• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan bahan ajar mengacu kurikulum 2013 subtema keanekaragaman energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengembangan bahan ajar mengacu kurikulum 2013 subtema keanekaragaman energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar - USD Repository"

Copied!
279
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGACU KURIKULUM

2013 SUBTEMA KEANEKARAGAMAN ENERGI UNTUK

SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh: Nur Tri Budi Anta

NIM: 101134163

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGACU KURIKULUM

2013 SUBTEMA KEANEKARAGAMAN ENERGI UNTUK

SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh: Nur Tri Budi Anta

NIM: 101134163

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)

ii

SKRIPSI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGACU KURIKULUM

2013 SUBTEMA KEANEKARAGAMAN ENERGI UNTUK

KELAS IV SEKOLAH DASAR

Oleh :

Nur Tri Budi Anta NIM: 101134163

Disetujui oleh:

Pembimbing I,

Drs. Puji Purnomo, M.Si.

Tanggal , 21 Mei 2014 Pembimbing II,

Galih Kusumo, S.Pd, M.Pd.

(4)

iii

SKRIPSI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGACU KURIKULUM

2013 SUBTEMA KEANEKARAGAMAN ENERGI UNTUK

SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Dipersiapkan dan ditulis oleh: Nur Tri Budi Anta

NIM : 101134163

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada tanggal 20 Juni 2014

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua Gregorius Ari nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. ……… Sekretaris Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed.D. ………

Anggota Drs. Puji Purnomo, M.Si. ………

Anggota Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. ………

Anggota Brigita Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi. ………

Yogyakarta, 20 Juni 2014

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

(5)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Allah SWT yang telah memberikan berkat serta pertolongan dalam proses penyusunan skripsi

Ibuku Suryati tercinta dan tersayang yang selalu memberikan doa, motivasi, bimbingan, arahan, serta kasih

sayang.

Almarhum Bapakku Karmidi

Kakakku tersayang Popo Afindra

Kekasihku Diannita Putu Marta yang selalu memberikan semangat

Keluarga besarku Bani Sayyid Husein yang selalu memberikan doa dan semangat

(6)

v MOTTO

Temata, Tlaten, Tekun Lan teliti (alm Bapak Karmidi)

Selalu berusaha dan iringilah dengan doa

(7)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 20 Juni 2014 Peneliti,

(8)

vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama : Nur Tri Budi Anta

Nomor Mahasiswa : 101134163

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah yang berjudul:

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGACU KURIKULUM 2013 SUBTEMA KEANEKARAGAMAN ENERGI UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR.

beserta perangkat yang diperlukan, (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada Tanggal : 20 Juni 2014 Yang menyatakan,

(9)

viii ABSTRAK

Anta, Nur. Tri. B. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Mengacu Kurikulum 2013 Subtema Keanekaragaman Energi unutk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.

Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

Kata kunci: Penelitian dan Pengembangan, Bahan ajar, Kurikululum 2013 Penelitian ini berawal dari kebutuhan guru akan ketersedian bahan ajar mengacu kurikulum 2013 untuk kelas IV Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar mengacu kurikulum 2013 subtema keanekaragaman energi untuk kelas IV Sekolah Dasar, menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, dan pendidikan karakter berbasis budaya lokal. Kompetensi yang dikembangkan dalam penelitian ini mengacu pada kompetensi pengetahuan, kompetensi keterampilan, kompetensi sikap.

Penelitian pengembangan bahan ajar ini menggunakan metode dan pengembangan hasil modifikasi antara model Jerold E kemp dan langkah penelitian borg and Gall. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan dari penggabungan model diatas adalah (1) potensi masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (6) ujicoba produk, dan (revisi produk), hingga menghasilkan desain produk final bahan ajar mengacu kurikulum 2013 subtema keanekaragaman energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Subjek dalam ujicoba lapangan penelitian ini adalah 10 siswa kelas IV SD Tamanan 3. Penelitian dilaksanakan pada tahun ajaran 2013/2014 pada bulan April. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada kepala sekolah dan guru kelas IV SD Joannes Bosco- Kanisius Baciro, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas bahan ajar oleh pakar kurikulum 2013, guru kelas IV SD 1 Bantul dan siswa kelas IV SD Tamanan 3.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar mengacu kurikulum 2013

subtema keanekaragaman energi memiliki kualitas “ sangat baik” dengan rerata

skor 4,26 berdasarkan hasil validasi pakar kurikulum 2013, validasi guru kelas IV dan validasi lapangan. Hasil validasi pakar kurikulum 2013 diperoleh skor 3,83

dengan kategori “baik”, hasil validasi dua guru kelas IV diperoleh skor 4,48

(10)

ix ABSTRACT

Anta, Nur.Tri.Budi. (2014). The Development of Teaching Materials Based on Curriculum 2013 Subtheme “Keanekaragaman Energi” for Primary School Students Grade 4th. Thesis. Yogyakarta: Elementary School Teacher Education of Sanata Dharma University.

Keywords: methods development research, teaching materials, Curriculum 2013 This research was triggered with the needs of teacher on the availability of teaching materials referring to the curriculum 2013. The purpose of this research is to produce learning materials referring to 2013 Curriculum, subtheme Energy Diversity for 4th Grade Students, using the approach of thematic integrative, that of scientific, and character education based on local culture. Competencies developed in this research refer to the competency of knowledge, that of skills, and attitude.

This study on the development of learning materials use the method of research and that of development of modification results between the development models of Jerold E Kemp and the research steps of Borg and Gall. The steps of research and development that would be implemented from the integrating of the above models are (1) problem potential , (2) data collecting, (3) product design, (4) design validation, (5) design revision,(6) product trials, and (7) product revision, until producing the design of final product teaching materials referring to 2013 Curriculum subtheme Energy Diversity for 4th Grade students of Primary School. Subjects in the trial design were 10 students of 4th grade in SD Tamanan 3, Yogyakarta that was done on April of 2013/2014 academic year. Instrument in this study were questions for interview and questionnaires. The interviews is used for analysis needs assement of the principals and teacher of grade IV SD Joannes Bosco-Kanisius Baciro, while the questionnaire is used to validate the quality of teaching materials by experts curiculum 2013, class teacher IV SD 1 Bantul and students fourth grade of elementary school SD Tamanan 3.

Results showed that learning materials referring to 2013 Curriculum for 4th Grade students of Primary School had quality category of “very good” with average score of 4,26 based on the validation of 2013 Curriculum Experts, that of teacher, and that based on field validation. Score obtained from validation results of 2013 Curriculum experts was 3,83 and it was included in the category of

“good”, that of from validation results of two the 4th grade teachers were 4,48

and it was included in the category of “very good”, and 3,83 that was included in the category of “good”. The results of field validation was 4,95 included in the

category of “very good”. Thus, learning materials developed is suitable to be used

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunianya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENGACU KURIKULUM 2013

SUBTEMA KEANEKARAGAMAN ENERGI UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR” sesuai dengan waktu yang diharapkan. Skripsi ini disusun demi memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan di Universitas Sanata Dharma, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

Peneliti menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini melibatkan berbagai pihak yang membantu. Maka dengan kerendahan hati peneliti mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih ini penenliti sampaikan kepada :

1. Rohandi, Ph.D selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A., selaku Kaprodi PGSD

3. Catur Rismiati, S.Pd.,MA., Ed.D., selaku Wakaprodi PGSD

(12)

xi

5. Galih Kusumo, S.Pd., M,Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan menuntun peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Umi Fatonah M.Pd selaku Kepala Sekolah SD 1 Bantul yang telah mengijinkan validasi bahan ajar

7. Sudaryanti, S.Pd. selaku guru kelas IV SD 1 Bantul yang memberikan kesediaannya untuk menjadi validator bahan ajar yang disusun oleh peneliti.

8. Warsinah, S.Pd. selaku guru kelas IV SD 1 Bantul yang memberikan kesediaannya untuk menjadi validator bahan ajar yang disusun oleh peneliti.

9. Pardi, S. Pd. SD selaku Kepala Sekolah SDN Tamanan 3 yang telah memberikan ijin untuk melakukan uji coba bahan ajar yang disusun oleh peneliti.

10.Dra. Maslichah Asyari, M. Pd selaku validator pembelajaran mengacu kurikulum 2013 yang telah memberikan kontribusi dan bantuan dalam penelitian pengembangan ini

11.Siswa/siswi kelas IV SDN Tamanan 3 tahun ajaran 2013/2014 yang telah bersedia memberikan waktu dan kerja sama yang baik selama penelitianberlangsung

12.Bapak/Ibu guru SDN Tamanan 3 yang telah menerima dan memberikan waktu serta tempat untuk melakukan penelitian.

(13)

xii

membimbing saya selama perkuliahan sehingga mendapatkan ilmu yang berharga.

14.Ibu dan kakak tercinta yang senantiasa memberikan yang terbaik bagi peneliti

15.Keluarga besar Bani Sayid Husein yang selalu memberikan dukungan, semangat dan doa bagi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

16.Teman-teman seperjuangan dalam penelitian payung, Elyta dan Dian yang memberikan kerjasama dan bantuannya dalam penyelesaian skripsi.

17.Sahabat spesialku Diannita Putu Martha yang selalu memberikan semangat selama pengerjaan skripsi ini.

18.Teman-teman seangkatan PGSD S1 kelas A 2010

19.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang ikut serta dalam membantu penyelesaian skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu dengan kerendahan hati peneliti akan merasa sangat terbantu oleh segala kritik dan saran yang membangun untuk membantu perbaikan skripsi yang telah peneliti buat.

Penulis

(14)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

HALAMAN PERSETUJUAN ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

1.5 Batasan Istilah ... 8

(15)

xiv

BAB 2 LANDASAN TEORI ... 10

2.1 Kajian Pustaka ... 10

2.1.1Kurikulum SD 2013 ... 10

2.1.1.1 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013... 11

2.1.2Pendekatan Tematik Integratif ... 16

2.1.2.1Karakteristik Pendekatan Tematik Integratif ... 17

2.1.2.2Fungsi dan Tujuan Pendekatan Tematik Integratif ... 20

2.1.2.3Model-model Pendekatan Integratif ... 21

2.1.2.4Tahap-tahap Pendekatan Tematik Integratif ... 23

2.1.3Pendekatan Saintifik ... 24

2.1.3.1Kriteria Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik ... 25

2.1.3.2Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik... 26

2.1.4 Penilaian Otentik ... ... 30

2.1.4.1 Hakikat Penilaian Otentik ... ... 30

2.1.4.2 Macam-macam Penilaian Otentik ... ... 32

2.2 Pendidikan Karakter Berbasis Budaya lokal ... ... 33

2.3 Model Pengembangan Bahan Ajar ... ... 34

2.4 Penelitian yang Relevan ... 39

2.5 Kerangka Berpikir ... 42

2.6 Pertanyaan Penelitian ... 44

BAB 3 METODE PENELITIAN ... 45

3.1 Jenis Penelitian ... 45

3.2 Prosedur Pengembangan ... 47

(16)

xv

3.4 Uji coba Produk ... 51

3.4.1Desain Uji Coba ... 51

3.4.2Subyek Uji validasi lapangan ... 51

3.4.3Instrumen Penelitian ... 51

3.4.4Teknik Pengumpulan Data ... 52

3.4.5Teknik Analisis Data ... 53

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 57

4.1 Hasil Penelitian ... 57

4.1.1 Analisis Kebutuhan ... 57

4.1.2 Deskripsi produk Awal ... 58

4.1.2.1 Silabus .... ... 59

4.1.2.2 RPP ... 60

4.1.2.3 Kerangka Bahan Ajar ... 61

4.1.3 Data Uji Coba dan Revisi Produk ... 65

4.1.3.1Data Validasi Pakar Kurikulum 2013 dan Revisi Poduk. .. 65

4.1.3.2Data Validasi Guru Kelas IV SD 1 Bantul Kelas IV ... 67

4.1.3.3Data Validasi Uji Coba Lapangan dan Revisi Produk ... 68

4.1.4 Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ... 71

4.2 Pembahasan ... 73

BAB 5 KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN ... 77

5.1 Kesimpulan ... 77

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 78

5.3 Saran ... 78

(17)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 50

Table 3.2 Konversi data kuantitatif ke data kualitatif skala lima ... 53

Tabel 3.3 Kriteria Skor Skala Lima ... 56

Tabel 4.1 Komentar Pakar kurikulum 2013 ... 66

Tabel 4.2 Komentar Guru kelas IV SD 1 Bantul ... 68

(18)

xvii

DAFTAR GAMBAR

(19)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Wawancara Survei Kebutuhan ... 84

Lampiran 2 Pemetaan Kompetensi Dasar dan Indikator Tema 2 ... 88

Lampiran 3 Pemetaan Indikator Subtema 1 ... 89

Lampiran 4 Pemetaan Indikator harian ... 90

Lampiran 5 Silabus ... 96

Lampiran 6 RPP ... 129

Lampiran 7 Hasil Validasi Pakar Kurikulum 2013 ... 209

Lampiran 8 Hasil Validasi Guru Kelas IV SD 1 Bantul ... 213

Lampiran 9 Hasil Validasi Siswa Kelas IV SD Tamanan 3 ... 221

Lampiran 10 Rekapitulasi Hasil Validasi Pakar Kurikulum 2013 ... 241

Lampiran 11 Rekapitulasi Hasil Validasi Guru kelas IV SD 1 Bantul ... 244

Lampiran 12 Rekapitulasi Uji Coba Terbatas Siswa SD Kelas IV Tamanan 3 . 250 Lampiran 13 Rekapitulasi Hasil Validasi dan Uji Coba Lapangan ... 252

Lampiran 14 Surat Ijin Penelitian ... 253

Lampiran 15 Surat Ijin Validasi ... 254

Lampiran 16 Surat Keterangan Melakukan Penelitian ... 257

Lampiran 17 Foto Penelitian ... 258

(20)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

Bab 1 peneliti membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitan, batasan istilah dan spesifikasi produk yang dikembangkan.

1.1 Latar Belakang masalah

Perkembangan suatu Negara tidak lepas dari peran penting pendidikan. Pendidikan merupakan tempat bagi para penerus bangsa untuk belajar dan menjadi generasi yang dapat menjadikan bangsa ini menjadi lebih maju. Maka dalam perkembangan bangsa tentunya pendidikan haruslah menghasilkan generasi yang berkompeten dan berkualitas. Hal tersebut bersinggungan dengan fungsi pendidikan Nasional dalam UU No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 yang

menerangkan bahwa “pendidikan nasional berfungi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa”. Dari pernyataan tersebut pendidikan berperan dalam pembentukan karakter dan juga intelektual dalam diri siswa. Untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah membutuhkan alat berupa kurikulum yang diharapkan dapat membuat suatu ketercapaian tujuan dalam pendidikan Nasional.

(21)

mencapaitujuan. pendidikan Arifin (2011:1). Kurikulum juga merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan sekaligus menjadi pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran pada semua jenis dan jenjang pendidikan Arifin (2011:1). Kurikulum berfungsi sebagai pembentukan manusia secara utuh dalam mencapai tujuan pendidikan yang sesuai dengan visi, misi dan tujuan pendidikan nasional termasuk berbagai tingkatan tujuan pendidikan yang ada dibawahnya Arifin (2011:13). Menurut Yamin (2012:3) proses pendidikan dalam kegiatan pembelajaran dapat berjalan lancar apabila dilandasi dengan kurikulum yang benar. Pada penerapan kurikulum sebelumnya, pemerintah menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diterapkan pemerintah pada tahun 2006. Saat ini pemerintah mencoba menerapkan kurikulum 2013 yang merupakan pengembangan dari kurikulum KTSP.

(22)

perkembangan karakter setiap peserta didik berbeda satu sama lain dan muncul secara bertahap maka pengembangan karakter perlu dimulai sejak dini. Pengembangan karakter peserta didik bisa dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran yang mengarah pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor .

Pembelajaran pada kurikulum 2013 dengan menggunakan tematik integratif yaitu dengan mengintegrasikan beberapa kompetensi dan mata pelajaran kedalam berbagai tema Kemendikbud (2013:199). Setelah peserta didik mengikuti suatu tema dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik dapat memperoleh pengalaman selama mengikuti pembelajaran. Mulyasa (2013:170) mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis tematik integratif yang diterapkan pada tingkat pendidikan dasar menyuguhkan proses belajar berdasarkan tema untuk kemudian dikombinasikan dengan mata pelajaran lainnya. Sehingga dengan menggunakan pembelajaran dengan tematik integratif dapat memberikan pengalaman bermakna pada setiap peserta didik karena dengan pengalaman langsung yang diterima, peserta didik dapat memahami suatu konsep. Untuk itu dalam proses kegiatan pembelajaran digunakan pendekatan saintifik yaitu dalam pembelajaran peserta didik mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan dan mencipta Majid (2014:211).

(23)

keterampilan dan pengetahuan sehingga penilaian yang digunakan yaitu dengan menggunakan penilaian otentik yaitu penilaian peserta didik yang meliputi hasil dan juga proses.

Pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 membuat peran guru berubah. Guru berperan sebagai fasilitator dan membimbing peserta didik karena pada penerapan kurikulum 2013 pembelajaran berpusat pada peserta didik. Pada kurikulum 2013, hasil atau tercapainya suatu tujuan pembelajaran tidak dilihat dari hasil dan materi ke pendidikan melainkan dilihat dari proses sehingga dalam proses pembelajarannya sebanyak mungkin melibatkan peserta didik Mulyasa (2013:42). Sehingga hal tersebut dapat melatih keaktifan peserta didik dalam setiap kegiatan pembelajaran. Guru sebagai fasilitator perlu memberikan sarana dan prasarana yang menunjang, bahan ajar, serta sumber belajar yang lengkap agar kegiatan pembelajaran dapat mencapai tujuan pembelajaran serta dapat menarik peserta didik untuk mengikuti proses dalam kegiatan pembelajaran.

(24)

peserta didik yang dibimbingnya. Sehingga guru membutuhkan banyak referensi tentang bahan ajar kurikulum 2013 guna membantu tercapainya kompetensi yang diharapkan.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah dan guru kelas IV SD Joannes Bosco Kanisius Baciro pada tanggal 10 September 2013, pada pukul 14.00 WIB dapat diperoleh informasi bahwa sekolah telah menerapkan kurikulum 2013 karena merupakan salah satu SD yang ditunjuk oleh pemerintah. Namun penerapan kurikulum di SD tersebut belum sepenuhnya dilaksanakan, dalam satu minggu pelaksanaannya hanya satu hari dan masih bertahap. Pihak sekolah menyadari perubahan kurikulum menuju kekurikulum 2013 dapat mengubah karakter peserta didik melalui pelaksanaan pembelajaran yang dirancang dalam pelaksanaan kurikulum 2013, sehingga perlua adanya perubahan dalam proses, isi, Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan penilaian. Pendekatan sains menurut kepala sekolah merupakan pembelajaran yang berbasis aktifitas ditunjang fasilitas yang diberikan kepada siswa untuk berfikir secara ilmiah sehingga mendapatkan pengetahuan dari apa yang telah dilakukannya, sedangkan menurut guru pendekatan sains merupakan langkah kegiatan yang dilakukan siswa yaitu mengamati, menanya, dan peran guru bergeser hanya menjadi fasilitator belajar bagi siswa.

(25)

sepenuhnya menggunakan otentik. Pemahaman karakter menurut kepala sekolah dan guru yaitu selama proses pembelajaran terdapat penanaman karakter. Menurut kepala sekolah dan guru kelas IV, persiapan dari kurikulum 2013 sendiri belum begitu matang sehingga hal ini dapat menyulitkan guru dalam menilai, mengaktifkan siswa, serta memilih media yang sesuai. Bahan ajar yang disediakan pemerintah masih perlu perbaikan dan dikembangkan sehingga sesuai dengan budaya lokal di sekolah. Pihak sekolah belum mampu untuk mengembangkan bahan ajar secara mandiri yang sesuai dengan kurikulum 2013. Saran dari kepala sekolah dan guru antara lain perlu ada pengembangan bahan ajar khususnya mengenai rubrik pedoman penilaian dan sumber belajar yang digunakan.

Berdasarkan hasil wawancara dan permasalahan yang ada, peneliti mencoba memberikan sebuah solusi dengan mengembangkan sebuah produk berupa bahan ajar yang mengacu pada kurikulum 2013 untuk kelas IV SD. Tema yang akan dikembangkan dalam bahan ajar tersebut yaitu subtema 1 tentang keanekaragaman energi.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana prosedur pengembangan bahan ajar mengacu kurikulum SD 2013 subtema keanekaragaman energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar?

(26)

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Untuk memaparkan prosedur pengembangan bahan ajar mengacu Kurikulum SD 2013 subtema keanekaragaman energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

1.3.2 Untuk mendeskripsikan kualitas produk bahan ajar mengacu kurikulum 2013 subtema keanekaragaman energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi mahasiswa

Bagi mahasiswa penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dalam membuat bahan ajar mengacu kurikulum 2013 untuk kelas IV Sekolah Dasar.

1.4.2 Bagi guru

Guru dapat menggunakan bahan ajar yang telah peneliti buat untuk

dijadikan wawasan dan referensi dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kurikulum 2013.

1.4.2 Bagi siswa

Siswa dapat menggunakan bahan ajar sebagai panduan dalam belajar 1.4.3 Bagi Sekolah

(27)

1.4.4 Bagi Prodi PGSD

Menambah bahan pustaka prodi PGSD Universitas Sanata Dharma terkait pengembangan bahan ajar mengacu kurikulum 2013

1.5 Batasan Istilah

1.5.1 Pendekatan tematik integratif

Suatu pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran kedalam berbagai tema dan didalam pengintegrasian tersebut terdapat integrasi sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep yang berkaitan.

1.5.3 Pendekatan saintifik

Pendekatan saintifik merupakan pendekatan yang menggunakan unsur mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengolah, menyimpulkan, menyajikan, dan mengkomunikasikan dalam kegiatan pembalajaran

1.5.4 Pendidikan karakter

Pendidikan karakter adalah pendidikan yang menekankan pada ilmu pengetahuan dan pengembangan karakter setiap siswa yang berfokus pada sikap, perilaku, dan cara berpikir siswa

1.5.5 Penilaian otentik

(28)

1.5.6 Bahan ajar

Bahan ajar adalah bagian dari buku ajar yang dikembangkan dari setiap tema dan subtema yang terdiri dari unsur: Tema, Subtema, KI, KD, indikator, tujuan pembelajaran, uraian materi, kegiatan belajar, refleksi, aksi/tindakan siswa, rangkuman materi, penilaian, tindak lanjut, daftar kata penting, dan daftar pustaka.

1.5.7 Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dikembangangkan oleh pemerintah dengan menggunakan pendekatan saintifik dan pendekatan tematik integratif

1.6 Spesifikasi Produk yang dikembangkan

1.6.1 Bahan ajar disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa (intelektual, keterampilan, dan karakter) yang nampak dalam perumusan indikator dan tujuan pembelajaran.

1.6.2 Bahan ajar disusun dengan pendekatan tematik integratif. 1.6.3 Bahan ajar disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan

pendekatan saintifik.

1.6.4 Bahan ajar berbasis budaya lokal.

(29)

10 BAB 2

LANDASAN TEORI

Bab 2 ini akan disajikan acuan dasar yang digunakan pada penelitian ini. acuan tersebut akan diuraikan secara berurutan yaitu kajian teori mengenai kurikulum SD 2013 yang meliputi rasional dan elemen perubahan kurikulum SD 2013, pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, penilaian otentik, pendidikan karakter berbasis budaya lokal dan model pengembangan bahan ajar; penelitian yang relevan; kerangka berpikir; serta pertanyaan penelitian.

2.1Kajian Pustaka

pada kajian pustaka ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendukung dalam penelitian meliputi teori mengenai kurikulum 2013, pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, penilaian otentik serta pendidikan karakter berbasis budaya lokal.

2.1.1 Kurikulum SD 2013

(30)

diperlukan suatu filosofi tertentu untuk menyelaraskan berbagai kepentingan yang sesuai dengan harapan yang ada dalam masyarakat.

Mulyasa (2013:99) mengemukakan bahwa penerapan kurikulum 2013 merupakan aktualisasi kurikulum dalam pembelajaran sebagai penunjang pembentukan kompetensi dan karakter siswa menjadi insan yang produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap, keterampilan serta pengetahuan yang terintegrasi.

Dari keterangan yang disampaikan para ahli diatas peneliti menyimpulkan bahwa kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan kurikulum yang telah ada sebelumnya untuk membentuk pribadi yang memiliki kecakapan diri sehingga dapat berguna bagi diri sendiri, masyarakat dan alam semesta.

2.1.1.1Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013

(31)

Kemendikbud (2013:72-81) mengemukakan bahwa pengembangan kurikulum dilakukan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:

a. Tantangan Internal

Tantangan internal berhubungan dengan kondisi dalam pendidikan di Indonesia yang dasarkan pada 8 (delapan) standar Nasional meliputi standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana dan prasarana, standar pendidikan, standar tenaga kependidikan, standar isi, standar proses, stanar penilaian, serta standar kompetensi lulusan. Tantangan internal terbesar terkait dengan faktor penduduk atau Sumber Data Manusia (SDM) yang dilihat dari usia produktif, jika memiliki kompetensi dan keterampilan dapat menjadi keuntungan dalam pembangunan Nasional. Sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan usia produktif.

b. Tantangan Eksternal

(32)

Perkembangan pengetahuan dan pedagogi serta Fenomena negatif yang sering terjadi seperti perkelahian pelajar, narkoba, plagiarisme, gejolak masyarakat dan masalah lainnnya

c. Penyempurnaan pola pikir

Perubahan pola pikir diperlukan guna memperoleh pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan. Pola pikir dalam pengembangan pembelajaran kurikulum 2013 disempurnakan dari kurikulum sebelumnya antara lain: (1) Dari berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa, (2) Dari satu arah menuju interaktif, (3) Dari isolasi menuju lingkungan jejaring, (4) Dari pasif menuju aktif-menyelidiki, (5) Dari abstrak menuju konteks dunia nyata, (6) Dari pembelajran pribadi menuju pembelajaran berbasis kelompok, (8) Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penujuru, (9) Dari alat tunggal menjadi multimedia, (10) Dari hubungan satu arah menjadi kooperatif, (11) Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan, (12) Dari usaha sadar tunggal menjadi jamak, (13) dari satu ilmu pengetahuan menjadi pengetahuan disiplin jamak, (14) dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan, (15) Dari pemikiran faktual menuju kritis, (16) Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.

(33)

pelajaran berkontribusi pada pembentukan sikap, keterampilan dan pengetauan, (4) Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai, (5) Semua mata pelajaran diikat oleh Kompetensi Inti

d. Penguatan tata kelola kurikulum

Penyusunan kurikulum dimulai dengan menetapkan standar kompetensi lulusan untuk menentukan kurikulum yang terdiri dari kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum. Dalam proses pembelajaran guru diberi wewenang untuk mengembangkannya.

e. Pendalaman dan perluasan materi

Kurikulum 2013 yang merupakan suatu tatanan baru dalam pendidikan di Indonesia diharapkan meningkatkan kualitas baik dari pengajar dan peserta didik. Menurut Hidayat S (2013: 127-129) yang menjadi ciri khas dari kurikulum 2013 adalah empat standar pendidikan, yaitu Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Proses, Standar Isi, dan Standar Penilaian. Keempat standar yang telah dikemukakan tersebut dirumuskan dalam tujuh elemen sebagai bagian dari perubahan kurikulum 2013 yaitu, (1) Kompetensi Lulusan, dalam penerapan kurikulum 2013, diharapkan bisa meningkatkan dan menyeimbangkan antara soft skill dan

(34)
(35)

sebagai instrumen utama penilaian, (7) Kegiatan ekstrakulikuler, pada Sekolah Dasar terdapat kegiatan ekstrakulikuler wajib seperti pramuka dan pilihan seperti UKS, PMR, Bahasa inggris.

Dari keterangan diatas diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa perubahan kurikulum 2013 merupakan penyempurnakan kurikulum sebelumnya berdasarkan aspek-aspek yang telah dipertimbangkan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih baik.

2.1.2 Pendekatan Tematik Integratif

Pelaksanaan kurikulum 2013 di SD/MI guru memerlukan suatu pendekatan yang mengaktifkan peserta didik diantaranya pendekatan tematik integratif. Majid (2013:119) mengemukakan bahwa pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep dapat diartikan sebagai pendekatan belajar mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada anak. Majid (2013:119) mengemukakan bahwa pembelajaran terpadu dikembangkan guna menciptakan suasana belajar pada peserta didik sendiri sehingga aktif secara mental membangun pengetahuannya yang dilandasi oleh kognitif yang telah dimiliki peserta didik.

(36)

keterampilan, konsep dan sikap yang saling tumpang tindih dalam beberapa bidang studi.

Dari berbagai sumber diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pendekatan integratif merupakan pendekatan yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran guna dijadikan dalam satu tema tertentu dan didalam pengintegrasian tersebut terdapat keterampilan, konsep serta sikap yang saling berpadu dalam satu tema tersebut sehingga memberikan pengalaman bermakna pada peserta didik.

2.1.2.1Karakteristik Pendekatan Tematik Integratif

(37)

kesempatan kepada peserta didik untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki, serta menyesuaikan kegiatan pembelajaran dengan minat dan kebutuhan peserta didik. (7) menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan, (8) mengembangkan komunikasi antar peserta didik, (9) mengembangkan kemampuan metakognisi peserta didik, (10) penekanan pada proses daripada hasil yang didapat peserta didik.

Trianto (2007:13-15) menjelaskan dalam pembelajaran tematik integratif mempunyai beberapa karakteristik diantaranya: (1) holistik, yaitu dalam pembelajaran terintegrasi peserta didik dapat memahami suatu fenomena dari segala sisi, (2) bermakna, yaitu terbentuknya jalinan antar konsep yang dapat bermanfaat bagi peserta didik dalam menyelesaikan masalah yang ada, (3) otentik, merupakan kegiatan atau pengalaman yang dialami siswa guna memahami suatu hal, (4) aktif, dalam pembelajaran tematik integratif siswa dituntut untuk aktif selama proses kegiatan berlangsung, baik secara fisik, mental, intelektual, maupun emosional agar pembelajaran dapat berjalan secara optimal.

(38)
(39)

2.1.2.2Fungsi dan Tujuan Pendekatan Tematik Integratif

(40)

Budi pekerti dan moral peserta didik dapat dikembangkan dengan menggunakan nilai budi pekerti sesuai situasi dan kondisi.

2.1.2.3Model-model Pendekatan Integratif

Menurut Robert Forgarty (1991) dalam Majid (2013:120) mengemukakan bahwa terdapat sepuluh cara atau model dalam merencanakan pembelajaran terpadu yaitu : (1) fragment model ini bercirikan pemanduan yang hanya pada satu mata pelajaran saja dan dalam pembelajaran materi dilaksanakan secara terpisah,(2) connected model ini dilandasi oleh pemikiran bahwa materi -materi pelajaran dapat dipayungkan dalam satu induk mata pelajaran tertentu sehingga terjadi hubungan antar satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. (3)

nested merupakan model pembelajaran dengan pemaduan berbagai bentuk

penguasaan konsep keterampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran. (4) sequenced merupakan pemaduan antar pelajaran pada topik- topik tertentu dan dipadukan dalam alokasi waktu yang sama. (5) shared (model magian) merupakan model pemanduan pembelajaran akibat overlapping

konsep pada dua mata pelajaran. (6) webbed (jaring laba-laba) merupakan model pembelajaran berdasarkan pendekatan tematik sebagai landasan kegiatan pembelajaran. Tema dalam kegiatan pembelajaran dapat mengaitkan beberapa mata pelajaran dan lintas pelajaran. (7) threated

(galur) merupakan model pembelajaran yang memadukan dalam bentuk keterampilan yang berfokus pada apa yang disebut meta-curriculum. (8)

(41)

mengaitkan topik antar mata pelajaran yang berbeda tetapi esensinya tetap sama yang dipadukan dalam sebuah topik tertentu. (9) immersed (celupan) merupakan model pembelajaran yang berguna didik dalam memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dengan situasi tertentu. (10)

networked (jaringan) merupakan model pembelajaran yang memberikan suatu kemungkinan baru pada perubahan konsep atau tuntutan baru pada keterampilan.

Berdasarkan sifatnya dari kesepuluh model diatas dibedakan menjadi tiga bagian yaitu:

a. Model dalam satu desain ilmu yang meliputi model connected

(keterhubungan) dan nested (terangkai).

b. Model antar bidang studi meliputi squenced (keterurutan), model

shared (berbagi), model webbed (jaring laba-laba) model threaded

(bergalur), dan model integrated (keterpaduan)

(42)

dan menetapkan prioritas kulikuler sehingga dapat menemukan suatu keterampilan, konsep dan sikap yang saling tumpang tindih dalam beberapa bidang studi tersebut.

Bahan ajar mengacu kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar kelas IV sebagai produk sebagai produk penelitian ini menggunakan model pembelajaran terpadu tipe integrated (keterpaduan)Sehingga dalam bahan ajar ini mata pelajaran disatukan dalam satu tema tertentu dan pada kelas IV terdiri dari sembilan tema dalam dua semester.

2.1.2.4Tahap-Tahap Pendekatan Tematik Integratif

Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan tematik integratif memerlukan tahapan-tahapan dalam pelaksanaannya agar setiap mata pelajaran yang akan diintegrasikan sesuai yang diinginkan guru. Hajar (2013:59-80) mengemukakan bahwa terdapat berbagai tahapan yang perlu diterapkan dalam perencanaan pembelajaran menggunakan pendekatan tematik integratif yaitu memilih tema pelajaran yang akan dilaksanakan, menggabungkan tema dari mata pelajaran yang akan diintegrasikan menggunakan jaring-jaring konsep, mengumpulkan bahan dan sumber belajar yang sesuai dengan tema, mendesain kegiatan pembelajaran menggunakan rencana pelaksanaan pembelajaran dan mengimplementasikan pembelajaran.

(43)

sudah terdapat tema-tema yang telah dibuat oleh tim penyusun kurikulum dari Kementrian pendidikan dan Kebudayaan 2013. Tetapi guru bisa menentukan tema dengan sesama guru atau bisa dengan peserta didik. Hajar (2013:59) mengemukakan bahwa dalam pemilihan tema yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran sebaiknya guru memperhatikan keadaan dalam pendidikan seperti topik yang terdapat dalam kurikulum, isu faktual yang menarik bagi peserta didik, tema bisa bisa diangkat melalui masalah yang terjadi pada lingkungan peserta didik, atau berdasarkan peristiwa yang terdapat dilingkungan sekolah, minat atau kesukaan peserta didik.

Hajar (2013) mengemukakan bahwa sumber belajar dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan tematik integratif antara lain menggunakan media cetak, sumber visual, literatur atau artefak. Semakin banyak dan beraneka ragam sumber belajar yang diberikan kepada peserta didik maka akan menambah keterampilan serta pengetahuan peserta didik.

2.1.3 Pendekatan Saintifik

Pada kurikulum 2013 pendekatan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran yaitu dengan melakukan pendekatan saintifik atau terpadu.

(44)

dan kapan dan dengan pendekatan ilmiah ini peserta didik tidak bergantung pada informasi yang diberikan oleh guru.

Napitupulu (2012) dalam Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2013) mengemukakan bahwa pembelajaran dengan pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang mendorong siswa untuk lebih mampu dalam bertanya, mencoba, mengobservasi, menalar, dan mengkomunikasian atau mempresentasikan.

Dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik merupakan pendekatan yang memberikan pemahaman pada peserta didik sehingga mendorong kemampuan siswa dalam bertanya, mencoba, mengobservasi menalar dan mengkomunikasikan informasi yang tidak hanya bersumber pada guru. Sehingga dengan pendekatan saintifik diharapkan membuat peserta didik menjadi pribadi yang kritis, pada informasi yang diberikan dan mengembangkan sikap keterampilan serta pengetahuannya kearah yang lebih baik.

2.1.3.1Kriteria Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

Penerapan pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran pada kurikulum 2013 perlu adanya pembeda dengan pelaksanaan pembelajaran yang lain. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2013) mengemukakan bahwa terdapat beberapa kriteria pada pendekatan saintifik diantaranya:

(45)

interaksi antara guru dan peserta didik sehingga tidak menimbulkan salah konsep pada pemikiran siswa. kriteria kedua, mendorong siswa untuk berpikir secara hipotetik, sehingga mendorong siswa untuk memahami, menerapkan, dan mengembangkan pemikiran yang rasional dan objektif.

Kriteria ketiga yaitu kegiatan pembelajaran berdasarkan pada konsep, teori, dan fakta aktual yang bisa dipercaya dan dipertanggung jawabkan. Kemudian kriteria keempat yaitu tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana, jelas dan dengan penyajian yang menarik

2.1.3.2Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

Pembelajaran pada kurikulum 2013 dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan ilmiah. Sehingga ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan harus tersaji dalam setiap kegiatan pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik membuat peserta didik berpikir menjadi lebih kritis pada setiap informasi yang diterima dan mengasah keterampilan dari pengetahuan yang telah diterima. Majid (2014:211) mengemukakan bahwa dengan pendekatan saintifik diharapkan dapat meningkatkan dan menyeimbangkan antara kemampuan soft skill dan hard skill pada diri peserta didik. Menurut Majid (2014:211-34) Langakah dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik yaitu

1. Mengamati

(46)

seperti menyajikan media objek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang dan mudah dalam pelaksanaannya. Mengamati sangat bermanfaat bagi peserta didik dalam memenuhi rasa ingin tahu mereka pada materi yang diberikan. Dengan metode observasi, peserta didik dapat menghubungkan realita dan materi yang diberikan oleh guru. Adapun langkah dalam mengamati yaitu (1) menentukan objek yang akan diobservasi, (2) membuat pedoman pada objek yang akan diobservasi, (3) menentukan secara terperinci data yang perlu diobservasi, (4) menentukan objek yang akan diobservasi, (5) menentukan secara jelas langkah kerja pada observasi agar pengambilan data berjalan mudah dan lancar, (6) menentukan cara dan melakukan pencatatan hasil observasi.

Dalam proses mengamati diperlukan prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh guru dan peserta didik antara lain cermat, objektif, jujur dan fokus pada objek yang diamati, semakin banyak objek yang diamati maka akan semakin sulit untuk diobservasi maka perlu kesepakatan dalam prosedur pengamatannya, guru dan peserta didik perlu memahami apa saja yang perlu diambil pada observasi serta cara pengambilan data pada objek yang diobservasi.

2. Menanya

(47)

Menurut Majid (2014 : 215) ketika guru menjawab pertanyaan yang dilontarkan peserta didiknya ketika itu pula mendorong peserta didik untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik. Majid (2014:216) Fungsi bertanya dapat memberikan rasa ingin tahu, minat dan perhatian peserta didik tentang suatu tema tertentu dalam pembelajaran, menginspirasi peserta didik untuk aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran, mendiagnosis kesulitan belajar pada peserta didik, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan dan pemahamannya pada materi yang diberikan, mengembangkan keterampilan berbicara pada peserta didik, meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan berdiskusi, membangun sikap saling terbuka pada peserta didik, membiasakan peserta didik untuk berpikir secara spontan, melatih sikap pada peserta didik.

Majid (2014 : 217) mengemukakan kriteria-kriteria bertanya yaitu singkat dan jelas, menginspirasi jawaban, memiliki fokus, bersifat divergen, bersifat validatif atau penguatan, memberikan kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang, merangsang kemampuan kognitif dan merangsang proses interaksi.

3. Menalar

(48)

atas fakta yang dapat diobservasi guna memperoleh suatu kesimpulan berupa pengetahuan. Cara yang bisa dilakukan guru dalam membantu siswa untuk menalar antaralain. Pertama. secara induktif yaitu dengan menarik kesimpulan berdasarkan kenyataan yang ada menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Kedua secara deduktif yaitu dengan menghubungkan hal-hal yang bersifat umum menuju pada hal yang bersifat khusus.

4. Mengolah

Majid (2014:230) mengemukakan bahwa selama tahap mengolah wewenang guru hanya bertindak sebagai fasilitator dan mengatur kegiatan pembelajaran, peserta didiklah yang diharuskan lebih aktif sehingga dalam proses ini peserta didik dapat mengembangkan karakter melalui interaksi dengan teman seperti diskusi kelompok guna mendapatkan suatu solusi dalam pengambilan kesimpulan.

5. Mencoba

(49)

6. Menyimpulkan

Menurut Majid (2014:233) kegiatan menyimpulkan merupakan kegiatan yang dilakukan bersama-sama dalam satu kelompok atau secara individu setelah melakukan kegiatan mengolah.

7. Menyajikan

Majid (2014:233) mengemukakan bahwa kegiatan menyajikan merupakan kegiatan penyajian hasil tugas dalam bentuk laporan tertulis yang dilakukan peserta didik bersama kelompok.

8. Mengkomunikasikan

Kegiatan mengkomunikasikan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengkomunikasikan kegiatan yang telah dilakukan dalam bentuk tulisan atau cerita, sehingga kegiatan ini dapat membiasakan siswa untuk mengemukakan pendapat dan hasil belajarnya (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2013). Menurut Majid (2014 :234) dalam kegiatan akhir siswa diharapkan dapat memberikan suatu hasil baik secara bersama, hasil dari kerja kelompok atau individu melalui interaksi dan mengkomunikasikan hasil tersebut kepada temannya. Kegiatan ini perlu ada klarifikasi dari guru untuk mengoreksi hasil yang sudah dikomunikasikan apakah benar atau salah.

2.1.4 Penilaian Otentik

2.1.4.1Hakikat Penilaian Otentik

(50)

Menurut Arikunto (2012:3), penilaian merupakan kegiatan mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Dalam pelaksanaan kurikulum 2013 penilian kegiatan pembelajaran menggunakan penilaian otentik. Pusat Kurikulum (dalam Majid, 2014:236) mengemukakan bahwa penilaian otentik merupakan suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang proses dan hasil belajar yang telah dilaksanakan oleh peserta didik dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan bukti yang otentik serta akurat serta konsisten. Johnson (2002) dalam Majid (2014:236) mengemukakan bahwa penilian otentik fokus terhadap tujuan yang melibatkan pembelajaran secara langsung, membangun kerja sama, serta menanamkan pada peserta didik tingkat pemikiran yang lebih tinggi. santrock (2007) dalam Majid, (2014:236) mengemukakan bahwa penilaian otentik merupakan pengembangan dari penilaian tradisional yang dinilai mengabaikan konteks dunia nyata dan kurang menggambarkan kemampuan siswa secara menyeluruh.

(51)

hasil dari tugas yang telah diberikan dengan situasi nyata dengan mendemonstrasikan keterampilan dan pengetahuan yang bermakna. Majid (2014 : 237) mengemukakan bahwa penilaian otentik merupakan penilaian langsung terhadap kinerja nyata siswa dalam hal-hal tertentu.

Menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian otentik merupakan penilaian dari hasil kerja nyata siswa sehingga data dapat diperoleh dari kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap peserta didik pada suatu kegiatan pembelajaran.

2.1.4.2 Macam-macam Penilaian Otentik

(52)

untuk mengetahui muncul tidaknya unsur dari indikator atau sub indikator dalam kegiatan pembelajaran, catatan narasi yaitu cara yang digunakan guru dalam menilai peserta didik melalui laporan narasi tentang tindakan yang dilakukan peserta didik selama kegaiatan pembelajaran, skala penilaian yaitu cara penilaian yang dilakukan guru dengan menilai dengan angka tetapi harus jelas keterangan angka yang akan diberikan pada penilaian, memori atau ingatan yaitu cara yang digunakan guru dengan mengingat apa yang peserta didik lakukan tanpa membuat catatan, (2) Penilaian portofolio merupakan kumpulan dari tugas peserta didik dalam periode tertentu sehingga dapat memberikan informasi penilian pada guru, (4) Jurnal, merupakan catatan yang dibuat siswa setelah melakukan suatu kegiatan pembelajaran, berupa rangkuman pelajaran, perasaan, kesulitan atau keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran, (5) Penilaian tertulis merupakan penilaian dengancara siswa mengisi jawaban dari pertanyaan yang telah diberikan oleh guru dengan tertulis sehingga hasil dari tes tersebut dapat memberikan informasi pada guru dalam menilai peserta didik.

2.2 Pendidikan karakter berbasis budaya lokal

(53)

pendidikan karakter bukan merupakan mata pelajaran yang baru, tetapi terintegrasi dalam setiap mata pelajaran yang sudah ada, pengembangan diri, budaya sekolah, dan muatan lokal. Menurut Adisusilo (2012:76-77), watak sebagai sifat seseorang dapat dibentuk, artinya watak seseorang dapat berubah, kendati watak mengandung unsur bawaan (potensi internal), setiap orang dapat berbeda. Namun karakter juga amat dipengaruhi oleh faktor eksternal, yaitu keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan pergaulan. Menurut Dharma,dkk. (2011:5) pendidikan karakter merupakan usaha untuk membantu mengarahkan karakter siswa secara utuh berdasarkan nilai-nilai pengembangan pribadi menuju perubahan masa depan yang lebih baik. Menurut Udin S (2011:4.44) proses pembelajaran berbasis budaya bukan sekedar mentransfer serta menyampaikan budaya kepada siswa tetapi menggunakan budaya untuk menjadikan siswa mampu menciptakan makna, menembus batas imajinasi dan kreativitas untuk mencapai pemahaman terpadu tentang ilmu dalam konteks budaya.

Sehingga dari beberapa pendapat ahli diatas pendidikan karakter berbasis budaya lokal dapat diartikan sebagai pembentukan karakter pada siswa melalui nilai-nilai yang terdapat pada budaya sekitar untuk menciptakan makna sehingga menciptakan pemahaman tentang ilmu dalam konteks budaya pada siswa.

2.3 Model Pengembangan Bahan Ajar

(54)

Identifikasi Masalah Pembelajaran

Analisis Siswa

Pelayanan Pendukung

Pemilihan Media atau Sumber Belajar

Strategi Pembelajaran

Analisis Tugas

Merumuskan Indikator

Penyusunan Instrumen Evaluasi Revisi Perangkat

Pembelajaran

Evaluasi Formatif

R

evi

si

R

evi

si

Evaluasi Sumatif

ataupun siswa serta mengarahkan pembelajaran sehingga tujuan dan kompetensi yang diharapkan dapat tercapai. Prastowo (2012:32) mengemukakan bahwa bahan ajar merupakan segala bahan-bahan, termasuk buku,buku atau program audio atau visual yang disusun sedemikian rupa untuk tercapainya tujuan pembelajaran.

Bahan ajar dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk, cara kerja dan sifat. Menurut bentuknya bahan ajar dibedakan menjadi empat yaitu bahan ajar cetak, bahan ajar dengar, bahan ajar pandang dengar, dan bahan ajar interaktif. Menurut cara kerjanya yaitu bahan ajar tidak diproyeksikan, bahan ajar diproyeksikan, bahan ajar audio, bahan ajar video, dan bahan ajar komputer. Dilihat dari difatnya yaitu, bahan ajar berbasis cetak, berbasis teknologi, bahan ajar untuk praktek, dan bahan ajar untuk interaksi manusia. Di bawah ini akan dipaparkan tahapan model pengembangan menurut Jerold E Kemp yang telah direvisi (Trianto, 2009:179-186):

(55)

Pengembangan perangkat pembelajaran menurut model Jerold E Kemp, meliputi:

a. Identifikasi Masalah Pembelajaran

Identifikasi masalah pembelajaran bertujuan untuk mencari adanya masalah antara tujuan pembelajaran menurut kurikulum yang berlaku dengan realita yang terjadi di lapangan. Permasalahan dapat terjadi pada model, metode, pendekatan, teknik ataupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran, bahan kajian, pokok bahasan atau materi yang akan dikembangkan, kemudian disusun sesuai dengan tujuan seperti yang diharapkan dalam kurikulum yang akan diterapkan.

b. Analisis Siswa

Analisis siswa bertujuan untuk mengetahui tingkah laku awal dan karakteristik yang meliputi ciri, kemampuan, dan pengalaman baik individu maupun kelompok. Analisis siswa meliputi:

1) Tingkah Laku Siswa

Kardi dalam Trianto (2009:180) mengemukakan perlunya mengidentifikasi tingkah laku awal pada siswa sebelum melakukan proses pembelajaran. Hal ini dapat membantu guru selama pelaksanaan pembelajaran.

2) Karakteristik Siswa

(56)

keterampilan psikomotor, kemampuan bekerja sama, keterampilan sosial, dan sebagainya. Hasil analisis ini dapat digunakan untuk menyiapkan perangkat pembelajaran.

c. Analisis Tugas

Kemp dalam Trianto (2009:181) mengemukakan bahwa analisis tugas merupakan kumpulan prosedur untuk menentukan isi pembelajaran dan dilakukan untuk mengetahui dan menentukan model pembelajaran untuk mencapai tujuan, sehingga analisis ini mencakup isi pelajaran, konsep, prosedural, pemrosesan informasi yang digunakan untuk memudahkan pemahaman atau penguasaan tentang tugas-tugas belajar dan tujuan pembelajaran yang dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS).

d. Merumuskan Indikator

Kardi (2003:2) mengemukakan bahwa Perumusan indikator didasarkan pada analisis pembelajaran dan identifikasi tingkah laku awal siswa yang berisi pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang dapat siswa lakukan setelah mengikuti pembelajaran.

e. Penyusunan Instrumen Evaluasi

(57)

f. Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran dipilih sesuai dengan tujuan yang akan dicapai melalui pememilihan model, pendekatan, metode yang disesuaikan dengan bahan kajian dan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, pemilihan format yang dipandang mampu memberikan pengalaman yang berguna untuk mencapai tujuan pembelajaran. g. Pemilihan Media atau Sumber Pembelajaran

Pemilihan media dan sumber belajar didasarkan hasil analisis tujuan, karakteristik siswa, dan tugas. Keberhasilan pembelajaran sangat bergantung pada pemilihan sumber belajar dan media pembelajaran.

h. Pelayanan Pendukung

Pelayanan pendukung merupakan penunjang kegiatan pembelajaran antaralain: kebijakan kepala sekolah, guru mitra, tata usaha, tenaga terkait laboratorium dan perpustakaan, dana, fasilitas, bahan, perlengkapan, pelayanan tenaga kerja, jadwal penyelesaian tahap perencanaan dan pengembangan.

i. Evaluasi Formatif

(58)

j. Evaluasi Sumatif

Evaluasi sumatif secara langsung mengukur tingkat pencapaian tujuan pembelajaran. Penilaian ini dilaksanakan melalui

pos tes dan ujian akhir pembelajaran. Penilaian sumatif meliputi; hasil ujian akhir unit, dan uji akhir untuk pelajaran tertentu.

k. Revisi Perangkat Pembelajaran

Kegiatan revisi dilakukan untuk mengevaluasi dan memperbaiki rancangan yang telah dibuat, agar perangkat pembelajaran menjadi lebih sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2.4 Penelitian yang Relevan

Penelitian mengenai pengembangan bahan ajar mengacu kurikulum 2013 belum pernah dilakukan di program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Sanata Dharma. Namun peneliti peneliti menemukan 2 penelitian dan satu artikel pada jurnal yang relevan dengan penelitian yang dilakukan peneliti

Penelitian pertama yang dilakukan oleh Hesti Wulandari (2003) (skripsi tidak diterbitkan) tentang “Pengembangan Bahan Ajar yang

Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter Untuk Keterampilan Menulis

(59)

kualitas “sangat baik” berdasarkan hasil validasi para pakar dan hasil uji

coba lapangan. Hasil validasi yang diperoleh dari pakar pembelajaran bahasa Indonesia terhadap produk bahan ajar diperoleh skor 4,17 dengan kategori “baik”. Pakar pendidikan karakter memberikan skor 3,91 dengan

kategori “baik”. Guru memberikan skor rata-rata 4,52 terhadap produk

bahan ajar dengan kategori “sangat baik”. Berdasarkan validasi lapangan

diperoleh skor rata-rata 4,82 dengan kategori “sangat baik”.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengembangan produk bahan ajar untuk keterampilan menulis kelas IV SD semester gasal layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

Penelitian kedua yang dilakukan oleh Gorius Geor (2013) (skripsi tidak diterbitkan) tentang “Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegrasi

dengan Pendidikan Karakter Untuk Keterampilan Berbicara Pada Mata

Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV”.Produk bahan ajar divalidasi oleh pakar pembelajaran bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter, dan guru bahasa Indonesia SD. Setelah uji coba terhadap pakar, produk diuji coba lapangan pada siswa kelas IV SDN 1 Taji Prambanan. Produk bahan ajar memiliki kualitas “sangat baik” berdasarkan hasil validasi para pakar dan hasil uji coba lapangan. Hasil validasi yang diperoleh dari pakar pembelajaran bahasa Indonesia terhadap produk bahan ajar diperoleh skor

3,86 dengan kategori “baik”. Pakar pendidikan karakter memberikan skor

4,17 dengan kategori “baik”. Guru memberikan skor rata-rata 4,51terhadap

produk bahan ajar dengan kategori “sangat baik”. Berdasarkan validasi

(60)

baik”.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengembangan produk bahan ajar untuk keterampilan berbicara kelas IV SD semester gasal layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

Jurnal yang relevan dalam penelitian ini yaitu dalam jurnal FBS Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Abidin Y (2012) menuliskan

sebuah artikel yang berjudul “Model Penilaian Otentik dalam

Pembelajaran Membaca Pemahaman Berorientasi Pendidikan Karakter”. mengemukakan bahwa pendidikan karakter dapat diimplementasikan kedalam semua mata pelajaran tanpa mengubah materi dalam pembelajarannya. Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pembelajaran membaca berlandaskan pembelajaran yang aktif, kreatif inovatif dan menyenangkan. Abidin Y (2012) mengemukakan bahwa hal-hal yang mendorong pendidikan karakter dalam membaca yaitu pertama, penggunaan bahan ajar yang bermuatan karakter kedua, pemilihan model pembelajaran yang tepat dapat membina karakter yang ada pada siswa itu.

(61)

akan berkontribusi pada kemampuan membaca dan pengembangan karakter pada diri siswa.

Berdasarkan kesimpulan dalam artikel yang ditulis oleh Abidin Y(2012), penggunaan penilaian otentik tidak sepenuhnya digunakan dalam proses pembelajaran membaca saat ini. penilaian yang hanya dilakukan setelah akhir dalam membaca dan dengan mnyajikan sebuah pertanyaan kurang mampu mengukur secara utuh kemampuan membaca siswa. Sehingga dengan menggunakan penilaian otentik, mampu meningkatkan kemampuan membaca pada siswa, mengukur kemampuan membaca siswa dan membangun karakter pada siswa.

Dari penelitian-penelitian dan jurnal diatas, bahan ajar yang dikembangkan peneliti belum mengarah pada pengembangan bahan ajar mengacu kurikulum 2013. Maka dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada pengembangan bahan ajar mengacu kurikulum 2013 dengan menggunakan pendekatan saintifik, pendekatan tematik integratif serta menggunakan penilaian otentik dalam proses pembelajarannya. Peneliti akan mengembangkan bahan ajar subtema keanekaragaman energi yang mengacu kurikulum 2013 untuk kelas IV Sekolah Dasar

2.5 Kerangka Berpikir

(62)

pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik serta menerapkan pendidikan karakter berbasis budaya lokal. penilaian yang digunakan dalam proses pembelajaran yaitu penilaian otentik sehingga dapat mengukur hasil belajar siswa serta proses yang dialami siswa selama kegiatan belajar. Penggunaan Bahan ajar untuk menunjang proses pembelajaran mengacu kurikulum 2013 diperlukan guna membantu guru untuk melibatkan siswa pada proses pembelajaran.

Peneliti memilih tema 2 dengan judul selalu berhemat energi dengan mengembangkan bahan ajar subtema 1 tentang keanekaragaman energi. Dalam subtema ini peneliti mengembangkan kegiatan pembelajaran berdasarkan keanekaragaman energi yang ada disekitar siswa. Materi yang disajikan mengembangkan kerjasama kelompok dalam pemahaman tentang keanekaragaman energi.

(63)

2.6 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian teori diatas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut.

2.6.1 Bagaimana langkah-langkah penelitian pengembangan bahan ajar mengacu kurikulum SD 2013 subtema keanekaragaman energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar?

2.6.2 Bagaimana kualitas bahan ajar mengacu kurikulum SD 2013 subtema keanekaragaman energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar menurut pakar Kurikulum SD 2013?

2.6.3 Bagaimana kualitas bahan ajar mengacu kurikulum SD 2013 subtema keanekaragaman energi untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar menurut guru kelas IV yang sudah melaksanakan Kurikulum SD 2013?

(64)

45 BAB 3

METODE PENELITIAN

Bab 3 ini berisi paparan mengenai metode yang digunakan peneliti yaitu, (1) jenis penelitian, (2) pr osedur pengembangan, (3) uji coba produk yang terdiri dari, (a) desain uji coba, (b) subjek uji coba, (c) instrumen penelitian, (d) teknik pengumpulan data, dan (e) teknik analisis data. Metode penelitian tersebut akan dijelaskan di bawah ini:

3.1 Jenis Penelitian

(65)

Berikut pemaparan desain penelitian pengembangan dalam gambar dengan penjelasannya.

Gambar 3.1 Tahap-tahap R & D menurut Borg and Gall

Tahap penelitian pengembangan menurut Borg and Gall dalam Sugiyono (2012:298-311) yaitu. Tahap pertama, terdapat potensi masalah yang menjadi acuan pada proses selanjutnya. Tahap kedua, peneliti melakukan pengumpulan data yang sesuai dengan masalah. Tahap ketiga, data yang diperoleh dalam proses pengumpulan data dijadikan peneliti dalam merencanakan desain produk. Tahap keempat, setelah desain produk selesai dilakukan validasi pakar untuk menilai apakah produk sudah baik atau kurang. Tahap kelima, jika terdapat kesalahan setelah dilakukan validasi pakar saat tahap kelima dilakukan revisi produk. Tahap keenam, peneliti melakukan ujicoba produk untuk mengetahui masih adakah kekurangan pada produk. Tahap ketujuh, peneliti malakukan revisi pada produk jika masih terdapat kesalahan. Tahap kedelapan, peneliti melakukan uji coba pemakaian. Tahap kesembilan, kekurangan yang muncul saat tahap ujicoba pemakaian bisa direvisi kembali pada tahap ini yang merupakan tahap akhir revisi produk. Tahap kesepuluh, setelah melakukan revisi-revisi yang diperlukan pada tahap ini produk sudah bisa diproduksi secara masal. Dalam penelitian ini langkah

Potensi dan masalah

Pengumpulan data

Desain produk

validasi produk

Revisi produk Uji coba

produk Revisi desain

Uji coba pemakaian

Revisi produk

(66)

yang diambil dari tahapan Brog and Gall hanya sampai tahap ketujuh karena produk yang dihasilkan merupakan hasil dari uji coba terbatas.

3.2 Prosedur Pengembangan

Peneliti mengembangkan produk ini dengan mengikuti prosedur penelitian pengembangan hasil gabungan modifikasi antara model pengembangan Kemp dan langkah penelitian Borg and Gall (Sugiyono, 2010:408-425). yaitu (1) potensi masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) Revisi desain, (6) uji desain coba desain, (7) revisi desain sampai menghasilkan prototype bahan ajar mengacu kurikulum 2013 dengan bagan sebagai berikut :

(67)

Gambar langkah-langkah dalam penelitian dan pengembangan bahan ajar mengacu Kurikulum 2013 Subtema Keanekaragaman Energi untuk kelas IV Sekolah Dasar dijelaskan sebagai berikut:

Langkah Pertama, Potensi masalah. Potensi masalah didapatkan melalui analisis kebutuhan yang dilakukan peneliti melalui wawancara langsung kepada sekolah dan guru kelas IV di SD Joannes Bosco- Kanisius Baciro. Wawancara dilakukan guna memperoleh fakta dan masalah yang terjadi di lapangan untuk diidentifikasi menyangkut ketersediaan bahan ajar kurikulum 2013 yang membantu guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Analisis kebutuhan berguna bagi peneliti dalam mengetahui kebutuhan guru pada bahan ajar mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

Langkah kedua,Pengumpulan data. Pengumpulan data yang

dilakukan dalam penelitian ini dengan wawancara dan kajian dokumen. Wawancara dilakukan dengan guru kelas IV. Pengumpulan data dengan kajian dokumen yaitu dilakukan dengan melakukan kajian pustaka, dan mencari data dari berbagai sumber tentang kurikulum 2013. Hasil yang telah diperoleh digunakan peneliti dalam membuat perencanaan produk berupa bahan ajar mengacu kurikulum 2013.

Gambar

Tabel 4.3 Perolehan skor validasi produk ...................................................
Gambar 3.2 Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar  .............................. 47
Gambar 2.1  Model Desain Pembelajaran Jerold E Kemp yang sudah direvisi
Gambar  3.1 Tahap-tahap R & D menurut Borg and Gall
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pemegang Saham dengan Kepemilikan < 5% Shares Ownership < 5% Bulan ini This Month Total sampai dengan Bulan ini Total up to this Month Dasar (Jumlah Saham)

Penerapan augmented reality pada buku media pembelajaran ini dilakukan dengan menggunakan software ARToolKit untuk menampilkan produk tiga dimensi (3D) alat transportasi

Program simulasi yang digunakan dalam menganalisis titik kritis dalam penelitian ini telah divalidasi melalui pengujian langsung pada kapal serupa yaitu KMP Sangke Palangga

Pengguna semakin mudah untuk mengingat, pertama dengan adanya kartu murojaah yang berisi potongan awal kata dalam satu ayat sehingga pengguna dapat terbantu saat

Dengan tidak beroperasinya PLTM Aek Silau 2 dan PLTmH Tonduhan, aliran daya bergerak satu arah dari GI Pematang siantar menuju pusat-pusat beban pada penyulang PM.6 yaitu

Dari hasil pengamatan diketahui bahwa tanaman inang yaitu tomat dan cabai dapat bersimbiosis dengan CMA yang ditandai dengan adanya kolonisasi pada masing-masing akar, berupa

Uji alat ukur dilakukan di Jakarta dan di Bantul, untuk uji alat ukur Ridha akan Takdir dilakukan kepada 10 kawan di Jakarta yang sepengetahuan penulis merupakan orang yang

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah perbandingan antara jumlah pengangguran terhadap penduduk angkatan kerja. TPT Kalimantan Selatan keadaan Februari 2012 adalah 3,91