• Tidak ada hasil yang ditemukan

REKONSTRUKSI DATA Langkah 1 Rangkuman koding, analisa data, analisa tematik Koding Analisa Data Analisa Tematik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "REKONSTRUKSI DATA Langkah 1 Rangkuman koding, analisa data, analisa tematik Koding Analisa Data Analisa Tematik"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

REKONSTRUKSI DATA

Langkah 1

Rangkuman koding, analisa data, analisa tematik

Koding Analisa Data Analisa

Tematik

P.W1.b.72-81.h.4 Mencari jati diri sendirian tanpa bantuan siapapun

Tahapan penerimaan diri P.W1.b.89-101.h.4 Memunculkan niat untuk

mengumpulkan uang untuk operasi

Tahapan

penerimaan diri P.W1.b.179-188.h.7 Mulai mencari teman sesama

transgender

Tahapan

penerimaan diri P.W1.b.347-361.h.13 Masa partisipan menolak

dirinya

Tahapan

penerimaan diri P.W1.b.361-369.h.13 Merasa frustrasi terhadap

dirinya

Tahapan

penerimaan diri P.W1.b.576-580.h.20 Mencari jati diri sendirian

tanpa bantuan siapapun

Tahapan

penerimaan diri P.W1.b.614-618.h.21 Mengumpulkan uang demi

operasi

Tahapan

penerimaan diri P.W1.b.784-789.h.27 Bekerja hanya untuk

mengumpulkan uang demi operasi

Tahapan

penerimaan diri

P.W1.b.1150-1155.h.39

Partisipan tetap mencari teman sesama transgender

Tahapan

penerimaan diri

P.W1.b.1162-1171.h.39

Partisipan merasa sangat bersyukur mendapatkan penerimaan dan dukungan dari keluarganya

Tahapan penerimaan diri

P.W2.b.90-107.h.5 Pengalaman massive pain

pasca operasi

Tahapan

penerimaan diri P.W2.b.150-154.h.6 Pengalaman partisipan

beradaptasi dengan vagina barunya

Tahapan

penerimaan diri P.W2.b.240-245.h.9 Merasa frustrasi karena

terjebak ditubuh yang salah

Tahapan

penerimaan diri P.W2.b.325-335.h.12 Partisipan tetap mencari teman

sesama transgender

Tahapan

(3)

P.W2.b.432-440.h.15 Mengumpulkan info untuk melakukan operasi

Tahapan penerimaan diri P.W2.b.444-453.h.16 Mengumpulkan info untuk

melakukan operasi

Tahapan

penerimaan diri P.W2.b.460-466.h.16 Bekerja hanya untuk

mengumpulkan uang demi operasi

Tahapan

penerimaan diri P.W2.b.486-495.h.17 Perasaan yang dialami saat

mengumpulkan uang demi operasi

Tahapan

penerimaan diri P.W2.b.636-643.h.22 Reaksi keluarga terhadap

status identitas barunya

Tahapan

penerimaan diri P.W2.b.714-722.h.24 Reaksi keluarga dan

lingkungan terhadap status identitas barunya

Tahapan

penerimaan diri P.W2.b.731-743.h.24 Reaksi lingkungan terhadap

status identitas barunya

Tahapan

penerimaan diri P.W3.b.77-81.h.4 Bekerja hanya untuk

mengumpulkan uang demi operasi

Tahapan

penerimaan diri P.W3.b.500-507.h.18 Perasaan bahagia partisipan

setelah menjadi wanita yang seutuhnya

Tahapan

penerimaan diri P.W3.b.535-544.h.19 Reaksi keluarga terhadap

status identitas barunya

Tahapan

penerimaan diri P.W3.b.645-651.h.22 Perasaan bahagia partisipan

setelah menjadi wanita yang seutuhnya

Tahapan

penerimaan diri P.W3.b.847-852.h.29 Perasaan jijik partisipan

terhadap penisnya sendiri

Tahapan

penerimaan diri P.W3.b.861-869.h.29 Perasaan jijik partisipan

terhadap penisnya sendiri

Tahapan

penerimaan diri P.W3.b.871-878.h.30 Perasaan jijik partisipan

terhadap penisnya sendiri

Tahapan

penerimaan diri

P.W3.b.1017-1022.h.34

Reaksi lingkungan terhadap status identitas barunya

Tahapan

penerimaan diri

P.W3.b.1072-1075.h.36

Pengalaman partisipan beradaptasi dengan vagina barunya

Tahapan

penerimaan diri

P.W3.b.1075-1082.h.37

Partisipan meragukan keputusannya melakukan operasi

Tahapan

penerimaan diri

P.W3.b.1083-1090.h.37

Pengalaman partisipan beradaptasi dengan vagina barunya

Tahapan

(4)

P.W3.b.1100-1103.h.37

Partisipan meragukan keputusannya melakukan operasi

Tahapan

penerimaan diri

P.W3.b.1107-1112.h.37

Pengalaman partisipan beradaptasi dengan vagina barunya

Tahapan

penerimaan diri

P.W3.b.1161-1171.h.39

Penerimaan pasangan terhadap status transeksualnya

Tahapan

penerimaan diri

P.W3.b.1371-1375.h.46

Masa partisipan menolak dirinya

Tahapan

penerimaan diri

P.W3.b.1397-1404.h.47

Masa partisipan menolak dirinya

Tahapan

penerimaan diri

SO.W1.b.256-264.h.10

Reaksi lingkungan terhadap status identitas barunya

Tahapan

penerimaan diri

SO.W1.b.400-414.h.14

Reaksi keluarga terhadap status identitas barunya

Tahapan

penerimaan diri

SO.W1.b.666-675.h.23

Reaksi lingkungan terhadap status identitas barunya

Tahapan

penerimaan diri P.W1.b.6-15.h.2 Pemahaman diri adalah wanita Kondisi

pendukung PD P.W1.b.17-24.h.2 Karena merasa sebagai

perempuan, ia hanya bermain permainan anak perempuan saja

Kondisi pendukung PD

P.W1.b.31-34.h.2 Karena merasa sebagai perempuan, ia hanya bermain permainan anak perempuan saja

Kondisi pendukung PD

P.W1.b.48-57.h3 Perlindungan yang diberikan ibu semasa kecil

Kondisi pendukung PD P.W1.b.264-275.h.10 Penolakan yang diberikan

ayah semasa kecil

Kondisi pendukung PD P.W1.b.275-280.h.10 Perlindungan yang diberikan

ibu semasa kecil

Kondisi pendukung PD P.W1.b.375-378.h.13 Perlindungan yang diberikan

ibu semasa kecil

Kondisi pendukung PD P.W1.b.462-471.h.16 Pemahamanannya sejak kecil

ia adalah perempuan

Kondisi pendukung PD P.W2.b.426-430.h.15 Pemahamanannya sejak kecil

ia adalah perempuan

Kondisi pendukung PD P.W2.b.500-526.h.17 Penolakan yang diberikan

ayah semasa kecil

Kondisi pendukung PD P.W2.b.661-683.h.23 Pemahaman dirinya ia adalah

wanita seutuhnya

(5)

ingin bahagiakan kedua orangtua

pendukung PD P.W2.b.714-722.h.24 Partisipan belum pernah

menerima reaksi negatif terkait status transeksualnya

Kondisi pendukung PD P.W2.b.731-743.h.24 Partisipan belum pernah

menerima reaksi negatif terkait status transeksualnya

Kondisi pendukung PD P.W2.b.744-790.h.26 Partisipan terkadang

memperhitungkan kembali kesuksesannya di masa lalu

Kondisi pendukung PD P.W2.b.749-765.h.26 Partisipan belum pernah

mengalami stress emosional yang parah

Kondisi pendukung PD P.W3.b.697-704.h.24 Penolakan yang diberikan

ayah semasa kecil

Kondisi pendukung PD P.W3.b.798-810.h.27 Pemahaman dirinya adalah

perempuan

Kondisi pendukung PD P.W3.b.899-909.h.31 Karena merasa sebagai

perempuan, ia hanya bermain permainan anak perempuan saja

Kondisi pendukung PD

P.W3.b.1017-1022.h.34

Reaksi lingkungan terhadap status identitas barunya

Kondisi pendukung PD

P.W3.b.1031-1034.h.35

Partisipan merasa menerima dirinya dalam kondisi yang stabil

Kondisi pendukung PD

P.W3.b.1039-1045.h.35

Partisipan merasa menerima dirinya dalam kondisi yang stabil

Kondisi pendukung PD

P.W3.b.1497-1503.h.50

Harapan realistis partisipan ingin memiliki salonnya sendiri

Kondisi pendukung PD

P.W3.b.1566-1579.h.53

Partisipan memaknai setiap tahapan kehidupannya sebagai proses pembelajaran untuk menjadi manusia yang lebih baik

Kondisi pendukung PD

SO.W1.b.256-264.h.10

Pengakuan SO terkait reaksi lingkungan terhadap identitas partisipan

Kondisi pendukung PD

SO.W1.b.666-675.h.23

Pengakuan SO terkait reaksi lingkungan terhadap identitas partisipan

(6)

Langkah 2

Rangkuman koding, analisa data, analisa tematik berdasarkan rumusan masalah (pertanyaan peneliti)

Rumusan Masalah

Koding Analisa data Analisa

tematik

Tahap PD pertama (Aversion)

P.W1.b.347-361.h.13

Masa partisipan menolak dirinya

Tahapan penerimaan diri

P.W1.b.361-369.h.13

Merasa frustrasi terhadap dirinya

Tahapan penerimaan diri

P.W2.b.240-245.h.9

Merasa frustrasi karena terjebak ditubuh yang salah

Tahapan penerimaan diri

P.W3.b.847-852.h.29

Perasaan jijik partisipan terhadap penisnya sendiri

Tahapan penerimaan diri

P.W3.b.861-869.h.29

Perasaan jijik partisipan terhadap penisnya sendiri

Tahapan penerimaan diri

P.W3.b.871-878.h.30

Perasaan jijik partisipan terhadap penisnya sendiri

Tahapan penerimaan diri

P.W3.b.1371-1375.h.46

Masa partisipan menolak dirinya

Tahapan penerimaan diri

P.W3.b.1397-1404.h.47

Masa partisipan menolak dirinya

Tahapan penerimaan diri

Tahap PD kedua (Curiosity)

P.W1.b.72-81.h.4 Mencari jati diri sendirian tanpa bantuan siapapun

Tahapan penerimaan diri

P.W1.b.576-580.h.20

Mencari jati diri sendirian tanpa bantuan siapapun

Tahapan penerimaan diri

P.W1.b.179-188.h.7

Mulai mencari teman sesama transgender

Tahapan penerimaan diri

P.W1.b.1150-1155.h.39

Partisipan tetap mencari teman

(7)

sesama transgender diri

P.W2.b.325-335.h.12

Partisipan tetap mencari teman sesama transgender

Tahapan penerimaan diri

P.W2.b.432-440.h.15

Mengumpulkan info untuk

melakukan operasi

Tahapan penerimaan diri

P.W2.b.444-453.h.16

Mengumpulkan info untuk

melakukan operasi

Tahapan penerimaan diri

Tahap PD ketiga (Tolerance)

P.W1.b.89-101.h.4 Memunculkan niat untuk

mengumpulkan uang untuk operasi

Tahapan penerimaan diri

P.W1.b.614-618.h.21

Mengumpulkan uang demi operasi

Tahapan penerimaan diri

P.W1.b.784-789.h.27

Bekerja hanya untuk

mengumpulkan uang demi operasi

Tahapan penerimaan diri

P.W2.b.460-466.h.16

Bekerja hanya untuk

mengumpulkan uang demi operasi

Tahapan penerimaan diri

P.W2.b.486-495.h.17

Perasaan yang dialami saat mengumpulkan uang demi operasi

Tahapan penerimaan diri

P.W3.b.77-81.h.4 Bekerja hanya untuk

mengumpulkan uang demi operasi

Tahapan penerimaan diri

Tahap PD keempat (Allowing)

P.W2.b.90-107.h.5 Pengalaman

massive pain pasca operasi

Tahapan penerimaan diri

P.W2.b.150-154.h.6

Pengalaman partisipan

beradaptasi dengan vagina barunya

Tahapan penerimaan diri

P.W3.b.1072-1075.h.36

Pengalaman partisipan

beradaptasi dengan vagina barunya

Tahapan penerimaan diri

P.W3.b.1075-1082.h.37

Partisipan meragukan

(8)

keputusannya melakukan operasi

diri

P.W3.b.1083-1090.h.37

Pengalaman partisipan

beradaptasi dengan vagina barunya

Tahapan penerimaan diri

P.W3.b.1100-1103.h.37

Partisipan meragukan keputusannya melakukan operasi

Tahapan penerimaan diri

P.W3.b.1107-1112.h.37

Pengalaman partisipan

beradaptasi dengan vagina barunya

Tahapan penerimaan diri

Tahap PD kelima (Friendship)

P.W1.b.1162-1171.h.39

Partisipan merasa sangat bersyukur mendapatkan penerimaan dan dukungan dari keluarganya

Tahapan penerimaan diri

P.W2.b.636-643.h.22

Reaksi keluarga terhadap status identitas barunya

Tahapan penerimaan diri

P.W2.b.714-722.h.24

Reaksi keluarga dan lingkungan terhadap status identitas barunya

Tahapan penerimaan diri

P.W2.b.731-743.h.24

Reaksi lingkungan terhadap status identitas barunya

Tahapan penerimaan diri

P.W3.b.500-507.h.18

Perasaan bahagia partisipan setelah menjadi wanita yang seutuhnya

Tahapan penerimaan diri

P.W3.b.535-544.h.19

Reaksi keluarga terhadap status identitas barunya

Tahapan penerimaan diri

P.W3.b.645-651.h.22

Perasaan bahagia partisipan setelah menjadi wanita yang seutuhnya

Tahapan penerimaan diri

P.W3.b.1017-1022.h.34

Reaksi lingkungan terhadap status identitas barunya

Tahapan penerimaan diri

P.W3.b.1161-1171.h.39

Penerimaan pasangan terhadap

(9)

status

transeksualnya

diri

SO.W1.b.256-264.h.10

Reaksi lingkungan terhadap status identitas barunya

Tahapan penerimaan diri

SO.W1.b.400-414.h.14

Reaksi keluarga terhadap status identitas barunya

Tahapan penerimaan diri

SO.W1.b.666-675.h.23

Reaksi lingkungan terhadap status identitas barunya

Tahapan penerimaan diri

Self-understanding

P.W1.b.6-15.h.2 Pemahaman diri adalah wanita

Kondisi pendukung PD

P.W1.b.17-24.h.2 Karena merasa sebagai perempuan, ia hanya bermain permainan anak perempuan saja

Kondisi pendukung PD

P.W1.b.31-34.h.2 Karena merasa sebagai perempuan, ia hanya bermain permainan anak perempuan saja

Kondisi pendukung PD

P.W1.b.462-471.h.16

Pemahamanannya sejak kecil ia adalah perempuan

Kondisi pendukung PD

P.W2.b.426-430.h.15

Pemahamanannya sejak kecil ia adalah perempuan

Kondisi pendukung PD

P.W2.b.661-683.h.23

Pemahaman dirinya ia adalah wanita seutuhnya

Kondisi pendukung PD

P.W3.b.798-810.h.27

Pemahaman dirinya adalah perempuan

Kondisi pendukung PD

P.W3.b.899-909.h.31

Karena merasa sebagai perempuan, ia hanya bermain permainan anak perempuan saja

Kondisi pendukung PD

Realistic expectation

P.W2.b.688-693.h.24

Harapan realistis partisipan ingin bahagiakan kedua orangtua

(10)

P.W3.b.1497-1503.h.50

Harapan realistis partisipan ingin memiliki salonnya sendiri

Kondisi pendukung PD

Absence Of Environmental Obstacle

P.W2.b.714-722.h.24

Partisipan belum pernah menerima reaksi negatif terkait status transeksualnya

Kondisi pendukung PD

P.W2.b.731-743.h.24

Partisipan belum pernah menerima reaksi negatif terkait status transeksualnya

Kondisi pendukung PD

P.W3.b.1017-1022.h.34

Reaksi lingkungan terhadap status identitas barunya

Kondisi pendukung PD

SO.W1.b.256-264.h.10

Pengakuan SO terkait reaksi lingkungan terhadap identitas partisipan

Kondisi pendukung PD

SO.W1.b.666-675.h.23

Pengakuan SO terkait reaksi lingkungan terhadap identitas partisipan

Kondisi pendukung PD

Absence of Severe Emotional Stress

P.W2.b.749-765.h.26

Partisipan belum pernah mengalami stress emosional yang parah

Kondisi pendukung PD

P.W3.b.1566-1579.h.53

Partisipan memaknai setiap tahapan

kehidupannya sebagai proses pembelajaran untuk menjadi manusia yang lebih baik

Kondisi pendukung PD

Preponderance of Success

P.W2.b.744-790.h.26

Partisipan terkadang

memperhitungkan kembali

kesuksesannya di masa lalu

(11)

Good Childhood Training

P.W1.b.48-57.h3 Perlindungan yang diberikan ibu semasa kecil

Kondisi pendukung PD

P.W1.b.264-275.h.10

Penolakan yang diberikan ayah semasa kecil

Kondisi pendukung PD

P.W1.b.275-280.h.10

Perlindungan yang diberikan ibu semasa kecil

Kondisi pendukung PD

P.W1.b.375-378.h.13

Perlindungan yang diberikan ibu semasa kecil

Kondisi pendukung PD

P.W2.b.500-526.h.17

Penolakan yang diberikan ayah semasa kecil

Kondisi pendukung PD

P.W3.b.697-704.h.24

Penolakan yang diberikan ayah semasa kecil

Kondisi pendukung PD

Stable Self-concept

P.W3.b.1031-1034.h.35

Partisipan merasa menerima dirinya dalam kondisi yang stabil

Kondisi pendukung PD

P.W3.b.1039-1045.h.35

Partisipan merasa menerima dirinya dalam kondisi yang stabil

(12)

Langkah 3

Rangkuman koding, analisa data, analisa tematik, berdasarkan frekuensi yang

muncul dalam analisa data

Frekuensi Koding Analisa Data Analisa

tematik

3 x merasa jijik terhadap penisnya (aversion)

P.W3.b.847-852.h.29 Perasaan jijik partisipan terhadap penisnya sendiri

Tahapan penerimaan diri

P.W3.b.861-869.h.29 Perasaan jijik partisipan terhadap penisnya sendiri

Tahapan penerimaan diri

P.W3.b.871-878.h.30 Perasaan jijik partisipan terhadap penisnya sendiri

Tahapan penerimaan diri

5 x menolak dirinya (aversion)

P.W1.b.347-361.h.13 Masa partisipan menolak dirinya dengan merasa kecewa

Tahapan penerimaan diri

P.W1.b.361-369.h.13 Merasa frustrasi terhadap dirinya

Tahapan penerimaan diri

P.W2.b.240-245.h.9 Merasa frustrasi karena terjebak ditubuh yang salah

Tahapan penerimaan diri

P.W3.b.1371-1375.h.46 Masa partisipan menolak dirinya

Tahapan penerimaan diri

P.W3.b.1397-1404.h.47 Masa partisipan menolak dirinya

Tahapan penerimaan diri

3 x mencari teman sesama transgender (curiosity)

P.W1.b.179-188.h.7 Mulai mencari teman sesama transgender

Tahapan penerimaan diri

P.W1.b.1150-1155.h.39 Partisipan tetap mencari teman sesama transgender

Tahapan penerimaan diri

P.W2.b.325-335.h.12 Partisipan tetap mencari teman sesama transgender

(13)

4 x

mengumpulkan info untuk operasi (curiosity)

P.W1.b.72-81.h.4 Mencari jati diri sendirian tanpa bantuan siapapun

Tahapan penerimaan diri

P.W1.b.576-580.h.20 Mencari jati diri sendirian tanpa bantuan siapapun

Tahapan penerimaan diri

P.W2.b.432-440.h.15 Mengumpulkan info untuk melakukan operasi

Tahapan penerimaan diri

P.W2.b.444-453.h.16 Mengumpulkan info untuk melakukan operasi

Tahapan penerimaan diri

6 x

mengumpulkan uang untuk operasi (tolerance)

P.W1.b.89-101.h.4 Memunculkan niat untuk

mengumpulkan uang untuk operasi

Tahapan penerimaan diri

P.W1.b.614-618.h.21 Mengumpulkan uang demi operasi

Tahapan penerimaan diri

P.W1.b.784-789.h.27 Bekerja hanya untuk mengumpulkan uang demi operasi

Tahapan penerimaan diri

P.W2.b.460-466.h.16 Bekerja hanya untuk mengumpulkan uang demi operasi

Tahapan penerimaan diri

P.W2.b.486-495.h.17 Perasaan yang dialami saat

mengumpulkan uang demi operasi

Tahapan penerimaan diri

P.W3.b.77-81.h.4 Bekerja hanya untuk mengumpulkan uang demi operasi

Tahapan penerimaan diri

4 x partisipan belajar beradaptasi dengan vaginanya (allowing)

P.W2.b.150-154.h.6 Pengalaman partisipan

beradaptasi dengan vagina barunya

Tahapan penerimaan diri

P.W3.b.1072-1075.h.36 Pengalaman partisipan

beradaptasi dengan vagina barunya

Tahapan penerimaan diri

P.W3.b.1083-1090.h.37 Pengalaman partisipan

beradaptasi dengan vagina barunya

Tahapan penerimaan diri

(14)

partisipan

beradaptasi dengan vagina barunya

penerimaan diri

2 x meragukan keputusan melakukan operasi (allowing)

P.W3.b.1075-1082.h.37 Partisipan meragukan keputusannya melakukan operasi

Tahapan penerimaan diri

P.W3.b.1100-1103.h.37 Partisipan meragukan keputusannya melakukan operasi

Tahapan penerimaan diri

2 x merasa bahagia setelah sempurna menjadi perempuan (friendship)

P.W3.b.500-507.h.18 Perasaan bahagia partisipan setelah menjadi wanita yang seutuhnya

Tahapan penerimaan diri

P.W3.b.645-651.h.22 Perasaan bahagia partisipan setelah menjadi wanita yang seutuhnya

Tahapan penerimaan diri

9 x merasa bersyukur mendapatkan penerimaan dan dukungan dari SO (friendship)

P.W1.b.1162-1171.h.39 Partisipan merasa sangat bersyukur mendapatkan penerimaan dan dukungan dari keluarganya

Tahapan penerimaan diri

P.W2.b.636-643.h.22 Reaksi keluarga terhadap status identitas barunya

Tahapan penerimaan diri

P.W2.b.714-722.h.24 Reaksi keluarga dan lingkungan terhadap status identitas barunya

Tahapan penerimaan diri

P.W3.b.535-544.h.19 Reaksi keluarga terhadap status identitas barunya

Tahapan penerimaan diri

P.W3.b.1017-1022.h.34 Reaksi lingkungan terhadap status identitas barunya

Tahapan penerimaan diri

P.W3.b.1161-1171.h.39 Penerimaan pasangan terhadap status transeksualnya

Tahapan penerimaan diri

SO.W1.b.256-264.h.10 Reaksi lingkungan terhadap status identitas barunya

Tahapan penerimaan diri

SO.W1.b.400-414.h.14 Reaksi keluarga terhadap status

(15)

identitas barunya diri SO.W1.b.666-675.h.23 Reaksi lingkungan

terhadap status identitas barunya

Tahapan penerimaan diri

8 x pemahaman dirinya

mengatakan ia adalah

perempuan ( self-understanding)

P.W1.b.6-15.h.2 Pemahaman diri

adalah wanita

Kondisi pendukung PD

P.W1.b.17-34.h.2 Karena merasa sebagai perempuan, ia hanya bermain permainan anak perempuan saja

Kondisi pendukung PD

P.W1.b.31-34.h.2 Karena merasa sebagai perempuan, ia hanya bermain permainan anak perempuan saja

Kondisi pendukung PD

P.W1.b.462-471.h.16 Pemahamanannya sejak kecil ia adalah perempuan

Kondisi pendukung PD

P.W2.b.426-430.h.15 Pemahamanannya sejak kecil ia adalah perempuan

Kondisi pendukung PD

P.W2.b.661-683.h.23 Pemahaman dirinya ia adalah wanita seutuhnya

Kondisi pendukung PD

P.W3.b.798-810.h.27 Pemahaman dirinya adalah perempuan

Kondisi pendukung PD

P.W3.b.899-909.h.31 Karena merasa sebagai perempuan, ia hanya bermain permainan anak perempuan saja

Kondisi pendukung PD

2 x menyatakan harapan

realistisnya (realistic expectation)

P.W2.b.688-693.h.24 Harapan realistis partisipan ingin bahagiakan kedua orangtua

Kondisi pendukung PD

P.W3.b.1497-1503.h.50 Harapan realistis partisipan ingin memiliki salonnya sendiri

Kondisi pendukung PD

5 x menyatakan belum pernah

P.W2.b.714-722.h.24 Partisipan belum pernah menerima

(16)

menerima hambatan yang berasal dari lingkungan (Absence Of Environmental Obstacle)

reaksi negatif terkait status transeksualnya

PD P.W2.b.731-743.h.24 Partisipan belum

pernah menerima reaksi negatif terkait status transeksualnya

Kondisi pendukung PD

P.W3.b.1017-1022.h.34 Reaksi lingkungan terhadap status identitas barunya

Kondisi pendukung PD

SO.W1.b.256-264.h.10 Pengakuan SO terkait reaksi

lingkungan terhadap identitas partisipan

Kondisi pendukung PD

SO.W1.b.666-675.h.23 Pengakuan SO terkait reaksi

lingkungan terhadap identitas partisipan

Kondisi pendukung PD

2 x menyatakan belum pernah mengalami stress berat

(Absence of Severe Emotional Stress)

P.W2.b.749-765.h.26 Partisipan belum pernah mengalami stress emosional yang parah

Kondisi pendukung PD

P.W3.b.1566-1579.h.53 Partisipan memaknai setiap tahapan kehidupannya sebagai proses pembelajaran untuk menjadi manusia yang lebih baik

Kondisi pendukung PD

1x menyatakan terkadang

memperhitungkan keberhasilannya

(Preponderance of Success)

P.W2.b.744-790.h.26 Partisipan terkadang memperhitungkan kembali

kesuksesannya di masa lalu

Kondisi pendukung PD

6 x menyatakan pengalaman diasuh orangtua dalam cara yang berbeda oleh ayah dan ibunya

(Good Childhood Training)

P.W1.b.48-57.h3 Perlindungan yang diberikan ibu semasa kecil

Kondisi pendukung PD

P.W1.b.264-275.h.10 Penolakan yang diberikan ayah semasa kecil

Kondisi pendukung PD

P.W1.b.275-280.h.10 Perlindungan yang diberikan ibu semasa kecil

Kondisi pendukung PD

P.W1.b.375-378.h.13 Perlindungan yang diberikan ibu semasa kecil

(17)

P.W2.b.500-526.h.17 Penolakan yang diberikan ayah semasa kecil

Kondisi pendukung PD

P.W3.b.697-704.h.24 Penolakan yang diberikan ayah semasa kecil

Kondisi pendukung PD

2 x menyatakan memiliki penerimaan diri dalam kondisi yang stabil

(Stable Self-concept)

P.W3.b.1031-1034.h.35 Partisipan merasa menerima dirinya dalam kondisi yang stabil

Kondisi pendukung PD

P.W3.b.1039-1045.h.35 Partisipan merasa menerima dirinya dalam kondisi yang stabil

(18)

Langkah 4

Dinamika yang dialami Partisipan

1. Gambaran Penerimaan Diri merasa

Friendship

Merasa bersyukur & bahagia telah menjadi

PR seutuhnya

Berhasil memenuhi ideal selfnya sejak kecil

Penerimaan & duksos dari SO bantu proses PD

Berfungsi secara sosial dgn baik

Masa Transeksual

Allowing

Massive pain pasca operasi Belum terbiasa dgn vagina Sempat meragukan

keputusan melakukan operasi

Tidak berlangsung lama karena keinginan yg begitu kuat utk jadi PR

Masa Transgender

Tolerance

Berharap gender discomfort yang dirasakan akan

segera hilang

Bertahan dgn real self

karena blm punya cukup

resources utk operasi

Mulai mengumpulkan sedikit demi sedikit dana utk operasi

Mengalami ambivalesi perasaan Mulai berteman

dgn TrasnGender

Mencari info utk operasi kelamin

Cari duksos diluar rumah

- bertanya pada transG senior

- baca buku kedokteran

Senantiasa mendapatkan penolakan dari ayahnya

Self-concept:

Real self :

Ideal self :

-Frustrasi

-Kecewa Menolak dirinya

Jijik dgn penisnya

Merasa terjebak ditubuh yg salah

Mempelajari lebih lanjut transeksualitasnya

Tahapan

Penerimaan Diri

Masa Kecil

Aversion

(19)

2. Kondisi Pendukung Penerimaan Diri

Hanya bermain permainan anak PR

Hanya bermain dengan anak PR

Keyakinan diperkuat dgn mimpi akhil baligh Berperilaku feminim

Ibu = sumber duksos terbesar sejak kecil

Selama ini hanya bekerja pada org lain

Sejak kecil sudah berminat & bakat di tata rias

Stressor : berkisar dunia pekerjaan Dipandang sbg pembelajaran utk > baik

Kondisi

pendukung

PD

Self-Understanding

Realistic Expectation

Absence of Severe Emotional Stress

Absence of Severe Environmentak Obstacle

Sejak kecil meyakini dirinya adalah PR

Membahagiakan ibu

Buka salon sendiri

Sejauh ini belum pernah merasakan stress berat

Sejauh ini belum pernah mengalami reaksi

-

Banyakya penerimaan dan duksos dari keluarga, pasangan, lingkungan bantu PD > baik

Terkadang memperhitungkan kembali

kesuksesan yg diraihnya

Jarang dilakukan Tidak ingin terjebak dgn

keberhasilan di masa lalu

Mampu menjaga sikap & perilaku layaknya wanita

Penolakan ayah

Punishment atas perilaku feminim

Dipindahkan ke luar kota

Terobati dgn adanya pembelaan, perlindungan, & pengertian ibu

Preponderance of Success

Good Childhood Training

Stable Self-Concept

Merasa dapat menerima dirinya dgn stabil

(20)

PEDOMAN WAWANCARA

Nama samaran :

Data Demografis

Usia :

Pendidikan terakhir :

Pekerjaan :

Status pernikahan :

Mulai menyadari identitas gendernya :

Lama hidup menjadi transeksual :

Adapun pedoman wawancara yang peneliti gunakan dalam penelitin ini, antara lain:

I. Masa sebelum menjadi seorang Transeksual:

1. Apa peristiwa khusus yang membuat responden menyadari akan identitas

gendernya?

2. Saat responden menyadari identitas gendernya, pada siapa saja ia berani terbuka untuk mengutarakan isi hati?

3. Bagaimana respon dari orang yang responden percayai sebagai tempat

mengutarakan isi hatinya tersebut?

4. Bagaimana pengalaman responden dalam mengambil keputusan untuk

berubah menjadi seorang transeksual?

II. Masa setelah menjadi seorang Transeksual :

1. Apa saja permasalahan ataupun kendala yang dialami dalam menjalani hidup

(21)

2. Bagaimana cara responden menyikapi dan menyelesaikan setiap permasalahan

yang terjadi dalam kehidupan barunya menjadi transeksual?

3. Bagaimana hubungan responden dengan orang-orang di sekelilingnya di masa

awal “perubahannya”?

4. Bagaimana respon orang-orang disekelilingnya saat responden mulai

menjalani hidup baru menjadi seorang transeksual?

5. Bagaimana proses responden menjalani masa penghindaran (aversion) terkait dengan tahapan penerimaan dirinya?

6. Bagaimana proses responden menjalani masa keingintahuan (curiousity) terkait dengan tahapan penerimaan dirinya?

7. Bagaimana proses responden menjalani masa toleransi (tolerance) terkait dengan tahapan penerimaan dirinya?

8. Bagaimana proses responden menjalani masa membiarkan (allowing) terkait dengan tahapan penerimaan dirinya?

(22)

LEMBAR OBSERVASI

Partisipan/Significant Others

Hari/ Tanggal wawancara : Waktu wawancara : Tempat Wawancara :

Wawancara ke :

No Hal yang diobservasi Keterangan

1. Penampilan fisik 2. Setting wawancara 3. Sikap selama wawancara 4. Hal yang mengganggu

jalannya wawancara 5. Hal yang sering dilakukan

(23)

INFORMED CONSENT

Pernyataan Pemberian Izin oleh Partisipan

Judul Penelitian : Penerimaan diri pada male-to-female transsexual

Peneliti : Risma Aryanti Pratiwi

NIM : 091301049

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan secara sukarela dan tanpa unsur paksaan dari siapapun, bersedia untuk berperan serta dalam penelitian ini.

Saya telah diminta dan telah menyetujui untuk diwawancarai sebagai responden dalam penelitian mengenai penerimaan diri pada male-to-female transsexual.

Peneliti telah menjelaskan tentang tujuan dan manfaat dari penelitiannya. Dengan demikian, saya menyatakan kesediaan saya dan tidak berkeberatan memberi informasi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada saya.

Saya mengerti bahwa identitas diri dan juga informasi yang saya berikan akan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti dan hanya digunakan untuk tujuan penelitian saja.

Medan, Februari 2013

Referensi

Dokumen terkait

Beliau mengendarai unta, kuda, baghal (peranakan kuda dan keledai), dan keledai yang dihadiahkan oleh sebagian raja kepadanya. Beliau ikatkan batu di perutnya

Berdasarkan table diatas dapat kita lihat bahwa Madani Hotel Medan dituntut untuk selalu berbenah baik dari segi kualitas pelayanan maupun harganya sehingga mampu bersaing

Kepada penerima pensiun terusan dari pensiunan Pegawai Negeri/Pejabat Negara yang meninggal dunia atau yang dinyatakan hilang, diberikan pensiun bulan ketiga belas

1 Apabila Tuhan Allahmu membawa engkau ke dalam negeri ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, dan menghalau banyak bangsa dari depanmu, yakni orang Het, orang

Di Sekolah Dasar proses pembelajarannya menggunakan tematik dan terpadu, (6) Penilaian, dalam penerapan kurikulum 2013 terdapat perubahan dalam penerapan penilaian pada

Tesis Pengembangan Model Nilai Tambah Individu Ayu Mayliawati... ADLN - Perpustakaan

Simulasi mengalami overestimate pada topografi tinggi saat dibandingkan dengan data APHRODITE, hal tersebut akibat penanganan yang tidak tepat skema sigma gradient

serta Tidak Memasukan Dokumen Penawaran PENINGKATAN JALAN RUAS JALAN KOSAMBI - CURUG (BTS.PURWAKARTA)..