• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN(POE) PADA SUB MATERI SIFAT SENYAWA ION DAN KOVALEN UNTUK KELAS X FARMASI SMK PANCA BAHKTI SUNGAI RAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN(POE) PADA SUB MATERI SIFAT SENYAWA ION DAN KOVALEN UNTUK KELAS X FARMASI SMK PANCA BAHKTI SUNGAI RAYA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

98

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) PADA SUB MATERI

SIFAT SENYAWA ION DAN KOVALEN UNTUK KELAS X FARMASI SMK PANCA BHAKTI SUNGAI RAYA

*Purwanti Suci Muji Daryamti, Fitriani dan Raudhatul Fadhilah Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Muhammadiyah Pontianak

Jalan Ahmad Yani No.111 Pontianak Kalimantan Barat *Email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian pengembangan ini dilatar belakangi oleh rendahnya pengetahuan peserta didik dalam menentukan senyawa ion dan kovalen.Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis predict-observe-explain (POE) Pada Sub Materi Sifat Senyawa Ion dan Kovalen.Jenis penelitian ini adalah pengembangan Research and Development (R&D) model 4D yang dibatasi hanya sampai 3D yaitu Define, Design dan Develop. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi, lembar angket respon peserta didik dan guru serta lembar tes soal pretest

dan postest. Hasil analisis menunjukkan kriteria kevalidan oleh validator diperoleh nilai persentase rata-rata ahli materi sebesar 99,43% (sangat valid) dan nilai persentase rata-rata ahli media sebesar 89,58% (sangat valid). Kriteria kepraktisan diketahui dari angket respon peserta didik dan guru. Hasil angket respon peserta didik uji coba lapangan utama diperoleh nilai persentase rata-rata sebesar 85,53% (sangat praktis) dan respon guru uji coba lapangan utama diperoleh nilai persentase rata-rata sebesar 98,75% (sangat praktis) . Kriteria keefektifan LKPD Berbasis POE dilihat dari hasil Pretest dan Postest peserta didik yang diperoleh setelah menggunakan LKPD dan dihitung menggunakan rumus N-gain diperoleh nilai pada uji coba lapangan utama sebesar 0,701 (kategori tinggi). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan pengembangan LKPD Berbasis POE layak digunakan sebagai bahan ajar pada sub materi sifat senyawa ion dan kovalen di kelas X Jurusan Farmasi SMK Panca Bhakti Sungai Raya.

Kata Kunci: Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), Predict-Observe-Explain (POE), Sifat Senyawa Ion dan Kovalen.

ABSTRACT

The development research is initiated by the lack of students’ knowledge in determining the Properties of Ionic and Covalent Compounds, and aimed at designing the student worksheet. Using Research and Development model of 3D (Define, Design, and Develop), this study included validation sheet, teacher and students questionnaires, and pretest posttest as the instruments. The study reveals a number of findings. First, the average score of validation criteria was 99,43% (strongly valid), with an average score of media expert by 89,58% (strongly valid). Second, the results of practicality criteria taken from the students respon were 85,53% (strongly practical), and from the teacher respon was 98 ,75% (strongly practical). Third, the effectiveness criteria of pretest and posttest after taught by Predict-Observe-Explain (POE) worksheet and counted by N-gain was considered very good (0,701). In conclusion, the student worksheet based on Predict-Observe-Explain (POE) is effectively used as teaching materials in Properties of Ionic and Covalent Compounds class of the tenth grade students of Pharmacy at Panca Bhakti Vocational School Sungai Raya.

(2)

99 PENDAHULUAN

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan sebagai lanjutan dari SMP/MTS. SMK yang ada di Kubu Raya salah satunya adalah SMK Panca Bhakti yang memiliki Jurusan Farmasi. Pada Jurusan Farmasi terdapat beberapa mata pelajaran di antaranya adalah kimia dan kurikulum yang telah digunakan yaitu kurikulum 2013. Kimia merupakan salah satu mata pelajaran dalam rumpun sains yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, karena ilmu kimia mencari jawaban atas pernyataan atas apa, mengapa dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat perubahan, dinamika dan energi zat yang melibatkan keterampilan dan penalaran (Sari, 2013). Materi Ikatan Kimia merupakan materi kimia yang diajarkan pada kelas X semester I. Materi kimiamerupakan materi yang dihadapkan dengan kegiatan pembelajaran seperti mengingat banyak fakta serta memahami konsep-konsep. Istijabun (2015) menyatakan bahwa dengan banyaknya kegiatan seperti mengingat dan memahami konsep kegiatan tersebut akan membuat siswa cenderung belajar dengan sistem hafalan. Pembelajaran yang memahami lebih banyak konsep membuat menjadi menonton dan siswa menjadi tidak aktif dalam pembelajaran. Maka dari itu, untuk membentuk suatu pembelajaran yang dapat membuat siswa menjadi aktif menurut Ma’rifatun (2014) metode percobaan atau eksperimen dapat membangun pengetahuan siswa dalam pemahaman konsep.

Kesulitan peserta didik dalam memahami ikatan kimia dibuktikan dengan persentase nilai ulangan harian peserta didik pada materi kimia dikatakan masih rendah dengan ketuntasan sebesar 47,62% dari kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 75.

Berdasarkan observasi pada saat pembelajaran kimia guru sering melakukan metode pembelajaran berupa ceramah, diskusi dan tanya jawab. Metode eksperimen atau percobaan belum pernah dilakukan.Sehingga pembelajaran kimia menjadi menonton dan peserta didik kurang dilibatkan dalam menemukan konsep. Saat proses pembelajaran berlangsung bahan ajar yang sering digunakan adalah buku paket kimia. Bahan ajar yang lain untuk menunjang proses pembelajaran kimia belum ada digunakan di sekolah tersebut.

Hasil wawancara kepada guru kimia menunjukkan bahwa pada saat proses pembelajaran guru menggunakan metode ceramah dan diskusi kelompok. Hal ini dikarenakan guru beranggapan bahwa metode tersebut mudah diterapkan dan tidak memerlukan waktu lama dalam penyampaian materi. Selain metode, bahan ajar yang digunakan saat pembelajaran hanya berupa buku paket pada saat pembelajaran kimia.

(3)

100 ion dan kovalen dikatakan sulit dikarenakan secara teoritis peserta didik sudah paham, tetapi secara eksperimen peserta didik belum bisa diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dalam menentukan senyawa yang dikatakan ion atau kovalen berdasarkan daya hantar listrik, kelarutan serta titik leleh dan titik didih, namun metode percobaan atau eksperimen pada sub materi tersebut belum diterapkan karena fasilitas yang ada di laboratorium kurang memadai pada semester 1 dan untuk semester 2 dan ke depannya fasilitas seperti alat dan bahan laboratorium sudah cukup memadai.

Hasil wawancara terhadap 6 peserta didik dengan kemampuan atas, sedang dan bawah kelas X Jurusan Farmasi diperoleh informasi bahwa pelajaran kimia sulit dipahami khususnya pada sub materi sifat senyawa ion dan kovalen karena peserta didik masih belum bisa mengerti tentang senyawa yang termasuk ion dankovalen.

Bahan ajar pada dasarnya merupakan segala informasi, alat maupun teks) yang disusun secara sistematis yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran (Prastowo, 2011). Bahan ajar yang sesuai dengan sekolah dan kurikulum 2013 adalah Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). LKPD merupakan salah satu bentuk panduan belajar yang digunakan dalam pembelajaran dan berfungsi sebagai panduan belajar peserta didik untuk memudahkan dalam melakukan kegiatan belajar mengajar (Hairudin, 2016). LKPD yang dikembangkan harus sesuai dengan pendekatan scientific yang terdiri dari lima langkah pembelajaran

dimulai dari mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar dan mengkomunikasikan.

Penggunaan LKPD tidak akan memberikan hasil yang memuaskan tanpa diiringi penggunaan model pembelajaran dalam proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang pendekatan scientific adalah memadukan LKPD dengan modelpembelajaran Predict –Observe –Explain (POE). Tahap predict, peserta didik diminta untuk menuliskan prediski atau dugaan sementara terhadap suatu peristiwa kimia. Tahap observe, peserta didik melakukan penelitian atau pengamatan apa yang terjadi. Tahap ini peserta didik membuat eksperimen untuk menguji prediksi yang telah peserta didik ungkapkan, sedangkan tahap Explain, pemberian penjelasan terhadap dugaan yang dibuat peserta didik dengan hasil observasi peserta didik dari yang tidak benar menjadi benar (Purindayari, 2014: 25).

(4)

101 menunjukkan keterlaksanaan model POE sebesar 17,58% dengan kategori tinggi.

Berdasarkan permasalahan fakta-fakta yang tampak di lapangan, dan penelitian yang relevan maka peneliti tertarik untuk mengembangkan LKPD Berbasis POE Pada Sub Materi Sifat Senyawa Ion dan Kovalen. Melalui penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan bahan ajar alternatif yang dapat memfasilitasi peserta didik melakukanpenemuan dengan mengikuti tahap-tahap yang ada pada LKPD dan pengembangan atau Reasearch and development. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model pengembangan 4D yang merujuk pada 3 langkah yaitu : 1). Define (Pendefinisian). 2) Design (Perancangan), dan 3) Develop (Pengembangan)

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini yaitu kelas X Farmasi tahun ajaran 2017/2018 dengan jumlah siswa 26 orang. Sampel penelitian ini pada uji coba terbatas terdiri dari 6 siswa dengan (2 kemampuan rendah, 2 kemampuan sedang dan 2 kemampuan tinggi) dan pada uji coba utama terdiri dari 20 siswa. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Teknik Komunikasi Langsung Alat pengumpul data berupa lembar wawancara terstruktur yang ditujukkan kepada peserta didik dan guru.

1. Teknik Pengukuran

Pengukuran dalam penelitian ini berupa pemberian soal tes pretest dan postest dengan bentuk soal essay.

2. Teknik Komunikasi Tidak Langsung Alat pengumpul data berupa angket skala likert yang diberikan kepada

peserta didik dan guru.

Analisis Data 1. Kevalidan

Kevalidan instrumen dilihat dari hasil validasi yang dilakukan oleh 4 orang validator. Adapun validator yang akan menilai media LKPD Berbasis POE yatiu 2 Dosen dan 2 Guru. Validasi media dan angket menggunakan skala likert. Berikut ini adalah rincian dari skala likert (Riduwan, 2007):

Tabel 1. Rincian Skala Likert Pilihan

(5)

102

∑ X = total rata-rata skor item dari semua

validator

∑X1 = Skor maksimum dari semua item Selanjutnya mencari skor penilaian rata-rata dengan perhitungan sebagai berikut :

(Riduwan, 2012) Keterangan:

f = jumlah skor hasil pengumpulan data N = skor maksimal

P = persentase validitas

Hasil data di interpresentasikan ke dalam kriteria pada tabel berikut :

Tabel 2. Persentase Kriteria Validitas

No Skor Kriteria

Validitas

1 85,01-100% Sangat Valid

2 70,01-85 % Cukup Valid

3 50,01-70% Kurang Valid

4 01,00-50% Tidak Valid

Berdasarkan kriteria tersebut, Lembar Kerja Peserta Didik dalam penelitian ini dikatakan layak apabila persentase dari 70,00% (Fatmawati, 2016).

2. Kepraktisan

Analisis kepraktisan LKPD didapatkan dari hasil analisis lembar angket respon peserta didik dan analisis lembar angket respon guru.Analisis angket respon peserta didik dan guru menggunakan skala ikert seperti kevalidan. Jumlah keseluruhan dari nilai skor angket dicari dengan rumus sebagai berikut :

x 100 %

(Wicaksono, dkk, 2014)

Kemudian dari nilai skor angket dihitung nilai rata-rata angket respon guru dan peserta didik menggunakan rumus sebagai berikut :

(Riduwan, 2012) Keterangan:

f = jumlah skor pengumpulan data N = skor maksimal

P = persentase validitas

Hasil data diinterpresentasikan ke dalam kriteria pada tabel berikut :

Tabel 3. Persentase Kriteria Angket Tingkat

Pencapaian

Kategori

81%-100% Sangat Praktis

61% - 80% Praktis

41%-60% Cukup Praktis

21%-40% Tidak Praktis

0%-20% Sangat Tidak Praktis

LKPD Berbasis POE dikatakan praktis jika diperoleh nilai respon dengan kriteria mencapai lebih besar dari 41% (cukup praktis) (Riduwan, 2012).

3. Kefektifan

(6)

103 <g> = 〈 〉

〈 〉

Keterangan:

Spre = skor rata-rata pre test Spost = skor rata-rata pos test <g> = besarnya faktor gain

Adapun tabel kriteria dari rumus N-gain dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4. Kriteria Rumus N-Gain Perolehan

N-Gain

Kategori

g ≤ 0,20 Sangat Rendah

0,21- 0,40 Rendah

0,41- 0,60 Sedang

0,61- 0,80 Tinggi

0,81- 1,00 Sangat Tinggi

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Penelitian pengembangan bahan ajar LKPD Berbasis POE ini bertujuan menghasilkan produk berupa bahan ajar yang layak dan dapat digunakan pada kegiatan pembelajaran kimia sub materi sifat senyawa ion dan kovalen kelas X Jurusan Farmasi SMK Panca Bhakti Sungai Raya. Penelitian yang dilakukan terdiri atas tahap pendefinisian, tahap perancangan dan tahap pengembangan produk yang sesuai dengan model pengembangan perangkat oleh Thiagarajan. Keberhasilan produk yang dikembangkan dilihat berdasarkan 3 aspek yaitu validasi (validity), kepraktisan (practically) dan keefektifan (effectiveness).

A. Tahap Define (pendefinisian) 1. Analisis Ujung Depan

Melalui tahap ini, peneliti melakukan analisis kebutuhan melalui tiga cara yaitu:

a. Ditinjau dari Silabus Kurikulum 2013

Melalui tahap ini dilakukan telaah Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan dijadikan acuan dalam mengembangkan LKPD berbasis POE. Pada silabus K13 terdapat Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai peserta didik setelah proses pembelajaran. Kompetensi Dasar pada sub materi sifat senyawa ion dan kovalen. Adapun indikator yang termasuk dalam penjabaran dari Kompetensi Dasar adalah sebagai berikut yaitu menjelaskan pengertian senyawa ion dan kovalen, menentukan sifat fisik senyawa pada senyawa ion dan kovalen, menganalisis dan mengolah data mengenai sifat fisik senyawa ion dan kovalen melalui percobaan serta menyimpulkan hasil diskusi tentang sifat fisik senyawa.

b.Analisis Kajian Pustaka 1). Asnaini dkk (2016)

Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Bahan ajar yang sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan pembelajaran K13 adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik).

2). Hairudin, dkk (2013)

(7)

104 sebesar 90,2% dan berada pada kategori valid dan layak diujicobakan untuk sekolah yang telah menerapkan Kurikulum 2013 pada materi koloid. C. Studi Lapangan

1). Identifikasi Bahan Ajar

Bahan ajar sangat penting untuk menunjang suatu pembelajaran. Maka dilakukan analisis bahan ajar yang digunakan oleh guru dan peserta didik SMK Panca Bhakti Sungai Raya. Berdasarkan analisis diperoleh hasil yaitu saat pembelajaran kimia guru dan peserta didik hanya menggunakan buku paket kimia tanpa adanya bahan ajar penunjang lainnya seperti LKS.

2). Wawancara

Berdasarkan hasil wawancara diperoleh hasil bahan ajar masih kurang tersedia dan bahan ajar yang ada hanyalah buku paket. Dengan demikian, perlu dikembangkan bahan ajar yang bermanfaat dan sesuai dengan kurikulum yang diterapkan di sekolah ini yaitu K13. 2. Analisis Siswa

Menganalisa karekteristik peserta didik yang meliputi kemampuan akademik peserta didik yang masih rendah pada materi ikatan kimia yaitu sebesar 47,62%, sikap peserta didik dalam proses pembelajaran hanya mendengarkan penjelasan guru dan kondisi pembelajaran yang hanya menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.

3. Analisis Materi

Analisis materi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengidentifikas, merinci dan menyusun konsep-konsep yang dimuat dalam media LKPD beradasarkan tujuan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.

4. Perumusan Tujuan Pembelajaran Adapun tujuan pembelajaran LKPD sebagai berikut: Peserta didik mampu menjelaskan pengertian senyawa ion dan kovalen, mampu menentukan sifat fisik senyawa pada senyawa ion, mampu menentukan sifat fisik senyawa pada senyawa kovalen, menganalisis dan mengolah data mengenai sifat fisik senyawa ion dan kovalen melalui percobaan dan dapat menyimpulkan hasil diskusi tentang sifat fisik senyawa dengan benar.

B. Tahap Design (Perancangan)

Tahap perancangan bertujuan merancang perangkat pembelajaranyang berupa LKPD pembelajaran. Tahapan pada perancangan meliputi sebagai berikut :

1. Penyusunan Tes

Penyusunan tes disusun berdasarkan spesifikasi tujuan pembelajaran dan analisis peserta didik, kemudian selanjutnya disusun kisi-kisi tes hasil belajar. Tes yang dikembangkan disesuaikan dengan jenjang kemampuan kognitif peserta didik. Penyusunan tes dibuat dalam bentuk essai soal pretest dan soal posttest, kemudian divalidasi. Hasil penelitian validator, menunjukkan soal pretest dan soal posttest perlu diperbaiki dan hasil validasi menunjukkan bahwa soal layak untuk diuji coba dengan perbaikan.

2. Pemilihan Media

(8)

105 dengan teori dan percobaan yaitu LKPD Berbasis POE .

3. Pemilihan Format

Adapun format LKPD sebagai berikut: Judul yang menggambarkan materi, menentukan standar isi berupa kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran serta menggambarkan peta konsep dan soal latihan sesuai pendekatan scientific (Fitriani, 2016).

C. Tahap Develop (Pengembangan) 1. Penilaian Ahli (expert judgment) Pengembangan bahan ajar dimulai dengan melakukan pembuatan bahan ajar berupa LKPD Berbasis POE sesuai dengan rancangan pelaksanaan kegiatan pembelajaran sub materi sifat senyawa ion dan kovalen.Validasi LKPD Berbasis POE dilakukan oleh para ahli untuk melihat kelayakan produk. Kelayakan produk divalidasikan oleh 4 validator yang terdiri dari 2 ahli materi dan 2 ahli media. Validator yang menilai materi LKPD Berbasis POE yakni 1 dan 1 guru kemudian untuk menilai penampilan media yakni 1 dosen dan 1 guru. Data hasil validasi menunjukkan bahwa rata-rata nilai kevalidan untuk materi sebesar 99,43% dan media sebesar 89,58%. Dapat disimpulkan bahwa LKPD Berbasis POE pada materi sifat senyawa ion dan kovalen layak digunakan setelah selesai diperbaiki sesuai saran atau masukkan yang ada dan kemudian dapat digunakan untuk uji coba terbatas. Adapun LKPD setelah validasi adalah sebagai berikut:

Gambar 1. LKPD Validasi Ahli Materi

2. Uji Coba Pengembangan a) Uji Coba Terbatas

(9)

106 Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Uji

N- Gain Uji Coba Terbatas No Hasil selain melihat keefektifan juga melihat kepraktisan bahan ajar LKPD Berbasis POE berdasarkan angket respon peserta didik dan guru kimia. Adapun rekapitulasi hasil angket respon guru dan peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6. Rekapitulasi Hasil Angket Respon Guru dan Peserta Didik

Uji Coba Terbatas

b) Uji Coba Lapangan Utama

Uji coba lapangan ini dilakukan untuk Berdasarkan rekapitulasi hasil uji N-Gain pada uji coba lapangan utama dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 7. Rekapitulasi Hasil Uji N-Gain Uji Coba Lapangan Utama

No Hasil melihat kepraktisan bahan ajar LKPD Berbasis POE berdasarkan angket respon peserta didik dan guru kimia. Adapun rekapitulasi hasil angket respon guru dan peserta didik dapat dilihat pada Tabel 8

85,53% Sangat Praktis

SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN

Berdasarkan hasil peneilitian yang diperoleh dapat disimpulkan sebagai berikut:

(10)

107 2. LKPD Berbasis POE pada sub

materi sifat senyawa ion dan kovalen penilaian uji coba terbatas angket respon guru nilai seluruh aspek persentase rata-rata 88,75% (sangat praktis) dan peserta didik diperoleh nilai seluruh aspek persentase rata-rata sebesar 83,12% (praktis) dan uji coba lapangan utama diperoleh nilai seluruh aspek persentase rata-rata respon guru sebesar 98,75% (sangat praktis) dan nilai seluruh aspek persentase rata-rata peserta didik sebesar 85,53% (sangat praktis). 3. LKPD Berbasis POE pada sub

materi sifat senyawa ion dan kovalen berdasarkan keefektifan dinilai dari pemahaman konsep peserta didik yang diukur menggunakan soal pretest dan postest dengan menggunakan rumus N-gain diperoleh hasil pada uji coba terbatas sebesar 0,502 kategori sedang dan uji coba lapangan utama sebesar 0,702 dengan kategori tinggi.

SARAN

Saran yang dapat disampaikan berdasarkan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian LKPD Berbasis POE ini hanya dibatasi sampai pada tahap pengembangan, sehingga perlu dilanjutkan sampai pada tahap penyebaran.

2. Pengembangan LKPD Berbasis POE tidak hanya dikembangkan pada sub materi sifat senyawa ion dan kovalen, namun dapat dikembangkan untuk materi kimia lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Asnaini, Adlim dan Mahidin. (2016). Pengembangan LKPD Berbasis Pendekatan Scientific untuk Meningkatan Hasil Belajar dan Aktivitas Peserta Didik pada Materi Larutan Penyangga. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia. (4) 2:191-201.

Fatmawati, A. (2016). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Konsep Pencemaran Lingkungan

Menggunakan Model

Pembelajaran Berdasarkan Masalah untuk SMA Kelas X. Jurnal EduSains. (4).2:94-103.

Hairudin, Herdini dan Linda, R. (2016). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Predict-Observe-Explain (POE) Untuk Menunjang Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Kimia SMA Pokok Bahasan Koloid. Jurnal Pendidikan Kimia. (3) 3:1-10.

Istijabun, S. (2015). Aplikasi Model Jigsaw dalam Pembelajaran Kimia Materi pH Larutan Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia. (9) 2: 1511-1527.

(11)

108 Pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Kimia (3) 3:11-16. Meltzer, D.E. (2002). The Relationship

Between Mathemathics Preparation and Conceptual Learning Gains in Physics: a Possible Hidden Variable in Diagnostic Pre-test Scores. Journal of am J Phys, 70 (12): 1259-1268. Prastowo, A. (2011). Panduan Kreatif

Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.

Purindayari, D, Saputro, A.H.C. dan Masykuri, M. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Predction, Observation, Explanation (POE) dilengkapi Lembar Kerja Siswa(LKS) Untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Prestasi Belajar Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutam Siswa Kelas XI IPA Semester Genap SMA Negeri 1 Ngemplak Tahun Ajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan Kimia. (3) 1: 24-30.

Riduwan. (2012). Skala Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabet.

Sari, M.M, Ila Rosilawati, Tasviri Efkar dan Ratu Betta Rudibyani. (2013). Peningkatan Keterampilan Mengkomunikasikan dan Menyimpulkan Melalui Model Pembelajaran Predict-Observe-Explan. Jurnal Teknologi Informasi Komunikasi Pendidikan. (3) 3.1-13. Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabet.

Suleman, F. (2015). Pengaruh Strategi Pembelajaran dengan Teknik POE Terhadap Hasil Belajar Konsep Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Siswa di Kelas X SMA Negeri 1 Kabila. Jurnal Pendidikan Kimia. (4) 2:1-13. Wicaksono, P. D, Kusmayadi, A. T., dan

Gambar

Tabel 1. Rincian  Skala Likert
Tabel 3. Persentase Kriteria Angket
Tabel 4. Kriteria Rumus N-Gain
Gambar 1. LKPD Validasi Ahli
+2

Referensi

Dokumen terkait