• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan diri dalam pendidikan orang dewasa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengembangan diri dalam pendidikan orang dewasa"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi seluruh umat manusia.

Pendidikan tidak terbatas hanya untuk mereka yang berada pada tingkatan pedagogy

saja tetapi juga pendidikan diperuntukkan untuk andragogy. Seperti salah satu

perumusan UNESCO yaitu long-life education, pendidikan untuk orang dewasa pun

akhirnya mendapat perhatian.

Pendidikan orang dewasa berbeda dengan pendidikan anak-anak. Pendidikan

anak-anak berlangsung dalam bentuk identifikasi dan peniruan, sedangkan pendidikan

orang dewasa berlangsung dalam bentuk pengarahan diri sendiri untuk memecahkan

masalah.

Pada pembahasan kali ini, penulis akan mencoba membahas mengenai

pengertian pendidikan orang deawasa yang lebih spesifi yaitu tentang pengembangan

diri dalam manusia dewasa.

I.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan pengembangan diri manusia?

2. Apa saja unsur yang diperlukan dalam pengembangan diri manusia?

I.3 Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:

1. Menjelaskan pengertian pengembangan diri manusia

▸ Baca selengkapnya: dalam sebuah kota terdapat populasi 100 orang 64

(2)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Pengembangan Diri pada Manusia

Andragogi telah dirumuskan sejak tahun 1920. Andragogi dirumuskan sebagai

proses yang menumbuhkan keinginan untuk bertanya dan belajar secara

berkelanjutan sepanjang hidup. Belajar bagi orang dewasa berhubungan dengan

bagaimana mengarahkan diri sendiri untuk bertanya dan mencari jawabannya sendiri

(Pannen, 1997).

Perbedaan antara anak-anak dan dewasa dapat ditinjau dari tiga hal yaitu :

a. Usia, individu yang berumur lebih dari 16 tahun dapat dikatakan sebagai orang dewasa dan kurang dari 16 tahun masih disebut anak-anak.

b. Ciri psikologis, individu yang dapat mengarahkan diri sendiri, tidak selalu

bergantung dengan orang lain, bertanggung jawab, mandiri, berani

mengambil resiko, mampu mengambil keputusan.

c. Ciri biologis , apabila telah menunjukkan tanda-tanda kelamin sekunder

Dari perbedaan diatas dapat diketahui bahwa manusia yang dewasa telah mengalami

proses dimana dirinya berkembang, mulai dari fisik maupun psikis.

Pengembangan diri sebenarnya merupakan proses pembaruan. Proses ini

disebut oleh Stephen R. Covey dalam The 7 habits of Highly Effective People (1993)

sebagai konsep asah gergaji. Pembaruan yang dilakukan, menurut Covey mesti

meliputi empat dimensi yaitu: pembaruan fisik, spiritual, mental dan sosial/emosional.

Pembaruan fisik dapat dilakukan dengan melalui olahraga, asupan nutrisi, dan upaya

pengelolaan stres. Pembaruan spiritual dapat diraih melalui penjelasan tentang nilai

dan komitmen, melakukan studi atau kajian dan berkontemplasi atau berdzikir.

Dimensi mental dapat diperbarui melalui kegiatan membaca, melakukan visualisasi,

membuat perencanaan dan menulis. Adapun dimensi sosial/emosional diasah melalui

pemberian pelayanan, bersikap empati, melakukan sinergi dan menumbuhkan rasa

aman dalam diri. Dalam proses pengembangan diri diperlukan keseimbangan

(tawazun) dan sinergi (tanasuq) untuk mencapai hasil optimal sebagaimana yang

(3)

2

Pengembangan diri tidak muncul begitu saja. Untuk meraihnya, diperlukan latihan

dengan pola seperti spiral. Pola ini melatih kita untuk bergerak ke atas sepanjang

spiral secara terus-menerus. Pola spiral ini memaksa kita untuk melalui tiga tahap

kegiatan yakni belajar, berkomitmen, dan berbuat. Latihan ini harus terus-menerus

berjalan secara berulang-ulang sampai kualitas dan produktivitas diri kita menjadi

semakin tinggi.

B. Unsur yang diperlukan dalam pengembangan diri manusia

Dalam pengembangan diri manusia, terdapat beberapa unsur / aspek yang

mempengaruhi perilaku seseorang. Terdapat 2 unsur yang paling mempengaruhi

hal tersebut, yaitu :

1. Spiritual Quotient

SQ menjadi landasan yang diperlukan untuk memfungsikan dan

mensinergikan IQ dan EQ secara integral, efektif dan menyeluruh. Melalui SQ,

pemikiran, perilaku dan perihidup manusia diberi makna dan bermuatan

makna spiritual. Kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient ) menyadarkan kita

akan tujuan hidup dan pemaknaan kehidupan yang kita jalani. Bahwa hidup

memiliki arah dan tujuan hidup, bahwa setiap kehidupan memiliki pemaknaan

yang tidak sekedar makna-makna bersifat duniawi. Spiritual Quetient

(kecerdasan spiritual) memformulasi dirinya melalui value yang terbit lewat

suara hati. Secara halus dan subtil, ia menempati ruang di relung hati manusia.

Dan suara hati melintasi waktu, tempat, ras, suku bangsa dan agama.

Kecerdasan spiritual melintasi batas agama (religion). Meski demikian,

pemaknaan yang mendalam dan lurus terhadap agama yang dianut akan

menjadi landasan yang kuat bagi tumbuh dan berkembangnya suara hati dalam

diri manusia.

Spiritual Quotient

(4)

NURANI

Spirit mempunyai beberapa arti, diantaranya: arwah, berani, semangat, moral,

jiwa, sukma, dll. Spiritual sebagai nurani, berkaitan dengan rohani dan batin.

Spiritual Quotient = pencerahan nurani.

 Iman

Tuhan menciptakan dan menyediakan segala sesuatu di muka bumi untuk

keteraturan, kesejahteraan, kenikmatan, dan kebahagiaan manusia, bukan

untuk kekacauan dan kezaliman. Jika ada yang berbuat kerusakan atau

kehancuran, orang itu telah sesat dan mengingkari tujuan penciptaan manusia

oleh Yang Maha Kuasa Pencipta.

Ghazzali meyatakan empat unsur dalam metamorfosis yang mengubah manusia

biasa “dari hewan menjadi malaikat”:

a. Pemahaman diri, seseorang yang tidak memperhatikan jiwanya adalah seorang

pecundang baik di dunia ini maupun di dunia yang akan datang.

b. Pemahaman tentang Tuhan, banyak orang yang berperilaku ibarat orang yang

tidak mau meminum obat karena mereka yakin dokter tidak tahu atau tidak

melihat apakah mereka meminum obat atau tidak. Masalahnya bukan apakah

dokter peduli atau tidak, tetapi bukankah orang tersebut menhancurkan diri

mereka sendiri dengan ketidak patuhan itu. Begitu juga halnya dengan Tuhan

yang menghargai ibadah kita, jika kita kurang atau tidak disiplin beribadah NURANI

BERKELIMPAHAN

RENDAH HATI

NIAT IKHLAS

(5)

4

bukan berarti Tuhan akan menjadi lemah, melainkan kita lupa siapa diri kita,

yaitu makhluk spiritual.

c. Pemahaman tentang dunia seperti apa adanya, mereka yang memanjakan diri

tanpa batas dalam kenikmatan dunia, di hari kematiannya akan seperti seorang

manusia yang dengan rakusnya melahap makanan lezat dan kemudian

memuntahkannya dan sebaliknya.

d. Pemahaman tentang dunia yang akan datang seperti apa adanya, hewan dan

malaikat tidak bisa mengubah tingkatan atau tempat yang sudah ditentukan

bagi mereka, tetapi manusia bisa memilih merendahkan diri ketingkatan hewan

melalui perbuatan mereka, atau dengan perbuatan mereka, tetapi manusia bisa

melonjak hingga ke tingkat malaikat.

Cosmic Counsiousness

Penulis bernama Richard Maurice, bahwa tingkat kesadaran manusia ada tiga,

yaitu:

1. Kesadaran sederhana

Kesadaran seperti ini dimiliki oleh hewan-hewan mengenai tubuh mereka dan

lingkungan sekitar mereka. Kesadaran untuk mencarai makan saja, sekedar

untuk bertahan hidup serta berketurunan, dan selamat dari predator dengan

kiat sebatas kecerdasan yang sangat minimal dan relatif tidak berkembang turn

temurun.

2. Kesadaran diri

Kesadaran manusia biasa, masyaarakat awam. Kesadaran diri telah membawa

manusia kepada tingkat kecerdasan di mana kita berpikir tentang fakta dan

memikirkan visi, memiliki bahsa untuk mengekspresikan. Kesadaran diri

merupakan khas manusia dan memberi kita kesadaran yang sangat berbeda

tentang diri kita sendiri, kita bisa berpikir jauh dan dalam sekali.

3. Kesadaran kosmis

Suatu kesadaran yang tajam tentang “hidup dan keteraturan alam semesta”

tempat orang merasakan kesatuan dengan Tuhan atau energi semesta. Dia

selalu melihat tanda-tanda ciptaan dan kehadiran Tuhan pada setiap ruang dan

waktu, setiap benda hidup dan benda mati. Dia hanya takut kepada Tuhan dan

(6)

Sebagian orang beragama semata-mata untuk mencari ketentraman atau untuk

mendapatkan perasaan aman. Tidak banyak yang mengerti bahwa beragama

untuk pencerahan dan membuktikan kebenaran. Kebenaran harus dicari dan

dipelajari karena manusia tidak akan langsung mengerti secara otomatis.

Kebenaran hakiki milik Tuhan. Kita harus berusaha menyempurnakan diri.

 Niat dan Ikhlas

Sesungguhnya, jika amal itu ikhlas namun tidak benar, amal tersebut tidak

diterima oleh Yang Maha Kuasa. Untuk diterima-Nya, amal harus ikhlas dan

benar. Ikhlas artinya amal dikerjakan semata-mata mengharapkan keridaan

Yang Maha Sempurna. Benar artinya jika amal dilakukan berdasarkan petunjuk

agama.

Perkataan saja tidak bermanfaat sebelum dibuktikan dengan amal. Perkataan

dan amal tdak bermanfaat kecuali diawali dengan niat. Niat, perkataan dan

amal tidak bermanfaat kecuali sudah dijalankan dengan ikhlas.

a. Kualitas Niat

Kualitas niat dan amal ditentukan oleh seberapa ikhlas seseorang.

Para pakar manajemen, terutama dibidang organizational behavior merancang

suatu kiat bagaimana meningkatkan competitive advantage suatu perusahaan.

Kiat itu menekankan kepada perusahaan untuk menjadikan karyawan sebagai

knowladge worker untuk menuju learning company untuk mewujudkan

knowledge management. Perusahaa membentuk suatu tim untuk menampung

ide-ide menuju perbaikan kecil, yang biasa disebut kaizen. Berbagai upaya telah

dilakukan oleh manajemen untuk membangun KM. Namun hasilnya tidak

seindah yang dibayangkan pakar. Mengapa?

Jawabannya adalah karena tingkat keikhlasan sebagian karyawan

perusahaan/anggota organisasi masih rendah, bahkan ada yang sangat rendah.

Bagi mereka, ilmu yang ada pada dirinya adalah kekayaannya sehingga jika

diberikan kepada orang lain akan memberikan problem bagi kariernya.

(7)

6

Rendah hati adalah menyimpan perasaan bangga dalam hati saja, tanpa ada

kata-kata dan ekspresi yang berlebihan, bahkan kadang-kadang terkesan orang

tersebut bersikap malu. Dala kerendahan hati, tersimpan setumpuk semangat

untuk berprestasi dan dia bersyukur dalam diamnya kepada Tuhan yang

memberikan rahmat kepadanya.

Janganlah samakan rendah hati dengan rendah diri. Manusia yang rendah diri

adalah manusia penakut, tidak berani menatap dunia dengan kepala tegak,

tidak bersikap optimis, tidak berjiwa climber. Rendah diri berarti merasa kecil ,

merasa rendah, merasa lemah. Rendah diri sifat orang yang frustasi,

orang-orang yang kalah, mudah menyerah dan putus asa.

Rendah hati dibentuk oleh nurani yang rukuk serta sujud memohon keridaan

Tuhan Semesta.

Bagaimana sikap nurani yang rendah hati?

 Ketika berkata tidak meninggikan diri, tidak juga merendahkan diri. Berkatalah

sebatas yang benar dan fakta.

 Berserah diri kepada Tuhan atas yangg diperoleh. Ketika sudah berusaha secara

maksimal, ketika sudah mendamping usaha dengan doa yang khusuk serta

ikhlas, terimalah hasil apa adanya. Tuhan Maha Mngetahui apa yang terbaik

untuk kita.

 Berprasangka baik agar muncul energi positif.

 Dipercaya

Matriks dibawah ini menjelaskan pola kesalintergantungan antara tingkat

(8)

Posisi Jendela 1 mengambarkan tingkat kejujuran yang sangat tinggi

dengan tingkat kepercayaam yang tinggi pula

Posisi jendela 4 menggambarkan tingkat ketidakjujuran yang sangat

tinggi, dan tingkat ketidakprcayaan yang sangat tinggi.

Maka dari matriks diatas dapat disimpukan bahwa, semakin rendah tingkat

kejujuran seseorang, semakin rendah pula tingkat kepercayaan yang diterimanya

sehingga reputasi yang bersangkutan jatuh.

Kepercayaan juga sangat berkaitan dengan kepemimpinan. Karena tidak mungkin ada

pemimpin yang tidak dipercayai oleh anggotanya.

Tanggung jawab paling esensial para pemimpinn adalah bertanggungjawab terhadap tim, berkerja sama. Mempercayai dan dapat dipercayaui menghidupkan akses pemimpin dan tim untuk bersinergi dan berkesinambungan.

Tindakan yang membantu untuk membangun hubungan Spiritual dan Emosional dalam sikap amanah dan mempercayai:

 Be Honest:

Kejujuran itu berat dan mahal. Berat bagi orang-orang yang suka berbohong. Berat untuk berkata benar karena ada daya tarik yang besar berupa keuntungan sesaat dari ketidakjujurannya.

 Give your EMPHATY:

(9)

8

Dalam empati, kita berusaha mengerti secara berimbang antara perasaan dan jalan pikiran. Empati berbada dengan simpati, karena simpati hanya menunjukan sikap kita iba terhadap seseorang, sedangkan empati , selain kita menunjuan sifat iba namun juga merasakan hal yang sama.

 Be Transparent:

Berusahalah menjadi orang yang terbuka, karena dengan sifat keterrbukaan kita, orang secara tida langsung dapat menilai kita tidak menyembunyikan apa-apa (tidak berbohong).

 Firm but Fair:

Artinya tegas dan konsisten menegakan aturan. Setiap orang harus disiplin. Anda tidak bisa menegur anak buah yang terlambat padahal diri anda adalah biang keterlambatan. Kemudian maksud dari adil disini adalah berikan seseorang feedback sesuai dengan usaha dan aspeknya.

 Mutual Respect/Saling Menghargai:

Janganlah menjaga jarak antara orang yang berbeda status. Kita perlu menyiratkan bagaimana perasaan kita dan kitapun harus pintar membaca yang tersirat dibalik yang tersurat ketika orang sedang berinteraksi dengan anda.  Keep the Promise:

Jangan mengumbar janji. Seseorang yang sudah dikatakan dewasa dapat menepati janji yang sudah dibuatnya secara matang. Kredibilitas pun akan bagus dimata orang-orang banyak.

 BERKELIMPAHAN

Dalam kitab Suci tertara hukum, ketentuan dan petunjuk universal lagi abadi. Manusia tidak perlu mengeluh, namun harus selalu bersyukur. Semua harus diterima secara ikhlas karena semuanya datang dengan ketentuan, hukum alam. Kehenda Tuhan pencipta semesta dengan segala keteraturan hukum alam. Orang yang suka menolong dengan banyak senyum disenangi banyak orang serta mudah memperoleh teman.

Untuk mempu mewujudkan pribadi yang berkelimpahan, manusia dewasa harus mampu menerima kenyataan bahwa manusia memiliki kelemahan sehingga

dengan begitu manusia tetap percaya “Takdir” yang datang darii Tuhannya.

(10)

Kelemahan manusia yang hakiki adalah:  Manusia Tidak Abadi

 Manusia tidak dapat mencegah perubahan

 Manusia tidak dapat menentukan dengan tepat apa hasil jerih payahnya.

 EMOTIONAL QUOTIENT

Kecerdasan intelektual (IQ) yang tinggi belum menjamin kesuksesan seseorang di masa depan. Penelitian yang panjang terhadap orang-orang dengan IQ superior menunjukkan tidak semua dari mereka sukses dalam hidupnya. Penelitian lebih lanjut memberikan gambaran bahwa mereka yang tidak sukses ini menunjukkan kesulitan dalam mengelola emosinya, sulit mengatasi stress, pesimistis, dan tidak mampu bersikap empati terhadap orang lain.

Selain penelitian di atas, sebuah penelitian di Amerika dan Jepang juga menyatakan bahwa dari 100% orang sukses, hanya 10-20 persen aja yang berpendidikan tinggi, berijazah lengkap, dan tentunya dengan IQ yang di atas rata-rata, selebihnya, 80-90 persen hanya lulusan SMA, SMP, atau bahkan tidak punya latar belakang pendidikan, kebanyakan dari mereka mengawali karir dari berdagang. Hal ini membuktikan bahwa IQ bukanlah segala-galanya. Dari beberapa penelitian juga dikatakan bahwa justru orang-oarang yang ber IQ tinggi malah memiliki kesulitan dalam bergaul, berinteraksi, mengembangkan diri, dan ber-attitute baik.

Ada 5 komponen dasar dari kecerdasan emosional, yaitu sebagai berikut.

1. Kesadaran Diri

Faktor pertama ini merupakan pilar dasar dari seluruh komponen karena dengan kesadaran yang total makan orang akan mampu mengontrol dan mengendalikan emosinya. Kesadaran diri ini berkaitan dengan kemampuan orang untuk menyadari gejolak perasaannya, mengamati perubahan emosinya, dan mengenali nama-nama emosi yang muncul di dalam dirinya.

Cara paling mudah untuk meningkatkan kesadaran emosi Anda adalah dengan membuat daftar nama-nama emosi yang sering Anda alami sehari-hari.

2. Mengelola Emosi

Mengelola emosi berkaitan dengan kemampuan untuk bagaimana memahami suasana perasaan dan mengaturnya sehingga tidak mengganggu kinerja. Kemampuan mengelola emosi ini akan membuat kita lebih mampu berpikir rasional di saat-saat puncak emosi.

(11)

10

program-program yang menggugah semangat untuk maju, penuh dengan optimism, dan harapan, laya monitor perasaan kita akan memunculkan gambar-gambar dan film-film yang penuh keberanian, optimism, dan semangat hidup.

3. Memotivasi Diri

Orang yang mempunyai kecerdasan emosi adalah orang yang mampu memotivasi diri sendiri, membangkitkan semangat, menghidupkan energy positif di dalam dirinya ketika berhadapan dengan hambatan-hambatan. Mereka mampu membangkitkan optimisme, ketika keadaan semakin sulit untuk dihadapi.

Untuk membuat kita menjadi orang-orang yang mampu memotivasi diri ketika keadaan yang dihadapi semakin sulit, ada beberapa kebiasaan yang perlu kita tanamkan di dalam perilaku kita, seperti berikut ini;

a. pahami bahasa kalbu

orang yang optimis selalu mengucapkan kata-kata penuh energy positif, mengandung spirit dan semangat juang tinggi dibandingkan orang-orang yang cenderung pesimistis. Orang-orang yamh optimis menggunakan kalimat-kalimat yang penuh kekuatan magis untuk mendorong diri mereka sendiri ketika berhadapan dengan kesulitan. Bahasa sehari-hari dan pernyataan diri yang sering digunakan orang-orang optimis seperti yang tercantum pada kotak dibawah ini.

Bahasa orang optimis Bahasa orang pesimis Saya pasti mampu menghadapi

masalah ini

Ah, saya akan kalah

Saya pasti berhasil Saya pasti gagal melakukannya Saya tidak akan mundur selangkah

pun

Keadaan ini sangat sulit, saya pasti tidak akan berhasil

Saya akan berjuang sampai tetes darah penghabisan

Wah, saya tidak mampu melakukannya

b. Lepaskan kaca mata kuda

lihatlah dengan wawasan yang lebih luas, setiap masalah selalu menyimpan pemecahan. Kita dituntut untuk meluaskan perspektif berifikir kita, jangam terpaku hanya melihat pada suatu sudut dimensi. Jadilah orang kreatif yang melihat suatu masalah sebagai tantangan, sumber inovasi dan sumber inspirasi.

4. Empati

(12)

Bahasa orang yang empati Bahasa orang yang tidak empati Dari cerita kamu, saya merasakan

kesulitan-kesulitan yang kamu alami

Ah, baru menghadapi kesulitan begitu saja kamu sudah sedih

Kamu terlihat sedih sekali, saya bisa memahami keadaan tersebut

Jangan cengeng dan bersabarlah

Seandainya saya berada pada posisi kamu saat ini, tentu saya akan merasa kecewa dan sedih

Kalau saya menjadi seperti kamu, saya akan cuek bebek

Keterampilan untuk berhubungan secara baik dengan orang lain merupakan salah satu komponen dari orang yang memiliki kecerdasan emosi tinggi. Hal ini menuntut anda mengembangkan keterampilan sosial termasuk didalamnya bagaimana mendengarkan dengan empatik, bagaimana cara berkomunikasi dengan hangat.

Dengan mengembangkan keterampilan sosial yag efektif maka anda akan menciptakan hubungan relasi sosial yang baik, penuh pengertian, saling menghormati dan saling menguntungkan. Untuk itu, anda bisa melihat beberapa penelitian lain yang berkaitan dengan kegagalan karier akibat ketidakmampuan menjalin hubungan sosial dengan orang lain pada tabel dibawah ini.

Perilaku yang menghambat karier:  Menunda pekerjaan

(13)

12  Penuh kecurigaan

 Mengasingkan diri dan menjaga jarak

 Ketidakmampuan untuk mempercayai orang lain  Keras kepala dan kaku

 Terlalu mendominasi  Terlalu mengkritisi

BAB III

PENUTUP

(14)

Pengembangan diri sebenarnya merupakan proses pembaruan. Proses ini

disebut oleh sebagai konsep asah gergaji. Pembaruan yang dilakukan, meliputi empat

dimensi yaitu: pembaruan fisik, spiritual, mental dan sosial/emosional. Pembaruan

fisik dapat dilakukan dengan melalui olahraga, asupan nutrisi, dan upaya pengelolaan

stres.

Terdapat 2 aspek penting dalam pengembangan diri. Yaitu pengembangan

secara spriritual (SQ) dan Pengembangan secara Emosional (EQ); kedua aspe ini

sangat dibutuhkan dalam suatu pengembangan diri seseorang untuk menjadi lebih

dewasa.

III.2 Saran

1. Tetaplah berusaha dan berjuang untuk menjadikan pendidikan Indonesia lebih

maju dan lebih baik lagi.

2. Jika dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahanya, kami mengharapkan

saran dan kritiknya.

DAFTAR PUSTAKA

(15)

Referensi

Dokumen terkait

sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari pola-pola hubungan antara manusia dengan manusia baik secara individu maupun secara kelompok dan akibat dari hubungan

Penelitian yang dilakukan oleh Nilasari dan Kusumadewi (2016) mengenai pengaruh sikap dalam memediasi niat beli konsumen menunjukkan hasil yang positif dan signifikan yang

Sumber ilmu dalam Islam adalah Al-Quran dan Hadis, dalam konteks komuniasi massa atau proses penyampaian informasi melalui media, Islam telah mengajarkan kepada umatnya

Analisis data untuk membandingkan nilai VEP-1dan skor CAT sebelum dan sesudah pemberian L-Carnitine penderita PPOK stabil yang mendapat L- Carnitine menggunakan:.

Wheelen dan Hunger (1986) secara spesifik mengemukakan sejumlah peranan penting yang dimainkan oleh budaya organisasi, seperti : Membantu menciptakan rasa memiliki jati diri

Konsumsi pangan strategis di kota Medan tahun 2010 untuk pangan beras, kacang tanah, cabai merah, daging ayam, daging sapi, telur ayam, minyak goreng, gula pasir, bawang merah

Bagaimana cara menyimpan catatan terkini, yang akurat dari semua aset TIK (sesuai objek audit) yang diperlukan untuk memberikan layanan serta aset yang dimiliki atau dikendalikan

Hasil penelitian dapat dikatakan signifikan, dan data yang di peroleh dari kelompok 2 Berdasarkan taraf signifikansi 5% dan db = 11 , didapatkan angka batas