• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PINTAR PENGASUHAN dan PENDIDIKAN ANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BUKU PINTAR PENGASUHAN dan PENDIDIKAN ANAK"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

buku pintar

pengasuhan &

pendidikan anak

(2)
(3)

a. Panduan Praktik di rumaH

Menyampaikan kepada suami atau anggota keluarga lain apa yang telah dipelajari pada pertemuan ini.

(4)

Mendengarkan anak yang sedang berbicara, menatap wajahnya dan memberikan senyuman.

Membelai rambut anak atau mengusap kepalanya.

(5)

Menahan diri ketika ingin mencubit/ memukul/menjewer anak.

Memuji anak dengan kelebihannya

masing-masing.

Mengucapkan “tolong” ketika ingin meminta anak melakukan sesuatu. Praktik meningkatkan Perilaku baik anak

(6)

Mengucapkan “terima kasih” pada anak, jika anak selesai membantu.

Mengucapkan “maaf” jika orangtua melakukan kesalahan

(7)

Tidak menjewer anak.

Tidak membentak/ memarahi anak dengan kata-kata kasar.

(8)

Menjelaskan kepada anak akibat

dari perilaku buruknya.

Membuat peraturan bersama anak.

(9)

Mendongeng sebelum tidur.

Memberikan kesempatan pada anak untuk terlibat dalam kegiatan ibu di rumah (mencuci, memasak).

(10)

Meminta anak bercerita tentang kegiatan bermainnya bersama teman.

Meminta anak bercerita tentang pelajaran di sekolah.

(11)

Mendiskusikan dengan pasangan atau anggota keluarga lain tentang memasukkan anak yang usia di bawah 6 tahun ke lembaga PAUD.

Bertanya kepada anak “Apa yang kamu pelajari hari ini di sekolah, Nak?”

(12)

Menyepakati dengan anak jadwal kegiatan sepulang sekolah.

Memastikan anak mengerjakan tugas dari sekolah.

Membuatkan bekal makanan untuk pengganti jajan di sekolah.

(13)

Meminta anak menabung uang jajannya.

Mengajarkan kepada anak untuk berani mengatakan “jangan ganggu saya.” Jika ada yang mengganggunya.

(14)

Menanyakan

perkembangan anak di sekolah kepada guru kelasnya.

(15)

Ceroboh sekali aku, dimana sih kuncinya?

“Aduh malu rasanya, bajuku jelek sekali, aku harus menghindar dari mereka”

“Harus diingat-ingat lagi dimana tadi meletakkan kuncinya, aku mengurusi banyak hal di rumah, tidak apa sesekali lupa meletakkan sesuatu di mana”

“Yang penting bajuku bersih, rapi, daripada beli baju yang bagus dan mahal, lebih baik untuk tabungan anak-anak”

tiPs mengHilangkan Pikiran negatif

(16)

“Aku sering marah pada anak-anak, tidak sabar menghadapi mereka”

“Apakah aku seburuk itu?”

“Aku kelelahan hari ini, makanya jadi marah-marah, lain kali aku tidak akan begini, aku akan minta maaf pada anakku, karena sudah marah-marah tadi”

“Mungkin dia lagi ada masalah di rumahnya, aku tidak seburuk yang dia katakan, aku orangnya sabar kok...”

Pikiran negatif Pikiran Positif

(17)
(18)
(19)

aYaH daPat melakukan tugas sederHana dalam PengasuHan anak seHari-Hari, sePerti :

Ayah menemani anak makan.

Ayah bercerita kepada anak sebelum tidur

(20)
(21)

daftar kegiatan dan Permainan menurut usia

Kasih sayang dan perhatian orangtua lebih berarti daripada mainan apapun bagi anak usia ini. Kegiatan yang dapat dilakukan: • Anak mulai belajar

mendengar dengan baik. Berbicara dan bernyanyi kepada anak akan mendorongnya untuk menatap wajah orangtuanya dan belajar tersenyum.

• Memperdengarkan berbagai macam suara kepada anak, misalnya: suara binatang (burung, cicak, tokek, ayam) dan suara alat musik.

Alat bermain sebaiknya sesuatu yang dapat bergerak dan menarik perhatian anak. Kegiatan yang dapat dilakukan:

• Ketika menggendong anak, tunjuk dan sebutkan nama-nama benda disekitar.

• Letakkan anak pada posisi tengkurap lalu berikan mainan yang dapat menimbulkan suara di dekatnya agar ia tergerak untuk mengambil mainan tersebut.

• Bermain tepuk tangan atau cilukba dan tersenyum.

(22)

Anak mulai merangkak atau berjalan, sehingga benda yang dapat dijangkau anak haruslah benda yang aman untuk

dipegang atau untuk dimasukkan ke dalam mulutnya. Kegiatan yang dapat dilakukan:

• Bernyanyi sambil memangku anak, berbicara tentang apa saja yang ada di sekitar.

• Berikan benda kecil yang dapat dilempar anak. Anak akan melemparnya dan memperhatikan benda tersebut, anak akan senang. melakukan ini berulangulang

• Ajarkan tepuk tangan, melambai 'dadah'.

Anak menunjukkan rasa ingin tahu yang lebih besar terhadap banyak hal. Kegiatan yang dapat dilakukan:

• Minta anak untuk memberikan pelukan atau ciuman kepada orangtua.

• Setiap kali melakukan kegiatan bersama anak, berbicaralah kepada anak.

• Permainan menyusun gelas plastik, piring plastik atau baskom.

(23)

Anak mulai merangkak atau berjalan, sehingga benda yang dapat dijangkau anak haruslah benda yang aman untuk

dipegang atau untuk dimasukkan ke dalam mulutnya. Kegiatan yang dapat dilakukan:

• Bernyanyi sambil memangku anak, berbicara tentang apa saja yang ada di sekitar.

• Berikan benda kecil yang dapat dilempar anak. Anak akan melemparnya dan memperhatikan benda tersebut, anak akan senang. melakukan ini berulang-ulang

• Ajarkan tepuk tangan, melambai 'dadah'.

Anak mulai lancar berbicara dan semakin banyak hal yang ia tanyakan. Berikan jawaban sederhana dan tanyakan beberapa hal padanya untuk memancing anak berpikir. Kegiatan yang dapat dilakukan: • Membacakan buku,

mendongeng

• Botol atau kotak bekas yang dapat digunakan untuk di isi air/batu/daun kering

• Menyusun potongan gambar

(24)

Anak mulai senang bermain dengan temannya. Kegiatan yang dapat dilakukan:

• Berlari, bermain bola di halaman

• Berikan benda-benda yang dapat digunakan untuk memainkan peran ibu, ayah, kakak, guru, bayi dan lainnya

• Bernyanyi dan menari • Menggambar, mewarnai,

menyusun potongan gambar.

Anak mulai dapat melakukan banyak hal tanpa bantuan orang lain. Kegiatan yang dapat dilakukan:

• Membacakan buku, mendongeng, bercerita tentang kegiatan yang ia lakukan

• Bermain tebak-tebakan • Memilih dan menghitung

benda-benda sekitar

3-4 tahun 4-5 tahun

(25)

saat memasak

• Bagi anak yang baru bisa duduk atau merangkak, berikan benda yang dapat didorong/ditarik/dipukul dan menimbulkan bunyi berbeda, seperti baskom, panci dan sendok

• Bagi anak yang sudah lebih besar, minta anak untuk mengambilkan bahan-bahan yang akan dimasak dengan jumlah yang ditentukan atau warna yang disebutkan. Misal: mengambilkan 7 bawang merah dan 3 bawang putih, mengambilkan daun yang berwarna hijau yang memiliki 5 lembar daun seperti telapak tangan di tiap tangkainya (daun singkong)

(26)

saat menCuCi

• Berikan beberapa wadah kecil (misalnya gelas plastik, baskom kecil) dan air, biarkan anak menuangkan air dari satu wadah ke wadah yang lainnya

• Biarkan anak mencuci mainannya bersamaan dengan Anda mencuci

• Berikan lap kering untuk anak melap mainan yang telah dicucinya

(27)

saat berbelanja

• Minta anak untuk menunjukkan benda yang Anda sebutkan, misalnya “mana pisang?” minta anak menunjukkannya

• Berikan sebuah kantong plastik pada anak, lalu biarkan ia memilih barang belanjaan apa yang ingin dimasukkannya ke dalam kantong plastik miliknya. Misalnya ketika ibu sudah membeli sayuran, tempe, tahu, tanyakan kepada anak, bahan mana yang ingin ia masukkan ke dalam plastik miliknya.

(28)

b. Panduan Praktik dalam Pertemuan

sesi 1

Cerita 1.a. ibu lili Yang sadar telaH berlaku kasar kePada anaknYa

bu lili: Duh bagaimana ini ya, sudah tanggal segini, Ibu belum juga punya uang. Bapak belum diberi upah oleh mandor. Mana kebutuhan keluarga banyak sekali.. buat makan, bayar listrik, buku sekolah Agus dan Dewi, susu buat Ita..

agus: Sepertinya Ibu masih marah padaku. Dari tadi diam saja, tidak bicara sepatah kata pun padaku. Aku ini memang anak nakal. Ibu pasti tidak suka padaku. Tapi.. tapi.. aku juga kan tidak suka didiamkan begini. 1

3

2

(29)

Cerita 1.b. belajar menaHan emosi

bu lili: Kenapa ya dia? Atau jangan-jangan Ibu yang salah? Ibu terlalu keras pada dia barangkali?

Ibu Lili memasak, Agus dan Ita memperebutkan sendok.

bu lili: Apa mungkin ibu sudah salah dalam memperlakukan dia? Baiklah kalau begitu, lain kali Ibu harus lebih sabar, tidak boleh terlalu sering marah pada anak-anak.

Tangan Agus tidak sengaja mengenai gelas, sehingga gelas terjatuh dan air tumpah.

5

1

6

(30)

Ibu Lili kaget dan kesal.

bu lili: Kaget ya Nak? Tidak apa-apa. Kan Agus dan Ita tidak sengaja. Yuk kita bersihkan sama-sama. Tolong ambilkan kain lap, Nak, berikan pada Kak Agus.

Ibu Lili teringat bahwa ia berjanji untuk bisa lebih sabar menghadapi anak-anaknya.

bu lili: Terima kasih Ita. Yuk, Agus, kita bersihkan sama-sama. 3

5

4

(31)

Cerita 1.C. aYaH dan ibu satu suara

ita: Minta es tong! Es tong-tong!

bu lili: Ita, kamu bukannya tidak boleh minum es tong-tong. Tentu saja boleh. Tapi tidak setiap hari. Bapak dan Ibu harus berembuk dulu, kapan Ita boleh minum es tong-tong. Nanti Ibu akan beri tahu pada Ita. Nah, sekarang harus makan, dan tidak minum es tong-tong.

Pak rusli: Menurut Ibu

bagaimana? Apa Ita boleh minum es?

1

3

2

(32)

Pak rusli: Cup cup cup!

Pak rusli: Tidak apa-apa jauh sedikit. Lagipula menurut Bapak, lebih baik kita menabung dulu. Itu lebih penting. Harga motor baru mahal. Kita sebenarnya belum mampu.

bu lili: Iya, Ibu tahu. Menabung memang penting. Tapi

motor juga penting Pak. Kita perlu usahakan membeli motor. Apalagi

Pak rusli: Ibumu benar, Ita. Tentu saja Ita boleh minum es. Tapi sekarang Ita makan dulu ya.

bu lili: Menurut Ibu, sebaiknya kita beli motor, Pak. Lokasi proyek Bapak kan sekarang jauh-jauh. Apa Bapak tidak capek?

Cerita 1.d. aYaH dan ibu tidak berdebat di HadaPan anak dan meluangkan waktu untuk berdiskusi 5

1 6

(33)

Pak rusli: Ehemm! Kita lanjutkan diskusinya nanti ya Bu. Kalau anak-anak sudah tidur.

bu lili: Soal rencana membeli motor. Ibu punya ide. Bagaimana kalau kita membeli motor bekas saja? Kan tidak terlalu mahal.

Pak rusli: Hm.. bisa saja kita cari motor bekas. Tapi kita lihat dulu harganya. Kalau kira-kira kita mampu mencicilnya, ya kita beli. Tapi kalau tidak, Bapak pikir lebih baik kita menabung dulu sampai tabungan kita cukup.

bu lili: Ibu Lili: Ibu setuju. 2

5

3

(34)

Ketika orangtua kompak,maka akan memberikan

manfaat

bagi anak:anak hidup dalam suasana aman dan nyaman tanpa pertikaian orangtua, terhindar dari perilaku agresif, kasar.

bagi orangtua: ayah dan ibu akan merasa lebih bahagia, lebih tenang menghadapi permasalahan kehidupan bersama-sama, karena merasa memilki “teman” seperjuangan dalam hidup berumah tangga.

Ketika orangtua dapat bersikap dan bertutur kata yang penuh kasih sayang dan tanpa kekerasan, belajar mengendalikan diri, hal ini akan memberikan

manfaat.

bagi anak: anak akan merasa dicintai setulus hati oleh orangtuanya, anak akan bersikap dan bertutur kata dengan baik pula.

(35)

sesi 2

memaHami Perilaku anak

bu lili: Ita, tolong ambilkan merica, Nak.

bu lili: Terima kasih Sayang. Kamu sudah sangat membantu Ibu. Sekarang kami sikat gigi ya. Bisa sendiri kan? Ibu masih sibuk memasak.

bu lili: Wow anak pintar! Gigimu bersih sekali! Harum lagi. Wangi pasta gigi! Ibu sangat bangga padamu.

Cerita 2.a. memuji anak

1

2

2

(36)

bu lili: Wah Ita sudah sikat gigi sendiri tanpa perlu disuruh? Ita memang anak pintar! Ibu bangga pada Ita.

Pak rusli: Jadi kamu sudah menentukan sendiri sanksi buatmu Agus? Itu bagus.

agus: Bapak tidak marah? Keesokan harinya...

bu lili: Ibu tahu kamu merasa menyesal karena sudah

berkelahi. Kamu tahu kan, kamu tidak boleh berkelahi, itu tidak baik.. Itu artinya, kamu sudah melanggar peraturan, Agus. Kamu tahu, ada sanksi kalau melanggar peraturan. nah, menurutmu apa sanksinya?

Cerita 2.b. membuat Peraturan bersama anak 5

1

6

(37)

bu lili: Aduhh Itaa.. coba lihat Nak, kamu menggambari apa ini?

ita: Tembok.

bu lili: Nah, sekarang kita bersihkan tembok sama-sama yuk! Besok Ita boleh nonton film Unyil lagi, tapi hari ini tidak boleh karena Ita sudah menggambar di tembok. Setuju?

Pak rusli: Yang penting kamu sudah tahu kealahanmu, dan sudah berjanji untuk memperbaiki diri. Selama tidak bermain dengan teman-teman, kamu akan punya lebih banyak waktu untuk membaca, mengerjakan

pekerjaan rumah, dan membantu Ibu atau Bapak.

bu lili: Nah, kalau Ita menggambar di tembok, Ita harus bagaimana? Masih ingat?

3

5

4

(38)

Cerita 2.C. memberikan waktu untuk menenangkan diri dan berfikir

bu lili: Nah sekarang, berdiri diam di situ selama 7 menit!

ita: Aaa!! Kakak nakaal!!

bu lili: Agus, berdiri di pojok! Kamu kan sudah janji tidak akan mengganggu adikmu. Kamu tidak boleh memainkan majalah itu lagi!

1

3

2

(39)

Cerita 2.d. mengaCuHkan rengekan anak

bu lili: Sudah Ita, cup cup.. yuk main sama Ibu.

ita: Minta es tong! Es tong-tong!

bu lili: Kalau kamu beranjak dari situ, kamu harus kembali berdiri di situ 7 menit lagi! Nanti Ibu beri tahu kalau waktumu sudah 7 menit.

ita: Ibu minta es tong-tong! 5

1

6

(40)

ita: Nggak mau! Maunya sekarang! Aku mau

es!! Mau esss!!! Es Buuu... Esss...!!!

bu lili: Maaf Ibu-ibu, saya duluan ya.

ita: Waaah..

bu lili: Cantik ya? Warna apa burungnya?

bu lili: Ita, hari ini kan bukan hari Jumat. Jadi Ita belum boleh minum es. Ita harus tunggu sampai hari Jumat. Kalau sudah hari Jumat, baru Ita bleh minum es.

bu lili: Waahh.. Ita! Lihat burung itu. Kamu lihat? Itu, di sana!

3

5

4

(41)

bu lili: Ya Tuhan.. Dewi! Ibu lega sekali kamu sudah pulang dengan selamat nak.

dewi: Dewi tadi mencari bahan untuk tugas sekolah di

internet, Pak. Terus, setelah itu Dewi main game online, jadi lupa waktu.

Pak rusli: Ke mana sih Dewi, sudah jam segini belum pulang, kita harus bisa lebih tegas

dengan Dewi, Ibu juga Bu, jangan gampang saja memberikan ijin kepada Dewi. Kalau sudah begini, kita yang repot!

bu lili: Ibu juga cemas Pak karena Dewi belum pulang. Ibu

setuju kita harus tegas kepada Dewi, tapi bukan berarti harus marah atau kasar ya Pak, kita harus bisa tenang dan mengendalikan emosi.

Cerita 2.e. membuat aturan bersama anak Yang memasuki usia remaja

(42)

bu lili: Kami tidak mau hal seperti ini terulang lagi, ini sudah yang ketiga kalinya. Ibu dan Bapak telah memberikan kebebasan dan kepercayaan kepada kamu untuk bisa melakukan kegiatan yang mendukung keperluan sekolah dan masa depanmu kelak. Tapi kebebasan dari kami harus disertai dengan rasa tanggung jawab dari kamu.

Pak rusli: Menurutmu apa yang bisa kamu lakukan agar tetap bisa melakukan kegiatanmu dan juga bisa lebih bertanggung jawab?

Pak rusli: Bapak dan Ibu khawatir sekali karena kamu belum pulang dan tidak ada kabar. Jika ada sesuatu dengan kamu, kami tidak tahu harus mencari kamu dimana.

(43)

dewi: Dewi akan

memberitahukan dan minta izin dulu kepada Bapak dan Ibu. Dewi akan pulang ke rumah sebelum jam 6, supaya Dewi bisa membantu Agus menyelesaikan PRnya.

Pak rusli: Baik, jika begitu. Kamu sudah menentukan sendiri sikapmu akan seperti apa. Bapak dan Ibu percaya padamu, kami memberikan kebebasan tapi harus disertai dengan tanggung jawab darimu.

Panduan bermain Peran

Cerita a

Agus sedang bermain di luar tanpa memakai sandal, lalu ia masuk ke dalam rumah, dengan kaki yang kotor, membuat lantai jadi kotor. Sementara Bu Lili sedang mengepel lantai. Apa yang harus dilakukan ibu Lili?

a. agus membersihkan lantai yg kotor

b. agus tidak boleh lagi bermain keluar, sepanjang hari

c. agus harus memakai sandal jika ingin bermain keluar

(44)

Cerita b

Selama 2 minggu terakhir Ita sering memukul. Jika tidak senang dia akan memukul siapa saja. Pada suatu hari Ita sedang menonton TV saat ibu Lili sedang menyetrika pakaian di dekatnya. Tiba-tiba Agus datang mengganti program televisi sehingga membuat Ita kesal dan langsung memukul Agus. Agus menjerit kesakitan, namun Ita terus memukul Agus. Apa yg sebaiknya ibu Lili lakukan?

a. agus diberikan waktu 7 menit untuk menenangkan diri dan memikirkan akibat dari perbuatannya

b. ita tidak boleh menonton tV sepanjang hari

Cerita C

Ibu Lili sedang mengikuti arisan bersama ibu-ibu lainnya, Bu Lili baru saja mengeluarkan uang untuk membayar uang arisannya, tiba-tiba Agus dan Ita datang meminta uang jajan, Bu Lili tidak punya uang lagi dan Bu Lili mengingatkan Agus dan Ita bahwa mereka sudah sepakat untuk tidak jajan dalam minggu ini, karena ingin menabung untuk membeli sepeda, tapi Ita merengek dan menangis tetap meminta uang jajan, dan Agus juga membujuk Bu Lili agar mau memberikan uang jajan. Sementara Ibu-ibu lainnya yang mengikuti arisan melihat Bu Lili, Ita dan Agus, mereka merasa terganggu dengan tangisan Ita. Apa yang sebaiknya ibu Lili lakukan?

(45)

Ketika orangtua memberikan perhatian pada perilaku baik anak, hal ini akan memberikan manfaat bagi anak: anak merasa dihargai, menjadi lebih patuh, dapat membedakan hal baik-benar dan hal yang buruk-salah.

bagi orangtua: merasa bangga akan sikap baik anak, dan menjadi orangtua yang dihormati-bukan ditakuti oleh anak.

Ketika orangtua berusaha mengurangi perilaku buruk anak dengan tidak menggunakan kekerasan akan memberikan manfaat

bagi anak: anak akan menjadi lebih disiplin, karena memiliki peraturan yang jelas.

(46)

sesi 3

memaHami Cara anak belajar

Ayah-Ibu, jika kita cabut anak-anak kita dari dunia bermain-nya terlalu dini, maka kelakuan yang kita dapati adalah

orang-orang dewasa yang kekanak-kanakan.

Cerita 3.a. berbagai kegiatan bermain sambil melakukan Pekerjaan rumaH tangga

ita: Ibu, lihat! Bolanya lompat-lompat!

Pak rusli: Anak-anak, Bapak

bu lili: Keringkan bolamu dengan handuk ini, Ita.

bu lili: Ayo kita hitung sama-1

3

2

(47)

Praktik berCerita-dongeng buaYa dan tikus

ita: Monyet! Pak Rusli: Ita benar! Sekarang waktunya ti...durr

Pak rusli: Hewan apa yang huruf pertamanyaM, senang berayun di pohon dan suka makan

pisang?

Cerita tentang seekor buaya yang sangat sombong, karena dia merasa paling kuat, paling besar serta paling ganas jika sedang berada dekat sungai. Semua musuh-musuhnya sangat takut jika berada di dekat sungai. Dikisahkan juga seekor tikus yang sedang mencari makan di dekat sungai. Karena Tikus mengandalkan mulutnya untuk mencari makan, sampai-sampai ia tidak tahu kalau berada dekat buaya yang sedang beristirahat di pinggir sungai.

"Hei...berani sekali engkau mendekati aku yang sedang tidur siang!", hardik sang Buaya kepada si Tikus. Si Tikus sangat kaget sekali ketika bertabrakan dengan moncong buaya yang sangat

(48)

“Apakah kau tidak tahu, kalau aku adalah makhluk yang paling menakutkan di sini? ha..! kembali sang Buaya menakuti si tikus.

"Maafkan hamba tuan Buaya, Hamba akan pergi dari sini, jangan kau makan diri hamba yang sangat kecil ini," pinta si Tikus kepada Buaya.

“Hahahahaahahaha...", sang Buaya tertawa terpingkal-pingkal mendengar perkataan si Tikus. “Memakanmu? Mana bisa aku memakanmu? Tubuhmu sangat kecil dan tidak bisa membuatku kenyang.

Ketahuilah aku adalah makhluk yang paling ganas dan tidak butuh pertolongan siapapun, karena aku makhluk yang paling besar dan mempunyai gigi-gigi yang tajam, makananku semuanya besar-besar dan

(49)

Setelah berlari jauh si tikus kemudian merasa lelah dan mencoba beristirahat dekat sebuah pohon. Tak lama kemudian dia mendengar suara seperti meminta pertolongan dari arah sungai.

"Baiklah aku akan pergi, tapi sebelum pergi perkenankan aku untuk menolongmu dan melayanimu wahai tuan Buaya," pinta si Tikus kepada sang Buaya.

Kembali sang Buaya tertawa terpingkal-pingkal mendengar perkataan si Tikus yang ingin melayani sang Buaya akibat perbuatannya. "Hahaha...tikus kau bisa apa? Mencari makan saja kau tidak becus, sudah sana pergi, aku tidak butuh bantuanmu, cepat pergi sebelum aku berubah pikiran dan memakanmu..!”

(50)

Ia mencoba mendekati suara itu, ternyata si Buaya sedang terperangkap oleh jala yang dipasang oleh pemburu, si Tikus langsung menolong buaya dengan menggerogoti jala itu dan akhirnya si Buaya pun terlepas dari perangkap jala tadi.

Sang Buaya mengucapkan terima kasih dan meminta maaf kepada si Tikus, walau tubuhnya kecil, ternyata si Tikus bisa menolong sang Buaya keluar dari jala perangkap pemburu yang ingin menangkapnya.

"Terima kasih ya Tikus, kau sangat berjasa sekali menolong aku keluar

dari jala si pemburu itu, entah bagaimana kalau tidak ada kamu, aku mungkin sekarang sudah dibawa oleh pemburu-pemburu itu," sang Buaya akhirnya berterima kasih kepada si Tikus yang telah membantunya meloloskan diri dari perangkap pemburu.

(51)

sesi 3

(52)

Praktik komunikasi efektif dengan anak

Ibu Lili tampak antusias menyambut Agus

Ibu Lili bertanya pada Agus yang baru pulang sekolah: “Apa kabar nak? Bagaimana di sekolah hari ini?” gambar 1

(53)

Agus menceritakan tadi ia senang karena belajar tentang hewan air, ia juga mendapatkan tugas kelompok untuk menuliskan jenis hewan air yang ada di sekitar tempat tinggal mereka. Ibu Lili bertanya, siapa saja teman kelompok Agus. Agus menyebutkan beberapa nama, lalu bu Lili berkata “kamu pasti bisa menyelesaikan tugas itu dengan baik, sekarang ayo kita makan siang.”

(54)

sesi 4

membantu anak sukses di sekolaH

Cerita 4.a. kegiatan di Paud

(55)
(56)

Cerita 4.b. agus Yang berani mengungkaPkan PendaPatnYa

bu lili: Kamu kelihatan murung. Ada apa Agus?

agus: Teman-temanku menertawakan aku waktu aku bilang ke mereka, aku ingin sekolah yang tinggi sampai jadi sarjana.

bu lili: Ibu mengerti. Pasti sangat menyakitkan ditertawakan seperti itu. Tapi Agus, Ibu sangat senang mendengar kamu ingin sekolah sampai jadi sarjana. bapak dan Ibu sangat bangga padamu.

agus: Tapi kata teman-teman, aku tidak mungkin bisa jadi sarjana. Karena aku miskin. Tidak mungkin bisa sekolah tinggi-tinggi.

bu lili: Sayang, Bapak dan Ibu akan berusaha keras

(57)

teman: Hahaha.. Anak orang miskin! Kamu nggak akan bisa jadi sarjana.. Hahaha! Sudah pulang saja, tidak usah sekolah!

agus: Mungkin aku lebih miskin daripada kalian, tapi aku akan belajar dan bekerja keras untuk mencapai cita-citaku.

(58)

Cerita 4.C. ibu lili mengHadaPi agus Yang tidak mau sekolaH dan menjalin komunikasi dengan guru di sekolaH.

Pak rusli: Agus, kenapa kamu belum berangkat sekolah? Ayo cepat berangkat! Mumpung masih pagi.

bu lili: Agus, kami tahu kamu ingin tas baru. Tapi

tas ini kan masih bisa dipakai.

Pak rusli: Ibumu benar Nak. Kamu harus tetap pergi sekolah, meskipun belum punya tas baru.

agus: Nggak mau! Aku mau pakai tas baru ke sekolah. Tasku ini jelek!

bu lili: Ibu sudah buatkan ubi goreng untukmu. jadi kamu bisa tabung uang jajanmu untuk membeli tas baru.

1

3

2

(59)

bu lili: Bu Guru, saya ingin bertanya, bagaimana Agus di sekolah? Apakah dia baik-baik saja?

bu guru: Setahu saya Agus baik-baik saja, Bu. Nilainya selalu bagus di semua mata pelajaran. Apa ada lagi yang perlu dibicarakan tentang Agus?

bu lili: Ada Bu. Saya mau minta tolong nasihati Agus supaya dia tidak malu membawa bekal ke sekolah, supaya dia bisa menabung uang jajannya. Saya harap Ibu tidak keberatan menasihati Agus.

bu guru: Wah! Tentu saja saya tidak keberatan, Bu. Itu justru contoh yang sangat baik untuk temantemannya. Saya pasti akan bicara pada Agus nanti.

bu lili: Terima kasih banyak, Bu.

(60)

resep keluarga Hebat

bahan:

100 gram tepung “kasih sayang dari ayah dan ibu” 100 gram margarin “kerja sama antara ayah dan ibu” 10 butir telur “perhatian pada sikap baik anak”

Cara membuat:

• Campurkan tepung “kasih sayang” dan margarin “kerja sama” ayah dan ibu, lalu aduk dengan “konsisten”. Masukan telur “perhatian pada sikap baik anak” secara teratur, satu persatu, agar adonan Kue ENAK mengembang dengan baik

• Lalu segera masukan adonan ke dalam cetakan “pendidikan di sekolah”, lalu dipanggang dalam oven sampai

“pendidikan tertinggi”

tips:

• Perhatikan dengan seksama adonan tersebut, Jika ada kulit telur yang masuk ke dalam adonan maka ambil “kesempatan untuk membuat peraturan bersama”

(61)

Jika anak mendapatkan dorongan dari orangtua, ia akan menjadi percaya diri.

Jika anak hidup dalam toleransi, ia akan belajar menjadi penyabar.

Jika anak mendapatkan pujian, ia akan belajar menghargai.

Jika anak merasa diterima, ia akan belajar untuk mencintai.

Jika anak mendapatkan persetujuan orangtua atas sikap baiknya, ia akan belajar menyukai dirinya sendiri.

Jika anak merasa dihargai, ia akan belajar untuk memiliki tujuan yang pasti Jika anak hidup dalam berbagi,

ia akan belajar menjadi murah hati.

Jika anak hidup dalam kejujuran dan keadilan, ia akan belajar apa itu jujur dan adil.

Jika anak hidup dalam rasa aman, ia akan belajar untuk percaya pada diri sendiri dan lingkungannya.

Jika anak hidup dalam kesetiakawanan, ia akan belajar bahwa dunia ini adalah tempat yang indah.

Jika anda hidup dalam pikiran dan rasa yang tenang, anak anda akan hidup dalam kebahagiaan.

(62)

Gambar

gambar 2Ibu Lili bertanya pada
gambar 3Agus menceritakan tadi ia senang karena belajar tentang hewan

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan perhatian yang lebih lagi terhadap karyawan sehingga karyawan bisa lebih merasa dihargai sehingga memberikan sikap

memberikan dukungan yang membuat anak tidak dapat berkembang dengan baik,.. tetapi ada pula orangtua yang memberikan perhatian dan juga dukungan

Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan perhatian yang lebih lagi terhadap karyawan sehingga karyawan bisa lebih merasa dihargai sehingga memberikan sikap

Maka demikian pula halnya dengan ketaatan anak kepada orangtua, dapat dan harus dilakukan hanya jika menyangkut suatu hal yang benar dan baik.. Dalam keadaan syarat itu terpenuhi,

manfaat dari pelatihan keterampilan pengasuhan autis yaitu merasa tubuh lebih rileks, pengetahuan mengenai autis bertambah dan kemampuan dalam menghadapi anak

Manfaat keterlibatan orang tua dalam pendidikan bagi orangtua meliputi: (1) orangtua akan berusaha meningkatkan interaksi dan diskusi dengan anak-anak mereka, dan

Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat PKM ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada orangtua mengenai peran ayah dalam pengasuhan anak usia dini dan fitrah seksualitas anak..

Oleh karena itulah wali murid ini membutuhkan pelatihan pengasuhan, baik untuk nenek yang mengasuh anak-anak saat orangtua pergi bekerja, maupun bagi ibu yang hanya memiliki sedikit