• Tidak ada hasil yang ditemukan

Resume Buku Telikungan Kapitalisme Globa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Resume Buku Telikungan Kapitalisme Globa"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Resume Buku, Telikungan Kapitalisme Global Dalam Sejarah Kebangsaan

Indonesia

Oleh Exsan Ali Setyonugroho

(2)

Buku ini merupakan pembacaan ulang sejarah Indonesia kaitannya dengan telikungan kapitalisme global. Mungkin pembacaan ulang ini taka sing bagi telinga kita, namun dari beberapa segi, banyak dari kita mungkin akan kaget bahkan tercengang setelah membaca analisis berbagai gerak sejarah serta sisipan analisis dan data di sana sini yang tergolong baru dan langka. Banyak dari analisis penulis yang segar dan otentik, bahkan tak dapat kita temukan dalam wacana resmi yang telah lama kita kaji di bangku sekolahan.

Buku ini singkat dan padat namun akan memicu perdebatan. Banyak analisis dari penulis yang cenderung provokatif namun objektif. Bahkan meskipun penulis adalah cucu langsung dari pendiri Nadlatul Ulama (NU), K.H. Hasyim Asya’ri dan juga tentu saja dibesarkan dari kalangan NU tulen, namun ia tak segan-segan mengkritik NU sebagai sebuah organisasi yang bisa dimanfaatkan oleh Kapitalisme Global dalam penghancuran PKI tahun 1965-1966. Dalam bukunya, Hasyim Wahid mengatakan: “Operasi pelumpuhan PKI dilakukan terutama dengan menggunakan kekuatan NU. karena kenaifan dan kebodohannya, NU melakukan semua itu dengan segala kebanggaan dan ketulusan”. Ini menunjukan sikap yang tidak memihak dari penulis dan menunjukan bahwa penulis adalah kader NU kultural.

(3)

Pengaruh Kapitalisme Global sebelum Kemerdekaan

Mulai dari pengaruh internasional dalam menciptakan golongan baru Indonesia saat politik etis berlaku. Sehingga irama perlawanan untuk kemerdekaan menggunakan pemikiran-pemikiran barat, seperti munculnya organisasi Budi Oetomo yang merupakan organisasi pertama di Indonesia terbentuk dari kelas priyayi baru bentukan pendidikan barat. Karena sering mengenyam pendidikan modern ala barat dan didukung oleh perubahan-perubahan yang terjadi dinegara barat akibat munculnya negara-bangsa, akhirnya ada suatu semangat baru yang bernama nasionalisme berhasil mempengaruhi wacana kalangan masyarakat Hindia Belanda. Kita tahu faham nasionalisme sendiri berasal dari barat namun bisa membuat suatu gerakan untuk kemerdekaan. Semakin masif berkembangnya gerakan nasionalisme di kalangan Pemuda Indonesia, akhirnya bangsa Indonesia berhasil mengkonstruksikan faham kebangsaannya secara utuh dan terpadu melaui peristiwa yang monumental yaitu Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 yang kemudian melahirkan wacana negara-Bangsa Indonesia.

Selain faham nasionalisme, muncul juga faham komunisme akibat di Rusia terjadi Revolusi Bolshevik di Indonesia. Dengan ditandai beridinya Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 1920-an. Yang membuat kapitaisme global mengalami perlawanan yang sangat berarti kedepannya. Banyak pemberontakan dari PKI yang memiliki faham anti kapitalisme terjadi di Indonesia, ini membuat pihak kapitalisme global seperti AS dan Inggris berfikir lebih tajam dalam memasukan pengaruhnya di Indonesia.

(4)

perang dengan mencaplok negara-negara asia pasifik termasuk juga Indonesia. Hal inlah yang kemudian membuat kekuasaan politik Belanda atas Indonesia terampas direbut oleh Jepang.

Dalam Perang Dunia Ke-2 pihak axis setelah banyak mengalami kemenangan kini terbalik sering mengalami kekalahan beruntun, begitu juga di perang Pasifik lambat laun Jepang menuai kekalahan ditambah wilayahnya di bom atom oleh sekutu (Hiroshima dan Nagasaki). Hal inilah yang kemudian banyak mempengaruhi legitimasi Jepang atas Indonesia. Pihak jepang kemudian menjanjikan sebuah kemerdekaan untuk Indonesia dengan menggandeng tokoh-tokoh pejuang dan intelektual untuk bekerjasama demi kemerdekaan Indonesia dan melawan kekuatan sekutu. Hal inilah yang kemudian diamanfaatkan oleh pihak Indonesia dalam kesempatannya untuk memerdekakan diri.

Jepang kalah perang dengan sekutu, sesuai dengan sejarah dan kebiasaan perang, bahwa pihak yang kalah harus menyerahkan wilayah kekuasaanya kepada yang menang, termasuk Indonesia. Namun berkat kelicikan Jepang dan kemahiran acrobat Soekarno dan kawan-kawan, akhirnya lahirlah negara Indonesia pada tahun 1945. Disini jelas bahwa kemerdekaan Indonesia-pun sebenarnya tidak luput dari pengaruh situasi global dunia Internasional.

Pada Masa Kemerdekaan

Pada saat Indonesia merdeka,banyak pula negara-bangsa yang juga muncul akibat perang dunia ke-2. Namun masih ada ancaman dari pihak yang menang dalam perang Duni ke-2 untuk kembali menguasai secara fisik negara-negara jajahan. Di Indonesia sendiri masuknya asing secara fisik ditandai dengan pasukan sekutu yang mendarat dan melakukan blockade demi blockade di Indonesia setelah kemerdekaan Indonesia, Ini dinamai sebagai revolusi fisik atau perang kemerdekaan. Untuk merspon kedatangan sekutu yang akan mulai kembali menjajah Indonesia maka para Ulama NU pada tanggal 21 Oktober 1945 mengeluarkan Resolusi Jihad yang berisi seruan perang suci bagi kaum muslim untuk mengangkat senjata untuk mempertahankan wilayah kedaulatan RI dari tangan Sekutu. Dan usaha pihak sekutu tersebut tidak berhasil mengingat kondisi dunia sekarang sudah berubah, sudah tidak jamannya lagi penjajahan secara fisik karena akan banyak dikecam oleh berbagai pihak.

(5)

Indonesia. Pada bulan Juli 1944 negara-negara kapitalis-imperialis mengadakan pertemuan di Bretton Woods untuk merumuskan strategi baru menghadapi negara-negara baru pula. Strategi baru itu yakni berbentuk modal atau penguasaan ekonomi di negara-negara yang baru merdeka. Negara-negara ini pasti akan banyak membutuhkan bantuan dana terkait usahanya membangun negeri, maka kebanyakan dari negara-negara dunia ke-3 tergiur dengan bantuan-bantuan dari kapitalisme-global tersebut.

Maka mereka pertama membentuk World Bank dan IBRD yang beroprasi pada tahun 1946, lembaga ini berfungsi memberikan pinjaman kepada negara-negara yang baru merdeka atau hancur akibat PD II kemudian pada 1947 mereka mendirikan IMF yang berfungsi memberikan pinjaman namun dengan persyaratan-persyaratan tertentu. Ketiga mereka mendirikan GATT beroperasi pada 1947 yang berfungsi memajukan dan mengatur perdagangan dunia agar sesuai dengan ritme, irama dan kepentingan kapitalis. Hal ini masuk secara sistematif, masif dan terstruktur setelah Orde Baru berkuasa yang telah berhasil menggulingkan presiden Soekarno. Orde Baru berhasil mendepak Soekarno dari kepemimpinan itupun adalalah permainan juga dari Kapitalisme Global.

Karena Soekarno terutama pada saat itu menerapkan Konsep NASAKOM (Nasionalis, Agama dan Komunis ) sehingga ia menolak langsung pengaruh barat di Indonesia, serta usahanya menyatukan negara-negara dunia ke-3 dalam Konfrensi Asia-Afrika pada 1955 itu membuat pihak Kapitalisme Global meradang dan akhirnya merancang sebuah rekayasa sosial politik guna menjatuhkan Soekarno dengan membunuh PKI sebagai parner terbaik Soekarno kala itu. Terjadilah peristiwa berdarah G30S 1965. Dan setelahnya terjadi pembantaian atas orang-orang PKI yang banyak dilakukan oleh Militer dan Ormas-ormas.

(6)

Bercokolnya Orde Baru membuat keran investasi modal multinasional menjadi terbuka yang sebelumnya telah dipertahankan mati-matian oleh presiden Soekarno dalam berbagai kebijakannya, terutama konsep Trisakti yang mengkampanyekan berdikari (berdiri di kaki sendiri) dalam bidang ekonomi, berdaulat di bidang politik dan berkepribadian dalam kebudayaan. Orde baru mulai menghapus sejarah ataupun peran-peran presiden Soekarno.

Dalam pembangunan ekonomi, Orde baru menggunakan konsep yang digunakan oleh negara-negara kapitalis, yakni menggunakan konsep-konsep W.W. Rostow sebagaimana dipesankan oleh sang donor penyumbang utama investasi di Indonesia saat Orde Baru. Seperti tertuang dalam konsep the Stages of Growth; Five Stages Scheme dan sejanisnya.

Untuk merealisasikan konsep tersebut orba membuat kebijakan yang mengamankan pertumbuhan ekonomi, meski harus mengorbankan kepentingan bangsa dan mengabaikan amanat penderitaan rakyat sebagaimana tertuang dalam UUD 1945 dan terkandung dalam Pancasila. Semua rencana ini berjalan dengan mulus berkat bantuan para intelektual dan ekonom yang telah memperoleh pendidikan yang memadai dari Amerika, seperti mereka yang tergabung dalam Mafia Berkeley. Tak hanya itu orba juka didukung oleh sebuah dewan penasehat ekonomi (Economic Advisory Group) yang terdiri dari Warburg & Co., Lehman Brothers dan Lazard Freres. Mereka banyakmenyediakan pembiayaan bagi pemerintah orde baru sambil menunggu terbentuknya badan Inter Govermental Group on Indonesia (IGGI).

Pada masa ini, semangat orde baru talah di setir oleh modal multinasional dengan semangat-semangat modernitas, oleh karenanya semua perangkat sosial harus diubah dengan bentuk dan struktur formal yang modern. Maka konskwensinya, yang tak sesuai dengan kaidah ke-modernitas-an harus disingkirkan atau diubah sedemikian rupa sesuai kehendak orde baru. Ini dialami oleh kelompok tradisional NU (kalangan agama) dan PNI (kalangan nasionalis). Modernitas dalam hal ini bukan dipahami sebagai suatu spirit, cara pandang, pola pikir dan paradigm, tetapi lebih terlihat sebagai gaya hidup (life style), tampilan-tampilan formal yang bercorak kebarat-baratan inilah yang kemudian oleh Edward Said disebut sebagai Orientalisme

(7)

sangat anti dengan barat dan mencetuskan Trisakti ,salah satunya konsep “Berkepribadian dalam Kebudayaan”.

Perang Dingin selesai dan ditandai dengan peristiwa runtuhnya negara komunis Uni Soviet. Dengan berakhirnya perang dingin maka negara-negara kapitalis tidak lagi membutuhkan

buffer (tameng) untuk menghadapi komunisme. Akibatnya negara-negara dunia ketiga (termasuk Indonesia) yang selama ini menjadi buffer lantas kehilangan peran. Karena hal ini membuat pemerintahan Orba Rapuh. Maka dari itu, orientasi negara-negara kapitalis akan Indonesia bukan lagi membentengi dari serangan komunisme, melainkan hanya kepentingan bisnis atau ekonomi dan politik kebudayaan.

Maka dari itu ketika para mahasiswa banyak yang melakukan demontrasi atas kejenuhan yang dilakukan oleh pemerintah Orba selama 32 tahun, banyak dari negara-negara kapitalis yang masuk dan banyak menunggangi. Maka dari itu sebenarnya proses reformasi bukan semata-mata merupakan perjuangan rakyat Indonesia, namun menurut istilah penulis ada “tangan-tangan gaib”` yang ikut bermain sehingga kekuatan politik Soeharto yang begitu kuat dan mengakar bisa runtuh hanya dalam waktu tiga bulan. Tangan-tangan gaib yang dimaksud adalah kapitalisme global. Dalam hal ini Francis Fukuyama dengan bukunya The End History juga mengatakan demikian. Reformasi kali ini merupakan scenario dunia internasional dalam mempertahankan kepentingannya di Indonesia. Karena ada kesamaan kepentingan antara kapitalisme global Internasional dengan kekcewaan sebagian rakyat Indonesia yang mengalami

rising expectations maka proses reformasi dapat berjalan. Oleh sebab itu disini kita bisa mengatakan bahwa saat Soeharto naik menjadi presiden dan kemudian lengser itu semua berkat dari tangan-tangan kapitalisme global.

(8)

Masa Reformasi

Pada saat reformasi banyak masayarakat yang sering termakan isu keburukan Militer dan kemudian menghujat militer. Sebenaranya hal itu sudah di sosialisasikan melalui konsep supremasi sipil yang terdidik oleh dua sosiolog Inggris A. Giddens dan R. Dahrendorf. Dampak dari itu bahwa militer sudah tidak dibutuhkan lagi, dan juga dianggap sebagai faktor yang mengambat tumbuhnya ekonomi yang sehat dan dinamis.

Kemudian dalam hal pemilihan umum, kapitalisme global juga berperan di era reformasi ini. Agar pemilihan berjalan dengan baik, maka dibuatlah sebuah scenario yang bisa mengganti aktor-aktor yang sedang bermain. Dengan cara ini, secara retorik dapat dikatakan bahwa sesungguhnya telah terjadi reformasi di Indonesia melalui pergantian sejumlah tokoh tang bermain. Dalam rangka mewujudkan cita-cita tersebut, maka negara-negara barat menyokong terjadinya pemilu di Indonesia, sebagai mekanisme yang legal dan konstitusional untuk melakukan pergantian pemain. Maka bisa kita maklumi kalau dunia internasional memiliki antusianisme tinggi atas pelaksanaan pemilu di Indoensia. Melihat hasilo pemilu yang ada, nampaknya hampir bisa dipastikan tidak terjadi perubahan kebijakan yang mendasar dalam sisitem ekomomi dan politik Indonesia. Tokoh-tokoh yang akan naik dalam tampuk kepemimpinan masih didominasi oleh mereka-mereka yang mempertahankan wacana developmentalisme-modernisme.

Dalam membaca Jean Baudrillard berjudul Simulatuions bahwa Semua itu mengindikasikan adanya kenyataan buatan (virtual reality) yaitu suatu penampakan semu demokrasi dimana terdapat parta-partai peserta pemilu, panitia pemilu, pengawas pemilu, para pemilih, bahkan pula demonstrasi yang menuntut diusutnya kecurangan-kecuranagn pemilu, yang semuanya itu hanya melegitimasi demokrasi prose-dural tanpa membahas subtansi kadaulatan rakyat itu sendiri.

(9)

Itulah sebagain kecil keterkaitan kapitalisme global dalam sejarah Kerbangsaan di Indonesia. Dalam buku ini banyak contoh-contoh yang lebih banyak mengenai hal tersebut. Dengan analisis yang kritis dan tajam serta ke-objektivan penulis membuat buku ini sangat baik untuk dibaca oleh semua kalangan. Ada tulisan di akhir yang kemudian membuat Gong dari buku ini terkait sikap kita dengan kapitalisme global yang mencengkram Indonesia, namun saya tidak akan menjelaskannya agar pembaca semuanya bisa tertarik dan membaca buku ini. selamat membaca…

Identitas Buku

Judul Buku : Telikungan Kapitalisme Global Dalam Sejarah Kebangsaan Indonesia

Penulis : Hasyim Wahid

Tahun : 1999

Penerbit : LKiS

Kota : Yogyakarta

Referensi

Dokumen terkait