• Tidak ada hasil yang ditemukan

Stratifikasi Sosial Budaya Tugas Kulia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Stratifikasi Sosial Budaya Tugas Kulia"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Gaya hidup atau lifestyle menurut Weber berarti persamaan status

kehormatan yang ditandai dengan konsumsi terhadap simbol-simbol gaya

hidup yang sama. Gaya hidup dapat mencerminkan sifat dan sikap pribadi

ketika berinteraksi dengan sekitar. Gaya hidup menunjukkan gaya khas dari

individu melalui status sosialnya. Gaya hidup dapat dilihat dengan melihat

dari daerah rumahnya yang mempunyai orang-orang bersarjana, jenis pakaian,

dan masih banyak lagi.

Gaya hidup di kalangan mahasiswa merupakan suatu objek yang

secara umum dapat terlihat bahwa mahasiswa tersebut berada di kalangan

kelas yang tinggi atau rendah. Objek tersebut dapat dilihat dengan gaya

berpakaian mereka dan kendaraan apa yang sering mereka gunakan untuk

pergi ke kampus.

Stratifikasi sosial menurut Pitirim A. Sorokin adalah pembedaan

penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis).

Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat. Setiap

lapisan itu disebut dengan strata sosial. Ditambahkan bahwa stratifikasi sosial

merupakan ciri yang tetap pada setiap kelompok sosial yang teratur.

Lapisanlapisan di dalam masyarakat memang tidak jelas batasbatasnya, tetapi

tampak bahwa setiap lapisan akan terdiri atas individu-individu yang

mempunyai tingkatan atau strata sosial yang secara relatif adalah sama.

Stratifikasi sosial menyoroti beberapa tipe seperti kasta, kelas, dan

perbudakan. Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat bagaimana stratifikasi

(2)

Universitas Diponegoro dengan melihat gaya hidup yang mereka bawakan

sehari-harinya dalam beraktivitas ke kampus. I.2 Rumusan Masalah

I.2.1 Apa Faktor-faktor yang membuat mahasiswa Fakultas Hukum dan

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro memilih untuk

menggunakan pakaian-pakaian pilihan mereka dan penggunaan

kendaraan untuk melakukan aktivitas di kampus?

I.2.2 Mengapa adanya perbedaan gaya hidup antara Mahasiwa Fakultas

Hukum dengan Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Diponegoro?

I.2.3 Adakah stratifikasi sosial dan budaya yang terlihat melalui gaya

hidup antara Mahasiwa Fakultas Hukum dengan Mahasiswa

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro? I.3 Hipotesis

I.3.1 Faktor-faktor adanya perbedaan gaya hidup antara Mahasiswa

Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Diponegoro salah satunya adalah pihak akademik Fakultas Hukum

Universitas Diponegoro menggunakan peraturan yang ketat tentang

cara berpakaian mahasiswa yaitu harus menggunakan pakaian yang

rapi seperti kemeja yang berkerah, sedangkan pada Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Diponegoro walaupun terdapat peraturan

tentang cara berpakaian mahasiswa diharuskan rapi namun pada

kenyataannya ada beberapa mahasiswa yang menggunakan kaos

pada saat melakukan aktivitas di kampus namun kaos yang masih

dalam standar rapi. I.4 Metode Penelitian

I.4.1 Penelitian Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan jalan

tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan

(3)

beberapa sampel Mahasiswa Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Diponegoro. I.4.2 Penelitian Etnografi

Dalam penelitian kali ini, peneliti juga menggunakan metode

Etnografi. Etnografi adalah studi penelitian mengenai masyarakat

dan kebudayaan. Adapun ciri-ciri khas dari metode penelitian

lapangan etnografi ini adalah sifatnya yang holistik-integratif, thick

decription. Dan analisis kualitatif dalam rangka mendapatkan

native’s point of view. Metode ini sesuai dengan penelitian peneliti,

karena penelitian peneliti mendekati penelitian yang berbasis

Antropologi, sehingga metode yang paling tepat untuk digunakan

adalah metode Etnografi. (Spradley, 1997:xvi)

I.5 Panduan Wawancara

I.5.1 Tujuan Wawancara

- Kita dapat mengetahui cara dengan benar perbedaan gaya hidup

antara Mahasiswa Fakultas Hukum dengan Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Diponegoro.

- Kita dapat mengetahui pandangan Mahasiswa Fakultas Hukum

mengenai gaya hidup Mahasiwa Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Diponegoro dan sebaliknya.

I.5.2 Naskah Wawancara

1. Apakah gaya hidup seperti cara berpakaian dan menggunakan

kendaraan untuk beraktivitas ke kampus sangat penting untuk

diperhatikan?

(4)

3. Kendaraan apa yang Anda gunakan untuk menuju ke kampus?

Berikut hasil wawancara peneliti dengan Mahasiswa Fakultas Hukum

dan Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Nama Fakultas

Motor Ada Dari cara berpakaian, FH dan FIB

sangat berbeda. Jika FH selalu

(5)

diperlukan

dalam kuliah.

dipandang. berkerah ataupun berkemeja,

sedangkan FIB berpakain santai

parkirannya banyak Mahasiswa

Fakultas Hukum yang cenderung

membawa mobil, sedangkan

Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya

mungkin ada namun tidak

sebanyak Mahasiswa Fakultas

Hukum.

pada monil dan fasilitas orang tua.

Mahasiswa hukum terkenal

dengan kaum borjuis sedangkan

fib lebih simpel karakternya

sederhana. Mahendr FH/

2015

(6)

a Rigo berpakaian, kita

menggunakan motor ataupun

kendaraan umum seperti angkot,

sedangkan Mahasiswa Fakultas

Hukum menggunakan motor dan

mobil.

Motor Ada Gaya hidup, dimulai dari pakaian,

kendaraan, konsumsi barang

jasanya (kebutuhan), dan bahkan

sampai obrolan mereka.

Jika dilihat dari cara berpakaian,

Mahasiswa Fakultas Hukum tidak

harus rapi tapi mungkin sangat

memperhatikan penampilan,

sedangkan Mahasiswa Fakultas

Ilmu Budaya lebih sederhana,

(7)

tidak high-branded oriented, asal

cocok saja dipakainya.

2.2 Hasil Penelitian Etnografi

2.2.1 Fakor-faktor yang menyebabkan adanya perbedaan gaya hidup antara

Mahasiswa Fakultas Hukum dngan Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Diponegoro.

Gaya hidup di dalam lingkup mahasiswa sudah merupakan sangat

penting dalam melakukan aktivitas sehari-hari menuju kampus.. Seperti

yang kita lihat pada hasil wawancara di atas, memang sebagian atau

hampir seluruh narasumber mengatakan bahwa Mahasiswa Fakultas

Hukum dan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro mempunyai

perbedaaan dalam masalah gaya hidup mereka untuk melakukan

aktivitas kuliah.

Dapat disimpulkan bahwa, ada beberapa faktor yang membuat

mereka memilih untuk menentukan masalah cara berpakaian dan

penggunaan kendaraan menuju kampus:

1. Menurut Mahasiswa Fakultas Hukum, cara berpakaian merupakan

salah satu yang dapat menentukan karakter diri kita.

2. Menurut Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, cara berpakaian tidak

terlalu penting dalam penggunaannya untuk melakukan aktivitas kuliah,

karena hal tersebut merupakan bukan hal primer dan yang terpenting

adalah kenyamanan dalam berkuliah.

3. Dalam penggunaan kendaraan, hal ini tidak terlalu penting seperti

dalam penggunaaan cara berpakaian menurut kedua mahasiswa fakultas

yang berbeda tersebut. Mungkin ada beberapa alasan khusus yang

mengharuskan mereka menggunakan motor ataupun mobil. Beberapa

diantaranya adalah:

a. Menggunakan motor dapat lebih cepat tidak mudah terkena macet. b. Menggunakan mobil jika disiang hari dapat menghindari cuaca

(8)

2.2.2 Perbedaan gaya hidup antara Mahasiwa Fakultas Hukum

dengan Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Diponegoro

Disetiap fakultas diseluruh universitas sudah pasti mempunyai

peraturan kampus yang harus ditaati oleh seluruh warga kampus.

Namun masing-masing individu juga mempunyai hak dalam

berpenampilan. Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Undip yang

mengenakan kaos pada saat kuliah bukan berarti tidak mentaati

peraturan fakultas dalam berpakaian yaitu di lingkungan Kampus

dosen, karyawan, dan mahasiswa berpakaian sesuai dengan

batas-batas kepatutan, kesopanan, dan kelaziman namun menggunakan

kaos adalah bentuk ekspresi diri sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu

Budaya yang mempunyai memang kultur bebas dalam berekspresi.

Tidak hanya mengenakan kaos saja, beberapa mahasiswa ada yang

mengenakan celana jeans dengan ada sobekan dibagian lututnya.

Bahkan ada beberapa dosen yang mengenakan celana jeans seperti

mahasiswanya dan hal tersebut ternyata tidak terlalu dipersoalkan

dalam peraturan kampus FIB.

Sudah jelas bahwa budaya dalam lingkungan kampus Fakultas

Ilmu Budaya berbeda dengan budaya-budaya kampus lainnya.

Bebas dalam berpakaian tidak masalah, namun tetap dalam batas

kewajaran yang ada selama tidak mengganggu orang yang berada

(9)

Salah satu con/toh mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Undip yang bebas dalam

menentukan gaya berpakaiannya. (sumber: instagram.com/nidess)

Sedang berlangsungnya kegiatan presentasi pada salah satu mata kuliah di

kelas jurusan Antropologi Sosial Fakultas Ilmu Budaya Undip. Dan beberapa

mahasiswa diantaranya menggunakan kaos saat maju presentasi.

Tidak mau kalah dengan kendaraan yang mereka gunakan.

Memang parkiran kampus budaya ini diramaikan dengan

kendaraan bermotor roda dua dan hanya beberapa saja yang

menggunakan mobil. Kampus yang merakyat inipun juga terkenal

(10)

bisa dibilang sangat nyentrik yaitu vespa. Dimulai dari vespa jadul

sampai dengan vespa yang menjadi trend jaman sekarang.

Salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Undip yang menggunakan pakaian

kaos dan motor vespa saat beraktivitas di kampus.

Berbeda dengan gaya hidup Fakultas Hukum Undip. Pakaian

rapi, kemeja dipadukan dengan celana yang pas, sepatu ber-merk,

dan kendaraan bermobil yang diparkir di sepanjang jalan dekat

kampus Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Budaya Undip, itulah

yang biasa saya lihat ketika melakukan penelitian ini di sekitar

kampus Fakultas Hukum Undip. Satu-persatu mahasiswa keluar

dari mobil untuk masuk ke kampus, terlihat rapi dibandingkan

dengan beberapa mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Undip.

Ada yang berbeda pada tiga mahasiswi Fakultas Hukum Undip

yang sedang berjalan menuju kampus dari mobilnya, mereka hanya

membawa tas kecil yang biasa digunakan untuk pergi jalan-jalan

dan membawa buku atau binder dibawa ditangannya. Tidak sepeti

(11)

yang cukup untuk ditaruh sebuah buku atau binder. Hal tersebut

adalah salah satu yang dapat membedakan antara mahasiswa

Fakultas Hukum dengan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Undip. Sudah terlihat jelas jika adanya perbedaan gaya hidup antara

mahasiswa Fakultas Hukum dengan mahasiswa Fakultas Ilmu

Budaya Undip jika dilihat melalui cara berpakaian dan kendaraan

yang mereka gunakan untuk beraktivitas ke kampus.

Mahasiswa Fakultas Hukum Undip yang terlihat rapi saat berada di kampus.

Depan: salah satu narasumber penelitian wawancara: Mahendra Rigo,

mahasiswa Fakultas Hukum Undip. (sumber:

(12)

Salah satu narasumber penelitian wawancara: Nurizka Tiffany, mahasiswa

Fakultas Hukum Undip.

2.2.3 Stratifikasi Sosial pada Mahasiswa Fakultas Hukum dan Fakultas

Ilmu Budaya Universitas Diponegoro.

Seperti yang sudah saya teeliti bahwa adanya perbedaan yang jelas

yang terlihat dari gaya hidup antara mahasiswa Fakultas Hukum dengan

Fakultas Ilmu Budaya Undip. Sudah jelas juga bahwa diantara kedua

fakultas tersebut terdapat suatu stratifikasi sosial dan budaya. In all

societies people differ from each other on the basis of their age, sex, and

personal characteristics. Human society is not homogenerous but

heterogenerous. Apart from the natural differences, human beings are

also differentiated according to socially approved criteria (dijelaskan

dalam power point mata kuliah Stratifikasi Sosisal dan Budaya oleh

dosen Prof. Nurdien).

Kelas kasta dapat dijadikan sebagai suatu stratifikasi yang ada

didalam kedua fakultas tersebut. Class is dominant in modern society. In

this, a persons is position depends to a very great extent upon

achievement and his ability to use to advantage the inborn

(13)

point mata kuliah Stratifikasi Sosisal dan Budaya oleh dosen Prof.

Nurdien). Disebutkan kelas karena mahasiswa Fakultas Hukum

mempunyai tingkat nilai kelas yang tinggi dalam urusan gaya hidup

mereka. Sedangkan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya terdapat tingkat

nilai kelas yang rendah jika terkait dengan gaya hidupnya. Dipenelitian

ini keduanya tidak memandang materi dari setiap keadaan ekonomi

setiap keluarga. Namun yang saya lihat bahwa tingkat nilai kelas tinggi

atau rendahnya dilihat berdasarkan apa yang ada pada gaya hidup dan

status sosial pada masing-masing fakultas.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Stratifikasi sosial dapat dilihat pada kelas, kasta, dan perbudakan. Salah satu

contoh yang ada didalam stratifikasi tersebut adalah gaya hidup atau lifestyle

yang dapat menunjukkan kelas. Lifestyle denotes a style of life which is

distinctive of a particular social status. Life style includes such matters like the

residential areas in every community which have graduations of prestige ranking,

mode of housing, means of recreations the kinds of dress, the kinds of books. To

(14)

In which one stratum differs error another within the frame work of a commonly

showed over all culture. (dijelaskan dalam power point mata kuliah Stratifikasi Sosisal

dan Budaya oleh dosen Prof. Nurdien). Dan salah satu contoh gaya hidup yang peneliti

ambil terdapat pada gaya hidup mahasiswa Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Diponegoro melalui cara berpakaian dan kendaraan yang digunakan ketika

melakukan aktivitas ke kampus.

DAFTAR PUSTAKA

Irza, Mytha. 2015. Wawancara penelitian tugas mata kuliah Stratifikasi Sosial dan Budaya. Perumahan Srondol Bumi Indah Tembalang.

Kustoro, Untung. 2015. Wawancara penelitian tugas mata kuliah Stratifikasi Sosial dan Budaya. Kampus Fakultas Ilmu Budaya Undip Tembalang. Ocky, Maulana. 2015. Wawancara penelitian tugas mata kuliah Stratifikasi Sosial

dan Budaya. Kos Graha Sapta Tembalang.

Poernomo, Ajeng. 2015. Wawancara penelitian tugas mata kuliah Stratifikasi Sosial dan Budaya. Kampus Fakultas Ilmu Budaya Undip Tembalang. Rigo, Mahendra. 2015. Wawancara penelitian tugas mata kuliah Stratifikasi

Sosial dan Budaya. Kos Baskoro Tembalang.

Spradley, James P. 1997. Metode Etnografi, ter. Elizabeth Misbah Zulfa.

Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.

Sunarto, Kamanto. 2000. Pengantar Sosiologi (Edisi Kedua). Jakarta : Lembaga

(15)

Wikipedia. Februari 2014. Stratifikasi Sosial. Diakses pada 6 Desember 2015. https://id.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial

PROFIL PENELITI

RIA SUSANTY. Biasa dipanggil Ria. Lahir di Tegal tanggal 17 April 1996, pernah

tinggal beberapa tahun di Kota Palembang dan menetap di Kota Tegal. Seorang

mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro angkatan 2014. Ria

duduk di Jurusan Antropologi Sosial yang merupakan angkatan pertama.

Organisasi yang diikutinya adalah Himpunan Mahasiswa Program Studi

Antropologi Sosial sebagai sekertaris bidang Pengabdian Masyarakat. Cita-citanya

(16)

dapat keliling Indonesia dan membantu orang-orang disekitarnya yang sekiranya

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi pupuk kandang kotoran ayam memberikan pengaruh nyata dan sangat nyata terhadap kecepatan tumbuh bibit, panjang tunas dan jumlah daun tapi tidak

studi lanjutan pemanfaatan abu terbang yang terkait dengan sifat-sifat fisik perlu diselidiki lagi ka- rena sifat-sifat fisik akan berubah tergantung sebaran jarak abu Gunung

pihak dengan perspektif yang berbeda untuk terlibat dalam perdebatan yang terstruktur dan koheren tentang banyak faktor yang mempengaruhi penghidupan, mereka relatif pentingnya

sekumpulan orang laki- laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik

Uzer Usman, proses belajar mengajar adalah suatu proses yang mengadung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam

PENERAPAN TEKNIK DUA TINGGAL DUA TAMU DALAM PEMBELAJARAN MENGAPRESIASI SECARA LISAN KUTIPAN NOVEL.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK RANAH PSIKOMOTOR (Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Komposisi Foto Digital di

Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data telah dilakukan dengan melakukan penelitian langsung dibeberapa lokasi di kota Samarinda berupa pengamatan kinerja