• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) INTERAKTIF BERBASIS PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) PADA MATERI METABOLISME KELAS XII SMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) INTERAKTIF BERBASIS PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) PADA MATERI METABOLISME KELAS XII SMA"

Copied!
220
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) INTERAKTIF BERBASIS PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) PADA MATERI

METABOLISME KELAS XII SMA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh : Putri Sarah Malau

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

HALAMAN JUDUL

NIM. 171434061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2021

(2)

ii SKRIPSI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) INTERAKTIF BERBASIS PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) PADA MATERI

(Dr. Innocentia Indriyati Wibisono) tanggal, 07 Agustus 2021 METABOLISME KELAS XII SMA

Yang diajukan oleh:

Putri Sarah Malau 171434061

Telah disetujui oleh:

Pembimbing, LEMBAR

PERSETUJUAN PEMBIMBING

(3)

iii

NIM: 171434061

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi

JPMIPA FKIP Universitas Sanata Dharma pada tanggal: 26 Agustus 2021 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) INTERAKTIF BERBASIS PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) PADA MATERI

METABOLISME KELAS XII SMA Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Putri Sarah Malau

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. ………

Sekretaris : Dr. Luisa Diana Handoyo, M.Si. ………

Anggota : Retno Herrani Setyati Catarina M.Biotech. ………

Anggota : Dra.Maslichah Asy'ari M.Pd. ………

Anggota : Sulistyono S.Si., M.Si. ………

Yogyakarta, 26 Agustus 2021

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si LEMBAR

PENGESAHAN

(4)

iv

PERSEMBAHAN

Filipi 4:13

”Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”

Lukas 1:37

”Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.”

Karya ini kupersembahkan untuk.

TUHAN YESUS KRISTUS

yang selalu memberikan kekuatan dan penghiburan

Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Pardingotan Malau dan Mama Marta Ulina Sinaga Saudaraku tersayang Abang Dima, Daniel, Indah, Grace, Lovely, dan Doris

Keluarga dan teman-teman terkasih yang selalu mendukung Almamater Universitas Sanata Dharma

(5)

v

LEMBAR KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat

pustaka yang digunakan, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Penulis

Putri Sarah Malau LEMBAR KEASLIAN

KARYA

karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar

Yogyakarta, 26 Agustus 2021

(6)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Putri Sarah Malau

Nomor Mahasiswa : 171434061

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

”PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) INTERAKTIF BERBASIS PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) PADA MATERI METABOLISME KELAS XII SMA”

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Atas kemajuan teknologi dan informasi, saya tidak berkeberatan jika nama, tanda tangan, gambar atau image yang ada di dalam karya ilmiah saya terindeks oleh mesin pencarian (search engine), misalnya google.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 26 Agustus 2021 Yang menyatakan

(Putri Sarah Malau)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

(7)

vii ABSTRAK

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) INTERAKTIF BERBASIS PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) PADA MATERI

METABOLISME KELAS XII SMA

Putri Sarah Malau Universitas Sanata Dharma

Analisis kebutuhan sekolah dilakukan melalui kegiatan wawancara pada guru biologi di lima Sekolah Menengah Atas Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil wawancara menunjukkan adanya permasalahan dalam pembelajaran daring. Permasalahan yang dijumpai adalah kurangnya variasi perangkat pembelajaran yang interaktif, salah satunya LKPD. Penggunaan LKPD yang interaktif bertujuan untuk meningkatkan rasa antusias peserta didik dan membantu peserta didik dalam memahami materi. Penyajian data atau informasi didesain lebih menarik dengan menampilkan gambar dan video. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan LKPD interaktif berbasis Predict- Observe-Explain (POE) pada materi metabolisme kelas XII karena materi bersifat abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui langkah-langkah pengembangan dan kelayakan LKPD interaktif berbasis POE.

Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) menurut Sugiyono. Penelitian ini dilaksanakan sampai tahap revisi produk untuk mengetahui kualitas dan kelayakannya. Produk yang dikembangkan divalidasi oleh ahli media, ahli materi, dan dua guru mata pelajaran biologi kelas XII.

Hasil data validasi dianalis secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil validasi produk oleh empat validator menunjukkan nilai rata-rata 88,18% dengan kriteria ”sangat valid”.

Produk LKPD interaktif berbasis POE yang dikembangkan layak untuk diujicobakan secara terbatas sesuai dengan komentar dan saran dari para validator.

Kata Kunci: Research and Development (R&D), LKPD interaktif, POE (Predict- Observe-Explain), metabolisme.

(8)

viii ABSTRACT

DEVELOPMENT OF INTERACTIVE STUDENT WORKSHEETS (LKPD) BASED ON PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) IN METABOLISM MATERIALS OF

TWELFTH GRADE

Putri Sarah Malau Sanata Dharma University

Analysis of school needs was carried out through interviews with biology teachers in five high schools in the Special Region of Yogyakarta. The results of the interviews showed that there were problems in online learning. The problem encountered is the lack of variety of interactive learning tools, which is LKPD. The use of interactive worksheets aims to increase the enthusiasm of students and help students understand the material.

The presentation of data or information is designed to be more attractive by displaying images and videos. Therefore, this study was conducted to develop an interactive LKPD based on Predict-Observe-Explain (POE) on class XII metabolism material because the material is abstract. This study aims to determine the development steps and feasibility of POE-based interactive LKPD.

This study uses the Research and Development (R&D) method according to Sugiyono. This research was carried out until the product revision stage to determine the quality and feasibility. The product developed was validated by media experts, material experts, and two biology class XII teachers.

The results of the validation data were analyzed quantitatively and qualitatively.

The result of product validation by four validators showed an average value of 88.18%

with the criteria "very valid". The developed POE-based interactive LKPD product deserves to be tested on a limited basis according to the comments and suggestions from the validators.

Keywords: Research and Development (R&D), Interactive Student Worksheets, POE (Predict-Observe-Explain), Metabolism.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi dengan judul ”Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Interaktif Berbasis Predict-Observe-Explain (POE) pada Materi Metabolisme Kelas XII SMA”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan di program studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan penelitian dan menulis skripsi ini tidak dapat terwujud tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis akan mengucapkan terimakasih kepada

1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Ibu Dr. Luisa Diana Handoyo M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Dr. Innocentia Indriyati Wibisono, selaku dosen pembimbing yang menuntun dan membagikan ilmu pada penulis.

4. Ibu Agnes Herawati Dwi Hadiyati, S.Si., M.T., M.Sc., Ibu Retno Herrani Setyati Catarina, M.Biotech., Ibu Yulia Catur Hapsari M. Pd, dan Bapak Yoseph Sandhi Murdani, S.Si selaku validator yang berperan dalam penilaian produk.

(10)

x

5. Br. Yohanes Sarju, SJ. yang memberi kesempatan dan dukungan penuh pada penulis untuk dapat menyelesaikan pendidikan sarjana.

6. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staff Program Studi Pendidikan Biologi.

7. Orang tuaku Bapak Pardingotan Malau dan Mama Marta Ulina Sinaga yang sudah berjuang dan membimbing hidupku hingga saat ini.

8. Saudaraku Abang Dima, Daniel, Indah, Grace, Lovely, dan Doris yang selalu berdoa setiap malamnya dan keluarga besar yang selalu menasehati dan memberikan motivasi.

9. Kresensius Ericson yang selalu mendukung, membantu, dan penulis repotkan dalam berbagai hal selama penyusunan skripsi.

10. Kak Theodora Melisa yang siap sedia membantu, mendukung, dan memberi motivasi selama penyusunan skripsi.

11. Sahabatku Vira, Moranda, Pitalokara, Febe, dan Nana yang selalu mendukung, menolong, dan menyemangati dalam keadaan apapun selama proses perkuliahan.

12. Teman-teman Program Studi Pendidikan Biologi Angkatan 2017 Universitas Sanata Dharma atas kebersamaannya selama ini.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mendukung penulis dalam proses perkuliahan dan penyusunan skripsi.

(11)

xi

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar skripsi ini menjadi lebih baik. Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Penulis

Putri Sarah Malau Yogyakarta, 26 Agustus 2021

(12)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

LEMBAR KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Belajar dan Pembelajaran ... 7

B. Pembelajaran Daring ... 7

C. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ... 9

D. Model Predict, Observe, and Explain (POE) ... 12

E. Live worksheet ... 16

F. Ruang Lingkup Materi ... 18

G. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 19

H. Kerangka Berpikir ... 22

BAB III. METODOLOGI ... 25

(13)

xiii

A. Jenis Penelitian ... 25

B. Langkah-Langkah Penelitian Pengembangan ... 25

C. Spesifikasi Produk ... 29

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 30

E. Teknik Analisis Data ... 35

F. Indikator Keberhasilan ... 37

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 38

A. Analisis Kebutuhan ... 38

B. Deskripsi Produk Awal ... 45

C. Data Hasil Validasi Produk ... 66

D. Revisi Produk ... 72

E. Pembahasan ... 95

F. Keterbatasan Penelitian... 103

BAB V. PENUTUP ... 105

A. Kesimpulan ... 105

B. Saran ... 105

DAFTAR PUSTAKA ... 106

LAMPIRAN ... 110

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Aktivitas Guru dan Peserta Didik dalam Model Pembelajaran POE ... 15

Tabel 3.1. Indikator Wawancara Analisis Kebutuhan ... 30

Tabel 3.2. Panduan Pertanyaan Wawancara Analisis Kebutuhan ... 31

Tabel 3.3. Indikator Panduan Validasi Produk ... 32

Tabel 3.4. Panduan Kuesioner Validasi Ahli Materi ... 33

Tabel 3.5. Panduan Kuesioner Validasi Ahli Media... 34

Tabel 3.6. Panduan Kuesioner Validasi Guru Biologi ... 34

Tabel 3.7. Kriteria Penetapan Tingkat Validitas ... 37

Tabel 4.1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ... 39

Tabel 4.2. Tampilan Awal Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran Materi Metabolisme kelas XII ... 49

Tabel 4.3. Tampilan Produk Awal Materi pada Setiap Submateri ... 52

Tabel 4.4. Tampilan Produk Awal Tahap Predict ... 57

Tabel 4. 5. Rekapitulasi Hasil Validasi Aspek Materi ... 67

Tabel 4.6. Rekapitulasi Hasil Validasi Aspek Media ... 68

Tabel 4.7. Komentar dan Saran Perbaikan dari Ahli Media ... 68

Tabel 4.8. Komentar dan Saran Perbaikan dari Ahli Materi ... 69

Tabel 4.9. Rekapitulasi Hasil Validasi Guru Mata Pelajaran Biologi Kelas XII ... 71

Tabel 4.10. Komentar Dan Saran Perbaikan Dari Guru Mata Pelajaran ... 71

Tabel 4.11. Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli Media, Ahli Materi, dan Guru Mata Pelajaran Biologi Kelas XII ... 72

Tabel 4.12. Komentar dan Saran dari Ibu A.H.D.H sebagai Ahli Media (validator I) dan Revisi ... 73

Tabel 4.13. Komentar dan Saran dari Ibu R.H.S.C sebagai Ahli Materi (validator II) .. 75

Tabel 4.14. Komentar dan Saran dari Ibu Y.C.H sebagai Guru Mata Pelajaran Biologi I (validator III) dan Revisi ... 94

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Literatur Map ... 21

Gambar 2.2. Kerangka Berpikir... 24

Gambar 3.1. Langkah-Langkah Penelitian R&D Level 1 (Sugiyono, 2017) ... 26

Gambar 4.1. Peta Konsep E-Lkpd ... 46

Gambar 4.2. Tampilan Produk Awal Sampul E-LKPD ... 47

Gambar 4.3. Tampilan Produk Awal Petunjuk Belajar ... 48

Gambar 4.4. Tampilan Produk Awal Tahap Observe Pertemuan 1 dan Lembar Praktikum Uji Enzim Katalase ... 63

Gambar 4.5. Tampilan Produk Awal Tahap Observe Pertemuan 2 dan Video Katabolisme Karbohidrat Secara Aerob ... 63

Gambar 4.6. Tampilan Produk Awal Tahap Observe Pertemuan 3 dan Lembar Praktikum Pembuatan Tapai Singkong ... 64

Gambar 4.7. Tampilan Produk Awal Tahap Observe Pertemuan 4 dan Lembar Percobaan Ingenhousz... 64

Gambar 4.8. Tampilan Produk Awal Tahap Observe Pertemuan 5 dan Jurnal ... 65

Gambar 4.9. Tampilan Produk Awal Tahap Explain ... 66

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ... 110

Lampiran 2. RPP ... 115

Lampiran 3. Lembar Penilaian Sikap/Afektif ... 130

Lampiran 4. Lembar Penilaian Pengetahuan/Kognitif ... 131

Lampiran 5. Lembar Penilaian Keterampilan /Psikomotorik ... 163

Lampiran 6. Surat Ijin Analisis Kebutuhan ... 165

Lampiran 7. Hasil Analisis Kebutuhan ... 170

Lampiran 8. Surat Izin Validasi ... 182

Lampiran 9. Hasil Validasi Produk ... 184

Lampiran 10. Langkah-Langkah Penggunaan Liveworksheet ... 199

(17)

1

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wabah virus Corona Virus Desease (Covid-19) memberikan dampak hampir pada semua bidang. Pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan, seperti social and physical distancing hingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19. Mendikbud dalam Surat Edaran No. 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran Covid-19 memutuskan bahwa pembelajaran di Indonesia dilaksanakan secara daring yang artinya menggunakan akses internet.

Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan peserta didik dan pendidik tanpa aktivitas tatap muka di kelas. Menurut Sadikin et al. (2020) Pembelajaran daring merupakan pembelajaran menggunakan jaringan internet dengan aksesibilitas, konektivitas, dan fleksibilitas untuk berinteraksi (secara langsung/synchronous dan secara tidak langsung/asynchronous). Penerapan pembelajaran daring merupakan hal baru bagi dunia pendidikan di Indonesia.

Pembelajaran daring berbasis internet, diyakini sebagai pembelajaran yang responsif terhadap perkembangan digital pada era 4.0. Oleh karena itu, banyak tantangan yang muncul terkait sarana dan prasarana pendukung pembelajaran.

Hasil analisis kebutuhan yang dilakukan di lima sekolah, yaitu SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta, SMA 1 Banguntapan, SMA 1 Seyegan, SMA 1 Cangkringan, dan SMA N 2 Ngaglik menunjukkan ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh guru maupun peserta didik. Permasalahan yang dihadapi oleh guru

(18)

selama pembelajaran daring adalah kurang adanya interaksi antara peserta didik dan guru mata pelajaran maupun tidak adanya semangat selama pembelajaran.

Pembelajaran diangggap belum maksimal, meskipun guru sudah menggunakan media pembelajaran powerpoint dan video pembelajaran karena media tersebut kurang mampu membantu menghidupkan suasana pembelajaran layaknya di kelas.

Selain itu, kemampuan guru dalam mengelola dan menggunakan teknologi pendukung masih kurang. Hal ini diatasi dengan pelatihan yang diberikan sekolah kepada tenaga pendidik. Permasalahan yang terjadi pada peserta didik adalah sarana penunjang pembelajaran yang belum maksimal. Tidak semua peserta didik memiliki gawai untuk pembelajaran daring, akses jaringan internet, dan keterbatasan kuota sehingga penggunaan video conference selama pembelajaran dibatasi.

Model pembelajaran yang diterapkan oleh guru selama pembelajaran daring adalah pembelajaran satu arah. Hal ini karena masa penyesuaian dan pembatasan penggunaan video conference. Berdasarkan wawancara, diketahui bahwa pembelajaran selama daring tidak menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang interaktif sehingga pembelajaran kurang bervariasi dan bersifat monoton.

LKPD merupakan salah satu bentuk panduan belajar yang berfungsi memudahkan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar sehingga mengaktifkan peserta didik, membantu peserta didik dalam mengembangkan konsep, melatih peserta didik menemukan keterampilan, dan membantu peserta didik memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari (Ardiani, 2017). LKPD memuat sekumpulan

(19)

kegiatan yang harus dikerjakan peserta didik untuk memaksimalkan kemampuannya sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan (Trianto, 2011).

Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengembangan LKPD berbasis Predict-Observe-Explain (POE). Kegiatan dalam model POE mengarahkan peserta didik memecahkan suatu persoalan melalui tiga langkah utama metode ilmiah, pertama peserta didik harus memprediksi suatu peristiwa dan menyertakan alasan yang membenarkan prediksi, kedua peserta didik melakukan observasi, dan ketiga peserta didik harus memberikan penjelasan terkait prediksi dan observasi yang dilakukan (Mazidah et al., 2019). Model pembelajaran ini melibatkan peserta didik secara aktif dalam memprediksi suatu fenomena atau peristiwa, melakukan pengamatan untuk membuktikan prediksinya, dan menjelaskan hasil pengamatan yang dilakukan. LKPD berbasis POE menjadi salah satu alternatif bagi guru untuk menerapkan sistem belajar aktif pada masa pembelajaran daring. Selain itu, LKPD berbasis POE dapat digunakan untuk membantu peserta didik menemukan ide, menyediakan informasi bagi guru untuk mengetahui cara berfikir peserta didik, mendorong terjadinya diskusi, dan memotivasi peserta didik untuk menggali pengetahuan peserta didik dalam pengembangan konsep berpikir.

Banyak platform pembelajaran online yang bisa digunakan dalam mendukung pembelajaran, salah satunya live worksheet. Live worksheet merupakan platform yang dapat diakses guru secara bebas dan gratis untuk memodifikasi LKPD konvensional menjadi LKPD interaktif. Hasil akhir live worksheet dibagikan melalui link oleh guru dan dikerjakan secara online oleh peserta didik.

(20)

Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa materi yang sulit dipahami selama pembelajaran daring adalah materi metabolisme. Peserta didik sulit memahami konsep metabolisme yang sifatnya abstrak. Dengan LKPD interakrif berbasis POE peserta didik diharapkan dapat lebih mudah memahami konsep materi metabolisme.

Menurut Sukadi dan Khaerul (2020) pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik berbasis POE layak digunakan dan diterapkan sebagai media pembelajaran baik di sekolah maupun secara mandiri di rumah . Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian tentang ”Pengembangan LKPD Interaktif Berbasis Predict-Observe- Explain (POE) pada Materi Metabolisme Kelas XII”. Penelitian seperti ini belum pernah dilakukan baik oleh guru biologi di sekolah tempat wawancara maupun pihak lain. Peneliti membuat LKPD interaktif berbasis POE dengan kreativitas dari peneliti menggunakan live worksheet.

(21)

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kualitas LKPD interaktif berbasis Predict-Observe-Explain (POE) pada materi metabolisme Kelas XII?

2. Bagaimana kelayakan LKPD interaktif berbasis Predict-Observe-Explain (POE) pada materi metabolisme Kelas XII?

C. Batasan Masalah

1. Pengembangan LKPD interaktif dalam penelitian ini difokuskan materi metabolisme kelas XII SMA

2. Analisis kebutuhan dilakukan di SMA Negeri dan SMA Swasta dengan kualitas yang sama.

3. Tahapan penelitian dibatasi sampai pada uji validitas produk LKPD interaktif untuk mengetahui kualitasdan kelayaan produk.

4. Pengembangan LKPD interaktif menggunaka platform Live worksheet.

D. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui kualitas LKPD berbasis Predict-Observe-Explain (POE) pada materi metabolisme

2. Mengetahui kelayakan LKPD berbasis Predict-Observe-Explain (POE) pada materi metabolisme

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Guru

Memberikan informasi tambahan untuk model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam menyampaikan suatu materi kepada peserta didik.

(22)

2. Bagi peserta didik

Memberikan pengalaman baru bagi peserta didik dalam memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang lebih lengkap pada materi yang diajarkan dan menjadikan peserta didik menjadi lebih aktif.

3. Bagi peneliti

Digunakan sebagai acuan pengembangan penelitian pendidikan biologi lebih lanjut.

(23)

7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Belajar dan Pembelajaran

Belajar adalah sebuah proses seseorang mengalami perubahan atau memperkuat perilaku melalui pengalaman (Hamalik, 2003). Menurut Rusli et al.

(2017) belajar merupakan proses aktivitas mental dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan tingkah laku dalam aspek pengetahuan, sikap, dan psikomotor seseorang. Selain itu, belajar merupakan aktivitas melihat, mengamati, dan memahami tentang suatu hal.

Menurut Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 20 pembelajaran adalah sebuah proses interaksi antara peserta didik dan pendidik dan sumber belajar dalam lingkungan belajar. Amri (2013) menyatakan bahwa pembelajaran merupakan tahapan yang dilalui peserta didik dalam mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

B. Pembelajaran Daring

Pembelajaran daring merupakan pembelajaran berbasis teknologi yang menggunakan jaringan internet. Menurut Santika (2020) pembelajaran daring adalah pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan peserta didik, melainkan dilakukan secara online menggunakan platform yang telah tersedia dari tempat yang berbeda-beda. Dalam pembelajaran daring segala bentuk interaksi dilakukan secara online, seperti pemberian materi pelajaran, komunikasi atau diskusi, dan pelaksanaan tes. Sistem pembelajaran daring dibantu dengan beberapa aplikasi dan platform, seperti google classroom, edmodo, google meet, zoom, whatsapp, dan

(24)

youtube (Pratama et al., 2020). Fuadi et al. (2020) menyatakan bahwa pembelajaran daring merupakan model pembelajaran online yang mendistribusikan sumber- sumber belajar untuk menfasilitasi pembelajaran dimana dan kapan saja.

Menurut Munir (2009) pembelajaran daring memiliki karakteristik yang berbeda dengan pembelajaran konvensional. Karakteristik pembelajaran daring sebagai berikut.

1. Program dirancang sesuai dengan jenjang pendidikan. Waktu dan tujuan yang digunakan disusun sesuai dengan program tersebut.

2. Tidak ada pertemuan langsung secara tatap muka antara guru dan peserta didik, sehingga peserta didik harus dapat belajar mandiri.

3. Adanya lembaga pendidikan yang mengatur dan mengelola pembelajaran mandiri. Penyajian materi pembelajaran, bimbingan atau pelatihan kepada guru, dan pengawasan keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran.

4. Materi pembelajaran dan sumber belajar lainnya disampaikan melalui gawai sebagai media pembelajaran, seperti komputer dan smartphone. Materi dan bahan belajar diberikan dalam bentuk digital.

5. Paradigma baru dalam pembelajaran daring, yaitu peran guru bersifat fasilitator yang memberikan bantuan atau kemudahan kepada peserta didik untuk belajar.

Oleh karena itu, guru dituntut menciptakan teknik mengajar yang baik dan peserta didik dituntut untuk aktif berpartisipasi.

(25)

6. Peserta didik dituntut aktif dalam pembelajaran, karena sistem belajar secara mandiri yang sedikit mendapatkan bantuan dari guru atau pihak lainnya. Peserta didik yang pasif akan lebih mudah gagal dalam pembelajaran.

C. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

LKPD adalah suatu perangkat pembelajaran yang berupa lembaran-lembaran berisi materi, ringkasan, dan petunjuk yang berkaitan dengan materi pelajaran.

Peserta didik mendapatkan arahan terstruktur yang harus dikerjakan untuk memahami materi yang diberikan (Prastowo, 2014). Menurut Trianto (2011) LKPD memuat kesimpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh peserta didik untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh.

LKPD dalam kegiatan pembelajaran dapat dimanfaatkan sebagai modul latihan oleh peserta didik karena memuat ringkasan materi dan soal-soal latihan. Ringkasan materi akan memudahkan peserta didik memahami konsep. LKPD dirancang untuk membimbing peserta didik dalam mempelajari topik melalui soal-soal yang diberikan baik berupa uraian singkat maupun pilihan ganda.

Menurut Arsyad (2013) fungsi LKPD adalah sebagai berikut.

1. Sebagai bahan ajar yang meminimalkan peran guru, tetapi lebih mengaktifkan peserta didik.

2. Sebagai bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk memahami materi yang diberikan.

3. Sebagai bahan ajar yang ringkas dan tugas untuk latihan.

(26)

4. Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik.

Menurut Sartiah dan Yulianti (2015) tujuan LKPD adalah sebagai berikut.

1. Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan.

2. Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi yang diberikan.

3. Melatih kemandirian belajar peserta didik.

4. Memudahkan guru dalam memberikan tugas kepada peserta didik.

Menurut (Prastowo, 2014) terdapat lima jenis LKPD yang umum digunakan peserta didik,yaitu.

1. LKPD Penemuan, berfungsi untuk membantu peserta didik menemukan suatu konsep. LKPD jenis ini memuat kegiatan yang harus dilakukan peserta didik, meliputi melakukan, mengamati, dan menganalisis.

2. LKPD Aplikatif-Integratif, berfungsi untuk membantu peserta didik menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

3. LKPD Penuntun, berfungsi sebagai penuntun belajar untuk membantu peserta didik mencari, memahami, dan menghafal materi pembelajaran.

4. LKPD Penguatan, berfungsi sebagai penguatan setelah peserta didik selesai mempelajari topik tertentu. LKPD penguatan mengarahkan peserta didik kepada pendalaman materi pembelajaran yang terdapat dalam buku ajar.

(27)

5. LKPD Praktikum, berfungsi sebagai petunjuk praktikum. Biasanya petunjuk praktikum jarang ditemukan dalam bentuk buku sendiri. Akan tetapi, petunjuk praktikum dapat digabungkan kedalam kumpulan LKPD.

Menurut Prastowo (2011) dalam pembuatan LKPD perlu memahami langkah- langkah penyusunan LKPD sebagai berikut.

1. Analisis kurikulum

Langkah ini dimaksudkan untuk menentukan materi-materi yang diperlukan untuk bahan ajar LKPD.

2. Menyusun peta kebutuhan LKPD

Peta kebutuhan LKPD sangat diperlukan untuk mengetahui jumlah LKPD yang harus ditulis.

3. Menentukan judul LKPD

Judul LKPD ditentukan berdasarkan KD materi pokok yang terdapat pada kurikulum. Satu kompetensi dasar dijadikan sebagai judul LKPD.

4. Penulisan LKPD

Penulisan LKPD dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Perumusan kompetensi dasar b. Menentukan alat penilaian c. Penyusunan materi

d. Penulisan struktur LKPD

Seiring dengan sistem pembelajaran yang beralih dari konvensional menjadi digital dan didukung dengan kemajuan teknologi, penyajian LKPD juga

(28)

mengalami inovasi. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah LKPD diintegrasikan dengan media elektronik yang dikenal dengan e-LKPD. E-LKPD merupakan lembar kerja peserta didik yang digunakan untuk mempermudah pelaksanaan pembelajaran dalam bentuk elektronik dan dapat dilihat melalui gawai. E-LKPD dapat dirancang dan dikreasikan sesuai dengan kreativitas masing-masing guru dan juga dapat diakses oleh peserta didik melalui jaringan internet. E-LKPD dapat membantu peserta didik untuk lebih memahami materi yang diberikan oleh guru sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai (Lathifah et al., 2021).

E-LKPD tidak hanya menampilkan ringkasan materi berbentuk teks, tetapi juga dilengkapi dengan gambar dan video. Pertanyaan pada e-LKPD dapat langsung dikerjakan oleh peserta didik tanpa harus menggunakan google form atau sejenisnya dan hasil pengerjaan e-LKPD oleh peserta didik akan secara otomatis terkerim ke email guru setelah menu ”Finish” diklik oleh peserta didik. Penyajian ini menjadikan LKPD yang digunakan lebih interaktif.

D. Model Predict, Observe, and Explain (POE)

Kearney (2001) mengatakan bahwa model pembelajaran POE diperkenalkan pertama kali oleh White dan Gustone dalam bukunya Probing Understanding pada tahun 1992. Adapun model pembelajaran POE sebagai model pembelajaran yang efisien untuk memunculkan ide-ide peserta didik dan mendorong diskusi terkait ide- ide mereka. Model pembelajaran POE didasarkan pada model pembelajaran klasik, yaitu hipotesis dinyatakan dan peserta didik memberi alasan untuk prediksi yang dibuat. Kemudian peserta didik mengumpulkan data relevan dengan melakukan

(29)

pengamatan dan hasilnya didiskusikan. Peserta didik menjelaskan kaitan dan perbedaan antara prediksi dan hasil pengamatan.

Model pembelajaran POE adalah model pembelajaran yang dikembangkan untuk menemukan kemampuan memprediksi peserta didik dan alasan membuat prediksi terhadap suatu peristiwa (Wahyuni et al., 2013). Model pembelajaran POE membangkitkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar (Annam et al., 2020). Menurut Suparno (2007) model pembelajaran POE mengarahkan peserta didik memecahkan suatu persoalan melalui tiga langkah utama metode ilmiah. Langkah pertama peserta didik harus memprediksi suatu peristiwa dan harus memberikan alasan yang membenarkan prediksi mereka secara teori, langkah kedua peserta didik melakukan observasi dan langkah ketiga peserta didik harus memberikan penjelasan terkait prediksi dan observasi.

Model pembelajaran POE memiliki tiga langkah utama, yaitu sebagai berikut.

a) Predict merupakan suatu proses memprediksi atau membuat dugaan terhadap suatu peristiwa. Peserta didik dalam membuat dugaan sudah memikirkan dan memberikan alasan mengenai dugaan yang dibuat. Dalam memprediksi, guru tidak membatasi gagasan yang muncul dari pikiran peserta didik karena semakin banyak dugaan yang muncul, guru dapat mengetahui konsep berpikir peserta didik. Pada proses ini diharapkan peserta didik mengalami proses pembentukan

(30)

konsep sains berdasarkan pengalaman sendiri. Proses ini dapat pula digunakan guru untuk melihat sudut pandang dan pengetahuan awal peserta didik.

b) Observe merupakan suatu proses peserta didik melakukan pengamatan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk membuktikan apakah dugaan yang dibuat peserta didik benar atau tidak. Setelah konsep awal terbentuk, peserta didik melakukan pengamatan, kemudian mengaitkan prediksi dengan hasil pengamatan yang diperoleh. Dengan melakukan pengamatan diharapkan peserta didik dapat menemukan pengetahuan baru.

c) Explain merupakan kegiatan memberi penjelasan tentang kesesuaian antara dugaan dan hasil pengamatan pada tahap observasi. Peserta didik memberi penjelasan tentang kesesuaian antara prediksi dan hasil pengamatan berdasarkan tahap observasi yang telah dilakukan. Apabila hasil prediksi tersebut sesuai dengan hasil observasi dan setelah diperoleh penjelasan tentang kebenaran prediksinya, maka peserta didik semakin yakin dengan konsepnya. Liew (2004) menambahkan bahwa pada tahap explain, peserta didik berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing tentang fenomena yang telah diamati secara konseptual dan membandingkan hasil observasi dengan hipotesis sebelumnya serta mempresentasikan hasil diskusi mereka. Kemudian kelompok lain memberikan tanggapan sehingga diperoleh kesimpulan dari fenomena yang sedang dibahas.

(31)

15

Menurut Muna (2017) aktivitas guru dan peserta didik dalam model POE dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Aktivitas Guru dan Peserta Didik dalam Model Pembelajaran POE Langkah

Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Tahap 1

Membuat prediksi

Memberikan

apersepsi terkait materi yang akan dibahas

Membuat prediksi berdasarkan peristiwa di sekitar atau fenomena yang akan dibahas

Tahap 2 Mengamati

Sebagai fasilitator dan mediator

Melakukan pengamatan melalui percobaan atau eksperimen dan studi literatur untuk membuktikan prediksi yang telah dibuat, kemudian mencatat hasil observasi Tahap 3

Menjelaskan

Fasilitator jalannya diskusi

Membandingkan hasil observasi dengan prediksi yang dibuat, mempresentasikan hasil observasi, menyimpulkan konsep yang benar terkait topik yang sedang dibahas.

Pada pelaksanaan model pembelajaran POE, penilaian terjadi selama proses pembelajaran berlangsung serta tugas yang dikerjakan. Menurut Permatasari (2011) penilaian menggunakan model POE meliputi penilaian aktivitas peserta didik selama pembelajaran berlangsung dan penilaian hasil pada akhir pembelajaran. Melalui penilaian aktivitas peserta didik dapat diketahui keberhasilan pembelajaran dalam mencapai tujuan. Keberhasilan tidak hanya dilihat pada hasil belajar, tetapi juga pada proses yang telah dilakukan. Penilaian proses melalui pengamatan aktivitas akan menghadirkan pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga pada kegiatan yang melibatkan peserta didik secara aktif.

Menurut Yupani, Garminah, dan Mahadewi (2013) model pembelajaran POE memiliki kelebihan sebagai berikut.

(32)

1. Merangsang peserta didik lebih kreatif dalam membuat prediksi atau dugaan 2. Membangkitkan rasa ingin tahu peserta didik untuk menyelediki dan

membuktikan hasil dugaan yang dibuat

3. Proses pembelajaran lebih menarik, sebab peserta didik terlibat aktif selama pembelajaran berlangsung

4. Adanya tahapan mengamati secara langsung peserta didik memiliki kesempatan untuk membandingkan antara dugaan dengan fakta, dengan demikian peserta didik akan lebih yakin dengan konsep suatu materi pembelajaran

Kekurangan model pembelajaran POE adalah sebagai berikut.

1. Persiapan yang diperlukan lebih matang terutama berkaitan dengan persoalan yang disajikan pada tahap memprediksi

2. Kegiatan mengamati yang memerlukan eksperimen membutuhkan alat-alat dan bahan-bahan yang memadai serta waktu yang digunakan biasanya lebih banyak 3. Kemampuan dan keterampilan guru dalam melakukan kegiatan eksperimen dan

demonstrasi perlu penguasaan lebih

4. Memerlukan kemauan dan motivasi yang baikagar proses pembelajaran berlangsung dengan baik dan tujuan pembelajaran dapat tercapai

E. Live worksheet

Live worksheet adalah platform untuk mengubah lembar kerja konvensional yang dapat dicetak berupa dokumen, pdf, dan jpg. Platform ini dapat digunakan sebagai latihan online interaktif karena dapat memuat video, gambar, maupun audio (Liveworksheet, n.d.). Live worksheet disediakan gratis dapat diakses pada halaman

(33)

web https://www.liveworksheets.com/ dan dapat digunakan oleh setiap guru atau peserta didik. Live worksheet memungkinkan guru merancang lembar kerja peserta didik sesuai dengan kebutuhan atau menggunakan lembar kerja yang sudah dibuat oleh guru lain. Live worksheet menyediakan tutorial cara modifikasi LKPD yang dapat dicontoh oleh guru.

Terlebih dahulu guru mengunggah dokumen LKPD yang telah dibuat dalam bentuk pdf, kemudian dimodifikasi sesuai rancangan. Apabila LKPD disimpan dan dibagikan untuk umum, maka LKPD tersebut dapat digunakan oleh guru lain dengan cara menyalin link, kemudian costum link dan dibagikan kepada peserta didik.

Apabila LKPD disimpan dan digunakan oleh peserta didik, maka tidak dapat diakses atau digunakan oleh guru lain.

Penggunaan LKPD berbantuan live worksheet oleh peserta didik dengan cara mengeklik link yang dibagikan oleh guru, mengerjakan soal latihan sesuai dengan intruksi, dan mengeklik ”Finish”. Setelah mengeklik ”Finish” peserta didik memilih

”Email my answers to my teacher”, kemudian memasukkan email guru. Guru akan mendapat pemberitahuan melalui email dan guru dapat memeriksa jawaban peserta didik.

Hasil pekerjaan secara otomatis akan terkoreksi sesuai dengan jawaban yang dimasukkan oleh guru dan peserta didik dapat langsung mengetahui nilai yang diperolehnya. LKPD berbantuan live worksheet memiliki fitur yang dapat menambahkan video, audio, dan powerpoint dengan menyalin link terkait. Dengan demikian LKPD lebih menarik dan interaktif.

(34)

F. Ruang Lingkup Materi

Materi metabolisme sel kelas XII dengan kompetensi dasar sesuai dengan kurikulum 2013, sebagai berikut.

KD 3.1 Menjelaskan proses metabolisme sebagai reaksi enzimatis dalam makhluk hidup

KD 4.1 Menyusun laporan hasil percobaan tentang mekanisme kerja enzim, fotosintesis, dan respirasi anaerob

Metabolisme merupakan serangkaian peristiwa reaksi-reaksi kimia yang berlangsung dalam sel makhluk hidup. Melalui proses metabolisme makanan yang dimakan dapat diubah menjadi energi untuk kelangsungan hidup. Semua makhluk hidup memerlukan energi untuk kelangsungan hidupnya. Energi dapat diperoleh dari makanan yang dimakan melalui proses metabolisme di dalam tubuh. Laju metabolisme akan dipengaruhi oleh enzim sebagai biokatalisator. Metabolisme ada dua macam yaitu katabolisme dan anabolisme. Katabolisme atau disebut juga disimilasi merupakan rangkaian reaksi kimia yang berkaitan dengan proses penguraian atau pemecahan senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan enzim, contohnya respirasi aerob dan anaerob.

Anabolisme disebut juga asimilasi atau sintesis merupakan rangkaian proses reaksi kimia yang berkaitan dengan proses penyusunan atau sintesis senyawa kompleks dari senyawa sederhana atau penyusunan zat dari senyawa sederhana menjadi senyawa yang kompleks, contohnya fotosintesis dan kemosintesis (Fitri, 2020).

(35)

G. Hasil Penelitian Yang Relevan

1. Penelitian Ningrum et al. (2014) yang berjudul Pengembangan Bahan Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT) pada Pokok Bahasan Metabolisme Karbohidrat Kelas XII SMA dilatarbelakangi bahwa peserta didik kesulitan mengaplikasikan materi. Hasil angket peserta didik menunjukkan 60,91% siswa tidak tahu untuk menerapkan materi metabolisme karbohidrat dalam kehidupan sehari-hari. Mengenai bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran, khususnya pada materi metabolisme karbohidrat, diketahui, bahwa 57,12% menggunakan buku paket, 21,16% menggunakan modul, dan sisanya sebesar 21,72% menggunakan artikel dari media cetak maupun elektronik serta handout dari guru. Sehingga Ningrum et al. melakukan inovasi pada bahan ajar yang digunakan siswa dengan menggunakan pendekatan Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT). Hasil angket mengenai uji keterbacaan dan tingkat kesulitan yaitu persentase rata-rata sebesar 81,48% siswa mengatakan mudah dan sisanya 18,52% siswa mengatakan sulit, sehingga diperoleh kesimpulan bahwa siswa mampu menangkap dan memahami materi yang terdapat di dalam buku siswa.

2. Sinaga et al. (2019) dalam penelitian yang berjudul Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Predict- Observe-Explain pada Materi Tekanan dalam Zat Cair untuk Meningkatkan Keterampilan Sains Siswa diketahui bahwa guru masih menggunakan metode ceramah sehingga pembelajaran berpusat pada guru (teacher center) bukan berfokus pada siswa (student center). Hal ini

(36)

mengakibatkan keterampilan proses sains siswa kurang ditingkatkan dalam proses pembelajarab. Guru menggunakan bahan ajar buku paket dan LKPD, namun LKPD yang digunakan berisi rangkuman materi dan beberapa latihan soal tanpa aspek kegiatan menyelidiki, membuat hipotesis, mengobservasi, mengkomunikasikan dan menarik kesimpulan. Oleh karena itu, Sinaga et al.

mengembangkan LKPD berbasis POE. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa LKPD yang dikembangkan sangat sesuai digunakan sebagai media pembelajaran dan produk dapat meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik pada materi tekanan dalam zat cair.

3. Penelitian Fitriasari dan Yuliani (2021) yang berjudul Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik Elektronik (E-LKPD) Berbasis Guided Discovery untuk Melatihkan Keterampilan Proses Sains Terintegrasi pada Materi Fotosintesis Kelas XII SMA dilatarbelakangi oleh pada masa pembelajaran jarak jauh secara online diperlukan bahan ajar elektronik yang dapat memfasilitasi dalam pembelajaran biologi sekaligus melatihkan keterampilan proses sains terintegrasi untuk memaksimalkan pembelajaran online. Salah satu metode yang menuntun dalam proses penemuan untuk memfasilitasi ketrampilan proses sains terintegrasi yaitu Guided Discovery (GD). Hasil penelitian menunjukkan, bahwa e-LKPD berbasis guided discovery pada materi fotosintesis yang dikembangkan berdasarkan aspek validitas, kepraktisan, dan keefektifan dinyatakan layak untuk digunakan dalam pembelajaran.

(37)

21

Adapun literatur map mengenai penelitian relevan dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Ningrum et al., 2014 Pengembangan Bahan Ajar Biologi Berbasis Pendekatan Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT) pada Pokok Bahasan Metabolisme

Karbohidrat Kelas XII SMA

Sinaga et al., 2019 Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Predict- Observe-Explain pada Materi Tekanan dalam Zat Cair untuk Meningkatkan

Keterampilan Sains Siswa

Penelitian yang dikembangkan

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) INTERAKTIF BERBASIS PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) PADA MATERI METABOLISME

KELAS XII SMA Malau (2021)

Kebaruan dalam penelitian ini, antara lain:

 Materi yang dikembangkan adalah materi metabolisme sel kelas XII SMA

 Output penelitian berupa e-LKPD dalam bentuk link yang dimodifikasi menggunakan live worksheet.

Relevansi penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, yaitu

 Penelitian Ningrum et al. (2014) relevan dengan penelitian ini adalah materi yang digunakan yaitu materi metabolisme

 Penelitian Sinaga et al. (2019) relevan dengan penelitian ini adalah pengembangan bahan ajar dan model pembelajaran menggunakan LKPD berbasis POE

 Penelitian Fitriasari dan Yuliani (2021) relevan dengan penelitian ini adalah pengembangan LKPD mengunakan E-LKPD

Gambar 2.1. Literatur Map

Fitriasari dan Yuliani, 2021

Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik Elektronik (E-LKPD) Berbasis Guided Discovery untuk

Melatihkan Keterampilan Proses Sains Terintegrasi pada Materi Fotosintesis Kelas XII SMA

Output: buku peserta didik dengan format pendekatan Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT) pada materi metabolisme

karbohidrat kelas XII SMA

Output: LKPD berbasis POE materi tekanan dalam zat cair untuk peserta didik SMP

Output: E-LKPD berbasis guided discovery pada materi fotosintesis kelas XII SMA

(38)

H. Kerangka Berpikir

Kebijakan pembelajaran daring merupakan hal baru untuk dunia pendidikan di Indonesia. Pada awal penerapan pembelajaran daring terdapat kendala, diantaranya adalah guru belum memahami penggunaan teknologi informasi dan komunikasi kesulitan dalam mempersiapkan pembelajaran dan peserta didik terbebani dengan penugasan semua mata pelajaran. Hal ini berimbas pada tujuan pembelajaran yang tidak maksimal dan peserta didik yang tidak memahami konsep dengan baik atau terjadi miskonsepsi pada materi.

` Berdasarkan hasil wawancara, guru menyatakan bahwa pembelajaran daring membutuhkan media pembelajaran yang interaktif dan mudah untuk diakses.

Sekolah membutuhkan inovasi untuk menunjang pembelajaran daring, salah satu inovasi adalah pengembangan LKPD konvensional menjadi LKPD elektronik atau e-LKPD. Inovasi ini dilakukan agar menciptakan pembelajaran yang interaktif dan berpusat pada peserta didik sehingga peserta didik tidak merasa jenuh. Pemanfaatan berbagai media dan tersedianya fasilitas gawai peserta didik dan guru dapat menjadi potensi dalam pengembangan inovasi ini.

E-LKPD memudahkan peserta didik dalam pengerjaan tugas karena dapat langsung dikerjakan pada tempat yang disediakan dan guru dapat mengetahui hasil atau jawaban yang diberikan peserta didik. E-LKPD dapat diakses dengan mengeklik link yang dibagikan oleh guru sehingga peserta didik tidak perlu mengunduh sebuah aplikasi terlebih dahulu.

(39)

Salah satu materi yang sulit untuk diajarkan pada masa pembelajaran daring adalah materi metabolisme sel. Menurut Muspikawijaya et al. (2017) karakterisitik materi metabolisme bersifat abstrak. Oleh karena itu, dibutuhkan model pembelajaran yang mendukung peserta didik untuk menemukan konsep, meningkatkan keterampilan proses sains, dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Untuk meningkatkan kemampuan peserta didik terkait keterampilan proses sains dan kemampuan berpikir kritis dibutuhkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah Predict-Observe-Explain (POE). Menurut Suparno (2007) mengatakan model pembelajaran POE akan mengarahkan peserta didik memecahkan suatu persoalan melalui tiga langkah utama metode ilmiah, yaitu memprediksi, mengamati, dan menjelaskan.

(40)

Solusi

Pengembangan LKPD Interakitf Berbasis POE pada Materi Metabolisme Kelas XII

Validasi

Validasi ahli materi, ahli desain, dan guru biologi

Harapan

1. LKPD Interaktif berbasis POE dianggap layak diujicobakan pada ruang lingkup terbatas.

2. LKPD Interaktif berbasis POE dapat meningkatkan kemampuan proses sains dan memudahkan guru dalam mengetahui kemampuan berpikir kritis peserta didik.

Hasil

LKPD interaktif berbasis POE dapat dibagikan dalam bentuk link dan dapat memudahkan guru untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis peserta didik melalui proses pembelajaran POE dan hasil pekerjaan peserta didik.

Gambar 2.2. Kerangka Berpikir Gambar 2.8

Potensi Masalah

1. Peserta didik belum berperan aktif dalam menggali ide atau gagasan awal yang

dimilikinya.

2. Peserta didik kesulitan dalam menemukan konsep terkait materi metabolisme secara daring

3. Pemanfaatan media pembelajaran dalam pembaharuan LKPD

1. Peserta didik dan pendidik sudah menggunakan gawai yang menunjang pembelajaran daring

2. Ketertarikan guru dan peserta didik dalam pembelajaran interaktif

3. Pada lima sekolah temapt dilakukan analisis kebutuhan, LKPD interaktif belum digunakan dalam pembelajaran

(41)

25

BAB III. METODOLOGI

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sukmadinata (2015) penelitian pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan suatu produk yang telah ada, dan dapat dipertanggungjawabkan.

B. Langkah-Langkah Penelitian Pengembangan

Menurut Sugiyono (2017) metode R&D memiliki empat level, yaitu level satu (meneliti, menghasilkan rancangan, tetapi tidak memproduksi dan mengujinya), level dua (tanpa meneliti, hanya menguji produk yang telah ada), level tiga (meneliti dan mengembangkan produk yang telah ada), dan level empat (meneliti dan menciptakan produk baru). Berdasarkan level R&D tersebut, penelitian ini berada pada level satu.

Prosedur penelitian yang dilakukan menurut Sugiyono (2017) level satu menggunakan lima langkah penelitian, meliputi (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan informasi, (3) desain produk, (4) validasi produk, dan (5) revisi produk. Langkah-langkah penelitian R&D level satu dapat dilihat pada Gambar 3.1.

(42)

Gambar 3. 1. Langkah-langkah Penelitian R&D Level 1 (Sugiyono, 2017)

Langkah-langkah penelitian R&D yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut.

1) Potensi dan Masalah

Potensi merupakan segala sesuatu yang jika dikembangkan memiliki nilai tambah, sedangkan masalah adalah segala sesuatu yang kurang atau tidak sesuai dengan harapan atau tujuan. Potensi dan masalah ditemukan oleh peneliti melalui kegiatan wawancara kepada guru mata pelajaran biologi di lima sekolah,, yaitu SMA K Sang Timur, SMA N 1 Banguntapan, SMA N 1 Cangkringan, SMA 2 Ngaglik, dan SMA N 1 Seyegan.

Berdasarkan hasil wawancara dijumpai beberapa permasalahan terkait LKPD. LKPD kurang melatih peserta didik untuk melakukan proses menggali pengetahuan terlebih dahulu, sebab hanya berisi kumpulan soal dan intruksi percobaan. Guru hanya menggunakan lembar kerja yang tersedia pada buku sumber (buku pendidik dan peserta didik) atau yang sudah pernah diberikan pada tahun pelajaran sebelumnya tanpa melakukan pengembangan. Hasil analisis kebutuhan dari lima sekolah menengah atas tersebut belum terdapat LKPD

Potensi dan masalah

Studi literatur

Pengumpulan informasi

Desain produk

Validasi produk

Revisi produk

(43)

dengan model pembelajaran tertentu dan pendidik belum pernah membuat LKPD dengan model pembelajaran POE.

2) Pengumpulan Data

Pengunpulan data adalah mengumpulkan berbagai informasi yang digunakan sebagai bahan untuk merencanakan sebuah produk. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh permasalahan dalam pembelajaran materi metabolisme.

Berdasarkan masalah dan potensi yang ada peneliti mengembangkan sebuah produk, yaitu LKPD interaktif berbasis Predict-Observe-Explain (POE). Peneliti melakukan kajian pustaka atau studi literatur guna mencari dan mendapatkan informasi yang relevan dengan pembuatan dan pengembangan produk LKPD.

3) Desain Produk

Desain produk yang dibuat adalah pengembangan LKPD interaktif berbasis POE. Peneliti mendesain produk LKPD interaktif berdasarkan analisis kebutuhan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Menentukan materi biologi yang terdapat di kelas XII

b. Memilih media pembelajaran yang sesuai, yaitu live worksheet c. Membuat desain tampilan LKPD dengan komponen, sebagai berikut.

1) Sampul

Judul dan identitas peserta didik 2) Petunjuk belajar

3) Materi

Kompetensi Dasar, Tujuan Pembelajaran, dan Submateri

(44)

4) Langkah model pembelajaran Predict, Observe, Explain

d. Membuat desain isi LKPD interaktif berbasis POE dengan tahapan model POE

4) Validasi Produk

Validasi produk adalah suatu proses kegiatan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan rancangan atau desain produk dan mengetahui kualitas dan kelayakan produk yang dibuat berdasarkan hasil penilaian ahli. Validasi desain produk dalam penelitian ini dilakukan oleh dua orang dosen sebagai ahli materi dan ahli media dan dua orang guru Biologi kelas XII. Uji validasi dilakukan dengan cara mengisi kuesioner yang telah disediakan. Hasil validasi akan dianalisis sebagai bahan pertimbangan dalam perbaikan desain guna menghasilkan produk yang layak diujicobakan.

5) Revisi Produk

Hasil validasi desain produk awal oleh para ahli digubakan sebagai pedoman untuk memperbaiki produk. Revisi produk bertujuan agar kekurangan pada produk dapat diminimalkan dan menghasilkan produk akhir yang layak.

Produk yang telah diperbaiki tersebut dapat diujicobakan pada lingkup terbatas pada peserta didik.

(45)

C. Spesifikasi Produk

Penelitian ini menghasilkan produk berupa LKPD interaktif yang berisi panduan penggunaan LKPD, Kompetensi Dasar (KD), tujuan pembelajaran, materi singkat, dan langkah-langkah pembelajaran POE. Spesifikasi produk LKPD interaktif yang dikembangkan adalah sebagai berikut.

1. Pengembangan LKPD interaktif pada materi metabolisme sel. Penyampaian materi merupakan poin-poin penting dari materi metabolisme dengan kalimat yang mudah dipahami dan jelas dilengkapi dengan gambar dan video penjelasan.

2. Konten LKPD interaktif dengan live worksheet menyajikan perpaduan teks dan video pada submateri reaspirasi anaerob, juga perpaduan teks dan gambar pada materi anabolisme.

3. Bagian predict menyajikan soal yang mengasah kemampuan berpikir kritis peserta didik

4. Bagian observe diberi variasi, seperti praktikum Uji enzim katalase di laboratorium secara virtual, pengamatan video proses respirasi aerob, praktikum mandiri untuk pembuatan tapai dan percobaan ingenhousz, dan analisis jurnal relevan terkait diet.

5. Prototipe LKPD dapat didesain menggunakan microsoft word, microsoft powerpoint, dan canva.

6. Desain sampul untuk kelima LKPD dibuat serupa, tetapi warna dan pemberian gambar penunjang menjadi pembeda setiap LKPD.

(46)

7. Hasil produk akhir LKPD interaktif dengan live worksheet dapat diakses secara online dengan mengeklik link yang dibagikan.

8. Live worksheet dapat diakses menggunakan android dan ios D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah dengan wawancara dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk mengumpulkan informasi terkait kebutuhan sekolah dan kuesioner digunakan untuk uji validasi produk LKPD interaktif yang dilakukan oleh ahli dan guru.

1. Wawancara Analisis Kebutuhan

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara proses tanya jawab lisan secara langsung antara dua orang atau lebih untuk mengetahui tanggapan, pendapat, dan motivasi seseorang terhadap suatu obyek yang berhubungan dengan tujuan penelitian (Rosaliza, 2015). Tujuan wawancara yang dilakukan peneliti adalah untuk survei kebutuhan sekolah sehingga peneliti dapat menemukan potensi dan masalah di setiap sekolah.

Indikator dan panduan pertanyaan wawancara dan analisis kebutuhan dapat dilihat pada Tabel 3.1 dan 3.2.

Tabel 3.1. Indikator Wawancara Analisis Kebutuhan

Aspek Indikator No. Item

Masalah Kendala yang dialami guru 1

Kebutuhan Keinginan guru akan pembelajaran yang lebih baik

2,3,4 Kompetensi

dasar

Materi yang sulit dilaksanakan 5

Perilaku Sikap peserta didik 6

Hasil belajar Proses dan nilai belajar peserta didik 7

(47)

Aspek Indikator No. Item Fasilitas Sarana dan prasarana pendukung 8 Harapan Keinginan pembelajaran daring ke depan 9 Tabel 3.2. Panduan Pertanyaan Wawancara Analisis Kebutuhan

No. Pertanyaan

1. Apa permasalahan yang Bapak/Ibu hadapi selama pembelajaran daring dilakukan?

2. Apa kebutuhan perangkat pembelajaran yang Bapak/Ibu butuhkan untuk mendukung pembelajaran daring?

3. Apa kebutuhan media pembelajaran yang Bapak/Ibu butuhkan untuk mendukung pembelajaran daring?

4. Apa kebutuhan evaluasi pembelajaran yang Bapak/Ibu butuhkan untuk mendukung pembelajaran daring?

5. Menurut Bapak/Ibu apa Kompetensi Dasar (KD) yang sulit diterapkan pada pembelajaran daring?

6. Bagaimana karakteristik peserta didik selama mengikuti pembelajaran daring?

7. Bagaimana hasil belajar peserta didik selama mengikuti pembelajaran daring?

8. Apakah fasilitas untuk guru dan murid tersedia dengan baik dalam menunjang pembelajaran daring? (subsidi kuota – penunjang pembelajaran)

9. Apa harapan Bapak/Ibu terkait penerapan pembelajaran daring ke depannya?

2. Kuesioner Validasi Produk

Kuesioner merupakan teknik yang digunakan peneliti untuk mengukur kualitas produk yang dikembangkan sehingga layak untuk ketahap ujicoba.

Kuesioner diberikan kepada ahli materi, ahli media, dan guru. Berdasarkan hasil kuesioner peneliti dapat mengetahui kelemahan dan kekurangan LKPD berbasis POE yang telah dibuat untuk dilakukan perbaikan pengembangan produk.

Indikator validasi produk dapat dilihat pada Tabel 3.3, sedangkan panduan kuesioner para ahli dapat dilihat pada Tabel 3.4-3.6.

(48)

32

Tabel 3.3. Indikator Panduan Validasi Produk

Validasi Aspek Poin Penilian No.

Item

Materi Pembelajaran

Kesesuaian materi

Kesesuaian materi dengan Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Indikator pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan karakteristik peserta didik

1,2,3

Karakteristik POE

Ketercakupan kegiatan strategi pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) dalam langkah lembar kerja

4,11

Penyajian

 Menyajikan kebenaran fakta, konsep, dan prosedur

 Kegiatan dalam LKPD merangsang keaktifan dan kemampuan berpikir kritis peserta didik peserta didik dalam pembelajaran

 Kebermanfaatan bagi peserta didik dalam proses pembelajaran

5,6,7,8

Kebahasaan

Informasi tersampaikan dengan jelas dan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar

9,10

Penampilan visual

Ketepatan penggunaan gambar, tabel, dan video yang digunakan dalam

LKPD serta

mencantumkan sumber

12,13

Media

LKPD Penyajian

 Tampilan background LKPD

 Kelengkapan

penyajian isi dalam LKPD interaktif

1, 3,4

(49)

Validasi Aspek Poin Penilian No.

Item

 Kesesuaian

penggunaan jenis dan ukuran huruf

Tampilan visual

Pengggunaan animasi, gambar, dan ilustrasi

2

Aksesibilitas Kemudahan penggunaan dan biaya pembuatan

5,6

Tabel 3.4. Panduan Kuesioner Validasi Ahli Materi

No Aspek Penilaian Skor

1 2 3 4 1. Kesesuaian materi dengan Kompetensi Inti

(KI) dan Kompetensi Dasar (KD)

2. Ketercakupan materi dengan indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran

3. Kesesuaian materi dengan karakteristik perkembangan peserta didik

4. Ketercakupan kegiatan strategi pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) dalam langkah lembar kerja

5. Kebenaran fakta, konsep, dan prosedur 6. Kegiatan dalam LKPD merangsang

keaktifan peserta didik dalam pembelajaran 7. Kegiatan yang disajikan dalam LKPD

merangsang kemampuan berpikir kritis peserta didik

8. Kebermanfaatan bagi peserta didik dalam proses pembelajaran

9. Kejelasan informasi yang disampaikan 10. Ketepatan pemakaian Bahasa Indonesia

yang baik dan benar

11. Urutan kegiatan pembelajaran tersusun secara terstruktural

12. Ketepatan penggunaan gambar, tabel, dan video yang digunakan dalam LKPD membantu memperjelas materi

13. Kejelasan dalam mencantumkan sumber teks, gambar, dan video.

(50)

Tabel 3.5. Panduan Kuesioner Validasi Ahli Media

No Aspek yang Dinilai Skor

1 2 3 4 1. Tampilan background LKPD

2. Kesesuaian pengggunaan animasi, gambar, dan ilustrasi

3. Kesesuaian penggunaan jenis dan ukuran huruf

4. Kelengkapan penyajian isi dalam LKPD interaktif

5. Liveworksheet sebagai media LKPD memberikan kemudahan untuk digunakan oleh guru dan peserta didik

6. LKPD dapat disusun secara ekonomis

Tabel 3.6. Panduan Kuesioner Validasi Guru Biologi

No Aspek Penilaian Skor

1 2 3 4 Materi Pembelajaran

1. Kesesuaian materi dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)

2.

Ketercakupan materi dengan indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran

3. Kesesuaian materi dengan karakteristik perkembangan peserta didik

4.

Ketercakupan kegiatan strategi pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) dalam langkah lembar kerja

5. Kebenaran fakta, konsep, dan prosedur 6. Kegiatan dalam LKPD merangsang

keaktifan peserta didik dalam pembelajaran 7.

Kegiatan yang disajikan dalam LKPD merangsang kemampuan berpikir kritis peserta didik

8. Kebermanfaatan bagi peserta didik dalam proses pembelajaran

9. Kejelasan informasi yang disampaikan

(51)

No Aspek Penilaian Skor 1 2 3 4 10. Ketepatan pemakaian Bahasa Indonesia

yang baik dan benar

11. Urutan kegiatan pembelajaran tersusun secara terstruktural

12.

Ketepatan penggunaan gambar, tabel, dan video yang digunakan dalam LKPD membantu memperjelas materi

13. Kejelasan dalam mencantumkan sumber teks, gambar, dan video.

Media LKPD 14. Tampilan background LKPD

15. Kesesuaian pengggunaan animasi, gambar, dan ilustrasi

16. Kesesuaian penggunaan jenis dan ukuran huruf

17. Kelengkapan penyajian isi dalam LKPD interaktif

18.

Liveworksheet sebagai media LKPD memberikan kemudahan untuk digunakan oleh guru dan peserta didik

19. LKPD dapat disusun secara ekonomis

E. Teknik Analisis Data

Data hasil uji validasi dianalisis dengan teknik yang sesuai dengan jenis datanya.

Teknik analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut.

1. Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif berupa komentar dan saran yang diberikan oleh para validator. Komentar dan saran yang diberikan oleh para validator dianalisis untuk menentukan kualitas dan kelayakan produk dan menjadi acuan peneliti untuk memperbaiki produk yang didesain.

(52)

2. Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif dilakukan berdasarkan hasil validasi dari para validator. Analisis data kuantitatif dilakukan dengan menganalisis data berupa angka. Perhitungan hasil data kuantitatif menentukan kualitas dan kelayakan LKPD interaktif. Kriteria penilaian LKPD interaktif yang dikembangkan, yaitu tidak baik/sesuai (1), kurang baik/sesuai (2), baik/sesuai (3), dan sangat baik/sesuai (4).

Panduan penentuan persentase menggunakan skala Likert yang diperoleh dengan cara sebagai berikut.

1) Menentukan skor maksimal

2) Menentukan skor yang diperoleh dengan menjumlahkan skor dari setiap validator

3) Menentukan persentase validitas dengan skala Likert

K =

F

X 100%

N.I.R

Keterangan:

K : persentase validitas

F : jumlah seluruh skor responden N : skor tertinggi dalam kuesioner I : jumlah pertanyaan dalam kuesioner R : jumlah responden

Berdasarkan perhitungan rata-rata, peneliti dapat mengetahui kelayakan produk yang dibuat dengan langkah-langkah sebagai berikut.

(53)

1) Rentang skor 1-4

2) Kriteria terbagi atas empat tingkat, yaitu, sangat valid, valid, kurang valid, dan tidak valid

3) Rentang skor terbagi menjadi empat interval. Penentuan tingkat validitas ditentukan menurut kriteria seperti pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7. Kriteria Penetapan Tingkat Validitas

No Tingkat Pencapaian Kriteria

1 85,01% ≤ persentase hasil ≤ 100% Sangat valid 2 70,01% < persentase hasil ≤ 85% Valid 3 50,01% ≤ persentase hasil ≤ 70% Kurang valid 4 01,00% ≤ persentase hasil ≤ 50% Tidak valid Sumber: Modifikasi Sugiyono (2014) dalam Banjarani et al. (2020)

F. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan penelitian ini berdasarkan hasil validasi terhadap LKPD interaktif berbasis POE yang dikembangkan. Indikator keberhasilan tersebut sebagai berikut.

1. Kualitas produk LKPD interaktif berbasis POE memperoleh rata-rata persentase dengan kriteria minimal ”valid”.

2. Produk LKPD interaktif berbasis POE layak untuk diujicobakan dengan lingkup terbatas.

Gambar

Tabel 2.1. Aktivitas Guru dan Peserta Didik dalam Model Pembelajaran POE  Langkah
Gambar 2.1. Literatur Map
Gambar 2.2. Kerangka Berpikir   Gambar 2.8
Tabel 3.3. Indikator Panduan Validasi Produk
+7

Referensi

Dokumen terkait

1) Suhu optimal proses karbonisasi untuk briket bioarang dari eceng gondok adalah 400 o C karena pada suhu ini briket eceng gondok mempunyai nilai kalor yang lebih tinggi

Citra Surya Selaras agar informasi produk atau jasa yang dijual lebih mudah diketahui sehingga sistem promosi menjadi lebih kreatif dan efektif, dengan menampilkan

Jika Jaringan Instalasi men-setting receiver yang terkonfigurasi dengan alamat IP Statik, Anda dapat mengkonfigurasi setting Ethernet lewat front panel,lewat web server, atau

(1) Pemakaian tempat berjualan daging sapi, daging babi dan tempat berjualan ikan basah yang dibangun oleh Pemerintah Daerah dikenakan uang sewa sebagaimana

1. Untuk meningkatkan kepuasan kerja pegawai perlu adanya peningkatan.. internalisasi nilai-nilai kerja dalam Islam yang merupakan bagian dari ibadah. Dengan demikian,

Nilai tersebut memberikan gambaran bahwa sumbangan variabel independen (variabel efisiensi, persepsi resiko dan tingkat kemudahan) terhadap naik turunya variabel dependen

Meskipun di dalam studi kasus ini yang diteliti hanya berbentuk unit tunggal, namun dianalisis secara mendalam meliputi berbagai aspek yang cukup luas, serta penggunaan