• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PT PROPNEX SURABAYA Yuni Rahmawati Andi Muh Kumar LK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PT PROPNEX SURABAYA Yuni Rahmawati Andi Muh Kumar LK"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP

KINERJA PEGAWAI PADA PT PROPNEX SURABAYA

Yuni Rahmawati

Andi Muh Kumar LK

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Narotama Surabaya

ABSTRAK

Penelititan ini di lakukan pada PT PROPNEX SURABAYA, dengan judul yg di angkat “Pengaruh Kepemimpinan dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT Propnex Surabaya”. Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang di capai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang di berikan kepadanya. Kinerja di pengaruhi oleh faktor anatara lain kepemimpinan dan disiplin kerja. Dalam penelitian ini yang akan di bahas yaitu pengaruh Kepemimpinan dan Disiplin Kerja terhadap kinerja pegawai.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yang mengambil sampel dari suatu popolasi. Populasi penelitian ini adalah pegawai kantor PT Propnex Surabaya, sehingga jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 50 orang pegawai. Metode pengambilan sampel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling berdasarkan stratified random sampling,

Sehingga didapat sampel sebanayak 50 orang pegawai yang responden dan metode pengumpulan data yang di gunakan adalah metode kuisioner. Dalam penelitian ini penulis menggunakan alat analisis Regresi Linier Berganda (multiple linier regression) untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai kantor PT Propnex Surabaya dengan menggunakan SPSS versi 16.00 for windos.

Kata Kunci : Kepemimpinan, Disiplin Kerja, Kinerja Pegawai.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan bagian itegral dan memegang peranan penting dalam suatu organisasi yang menjadi perencana dan pelaku aktif dalam setiap aktifitas organisasi.mereka mempunyai pikiran, perasaan , keinginan, status dan latar belakang pendidikan, usia, jenis kelamin, yang hetrogen yang di bawa kedalam suatu organisasi, sehingga tidak seperti mesin, uang dan material, yang sifatnya pasif dan dapat dikuasai dan diatur spenuhnya dalam mendukung tercapainya tujuan organisasi (Nitisemito, 1996).

(2)

Organisasi merupakan satu kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relative dapat diidentifikasikan, bekerja terus menerus untuk mencapai tujuan. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang di capai oleh seorang pengawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang di berikan kepadanya. Anwar Prabu (2009).

Disiplin adalah pelatihan, khusunya pelatihan pikiran dan sikap untuk menghasilkan pengendalian diri, kebiasaan – kebiasaan untuk peraturan yang berlaku. Siagian (2006).

Menurut Handoko (2001) dalam suatu organisasi atau instansi, peran kepemimpinan merupakan factor yang sangat berpengaruh terhadap tercapainya kinerja pegawai. Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi aktifitas orang lain melalui komunikasi, baik individual maupun kelompok ke arah pencapaian tujuan (Anoraga, 2004).

PT. Propnex Surabaya merupakan suatu perusahaan swasta yang berperan dlam mengembangkan penjualan properti, dan meningkatakan kualitas dan mengkoordinasikan unsur penjualan. Di perusahaan ini aktifitas para pegawai di harapkan mampu dalam berperan mewujudkan suatu target serta mampu mengatasi segala permasalahan yang ada di dalam perusahaan tersebut. Namum berdasarkan survei pendahuluan yang di lakukan oleh perusahaan, ternyata masih cukup banyak kenyataan yang kuramg sesuai dengan harapan, yaitu masih rendahnya etos kerja pegawai

Dari uraian di atas penulis tertarik untuk meneliti kepemimpinan dan disiplin kerja yang ada pada PT Propnex Surabaya, sehingga judul yang di angkat “Pengaruh Kepemimpinan dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT Propnex Surabaya”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada perusahaan properti PropNex Suarabaya ?

2. Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada perusahaan Properti PropNex Surabaya?

3. Apakah kepemimpinan dan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada perusahaan Properti PropNex Surabaya ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan seperti apakah yang diterapkan pada Perusahaan Properti PropNex Surabaya.

2. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai pada Perusahaan Properti PropNex Surabaya.

(3)

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi kinerja menurut Mangkunegara.(2001) Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang di capai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikannya.

Menurut Rivaii (2005), kinerja pegawai merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan mencapai tujuannya. Kinerja dipergunakan manajemen suatu perusahaan dalam penilaian secara periodik mengenai efektifitas operasional suatu organisasi dan karyawan berdasarkan kriteria, standar dan sasaran yang telah di tetapkan sebelumnya. Pengukuran kinerja karyawan menurut dharma (2003) mengatakan hampir semua cara pengukuran kinerja mempertimbangkan hal – hal sebagai berikut :

A. Kualitas, yaitu jumlah yang harus di selesaikan atau di capai.

B. Kualitas, yaitu mutu yang harus di hasilkan (baik tidaknya). Pengukuran kualitatif keluaran mencerminkan pengukuran atau tingkat kepuasan yaitu beberapa baik penyelesaiannya.

C. Ketepatan waktu, yaitu sesuai tidaknnya denga waktu yang di rencanakan.

1. Gaya Kepemimpinan Otoriter

Gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh.

Ciri-Ciri Gaya Kepemimpinan Otoriter : A. Wewenang mutlak terpusat pada pemimpin B. Keputusan selalu dibuat oleh pemimpin C. Kebijakan selalu dibuat oleh pemimpin

D. Komunikasi berlangusng dengan satu arah dari pimpinan kepada bawahan

E. Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para bawahannya dilakukan secara kredit

F. Tidak ada kesempatan bagi bawahan untuk memberikan saran pertimbangan atau pendapat

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis

Gaya pemimpin yang memberi wewenang secara luas kepada para bawahannya. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh.

Gaya Kepemimpinan Demokratis berjalan efektif bila :

A. Pemimpin mau berjuang untuk berubah ke arah yang lebih baik

B. Punya semangat bahwa hidup ini tidak selalu win-win solution, ada kalanya terjadi win-loss Solution. Pemimpin harus mengupayakan agar dia tidak selalu kalah, tapi ada kalanya menjadi pemenang.

Ciri-Ciri Gaya kepemimpinan Demokratis : a. Wewenang pemimpin tidak mutlak

b. Pemimpin bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan c. Keputusan dan kebijakan dibuat bersama antara pemimpin dan bawahan

d. Komunikasi berlangsung secara timbal balik, perbuatan atau kegiatan para bawahan dilakukan secara wajar

(4)

e. Banyak kesempatan bagi bawahan untuk menyampaikan pendapat, saran maupun pertimbangan.

3. Gaya Kepemimpinan Moralis

Gaya yang paling menghargai para bawahannya. Biasanya seorang pemimpin bergaya moralis sifatnya hangat dan sopan kepada semua orang. Pemimpin moralis pada dasarnya memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan bawahannya.

Gaya Kepemimpinan Moralis berjalan efektif bila:

A. Keberhasilan seorang pemimpin moralis dalam mengatasi kelabilan emosinya seringkali menjadi perjuangan seumur hidupnya.

B. Belajar memercayai orang lain atau membiarkan melakukan dengan cara mereka, bukan dengan cara anda.

Ciri-Ciri Kepemimpinan Moralis

a. Bawahan diberikan kelonggaran atau fleksibel dalam menjalankan tugasnya. Tapi dengan hati-hati diberikan batasan dan produser.

b. Hubungan antara bawahan dengan atasan dalam suasana yang baik secara umum manajer bertindak cukup baik.

Pengertian Pengambilan Keputusan

Drommond (1985) berpendapat bahwa pengambilan keputusan merupakan usaha penciptaan kejadian-kejadian dan pembentukan masa depan (peristiwa-peristiwa pada saat pemilihan dan sesudahnya). Pendapat ini menegaskan bahwa pengambilan keputusan merupakan proses pada saat sejumlah langkah yang harus dilakukan dengan pengevaluasian alternatif untuk membuat putusan dari semua alternatif yang ada (Syaruddin:48).

dari beberapa definisi dijelaskan di atas, maka disimpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah proses pemecahan masalah dengan menentukan pilihan dari beberapa alternatif untuk menetapkan suatu tindakan yang ingin dilakukan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Pengambilan keputusan dengan kreatif dan inovatif.

Pengambilan keputusan dengan tidak kreatif mempunyai kecenderungan untuk membuat keputusan secara emosional. Dengan menggunakan kreativitasnya, pengambilan keputusan dapat menemukan alternatif-alternatif untuk memecahkan masalah, kemudian memilih salah satu alternatif yang bermanfaat bagi pencapaian organisasi. Inovasi memungkinkan pengambilan keputusan melaksanakan keputusan dengan baik(A. Alimudin, 2017).

(5)

Berdasarkan jenis problemnya dikelompokkan menjadi:

Pengambilan keputusan terprogram, yaitu pembuatan keputusan dapat dilakukan dengan menggunakan standar prosedur operasi rutin. Cirinya adalah:

Problemnya terstruktur, sederhana dan informasinya tersedia lengkap.

Problem dan proses pembuatan keputusannya sudah berulang-ulang terjadi sehingga sudah dapat diperhitungkan dan mempunyai pengalaman menyelesaikannya.

Pengambilan keputusan tidak terprogram ialah pengambilan keputusan yang problemnya unik, belum pernah terjadi. Informasi mengenai problem belum tersedia atau sedikit,peraturan, kebijakan, prosedur operasi standar untuk membuat keputusan yang belum ada. (Wirawan, 2014:556).

Pengaruh Pengambilan Keputusan yang Efektif bagi Kemajuan Organisasi

Sebagai mana yang telah dipaparkan oleh Usman, Husaini (2013 : 312), bahwa kemajuan suatu organisasi dipengaruhi oleh cara pemimpin dalam mengambil keputusan. Telah dilakukan beberapa penelitian yang searah dengan pendapat Usman (2013) tersebut.Juliyanti, Mohammad Isa Irawan, dan Imam Mukhlash (2011) melakukan penelitian tentang Pemilihan guru Berprestasi menggunakan metode AHP-TOPSIS. Penelitian tersebut menghasilkan temuan yaitu adanya suatu sistem pengambilan keputusan dapat membantu proses pemilihan berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan sehingga bisa dilakukan proses perhitungan yang lebih efektif dan efesien.Penelitian (Hendra Kurniawan., 2015) menunjukan seorang pemimpin yang mampu memberikan kepuasan kerja akan meningkatkan kinerja karyawan.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, yaitu mengumpulkan, mengelola, menyederhanakan,menyajikan dan menganalisis data secara kuantitatif (angka – angka ) dan secara deskriptif (uraian kalimat) agar dapat memberikan gambaran yang jelas tentang masalah yang di teliti yakni, Kepemimpinan, Disiplin Kerja dan Kinerja pegawai PT PropNex Surabaya. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode survey dan metode kuantitatif. Pengukuran secara operasional dari masing – masing variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi aktivatitas orang lain melalui komunikasi, baik individual maupun kelompok kearah pencapaian tujuan dan mengarah orang-orang (bawahan) agar dapat bekerja sesuai dengan tugas dan kewajiban masing-masing secara efektif dan efisien, (Anoraga, 2004). Disiplin kerja merupakan suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta menjalankan dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang di berikan kepadanya. Siagian (2006 : 278)

(6)

Indikator yang digunakan dalam pengukuran variable Disiplin Kerja adalah Ketataan karyawan terhadap peraturan-peraturan yang telah ditentukan. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya ( Anwar Prabu 2009:67).

Subyek dan obyek penelitian

1. Subyek penelitian adalah orang, jabatan atau pihak-pihak yang akan dijadikan objek penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan bagian administrasi PT PropNex Surabaya.

2. Obyek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi data tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diamati dan kemudian ditarik kesimpulannya. Objek penelitian ini adalah gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan.

Waktu dan Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2017 di Perusahaan PT PropNex Surabaya.

Populasi dan Sampel Populasi

Populasi adalah wilayah generalis yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2005). Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan PT PropNex Surabaya yang berjumlah 50 orang.

Sampel

Menurut Sugiyono (2005 : 77), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Berdasarkan sumber data yang didapatkan oleh peneliti dari PT PropNex Surabaya terdapat variasi karakteristik yang dimiliki oleh para pegawai PT PropNex Surabaya.

Teknik Pengambilan Sempel

Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sample dengan metod Probability sampling berdasarkan Stratified Random sampling

Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian adalah data primer dimana data primer adalah data yang diperoleh langsung. Menurut Umar (2003:84), dalam penelitian ini data primer didapat dari objek penelitian dengan memberikan angket kuisioner yang diberikan kepada pegawai PT PropNex Surabaya.

(7)

Penelitiang dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada 50 pegawai pada bagian administrasi di PT Propnex Surabaya. Pengisisan kuesioner dilakukan dengan cara memberi tanda checklist peda pernyataan yang penulis susun, masing-masing pernyataan yang telah dicantumkan ada 5 pilihan yaitu : STS “ Sangat Tidak Setuju”, TS “Tidak Setuju”, N “Netral”, S “Setuju”, SS “Sangat Setuju”, dengan demikian responden hanya perlu memilih salah satu pernyataan dari 5 pernyataan yang menurut mereka sesuai dngan apa yang mereka alami dan rasakan. Isi kuesioner yang disebarkan ke pegawai yaitu untuk mengetahui tanggapan mengenai gaya kepemimpinan dan kinerja pegawai yang ada di PT Propnex Surabaya(Arasy Alimudin, 2017).

Pembahasan

Berdasrkan hasil uji F pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja menunjukkan tingkat signifikansi <0.05 yang berarti Gaya kepemimpinan dapat mempengaruhi kinerja pegawai. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang paling besar mempengaruhi kinerja di PT Propnex Surabaya adalah Gaya Kepemimpinan yang demokratis hal ini ditunjukan nilai koefisien regresi dari gaya kepemimpinan demokratis yang lebih besar dibandingkan gaya kepemimpinan yang lain. Indikator gaya kepemimpinan tersebut memiliki perilaku senang menerima saran, pendapat dan kritikan bawahan. Gaya kepemimpinan yang perlu dipertahankan terutama pada aspek yang melibatkan pegawai dalam hal pengambilan keputusan dan perlu meningkatkan aspek dimana pimpinan harus memperhatikan kepentingan pegawai maupun kepentingan Perusahaan.

Seorang pemimpin harus inovatif dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pengambilan keputusan, karena perusahaan membutuhkan keputusan yang cepat dan tepat untuk menghadapi tingkat persaingan yang ada(Alimudin, A., & Sasono, 2015).

Demikian pula dengan bagian accounting harus tepat didalam membuat laporan keuangan dan cepat didalam mendukung pemberian informasi keuangan kepada pemimpin, untuk itu penggunaan system informasi akuntansi menjadi sangat fital(Sasono, Alimudin, Kamisutara, & Inayati, 2015)

Kesimpulan

1. Gaya kepemimpinan mempengaruhi kinerja karyawan.

2. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang suportif menghasilkan kinerja dan kepuasan pegawai yang tinggi bila bawahan mengerjakan tugas terstruktur

3. Disiplin kerja dapat mempengaruhi kesadaran dan kesediaan seseorang pegawai menaati peraturan perusahaan dan norma norma social yang berlaku.

(8)

Alex S. Nitisemito. 1996, Manajemen Personalia, Penerbit: Ghalia Indonesia Bandung.

Anwar Prabu Mangkunegara 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: Penerbit Refika Aditama.

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Anoraga, Panji, 2004. Psikologi Kepemimpinan. Semarang : Rineka Cipta. CV Mandar Maju. Bandung.

Anwar Prabu Mangkunegara, (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Remaja Rosdakarya. Bandung.

Rivai, Veithzal. 2005. Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi, PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta

Dharma, Agus. 2003. Manajemen Supervisi: Petunjuk Praktis Bagi Para Supervisor. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Alimudin, A. (2017). ANALISIS PENCAPAIAN STRATEGI MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD. Jurnal Pendidikan Ekonomi & Bisnis (Edisi Elektronik), 5(2), 178–194. Sugiono, 2005, Metode Penelitian Administrasi, Alpabeta, Bandun

Umar, Husein.2003. Metodologi Penelitian: Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Alimudin, A., & Sasono, A. D. (2015). Peningkatan daya saing produk konveksi usaha kecil berbasis iptek di desa tri tunggal kecamatan babat lamongan. In Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM.

Sasono, A. D., Alimudin, A., Kamisutara, M., & Inayati, I. (2015). Development of accounting information system (SIA-UMKM) with waterfall approach to standardize UMKM financial report based on standard of accounting financial entity without public accountability (SAK-ETAP). J. Basic. Appl. Sci. Res.

Referensi

Dokumen terkait

Orang-orang menjadi dipertobatkan ketika mulai menja- lankan asas Injil yang dipulihkan dan merasakan Roh Kudus meneguhkan kepada mereka bahwa apa yang sedang mereka lakukan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui manakah rata- rata hasil belajar matematika siswa secara signifikan yang lebih baik antara yang diajar

Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang

Kelangkaan air bahkan bukan lagi hanya merupakan isu nasional, tetapi pada abad ke dua puluh satu akan merupakan isu global utama (Seckler, 1996). Tulisan ini akan membahas

Sebelum dilakukan pelebaran ruas jalan, Jalan Teuku Umar arah Tanjung Karang-Rajabasa berada pada tingkat pelayanan (LOS) C dan arah Rajabasa-Tanjung Karang berada pada

9I. /engukuran dilakukan pada suhu 2$  2, kecuali din7atakan lain dalam masing-masing monogra5i.. *u0uan : 3emastikan larutan injeksi, termasuk larutan 7ang

Metodologi adalah kesatuan metode- metode yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin yang lainnya. Sedangkan metode adalah suatu cara, teknik

Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan