• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda di CV. Indah Sakti Kota Pinang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda di CV. Indah Sakti Kota Pinang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Merek bukanlah sekedar nama, istilah, tanda, simbol, atau kombinasinya. Lebih dari itu, merek adalah janji perusahaan secara konsisten memberikan

features, benefits dan services kepada para pelanggan. Dan janji inilah yang membuat masyarakat mengenal merek tersebut, lebih dari merek yang lain. Kenyataannya sekarang ini karakteristik unik dari pemasaran modern bertumpu pada penciptaan merek – merek yang bersifat membedakan sehingga dapat memperkuat citra merek perusahaan. Citra merek adalah citra tentang suatu merek yang dianggap sebagai sekelompok asosiasi yang menghubungkan pemikiran konsumen terhadap suatu nama merek, keuntungan asosiasi merek, kekuatan asosiasi merek, dan keunikan asosiasi merek yang kuat, citra merek yang yang dibangun dari asosiasi merek ini biasanya berhubungan dengan informasi yang ada dalam ingatan dengan sesuatu yang berhubungan dengan jasa atau produk tersebut (Rangkuti, 2002 : 65)

(2)

gagal tidak mampu bersaing di pasar, kinerja yang positif pada produk yang mempunyai pengaruh positif pada kualitas produk. Kualitas produk adalah komponen dari nilai merek dimana persepsi kualitas yang tinggi akan mengarahkan konsumen untuk memilih merek tersebut dibandingkan dengan merek pesaing (Zeithaml, 2009 : 56).

Ada lima tahap proses keputusan pembelian konsumen yang diawali oleh analisis atau pengenalan kebutuhan yakni proses membeli yang dimulai dengan mengenali adanya masalah atau pengenalan kebutuhan, kedua pencarian informasi yakni dorongan konsumen kuat dan produk yang memuaskan ada dalam jangkuan konsumen dan kemungkinan membelinya, ketiga evaluasi alternatif, yakni bagaimana konsumen mengelola informasi sampai kepada pemilihan merek, keempat keputusan pembelian, artinya dalam tahap evaluasi konsumen membuat peringkat merek dan keputusan untuk membelinya, serta yang kelima perilaku pasca pembelian dari tahap proses keputusan membeli. Keputusan pembelian adalah suatu kegiataan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan, (Setiadi, 2003 : 1).

(3)

menurut mereka memenuhi kriteria sebuah sepeda motor yang ideal.

Kompetisi tersebut akan terus berlanjut karena adanya beberapa merek yang bermunculan dengan berbagai macam varian. Hal tersebut juga dibuktikan dengan penguasaan pangsa pasar (market share) pada produk sepeda motor. Menurut data penjualan yang dikeluarkan oleh Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) tahun 2011, Honda mendominasi penjualan dengan rekor 4,276,136 unit atau menguasai 53,16 persen market share penjualan sepeda motor, naik 25,1 persen dibanding tahun 2010 yang hanya terjual 3.416.049 unit. Di posisi kedua Yamaha yang mencatat penjualan 3,147,873 unit, sedangkan Suzuki tetap berada di posisi ketiga total penjualan 494.481 unit.

(4)

Tabel 1.1. Data Penjualan Sepeda Motor di Kota Pinang tahun 2007 sampai dengan 2011

MEREK

Volume Penjualan

2007 2008 2009 2010 2011

Honda 627 598 576 726 926

Yamaha 511 600 621 630 829

Suzuki 201 233 252 300 311

Sumber : CV Indah Sakti Kota Pinang (2012)

(5)

Begitu juga pada tahun 2008 sepeda motor Honda tetap mengalami penurunan penjualan 598 unit pada tahun 2009 menjadi 576 unit atau turun 23 unit (3,84%), sementara tahun yang sama sepeda motor Yamaha malah mengalami peningkatan penjualan dari 600 unit pada tahun 2008 menjadi 621 unit pada tahun 2009 naik 21 unit atau 3,5 % dan penjualan sepeda motor Yamaha pada tahun 2009 juga lebih banyak dari pada penjualan sepeda motor Honda selisih penjualan sebanyak 45 unit atau 7,81.

Hal ini menunjukkan bahwa penjualan Yamaha dapat mengalahkan penjualan Honda walaupun pada tahun – tahun berikutnya (2010 dan 2011) penjualan Honda sudah melebihi penjualan Yamaha di Kota Pinang, keadaan ini menunjukkan adanya faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat penjualan sepeda motor Honda di Kota Pinang, seperti citra merek dan kualitas produk, di mana citra merek Honda mengalami peningkatan pada beberapa tahun terakhir ini tidak dapat dipisahkan dengan penjualan beberapa tahun terakhir ini.

(6)

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh citra merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda pada CV. Indah Sakti Kota Pinang.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda pada CV. Indah Sakti Kota Pinang?

2. Apakah kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda pada CV. Indah Sakti Kota Pinang?

3. Apakah citra merek dan kualitas produk secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di CV. Indah Sakti Kota Pinang.

1.3. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan perumusan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh citra merek terhadap keputusan

pembelian sepeda motor Honda pada CV. Indah Sakti Kota Pinang.

(7)

3. Mengetahui dan menganalisis pengaruh citra merek dan kualitas produk secara silmultan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di CV. Indah Sakti Kota Pinang.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:

1 Bagi Kepala Cabang CV. Indah Sakti Kota Pinang. Penelitian ini digunakan sebagai masukan bagi kepala cabang untuk mengetahui pengaruh citra merek dan kualitas produk guna peningkatan jumlah penjualan produk.

2 Bagi program studi Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, sebagai sumber informasi tambahan bagi pihak akademisi untuk pembahasan mengenai manajemen pemasaran khususnya kekuatan citra merek dan kualitas produk dalam kaitannya dengan keputusan pembelian.

3 Bagi peneliti, dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan dan pemahaman peneliti mengenai hal – hal yang berhubungan dengan teori perilaku konsumen dan penerapannya di lapangan.

Referensi

Dokumen terkait

Selain pemanggilan dengan cara tersebut di atas, dalam hal tempat kediaman tergugat tidak jelas atau tidak mempunyai tempat kediaman yang tetap, pemanggilan

Penelitian ini didapatkan primigravida muda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terjadinya anemia, prematuritas dan persalinan patologis dibandingkan dengan primigravida

Pemanfaatan facebook untuk berkomunikasi dengan keluarga selalu digunakan oleh mahasiswa asal Papua yang kuliah di Fispol Unsrat, karena memang saat ini fasilitas

Pemeriksaan pada mayat, atau dalam istilah kedokteran forensik dikenal dengan Otopsi Mediko-Legal (bedah mayat) adalah pemeriksaan yang dilakukan pada mayat yang

letter r; wrote 130 poems without using that letter, he also omitted the letter r from his daily conversation for 17 years….. 1945) proved the one time pad guaranties

Cara paling ampuh untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial adalah dengan menjalankan universal precaution yang salah satunya adalah dengan mencuci tangan sesuai

Sehubungan dengan itu selain tingkat kurs yang merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi tingkat inflasi di Indonesia ada faktor eksternal lain yang

jaminan persalinan dalam BPJS adalah pelayanan atau jaminan kesehatan yang diberikan. oleh pemerintah dengan pelayanan KB, bersalin, pelayanan nifas, dan