• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada Jenjang Sarjana Strata Satu (S1) Program Teknik Informatika. Disusun Oleh : Program Studi. Pembimbing 1. Pembimbing 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pada Jenjang Sarjana Strata Satu (S1) Program Teknik Informatika. Disusun Oleh : Program Studi. Pembimbing 1. Pembimbing 2"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

i

PEMBUATAN GAME TRADISIONAL DAKON MULTIPLAYER

MENGGUNAKAN JAVA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan

Pada Jenjang Sarjana Strata Satu (S1)

Program Teknik Informatika

Disusun Oleh :

Nama

NIM

Program Studi

Pembimbing 1

Pembimbing 2

:

:

:

:

:

Reny Utami

200922457

Teknik Informatika

Bambang Eka Purnama M.Kom

Sukadi, S.Kom

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMATIKA

UNIVERSITAS SURAKARTA

(2)

ii

UNIVERSITAS SURAKARTA

PERNYATAAN PENULIS

JUDUL : PEMBUATAN GAME TRADISIONAL DAKON MULTIPLAYER

MENGGUNAKAN JAVA

NAMA

: RENY UTAMI

NIM

: 200922457

1. Saya menyatakan dan bertanggung jawab dengan sebenarnya bahwa

penelitian ini adalah hasil karya saya sendiri. Kecuali beberapa kutipan

dari ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya. Jika pada

suatu saat ada pihak lain yang mengklaim bahwa Penelitian ini sebagai

karyanya yang disertai dengan bukti yang cukup maka saya bersedia

membatalkan gelar saya beserta hak dan kewajiban yang melekat pada

gelar tersebut.

2. Saya menyatakan bahwa hasil penelitian diperbolehkan untuk

disebarluaskan dan dipublikasikan secara umum oleh Universitas

Surakarta bersama dengan dosen pembimbing dan dosen penguji.

Surakarta, 01 Agustus 2013

(3)

iii

UNIVERSITAS SURAKARTA

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMATIKA

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI

JUDUL

: PEMBUATAN GAME TRADISIONAL DAKON

MULTIPLAYER MENGGUNAKAN JAVA

NAMA

: RENY UTAMI

NIM

: 200922457

Pembimbing Utama

Bambang Eka Purnama, M.Kom

Naskah ini telah disetujui untuk diujikan

Surakarta, 02 Agustus 2013

Pembimbing Pembantu

(4)

iv

UNIVERSITAS SURAKARTA

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMATIKA

HALAMAN PENGESAHAN

JUDUL

: PEMBUATAN GAME TRADISIONAL DAKON

MULTIPLAYER MENGGUNAKAN JAVA

NAMA

: RENY UTAMI

NIM

: 200922457

Naskah ini telah diajukan didepan dosen penguji

Pada Hari / tanggal : 03 Agustus 2013

Ketua Penguji : Estiarto Wahyu Sumirat, S.Kom, M.Eng

Sekretaris

: Bambang Eka Purnama, M.Kom

Anggota

: Sukadi, S.Kom

Mengetahui

Dekan Fakultas Teknologi Informatika

Achmad Nurhidayat, ST., M.Pd

Ketua Program Studi

Teknik Informatika

(5)

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...

i

PERNYATAAN PENULIS ...

ii

LEMBAR PERSETUJUAN ...

iii

LEMBAR PENGESAHAN ...

iv

DAFTAR ISI ...

v

ABSTRACT ...

1

ABSTRAKSI ...

1

1. Latar Belakang Masalah ...

1

1.1 Rumusan Masalah ...

1

1.2 Batasan Masalah...

1

1.3 Tujuan ...

1

1.4 Manfaat ...

2

2. Landasan Teori dan Kajian Pustaka ...

2

2.1 Pengertian Game ...

2

2.2 Permainan Tradisional ...

2

2.3 Dakon ...

2

2.4 Java ...

2

2.5 Eclipse ...

2

2.6 UML ...

2

2.7 Use Case ...

3

2.8 Activity Diagram ...

3

2.9 Sequence Diagram ...

3

2.10 Kajian Pustaka ...

3

3.1 Kebutuhan Fungsional ...

4

3.2 Perancangan ...

4

4. Tampilan Menu Utama ...

5

5. Tampilan Isi Pemain 1 ...

5

6. Tampilan Sub Menu Skor ...

5

(6)

vi

4.2 Tampilan Menu Utama ...

5

4.3 Tampilan Isi Pemain 1 ...

5

4.4 Tampilan Isi Pemain 2 ...

5

4.5 Tampilan Submenu Game ...

6

4.6 Tampilan Submenu Skor ...

6

4.7 Tampilan Submenu Aturan ...

6

4.8 Tampilan Game Over ...

6

5.1 Kesimpulan ...

6

5.2 Saran ...

6

(7)

1

PEMBUATAN GAME TRADISIONAL DAKON MULTIPLAYER

MENGGUNAKAN JAVA

Reny Utami

1)

Bambang Eka Purnama

2)

Sukadi

3)

in_ner@ymail.com

Abstract : A variety of traditional games should be maintained and preserved as

national heritage. But in today's traditional games started ignored by the technology game. One of the traditional game that is quite popular is dakon. Dakon game known as Javanese traditional game though the game is also known in other areas. Games dakon probably considered old-fashioned, outdated. This game is actually a tiny flake of blocks of culture and character of the nation in which we can actually reap the many benefits that sometimes we do not realize it.

Based on the description author will make a traditional game dakon multiplayer using java , which is an effort to preserve traditional games that culture is not forgotten by the children in spite of the development of increasingly sophisticated technology.

Keywords: Dakon, Traditional Game

Abstraksi : Permainan tradisional yang beragam seharusnya dipertahankan dan

dilestarikan sebagai warisan budaya bangsa. Namun pada jaman sekarang ini permainan tradisional mulai terabaikan dengan adanya permainan berteknologi canggih. Salah satu permainan tradisional yang cukup populer adalah dakon. Permainan dakon dikenal sebagai permainan tradisional masyarakat Jawa sekalipun permainan ini dikenal juga di daerah lain. Permainan dakon barangkali dianggap telah kuno, ketinggalan jaman. Permainan ini sesungguhnya merupakan serpihan kecil dari unsur pembentuk budaya dan karakter bangsa dimana sesungguhnya kita bisa memetik banyak manfaat yang kadang kita sendiri tidak menyadarinya.

Berdasarkan uraian tersebut penulis akan membuat sebuah game tradisional dakon multiplayer menggunakan java, yang merupakan suatu upaya mempertahankan permainan tradisional agar budaya bangsa tidak terlupakan oleh anak-anak meskipun adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih.

Kata Kunci : Dakon, Game Tradisional

1. Latar Belakang Masalah

Permainan tradisional yang beragam seharusnya dipertahankan dan dilestarikan sebagai warisan budaya bangsa. Namun pada jaman sekarang ini permainan tradisional mulai terabaikan dengan adanya permainan berteknologi canggih. Salah satu permainan tradisional yang cukup populer adalah Dakon. Permainan Dakon dikenal sebagai permainan tradisional masyarakat Jawa sekalipun permainan ini dikenal juga di daerah lain.

Permainan dakon barangkali dianggap telah kuno, ketinggalan jaman, anak-anak perempuan sekarang lebih tertarik bermain boneka Barbie, melihat sinetron, atau bermain videogame.

Permainan ini sesungguhnya merupakan serpihan kecil dari unsur pembentuk budaya dan karakter bangsa dimana sesungguhnya kita bisa memetik banyak manfaat yang kadang kita sendiri tidak menyadarinya (Devinta Ristanti: 2011: 4).

(8)

2

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan penulis akan membuat sebuah game tradisional Dakon multiplayer, yang merupakan suatu upaya mempertahankan permainan tradisional agar budaya bangsa tidak terlupakan oleh anak-anak meskipun adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih.

1.1 Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Permainan Tradisional Dakon saat ini mulai ditinggalkan.

2. Bagaimana pembuatan game tradisional Dakon multiplayer?

1.2 Batasan Masalah

Agar tujuan dari penelitian dapat dilakukan secara terarah dan tercapai sesuai dengan yang diharapkan maka dibuatkanlah batasan - batasan masalah sebagai berikut :

Game Tradisional Dakon yang akan

dibuat ini dapat dimainkan oleh dua

user secara bergantian.

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dibuatnya game ini adalah :

1. Menghasilkan game tradisional Dakon multiplayer.

2. Untuk kelestarian game tradisional Dakon yang saat ini telah tersisih oleh perkembangan jaman yang serba canggih. Slain itu game ini dibuat dengan tujuan mengingatkan kembali memori ke masa lalu saat game dakon ini masih sangat populer.

1.4 Manfaat

Manfaat dibuatnya game dakon adalah sebagai berikut :

1. Untuk kelestarian budaya permainan tradisional Indonesia yang kini mulai ditinggalkan. 2. Sebagai alternatif sarana hiburan.

2. Landasan Teori dan Kajian

Pustaka

2.1 Pengertian Game

Berikut ini adalah pengertian dan definisi game menurut :

1. JOHN C BECK & MITCHELL WADE

Game adalah penarik perhatian

yang telah terbukti.

Game adalah lingkungan pelatihan

yang baik bagi dunia nyata dalam organisasi yang menuntut pemecahan masalah secara kolaborasi.

2. IVAN C. SIBERO

Game merupakan aplikasi yang

paling banyak digunakan dan dinikmati para pengguna media elektronik saat ini.

2.2 Permainan Tradisional

Permainan tradisional merupakan permainan yang relatif sederhana namun memberikan manfaat luar biasa jika kita menelusuri makna dari permainan itu secara mendalam. Namun keberadaannya sekarang mulai tergeser oleh permainan modern, seperti PlayStation (PS) dan jenis permainan canggih lainnya.Setiap daerah mengenal permainan tradisional dengan namanya masing-masing. Permainan ini dahulu sering dimainkan oleh anak-anak untuk mengisi hari-hari bermain mereka. Namun sekarang, terutama di kota-kota besar, permainan tradisional mulai ditinggalkan.

(9)

3

2.3 Dakon

Permainan Dakon merupakan permainan tradisional adat jawa. Menurut sejarah permainan ini pertama kali dibawa oleh pendatang dari arab yang rata-rata datang ke Indonesia untuk berdagang atau berdakwah. Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji dakon dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian dari tumbuh - tumbuhan, ataupun kerikil.

2.4 Java

Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan diberbagai perangkat komputer, termasuk pada ponsel atau dengan kata lain bahasa pemrograman yang berorientasi objek (OOP) dan dapat dijalankan pada berbagai platform sistem operasi.

2.5 Eclipse

Eclipse adalah sebuah IDE

(Integrated Development

Environment) untuk

mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform (platform-independent). Berikut ini adalah sifat dari Eclipse:

1. Multi-platform: Target

sistem operasi Eclipse adalah

Microsoft Windows, Linux, Solaris,

AIX, HP-UX dan Mac OS X.

2. Mulit-language: Eclipse

dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java, akan tetapi Eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis bahasa pemrograman lainnya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP, dan lain sebagainya.

3. Multi-role: Selain sebagai

IDE untuk pengembangan aplikasi, Eclipse pun bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus

pengembangan perangkat lunak, seperti dokumentasi, test perangkat lunak, pengembangan web, dan lain sebagainya.

Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit dikarenakan gratis dan open source, yang berarti setiap orang boleh melihat kode pemrograman perangkat lunak ini. Selain itu, kelebihan dari Eclipse yang membuatnya populer adalah kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh pengguna dengan komponen yang dinamakan

plug-in

2.6 UML

UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks – teks pendukung. UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan UML tiak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metode berorientasi objek.

2.7 Use Case

Use Case atau diagram Use Case

merupakan pemodelan untuk melakukan (Behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use

Case mendiskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, Use Case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi – fungsi itu. Syarat penamaan pada

Use Case adalah nama didefinisikan

sesimpel mungkin dan dapat dipahami.

(10)

4

2.8 Activity Diagram

Diagram aktifitas atau activity diagram menggambarkan workflow

(aliran kerja) atau aktifitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktifitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

2.9 Sequence Diagram

Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan massage yang dikirimkan dan diterima antaronjek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat didalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu.

2.10 Kajian Pustaka

Menurut Teguh Waluyo Tahun 2012 dalam penelitiannya yang berjudul Perancangan Game Edukasi Sebagai Media Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 3 Pada Sekolah Dasar Islam Kauman Kabupaten Pati. Hasil dari penelitian tersebut adalah Tercipta game yang mampu meningkatkan pola pikir anak sekaligus menambah pengetahuan anak. Tercipta game yang tidak bersifat hiburan semata tetapi juga sebagai media pendidikan. Media game education yang dibangun memberikan tambahan referensi metode baru dalam pembelajaran.

Menurut Joko Sulistiyo tahun 2012 dalam penelitiannya yang berjudul Pembuatan Education Game Tenses pada Sekolah Menengah

Pertama Negeri 2 Boyolali. Hasil dari penelitian tersebut adalah terbentuknya game education yang meliputi game Teka Teki Silang (TTS), game Quiz, game melengkapi kalimat, game Menjodohkan dan game menyusun kalimat acak tentang penggunaan tensen yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran mandiri.

Menurut Devinta Ristanti tahun 2011 dalam penelitiannya yang berjudul Pembuatan Dan Perancangan Game Dakon Dengan Macromedia Flash 8 Sebagai Usaha Untuk Tetap Melestarikan Permainan Tradisional Pada Era Digitalisasi. Hasil dari penelitian tersebut adalah menjadikan sebuah permainan tradisional yang bisa dimainkan dengan kecanggihan teknologi pada jaman sekarang, sehingga anak-anak jaman sekarang tetap bisa mengenal permainan dakon dalam bentuk digital karena kini sarana permainan aslinya sudah semakin susah dijumpai karena mulai tersisih dengan adanya perkembangan teknologi yang pesat.

Menurut penelitian Agus Bayu Saputra tahun 2012 dalam penelitiannya yang berjudul Pembuatan Permainan Multiplayer Halma Berbasis Jaringan Komputer. Hasil dari penelitia tersebut adalah perangkat lunak permainan Halma yang dapat dimainkan dalam suatu jaringan komputer (network). Halma Multiplayer Game dapat digunakan untuk permainan secara offline dengan jaringan lokal. Teknik pencarian langkah dengan metode Depth First Search bisa dibilang tercapai, walaupun dalam metode

(11)

5

ini masih banyak kelemahan serta keterbatasan. File aplikasi berupa .exe serta tidak dibutuhkan instalasi untuk dapat memainkan game ini. Berdasarkan hasil dari penelitian tersebut, penulis mengambil judul “Pembuatan Game Tradisional Dakon Multiplayer”. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan game tradisional Dakon multiplayer. Selain itu juga untuk kelestarian game tradisional Dakon yang saat ini telah tersisih oleh perkembangan jaman yang serba canggih. Slain itu game ini dibuat dengan tujuan mengingatkan kembali memori ke masa lalu saat game dakon ini masih sangat populer. Sebagai sarana alternatif hiburan.

3. Analisis dan Perancangan

3.1 Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh sistem yang dibangun. Kebutuhan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Player

a. Game Dakon ini didesain untuk dimainkan oleh dua orang pemain.

b. Game Dakon dimainkan dalam satu komputer (No

network connection).

c. Kedua player menggunakan metode kontrol yang sama yaitu mouse.

d. Kedua pemain menginputkan nama user pada form yang tersedia sebelum memulai permainan.

2. Board

a. Game Dakon dimainkan di atas sebuah papan (board).

b. Papan game Dakon mempunyai duabelas lubang kecil ( terdapat dua baris dan masing – masing baris mempunyai enam lubang kecil ) dan dua buah lubang besar yang disebut dengan lumbung. Masing – masing baris lubang kecil memiliki satu buah lumbung.

c. Satu orang pemain memiliki kontrol terhadap satu baris lubang kecil dan satu buah lubang besar atau lumbung.

3. Biji Dakon

a. Ada empat biji dakon dalam setiap lubang kecil papan Dakon pada awal permainan.

b. Satu lubang kecil yang terpilih (di click) pada saat gilirannya maka biji dakon akan didistribusikan semua satu persatu kedalam lubang kecil dan lubang lumbung miliknya sendiri.

c. Nomor biji yang terdapat dalam masing – masing lubang tidak terbatas.

d. Biji dakon yang berada pada lubang besar atau lumbung tidak dapat diambil untuk didistribusikan. 4. Sasaran

a. Sasaran utama dari permainan Dakon ini adalah lubang besar papan dakon atau lumbung memiliki jumlah biji dakon terbanyak, itulah yang menjadi pemenang di akhir permainan.

b. Kemungkinan kedua lubang lumbung memiliki jumlah biji dakon sama banyak di akhir permainan.

(12)

6

3.2 Perancangan

1. Use Case Diagram Aplikasi

2. Activity Diagram

3. Sequence Diagram

4. Tampilan Main Menu

5. Tampilan Isi Pemain 1

6. Tampilan Form Skor

user Game Game Baru Ganti Nama Skor Aturan Main Hapus Skor Keluar menu

Game Skor Aturan Main

memilih menu game melihat aturan main

Game Baru Ganti Nama Keluar reset game keluar dari aplikasi

Tampilkan Skor

Hapus Skor Tampilkan Aturan Main melihat skor menghapus skor

menampilkan aturan main aplikasi game sudah berjalan

masukkan nama pemain 1 masukkan nama pemain 2 masukkan kembali nama pemain

papan dakon mulai permainan

mengambil biji dakon pemain 1 mengambil biji dakon

giliran main pemain 1 membagikan biji dakon

biji masuk lumbung giliran belum selesai

pemain 1 mengambil biji dakon kembali

giliran main pemain 1 selesai giliran pemain 2

game telah selesai

User aplikasi game papan game dakon

1 : menjalankan aplikasi()

2 : melihat tampilan()

(13)

7

4. Implementasi

4.1 Fitur Game Dakon

1. Menu Game Baru

1. Player mulai untuk memainkan

Game baru.

2. Player 1 akan diminta untuk menginputkan nama.

3. Player 2 akan diminta untuk menginputkan nama.

4. pemain secara acak mendapatkan giliran pertama memulai permainan.

2. Ganti Nama

1. Player 1 akan diminta untuk menginputkan namanya kembali. 2. Player 2 akan diminta untuk

menginputkan namanya kembali. 3. pemain tidak berupah tetap

melanjutkan permainan yang telah berjalan.

3. Keluar

Apa bila player memilih menu keluar maka, aplikasi game akan tertutup.

4. Skor

Apa bila player ingin melihat skor pemain maka menu yang dipilih adalah Skor kemudian pilih tampilkan skor. Apabila memilih reset maka daftar skor akan terhapus.

5. Aturan Main

Menu ini digunakan untuk melihat bagaimana cara bermain Game Dakon dalam aplikasi ini.

4.2 Tampilan Menu Utama

4.3 Tampilan Isi Pemain 1

4.4 Tampilan Isi Pemain 2

4.5 Tampilan Submenu Game

4.6 Tampilan Submenu Skor

(14)

8

4.8 Tampilan Game Over

5. Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian dan proses pembuatan Game Dakon dapat penulis simpulkan sebagai berikut :

1. Game Tradisional Dakon ini dapat dimainkan oleh segala usia. Game ini mudah digunakan, desaign yang sederhana dan tidak terdapat error jika dijalankan.

2. Untuk membuat sebuah game yang baik diperlukan kemampuan berimajinasi dan kreatifitas yang baik, sedikit banyaknya pembuat game harus memahami logika pemrograman.

5.2 Saran

Adapun saran – saran untuk pengembangan lebih lanjut terhadap Aplikasi Game Tradisional Dakon Multiplayer yang dibuat untuk menjaga kelestarian permainan tradisional pada era digitalisasi yaitu : 1. Game dalam aplikasi ini

diharapkan dapat lebih bervariasi lagi bentuknya agar user semakin tertarik memainkannya.

2. Game dalam aplikasi ini tidak memiliki level tingkat kesulitan, mungkin bagi pengembang nantinya dapat menambahkan level tingkat kesulitan.

3. Game dalam aplikasi ini dibuat default, dimana jumlah bijinya

sudah ditentukan yaitu 4 biji untuk tiap tiap lubang papan dakon. Bisa ditambahkan menjadi lebih banyak lagi.

Daftar Pustaka

[1] Agus Bayu Saputra, Pembuatan

Permainan Multiplayer Halma Berbasis Jaringan Komputer.

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER ,AMIKOM ,YOGYAKARTA : 2012. [2] Devinta Ristanti, Pembuatan Dan

Perancangan Game Dakon Dengan Macromedia Flash 8 Sebagai Usaha Untuk Tetap Melestarikan Permainan Tradisional Pada Era Digitalisasi.

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA.2011. [3] Joko sulistiyo, Pembuatan Education

Game Tenses Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Boyolali.

Seruni FTI UNSA 2012 Volume 1, ISSN: 2302-1136 - 2088-0154. [4] K.Hendra, M.Eri dan R.Nur. Aplikasi

Penjualan dengan Program Java Netebeans, Xampp, dan iReport.

Jakarta. Elekmedia Komputindo. 2011 [5] Teguh Waluyo, Perancangan Game

Edukasi Sebagai Media Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 3 Pada Sekolah Dasar Islam Kauman Kabupaten Pati. Seruni FTI UNSA

2012 Volume 1, ISSN: 2302-1136 - 2088-0154.

[6] Rosa, A.S & M. Salahudin. Modul

Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek). Modula. ISBN:

(15)

9

[7] Meita Fitrialina. Pendidikan karakter.

http://blog.umy.ac.id/meitafitrialina/20

12/01/01/manfaat-permainan-tradisional-bagi-anak/ diakses pada

tanggal 30 mei 2013, jam 20:49. [8]

http://saung.igoscenter.org/Integrated _Development_Environment_%28IDE %29 diakses pada tanggal 30 Juli 2013 pukul 22.12 WIB.

[9]

http://carapedia.com/pengertian_defin

isi_game_info2144.html

diakses pada tanggal 30 Juli 2013 pukul 22.12 WIB.

[10]

http://jayaputrasbloq.blogspot.com/20 11/05/definisi-atau-pengertian-istilah-

kata_09.htmldiakses pada tanggal 30

Juli 2013 pukul 22.12 WIB. [11]

http://id.wikipedia.org/wiki/Eclipse_%2

8perangkat_lunak%29

diakses pada tanggal 03 agustus 2013 pukul 12.26 WIB.

[12]

http://darkx54.blogspot.com/2012/03/

pengertian-game.html

diakses pada jam 18.45 pada tanggal 28 Maret 2013

[13]

http://www.bantulonline.com/2011/1

2/permainan-tradisional-dakon.html

diakses pada jam 15.53 pada tanggal 28 Maret 2013

Gambar

Diagram  aktifitas  atau  activity  diagram  menggambarkan  workflow  (aliran  kerja)  atau  aktifitas  dari  sebuah  sistem  atau  proses  bisnis

Referensi

Dokumen terkait

Model hasil Analisis Regresi Poisson yang telah dilakukan dengan menggunakan 7 peubah penjelas yang telah dipilih, yaitu angka tidak melanjutkan sekolah, angka partisipasi

Praktik sesuai tugas dalam Buku Lab Praktik menyusun Neraca Saldo Blm Disesuaikan Selesai dihasilkan Neraca Saldo Blm Disesuai kan 5% (A)

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh yuniawiatika dengan judul “Upaya Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa dengan Metode Think Aloud Problem

Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh wilayah di KecamatanMedan Timur, dan sekaligus menjadi sampel dalam penelitian ini ( total sampling ). Hasil

[r]

Itik alabio memiliki persentase komponen karkas yang lebih tinggi dibandingkan dengan itik cihateup dan itik cihateup-alabio (CA) seperti persentase dada utuh,

Dengan kata lain, kepadatan leksikal, variasi leksikal, dan kerumitan struktur grammatika diantara buku-buku teks tersebut mengalami peningkatan dari satu level ke

Program Proyek Akhir Arsitektur Periode LXVI yang berjudul Panti Asuhan Katolik.. dengan baik dan