa.

B. Berita India

(7)

o Dengan kerajaan Nalanda: Raja Sriwijaya mendirikan sebuah prasasri yang dikenal dengan nama “Prasasti Nalanda”. Dalam prasasti tersebut dinyatakan bahwa Raja Nalanda yang bernama Raja Dewa Paladewa berkenan membebaskan luma buah desa dari pajak. Sebagai gantinya, lima buah desa tersebut wajib membiayai para mahasiswa dari Kerajaan Sriwijaya yang menuntut ilmu di Kerajaan Nalanda.

o Dengan kerajaan Chola (Cholamandala) di India Selatan: Hubungan ini menjadi retak setelah raja Chola, yaitu Raja Rajendra Cola, ingin menguasai Selat Malaka.

C. Berita Malaka dan Eeylin

D. Berita Cina / Tiongkok

o Berisi: Pedagang-pedagang Kerajaan Sriwijaya telah menjalin hubungan perdagangan dengan pedagang-pedagang Cina.

o Para pedagan Cina sering singgah di Kerajaan Sriwijaya untuk selanjutnua meneruskan perjalanannya ke India maupun Romawi.

o Sumber-sumber berita Cina:

 Kronik Dinasti Tang  Kronik Dinasti Sung

“Pada tahun 1089/1090, Raja Kulotungga I dari Dinasti Cola membebaskan tanah-tanah vihara dan membebaskan berkembangnya Kerajaan Sriwijaya.”

 Kronik Dinasti Ming

 Kronik perjalanan I-Tsing

 Kronik Chu Fan Chi oleh Chau Ju Kua

 Kronik Tao Chih Lio oleh Wang Ta Yan

 Kronik Ling Wai, Tai Ta oleh Chou Ku Fei

 Kronik Ying Yai, Sheng Lan dan Ma Huang

E. Prasasti-prasasti (dengan bahasa Melayu Kuno)

o Prasasti Kedukan Bukit

 Isi:

 Selamat! Tahun Saka telah lewat 604, pada hari ke sebelas

 Paro petang bulan Warshaka Dapunta hyang naek di

 Perahu “mengambil Siddhayantra”. Pada hari ketujuh paro petang

 Bulan zyestha Dapunta Hyang bertolak dari Ninanga

 Sambil membawa 20.000 tentara dengan perbekalan

 Sebanyak dua ratus (peti) berjalan dengan perahu dan yang berjalan kaki sebanyak seribu

 Dengan sukacita. Pada hari kelima paro petang bulan

 Dengan cepat dan penuh kegembiraan dating membuat Wanuq

 Sriwijaya menang, perjalanan berhasil dan menjadi makmur senantiasa

 Menceritakan bahwa raja Sriwijaya bernama Dapunta Hyang yang membawa tentara sebanyak 20.000 pasukan berhasil menundukkan Minangatamwan

o Prasasti Talang Tuwo

(8)

buahnya dapat dimakan, dan semua amal yang saya berikan dapat dipergunakan untuk kebaikan semua makhluk, yang dapat pindah tempat dan yang tidak. Jika mereka lapar waktu berisitirahat/dalam perjalanan, semoga mereka menemukan makanan dan air minum. Semoga mereka tidak terkena malapetaka, tidak tersiksa karena tidak bisa tidur. Dan juga semoga hamba mereka setia pada mereka dan berbakti, lagi pula semoga teman-teman mereka tidak mengkhianatai mereka. Lebih-lebih lagi, dimana pun mereka berada, semoga di tempat itu tidak ada pencuri, pezinah. Semoga mereka mempunyai seorang kawan sebagai penasihat baik, semoga dalam diri mereka lahir pikiran Boddhi dan persahabatan. Lagipula semoga mereka teguh pendapatnya bertubuh intan seperti para mahasarwa berkekuatan tiada bertara, tenang, bersuara yang menyenangkan, suara Brahma. Semoga mereka dilahirkan sebagai laki-laki dan semoga akhirnya mendapatkan penerangan sempurna lagi agung.”

o Prasasti Telaga Baru

 Menyebutkan tentang kutukan raja tentang siapa saja yang

tidak taat terjadap Raja Sriwijaya dan juga melakukan tindakan kejahatan

 Pejabat-pejabat pemerintah mulai dari putra mahkota, hakim, jaksa, kapten bahari, pengrajin, tukang cuci, sampah, tukan sapu kedatuan.

o Prasasti Kota Kapur

 Isi:

 Keberhasilan!

 Wahai sekalian dewata yang berkuasa, yang sedang berkumpul dan melindungi kedatuan Sriwijaya ini, kamu sekalian dewa0dewa yang mengawali permulaan segala sumpah!

 Bilamana di pedalaman semua daerah yang berada di bawah Kadatuan ini aka nada orang yang memberontak yang bersekongkol dengan para pemberontak, yang berbicara dengan pemberontak, yang mendengarkan kata pemberontak

 Yang mengenal pemberontak, yang tidak berprilaku hormat, biar orang-orang yang menjadi pelaku perbuatan-perbuatan tersebut mari kena kutuk, biar sebuah ekspedisi untuk melawannya seketika di bawah pimpinan daru, dan biar mereka…….

 Dihukum bersama marga dan keluarganya. Biar semua perbuatannya yang jahat, seperti mengganggu, menggunakan mantra, racun, memakai racun uoas dan tuba, ganja

(9)

 Supaya nerusak, yang merusak batu yang diletakkan di tempat ini, mati juga kena kutuk. Biar para pembubuh, pemberontak yang tak setia. Biar pelaku tersebut

 Mati kena kutuk. Tetapi jika orang takluk setia pada saya dan pada mereka, moga-moga usaha mereka diberkahi

 Dengan keberhasilan, kesehatan, kelimpahan segalanya untuk semua negeri mereka! Tahun saka 608, bulan Waisaka, pada saar itulah

 Kutukan ini diucapkan, pemahatannya berlangsung ketika bala tentara Sriwijaya berangkat menyerang bumi jawa

 Menyebutkan bahwa kerajaan Sriwijaya berusaha untuk

menaklukkan Bumi Jawa yang tidak setia pada kerajaan Sriwijaya.

o Prasasti Karang Berahi

 Prasasti berangka tahun 686 M ditemukan di daerah pedalaman Jambi

 Berisi tentang penunjukan penguasaan Sriwijaya atas daerah itu (Jambi)

 Kutukan bagi orang yang tidak tunduk / setia pada raja dan orang-orang yang berbuat jahat

o Prasasti Palas Pasemah

 Ditemukan di Palas Pasemah, Lampung

 Berisi kutukan bagi orang-orang yang ridak tunduk kepada Sriwijaya

o Prasasti Sojomerto

 Isi: “Sembah kepada Dhewa Syiwa Bathara Parameswara dan semua Dhewa-dhewa. Saya hormat kepada “Hiya Mih” adalah yang mulia Dhapunta Syailendra Santanu adalah nama ayahnya Badhrawati adalah nama ibunya, Sampura adalh nama istrin dari Yang Mulia Syailendra.”

o Prasasti Ligor (Thailand, berbahasa Sanskerta / Tamil)

 Prasasti berangka tahun 775 M itu menyebutkan tentang ibu kota Ligor dengan tujuan untuk mengawasi pelayaran perdagangan di selat Malaka.

o Prasasti Nalanda (India, berbahasa Sanskerta / Tamil)

 Menyebutkan Raja Balaputra Dewa sebagai raja terakhir dari Dinasti Syailendra yang terusir dari Jawa Tengah akibat kekalahannya melawan Kerajaan Mataram dari Dinasti Sanjaya. Balaputra Dewa meminta kepada Raja Nalanda agar mengakui haknya atas kerajaan Syailendra.

 Juga menyebutkan bajwa Raja Dewa Paladewa berkenan membebaskan lima buah desa dari pajak untuk membiayai para mahasiswa Seiwijaya yang belajar di Nalanda

o Prasasti Kanton (Kanton)

o Prasasti Siwagraha

o Prasasti Leiden (India) Berbahasa Sanskerta / Tamil

o Prasasti Tanjor

o Prasasti Grahi

(10)

o Prasasti Srilangka

KERAJAAN MATARAM KUNO / MATARAM LAMA

 Sumber-sumber sejarah: A. Prasasti Dinasti Sanjaya

o Prasasti Canggal

 Prasasti ini dibuat pada masa pemerintahan Raja Sanjaya yang berhubungan dengan pendirian sebuah lingga yang merupakan lambang dari Dewa Siwa diatas sebuah bukir di daerah Kunjarakunja oleh Raja Sanjaya sehingga agama yang dianutnya adalah agama Hindu beraliran Siwa.

 Pendiriannya di sebuah pulau mulia bernama Yawadwipa yang kaya raya akan hasil bumi (panen dan emas)

 Yawadwipa mula-mula diperintah oleh Raja Sanna, sangat bijaksana dan berbudi halus. Lalu setelah wafat digantikan oleh Sanjaya, anak Sannaha (saudara perempuan Sanna), menciptakan kemakmuran bagi rakyatnya.

o Prasasti Balitung / Mantyasih / Kedu

 Prasasti ini adalah prasasti tembaga yang dikeluarkan oleh Raja Diah Balitung. Diah Balitung mengeluarkan prasasti ini sehubungan dengan pemberian hadiah tanah kepada lima orang patihnya di Mantyasih, karena kelima orang parihnya itu telah berjasa besar terhadap kerajaan.

 Disebutkan nama silsilah raja-raja yang pernah memerintah pada kerajaan Dinasti Sanjaya.

o Prasasti Carita Parahyangan

 Menceritakan tentang hal ikhwal raja-raja Sanjaya

B. Prasasti Dinasti Syailendra

o Prasasti Wonogiri

 Pada prasasti ini diterangkan bahwa desa-desa yang terletak di kanan-kiri Bengawan Solo dibebaskan dari pajak dengan catatan penduduk desa itu harus menjamin kelancaran lalu lintas yang melalui sungai itu.

o Prasasti Kalasan

 Menyebutkan tentang seorang raja dari Dinasti Syailendra yang berhasil menunjuk Rakai Panangkaran untuk mendirikan bangunan suci untuk Dewi Tara dan sebuah biara untuk para pendeta atas permintaan keluarga Syailendra dan Panangkaran. Rakai Panangkaran akhirnya menghadiahkan desa Kalasan kepada Sanggha Budha

o Prasasti Kelurak

 Menyebutkan tentang pembuatan arca Manjusri yang merupakan perwujudan Sang Budha, Wisnu, dan Sanggha, yang dapat disamakan dengan Brahma, Wisnu, Siwa oleh Raja Indra yang bergelar Sri Sanggramadananjaya

o Prasasti Nalanda

 Menyebutkan tentang asal usul Raja Balaputradewa yang merupakan putra dari Raja Samaratungga dan cucu dari Raja Indra.

o Prasasti Ratu Boko

(11)

o Prasasti Purworejo

 Raja Balitung memerintahkan pendirian pusat-pusat perdagangan

o Prasasti Karang Tengah

 Mengisahkan Samarantungga dan Pramodawardhani dari dinasti Syailendra

o Prasasti Argapura

 Mnceritakan perkembangan kerajaan Mataram Kuno dari dinasti Sanjaya

C. Bangunan Candi

o Candi di Jawa Tengah bagian Utara

 Candi Dieng, Candi Gedong Songo

o Candi di Jawa Tengah bagian Selatan

 Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Plaosan, Candi Prambanan, Candi Sambi Sari

KERAJAAN MEDANG KAMULANG

 Sumber-sumber sejarahnya A. Berita asing

o Berita India

 Mengatakan bahwa kerajaan Sriwijaya menjalin hubungan persahabatan dengan kerajaan Chola. Hubungan ini bertujuan untuk membendung dan menghalangi kemajuan kerajaan Medang Kamulan pada masa pemerintahan Taja Dharmawangsa.

o Berita Cina (Berasal dari catatan Dinasti Kerajaan Sung)

 Menyatakan bahwa antara kerajaan yang berada di Jawa Timur dan kerajaan Sriwijaya sedang terjadi permusuhan dan pertikaian, sehingga ketika Duta Seiwijaya pulang dari negeri Cina (tahun 900 M), terpaksa harus tinggal dulu di Campa sampai peperangan itu reda.

 Pada tahun 992 M, pasukan dari Jawa telah meninggalkan Sriwijaya dan Medang Kamulang dapat memajukan pelayaran dan perdagangan.

B. Prasasti

o Prasasti dari Mpu Sindok, dari desa Tangeran (daerah Jombong)

 Berisi bahwa Raja Mpu Sindok memerintah bersama permaisurinya, Sri Wardhani Pu Kbin.

o Prasasti dari Mpu Sindok, daridaerah Bangli

 Mpu Sindok memerintahman pembuatan sebuah candi sebagai tempat pemakaman ayah dari permaisurinya yang bernama Rakryan Bawang.

o Prasasti dari Mpu Sindok, dari Lor (dekat Nganjuk)

 Mpu Sindok memerintahakan pembuatan sebuah candi yang bernama Jayamrata dan Jayastambho (tugu kemenangan) di desa Anyok, Lodang

o Prasasti Calcuta

 Prasasti dari Raja Airlangga yang menyebutkan silsilah keturunan dari Raja Mpu Sindok sampai dengan Raja Airlangga

o Prasasti Kolagen

 Raja Airlangga memerintahkan pembuatan tanggul-tanggul di tepi sungai Brantas, agar kapal-kapal dapat menyusuri sungai Brantas sampai ke pusat pemerintahan.

(12)

 Meninformasikan para pengganti Mpu Sindok, salah satunya adalah Sri Dharmawangsa dengan gelar Teguh Anantawikramattanggadewa

 Tahun 1016 kerajaan Medang Kamulan diserang oleh kerajaan Wurawari dan Waram

o Prasasti Cunggrang dan prasasti Geweg

 Menyebutkan permaisuri Mpu Sindok yang bernama Mpu Kebi

o Kitab Calon Arang

 Menceritakan peperangan antara Airlangga dan ……….

C. Candi

o Candi Hindu

 Candi Kalasan, Candi Plaosan, Candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Mendut, Candi Pawon

o Candi Budha

 Candi Borobudur

KERAJAAN KEDIRI

 Sumber-sumber sejarahnya: A. Prasasti

o Prasasti Sirah Keting

 Berisi pemberian hadiah tanah kepada rakyat-rakyat oleh Jayawarsa

o Prasasti yang ditemukan di Tulungagung dan Kertosono

 Berisi masalah-masalah keagamaan dan diperkirrakan berasal dari Raja Bameswara (1117-1130 M)

o Prasasti Ngantang

 Raja Jayabaya yang memberikan hdiah kepada rakyat desa Ngantang sebidang tanah yang bebas dari pajak.

o Prasasti Jaring dari Raja Gandra

 Sejumlah nama-nama hewan seperti kebo Waruga dan tikus Janata

o PrasastiKamulan

 Pada masa pemerintahan Taja Kerajaya, kerajaan Kediri telah berhasil mengalahkan musuh yang memusuhi istana di Katang-katang

o Prasasti Banjaran

 Menjelaskan kemenangan Panjalu atas Jenggala

o Prasasti Hantang

 Menjelaskan Panjalu pada masa Jayabaya

B. Berita asing

o Kumpulan-kumpulan cerita dari pedagang Cona yang melakukan kegiatanperdagangan di Kerajaan Kediri

o Kronik / buku Cina “Chu Fan Chi” karangan Chu Ju Kua (1220 M)

 Menerangkan keadaan kerajaan Kediri pada abad ke-12 dan 13

o Buku Ling Wai Tai Ta karangan Chu Ik Fei (1778 M)

 Menerangkan keadaan Kerajaan Kediri pada abad ke-12 dan 13

C. Kitab Sastra

o Kitab kakawin Bharatayudha

 Karangan Mpu Sudah dan Mpu Panuluh pada masa Jayabaya

(13)

o Kitab Jangka Jayabaya

 Ramalan-ramalan Jayabaya tentang masa depan Nusantara

o Kitab Smaradhana

 Dikarang oleh Mpu Dharmaja pada masa Raja Kameswara

 Berisi pujian yang mengatakan raja adalah ririsan dewa kama, ibukota kerajaan bernama Dahana yang dikagumi keindahannya oleh seluruh dunia, permaisuri cantik Sri Kirana dari Jenggala

o Kitab Krisnayana

 Karangan Mpu Triguna, zaman pemerintahan Raja Jayawarsa

o Kitab Hariwangsa

 Karangan Mpu Panuluh pada masa Jayabaya

o Kitab Bhomakavya

o Kitab Sumangsantaka

 Karangan Mpu Monaguna

o Kitab Lubdhaka dan Wrtasancaya

 Karangan Mpu Tanakung

 Mencerminkan kehidupan social masyakrakat pada masa itu.

 Mengandung pelajaran bahwa tinggi rendahnya martabat seseorang tidak berasal dari asal dan kedudukan tapi dari tingkah lakunya.

o Kitab Arjunawiwaha

 Karangan Mpu Kanwa pada masa Jayabaya

 Mengisahkan perkawinan raja Airlangga dengan putri raja dari kerajaan Sriwijaya

o Cerita Panji Semirang

o Kitab Gatotkacasraya

 Karangan Mpu Panuluh

KERAJAAN SINGASARI

 Sumber-sumber sejarahnya: A. Kitab Sastra

o Kitab Pararaton

 Sebagian besar merupakan mitos, asal-usul / riwayat Ken Arok sebagai anak dewa

 Menceritakan tentang raja-raja Singosari

o Kitab Negrakertagama

 Karangan Mpu Tantular

 Menceritakan silsilah raja-raja Majapahit yang memiliki hubungan erat dengan raja-raja Singosari dan huga menceritakan raja-raja yang memerintah di Singosari

B. Prasasti

o Prasasti-prasasti sesudah tahun 1248 M

C. Berita Asing

o Berita dari Cina

 Menyatakan bahwa kaisar Kubilai Khan (Cina) mengirim pasukannya untuk menyerang kerajaan Singasari

D. Candi

o Peninggalan purbakala berupa bangunan-bangunan candi yang menjadi makam dari raja-raja Singasari yang ditemukan di Jawa TImur seperti:

 Candi Singasari

(14)

 Candi Jago

 Tempat Wisnuwardhana dimuliakan sebagai Buddha Amogapasha

 Candi Kidal

 Candi yang dibangun untuk menghormati jasa Anusapati

 Candi Weleri

 Tempat Wisnuwardhana dimuliakan sebagai Siwa

 Candi Joko Dolok

 Perwujudan Kertanegara

KERAJAAN BALI

 Sumber-sumber sejarahnya: A. Prasasti

o Prasasti Sanur

 Merupakan satu-satunya prasasti yang berhasil ditemukan para ahli

 Menunjukan adanya kekuasaan raja-raja dari wangsa atau dinasti Warmadewa

o Prasasti Calcuta (India)

 Disebutkan tentang asal-usul raja Airlangga yaitu keturunan raja-raja Bali, Dinasti Warmadewa. Raja Airlangga terlahir dari perkawinan Raja Udayana (Bali) dengan Mahendradata (putri kerajaan Medang Kamulan adik Raja Dharmawangsa)

o Sembilan buah prasasti dari zaman Ugrasena

 Berisi pembebasan pajak terhadap daerah tertentu, pembuatan tempat-tempat suci

o Prasasti Raja Purana

 Menceritakan pada abad ke-72 telah terjadi pengolahan sawah seperti zaman sekarang. Dalam prasasti tersebut terdapat kata “Kasuwakan” yang kemudian menjadi suwak/subak/system pembagian air untuk pengairan sawah

o Prasasti Julah

 Berisi adanya tombongan seni baik itu haji (untuk raja) maupun ambaran (keliling) yang dating ke desa Julah

o Prasasti Blancong

 Memuat sejarah mengenai Pulau Bali

B. Candi

o Komplek Candi Gunung Kawi (Tampak Siring)

 Masa raja Anak Wungsu

 Berisi makam dari raja-raja kerajaan Bali

KERAJAAN PAJAJARAN

 Sumber-sumber sejarahnya: A. Prasasti

o Prasasti Rakryan Juru Pangambat

 Memuat pengembalian kekuasaan raja Pajajaran (kemungkinan kerajaan Pajajaran pernah dikuasai oleh kerajaan-kerajaan di Jawa Timur / Sriwijaya)

o Prasasti Horren

 Penduduk dari kampong Horren sering tidak merasa aman karena adanya gangguan-gangguan musuh dari arah Barat (kerajaan Pajajaran)

o Prasasti Citasih

(15)

 Memperingati bangunan Sang Hyang Tapak, yaitu sebagai tanda terima kasih raja terhadap pasukan Pajajaran yang berhasil memenangkan perang melawan pasukan dari Swarnabhumi

o Prasasti Astana Gede / Prasasti Kawali I

 Teks dibagian muka:

“inilah jejak (tapak) (di) kawali (dari) tapa beliau Yang Mulia Prabu Raja Wastu (yang) mendirikan pertahanan (bertahta di) Kawali, yang telah memperindah kedaton Surawisesa, yang memakmurkan seluruh pemukiman. Kepada yang akan dating, hendaknya menerapkan keselamatan sebagai landasan kemenangan hidup di dunia”

 Teks di bagian tepi tebal

 Jangan dimusnahkan!  Jangan semena-mena!

 Ia dihormati, ia tetap  Ia menginjak, ia roboh

 Menceritakan perpindahan pusat pemerintahan dari Pakwan (Pakuan) Pajajaran ke Kawali

o Prasasti Canggal

 Keadaan Sanjaya yang baru mengalami kemenangan; dikatakan Sanjaya adalah anak dari Sanaha yang merupakan saudara dari Sanna (seorang Raja)

o Prasasti Sang Hyang Tapak

 Menceritakan seprang raja bernama Raja Maharaja Sri Jayanhupari Jayamawahen Wisnumurti Samararijaya Wukramatunggadewa, berkuasa di Pasahyangan, Sunda

o Prasasti Batu Tulis

 Isi:

 Semoga selamat, ini tanda peringatan Prabu Ratu

almarhum

 Dinobatkan dia dengan nama Prabu Guru Dewataprana

 Dinobatkan (lagi) dia dengan nama Sri Baduga Maharaja

Ratu Aji di Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu dewata

 Dialah yang membuat parit (pertahanan) Pakuan

 Dia putera Rahiyangan Dewa Niskala yang dipusarakan ke

Nusa larang

 Dialah yang membuat tanda peringatan berupa gunung-gununga, membuat undakan untuk hutan Samida, membuat sahiyang Telafa Rena Mahawijaya dibuat Taun Saka “Panca Pandawa Nengemban Bumi”

 Hyang Bunisora disebut Prabu Guru Dewatapiani

o Tugu Perjanjian Portugis (Padrao), kampong Tugu, Jakarta

o Taman perbutuan, sekarang menjadi Kebung Raya Bogor

o Arca-arca Wisnu di daerah Cibuaya

B. Kitab Sastra

o Kitab carita Kidung Sundayana

 Kekalahan pasukan Pajajaran dalam pertempuran di Bubat (Majapahit) dan tewasnya Raja Sri Baduga beserta putrinya

o Kitab carita Parahyangan

 Pengganti raja Sri Baduga setelah perang Bubat bernama Hyang Wuni Sora

o Kitab Sang Hyang Sikakanda

 Terdapat satu kai istilah “pengawah”

o Babad Pajajaran

(16)

KERAJAAN MAJAPAHIT

 Sumber-sumber sejarahnya: A. Prasasti

o Prasasti Butak

 Dibuat oleh Raden Wijaya

 Memuat peristiwa keruntuhan kerajaan Singasari dan perjuangan Taden Wijaya untuk mendirikan kerajaan

o Prasasti Kudadu

 Bercerita tentang pengalaman Raden Wijaya sebelum menhadi Raja Majapahit yang telah ditolong oleh Rama Kudadu dari kejaran bala tentara Jayakatwang setelah Raden Wijaya menjadi raja dan bergelar Kertajaya Jayawardhana Ananta Wikramatunggadewa, penduduk desa kudatu dan Rama diberi hadiah tanah sima

o Prasasti Sukamerta dan Prasasti Balawi

 Mengenai Raden Wijaya yang telah memperistri keempat putrid kertanegara yaitu Sri Paduka Prameswari Dyah Sri Tribhuwaneswati, Sri Paduka Mahadewi Dyah Dewi Narendraduhita, Sri Paduka Jayendradewi Dyah Dewi Prajnaparamita, Gayati, serta menyebutkan anaknya dari permaisuri bernama Sri Jayanegara yang dijadikan raja muda di Daha

o Prasasri Wingun Pitu

 Mengungkapkan bentuk pemerintahan dan sistem birokrasi Kerajaan Majapahit yang terdiri dari 14 kerajaan Bawahan yang dipimpin oleh Bhre, yaitu Bhre Daha, kahuripan, Pajang, Wengker, Wirabumi, Matahun, Tumapel, Jagaraga, Tanjungputra, Kabalan, Keling, Kelinggapura

o Prasasti Canggu

 Berisi mengendai pengaturan tempat-tempat penyebrangan di Bengawan

o Prasasti Karang Bogem

 Menyebutkan tentang pembukaan daerah perikanan di Karang Bogem

o Prasasti Ketiden I

 Menyebutkan tentang pembebasan daerah bagi penduduk desa Katiden yang meliputi wilayah desa, karena mempunyai tugas berat, yaitu menjaga dan memelihara hutan alang-alang

o Prasasti Alasan

 Menyebutkan bahwa tanggal 6 September 939 M, Sri Maharaja Rakai Halu Dyah Sindok Sri Isanawaikrama memerintahkan agar tanah di Alasantan dijadikan sima milik Rakryan Kabayan

o Prasasti Hara-hara (Trowulan VI)

 Menyebutkan pada tanggal 12 Agustus 966 M, Mpu Mano menyerahkan tanah yang menjadi haknya secara turun temurun kepada Mpungku Susuk Pager dan Nairangjang untuk membiayai rumah doa (kuti)

o Prasasti Warare

 Sri Jnamasiwabajra, raja yang berhasil mempersatukan Janggala dan Panjalu, menahbiskan arca Mahaksobya. Gelar raja itu adalah Kertanegara

o Prasasti Maribarang

 Tanggal 28 Agustus 1264 M, Wisnuwardhana member tanda oemberian hak perdikan bagi desa Maribong

(17)

 Mengenai aturan dan kedudukan hokum desa-desa di tepi sungai Brantar dan Solo yang menhadi tempat penyebrangan. Desa itu diberi perdikan dan bebas dari pajak, diatur oleh Ke Ajaran Rata dan Ki Ajaran Ragi

B. Kitab Sastra

o Zaman Majapahit Awal

 Kitab Nagarakertagama

 Karangan Mpu Prapanca

 Menceritakan Raden Wijaya ketika menghadapi musuh dari

Kediri dan tahun-tahun awal perkembangan Majapahit

 Kitab Sutasoma

 Karangan Mpu Tantular

 Kitab Arjunawiwaha

 Karangan Mpu Tantular

 Kitab Kunjarakurna

 Kitab Parthayajna

o Zaman Majapahit Akhir

 Kitab Pararaton

 Riwayat dan pemerintahan raja-raja Singosari dan Majapahit

 Kitab Sundayana

 Peristiwa Bubat

 Kitab Sorandaka

 Pemberontakan Sora

 Kitab Ranggalawe

 Pemberontakan Ranggalawe

 Panjiwijayakrama

 Menguraikan riwayat Raden Wijaya sampai menjadi raja

 Kitab Usana Bali

 Kekacauan di Pulau Bali akibat keganasan Maya-Denawa, tetapi akhirnya dibunuh oleh dewa-dewa

 Kitab Usana Jawa

 Penaklukan Pulau Bali oleh Gajah Mada dan Aryadaman, pemindahan keratin Majapahit ke Gelgel dan penumpasan Raja Raksasa yang bernama Maya Denawa

 Kitab Paman Canggah, Tantu Pagelaran, Calon Arang, Korlawasrama, Babhuksah, Tantri Kamandaka, Pancatantra

C. Candi

o Candi Semping

 Makam Raden Wijaya dalam bentuk Wisnu dan Siwa

o Candi Panataran, Tegal wangi, Surawana, Sawentar, Sumber jati, Tikus, Antahputra

Jenis-jenis Sejarah

o Subjek penelitian sejarah adalah kehidupan manusia dalam konteks waktu

o Speisalisasi penelitian bertujuan supaya subjek penelitian sejarah tidak terlalu luas dan hasil penelitiannya lebih mendalam

o Spesialisasi penelitian dapat dilakukan berdasarkan aspek-aspek sejarah ekonomi, politik, sosial, budaya

(18)

 Studi sejarah tentang usaha-usaha manusia untuk menyediakan barang dan jasa bagi dirinya, institusi, dan hubungan antarmanusia yang diakubatkan oleh usah tersebut, teknik-teknik, dan cara pandang yang berubah karena perkembangan ekonomi, keberjasilan, dan kegagalan mereka

 Yang memegang peranan penting dalan sejarah ekonomi yaitu satuan waktu

 Bagi sejarawan yang memperhatikan soal pertumbuhan ekonomi, perharian utama pada masalh tahap perkembangan

 Criteria untuk tahap perkembangan yaitu ukuran produktivitas yang dikemukakan Rostow dalam “The Stages of Economics Growth”

 Sejarah ekonomi lebih banyak memerlukan penggunaan teori, model, konsep-konsep ilmu sosial, termasuk ilmu ekonomi

 Contoh oenulisan sejarah ekonomi Indonesia:

 Tulisan Lukman Soetrisno tentang perdesaan Jawa waktu tanam paksa  Tulisan Jeroen Toewen tentang perdagangan dan ekonomi luar jawa

o Sejarah Politik

 Sejarah kegiatan yang berhubungan dengan masalah pemerintahan dan kenegaraan

 Sejarah politik didefinisikan sebagai sejarah kekuasaan yntk memperluas ruang lingkup karena kekuasaan ada di mana-mana

 Pnedekatan sejarah politik:

 Sejarah intelektual lalu berkembang menjadi sejarah mentalitas,

sejarah konstitusional, sejarah intitusional, sejarah behavioral.

 Sejarah intelektual melihat bahwa pikiran mempengaruhi perilaku, contohnya pemikiran politik Indonesia - Herbert Feith dan Lance Castle

 Sejarah konstitusional melihat dalam tiap konstitusi diktahui filsafat

hidup, dasar pemikiran membangun bangsa, struktur pemerintahan yang dibangun. Contohnya Adnan Buyung Nasution (Aspirasi

Pemerintahan konstitusional di Indonesia)

 Sejarah institusional mencoba melihat perangkat yang ada dalam suatu sistem politik, seperti birokrasi, parlemen, militer, dan partai. Contoh tulisan yang memuat sejarah institusional adalah Deliar Nor (Partai islam di Pentas Nasional) dan Harold Crouch (Militer dan Politik)

 Sejarah behavioral mencoba melihat perilaku Negara dan partai politik dalam sosialisasi gagasan, rekrutmen pimpinan dan anggota, dan pelaksanaan tindakan politis. Contoh tulisan yang memuat sejarah behavioral adalh Donald K. Emerson (Indonesia Elite: Political Culture and Cultural Politics)

 Tema-tema sejarah politik dan militer sebagai sejarah tentang kekuasaan dan keperkasaan dianggap selalu milik kaum lelaki

 Membuat rekonstruksi sejarah bercorak “androsentris” dalam sejarah konvensional yang berpusat pada kegiatan laki-laki sehingga dikritisi oleh kaum feminism radikal yang menuntut sejarah bercorak “gynosentris” (berpusat pada wanita)

o Sejarah Sosial

 Aliran penulisan sejarah Annales di Perancis yang diperlopori oleh Lucian Kebure dan March Bloch tentang mengawali generasi baru penulis sejarah sosial.

 Sejarah sosial:

 Meneliti masyarakat secara total dan global

 Tema-tema seperti sejarah pada sebuah kelas sosial, sepanjang tetap

sehingga sejarah pada sebuah unit masyarakat dengan ruang lingkup dan waktu tertentu yang fokus pada sejarah sosial

 Bahan kajian sejarah sosial yaitu institusi sosial dan gakta sosial

(19)

 Model tingkat perkembangan (Untuk menerangkan perkembangan sejarah)

 Model dari Karl Marx / Rostow

 Model dari Neil J. Smelster tentang revolusi industri (model 7 tingkat)

 Model 7 tingkat Neil Smelster:

 Tingkat 1: ketidakpuasan dengan peranan yang sudah dilembagakan. Contoh: ketidakpuasan sistem pasar member kemakmuran

 Tingkat 2: gejala yang diakibarkan oleh ketidakpuasan itu, seperti kekhawatiran, permusuhan, fantasi keruntuhan.

 Tingkat 3: penanganan dan penyaluran gejala kerusuhan sosial, saat agen kontrol sosial, seperti polisi, wartawan, pemimpin nasional aktif menahan gejala yang mengancam kestabilan sosial tersebut.

 Tingkat 4: muncul gagasan baru untuk mencari jalan keluar

 Tingkat 5: usaha institusional utnuk meredakan ketidakpuasan

 Tingkat 6: adanya bentuk kelembagaan baru secara bersama dengan berbagai macam inovasi di dalamnya

 Tingkat 7: pengkonsolidasian lembaga baru sebagai ciri permanen struktur sosial

 Model sistematis

 Orang sesuai untuk menelusuri sejarah sosial dalam arti perubahan sosial. Diambil dari tulisan Thomas C. Cohran dalam Perubahan Sosial di Amerika

 Kuntowijoyo dalam bukunya “Metodologi Sejarah” membahas model penulisan sejarah sosial

 Model penulisan sejarah sosial Kuntowijoyo:

 Model bersifat sinkronis

 Penulisan sejarah sosial dengan sedikit saja dimensi waktu seperti sistem yang terdiri dari struktur dan bagiannya

 Model bersifat diakronis

 Penulisan sejarah sosial lebih mengutamakan tulisan yang berdimensi waktu dengan sekdikit saja luasan ruang.

 Perbandingan model penulisan sejarah sinkronis dan diakonis:

Dimensi Penulisan SinkronisModel PenulisanDiakronis Ruang Sosial Utama Tidak utama Waktu Tidak utama Utama

o Sejarah Kebudayaan

 Penulis klasik sejarah kebudayaan: Burekhardt dan Huizinga

 Buirikhardt

 Sejarah kebudayaan mendahului bermacam jenis penulisan sejatah sesudahnya

 Menurutnya: pendekatan sejarah kebudayaan bersifat sinkronis, sistematis, dan tanpa kesalahan kronologis

 Huizinga

 Sejarah kebudayaan adalh studi tentang struktur yang dapat melihat gejala-gejala yang mempunyai makna jelas dalam dirinya

 Setiap detail kebudataanmempunuai maknanya sendiri dan bukan semata-mata sebagai ilustrasi dari konsep umum

 Tugas sejarah kebudayaan:

(20)

 Secara bersama-sama berarti tidak terpisah satu sama lainnya, sehingga dibutuhkan konsep sentral untuk merangkai ketiganya

 Contoh penulisan sejarah kebudayaan Huizinga:

 “The Warning of The Middle Ages: A Study of The Forms of Life, Thought, and Art in France and the Netherlands in The Dawn of Renaissance.” Yang bercerita tentang kehidupan emosional, sensitivitas keagamaan, simbolisme, dan kesenian

 Usaha kea rah sejarah kebudayaan Indonesia, terlihat pada tulisan Darsiti Suratman “Kehidupan Dunia Keraton Surakarta 1830-1939” yang bercerita tentang tekanan utama pada kehidupan, kostum, upacara keratin.

 BIOGRAFI

 catatan kehidupan seseorang sebagai mozaik sejarah yang lebih luas.

 Hal-hal yang dapat dipahami melalui biografi:

 Para pelaku sejarah

 Lingkungan sosial politik

 Zaman yang menjadi latar belakang biografi

 Contoh biografi

 “Sang Pemula”, karya Pramoedya Ananta. Berisi riwayat hidup R.M. Tito Adhi Soerjo dengan catatan

pertanggungjawaban sumber dan lampiran karya-karya fisiknya

 AUTOBIOGRAFI

 Riwayat hidup yang ditulis sendiri

 Hal-hal yang dapat dipahami melalui Autobiografi:

 Pemahaman penulisan atas dirinya

 Lingkungan sosial budaya

 Zamannya

 Contoh Autobiografi

(21)

SEMESTER 2

ZAMAN ARKAEKUM

o Zaman ini adalah zaman yang paling tua dan diperkirakan berumur sekitar 2500 juta tahun lalu

o Kulit bumi masih membara karena memiliki temperature yang sangat tinggi

o Belum ada tanda-tanda kehidupan

o Bumi masih dalam proses pembentukan menjadi padat

ZAMAN BATU

o ZAMAN BATU TUA (PALAEOLITHIKUM)

 Dikenal sebagai zaman primer atau pertama

 Hanya mikroorganisme, ikan amfibi, danreptil yang dapat hidup

 Zaman ini berlangsung kira-kira 600.000 tahung yang lalu

 Telah hidup manusia purba seperti Meganthropus Erectus, Palaeojavanicus, Pithecanthropus erectus, dan Pithecanthropus mojokertensis

 Kehidupan manusia masih sangat sederhana

 Hidup secara berkelompok dengan jumlah anggota antara 10 – 15 orang

 Kehidupan nomaden

 Mengumpulkan makanan seperti buah-buahan dari lingkungan sekitarnya (food gathering)

 Memanfaatkan batu, kayu, tulang, dan tanduk rusa sebagai alat berburu yang sederhana

o ZAMAN BATU MADYA (MESOLITHIKUM)

 Disebut juga zaman tersier

 Reptile raksasa berkurang, muncul binatang menyusui

 Terjadi perubahan pada habitat manusia dan cara manusia memperoleh makanan

 Padang tundra berganti dengan hutan tanaman keras, makanan dari tumbuhan melimpah

 Sudah mulai agak menetap, berburu, menangkap ikan, tinggal di pinggir pantai

 Dikenal dengan peradaban “abris saus rauche” ( tinggal di gua dekat pantai / sungai )

 Ciri utama: peninggalan sampah dapur (kjokken moddinger)

 Dari dalam kjokken moddinger ditemukan tulang belulang, gigi

 Disebut sampah dapur yang setelah diselidiki ternyata berupa kulit kerang di sepanjang pantai

 Alat-alat yang digunakan:

 Chopper / Kapak genggam

 Pelbble, seperti chopper dibelah dua

 Kapak pendek (Hache couzte)

 Kapak penggiling / pipisan

(22)

 Perubahan besar dalam pola hidup manusia, tradisi berburu dan mengupulkan makanan (food gathering) berubah menjadi tradisi memproduksi makanan (food producing)

 Mulai memelihara hewan

 Tinggal menetap di desa-desa kecil

 Sudah mengenal ikatan emosional

 Alat-alat yang digunakan: kapak persegi dan kapak lonjong

o ZAMAN BATU BESAR (MEGALITHIKUM)

 Tanah merupakan unsure yang penting

 Manusia menguasai alam

 Kehidupan animism

 Muncul tradisi membuat bangunan dari batu besar

 Bangunan-bangunan pada zaman ini:

 Punden berundak

 Kubur peti batu

 Dolmen

 Sarkofagus

 Waruga  Menhir

 Arca Batu

 Maglesmosian, Capsran, Natufran

 Bambu

 Sebagai alat cetak

 Macam-macam motif hias yang muncul pada zaman Mesolitikum

 Garis lurus

 Garis patah

 Garis anyam

 Garis pinggir awan

 Garis lidah api

 Garis topeng

ZAMAN HOLOSEN

o KEBUDAYAAN MESOLITHIKUM

 Menghasilkan kapak sumatera, alat-alat tulang, dan serpihan bilah

 Ditemukan juga mata panah, kulit kerang, lesung batu

 Deitemukan juga serpih-bilah dan mata panah bergerigi

o KEBUDAYAAN MEGALITHIKUM

 Hasil kebudayaan:

 Menhir

 Untuk penghormatan terhadap arwah nenek motang tang telah meninggal

 Dolmen

 Sebagai altar persembahan / tempat sajian

 Sarkofagus

 Sebagai kubur batu

 Arca

 Menggambarkan binatang-binatang dan manusia

 Punden Berundak

 Tempat pemujaan bersama menhir

 Waruga

 Sebagai kubur batu

 Kubur Peti Batu

(23)

o KEBUDAYAAN NEOLITHIKUM

 Dipengaruhi kebudayaan Bac Son – Hoa Binh dan Dong Son di dataran Asia tengah

 Hasil kebudayaan:

 Kapak persegi

 Kapak lonjong keci

 Perhiasan (gelang, pakaian sederhana dari kulit kayu, tembikarberupa priuk balanga)

o KEBUDAYAAN PERUNGGU

 Dipengaruhi kebudayaan Dong Son di dataran Vietnam

 Hasil kebudayaannya

 Nekara

 Kapak corong

 Arca perunggu

 Moko

 Manik-manik

 Senjata

 Kapak sepatu

PENYEBARAN KEBUDAYAAN

o Zaman Mesolithikum

 Berasal dari daerah teluk Tonkin, Vietnam, melalui jalur Filipin, Malaysia, dan Indonesia (manusia purba Melanosoid)

 Sisa keturunan bangsa Melanosoid yang masih ditemukan adalah orang sakar di Siak, orang Aeta di Filipina, orang Semang di Malaysia dan orang papua Melanosoid di Papua

o Zaman Neolithikum

 Perpindahan manuisa purba dari rumpun bangsa Melayu Tua (proto-melayu) dari daerah Yunan, Cina, melalui jalur Semenanjung Malaya, Indoneisa, Filipina, dan Formasa

 Bangsa Proto Melayu merupakan pendukung kebudayaan kapak persegi dan kapak lonjong

o Zaman Perundagian

 Perpindahan manusia purba dari rumpun bangsa Melau muda dari daerah teluk Tonkin, Vietnam, ke daerah-daerah di sebelah selatan Vietnam, termasuk Indonesia

 Bangsan ini mendukung kebudayaan perunggu

 Kebudayaan tersebut disebut Dong Son

 Disebut Dong Son karena berasal dari Teluk Tonkin

 Dong Son bertempat di kawasan sungai Ma

 Ada tukar menukar dan perdagangan antar masyarakat

 Alat-alat gerabah perunggu menjadi komoditi barter

 Alat-alat sakti dapat mendatangkan kekuatan gaib

 Di bagian utara Vietnam terdapat kebudayaan Bac Son Hoa Binh

 Kebudayaan Bac Son Hoa Binh (10.000 – 4.000 SM) merupakan sistem mengumpulkan makanan dan berburu

 Perlengkapan hidup dari batu untuk berburu dan mengumpulkan makanan

 Gerabah batu ada penteroihan pada satu atau dua sisinya

(24)

PUSAT-PUSAT KEBUDAYAAN

o Mohenjo Doro

 Jalan lurus dan teratus 10m, trotoar 0.5 m

 Gedung dan rumah tinggal tinggi, toko dibangun secara kokoh dan teratur dari bata lumpur

 Wilayah kota dibagi blok-blok bujur sangkar

 Masyarakat memikirkan masalah kesehatan dan sanitasi, kamar terdapat jendela lebar, saluran pembuangan limbah dari kamar mandi dihubungkan langsung dengan jaringan saluran umum menuju sungai

 Sudah terdapat irigas untuk menyalurkan air sawah

Ciri-ciri Jenis Manusia Purba

o Meganthropus Palaeojavanicus

 Fosil paling primitive / tua dengan bentuk fisik yang besar

 Memiliki perawakan / badan yang tegap

 Memiliki rahang yang kuat, rahan maju ke depan

 Rahang bawahnya mempunyai batang yang sangat tegap dan geraham yang besar

 Memilimki muka yang terkesan kuat (massif: padat, berisi, penuh)

 Memiliki tulang pipi yang tebal

 Memiliki otot kunyah yang kuat

 Memiliki tonjolan kening yang mencolok

 Memiliki tonjolan belakang kepala yang tajam

 Memiliki tempat perlekatan otot-otot tengkuk yang besar dan kuat

 Tidak memiliki dagu

 Memakan jenis tumbuh-tumbuhan

o Pithecanthropus Mojokertensis / Pithecanthropus Robustus

 Jenis Pithecanthropus yang tertua

 Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm

 Fosilnya berupa fosil manusia purba anak-anak

 Fosil berusia sekitar 6 tahun (dilihat dari ukuran sendi rahang bawahnya)

 Muka terkesan menonjol

 Otot tengkuk kuat

 Tulang pipi kuat

 Tulang tengkorak cukup tebal dan bentuknya lonjong

 Bentuk tubuh dan anggota badan tegap, namun tidak setegap Meganthropus

 Otot kunyah dan alat tengkuk sangat kuat

 Bentuk tonjolan kening tebal dan melintang sepanhang pelipis

 Bentuk hidung tebal dan lebar

 Tidak berdagu

 Bagian belakang kepala tampak menonjol

 Bentuk graham besar dan rahang sangat kuat

 Adanya ruang diantara gigi seri samping dan taring dan adanya tiga buah akar geraham muka pertama pada rahang atasnya tiga buah

 Baik rahang atas maupun rahanng bawah memiliki cirri-ciri gigi geraham kedua sebagai gigi terbesar dan gigi depan yang kecil

 Makanannya tumbuhan dan hewan hasil buruan

o Pithecanthropus Erectus

 Manusia kera yang sudah mampu berjalan tegak

 Ditemukan berupa geraham, tengkorak, dan tulang paha (femur) secara terpisah

(25)

 Rahangnya menonjol ke depan

 Memiliki tonjolang kening dari dahi

 Tidak berdagu

 Tinggi badan sekitar 160 - 180 cm

 Volume otak 750 – 1000 cc

 Tengkorak lonjong

 Muka didominasi oleh bagian rahang yang menonjol ke depan

 Tulang rahang dan gigi besar dan kuat

 Memiliki hidung yang lebar

 Pipi menonjol ke depan dank e samping

 Leher tegap dan miring ke belakang

 Alat pengunyah cukup kuat

 Volume otaknya antara otak kera dan manusia

 Berat badan antara 80 – 100 kg

o Pithecanthropus Soloensis / Homo Sapiens

 Tulang pipi besar dan kekar

 Manusia kera dari solo

 Fosil penemuan berupa tulang bagian bawah dan atas

 Memiliki tengkorak lonjong, tebal, dan massif

 Memiliki dahi yang lebih berisi dan menonjol

 Berat sekitar 30 – 150 kg

 Tinggi sekitar 165 – 180 cm

 Memiliki akar hidung yang lebar

 Rongga matanya sangat panjang

 Letak kepala diatas tulang belakang belumlah seperti manusia modern

 Volume otark 1000 – 1300 cc

o Homo Wajakensis

 Homo sapiens pertama di Asia

 Memiliki tengkorak besar dengan volume sekitar 1650 cc

 Mukanya datar dan lebar, tidak menonjol ke depan

 Akar hidungnya lebar

 Bagian mulutnya sedikit menonjol

 Dahinya agak miring dan diatas rongga matanya terdapat busur kening yang nyata

 Rahangnya tergolong massif

 Memiliki gigi yang besar

 Ketika mengigit, gigi seri atas akan tepat mengenai gigi bawah

 Tubuhnya berdiri tegak

 Tinggi badan sekitar 173 cm

 Tengkoraknya lebih besar disbanding Pithecanthropus

o Homo Sapiens

 Dahi menonjol

 Berat sekitar 30 – 150 kg

 Tinggi sekitar 173 cm

 Muka dan hidung lebar

 Volume otark antara 1650

 Otot tengkuk mengalami penyusutan

 Muka tidak mnonjol ke depan

 Berdiri tegak dan berjalan lebih sempurna

 Tengkorak besar

(26)

KERAJAAN MAURYA

o Di daerah Punjab, Kashmir, India utara

o Sebelum berdiri, daerah Punjab diduduki oleh Alexander Agung / Iskandar Zulkarnaen (dari Macedonia, Negara Eropa yang terletak di utara Yunani)

o Perpaduan berbagai budaya (Yunani – Mesir, Yunani – Itali)

o Menganut Helenisme

o Iskandar Zulkarnaen masuk melalui Kaiber Pass / Celah kaiber

o Tahun 327 SM wilayah ini dikuasai Zulkarnaen

o Tahun 324 SM ada pemberontakan dipimpin oleh Candragupta Maurya

o Tahun 323 SM Alexander wafat, mati muda, sehingga berdiri kerajaan Maurya

o Kerajaan Maurya didirikan oleh raja pertamanya, Candragupta Maurya, dan

memperluas wilayahnya kea rah timur sehingga wilayah membentang dari Kashmir sampai lembah sungai Gangga

o Kerjaan Maurya merupakan kerajaan ekspantri

o Ibu kota kerajaannya di Pataliputra

o Setelah wafat, Candragupta digantikan oleh Asoka Wardhana dan Kerjaan Maurya mengalami puncak kejayaan

o Wilayahnya diperluas ke Selatan sampai Kalingga, Dataran Tinggi Dekan.

o Ketika Asoka melihat pertempuran Kalingga yang dahsyat, ia tersentuh. Sejak saat itu ia berjanji untuk menjalankan politik perdamaian

o Agama yang dianuk Asoka adalah Hindu, lalu berganti agama ke Budha dan Budha dijadikan agama Negara

o Politik perdamaian yang ia jalankan disebut politik Dharmajaya

(27)

 Mendirikan tugu-tugu popular: tugu Asoka – Dharmastambha yang menghadap ke bawah dan terdapat roda berlambang Budha

 Mendirikan sekolah untuk biara-biara dan rumah sakit

 Di sepanjang jalan yang dilewati diperintahkan membuat sumur bagi para musafir

o Sepeninggal Asoka, India mengalami masa kegelapan (perang, tidak ada raja yang baik)

KERAJAAN GUPTA

o Raja pertamanya Chandragupta I

o Di India timur, di lembah sungai Gangga

o Agamanya hindu, namun Budha dibiarkan berkembang

o Masa kejayaan saat diperintah Samudragupta II (Raja kedua), yang cukup ekspansif dalam mengusai wilayah lain

o Ibukota kerajaannya Ayodya

o Di mata musuh, Samudragupta dikenal sebagai raja yang kejam, tetapi di mata rakyat, Ia dikenal sebagai raja yang baik hati

o Setelah wafat, Ia diganti Chandragupta II / Wikramaditya

o Masa Chandragupta II:

 Dibangun Universitas Budha terkenal (Universitas Nalanda). Kerajaan Gupta merupakan pengajar agama Budha

 Dating musafir muda Cina yaitu Fa-Hien (belajar di India) yang masuk lewat jalan darat, belajar di Nalnda, sempat singgah di Indonesia (Kerajaan

Tarumanegara), pulang lewat jalan laut (bukti adanya toleransi di agama Budha)

 Di bidang Sastra:

 Hidup seorang pujangga besar: Kalidasa / Kalisada dengan karya yang terkenal Sakuntala

KERAJAAN HARSYA

o Raja pertamanya Harsawardhana

o Pada masa Harsawardhana:

 Sastra mengalami perkembangan pesat

 Hidup pujangga besar yaitu Bana dengan karyanya Harsacarita

 Dating musafir cina yang belajar di Nalanda (Hsuang – Tsjang)

 Sebelum mundur, punya kesamaan dengan raja Asoka (Hindhu – Biudha)

 Tindakan-tindakan yang terkenal:

 Membangun banyak Viahra, stupa, tempat penginapan, rumah sakit,

memperbaiki candi – candi.

ABAD KE-11 : KERAJAAN BARU, TAPI ISLAM

KERAJAAN DI INDIA SELATAN

KERAJAAN ANDHRA

o Banyak dibangun bangunan indah seperti:

 Kuil gua di Karli

(28)

o Agama Budha berkembang pesat, dengan pusatnya di Amarawati (pusat perdagangan yang ramai)

KERAJAAN PALLAWA

o Dekat Madias(kota ramai)

o Meninggalkan bangunan, candi indah berupa pagoda yang 7, yaitu 7 kuil yang dibuat dari bukit batu di kota Mammalapuram (kota pelabuhan)

KERAJAAN COLAMANDALA

o Ibukota di Tanjora

o Memiliki kaitan erat dengan kerajaan di Indonesia yaitu kerajaan Sriwijaya

o Raja Rajendracola pada masa kejayaannya menyerang Sriwijaya untuk menguasai selat Malaka

(29)

o Batas wilayah

 Timur dan tenggara : Laut Cina Timur dan Laut Cina Selatan

 Utara : Pegunungan Cina utara (Great wall dibangun)

 Barat : Pegunungan Kwen Lun, Himalaya

 Selatan : Pegunungan Cina Selatan

o Berkembang faham Chauvinisme: bahwa Cina adalah bangsa yang paling baik, hebat, dll

o Cina utara dan cina selatan memiliki ciri fisik dan budaya yang sangat berbeda

o Bahasa yang digunakan adalah Kuo Yi

o Tokoh penulis:

 Kaisar huang Ti (Chih Shih Huang Ti) dari marga Chin dengan jasa:

 Memberlakukan hanya 1 tulisan Cina

 Ide untuk menanggulangi serangan dengan membangun kembali

Tembok Cina (serangan dari Bar-bar). Pembangunan sejak dinasti Chin sampai Ning

 Tembok Cina memiliki tebal 8m tinggi 16m panjan 3x pulau jawa

DINASTI-DINASTI PADA CINA

o Pemilihan raja dipilah oleh raja yang terdahulu

o Kaisar I : Huang – Ti Kaisar yang bijaksana, pandai, dan budiman

o Kaisar II : Yao Kelakuannya baik dan kebajikannya

o Kaisar III : Sun Terkenal dengan kebaktiannya pada orang tua

Cikal bakal pada pemujaan roh-roh

o Kaisar IV : KaisarYu, Kerajaan Hsia/SiangCina mulai diperintah dengan sistem dinasti

/ Sang turun-temurun

o Kaisar V : Kaisar Chieh Dinasti Hsia – Yin – Chou

AHLI-AHLI FILSAFAT DI CINA

o Lao Tse

 Tercantum dalam buku karangan berjudul “Tao Te Ching”

 Ajarannya (Taoisme) terkenal ringkas dan indah

 Ia mengajarkan bahwa ada semangat keadilan dan kesejahteraan yang kekal bernama Tao

 Ia mengajarkan orang supaya dapat menerima nasibnya meski suka duka bahagia sengasara

 Para pengikutnya mampu menghadapi cobaan tanpa duka

 Tidak terlalu berpengaruh pada bangsa Cina

o Kong Fu Tse

 Berdasarkan pada Tao

 Tao adalah suatu kekuatan yang mengatur segala-galanya dalam alam semesta ini, sehingga tercapai keselarasan, masyarakat manusia adalah bagian dari alam semesta

 Setiap manusia harus menyesuaikan diri dengan aturan Tao agar dalam masyarakat terdapat keselarasan

 Segala bencana di dunia disebabkan karena manusia tidak meyakini aturan Tao

 Berkisar dalam bidang pemerintahan dan keluarga.

 Masyarakat terdiri dari keluarga dan pusat perhariannya pada bapak sebagai panutan anak-anak, anak-anak harus hormat dan patuh pada orang tua

(30)

 Ajarannya tidak hanya pada kaum bangsawan, tetapi juga kepada masyarakat kecil

 Rakyat adalah hal terpenting dalam sebuag Negara

PERADABAN AWAL MASYARAKAT DI DUNIA

o Peradaban awal bangsa India (Hai Lug)

 Ciri bangsa India yaitu hitam, pendek, pesek, keriting

 Bahasa nasionalnya bahasa India

 Pusat-pusat budaya India di Alahabad dan Benares

o Peradaban Lembah Sungai Indus (Shindu)

 Lima factor bahwa Mohenjo-Darro dan Harrapa memiliki sistem planologi (sistem tata kota) yang teratur………….

 Sudah terdapat jalan yang lebar dan lurus

 Bekerjasama dengan bangsa Sumeria

 Kerajaan Maurya

 Ibukota: Maurya

 Raja pertama: Chandragupta Maurya yang digantikan oleh Asoka

 Sudah mengenal tata kota, kesehatan, pertanian, teknologi, dam sanitasi

 Membina hubungan dagang dengan Sumeria

 Benares

 Merupakan kota suci tempat bersemayam Dewa

 Agamanya Hindu dan memuja Dewa Siwa

 Benda-benda di pusat peradaban Sungai Indu

 Torso di Selatan

 Mohenjo Daro di Utara

 Binatang yang dipuja adalah Sapi dan pohon beringin

o Peradaban Lembah Sungai Gangga

 Terdapat dua jenis suku yaitu Asya dan Dravida

(31)

 Beragama Hindu dengan Trimurti (Brahmana, Wisnu, Siwa)

 HINDU

 Dewa yang terkenal:

 Dewa Bayu: Angin

 Dewa Baruna: Laut

 Dewa Agni: Api

 Dewa Saraswati: Kesenian, kesehatan

 Kitab suci agama Hindu  Wedha: pengetahuan

 Upanishad  Brahmana

 Kitab Wedha ditulis dengan bahasa Sanskerta. Terdiri dari 4 bagian:  Reg wedha, berisi syair pemujaan terhadap Dewa

 Sama wedha, berisi nyanian pemujaan Dewa

 Yajur wedha, berisi bacaan untuk keselamatan

 Atharwa wedha, berisi ilmu sihir dan mantra untuk menghilangkan marabahaya

 BUDHA

 Penemu dan pengajar agama Budha pertama kali yaitu Sidharta Gautama

 Ayah Sidharta adalah Sudhodhana dari kerajaan Kapilawastu, bersuku saka. Ibunya adalah Putri Maya

 Ketika hamil, Sang ibu bermimpi bertemu gajah putih

 Sidharta betarapa pertama kali di Pohon Bodhi di kota Bodhgaya

 Tempat kelahirannya di Kapilawastu, dekat Sarnath

 Mengajar pertama kali di Taman Rusa (Bernares)

 Dimakamkan di Kusinagara (Usia 80 th)

 Kitab Suci agama Budha: Tripitaka

 Aliran Budha ada dua macam

 Hinayana

 Bersifat tertutup

 Kendaraan kecil

 Hanya mengajarkan pembebasan bagi diri sendiri

 Mahayana

 Bersifat terbuka

 Kendaraan besar

 Mencari pembebasan bagi diri sendiri dan orang lain

 Inti dari agama Budha (bagi Sidharta):

 Hidup adalah penderitaan

 Penderitaan itu yang sidebabkan oleh hawa nafsu

 Penderitaan bisa dihentikan melalui 8 jalan kebenaran (Asta Vidha)

 Pandangan yang benar  Punya niat yang benar

 Berbicara yang benar

 Berbuat segala sesuatu yang benar

 Mempunyai kehidupan yang benar  Berusaha yang benar

 Perhatian, memperhatikan hal-hal yang benar

 Bersemedi yang benar sehingga bisa lepas dari samsara

 Tiga kebaktian Budha: Tridharma

 Berbakti pada Sang Budha

 Berbakti pada ajaran-ajarannya (dharma)

 Berbakti pada Sanggha (jemaat agama Budha)

o PERADABAN LEMBAH SUNGAI KUNING

(32)

 Bahasa kesatuan: Kuo Yi

 Proto sejarah

 Ajaran yang terkenal Lao Tse, Kong Fu Tse, Hang Tse

o KEBUDAYAAN BAC SON HOA BINH – DON SON

 Bac Son Hoa Binh – zaman batu

 Dong Son – zaman perunggu

 Penyebarannya:

 Jalur barat: Yunan, teluk Tonkin, Vietnam, semenanjung Malaya,

Filipina, Indonesia

 Jalur Timur: Bac Son, Vietnam, kepulauan Hindia, Indonesia

 Musafir yang terkenal: Fa Hien, Mang Huan, I – Tsing, Hwie Ning

DINASTI CINA

o Dinasti Shang (Hsia) dan Dinasti Yin

 Menawali pemerintahan yang turun-temurun

 Kaisar terakhir: Chik Ye

 Ibu kotanya di Peking / Beijing

 Pendiri Dinasti Shang: Kaisar Cheng Tang

 Pusat pemerintahan di daerah Henan, lembah sungai Hwang Ho

 Sisa-sisa peninggalan Dinasti Shang adalah bejana perunggu, kereta kuda, sistem tulisan

(33)

 Kedua dinasti ini mengembangkan sistem politeisme dengan dewa tertinggina bernama Dewa Shang-Ti (berdasar Folklore masyarakat Cina)

o Dinasti Chou

 Didirikan oleh tiga serangkai (tida raja) yaitu Raja Wen, Raja Wu, Pangeran Chou

 Peletak dasar sistem feodalisme (faham yang didasarkan dengan sewa dan peminjaman tanah) dan pembagian kekuasaan pemerintahan

 Dibawah Kaisar dan diperintah oleh Raja Fasal (Raja bawahan). Raja Fasal meminjamkan tanahnya bagi bangsawan, kemudian ke rakyat

 Sering terjadi perang, manusia / masyarakat butuh pegangan

 Uang mulai digunakan dalam sistem perdadangan sebagai pengganti barter

 Muncul tokoh-tokoh filsafat Cina: Lao Tse, Kong Fu Tse, Meng Tse

 Lao Tse

 Tecantum dalam buku karangan berjudul Tao Te Ching

 Ringkas dan indah

 Pengikutnya dapat menghadapi cobaan tanpa duka

 Inti ajarannya: ada semangat keadilan dan kesejahteraan yang kekal bernama Tao (Taoisme)

 Mengajarkan orang supaya menerima nasib suka duka bahagia sengsara

 Tidak terlalu berpengaruh pada bangsa Cina

 Harus menarik diri dari dunia ramai agar dapat meresapi

 Pengikutnya biasanya orang yang lanjut usia

 Kong Fu Tse

 Berdasarkan Tao

 Tai adalah suatu kekuatan yang mengatur segala0galanya dalam alam semesta ini, sehingga tercapai keselarasan, masyarakat manusia adalah bagian dari alam semesta

 Setiap manusia harus menyesuaikan diri dengan aturan Tao agar dalam masyarakat terdapat keselarasan

 Segala bencana di dunia ini disebabkan karena manusia tidak meyakini aturan Tao

 Berkisar dalam bidang pemerintahan dan keluarga

 Meng Tse

 Ajarannya tidak hanya pada kaum bangsawan tetapi juga kepada masyarakat kecil

 Rakyat adalah hal terpenting dalam sebuah Negara

 Persamaan Kong Fu Tse dan Lao Tse

 Sama-sama pada hokum alam Tao, yakni pada mausia adalah bagian dari alam

 Perbedaan ajaran Kong Fu Tse dan Lao Tse

Kong Fu Tse Lao Tse

Inti ajarannya mengajarkan sopan

santun Inti ajarannya tidak boleh mencampuri tata tertib alam Berinti pada masyarakat dan

pemerintahan Mengajarkan orang menerima nasib sehingga pengikutnya kuat Pengikutnya orang-orang yang masih

muda, ada dalam kehidupan sehari-hari

Pengikutnya kebanyakan orang tua

Menghormati kaisar

Logis Bertumpu pada intuisi dan emosi

o Dinasti Chin

 Didirikan oleh Raja Cheng yang bergelar Shih Huang Ti

(34)

 Mengganti sistem feodalisme menjadi unitarisme dengan menghapus kerajaan-kerajaan kecil dan menjadikannya semacam provinsi

 Nama Cina diambil dari Dinasti Chin

 Shih Huang Ti memerintah Cina dengan dictator

 Pembuatan tembok besar Cina untuk menangkal musuh

 Undang-undang dijalankan dengan keras

 Membuat satu jenis huruf

 Membagi Negara menjadi 36 provinsi

 Konfusianisme dihapus karena bukan agama melainkan filsafat Hwang Ti

 Mengeluarkan dekrit untuk membakar dan memusnahkan buku-buku ajaran guru besar kung (dari dinasti Chou)

 Masa dimana Guru Besar muncul lagi

 Menyeragamkan alat-alat yang dipakai sehari-hari: ukuran roda kereta, timbangan, ukuran alat-alat pertanian

 Timbul pemberontak Liu Pang

o Dinasti Han

 Dinasti yang memiliki masa pemerintahan paling lama

 Didirikan oleh Liu Pang

 Masa kejayaan Kaisar Han Wu Ti

 Wilayahnya sangat luas meliputi Korea, Annam, Manchuria, Asia Tengah

 Menetapkan ajaran Kong Fu Tse

 Sistem pemerintahan berdasarkan ajaran-ajaran kong Fu Tse

 Agama Budha mulai masuk ke Cina

 Setiap orang yang mau menajadi pegawai negri harus diuji dengan Konfusianisme

 Han Wu Ti wagar ketika ada kekacauan, bangsa Tar0tar menyerang: pemberontakan missal Shu, Wei, Hu

 Penemuan kertas dari kulit kayu sebelum kulit penyu

 Masa sejarah ditulis sesudahnya

 Ditemukan jalan sutra: Romawi – Cina

o Dinasti Tang

 Didirikan oleh Li Shih Hin yang bergelar Kaisar Tang Tai Tsung

 Cina kembali disatukan

 Memperluas kekuasaan hingga ke luar Cina seperti Tonkim, Annam, Kambija Sekatan, Persia, dan Laut kaspia Barat

 Masa kejayaan

 Kesenian dan kubudayaan berkembang pesat

 Pembangunan pagoda, stupa, dan arca

 Pada bidang seni syair dan seni lukis, terdapat seniman yang terkenal: Li Tai Po, Tu Fu, dan Wang Wei

 Tindakan kaisar Tang Tai Tsung yang menarik perhatian rakyatnya:

 Dikeluarkannya undang-undang yang mengatur pembagian tanah

 Membuat peraturan-peraturan pajak

 Membagi kerajaan Cina menjadi 10 provinsi

 Agama islam dan Nasrani masuk ke Cina melalui Asia Tengah

 Pada abad ke-10 M, Dinasti Tang runtuh dan Cina mengalami kekacauan

o Dinasti Sung

 Mempersatukan wilayah Cina oleh Chao Kuang Yin yang bergelar Sung Thai Su

 Museum didirikan, porselin diperdagangkan ke luar negeri (Korea, Jepang, India, Persia, Afrika, Eropa)

 Politik tidak berkembang

 Seni berkembang

 Pengetahuan filsafat berkembang pesat

Referensi

Dokumen terkait

Perkembangan industri perhotelan saat ini sangat pesat, sehingga menimbulkan persaingan yang ketat. Berkembangnya bisnis perhotelan ini seiring dengan semakin baiknya

Nilai-nilai pendidikan Agama Hindu yang terkandung dalam cerita Ratnakara yaitu : 1) nilai pendidikan etika, yakni ketika Ratnakara tidak mempunyai rasa welas asih terhadap

Menurut Devinta Ristanti tahun 2011 dalam penelitiannya yang berjudul Pembuatan Dan Perancangan Game Dakon Dengan Macromedia Flash 8 Sebagai Usaha Untuk Tetap Melestarikan

Karena dosis radiasi yang diberikan pada biji-bijian untuk menghilangkan gangguan serangga sangat rendah, iradiasi ulang yang dilakukan untuk mengontrol gangguan

Daftar Isian Peserta dilampiri dengan pas foto terbaru masing-masing 2 (dua) lembar ukuran 3 cm x4 cm (kecuali bagi anak usia balita), melampirkan Surat keterangan kesanggupan

Porositas bata ringan hasil percobaan lebih besar yaitu 34,43 % bila dibandingkan dengan yang ada dipasaran 19,57-26,45 %, hal ini dikarenakan pada bata ringan

a) Pihak yang kedistributorannya berakhir dapat menarik perjanjian pembelian kembali produk-produk FM WORLD dan Stater kit-nya serta semua materi informasi, pelatihan dan

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Mann Whitney yaitu untuk melihat perbedaan nilai tes akhir (Post test) pada kelompok eksperimen dan kelompok