• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Peran Komite Sekolah di Gugus Abimanyu UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Peran Komite Sekolah di Gugus Abimanyu UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian evaluasi peran komite sekolah di Gugus Abimanyu UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung, adalah 4 (empat) SD terdiri dari tiga sekolah negeri dan satu sekolah swasta. Sekolah tersebut adalah (1) SD Negeri Kowangan Kecamatan Temanggung, (2) SD Negeri Madureso Kecamatan Temanggung, (3) SD Negeri Guntur Kecamatan Temanggung, (4) SD IT Temanggung.

1. SD Negeri Kowangan Kecamatan Temanggung

Lokasi SD Negeri Kowangan Kecamatan Temanggung terletak Jl. Stadion Bhumi Phala No. 13A Temanggung. Letak lokasi di tengah kota yang strategis memudahkan masyarakat atau pihak-pihak yang berkepentingan mudah untuk menjangkaunya.

(2)

50

Selopampang, Kecamatan Tembarak, dan Kecamatan Kedu. Keberadaan Komite Sekolah sangat mendukung dengan adanya jalinan kerjasama dan selalu memotivasi pelaksanaan KBM dan kegiatan lainnya mengimplementasikan visi dan misi serta mencapai tujuan sekolah.

2. SD Negeri Madureso Kecamatan Temanggung

SD Negeri Madureso Kecamatan Temanggung didirikan dan beroperasi mulai tahun 1926. Berada di Desa Madureso dan mempunyai luas tanah 1.365 m. Jumlah guru/karyawan 12 orang dan siswa 180 orang yang terbagi dalam 6 rombel.

Untuk memimpin dan mengoperasikan sebuah organisasi dengan berhasil, perlu untuk mengarahkan dan mengendalikannya dengan cara sistematis dan transparan. Keberhasilan dapat tercapai dari implementasi dan pemeliharaan sistem manajemen yang didesain untuk selalu memperbaiki kinerja sambil menanggapi kebutuhan semua pihak berkepentingan.

3. SD Negeri Guntur Kecamatan Temanggung

(3)

51 Jumlah siswa 106 yang terbagi dalam 6 rombel dengan guru/karyawan berjumlah 6 orang

4. SDIT Cahaya Insani

SDIT Cahaya Insani dikelola oleh Yayasan Fi Ahsani Taqwim. Lokasi sekolah di Jl. Dewi Sartika 5 C Temanggung,berdampingan dengan MAN Temanggung, Kantor Pelayanan Pajak, BRI Pratama, dan Kantor Satlantas Polres Temanggung. Didirikan pada tahun 2002 dengan jumlah siswa 31 orang. Seiring dengan perkembangannya, saat ini siswa berjumlah 483 orang dengan guru/ karyawan berjumlah 38 orang. SDIT Cahaya Insani Temanggung memadukan konsep ilmu pengetahuan yang selaras antara Imtaq dan Iptek, ilmu dan amal yang sesuai dengan pesan-pesan keTuhanan, serta memiliki skill serta prinsip yang kuat untuk bekal hidup. Pelaksanaan pendidikan dimulai pukul 07.00 s.d. pukul 16.00 dengan penambahan kegiatan materi keagaman.

4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian

(4)

52

kepala sekolah, (c) delapan orang guru, dan (d) satu orang tenaga kependidikan. Jumlah keseluruhan sumber data adalah enam puluh orang.

Responden yang mendukung dalam memberikan informasi tentang peran Komite Sekolah dalam penelitian ini berjumlah 45 orang berasal dari pengurus komite sekolah, kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan. Adapun responden tersebut berasal dari SD Negeri Kowangan Kecamatan Temanggung 13 orang, SD Negeri Madureso Kecamatan Temanggung 13 orang, SD Negeri Guntur Kecamatan Temanggung 12 orang, dan SD IT Cahaya Insani Temanggung 7 orang.

Sejalan dengan tujuan penelitian, berikut ini disajikan hasil penelitian evaluasi peran Komite Sekolah di Gugus Abimanyu UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung sebagai pemberi pertimbangan (advisory agency), sebagai pendukung (supporting agency, sebagai pengontrol (controlling agency, dan sebagai mediator (mediator agency)

(5)

53 Insani adalah RC. Angket peran Komite Sekolah akan dikelompokkan menjadi 4 dengan kode AA (advisory agency), SA (supporting agency), CA (controlling agency), dan MA (mediator agency). Hasil yang diperoleh dari penelitian evaluasi peran Komite Sekolah secara lengkap disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Kriteria Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Sumber : Angket 13 responden SD Negeri Kowangan Temanggung

Evaluasi peran Komite Sekolah di SD Negeri Kowangan Temanggung didapat dari 13 responden. Peran sebagai pemberi pertimbangan (advisory agency)

(6)

54

10 indikator diberi kode SA diperoleh skor 555 atau 85,38 %, peran sebagai pengontrol (controlling agency)

5 indikator diberi kode SA diperoleh skor 272 atau 83,69 %, dan peran sebagai mediator (mediator agency)

2 indikator diberi kode MA diperoleh skor 103 atau 79,23 %. Total skor peran Komite Sekolah terdiri dari 25 indikator adalah 1.338 atau 82,33 %.

Tabel 4.2

Peran Komite Sekolah

SD Negeri Madureso Kecamatan Temanggung

R SKOR TOTAL Kriteria Berhasil Berhasil Sangat

Berhasil

Berhasil Berhasil

Sumber : Angket 13 responden SD Negeri Madureso Temanggung

(7)

55 indikator diperoleh skor 450 atau 86,53 %, peran sebagai pendukung (supporting agency) 10 indikator kode SA diperoleh skor 579 atau 88,61 %, peran sebagai pengontrol (controlling agency) 5 indikator kode CA diperoleh skor 296 atau 91,07 %, peran sebagai

SD Negeri Guntur Kecamatan Temanggung

R SKOR TOTAL Kriteria Berhasil Sangat

Berhasil

Berhasil Berhasil Berhasil

Sumber : Angket 12 responden SD Negeri Guntur Temanggung

(8)

56

pertimbangan (advisory agency) 8 indikator kode AA diperoleh skor 393 atau 81,87 %, peran sebagai pendukung (supporting agency) 10 indikator kode SA diperoleh skor 548 atau 91,33 %, peran sebagai pengontrol (controlling agency) 5 indikator kode CA diperoleh skor 255 atau 85,00 %, dan peran sebagai mediator MA (mediator agency) 2 indikator diperoleh skor 93 atau 77,50 %. Total skor peran Komite Sekolah terdiri dari 25 indikator adalah 1.289 atau 85,93 %.

Tabel 4.4

Kriteria Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil

Sumber : Angket 7 responden SDIT Cahaya Insani Temanggung

(9)

57 diperoleh skor 229 atau 81,78%, peran sebagai pendukung (supporting agency) terdiri dari 10 indikator diberi kode SA diperoleh skor 312 atau 89,14 %, peran sebagai pengontrol (controlling agency) terdiri dari 5 indikator diberi kode CA diperoleh skor 155 atau 88,57 %, dan peran sebagai mediator (mediator agency) terdiri dari 2 indikator diberi kode MA diperoleh skor 60 atau 85,71 %. Total skor peran Komite Sekolah terdiri dari 25 indikator adalah 755 atau 86,28 %.

Tabel 4.5 Kriteria Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil Berhasil

Sumber : Angket rekapitulasi Peran Komite Sekolah dari 45 responden Gugus Abimanyu Temanggung

(10)

58 %. Rekapitulasi peran Komite Sekolah sebagai pemberi

pertimbangan (Advisory Agency) pada tabel berikut. Tabel 4.6

Rekapitulasi Peran Komite Sekolah

sebagai Pemberi Pertimbangan (Advisory Agency)

NO SD SKOR ITEM

Sumber : Angket rekapitulasi peran Komite Sekolah sebagai Pemberi Pertimbangan di Gugus Abimanyu Temanggung

(11)

59 di Gugus Abimanyu Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung terdiri dari 8 indikator, item 1 s.d. item 8 dengan kriteria berhasil. Skor tertinggi

Rekapitulasi Peran Komite Sekolah sebagai Pendukung (Supporting Agency)

Sumber : Angket rekapitulasi peran Komite Sekolah sebagai Pendukung di Gugus Abimanyu Temanggung.

(12)

60

item 14, item 15, item 16, dan item 17 berada pada skor dengan kriteria berhasil.

Tabel 4.8

Rekapitulasi Peran Komite Sekolah sebagai Pengontrol (Controlling Agency)

NO SD SKOR ITEM

Sumber : Angket rekapitulasi peran Komite Sekolah sebagai Penngontrol di Gugus Abimanyu Temanggung.

Berdasar tabel 4.8 di atas, peran Komite Sekolah sebagai pengontrol (Controlling Agency) di Gugus Abimanyu Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung terdiri 5 indikator, item 19 s.d. item 23. Skor tertinggi dengan kriteria sangat berhasil terdapat pada item 20 skor 210 atau 93,33 %. Skor terendah

Kriteria Berhasil Berhasil

(13)

61 Berdasar tabel 4.9 di atas, peran Komite Sekolah sebagai mediator (Mediator Agency) di Gugus Abimanyu Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung terdiri 2 indikator, item 24 dan item 25. Skor tertinggi dengan kriteria berhasil terdapat pada item 25 skor 185 atau 82,22 %. Sedangkan skor terendah item 24 skor 176 atau 78,22 % berada pada kriteria berhasil.

Sebagai pendukung kinerja Komite Sekolah melaksanakan perannya, skor riil dan skor ideal fasilitas organisasi Komite Sekolah masing-masing sekolah disajikan pada tabel berikut.

Tabel 4.10

Fasilitas Organisasi Komite Sekolah SD Negeri Kowangan Kecamatan Temanggung

RESPONDEN SKOR RIIL SKOR IDEAL

RK 1 69 86,25

RK 2 52 65,00

RK 3 65 81,25

RK 4 68 85,00

RK 5 65 81,25

RK 6 57 71,25

RK 7 68 85,00

RK 8 58 72,50

RK 9 68 85,00

RK 10 70 87,50

RK 11 68 85,00

RK 12 68 85,00

RK 13 57 71,25

Total 832 80,00

Kriteria Berhasil

Sumber : Angket fasilitas organisasi Komite Sekolah SD Negeri Kowangan Temanggung.

(14)

62

berada pada skor ideal 80,00 dengan kriteria berhasil.

Tabel 4.11

Fasilitas Organisasi Komite Sekolah SD Negeri Madureso Kecamatan Temanggung

RESPONDEN SKOR RIIL SKOR IDEAL

RM 1 40 50,00 berada pada skor ideal 81,53 dengan kriteria berhasil.

Tabel 4.12

Fasilitas Organisasi Komite Sekolah SD Negeri Guntur Kecamatan Temanggung

RESPONDEN SKOR RIIL SKOR IDEAL

(15)

63 Berdasar tabel 4.12 di atas, fasilitas organisasi

Komite Sekolah di SD Negeri Guntur Temanggung berada pada skor ideal 82,81 dengan kriteria berhasil.

Tabel 4.13

Fasilitas Organisasi Komite Sekolah SDIT Cahaya Insani Kecamatan Temanggung

RESPONDEN SKOR RIIL SKOR IDEAL

RC 1 62 77,50

RC 2 77 96,26

RC 3 47 58,75

RC 4 74 92,50

RC 5 66 82,50

RC 6 41 51,25

RC 7 53 66,25

Total 425 75,89

Kriteria Berhasil

Sumber : Angket fasilitas organisasi Komite Sekolah SDIT Cahaya Insani Temanggung.

Berdasar tabel 4.13 di atas, fasilitas organisasi Komite Sekolah di SDIT Cahaya Insani Temanggung berada pada skor ideal 75,89 dengan kriteria berhasil.

Tabel 4.14

Rekapitulasi Fasilitas Organisasi

Komite Sekolah Gugus Abimanyu Temanggung

NO SD SKOR RIIL SKOR IDEAL

1 SDN Kowangan 832 80,00

2 SDN Madureso 848 81,53

3 SDN Guntur 795 82,81

4 SD IT Cahaya Insani 425 75,89

Rata-rata 725 80,55

Kriteria Berhasil

(16)

64

(17)

65 Berdasar tabel 4.15 fasilitas organisasi Komite Sekolah Gugus Abimanyu Temanggung rata-rata berada pada kriteria berhasil. Fasilitas organisasi Komite Sekolah terdiri dari 20 item. Skor tertinggi item 1 dan item 7 masing-masing dengan skor 160 atau 88,88 %. Item 1 data tentang dokumentasi pengurus dan anggota Komite Sekolah, item 7 data tentang dokumentasi daftar hadir rapat-rapat seperti rapat pengurus dan anggota. Skor terendah item 19 dengan skor 127 atau 70,55 %. Item 19 data tentang DUDI. Langkah trianggulasi data peran Komite Sekolah sebagai pemberi pertimbangan (advisory agency), pendukung (supporting agency), pengontrol (controlling agency) dan mediator MA (mediator agency) dilakukan dengan membandingkan skor hasil penelitian yang diperoleh melalui angket dan wawancara. Evaluasi kinerja Komite Sekolah diukur menggunakan instrumen dokumen, selanjutnya dibandingkan dengan angket dan wawancara hasil penelitian.

(18)

66

optimal, hasilnya kurang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.

4.2 Pembahasan

4.2.1. Peran Komite Sekolah sebagai Pemberi Pertimbangan (Advisory Agency)

Berdasarkan data hasil angket yang dipaparkan di atas, peran Komite Sekolah di Gugus Abimanyu UPT Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung, diperoleh dari rata-rata skor 4 sekolah yang dijadikan lokasi penelitian. Angket peran Komite Sekolah sebagai pemberi pertimbangan AA (advisory agency) terdiri dari 8 indikator item 1 s.d. item 8 dengan skor maksimal 450. Rata-rata skor adalah 370 atau 82,22 % termasuk kriteria berhasil. Data dari skor angket diperkuat oleh hasil wawancara dari 45 responden, yaitu SDN Kowangan 13 responden, SDN Madureso 13 responden, SDN Guntur 12 responden, dan SD IT Cahaya Insani 7 responden.

(19)

67 Hasil penelitian, perolehan total skor aspek evaluasi peran Komite Sekolah sebagai pemberi pertimbangan (advisory agency) yang dilakukan pada empat sekolah di Gugus Abimanyu Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung sebagaimana disajikan pada tabel 4.5.

Pada tabel 4.5 ditunjukkan rekapitulasi peran Komite Sekolah sebagai pemberi pertimbangan (advisory agency) di lingkup Gugus Abimanyu Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung berada pada total skor 1.480 atau 82,22 % (berhasil) untuk 8 indikator aspek penilaian.

Analisis hasil penelitian menunjukkan pada tabel 4.6 perolehan rata-rata skor pada instrumen item 1 yaitu memberikan masukan, pertimbangan dan rekomendasi kepada satuan pendidikan mengenai kebijakan dan program pendidikan. Total skor adalah 199 atau 88,44 % termasuk kriteria berhasil. Hal ini membuktikan bahwa Komite Sekolah telah berperan secara baik dalam memberikan pertimbangan dan rekomendasi mengenai kebijakan dan program pendidikan.

(20)

68

sejalan dengan hasil wawancara, responden menyatakan bahwa dalam peran Komite Sekolah dalam penyusunan RAPBS adalah memberikan masukan, pertimbangan dan rekomendasi kepada satuan pendidikan.

Pada instrumen item 3 dan 4 yaitu memberikan masukan, pertimbangan dan rekomendasi kepada satuan pendidikan mengenai kriteria kinerja satuan pendidikan, dan tenaga kependidikan total skor adalah 180 atau 80,00 % dan 171 atau 76,00% termasuk kriteria berhasil. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, Komite Sekolah memberikan masukan tentang kinerja satuan yang diharapkan untuk meningkatkan kualitas. Selain itu satuan pendidikan diberi keleluasaan untuk menentukan kriteria tenaga kependidikan, sesuai dengan kebutuhan sekolah.

Instrumen item 5 yaitu memberikan masukan, pertimbangan dan rekomendasi kepada satuan pendidikan mengenai kriteria fasilitas pendidikan, total skor 193 atau 85,77 % termasuk kriteria berhasil. Hal ini membuktikan bahwa Komite Sekolah peduli dengan terpenuhinya fasilitas pendidikan sebagai sarana pendukung kelancaran pelaksanaan proses pembelajaran.

(21)

69 kurikulum muatan lokal, total skor adalah 171 atau 76,00 % termasuk kriteria berhasil. Komite Sekolah belum pernah memberikan pertimbangan, karena sekolah menyampaikan bahwa muatan lokal disamakan satu wilayah kecamatan. Namun demikian Komite Sekolah sangat mendukung, utamanya muatan lokal yang berbasis tradisi daerah setempat.

Instrumen item 7 memberikan pertimbangan kepada sekolah untuk meningkatkan proses pembelajaran dan pengajaran yang menyenangkan (PAKEM), total skor 182 atau 80,88 % termasuk kriteria berhasil. Pertimbangan dari Komite Sekolah disampaikan secara sekilas pada pertemuan antara Komite Sekolah dengan guru. Namun demikian Komite Sekolah mendukung dan memberikan motivasi kepada sekolah dalam pelaksanaan proses PAKEM.

Instrumen item 8 memberikan masukan dan pertimbangan kepada sekolah dalam menyusun visi, misi, tujuan, kebijakan, dan kegiatan sekolah. Total skor 194 atau 86,22 % termasuk kiteria berhasil. Hal ini telah dilakukan secara optimal selama penyusunannya.

(22)

70

pertimbangan dan rekomendasi kepada satuan pendidikan mengenai kebijakan dan program pendidikan dan terendah adalah 171 pada item 4 memberikan masukan, pertimbangan dan rekomendasi kepada satuan pendidikan mengenai kriteria tenaga kependidikan dan item 6 memberikan masukan, pertimbangan dan rekomendasi kepada satuan pendidikan mengenai criteria kinerja satuan pendidikan.

Total skor 1.480 atau 82,22 % membuktikan bahwa peran Komite Sekolah sebagai pemberi pertimbangan (advisory agency) telah menerapkan komponen-komponen sebagaimana yang diuraikan Agus Haryanto dkk (2008:81) menjelaskan bahwa Komite Sekolah mengemban empat peran sebagai berikut, (1) pemberi pertimbangan (advisory agency), pemberi dukungan (supporting agency), (3) melakukan pengawasan (controlling agency), (4) mediator.

(23)

71 Depdiknas (2012:54) menjelaskan peran komite sekolah sebagai mitra sekolah dalam MBS adalah untuk membantu dan ikut mengawasi penyelenggaraan pendidikan yang efektif dan efisien. Berdasarkan pasal 196 (1) PP nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Komite Sekolah berfungsi sebagai pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan pelaksaan kebijakan pendidikan di tingkat satuan pendidikan

Hasil wawancara tentang peran Komite Sekolah sebagai pemberi pertimbangan (advisory agency), menunjukkan bahwa seluruh informan telah memahami tentang tujuan yang akan dicapai terhadap peningkatan kualitas pendidikan melalui peran serta masyarakat. Hal ini didasari Kemendikbud (2012:16) menyatakan bahwa paradigma MBS beranggapan bahwa satu-satunya jalan masuk terdekat menuju peningkatan mutu dan relevansi adalah demokratisasi, partisipasi, dan akuntabilitas pendidikan. Dengan konsep MBS, masyarakat akan merasa memiliki dan mereka akan tanggung jawab untuk keberhasilan di dalamnya.

(24)

72

dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Armansyah berjudul Peranan dan Pemberdayaan Komite Sekolah dalam Penyelenggaraan Pendidikan di Kota Binjai (Tesis, 2009). Hasil penelitian menunjukkan keberadaan SMA Negeri di Kota Binjai. Dalam pelaksanaan perannya hanya memberi pertimbangan dan pengawasan.

Berdasarkan tabel 4.5 peran Komite Sekolah sebagai pemberi pertimbangan (advisory agency) dari instrumen angket terdiri dari 8 indikator diperoleh total skor 1.480 atau 82,22 berada pada rentangan nilai antara 70-89 dengan kriteria baik. Adapun wawancara terdiri dari 7 pertanyaan, diperoleh data bahwa pada umumnya responden telah melaksanakan perannya sesuai peraturan yang ditetapkan, maka termasuk kriteria berhasil. Kriteria tersebut sesuai dengan indikator berhasil bila kegiatan operasional dilaksanakan secara rutin, kegiatan operasional dilaksanakan tidak secara optimal, hasilnya kurang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan

(25)

73 meningkatkan kualitas pendidikan akan berjalan secara berkelanjutan menuju penyempurnaan yang diharapkan.

Manfaat yang diperoleh dari hasil skor penelitian

tentang peran Komite Sekolah sebagai pemberi pertimbangan (advisory agency), adalah pada umumnya Komite Sekolah belum memberikan pertimbangan kepada sekolah dalam rangka pengembangan kurikulum muatan lokal. Hal ini disebabkan permasalahan kurikulum telah dibahas bersama di tingkat UPT Dinas Pendidikan, sehingga Komite Sekolah seolah tidak ikut campur dengan permasalahan tersebut. Dengan demikian, instansi yang terkait dapat berperan lebih optimal dalam memberikan sosialisasi kepada Komite Sekolah sehingga penyusunan kurikulum muatan lokal dilaksanakan sesuai harapan.

4.2.2 Peran Komite Sekolah sebagai Pendukung (Supporting Agency)

Angket peran Komite Sekolah sebagai pendukung

(26)

74

Hasil penelitian, perolehan total skor aspek evaluasi peran Komite Sekolah sebagai pendukung

(supporting agency) yang dilakukan pada empat sekolah di Gugus Abimanyu Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung sebagaimana disajikan pada tabel 4.5.

Pada tabel 4.5 ditunjukkan rekapitulasi peran Komite Sekolah sebagai sebagai pendukung (supporting agency) di lingkup Gugus Abimanyu Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung berada pada total skor 1.994 atau 88,62 % (berhasil) untuk 10 indikator aspek penilaian. Skor ini tertinggi di antara skor peran Komite Sekolah lainnya.

Analisis hasil penelitian menunjukkan pada tabel 4.7 item 9 mendorong orang tua dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendidikan, skor 220 atau 92,77 % termasuk kriteria sangat berhasil. Komite Sekolah memotivasi dan menghimbau kalangan menengah ke atas untuk berpartisipasi bagi upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah

(27)

75 kendala dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan sehingga bisa segera dicarikan solusinya. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara dengan responden RK : Memberikan motivasi dan dorongan kepada orang tua murid dan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan pendidikan.

Instrumen item 11 mencari bantuan dana dari dunia usaha dan industri untuk biaya pembebasan uang sekolah bagi siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu, total skor 183 atau 81,33 % termasuk kriteria berhasil.

(28)

76

memadai, apabila mendukung hanya sekadarnya dan bersifat insidental

Instrumen item 12 menghimbau dan mengadakan pendekatan kepada orang tua dan masyarakat yang dipandang mampu untuk dapat menjadi narasumber dalam kegiatan intrakurikuler bagi peserta didik. Total skor 187 atau 88,11 % termasuk kriteria berhasil. Komite Sekolah mengadakan pendekatan kepada tokoh masyarakat yang dipandang SDMnya memadai.

Instrumen item 13 memberikan dukungan kepada sekolah dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Total skor 195 atau 86,66 % termasuk kriteria berhasil. Komite Sekolah mendukung program dengan cara mengusahakan SDM pendukung kegiatan.

(29)

77 Instrumen item 15 memberikan pengesahan terhadap RAPBS setelah proses verifikasi dalam rapat pleno KS. Total skor 201 atau 89,33 % termasuk kriteria berhasil. Komite Sekolah secara terbuka dan bersama-sama seluruh anggota secara aklamasi menyampaikan persetujuan terhadap RAPBS yang telah diverifikasi dalam rapat pleno. Kemudian Komite Sekolah akan menandatangi RAPBS yang telah disetujui untuk disahkan.

Pada instrumen item 16 memotivasi masyarakat kalangan menengah ke atas untuk meningkatkan komitmennya bagi upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Total skor 197 atau 87,55 % termasuk kriteria berhasil. Komite Sekolah menghimbau masyarakat kalangan menengah ke atas untuk meningkatkan komitmennya bagi upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah

Instrumen item 17 memberikan dukungan untuk pemeriksaan kesehatan anak-anak. Total skor 201 atau 89,33 % termasuk kriteria berhasil. Komite Sekolah menyarankan sekolah untuk membangun kerjasama dengan Puskesmas, dan RSU untuk pengobatan siswa, terutama terkait dengan kesehatan mata dan gigi.

(30)

78

memberantas penyebarluasan narkoba di sekolah. Total skor 209 atau 92,88 % termasuk kriteria sangat berhasil. Komite Sekolah dan sekolah bekerjasama dengan aparat Kepolisian dan pemuka agama untuk memberikan pembinaan secara berkala, serta mengawasi siswa di lingkungan sekolah dalam hubungannya sesama teman atau orang dari luar. Komite Sekolah juga melakukan pendekatan dan penyuluhan kepada keluarga/orang tua peserta didik mengenai pengaruh narkoba dalam forum yang tidak resmi.

(31)

79 dan guru dibantu komite sekolah/madrasah dalam mengelola kegiatan pendidikan.

Selain itu Depdiknas (2012:54) menjelaskan peran komite sekolah sebagai mitra sekolah dalam MBS adalah untuk membantu dan ikut mengawasi penyelenggaraan pendidikan yang efektif dan efisien. Berdasarkan pasal 196 (1) PP nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Komite Sekolah berfungsi sebagai pendukung (supporting agency) baik yang berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.

(32)

80

pendidikan berjalan sesuai program. Depdiknas (2012:52) menjelaskan bahwa secara khusus tujuan MBS adalah tercapainya efisiensi pengelolaan pendidikan yang diperoleh melalui keleluasaan mengelola sumber daya, partisipasi masyarakat dan penyederhanaan birokrasi, meningkatkan mutu pendidikan yang diperoleh melalui partisipasi orangtua terhadap sekolah, fleksibilitas pengelolaan sekolah dan kelas serta meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan sekolah, meningkatkan partisipasi masyarakat melalui peranserta orangtua murid dalam penyusunan dan pengawasan program.

Data pada tabel 4.7 membuktikan bahwa penerapan peran Komite Sekolah sebagai pendukung (supporting agency) yang dikelola secara optimal mengacu kaidah yang ditetapkan, menjadikan hubungan kerja yang efektif antara Komite Sekolah mewakili masyarakat dengan sekolah.

(33)

81

Manfaat yang diperoleh dari hasil skor penelitian

tentang peran Komite Sekolah sebagai sebagai pendukung (supporting agency), diketahui bahwa pada umumnya Komite Sekolah belum berhasil mendukung sekolah dalam hal mencari bantuan dana dari dunia usaha. Hal ini disebabkan karena di sekitar sekolah belum ada DUDI yang bisa diharapkan memberikan bantuan kepada sekolah untuk disalurkan guna pembebasan uang sekolah bagi siswa dari keluarga tidak mampu. Untuk mengatasi hal tersebut, Komite Sekolah mendukung pihak sekolah mengalokasikan dana BOS untuk kepentingan tersebut. Dengan demikian, maka permasalahan keuangan bagi siswa dari keluarga tidak mampu dapat diatasi.

4.2.3 Peran Komite Sekolah sebagai Pengontrol

(Controlling)

Angket peran Komite Sekolah sebagai sebagai pengontrol (controlling agency) terdiri dari 5 indikator item 19 s.d. item 23 dengan skor maksimal 50. Rata-rata skor tabel 4.5 adalah 244,5 atau 89,80 % termasuk kriteria berhasil. Data dari skor angket diperkuat oleh hasil wawancara dari 45 responden.

(34)

82

silang dalam penarikan iuran dari orang tua siswa. Total skor 97 atau 87,55 % termasuk kriteria berhasil. Iuran dari orang tua siswa ditentukan batas paling rendah. Yang ikhlas dan merasa ada kelebihan dana dihimbau bisa memberikan lebih. Komite tidak bisa menentukan secara tegas, karena kondisi ekonomi masyarakat relatif berbeda-beda.

Keberhasilan suatu lembaga pendidikan tidak lepas dari dana. Sementara itu, harus diakui anggaran pendidikan yang pada pemerintah (daerah) sangat terbatas. Karena itu pemanfaatan sumber-sumber anggaran pendidikan yang ada pada masyarakat menjadi kebutuhan yang mendesak.

Instrumen item 20 membantu sekolah dalam menciptakan hubungan dan kerjasama antara sekolah dengan orang tua dan masyarakat. Total skor 210 atau 93,33 % termasuk kriteria sangat berhasil. Dengan dilaksanakan pertemuan secara berkala, tercipta hubungan untuk membangun kerjasama.

Instrumen item 21 mengadakan rapat atau pertemuan secara rutin atau insidential dengan kepala sekolah dan dewan guru. Total skor 189 atau 84,44 % termasuk kriteria berhasil.

(35)

83 kriteria berhasil. Hasil wawancara dengan responden RG. Kunjungan ke sekolah dilakukan oleh Ketua Komite Sekolah. Pengurus lainnya secara bergantian melakukan kunjungan ke sekolah, karena kesibukan masing-masing.

Instrumen item 23 meminta penjelasan kepada sekolah tentang hasil belajar siswa. Total skor 191 atau 84,88 % termasuk criteria berhasil. Hasil wawancara dengan RC menyatakan bahwa Komite Sekolah apabila mendapatkan penjelasan yang sudah sesuai, akan menerima. Apabila penjelasan dari sekolah ada yang kurang sesuai, maka Komite Sekolah akan memberikan saran, pendapat, dan masukan. Hasil wawancara tersebut menunjukkan Komite Sekolah telah melaksanakan perannya sebagai pengontrol (controlling agency) sebagaimana tercantum pada item 22.

(36)

84

Berdasarkan tabel 4.5 peran Komite Sekolah sebagai pengontrol (controlling agency) dari instrumen angket terdiri dari 5 indikator diperoleh total skor 978 atau 88,62 berada pada rentangan nilai antara 70-89 dengan kriteria baik. Adapun wawancara terdiri dari 5 pertanyaan, diperoleh data bahwa pada umumnya responden telah melaksanakan perannya sesuai peraturan yang ditetapkan, termasuk kriteria berhasil.

Manfaat yang diperoleh dari hasil skor penelitian

tentang peran Komite Sekolah sebagai pengontrol

(controlling agency), adalah pada melaksanakan konsep subsidi silang dalam penarikan iuran dari orang tua siswa. Melalui himbauan kepada orang tua siswa yang mampu, agar memberikan dana melebihi yang sudah ditentukan maka kendala yang dihadapi sekolah dalam hal biaya pendidikan siswa dapat teratasi.

4.2.4 Peran Komite Sekolah sebagai Mediator (Mediator Agency).

(37)

85 Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung sebagaimana disajikan pada tabel 4.5.

Pada tabel 4.9 instrumen item 24 bekerjasama dengan sekolah dalam kegiatan penelusuran alumni. Total skor 176 atau 78,22 % termasuk kriteria berhasil. Instrumen item 25 mengadakan penjajagan tentang kemungkinan untuk dapat mengadakan kerjasama atau MOU dengan lembaga lain untuk memajukan sekolah. Total skor 185 atau 82,22 % termasuk kriteria berhasil. Hasil wawancara dengan responden RM, belum sepenuhnya dilakukan, karena belum melihat lembaga mana yang sekiranya bisa diajak kerjasama, mengingat pihak sekolah belum bisa memberikan kontribusi ke pihak lain.

(38)

86

Manfaat yang diperoleh dari hasil skor penelitian

tentang peran Komite Sekolah sebagai mediator

(mediator agency), bekerjasama dengan pihak sekolah dalam penelusuran alumni. Kegiatan tersebut sudah dilaksanakan, hasilnya hanya sebatas memperoleh data alumni. Adapun tindak lanjut dari perolehan data tersebut belum memberikan kontribusi secara signifikan. Melalui himbauan alumni yang mampu, agar memberikan bantuan kepada sekolah yang pernah memberikan bekal ilmu dalam menjalani kehidupannya.

4.2.5 Fasilitas Organisasi Komite Sekolah

Untuk dapat melaksanakan perannya, Komite Sekolah memerlukan dukungan fasilitas organisasi yang memadai. Instrumen fasilitas organisasi Komite Sekolah, terdiri dari 20 item dengan skor tertinggi 4 sehingga skor ideal 80. Skor ideal ditentukan skor 90-100 (sangat berhasil), skor ideal 70-89 (berhasil), skor ideal 60-69 (cukup berhasil), dan skor ideal < 60 (tidak berhasil). Adapun kriteria sebagai berikut : Instrumen yang digunakan terdiri dari 20 indikator terdiri dari 4 item dan skor ideal 80 Skor ideal diperoleh dari skor riil dibagi skor ideal.

1.Sangat berhasil (A)

(39)

87 b.Fasilitas ada dan digunakan secara optimal

c.Hasilnya sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan

2. Berhasil (B)

a.Fasilitas ada dan digunakan secara rutin b.Fasilitas ada dan digunakan secara optimal

c.Hasilnya kurang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan

3. Cukup berhasil (C)

a.Fasilitas ada dan digunakan tidak secara rutin b.Fasilitas ada dan digunakan tidak secara optimal c.Hasilnya kurang sesuai dengan tujuan yang telah

ditentukan 4. Tidak berhasil (D)

a.Fasilitas ada dan digunakan tidak secara rutin b.Fasilitas ada dan digunakan tidak secara optimal c. Hasilnya tidak sesuai dengan tujuan yang telah

ditentukan

Berdasarkan data tabel 4.14 tentang fasilitas organisasi Komite Sekolah yang diperoleh dari 45 responden, rata-rata skor riil 750 dengan skor ideal 80,08 termasuk kriteria berhasil.

(40)

88

berhasil. Komite Sekolah seluruhnya sudah terbentuk di semua sekolah, dan melaksanakan perannya sesuai kemampuan yang ada.

Instrumen item 2 tenaga administrasi dan keuangan. Total skor 155 atau 86,11 % termasuk kriteria berhasil. Komite Sekolah memiliki tenaga bidang administrasi dan keuangan untuk mendukung kegiatan. Segala sesuatunya dikerjakan secara bekerjasama dengan pihak sekolah.

Instrumen item 3 ruang kantor (bisa di sekolah). Total skor 134 atau 74,44 % termasuk kriteria berhasil. Kantor sekretariat Komite Sekolah disediakan oleh pihak sekolah. Pada instrumen item 4 meja kursi rapat. Total skor 134 atau 74,44 % termasuk kriteria berhasil. Sarana disediakan pihak sekolah. Pada instrumen item 5 papan tulis dan papan data. Total skor 128 atau 71,11 % termasuk kriteria berhasil. Sarana disediakan pihak sekolah.

(41)

89 diselesaikan bersama dan menemui hasil akhir yang dapat diterima oleh semua pihak.

Instrumen item 6 agenda dan fail surat keluar dan surat masuk. Total skor 143 atau 79,44 % termasuk kriteria berhasil. Pada instrumen item 7 daftar hadir rapat-rapat, seperti Rapat Pengurus dan Anggota. Total skor 160 atau 88,88 % termasuk kriteria berhasil. Komite Sekolah menyiapkan sarana untuk kepentingan kesekretariatan. Pada instrumen item 8 notulen rapat. Total skor 159 atau 88,33 % termasuk kriteria berhasil.

Instrumen item 9 buku kas. Total skor 145 atau 80,55 % termasuk kriteria baik. Pada instrumen item 10 rekening bank. Total skor 128 atau 71,11 % termasuk kriteria berhasil. Komite Sekolah memiliki rekening bank untuk mengatur sirkulasi keuangan. Instrumen item 11 RAPBS. Total skor 157 atau 87,27 % termasuk kriteria berhasil. Komite Sekolah memiliki arsip RAPBS sebagai acuan untuk menentukan rancangan kegiatan dan biaya pada tahun berikutnya.

(42)

90

Sekolah memiliki AD/ART dan panduan umum sebagai dasar melakukan kegiatan.

Instrumen item 14 acuan operasional. Total skor 141 atau 78,33 % termasuk kriteria berhasil. Pada instrumen item 15 Kepmendiknas Nomor 044/U/2003. Total skor 156 atau 86,66 % termasuk kriteria berhasil. Pada instrumen item 16 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas. Total skor 146 atau 81,11 % termasuk kriteria berhasil.

Instrumen item 17 data sekolah. Total skor 136 atau 75,55 % termasuk kriteria berhasil. Pada instrumen item 18 data orang tua siswa. Total skor 151 atau 82,88 % termasuk kriteria berhasil. Komite Sekolah memiliki arsip data sekolah dan orang tua siswa. Selain itu mendokumentasikan profil sekolah yang telah disusun bersama-sama pihak sekolah.

Instrumen item 19 data DUDI. Total skor 127 atau 70,55 % termasuk kriteria berhasil. Komite Sekolah hanya mencatat sebatas yang diketahui oleh Komite Sekolah saja. Pada instrumen item 20 data hasil belajar siswa. Total skor 149 atau 82,77 % termasuk kriteria berhasil. Komite Sekolah menginventarisir rekapitulasi hasil belajar siswa diarsipkan dari buku induk sekolah.

(43)

91 menempati posisi kategori berhasil. Skor ideal tertinggi terdapat pada komponen item 1 Pengurus dan anggota Komite Sekolah dan komponen item 7 daftar hadir rapat-rapat, seperti Rapat Pengurus dan Anggota. Skor riil masing-masing 160 dengan skor ideal 88,88 %.

Berdasar hasil penelitian tersebut dapat dinyatakan bahwa fasilitas organisasi Komite Sekolah Gugus Abimanyu Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung secara umum berhasil dengan rata-rata skor 80,33 sehingga mendukung Komite Sekolah dalam melaksanakan perannya.

Pengendalian fasilitas organisasi Komite Sekolah berupa dokumen terus diperbaharui dan pengendalian dokumen harus mampu menjamin kemamputelusuran informasi pendidikan dan mudah didapatkan dengan segera.

(44)

92

Gambar

Tabel 4.1 Peran Komite Sekolah
Tabel 4.2 Peran Komite Sekolah
tabel 4.5
tabel 4.6 (advisory agency) 8 indikator kode AA

Referensi

Dokumen terkait

Panjang x lebar X tinggi Jarak sumbu roda Jarak terendah ke tanah Berat kosong Tipe rangka Tipe suspensi depan Tipe suspensi belakang Ukuran ban depan Ukuran ban belakang Rem Depan

Dalam bagian yang membicarakan pemikiran Marx tentang India, berseberangan dengan gosip yang beredar dari tafsir atas kutipan Manifesto Komunis 1848 bahwa Marx seorang

Ada pula protozoa yang tidak bersifat parasit yang hidup di dalam usus Ada pula protozoa yang tidak bersifat parasit yang hidup di dalam usus termit atau di dalam.. termit atau

Salah satu cara yang dilakukan oleh toko dalam meningkatkan loyalitas pelanggan adalah dengan meningkatkan kepuasan pelanggan dengan merek produk yang ditawarkan

 Indikasi : bias dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan tidak mau bekerja sama, karena tidak memungkinkan diberikan obat secara oral, bebas dari infeksi, lesi kulit,

Untuk Almarhum bapak saya Herriyanto yang telah memberikan banyak pelajaran hidup, ilmu, nasehat, dan kasih sayang yang menginginnkan saya untuk tahan menghadapi semua

diatas dituangkan dalam sebuah penelitian mengenai: PENGARUH CITRA PERUSAHAAN DAN HARAPAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS YANG DIRASA DAN NILAI YANG DIRASA KEPADA

Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin mengetahui apakah persepsi nilai, emotional branding , dan kepercayaan merek berpengaruh kepada loyalitas pengguna sepeda