• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN IBU MENURUT KONSEP PENDIDIKAN KELU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERAN IBU MENURUT KONSEP PENDIDIKAN KELU"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERAN IBU MENURUT KONSEP PENDIDIKAN

KELUARGA DALAM ISLAM

Siti Nurhasanah

1

Abstrak

Ibu mempunyai fungsi yang sangat penting dalam kehidupan ini dan ibu memiliki peran multidimensional dalam keluarga, mengingat Ibu menggambarkan peranan yang besar dalam proses pendidikan, maka Islam sangat menaruh Perhatian terhadap masalah ini. Berhasil dan gagalnya pendidikan sebuah keluarga bergantung pada kemampuan seorang Ibu. Konsep pendidikan keluarga menurut Islam adalah pendidikan yang berteraskan agama Islam yaitu berlandaskan Al-qur‟an dan hadits.

1. Pendahuluan

Allah SWT telah menanamkan fitrah ke dalam diri umat manusia untuk mengembangkan keturunan, agar generasi umat manusia bisa mempertahankan kelestariannya dalam menjalankan fungsi kekhalifahannya di muka bumi ini. Dari usaha melanjutkan keturunan ini, Allah telah menetapkan bahwa wanita merupakan tempat persemaian generasi umat manusia ini. Hal ini harus kita pahami sebagai fungsi utama ibu dalam kehidupan ini. Sebab hal yang demikian itu tidak bisa dijalankan oleh laki-laki, karena ibu memiliki peran yang multidimensional dalam keluarga

1

(2)

2

Mengingat Ibu menggambarkan peranan yang besar dalam proses pendidikan seperti ini, maka Islam sangat menaruh perhatian terhadap masalah ini dan menjelaskan dampak positifnya dalam masyarakat jika ibu mengikuti manhaj atau metode Islam dan dasar-dasarnya dalam mendidik anak-anaknya. Islam juga menjelaskan dampak negatif terhadap keluarga dan masyarakat jika Ibu tidak mau mengikuti manhaj Islam atau mengikuti cara yang tidak benar dalam mendidik anak-anaknya. Maka dari itu dikatakan dalam pepatah, Ibu laksana sekolah. Jika engkau mempersiapkan seorang Ibu berarti engkau telah mempersiapkan bangsa yang bagus perniagaannya.2

Ibu mempunyai karakter psikis dan emosional yang sangat berbeda dengan laki-laki. Karekter ini besar pengaruhnya bagi ibu di dalam merealisasikan tugas-tugas keibuan yang diembannya.

Berkat karakter itulah, ibu lebih tepat untuk memikul beban dan tugas utama sebagai pengasuh rumah tangga, yang medan operasionalnya lebih banyak berpusat di dalam rumah. Disamping tugas utama yang alami itu, saat ini peran partisipasi sosial ibu sangat diharapkan oleh masyarakat.3

Di satu sisi Ibu berperan sebagai istri yang selalu mendampingi dan mendorong sang suami baik dalam karirnya atau dalam pekerjaannya selama bukan dalam pekerjaan yang mengandung maksiat. Di sisi lain Ibu berperan sebagai Ibu rumah tangga yang selalu mendidik putra-putrinya dengan kasih

2Ummu Ibrahim Ilham Maulana, “Bagaimana menjadi Istri Shalihah dan ibu yang sukses, (Jakarta:

Darul Falah), 1476 H, Hal.76.

3Khiriyah, Husain Taha, “

(3)

3

sayang dan cinta yang tulus sejak anak dalam kandungan hingga anak-anak tumbuh dewasa dan kelak menjadi generasi-generasi penerus yang berguna bagi keluarga, serta bangsa dan negara.

Berhasil dan gagalnya pendidikan sebuah keluarga bergantung pada kemampuan seorang ibu. Ibu adalah orang yang paling dekat dengan anak-anaknya daripada seorang ayah. Pendidikan bukan didapat hanya dibangku sekolah saja, tetapi pendidikan juga bisa didapat dirumah dalam lingkungan keluarga yaitu orang tua, terutama dari seorang ibu.

Ibu yang cerdas adalah mengetahui tanggung jawab yang diberikan Islam kepadanya, dalam memelihara rumah, mengurus suami dan anak-anak. Ibu merupakan fondasi untuk membangun satu keluarga. Ibu yang mendidik anak-anak dan merupakan proses evolusi keluarga. Kepadanya seorang suami kembali untuk menangkan semua ketegangan syarafnya, mendapat ketenangan jiwa dan kebahagiaan hati.4

Di samping itu, ibu harus menguasai cara atau teknik memainkan peran atau melaksanakan tugasnya, disesuaikan dengan setiap situasi yang dihadapinya. Sebagai ibu (pendidik anak-anak) ibu harus mengetahui porsi yang tepat dalam memberikan kebutuhan-kebutuhan anaknya yang disesuaikan dengan tahap perkembangannya. Sikap maupun perilakunya harus dapat dijadikan contoh bagi anak-anaknya. Sebagai seorang ibu harus

(4)

4

menumbuhkan suasana yang harmonis tampil bersih, memikat dan mampu mendorong suami dan anak-anak untuk hal-hal yang positif.5

“Pendidikan dalam keluarga adalah pendidikan pertama dan terutama

bagi anak. Pendidikan keluarga bertujuan membentuk fondasi kepribadian Islam pada anak, yang akan dikembangkan setelah anak masuk sekolah.”6

Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti masyarakat yang berada di lingkungan RT.001/03 Kelurahan Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, tentang bagaimana peran ibu sebagai istri dan ibu rumah tangga dalam pendidikan keluarga untuk menciptakan atau membentuk keluarga yang sejahtera menurut Islam. Perempuan yang dimaksud oleh penulis adalah seorang istri dan ibu rumah tangga yang berada di lingkungan keluarga dan yang mempunyai anak sekolah dari mulai TK sampai SLTA.

2. Tinjauan Pustaka

Ibu adalah manusia yang dapat menstruasi, hamil dan melahirkan anak.7 Ibu mempunyai kedudukan yang sangat mulia serta mempunyai peran yang besar terhadap pendidikan, pertumbuhan, dan perkembangan anak-anaknya, terutama dalam pendidikan agama. Tugas seorang ibu sangatlah berat namun harus tetap dilakukan dengan ikhlas dan sabar sehingga dapat

5 Khalid, Ahmad Asy-syantuh, Pendidikan Anak putri dalam Pendidikan Keluarga , (Jakarta: CV

Pusataka Al-Kautsar, 1994, cet.III), hal. 78 (http//notok2001.blogspot.com/2007/pendidikan dalam keluarga)

6

Op.Cit hal.86

7

(5)

5

tercipta ketentraman dan kedamaian jiwa anak-anaknya. Ibu adalah kekuatan dalam kehidupan, nafasnya ibarat oksigen bagi manusia.

Tugas ibu menurut ajaran Islam, tercermin dalam hadits berikut ini:

Artinya:“Dari Abdullah berkata: Nabi Muhammad SAW bersabda:

Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu sekalian bertanggung jawab. Imam adalah pemimpin dan ia bertanggung jawab, laki-laki pemimpin atas keluarganya dan ia bertanggung jawab, perempuan pemimpin atas rumah tangga suaminya dan ia bertanggung jawab, budak pemimpin atas harta majikannya dan ia bertanggung jawab, mereka kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu sekalian bertanggung jawab.”(H.R. Bukhori)

(6)

6

Allah SWT berfirman dalam surat An-Nisa ayat 34:

ا قفنأ مب ضعب ٰى ع ضعب َ لضف مب ء سنلا ى ع ن ما ق ل جرلا

ن ف خت يتَلا ۚ َ ظفح مب يغ ل ت ظف ح ت تن ق ت حل صل ف ۚ لا مأ نم

ا غبت َف كنعطأ نإف نه برضا عج ضملا يف نه رجها نه ظعف نهز شن

ااريبك اي ع ن ك َ نإ اَيبس ن ي ع

Artinya: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh Karena Allah Telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan Karena mereka (laki-laki) Telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, iala h yang taat kepada Allah lagi memelihara diri[289] ketika suaminya tidak ada, oleh Karena Allah Telah memelihara (mereka)[290] . wanita -wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya[291] , Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya[292] . Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar. (Q.S. 4 ayat 34)

Kata Qonitatun di atas berasal dari kata Qanata yang bisa bernakna taat, diam, qunut. Arti asalnya adalah diam dalam waktu lama. Dengan kata lain, ayat di atas memberikan tugas kepada istri untuk menjadi ibu rumah tangga.

(7)

7

Artinya: “Dari Abdullah Ibn Amr Ibnu Ash r.a., Nabi Muhammad SAW bersabda: Dunia ini perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah perempuan shalihah” (HR.Muslim)

Perempuan shalihah merupakan nikmat Allah SWT terbesar bagi orang laki-laki, dimana ia akan merasa tenang padanya dari hiruknya kehidupan dan dari cengkramannya. Disisinya dia akan mendapatkan ketenangan, ketentraman, kebahagiaan, dan kenikmatan yang tidak dapat dikalahkan oleh kenikmatan hidup lainnya.

3. Pembahasan

Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa istri yang shalihah adalah perempuan yang dapat membawa ketenangan dan ketentraman dalam rumah tangga, baik bagi suami, maupun anak-anaknya.”Kemudian bagaimana seorang perempuan menjadi perhiasan terbaik dalam kehidupan ini, menjadi seorang istri yang berhasil dan mencapai kedudukan tinggi, dicintai, dibanggakan, dan disayangi oleh suaminya”.8 Maka disini beberapa ciri perempuan sebagai istri yang baik adalah sebagai berikut:

a. Taat dan berbakti kepada suami

Perempuan muslimah harus taat kepada suami dan tidak boleh mendurhakainya. Bila terjadi pertentangan, ia harus mengutamakan ketaatan kepada suami daripada ibu, bapak, saudara, dan anak, serta

8

(8)

8

berusaha untuk mencari keridho‟annya serta memberikan kebahagiaan

kepada dirinya meskipun dia hidup dalam kemiskinan dan kesulitan.

Perempuan muslimah akan senantiasa tekun dan berkonsentrasi melayani suami dan melakukan pekerjaan rumah tangga, karena ia tahu bahwa suami termasuk penentu surga dan neraka bagi istri, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

Artinya : “Dari Umi Salamah RA berkata: Rasululah SAW

bersabda : Siapapun perempuan yang meninggal dan suaminya ridho kepadanya, maka ia akan masuk syurga” (H.R Tirmidzi)

b. Menjaga kehormatan suami, harta, dan rumahnya

Perempuan yang berperan sebagai istri, maka ia harus bertanggung jawab menjaga kehormatan suaminya. Ia tidak boleh keluar tanpa izin dari suami, dan tidak boleh bergaul dengan laki-laki yang bukan mahromnya, baik di dalam rumah maupun di luar rumah. Disamping itu juga perempuan harus menjaga harta suaminya dengan menggunakan harta tersebut dengan cara yang

ma‟ruf dan mengaturnya dengan baik.

c. Berhias bagi suami

(9)

9

kecintaan antara suami istri. Tapi kenyataannya, justru banyak para wanita yang lalai, berhias bila hendak keluar rumah dan melupakan keadaan dirinya bila berada di rumah.

d. Tidak menyebarluaskan rahasia suami

Perempuan yang bertaqwa dan selalu menjaga diri tidak akan pernah menyebarluaskan rahasia suaminya dan tidak akan memberitahukan kepada siapapun apa yang pernah terjadi antara dirinya dengan suaminya, karena itu merupakan aib yang tidak boleh diceritakan kepada orang lain dan yang sangat penting dipelihara oleh seorang perempuan adalah rahasianya yang terjadi dengan suaminya, yang tidak patut diketahui oleh orang lain.

e. Senantiasa mendampingi dan mendukung pendapatnya

Perempuan diharuskan untuk membantu suaminya dalam menjalani kehidupan, baik melalui ucapan, pemikiran, maupun perbuatan. Di samping itu juga perempuan diperintahkan untuk mempergauli suaminya dengan baik, mempersembahkan segala sesuatu yang berkenaan di hatinya, menyenangkan hatinya, menggembirakan perasaannya, memperbahatui semangatnya, serta mendorongnya untuk dapat menunaikan tugasnya dalam kehidupan ini.

(10)

10

Dalam segala hal, suami istri harus bermusyawarah. Antara suami istri tidak boleh ada hal yang dirahasiakan. Rahasia istri harus diketahui oleh suami dan rahasia suami harus diketahui istri, kalau memang ada rahasia. Bersikap tertutup dan tidak ada musyawarah akan membawa ketegangan dalam hidup berkeluarga. Musyawarah dan sikap terbuka juga merupakan salah satu dasar penting bagi terwujudnya keluarga yang bahagia.9

g. Istri sebagai penasihat yang bijaksana

Sebagai manusia biasa, suami tidak dapat luput dari kesalahan yang kadang tidak disadarinya. Istri sebaiknya memberikan bimbingan agar suami dapat berjalan di jalan yang benar. Selain itu, suami kadang menghadapi masalah yang pelik, nasihat istri sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalahnya.10

h. Istri sebagai pendorong suami

Sebagai manusia, suami juga masih selalu membutuhkan kemajuan di bidang pekerjaannya. Disini peran istri dapat memberikan dorongan atau motivasi pada suami. Suami diberi semangat agar dapat mencapai jenjang karier yang diinginkan, tentunya harus diingat keterbatasan-keterbatasannya, artinya istri tidak boleh terlalu memiliki ambisi terhadap karir dan kedudukan suami, kalau suami tidak mampu jangan dipaksakan. Hal ini akan memberikan hal-hal yang negatif.

9

Andi Hakim Nasution.dkk, Membawa Keluarga Bahagia, (Jakarta: Pustaka Antara Jakarta, 1995, cet.IV) hal.148

(11)

11

Alangkah bahagianya seorang suami apabila mempunyai seorang istri yang baik yang mempunyai kriteria-kriteria yang disebutkan di atas.

Tugas utama seorang wanita adalah sebagai ibu dan manajer (pengatur) rumah tangga. Ini merupakan suatu pandangan yang jernih dan benar terhadap wanita, sebab tugas ini hanya dikhususkan terhadap wanita dan terlaksananya tugas ini akan dapat menjamin lestarinya generasi manusia, serta menjamin ketenangan hidup individu manusia dalam keluarganya.

Tugas sebenarnya dan tugas utama dari istri adalah menjadi ibu rumah tangga. Tugas itu bukanlah tugas yang ringan. Tugas ibu rumah tangga bukanlah semata-mata memasak dan mengatur rumah tangga tetapi yang lebih penting dari hal tersebut adalah mendidik anak-anak, baik fisik, maupun mentalnya.

Pendidikan di rumah merupakan hal yang mendasar dan atas dasar inilah pendidikan selanjutnya akan mempunyai dasar yang tidak kuat, bahkan dasar yang salah. Dengan demikian muncullah anggota masyarakat yang pertumbuhan dan pendidikannya tidak tepat. Jelas kiranya bahwa pendidikan di rumah di bawah asuhan ibu mempunyai hubungan yang erat dengan masa depan bangsa dan negara.

(12)

12

masyarakat akan baik jika penghuni atau lingkungannya terdiri dari keluarga-keluarga yang bertanggung jawab, sebaliknya akan rusak jika unsur-unsur keluarga penghuninya tidak baik.

Perempuan sebagai ibu rumah tangga yang baik, tidak terlalu banyak menuntut hal keduniawian di luar batas kemampuan suami. Sebaliknya jika keluarga dikaruniai kelebihan rezeki, ia pemurah bahkan mendorong suaminya untuk menginfakkannya kepada orang-orang yang membutuhkan.

Mengurus rumah tangga sejak dini seharusnya sudah diajarkan, dalam hal ini oleh para ibu kepada anak-anak perempuannya. Mereka harus dibiasakan belajar mengurus pekerjaan sehari-hari, termasuk bagaimana mengasuh dan mendidik anak. Disini seorang istri harus terdorong menciptakan ketenangan dan suasana yang menyenangkan suaminya.11

Berbicara mengenai pendidikan anak, maka yang paling besar pengaruhnya adalah ibu. Ibu sangat menentukan keberhasilan anak-anaknya walaupun tentunya keikutsertaan bapak tidak dapat diabaikan begitu saja. Ibu memainkan peran yang penting dalam mendidik anak-anaknya terutama pada masa balita. Pendidikan disini tidak hanya dalam pengertian yang sempit.12

11

Al-Tahrir, Al-Hadad, Wanita dalam syari‟at dan masyarakat, judul asli:”Imratuna fi Al-syari‟ati wal mujtama” (Jakarta: Pustaka firdaus, 1993) cet.II, hal.176

(13)

13

Pendidikan dalam keluarga dapat berarti luas, yaitu pendidikan iman, moral, fisik, jasmani, intelektual, psikologis, sosial, dan pendidikan seksual. Peranan ibu didalam mendidik anaknya dibedakan menjadi tiga tugas penting, yaitu ibu sebagai pemuas kebutuhan anak, ibu sebagai teladan atau model peniruan anak, dan ibu sebagai pemberi stimulasi bagi perkembangan anak.13

Adapun fungsi seorang ibu dalam rumah tangga adalah: a. Sebagai pendamping suaminya dengan setia.

Mendampingi suami dalam setiap situasi dan kondisi, menemaninya dalam suka dan gembira, menghibur dalam duka dan nestapa, dan menyenangkan suami ketika sedih adalah kewajiban istri sebagai pendamping suami, maka suaminya bertambah sayang kepadanya dan merasa puas terhadap pelayanan istrinya

b. Sebagai pemelihara anak-anaknya

Seorang ibu yang baik tentunya tidak menyia-nyiakan atau mengkhianati amanah, yaitu anak-anak yang dititipkan Allah kepadanya karena amanah tersebut nantinya akan dipertanggung jawabkan orang tuanya di depan hakim yang paling adil dan

agung yaitu Allah SWT”. 14

Jadi sebagai seorang ibu yang

13 Ibid. 14

(14)

14

bertanggung jawab, maka dia akan selalu memelihara anak-anaknya dimanapun dan kapanpun mereka berada.

Islam telah memperkokoh wasiatnya agar orang-orang muslim menghormati sang ibu, karena sang ibu mengalami beberapa kesusahan dalam memperoleh sang anak, baik pada saat dia sedang hamil, pada saat ia melahirkan, pada saat dia menyusui, maupun pada saat dia mendidik. Di antara wasiat tersebut adalah firman Allah SWT dalam surat Luqman ayat 14:

نيم ع يف هل صف نه ٰى ع انه همأ هت مح هيدلا ب ن سنْا نيص

ريصملا يلإ يدلا ل يل ركشا نأ

Artinya: Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun[1180] . bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu. (Q.S. 31:14)

Setiap anak yang lahir dibekali dengan sebuah potensi (kekuatan pendorong alamiah) yang dapat diarahkan ke arah yang baik atau ke arah yang buruk. Maka telah menjadi kewajiban orang tua untuk memanfaatkan potensi tersebut dan menyalurkannya ke arah yang diridhoi Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam surah At-Tahrim ayat 6

ةر جحلا س نلا هد ق اار ن كي هأ كسفنأ ا ق ا نمآ نيذلا يأ ي

(15)

15

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Setiap anak yang dilahirkan itu adalah suci, kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak itu baik ataupun tidak baik. Seperti sabda Rasulullah SAW:

Artinya; Dari Abu Hurairah berkata , Rasulullah SAW bersabda : setiap anak dilahirkan berdasarkan fitrah, lalu kedua orang tuanyalah yang membuatnya memeluk agama Yahudi, Nasrani, atau

Majusi,.” (H.R. Bukhari)

Ibu dituntut untuk mengetahui perananya sebagai seorang ibu dan harus membekali dirinya sebaik mungkin dengan bekal yang bisa membantunya dalam memainkan peranan yang amat penting ini, agar dia mengasuh anak yang baru dilahirkan berdasarkan fitrah dengan suatu pengasuhan yang bisa menjaga mereka dari kesusahan.

Seorang ibu yang berpendidikan dan mempunyai pengalaman yang sangat luas dalam mengurus rumah tangga, maka dia akan berhasil dan sukses dalam mengurus rumah tangga dan keluarganya akan hidup sejahtera.

(16)

16

pada diri anak-anak baik dalam perkataan, keteladanan, serta cinta dan kasih sayang. Anak-anak senantiasa menyerupai ibunya. Jika ibu menegakkan hukum-hukum Allah dan menaati-Nya, berpegang kepada akhlak-akhlak Islam yang terpuji, anak tentu akan tumbuh dengan memiliki akhlak-akhlak tersebut. Jika akhlak itu buruk, tidak menegakkan hukum-hukum Allah dan buruk pergaulannya, anak tentu akan tumbuh dengan memiliki sifat-sifat yang buruk pula.15

Agar ibu bisa melaksanakan tugas yang amat besar ini secara sempurna dan baik, maka dia harus mencurahkan seluruh perhatiannya agar dia mampu bangkit agar anak-anaknya dapat naik ke tingkat yang lebih tinggi.16

Peranan perempuan dalam mendidik anak lebih dominan daripada laki-laki karena peranan perempuan sebagai ibu lebih banyak menyertai anak. Dia merupakan bagian dari dirinya dan perasaan belas kasihnya terhadap anak lebih kuat daripada perasaan kasih sayang seorang bapak. Maka tidak heran jika ibu lebih dekat dengan hati anak.

Ibu ideal adalah ibu yang berhasil dalam menjalankan perannya sebagai ibu secara maksimal. Ia harus bisa membaca pribadi anak-anaknya, persoalan dan problem yang dihadapi, bagaimana interaksi dengan mereka, bagaimana cara mendidik, bagaimana cara

15 Haya binti Mubarok Al-Barik, Ensiklopedia Wanita Muslimah, Penerjemah Amir Hamzah

Fakhrudin (Jakarta: Darul Falah, 1420H) cet.4

16

(17)

17

mengajarkan Al-qur‟an, serta bagaimana mengajarkan masalah-masalah yang berkaitan dengan agama dan pendidikannya. Selain itu, hal yang tidak kalah penting adalah seorang ibu harus memiliki pengetahuan tentang sarana pendidikan modern dan cara mempergunakannya.17

REFERENSI

A1-Qur‟an dan Terjemahannya

Abdullah, Abdil Fathi. Menjadi Ibu Ideal. .Penerjemah Abu Nabil Hukama. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2005.

Al-Bank, Haya binti Mubarok. Ensikiopedi Wanita Muslimah. Penerjemah Amir Hamzah Fakhrudin. Jakarta: Darul Faith.

Al-Hadad, Al-Thalirir. Wanita dalam Syari „at dan Masyarakat. Judul ash

“Imratunafi al-Syari „ad wal Muftama “. Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993. Al-Hasyimi, Muhammad Au. Jatidiri Wanita Muslimah. Penerjemah Abdul Ghafar.

Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1997.

Asyantuh, Khalid dan Ahmad. Pendidikan Anak Putri dalam Keluarga Muslim. Penerjemah Kathur Suhardi. Jakarta: CV Pustaka Al-Kautsar, 1994.

Departemen Pendidikan dan Kebuidayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka, 1996.

Faiz, Ahmad. Citra Keluarga Islam. Penerjemah Yunan Skara Zaman dkk, Jakarta: PT. Serambi limu Semesta.

Fathullah, Ahmad Luthfi. Strategi dan Langkah dalam Mendidik Anak.Jakarta: Pustaka A1-Ikhlas.

17

(18)

18

http://notok2001 .blogspot.comi2007/07/pendichikan-daiam-keluarga.html http://khairuddinhsb.b1ogspot.com/2oo8/oI /konsep-pendidikan-islam.html

Kartikawati, Etty dan Drs. H. Painun, Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Pustaka, 2005

Khoir, Ummu. Peran dan Tanggung JawabWanita dalam dunia Pendidikan.

Maulana, Ummu Ibrahim liham. Bagaimana Menjadi Istri Shalihah dan Thu-Thu yang Sukses. Penerjemah Kathur Suradi. Jakarta: Darul Faith, 1417 H. Muhammad, Abu dan Rasyid Ridha. Ciri dan Fungsi Perempuan Shalihah. Solo:

Pustaka A1-Alaq, 1995

Pemerintah Republik Indonesia. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika, 1993.

Qardawi, Yusuf. Ruang Lingkup AktUItas Wanita Muslimah. Penerjemah Moh. Sun

Sudahri A dan Entin Rani‟ah Rarnelan. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. 1996 Sukamadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2005

Referensi

Dokumen terkait

ini dibuat sebenar-benarnya agar dapat dipergunakan dengan Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul '?engaruh Model Pembelajaran Treffinger Terhadap Motivasi dan

nilai agarna, sehingga bisa berperi laku yang sopan dan baik sesuai dengan. ajaran agama Program pengajian selama ini baru dipusatkan di

[r]

Penganggaran biaya menunjukkan proses tentang bagaimana menentukan siapa yang harus bertanggung jawab atas jenis biaya tertentu.. Perbedaan Penganggaran Biaya dan Pemanfaatan

Namun alat ini menggunakan output berupa suara untuk peringatan dini apabila menonton dengan jarak yang tidak sesuai atau terlalu dekat, adapun tiga keadaan yang

Jika hasil tersebut diterapkan pada mesin pindai, maka apabila didapatkan objek yang memiliki pola seperti yang terdapat dalam database benda-benda berbahaya diatas akan

Dengan demikian TPT-KB PT Riau Andalan Pulp And Paper dinyatakan Memenuhi standar verifikasi legalitas kayu sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

9 Disini jelas bahwa terdapat perbedaan antara organ PT di Negara Indonesia yang menganut sistem Civil Law dan Negara Singapura yang menganut sistem Common Law,