Karakteristik Pengguna Jalan
KOMPONEN-KOMPONEN LALU LINTAS
Komponen terpenting dalam suatu
sistem Lalu Lintas :
1. Pengguna Jalan (pengemudi,
pejalan kaki, sepeda, penumpang
angkutan umum)
2. Kendaraan (Pribadi dan umum)
3. Jalan (sarana)
1.
Pengguna Jalan
Pengemudi dan pengguna jalan lainnya mempunyai karakteristik yang sangat bervariasi.
Variasi tersebut dipengaruhi oleh Usia, Jenis Kelamin, Keterampilan, Tingkat pendidikan, pengalaman,dll
Variabel tersebut tidak mudah untuk di hitung untuk diterapkan pada sebuah desain.
Hal paling penting yang mempengaruhi seorang pengemudi tersebut adalah waktu reaksi.
1.
Pengguna Jalan
Proses kecepatan reaksi adalah sebagai berikut :
1.Persepsi : informasi diterima oleh mata dan dikirim ke otak
2.Identifikasi : otak menerima dan menginterpretasikan pesan-pesan tersebut
3.Evaluasi : Otak mengevaluasi informasi dan memutuskan suatu aksi.
4.Volution : Otak mengirimkan keputusannya dan tubuh bereaksi terhadap instruksi.
1.
Pengguna Jalan
Seperti karakteristik pengemudi pada umumnya, perception-reaction time sangat tergantung pada pengemudi, seperti tipe dan kompleksitas keadaan pengemudi dan keadaan lingkungan sekitar.
Seorang pengemudi membutuhkan waktu untuk bereaksi antara 1 - 2,5 detik. Situasi dimana pengemudi harus mendeteksi dan bereaksi terhadap situasi yang tak terduga.
1.
Pengguna Jalan
Expectancy (dugaan)
Konsep ekspektansi atau dugaan adalah salah satu hal penting bagi pengemudi yang mempunyai dampak yang cukup signifikan terhadap waktu reaksi.
1.
Pengguna Jalan
Expectancy (dugaan)
Ada 3 tipe dalam ekspektansi :
1. Continuity (spontanitas), seorang pengemudi tidak akan menduga jika kendaraan yang dia ikuti tiba-tiba melambat/berhenti.
2. Event (situasi), sesuatu yang tidak terjadi sebelumnya, tidak akan terjadi. Misal jika tidak ada kendaraan yang terlihat memasuki jalan utama, maka pengemudi mengasumsikan tidak akan ada kendaraan yang masuk.
1.
Pengguna Jalan
Faktor lain yang memepengaruhi Perception-Reaction Time
Secara umum, Perception Reaction Time meningkat seiring dengan beberapa faktor, antara lain:
1. Usia
2. Kelelahan
1.
Pengguna Jalan
JARAK REAKSI
Dampak kritis dari perception-reaction tome adalah panjang jarak dari kendaraan ketika pengemudi menginjak rem.
Sebagai contoh pengereman sederhana, perception reaction time dimulai ketika pengembudi pertama kali melihat objek sampai saat kaki pengemudi menginjak rem. Panjang jarak reaksi :
dr = 1,47 S. T
dr = Distance Reaction
1.
Pengguna Jalan
JARAK PENGLIHATAN
Untuk mengoperasikan kendaraan dengan aman dan efisien, pengemudi harus memiliki kemampuan melihat ke arah depan dengan jelas.
Dengan demikian, harus tersedia jarak penglihatan (jarak pandang) yang cukup panjang sehingga pengemudi dapat menjalankan dan mengendalikan kendaraan dengan aman.
3 jenis jarak pandang:
1. Jarak yang dibutuhkan kendaraan untuk berhenti.
2. Jarak yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan.
1.
Pengguna Jalan
JARAK PENGLIHATAN
Jarak Penglihatan untuk berhenti
Adalah jarak minimum yang tersedia untuk memungkinkan suatu kendaraan yang melintas pada kecepatan desain untuk berhenti sebelum mendekati suatu objek diam di rute kendaraan tersebut.
Jarak ini merupakan gabungan antara dua jarak, yaitu jarak reaksi ketika melihat hambatan, dan jarak pada saat pengereman. Jarak Pengereman (d) :
S = 𝑉2
2𝑎 + 𝑣𝑡𝑟 Dimana : S = jarak pengereman (ft)
v = kecepatan awal (ft/detik)
𝑎 = tingkat perlambatan (ft/detik2 )
1.
Pengguna Jalan
JARAK PENGLIHATAN
Jarak Penglihatan Untuk Pengambilan Keputusan
1.
Pengguna Jalan
JARAK PENGLIHATAN
Jarak Penglihatan Untuk Mendahului
Untuk dapat mendahului kendaraan lain dengan aman, pengemudi harus dapat melihat cukup jauh ke depan.
1.
Pengguna Jalan
JARAK PENGLIHATAN
Jarak Penglihatan Untuk Mendahului
Berdasarkan pengamatan terhadap sifat lalu lintas, dibuatlah beberapa asumsi sebagai berikut :
1. Kendaraan yang didahului berjalan dengan kecepatan seragam.
2. Kendaraan yang mendahului membuntuti kendaraan yang didahului ketika memasuki bagian depan jalan untuk mendahului.
3. Pada saat ingin mendahului, pengemudi membutuhkan waktu yang singkat untuk membaca bagian jalan yang dapat digunakan untuk mendahului.
4. Kendaraan yang mendahului mempercepat kendaraannya selama manuver, yaitu selama di lajur mendahului.
1.
Pengguna Jalan
JARAK PENGLIHATAN
1.
Pengguna Jalan
JARAK PENGLIHATAN
Jarak Penglihatan untuk Mendahului
Jarak (d) :
d1 = 1,47 t1 𝑣 − 𝑚 + 𝑎𝑡1
2
d2 = 1,47 t2
d3 = bervariasi dari 100 sampai 300 feet
d4 = 2 𝑑2
1.
Pengguna Jalan
JARAK PENGLIHATAN
Jarak Penglihatan untuk Mendahului
dimana:
d1 = Jarak yang dilalui selama waktu persepsi dan
reaksi, dan selama percepatan awal untuk mencapai titik di lajur sebelah kiri(lajur untuk mendahului)
d2 = Jarak yang ditempuh ketika kendaraan yang
mendahului menempati lajur kiri
d3 = Jarak antara kendaraan yang mendahului pada
akhir melakukan manuvernya dengan kendaraan yang datang dari arah berlawanan
d4 = Jarak yang ditempuh oleh kendaraan yang
berlawanan arah untuk dua pertiga waktu dari
waktu ketika kendaraan yang mendahului
1.
Pengguna Jalan
KARAKTERISTIK PEJALAN KAKI
Salah satu problem keselamatan yang paling utama pada jalan bebas hambatan adalah interaksi antara pejalan kaki dengan
kendaraan.
Beberapa kecelakaan fatal yang terjadi melibatkan pejalan kaki.
1.
Pengguna Jalan
KARAKTERISTIK PEJALAN KAKI
Kecepatan berjalan kaki:
(sumber : Compiled from eubanks, J., and Hill, P.,
Pedestrian Accident Reconstruction and Litigation,
2nd Edition, Lawyers & Judges Publishing Co.,1999)
Secara umum, standar kecepatan
berjalan kaki antara
1.
Pengguna Jalan
KARAKTERISTIK PEJALAN KAKI Gap acceptance
Ketika pejalan kaki berada pada persimpangan mauun ruas jalan, pejalan kaki tersebut harus memilih “gap” diantara arus lalu lintas untuk menyeberang.
“gap” tersebut diukur sebagai waktu antara dua kendaraan pada saat pejalan kaki tersebut
melintas/menyeberang.
Pejalan kaki ketika menunggu akan menyeberang, dia akan memutuskan untuk menerima/menolak “gap” tersebut untuk keselamatan dalam
menyeberang.
Menurut hasil studi, jarak “gap” tersebut sekitar 125 ft.
1.
Pengguna Jalan
DAMPAK ALKOHOL DAN PENGARUH OBAT-OBATAN BAGI PENGGUNA JALAN
Efek dari pengaruh alkohol dan obat-obatan bagi pengemudi bagaimanapun memiliki kontribusi yang cukup signifikan terhadap fatalitas kecelakaan.
Pada tahun 1996, 47,3% fatalitas kecelakaan ditemukan adanya kadar alkohol baik pengemudi maupun pejalan kaki.
1.
Pengguna Jalan
DAMPAK ALKOHOL DAN PENGARUH OBAT-OBATAN BAGI PENGGUNA JALAN
Selain alkohol, pengaruh obat-obatan baik yang ilegal maupun legal akan mempengaruhi pengguna jalan.
Pengguna jalan yang menggunakan obat-obatan harus tetap berhati-hati terhadap efek samping dari obat-obatan tersebut.
1.
Pengguna Jalan
DAMPAK USIA DARI PENGGUNA JALAN
Dampak pertama dari usia ini adalah kemampuan pandangan dari pengguna jalan tersebut.
Pandangan tersebut adalah kemampuan mata yang meliputi, sensitivitas terhadap cahaya, kemampuan melihat pada malam hari, dan kecepatan gerakan mata.
Bagi pengemudi usia lanjut, dapat dibantu dengan tulisan pada rambu yang lebih besar, pencahayaan yang lebih baik pada jalan bebas hambatan,dll.
Pendidikan mengemudi juga dapat membantu para pengemudi usia lanjut untuk lebih berhati-hati dalam berkendara.
1.
Pengguna Jalan
DAMPAK PSIKOLOGI, KEPRIBADIAN, DAN FAKTOR-FAKTOR TERKAIT
Psikologi, kepribadian akan berpengaruh terhadap kecepatan reaksi pengguna jalan pada saat situasi yang berbahaya.
Faktor psikologi tersebut diantaranya:
1. Keinginanuntuk tiba di suatu tujuan secepat mungkin.
2. Adanya keinginan untuk berkompetisi dengan kendaraan lain di jalan.
3. Adanya keinginan untuk merespon agresivitas pengguna jalan lain di jalan.
4. Sikap pamer pada pengendara lain yang melihatnya berkendara.