• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PANDUAN FASILITASI perguruan KEMENPORA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BUKU PANDUAN FASILITASI perguruan KEMENPORA"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN

PETUNJUK TEKNIS FASILITASI KEGIATAN BAGI ORGANSASI KEPEMUDAAN

Tahun 2015

DEPUTI PEMBERDAYAAN PEMUDA KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

P

uji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat serta hidayah-Nya, kami dapat menyusun Panduan

(2)

negara. Adapun salah satu sumber daya pembangunan yang penting adalah terletak pada kemampuan dari sumberdaya manusianya khususnya mereka yang masuk dalam kategori produktif termasuk pemuda. Sehingga pemuda memiliki kontribusi signifikan atas keberhasilan pembangunan nasional.

Melihat posisi strategis pemuda inilah maka pemerintah sadar dan menempatkan pemuda sebagai investasi pembangunan Kepemudaa. Penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan potensi pemuda menjadi amanat Undang-Undang No. 40 Tahun 2009 sebagai strategi peningkatan peran pemuda dalam pembangunan.

Salah satu upaya dalam rangka pemberdayaan pemuda adalah melalui organisasi kepemudaan yang merupakan wadah aktivitas pemuda. Melalui organisasi, pemuda dapat bersosialisasi, berkegiatan, dan berkreasi sambil meningkatkan kualitas diri dan membentuk karakter. Organisasi pemuda yang dinamis dipercaya mampu membentuk kualitas dan karakter unggul pemuda.

Melalui fasilitas kegitan bagi Organisasi Kepemudaan berupa pemberian dana untuk kegiatan yang diberikan melalui AsistenDeputi Organisasi Kepemudaan, Deputi Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga, diharapkan dapat meningkatkan mutu dari Organisasi dimaksud.

Semoga Panduan ini bermanfaat bagi kita sebagai acuan dalam melaksanaan fasilitasi bagi organisasi kepemudaan di Indonesia.Kepada seluruh pihak yang turut membantu tersusunnya panduan ini, kami ucapkan terima kasih.

Asisten Deputi Organisasi Kepemudaan

Mandir Achmad Safi’i, S.Pd, M.Si NIP. 19591228 198204 1 001

P

elayanan kepemudaan mempunyai arah untuk meningkatkan partisipasi dan peran aktif pemuda dalam membangun jati dirinya. Selain itu, pelayanan kepemudaan diarahkan untuk menumbuhkan dinamika budaya berprestasi dan semangat profesionalitas dalam rangka

(3)

mencapai pemuda yang maju, mandiri dan berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing tinggi, untuk mendorong pemberdayaan Organisasi Kepemudaan secara efektif, efisien dan berkelanjutan

Paradigma pembangunan kepemudaan adalah memposisikan pemuda sebagai subjek pembangunan, tidak lagi menjadi objek seperti masa lalu. Organisasi Kepemudaan sebagai salah satu wadah strategis untuk peningkatan potensi pemuda dapat digunakan menjadi pabrik pencetak sumber daya manusia yang mumpuni dan berwawasan kebangsaan.

Potensi organisasi Kepemudaan yang sangat besar diharapkan semakin mengokohkan fungsi pemuda sebagai agen perubahan, kekuatan moral dan kontrol sosial. Dari beragam fakta membuktikan, bahwa inovasi dan kreativitas pemuda mampu memberikan sumbangsih dalam bidang pengetahuan dan keterampilan. Pemuda juga sudah membuktikan dari catatan sejarah, mampu berperan sebagai kontrol sosial, baik dalam pelaksanaan pembangunan maupun dalam roda pemerintahan dan kehidupan bernegara.

Sehubungan dengan hal tersebut, kami menyambut baik kegiatan Fasilitasi Organisasi Kepemudaan untuk mendorong diselenggarakannya kegiatan peningkatan mutu pengelolaan organisasi kepemudaan yang maju, mandiri dan professional.

Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda

Dr. Yuni Poerwanti, M.Pd NIP : 19600620 198601 2 001

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

Kata Pengantar Asisten Deputi Organisasi Kepemudaan……… Kata SambutanDeputi Bidang Pemberdayaan Pemuda ...

2 Bab II Program Fasilitasi Kegiatan Bagi Organisasi Kepemudaan . Bab III Mekanisme Pelaksanaan Program ... 17

A. Sosialisasi ... 17

B. Pengajuan Proposal... 17

C. Penilaian ... 19

D. Penetapan ... 20

E. Perjanjian Kerjasama (MoU) ... 20

F. Pencairan Dana Fasilitasi Kegiatan Bagi Organisasi Kepemudaan 21 G. Pelaksanaan Kegiatan ... 21

H. PelaporanKegiatan dan Akuntabilitas Keuangan 21 Bab IV Monitoring dan Evaluasi ... 23

(5)

A. LATAR BELAKANG

Organisasi Kepemudaan memiliki peran yang sangat penting dalam upaya turut mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum. Kiprah organisasi Kepemudaan dapat dirunut sejak masa perjuangan sebelum kemerdekaan hingga saat ini. Peran organisasi Kepemudaan selalu berkaitan dengan tahapan sejarah bangsa.

Potensi organisasi Kepemudaan yang sangat besar diharapkan semakin mengokohkan fungsi pemuda sebagai agen perubahan, kekuatan moral dan kontrol sosial. Dari beragam fakta membuktikan, bahwa inovasi dan kreativitas pemuda mampu memberikan sumbangsih dalam bidang pengetahuan dan keterampilan. Pemuda juga sudah membuktikan dari catatan sejarah, mampu berperan sebagai kontrol sosial, baik dalam pelaksanaan pembangunan maupun dalam roda pemerintahan dan kehidupan bernegara. Kebangkitan Nasioanal 1908, Sumpah Pemuda 1928, Proklamasi Kemerdekaan RI 1945 hingga Reformasi 1998 dimotori oleh gerakan pemuda.

Pada era reformasi sekarang ini, dunia kepemudaan berkembang cukup dinamis, tidak saja dari aspek gerakannya tetapi juga pada jumlah lembaganya. Perkembangan organisasi pemuda semakin meningkat dengan aneka ragam tujuan pembentukkan.

Saat ini, di seluruh Indonesia, diperkirakan terdapat kurang lebih 277.298 unit Organisasi Kepemudaan yang tersebar mulai dari tingkat nasional hingga tingkat kelurahan/desa. Jumlah ini berdasarkan data dari organisasi kemasyarakatan pemuda yang tersturktural dan bersifat formal, serta memiliki hirarki level organisasi yang jelas. Secara kuantitatif, jumlah pemuda yang aktif di Organisasi Kepemudaan diasumsikan mencapai lebih dari 6.000.000 (enam juta) orang, yang tersebar di seluruh pelosok tanah air serta dari berbagai macam latar belakang pendidikan dan strata sosial.

Dijelaskan dalam Pasal 40 Undang–undang No. 40 Tahun 2009 tentangKepemudaan, yang dimaksud dengan Organisasi Kepemudaan adalah;

(6)

2. Organisasi kepemudaan dapat dibentuk berdasarkan kesamaan asas, agama, ideologi, minat dan bakat, atau kepentingan, yang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Organisasi kepemudaan juga dapat dibentuk dalam ruang lingkup kepelajaran dan kemahasiswaan.

4. Organisasi kepemudaan berfungsi untuk mendukung kepentingan nasional, memberdayakan potensi, serta mengembangkan kepemimpinan, kewirausahaan, dan kepeloporan.

Paradigma pembangunan kepemudaan adalah memposisikan pemuda sebagai subjek pembangunan, tidak lagi menjadi objek seperti masa lalu. Organisasi Kepemudaan sebagai salah satu wadah strategis untuk peningkatan potensi pemuda dapat digunakan menjadi pabrik pencetak sumber daya manusia yang mumpuni dan berwawasan kebangsaan.

Dalam grand design pembangunan nasional kepemudaan, dijelaskan bahwa Organisasi Kepemudaan mendapat posisi penting dan strategis dalam melaksanakan berbagai upaya pembangunan kepemudaan yang meliputi penyadaran, pemberdayaan dan pengembangan. Hal ini disikapi oleh Pemerintah sesuai dengan Undang-UndangNo. 40 tentang Kepemudaan, yakni pemerintah dan pemerintah daerah wajib memfasilitasi organisasi kepemudaan, organisasi kepelajaran dan organisasi kemahasiswaan dalam lingkup penyadaran, pemberdayaan dan pengembangan kepemimpinan, kewirausahaan serta kepeloporan pemuda.

Meningkatnya permasalahan apabila tidak memperoleh perhatian yang serius mengakibatkan nantinya dapat masalah sosial yang cukup tinggi pula. Beberapa masalah sosial yang diakibatkan diantaranya penyalahgunaan narkoba, kriminalitas, pergaulan bebas, premanisme, trafficing, dan lain sebagainya. Kondisi tersebut akan mengganggu pembangunan di segala bidang dan stabilitas nasional.

Oleh karena itu, Kementerian Pemuda dan Olahraga RI memandang perlu untuk membuat program Fasilitasi Kegiatan bagi Organisasi Kepemudaan, sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan patriotisme, dinamika budaya prestasi, semangat profesionalitas serta meningkatkan partisipasi dan peran aktif pemuda dalam membangun dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka Petunjuk teknis tentang Fasilitasi Kegiatan bagi Organisasi Kepemudaanini disusun, dalam rangka memberikan panduan kepada pengelola program, Organisasi Kepemudaan, dan

(7)

B. DASAR

1. Undang-undang Dasar Tahun 1945;

2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Perencanaan Pembangunan Nasional; 4. Undang – undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor: 7 Tahun 2004 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM);

6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor: 47 Tahun 2009 Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia.;

7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara.

8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P Tahun 2009; Tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II Periode 2009-2014.

9. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 Tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010;

10. Peraturan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga RI Nomor: 193 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pemuda dan Olahraga RI.

C. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari PanduanFasilitasi Kegiatan bagi Organisasi Kepemudaanadalah sebagai petunjuk teknis dalam mempersiapkan, merencanakan mengorganisasikan dan mengelola programFasilitasi Kegiatan Bagi Organisasi Kepemudaan.

Tujuandari penerbitan PanduanFasilitasi Kegiatan bagi Organisasi Kepemudaanini adalah untuk mempermudah pemahaman segenap unsur yang terlibat dalam penyelenggaraan program kepemudaan untuk melaksanakan keseluruhan proses pelaksanaan program sehingga dapat berlangsung secara efisien, efektif, akuntabel dan berkelanjutan.

(8)

Petunjuk teknis Fasilitasi Kegiatan bagi Organisasi Kepemudaan terdiri darilima (5) bab, yaitu :

Bab I

Memuat pendahuluan yang berisi uraian tentang latar belakang yang mendasari arti penting dari keberadaan program Kepemudaan, maksud dan tujuan serta ruang lingkup pedoman program Fasilitasi Kegiatan bagi Organisasi Kepemudaan.

Bab II

Memuat substansi program Fasilitasi Kegiatan bagi Organisasi Kepemudaanyang berisi tentangpengertian, tujuan, sasaran, persyaratan, bentuk kegiatan, hasil yang diharapkan oleh pengelola program dan tim verifikasi.

Bab III

Memuat mekanisme penyelenggaraan program Fasilitasi Kegiatan bagi Organisasi Kepemudaanyang berisi tahapan dan proses pnyelenggaraan program antara lain:

sosialisasi, penyusunan dan pengajuan proposal, penilaian, verifikasi, penetapan, perjanjian kerjasama (MOU) pencairan dana, pelaksanaan kegiatan, dan laporan kegiatan.

Bab IV

Memuat monitoring dan evaluasi, audit program Fasilitasi Kegiatan Bagi Organisasi Kepemudaan.

Bab V

Penutup

E. MANFAAT KEGIATAN

Manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini adalah :

1. Terwujudnya partisipasi aktif pemuda dalam aktivitas organisasi kepemudaan;

2. terbukanya peluang pemuda untuk pemuda dapat bersosialisasi, berkegiatan, dan berkreasi dalam peningkatan kualitas diri dan pembentukan kualitas dan karakter unggul pemuda;

3. Terwujudnya peran serta organisasi kepemudaan dalam penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan pemuda;

(9)

5. Terciptanya iklim kondusif dalam rangka pengembangan wawasan, kreativitas, minat dan bakat pemuda;

6. Terciptanya ketertiban administrasi dan akuntabilitas organisasi kepemudaan;

7. Terwujudnya pertanggungjawaban organisasi kepemudaan terhadap masyarakat khususnya pemuda itu sendiri.

8. Meningkatnya peran serta organisasi kepemudaan dalam pembangunan nasional diberbagai bidang ilmu pengetahuan dan kemasyarakatan,

9. Berkembangnya organisasi kepemudaan untuk melahirkan organisasi kepemudaan baru di Indonesia sebagai wujud dari tujuan pemberdayaan kepemudaan,

10. Meningkatnya mutu pengelolaan (manajemen) organisasi kepemudaan menuju organisasi yang maju, mandiri dan professional,

11. Meningkatnya animo pelajar, mahasiswa dan pemuda untuk masuk pada dan berkiprah dalam organisasi kepemudaan;

(10)

BAB II

PROGRAM FASILITASI KEGIATAN BAGI

ORGANISASI KEPEMUDAAN

A. PENGERTIAN

1. Program Fasilitasi Kegiatan yang diperuntukan bagi Organisasi Kepemudaanmerupakan salah satu program yang diselenggarakan oleh Asisten Deputi Organisasi Kepemudaan, Deputi Pemberdayaan Pemuda, Kementerian Pemuda dan Olahraga, dalam rangka memberikan fasilitasi terhadap berbagai kegiatan kepemudaan yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan kepemudaan dan melalui program ini diharapkan dapat menumbuh kembangkan kesadaran pemuda, pengembangan kemampuan pemuda serta peningkatan kualitas pemberdayaan pemuda Indonesia;

2. Fasilitasi Kegiatan Bagi Organisasi Kepemudaan adalah dana yang berasal dari DIPA Kementerian Pemuda dan Olahraga yang pengunaannya dilakukan oleh Organisasi Kepemudaan akan tetapi biaya yang dipergunakanya dari Kemenpora;

3. Organisasi Kepemudaan adalah organisasi yang dibentuk oleh pemuda berdasarkan kesamaan asas, agama, ideologi, minat, bakat atau kepentingan yang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang–undangan (Pasal 40 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan);

(11)

B. TUJUAN FASILITASI

Tujuan programFasilitasi Kegiatan bagi Organisasi Kepemudaanantara lain :

1. Memberikan fasilitas bagi organisasi kepemudaan yang berkonsentrasi pada Pemberdayaan Kepemudaan;

2. Memberikan pelayanan bagi pemuda, mahasiswa dan pelajar; 3. Memberikan pelayanan kepada organisasi kepemudaan;

4. Memberikan apresiasi terhadap berbagai kegiatan kepemudaan yang diselenggarakan oleh berbagai organisasi kepemudaan;

5. Memberikan fasilitasi kegiatan bagi organisasi kepemudaan;

6. Menunjukkan komitmen pemerintah dalam pelaksanaan pelayanan kepemudaan; 7. Meningkatkan dinamisasi organisasi kepemudaan di tanah air;

8. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penyelenggaraan kegiatan kepemudaan; 9. Mendorong peningkatan kepedulian dan partisipasi aktif organisasi kepemudaan; 10. Meningkatkan peran serta organisasi kepemudaan dalam memajukan dunia

kepemudaan;

11. meningkatkan penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan potensi kepemudaan;

12. Membangun sinergi positif antara pemerintah, masyarakat dan pemangku kepentingan dalam rangka pembangunan kepemudaan; dan

13. Menjadi daya tarik pelajar, mahasiswa dan pemuda serta diharapkan perannya dalam masyarakat.

C. PEMBERI BANTUAN

Yang memberikan fasilitas dalam kegiatan ini adalah Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui Asisten Deputi Organisasi Kepemudaan, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda dengan menggunakan anggaran DIPA Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2015.

(12)

Penerima fasilitasi pada program kegiatan ini adalah organisasi kepemudaan baik di pusat maupun di daerah.Kegiatan Pemberian fasilitasi kepada Lembaga Kepemudaan pada tahun 2015 diberikan kepada organisasi kepemudaan yang memiliki legalitas dan kelengkapan administrasi sesuai dengan aturan yang ada baik di tingkat lokal maupun nasional.

B. ALOKASI ANGGARAN

Alokasi anggaran yang disediakan pada program kegiatan ini dibagi ke dalam 2 (dua) kategori paket yaitu : paket pertama sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah dan paket yang kedua adalah sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah).

Adapun komponen yang dibiayai dalam fasilitasi kegiatan ini meliputi:

1. ATK,

2. Seminar kit,

3. Akomodasi dan Konsumsi,

4. Transport (panitia, nara sumber, peserta), 5. Honor (panitia, nara sumber, peserta), 6. Pelaporan dan Dokumentasi,

7. Penghargaan/hadiah,

8. Pajak terkait pengeluaran di atas sesuai peraturan pajak PPN dan PPh,

Penggunaan dana bantuan adalah untuk pelaksanaan kegiatan sesuai dengan pengajuan proposal yang telah disetujui dengan aturan penggunaan sesuai persyaratan.

E. KEGIATAN YANG DIFASILITASI

Kegiatan yang dapat didukung melalui Fasilitasi Kegiatan Bagi Organisasi Kepemudaan adalah kegiatan-kegiatan yang termasuk bidang kegiatan di bawah ini:

1. Fasilitasi Kegiatan konsolidasi organisasi

2. Fasilitasi Kegiatan peningkatan kapasitas organisasi Kepemudaan 3. Peningkatan Wawasan dan Kreatifitas

4. Peningkatan Kapasitas Pemuda melalui Organisasi Kepemudaan 5. Peningkatan Jasa

6. Peran serta dan partisipasi aktif Organisasi Kepemudaan dalam penyelenggaraan kegiatan dan Penguatan Jaringan organisasi nasional regional, maupun Internasional. 7. Pemberdayaan ekonomi pemuda

8. Perlombaan dan Rally.

(13)

Bentuk kegiatan yang dapat didukung melalui Fasilitasi Kegiatan Bagi Organisasi Kepemudaan antara lain :

1. Fasilitasi Kegiatan konsolidasi organisasi

a. Musyawarah Organisasi Kepemudaan Tingkat Nasional (Munas, Kongres, Muktamar, Pertemuan Nasional, atau kegiatan lain yang sejenis)

b. Musyawarah Reguler Organisasi Kepemudaan Tingkat Daerah (Musda, Muscab, Konferensi atau kegiatan lain yang sejenis)

c. Rapat Kerja Organisasi Kepemudaan Tingkat Nasional (Rakernas) d. Rapat Koordinasi Organisasi Kepemudaan Tingkat Nasional (Rakornas) e. Rapat Kerja Organisasi Kepemudaan Tingkat Daerah (Rakerda)

f.Safari kepemudaan dalam rangka Pemberdayaan Pemuda g. Workshop, seminar, sarasehan dan semiloka.

h. Bakti Sosial Kepemudaan i.Gebyar Kepemudaan

2. Fasilitasi Kegiatan peningkatan kapasitas organisasi Kepemudaan

a. Usia Pemanfaat minimal 16 Tahun dan maksimal 30 Tahun yang dibuktikan dengan KTP/SIM dan kartu lainnya

b. Jika Pengurus organisasi

kepemudaan/lembaga/yayasan/forum sudah Berumur Diatas 30 Tahun maka pengurus harus Melampirkan surat Keputusan Lembaga tentang Panitia Pelaksanaan Kegiatan yang berumur dibawah 30 Tahun.

c. Pelatihan kaderisasi Pengurus

Organisasi

d. Pelatihan Pengelolaan Program

3. Pelatihan Peningkatan JaringanPeningkatan Wawasan dan Kreatifitas a. Lokakarya Tematik

1) Peningkatan Nasionalisme dan Wawasan Kebangsaan

2) Pemilu dan Demokrasi

3) Pengelolaan Sumber Daya Alam

4) Privatisasi dan Pemenuhan Kebutuhan Rakyat 5) Peran Pemuda Bagi Poleksosbudhankam

b. Pelatihan Analisis Sosial, ekonomi dan lingkungan

4. Peningkatan Kapasitas Pemuda melalui Organisasi Kepemudaan

(14)

c. Pelatihan Ideologi Tepat guna dan Teknologi Informasi Tepat guna

5. Peran serta dan partisipasi aktif Organisasi Kepemudaan dalam penyelenggaraan kegiatan dan Penguatan Jaringan organisasi nasional regional, maupun Internasional.

G. PAKET FASILITASI

Paket bantuan yang diberikan berdasarkan bentuk kegiatan, pola kegiatan dan penerima manfaat atau peserta yang mengikuti kegiatan. Adapun perinciannya sebagai berikut :

1. Paket Rp.

50.000.000,-2. Paket Rp.

100.000.000,-H. PERSYARATAN

Kelengkapan persyaratan yang harus dipenuhi oleh Organisasi Kepemudaan untuk memperoleh Fasilitasi Kegiatan bagi Organisasi Kepemudaanadalah sebagai berikut :

1. Usia Pemanfaat minimal 16 Tahun dan maksimal 30 tahun yang dibuktikan dengan KTP/SIM dan atau kartu identitas lainnya yang masih berlaku.

2. Memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. (AD/ART),

3. Memiliki Akte Notaris atau SK (Surat Keputusan)

4. Pengurus organisasi kepemudaan yang sudah Berumur Diatas 30 Tahun maka pengurus harus Melampirkan surat Keputusan Lembaga tentang Panitia Pelaksanaan Kegiatan yang berumur dibawah 30 Tahun.

5. Memiliki surat keterangan domisili dari kecamatan setempat,

6. Memiliki NPWP atas nama Organisasi Kepemudaan.

7. Memiliki Rekening Bank atas nama Organisasi Kepemudaan,

8. Memiliki Surat Keputusan (SK) Kepengurusan Organisasi dengan batasan Usia Sesuai dengan UU No. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan dibuktikan dengan melampirkan Foto Copy KTP dan atau Identitas lainnya bagi Ketua dan Sekretaris Organisasi Kepemudaan,

9. Khusus bagi Yayasan harus terdaftar di Kemenkumham,

10. Memiliki program kerja,

(15)

12. Mengajukan permohonan proposal fasilitasi kegiatan yang disampaikan kepada Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda dengan Cq. Asisten Deputi Organisasi Kepemudaan,

(16)

I. HASIL YANG DIHARAPKAN

1. Terwujudnya partisipasi aktif pemuda dalam aktivitas organisasi kepemudaan;

2. terbukanya peluang pemuda untuk pemuda dapat bersosialisasi, berkegiatan, dan berkreasi dalam peningkatan kualitas diri dan pembentukan kualitas dan karakter unggul pemuda;

3. Terwujudnya peran serta organisasi kepemudaan dalam penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan pemuda;

4. Terwujudnya partisipasi pemuda dan organisasi kepemudaan dalam pembangunan;

5. Terciptanya iklim kondusif dalam rangka pengembangan wawasan, kreativitas, minat dan bakat pemuda;

6. Terciptanya ketertiban administrasi dan akuntabilitas organisasi kepemudaan;

7. Terwujudnya pertanggungjawaban organisasi kepemudaan terhadap masyarakat khususnya pemuda itu sendiri.

J. PENGELOLA PROGRAM

Pengelola progran Fasilitasi Kegiatan Bagi Organisasi Kepemudaan dilaksanakan oleh Asisten Deputi Organisasi Kepemudaan pada Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga.

K. TIM VERIFIKASI

Untuk membantu pengelola program dalam proses penilaian dan verifikasI terhadap calon penerima program Fasilitasi Organisasi Kepemudaan dibentuk Tim Verifikasi yang beranggotakan dari Kedeputian terkait ditambah dari unsur Inspektorat

Tim verifikasi bertugas sebagai berikut :

1. Menyusun jadwal pelaksanaan,

2. Membuat panduan/petunjuk teknis pelaksanaan,

3. Memverifikasi kelengkapan administrasi dan keuangan proposal, 4. Menilai kelayakan kegiatan proposal,

5. Memverifikasi lapanan (fact finding),

(17)
(18)

BAB III

MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM

A. SOSIALISASI

Sosialisasi merupakan penyebarluasan informasi berkaitan dengan pelaksanaan program Fasilitasi Kegiatan Bagi Organisasi Kepemudaan. Sosialisasi ditujukan kepada seluruh Organisasi Kepemudaan, dan Kelompok-kelompok pemuda lainnya. Sosialisasi dapat dilakukan melalui Bimbingan Teknis, website, penyebaran surat edaran, poster, booklet, atau penempatan file buku panduan pada portal kemenpora serta disetiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Deputi Pemberdayaan Pemuda.

B. PENGAJUAN PROPOSAL

Calon penerima program Fasilitasi Kegiatan Bagi OrganisasiKepemudaanmenyusun proposal kegiatan organisasi kepemudaan kepada Deputi Pemberdayaan Pemuda denganCq.Asisten Deputi OrganisasiKepemudaan. Pengajuan proposal terdiri dari surat pengajuan dan lampiran proposal rencana kegiatan.

1. Surat Pengajuan proposal

Surat pengajuan asli dari organiasi kepemudaan yang di dalamnya memuat : Nomor surat

a. Perihal permohonan bantuan fasilitasi kegiatan, b. Tanggal surat,

c. Ditujukan kepada Deputi Pemberdayaan Pemuda Cq.Asisten Deputi Kepemudaan, d. Mengajukan permohonan fasilitasi yang disertasi dengan kegiatan, bentuk, dan paket

yang diajukan serta jumlah anggaran yang diajukan, e. Ditandatangani oleh pimpinan organisasi,

f. Terdapat stempel organisasi.

2. Proposal Kegiatan

Susunan proposal kegiatan memuat antara lain:

a. Halaman Depan 1) Judul Proposal,

(19)

4) Alamat lengkap Lembaga,

5) Sasaran serta hasil yang diharapkan dari kegiatan tersebut. 6) Waktu pelaksanaan,

7) Tempat pelaksanaan, 8) Panitia Pelaksana,

9) Peserta Kegiatan (jumlah, usia, domisili, pendidikan) 10)Metode Pelaksanaan Kegiatan

11)Pihak terkait,

12)Penjelasan tentang rencana kegiatan yang berisikan bentuk, metode dan rangkaian pelaksanaan kegiatan,

13)Penutup,

14)Tanda tangan Panitia dan Pimpinan Organisasi dan 15)Distempel organisasi

3) Akte Notaris/SK (Surat Keputusan) Organisasi Kepemudaan, 4) Surat Keterangan Domisili lembaga,

5) Surat Rekomendasi/mengetahui dari Dinas yang Menangani Kepemudaan, 6) Bagi Yayasan harus melampirkan surat keterangan Menkumham ,

7) NPWP atas nama lembaga,

8) Nomer Rekening Bank atas nama lembaga, 9) KTP Pengurus dan Panitia.

(20)

C. PENILAIAN

Proposal kegiatan yang telah diajukan oleh OrganisasiKepemudaanditerima oleh pengelola program yang selanjutnya diserakan kepada Tim Verifikasi untuk dilakukan proses penilaian dan verifikasi kelayakan calon penerima program Fasilitasi KegiatanOrganisasiKepemudaan. Proses penilai dilakukan secara obyektif dalam satu forum rapat Tim Verifikasi program Fasilitasi Kegiatan Kegiatan Organisasi Kepemudaan, yang meliputi :

1. Penilaian administrasi

Penilaian administrasi meliputi penilaian terhadap kelengkapan admnistrasi yang harus dipenuhi oleh OrganisasiKepemudaan, yaitu: adanya surat Permohonan bantuan Fasilitasi Kegiatan Bagi OrganisasiKepemudaanyang dilampiri dengan Proposal, AD/ART, Akte Notaris, Domisili, NPWP, Rekening Bank dan Struktur kepengurusan organisasi, surat dari dispora setempat.Permohonan fasilitasi yang tidak memenuhi kelengkapan administrasi tersebut tidak akan dinilai subtansi proposalnya.

2. Penilaian Substansi/isi proposal Penilain proposal meliputi :

a. Penilaian terhadap bentuk kegiatan yang akan dilakukan berkaitan dengan konsolidasi dan pengembangan kapasitas organisasi atau pemberdayaan pemuda.

b. Penilaian terhadap ketepatan tujuan dan sasaran kegiatan

D. PENETAPAN

Hasil penilaian Tim Verifikasi diserahkan kepada pengelola program untuk kemudian ditetapkan sebagai penerima Fasilitasi Kegiatan Bagi Organisasi Kepemudaan. Penetapan Penerima Fasilitasi Kegiatan Bagi Organisasi Kepemudaan dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

(21)

Setelah Tim Verifikasi Menyerahkan Hasil Penilaian Terhadap Proposal, Pejabat Pembuat Komitment Membuat Surat Keputusan Penetapan OrganisasiKepemudaanPenerima Bantuan Fasilitasi Serta Mempersiapkan Naskah Kerjasama (MoU) tentang penyaluran fasilitasi tersebut. MoU ditandangani oleh PPK dan Pengurus OrganisasiKepemudaan/Lembaga/Forum/Yayasansebagai penerima Fasilitasi Kegiatan. Atas dasar Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen dan MoU tersebut, bendahara mempersiapkan TUP (tambahan uang persediaan) atau dengan sistim Langsung (LS) yang selanjutnya diberikan kepada penerima fasilitasi sesuai dengan aturan yang berlaku dilengkapi dengan:

1. Ringkasan Perjanjian Kerjasama/MOU Fasilitasi, 2. Surat Perjanjian Kerjasama/MOU Fasilitasi, 3. Surat Permohonan Bantuan Fasilitasi, 4. Proposal,

5. Berita Acara Hasil Tim Verifikasi,

6. Surat Keputusan Penetapan Penerima Fasilitasi, 7. Surat Pernyataan Sanggup Melaksanakan Kegiatan, 8. Kuitansi pengeluaran sesuai SBU (standar biaya umum), 9. Surat sanggup membuat pertanggungjawaban kegiatan, 10. Surat sanggup membuat pertanggungjawaban keuangan.

F. PENCAIRAN DANA FASILITASI KEGIATAN BAGI ORGANISASI KEPEMUDAAN

Pencairan dana dilakukan dengan mekanisme Langsung (LS)dengan pelaporan menggunakansistem swakelola

G. PELAKSANAAN KEGIATAN

Program Fasilitasi Kegiatan Bagi Organisasi Kepemudaan dilaksankan setelah organisasi kepemudaan menanda tangani MOU. Fasilitasi kegiatan yang sudah diterima tidak diperkenankan untuk dipergunakan hal-hal sebagai berikut :

1. Pengeluaran-pengeluaran operasional rutin organisasi kepemudaan, seperti Alat Tulis Kantor, biaya listrik, air, gas dan telepon;

(22)

4. Pengeluaran–pengeluaran untuk pengadaan aset; 5. Pengeluaran untuk perbaikan sarana dan prasarana. 6. Pengeluaran untuk, penyewaan Gedung Kantor.

H. PELAPORAN KEGIATAN DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN

Setiap penerima fasilitasi wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada pengelola program Kegiatan Fasilitasi Bagi OrganisasiKepemudaanpaling lambat 15 (lima belas) hari setelah kegiatan selesai dilaksanakan. Penerima fasilitasi wajib menyampaikan Laporan Kegiatan disertai dengan Rekapitulasi Belanja pelaksanaan kegiatan kepada pengelola program yaitu, Asisten Deputi Organsasi Kepemudaan, Deputi Bidang Pemberdayan Pemuda, Kementerian Pemuda dan Olahraga. Laporan terdiri dari dua jenis yaitu laporan kegiatan dan laporan keuangan.

1. Laporan Kegiatan

Laporan kegiatan adalah laporan pelaksanaan kegiatan yang menggambarkan seluruh proses kegiatan yang dilengkapai dengan dokumen pendukung seperti undangan, nama pemuda yang terlibat dalam kegiatan, dan foto-foto kegiatan. Laporan kegiatan minimal memuat hal-hal pokok dari pelaksanaan kegiatan, antara lain:

a. Latar Belakang b. Dasar

c. Tujuan kegiatan d. Pokok-pokok kegiatan e. Bentuk kegiatan

f. Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan g. Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan h. Hasil yang dicapai

i. Realisasi anggaran j. Pelaksana kegiatan

2. Laporan Pertanggung Jawaban Keuangan

Laporan pertanggungjawaban keuangan merupakan satu kesatuan dari laporan kegiatan, Laporan pengeluaran anggaran biaya dibuktikan dengan serta dilampirkan dengan

(23)

b. Daftar Hadir, c. Foto-foto kegiatan,

d. Surat setoran pajak (PPH dan PPN)

e. Surat Pertanggung Jawaban Kegiatan dan Keuangan selambat-lambatnya diterima 2 Minggu Setelah Pelaksanaan.

(24)

BAB IV

MONITORING DAN EVALUASI

A. MONITORING

Monitoring dalam fasilitasi OrganisasiKepemudaandilakukan pada waktu pelaksanaan kegiatanatau pasca pelaksanaan kegiatan.

B. EVALUASI

Evaluasi terhadap Program Fasilitasi kegiatan OrganisasiKepemudaanadalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terencana dan sistematis dalam mengumpulkan dan mengolah data serta menyajikan informasi yang akan dipergunakan sebagai bahan pengambil keputusan untuk menentukan nilai dari Program Fasilitasi Kegiatan OrganisasiKepemudaan/Lembaga/Forum/Yayasanyang telah diselenggarakan. Apakah program tersebut memiliki manfaat dan nilai tambah bagi sasaran pemberdayaan pemuda, efektif dan efisien, berkelanjutan kesesuaian dengan norma yang berlaku di masayarakat secara sosial, budaya, ekonomi dan keamanan.

Evaluasi Program FasilitasiOrganisasiKepemudaanbertujuan untuk :

1. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas Program Fasilitasi Kegiatan Bagi Organisasi Kepemudaan,

2. Untuk menentukan keberlanjutan program,

3. Untuk Mengetahui apakah hasil dari penyelenggaraan program sesuai dengan yang diharapkan,

4. Untuk mengukur kinerja pengelola program atau seberapa besar keterlibatan pengelola program dalam pencapaian tujuan program,

(25)

Pelaksanaan evaluasi program mencakup langkah-langkah pengumpulan data, pengorganisasian data, analisis data, perumusan hasil evaluasi, kesimpulan dan rekomendasi. Hasil dari proses evaluasi disusun dalam sebuah laporan evaluasi program yang memuat antara lain : latar belakang, tujuan, sasaran, lingkup bidang yang dievaluasi, hasil evaluasi, rekomendasi, penutup, dan lampiran-lampiran.

Apabila hasil evaluasi penerima fasilitasi dinilai tidak memenuhi kewajibannya untuk menyampaikan laporan kegiatan dan pertanggungjawaban secara tertulis kepada Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, cq. Asisten Deputi Organisasi Kepemudaan maka dapat direkomendasikan untuk tidak menerima fasilitasi anggaran berikutnya atau sekurang-kurangnya jumlah nilai rupiah tidak dapat dinaikkan/ditambahkan.

C. PENGAWASAN DAN AUDIT KEUANGAN

(26)

BAB V

PENUTUP

Panduan bantuan fasilitasi bagi seluruh OrganisasiKepemudaanmerupakan petunjuk teknis Fasilitasi dan merupakan standarprima untuk dijadikan acuan bagi Organisasi Kepemudaan yang akan mendapatkan Fasulitasidari Pemerintah melalui APBN.Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pelaksanaan penyaluran fasilitasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga keseluruhan proses pelaksanaannya dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

Fasilitasi bagi OrganisasiKepemudaan dalam rangka upaya melakukan pemberdayaan, pengembangan dan penyadaran bagi Pemuda merupakan salah satu bentuk tanggungjawab dari pemerintahpemerintah daerah seperti yang diamanatkan pada Undang-undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan khususnya Pasal 51 ayat (1) untuk memfasilitasi aktivitas kepemudaan yang dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Program dan kegiatan ini merupakan stimulan untuk mendorong terbinanya sinergitas antara pemerintah dan masyarakat (pemuda) dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan kepemudaan serta untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya pemuda guna mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan.

Referensi

Dokumen terkait

UUD 1945 2002 telah menjadikan bangsa Indonesia tidak memiliki masa depan dalam penyelenggaraan Negara dalam mewujudkan pembangunan nasional dengan dihapuskannya

Provinsi Jawa Barat dalam penyelenggaraan pemerintah di bidang kesehatan pada permulaan zaman kemerdekaan/revolusi (17-08-1945) dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan yang dipimpin

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011- 2031.. Gedung Persatuan

Kandang burung puyuh dengan penyinaran cahaya lampu warna biru (P4) dan hijau (P3) menunjukkan umur pertama kali bertelur yang lebih cepat dibandingkan dengan

Trend penjualan produk sets/kits di Malaysia dalam lima tahun terakhir 2010 – 2014 menunjukkan pertumbuhan positif, yang dapat dikatakan bahwa pasar produk sets/ kits masih

a. Surat/Memorandum/Formulir permohonan pengadaan yang telah diverifikasi anggarannya pejabat terkait. Permintaan Penawaran Harga. Berita acara kemajuan pelaksanaan

(6) Kawasan RTH hutan kota perbatasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d berfungsi untuk mencegah kegiatan budidaya non kehutanan yang merupakan daerah rawan

fosfotidiletanolamin terbentuk dari reaksi antara 1,2 digliserida dan sitidindifosfat-etanolamin (CDP-etanolamin).CDp etanolamin dapat bereaksi dengan 1,2 digliserida