16
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Effendy (1995:4) penelitian eksplanatori (explanatory research) merupakan penelitian penjelasan yang menyoroti hubungan kausal antara variable-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.
3.2 Variabel Penelitian
Ada dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel pola asuh orang tua sebagai variabel bebas dan variabel kedisiplinan belajar sebagai variabel terikat. Sebagai variabel terikat maka kedisiplinan belajar siswa ditentukan dari pola asuh orang tuanya.
3.3 Definisi Operasional
Definisi operasional dari masing-masing variabel penelitian dikemukakan berikut ini:
1. Pola asuh orang tua
17 2. Kedisiplinan Belajar
Kedisiplinan belajar adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan siswa untuk melakukan aktivitas belajar yang sesuai dengan keputusan-keputusan, peraturan-peraturan dan norma-norma yang telah ditetapkan bersama, baik persetujuan tertulis maupun tidak tertulis antara siswa dengan guru di sekolah maupun dengan orang tua di rumah. Indikator kedisiplinan belajar terbagi menjadi kedisiplinan belajar saat di rumah, di sekolah, serta saat mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah.
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:80). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri 7 Salatiga yang meliputi 7 kelas (A-G). Adapun kelas VII tidak dipilih karena siswa-siswi di kelas tersebut belum terlihat perilaku yang berkenaan dengan kedisiplinannya dalam belajar. Sementara itu, kelas IX tidak dipilih karena siswa-siswinya sedang mempersiapkan diri untuk ujian sehingga tidak bisa dilibatkan dalam penelitian ini. Penetapan populasi ini berdasarkan rekomendasi dari guru pendamping saat penelitian dilakukan. Adapun jumlah populasinya adalah sebanyak 224 orang.
18
yang secara prestasi akademik kurang baik yang dikarenakan kurangnya disiplin dalam belajar. Hal tersebut tidak luput dari kurangnya perhatian dari orang tua didalam mengasuh anaknya. Adapun jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 56 orang siswa.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah penting dalam suatu penelitian karena data yang telah terkumpul akan dijadikan dasar untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk mendapatkan data yang sebenarnya dari suatu obyek penelitian, maka harus menggunakan teknik pengumpulan data yang tepat. Teknik pengumpulan data utama yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan angket atau kuesioner. Menurut Arikunto (2006:151) angket adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui.
Angket yang dibuat berdasarkan skala pola asuh orang tua dan skala kedisiplinan belajar. Skala pola asuh dibagi menjadi 3 bentuk, yaitu pola asuh authoritarian, permissive, dan authoritative mengacu pada Baumrind (dalam
Casmini, 2007:48). Indikator dalam instrumen pola asuh dibagi berdasarkan ketiga jenis pola asuh tersebut. Sedangkan untuk skala kedisiplinan belajar menggunakan indikator kedisiplinan belajar meliputi kedisiplinan belajar saat di rumah, di sekolah, serta saat mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah mengacu pada Arnasiwi (2013:45). Pemberian skor untuk masing-masing skala menggunakan empat pilihan jawaban yaitu: selalu (SL), sering (SR), jarang (JR), dan tidak pernah (TP). Adapun pemberian skor untuk pernyataan yang bersifat positif (favorable): SL diberi skor 4, SR diberi skor 3, JR diberi skor 2, TP diberi skor 1. Sedangkan pemberian skor untuk pernyataan yang bersifat negatif (unfavorable): SL diberi skor 1, SR diberi skor 2, JR diberi skor 3, TP diberi skor 4.
19
Tabel 3.1. Kisi-kisi Angket Pola Asuh Orang Tua dan Angket Kedisiplinan Belajar
No Variabel Sub Variabel Indikator Butir Jumlah
1 Pola asuh orang tua Pola asuh
2 Kedisiplinan belajar Kegiatan belajar di
rumah
Kegiatan siswa dalam mengerjakan tugas atau
Semua butir pada variabel pola asuh bersifat favorable
20 3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu angket. Suatu angket dikatakan valid jika pernyataan pada angket mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket. Pengujian validitas menggunakan teknik corrected item-total correlation. Angka pada kolom corrected item-total correlation menunjukkan nilai r hasil. Dasar pengambilan keputusannya
adalah (Ghozali, 2011:53) :
a. Jika r hasil positif, serta r hitung > r tabel, maka indikator atau variabel tersebut valid
b. Jika r hasil tidak positif, serta r hitung < r tabel, maka indikator atau variabel tersebut tidak valid.
Hasil pengujian validitas tahap 1 untuk variabel pola asuh orang tua ditampilkan pada Tabel 3.2. berikut ini.
Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Tahap 1 Variabel Pola Asuh Orang tua berdasarkan Sebaran Butir Pernyataan
Tipe Pola Asuh Nomor Butir Jumlah Butir Valid
Authoritarian 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10* 9
Authoritative 11, 12, 13, 14, 15, 16*, 17, 18, 19, 20 9 Permissive 21, 22, 23, 24*, 25, 26, 27, 28, 29, 30 9
Jumlah 27
Sumber: Data Primer diolah, 2017 Keterangan: * butir tidak valid
21
Berhubung ada tiga butir pernyataan yang tidak valid maka ketiga butir pernyataan tersebut dikeluarkan dari proses analisis pada pengujian validitas tahap 2. Hasil pengujian validitas tahap 2 untuk variabel pola asuh orang tua ditampilkan pada Tabel 3.3. berikut ini.
Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Tahap 2 Variabel Pola Asuh Orang tua berdasarkan Sebaran Butir Pernyataan
Tipe Pola Asuh Nomor Butir Jumlah Butir Valid
Authoritarian 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 9
Authoritative 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20 9
Permissive 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 30 9
Jumlah 27
Sumber: Data Primer diolah, 2017
Berdasarkan hasil uji validitas tahap 2 untuk variabel pola asuh orang tua diketahui bahwa nilai corrected item-total correlation atau nilai r hitung berkisar antara 0,236 s/d 0,479 dan ternyata semua butir pernyataan dinyatakan valid karena nilai r hitung > r tabel sebesar 0,222 (df = 54 ; α = 0,05).
Hasil pengujian validitas tahap 1 untuk variabel kedisiplinan belajar ditampilkan pada Tabel 3.4. berikut ini.
Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Tahap 1 Variabel Kedisiplinan Belajar berdasarkan Sebaran Butir Pernyataan
Indikator Nomor Butir Jumlah Butir Valid
Kegiatan belajar di rumah 2, 4, 8, 12, 13, 18*, 20 6 Kegiatan belajar di sekolah 1, 5, 6, 10, 14*, 15, 17, 19 7 Kegiatan siswa dalam
mengerjakan tugas
3, 7, 9, 11, 16 5
Jumlah 18
22
Berdasarkan hasil uji validitas tahap 1 untuk variabel kedisiplinan belajar diketahui bahwa nilai corrected item-total correlation atau nilai r hitung berkisar antara 0,068 s/d 0,570 dan ternyata terdapat dua butir pernyataan yang tidak valid karena nilai r hitung-nya < r tabel sebesar 0,222 (df = 54 ; α = 0,05).
Berhubung ada dua butir pernyataan yang tidak valid maka kedua butir pernyataan tersebut dikeluarkan dari proses analisis pada pengujian validitas tahap 2. Hasil pengujian validitas tahap 2 untuk variabel kedisiplinan belajar ditampilkan pada Tabel 3.5. berikut ini.
Tabel 3.5. Hasil Uji Validitas Tahap 2 Variabel Kedisiplinan Belajar berdasarkan Sebaran Butir Pernyataan
Indikator Nomor Butir Jumlah Butir Valid
Kegiatan belajar di rumah 2, 4, 8, 12, 13, 20 6 Kegiatan belajar di sekolah 1, 5, 6, 10, 15, 17, 19 7 Kegiatan siswa dalam
mengerjakan tugas
3, 7, 9, 11, 16 5
Jumlah 18
Sumber: Data Primer diolah, 2017
Berdasarkan hasil uji validitas tahap 2 untuk variabel kedisiplinan belajar diketahui bahwa nilai corrected item-total correlation atau nilai r hitung berkisar antara 0,255 s/d 0,557 dan ternyata semua butir pernyataan dinyatakan valid karena nilai r hitung > r tabel sebesar 0,222 (df = 54 ; α = 0,05).
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu angket yang merupakan indikator dari variabel. Suatu angket dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk pengujian reliabilitas dilakukan dengan membandingkan nilai Cronbach Alpha dengan nilai patokan. Sebuah variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Nunnally, dalam Ghozali, 2011:48).
23
Tabel 3.6. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pola Asuh Orang tua dan Variabel Kedisiplinan Belajar
Variabel Nilai Cronbach Alpha
Pola Asuh Orang tua 0,813
Kedisiplinan Belajar 0,795
Sumber: Data Primer diolah, 2017
Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang merupakan bagian tak terpisahkan dengan uji validitas seperti ditunjukkan pada Tabel 3.6 di atas tampak bahwa baik variabel pola asuh orang tua maupun kedisiplinan belajar masing-masing mempunyai nilai Cronbach Alpha > 0,70. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa kedua variabel penelitian tersebut dinyatakan reliabel.
3.7 Teknik Analisis Data
Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kedisiplinan belajar siswa SMP Negeri 7 Salatiga berdasarkan pola asuh orangtua maka teknik analisis yang digunakan adalah analysis of varians (ANOVA). Menurut Ghozali (2011:68) bahwa analysis of varians merupakan metode untuk menguji hubungan antara satu variabel terikat (skala metrik) dengan satu atau lebih variabel bebas (skala nonmetrik atau kategorikal dengan kategori lebih dari dua). Dasar pengambilan keputusan atas hipotesis penelitian adalah: