• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODOLOGI

C. Spesifikasi Produk

Penelitian ini menghasilkan produk berupa LKPD interaktif yang berisi panduan penggunaan LKPD, Kompetensi Dasar (KD), tujuan pembelajaran, materi singkat, dan langkah-langkah pembelajaran POE. Spesifikasi produk LKPD interaktif yang dikembangkan adalah sebagai berikut.

1. Pengembangan LKPD interaktif pada materi metabolisme sel. Penyampaian materi merupakan poin-poin penting dari materi metabolisme dengan kalimat yang mudah dipahami dan jelas dilengkapi dengan gambar dan video penjelasan.

2. Konten LKPD interaktif dengan live worksheet menyajikan perpaduan teks dan video pada submateri reaspirasi anaerob, juga perpaduan teks dan gambar pada materi anabolisme.

3. Bagian predict menyajikan soal yang mengasah kemampuan berpikir kritis peserta didik

4. Bagian observe diberi variasi, seperti praktikum Uji enzim katalase di laboratorium secara virtual, pengamatan video proses respirasi aerob, praktikum mandiri untuk pembuatan tapai dan percobaan ingenhousz, dan analisis jurnal relevan terkait diet.

5. Prototipe LKPD dapat didesain menggunakan microsoft word, microsoft powerpoint, dan canva.

6. Desain sampul untuk kelima LKPD dibuat serupa, tetapi warna dan pemberian gambar penunjang menjadi pembeda setiap LKPD.

7. Hasil produk akhir LKPD interaktif dengan live worksheet dapat diakses secara online dengan mengeklik link yang dibagikan.

8. Live worksheet dapat diakses menggunakan android dan ios D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah dengan wawancara dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk mengumpulkan informasi terkait kebutuhan sekolah dan kuesioner digunakan untuk uji validasi produk LKPD interaktif yang dilakukan oleh ahli dan guru.

1. Wawancara Analisis Kebutuhan

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara proses tanya jawab lisan secara langsung antara dua orang atau lebih untuk mengetahui tanggapan, pendapat, dan motivasi seseorang terhadap suatu obyek yang berhubungan dengan tujuan penelitian (Rosaliza, 2015). Tujuan wawancara yang dilakukan peneliti adalah untuk survei kebutuhan sekolah sehingga peneliti dapat menemukan potensi dan masalah di setiap sekolah.

Indikator dan panduan pertanyaan wawancara dan analisis kebutuhan dapat dilihat pada Tabel 3.1 dan 3.2.

Tabel 3.1. Indikator Wawancara Analisis Kebutuhan

Aspek Indikator No. Item

Masalah Kendala yang dialami guru 1

Kebutuhan Keinginan guru akan pembelajaran yang lebih baik

2,3,4 Kompetensi

dasar

Materi yang sulit dilaksanakan 5

Perilaku Sikap peserta didik 6

Hasil belajar Proses dan nilai belajar peserta didik 7

Aspek Indikator No. Item Fasilitas Sarana dan prasarana pendukung 8 Harapan Keinginan pembelajaran daring ke depan 9 Tabel 3.2. Panduan Pertanyaan Wawancara Analisis Kebutuhan

No. Pertanyaan

1. Apa permasalahan yang Bapak/Ibu hadapi selama pembelajaran daring dilakukan?

2. Apa kebutuhan perangkat pembelajaran yang Bapak/Ibu butuhkan untuk mendukung pembelajaran daring?

3. Apa kebutuhan media pembelajaran yang Bapak/Ibu butuhkan untuk mendukung pembelajaran daring?

4. Apa kebutuhan evaluasi pembelajaran yang Bapak/Ibu butuhkan untuk mendukung pembelajaran daring?

5. Menurut Bapak/Ibu apa Kompetensi Dasar (KD) yang sulit diterapkan pada pembelajaran daring?

6. Bagaimana karakteristik peserta didik selama mengikuti pembelajaran daring?

7. Bagaimana hasil belajar peserta didik selama mengikuti pembelajaran daring?

8. Apakah fasilitas untuk guru dan murid tersedia dengan baik dalam menunjang pembelajaran daring? (subsidi kuota – penunjang pembelajaran)

9. Apa harapan Bapak/Ibu terkait penerapan pembelajaran daring ke depannya?

2. Kuesioner Validasi Produk

Kuesioner merupakan teknik yang digunakan peneliti untuk mengukur kualitas produk yang dikembangkan sehingga layak untuk ketahap ujicoba.

Kuesioner diberikan kepada ahli materi, ahli media, dan guru. Berdasarkan hasil kuesioner peneliti dapat mengetahui kelemahan dan kekurangan LKPD berbasis POE yang telah dibuat untuk dilakukan perbaikan pengembangan produk.

Indikator validasi produk dapat dilihat pada Tabel 3.3, sedangkan panduan kuesioner para ahli dapat dilihat pada Tabel 3.4-3.6.

32

Tabel 3.3. Indikator Panduan Validasi Produk

Validasi Aspek Poin Penilian No.

Item

Materi Pembelajaran

Kesesuaian materi

Kesesuaian materi dengan Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Indikator pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan karakteristik peserta didik

1,2,3 (POE) dalam langkah lembar kerja

4,11

Penyajian

 Menyajikan kebenaran fakta, konsep, dan prosedur

 Kegiatan dalam LKPD merangsang keaktifan dan kemampuan berpikir kritis peserta didik peserta didik dalam pembelajaran

 Kebermanfaatan bagi peserta didik dalam proses pembelajaran

5,6,7,8

Kebahasaan

Informasi tersampaikan dengan jelas dan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar

9,10

Penampilan visual

Ketepatan penggunaan gambar, tabel, dan video yang digunakan dalam

LKPD serta

mencantumkan sumber

12,13

Media

LKPD Penyajian

 Tampilan background LKPD

 Kelengkapan

penyajian isi dalam LKPD interaktif

1, 3,4

Validasi Aspek Poin Penilian No.

Item

 Kesesuaian

penggunaan jenis dan ukuran huruf

Tampilan visual

Pengggunaan animasi, gambar, dan ilustrasi

2

Aksesibilitas Kemudahan penggunaan dan biaya pembuatan

5,6

Tabel 3.4. Panduan Kuesioner Validasi Ahli Materi

No Aspek Penilaian Skor

1 2 3 4 1. Kesesuaian materi dengan Kompetensi Inti

(KI) dan Kompetensi Dasar (KD)

2. Ketercakupan materi dengan indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran

3. Kesesuaian materi dengan karakteristik perkembangan peserta didik

4. Ketercakupan kegiatan strategi pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) dalam langkah lembar kerja

5. Kebenaran fakta, konsep, dan prosedur 6. Kegiatan dalam LKPD merangsang

keaktifan peserta didik dalam pembelajaran 7. Kegiatan yang disajikan dalam LKPD

merangsang kemampuan berpikir kritis peserta didik

8. Kebermanfaatan bagi peserta didik dalam proses pembelajaran

9. Kejelasan informasi yang disampaikan 10. Ketepatan pemakaian Bahasa Indonesia

yang baik dan benar

11. Urutan kegiatan pembelajaran tersusun secara terstruktural

12. Ketepatan penggunaan gambar, tabel, dan video yang digunakan dalam LKPD membantu memperjelas materi

13. Kejelasan dalam mencantumkan sumber teks, gambar, dan video.

Tabel 3.5. Panduan Kuesioner Validasi Ahli Media

No Aspek yang Dinilai Skor

1 2 3 4 1. Tampilan background LKPD

2. Kesesuaian pengggunaan animasi, gambar, dan ilustrasi memberikan kemudahan untuk digunakan oleh guru dan peserta didik

6. LKPD dapat disusun secara ekonomis

Tabel 3.6. Panduan Kuesioner Validasi Guru Biologi

No Aspek Penilaian Skor

1 2 3 4 Materi Pembelajaran

1. Kesesuaian materi dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)

2.

Ketercakupan materi dengan indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran

3. Kesesuaian materi dengan karakteristik perkembangan peserta didik

4.

Ketercakupan kegiatan strategi pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) dalam langkah lembar kerja

5. Kebenaran fakta, konsep, dan prosedur 6. Kegiatan dalam LKPD merangsang

keaktifan peserta didik dalam pembelajaran 7.

Kegiatan yang disajikan dalam LKPD merangsang kemampuan berpikir kritis peserta didik

8. Kebermanfaatan bagi peserta didik dalam proses pembelajaran

9. Kejelasan informasi yang disampaikan

No Aspek Penilaian Skor 1 2 3 4 10. Ketepatan pemakaian Bahasa Indonesia

yang baik dan benar

11. Urutan kegiatan pembelajaran tersusun secara terstruktural

12.

Ketepatan penggunaan gambar, tabel, dan video yang digunakan dalam LKPD membantu memperjelas materi

13. Kejelasan dalam mencantumkan sumber teks, gambar, dan video.

Media LKPD 14. Tampilan background LKPD

15. Kesesuaian pengggunaan animasi, gambar, dan ilustrasi

16. Kesesuaian penggunaan jenis dan ukuran huruf

17. Kelengkapan penyajian isi dalam LKPD interaktif

18.

Liveworksheet sebagai media LKPD memberikan kemudahan untuk digunakan oleh guru dan peserta didik

19. LKPD dapat disusun secara ekonomis

E. Teknik Analisis Data

Data hasil uji validasi dianalisis dengan teknik yang sesuai dengan jenis datanya.

Teknik analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut.

1. Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif berupa komentar dan saran yang diberikan oleh para validator. Komentar dan saran yang diberikan oleh para validator dianalisis untuk menentukan kualitas dan kelayakan produk dan menjadi acuan peneliti untuk memperbaiki produk yang didesain.

2. Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif dilakukan berdasarkan hasil validasi dari para validator. Analisis data kuantitatif dilakukan dengan menganalisis data berupa angka. Perhitungan hasil data kuantitatif menentukan kualitas dan kelayakan LKPD interaktif. Kriteria penilaian LKPD interaktif yang dikembangkan, yaitu tidak baik/sesuai (1), kurang baik/sesuai (2), baik/sesuai (3), dan sangat baik/sesuai (4).

Panduan penentuan persentase menggunakan skala Likert yang diperoleh dengan cara sebagai berikut.

1) Menentukan skor maksimal

2) Menentukan skor yang diperoleh dengan menjumlahkan skor dari setiap validator

3) Menentukan persentase validitas dengan skala Likert

K =

F

X 100%

N.I.R

Keterangan:

K : persentase validitas

F : jumlah seluruh skor responden N : skor tertinggi dalam kuesioner I : jumlah pertanyaan dalam kuesioner R : jumlah responden

Berdasarkan perhitungan rata-rata, peneliti dapat mengetahui kelayakan produk yang dibuat dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1) Rentang skor 1-4

2) Kriteria terbagi atas empat tingkat, yaitu, sangat valid, valid, kurang valid, dan tidak valid

3) Rentang skor terbagi menjadi empat interval. Penentuan tingkat validitas ditentukan menurut kriteria seperti pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7. Kriteria Penetapan Tingkat Validitas

No Tingkat Pencapaian Kriteria

1 85,01% ≤ persentase hasil ≤ 100% Sangat valid 2 70,01% < persentase hasil ≤ 85% Valid 3 50,01% ≤ persentase hasil ≤ 70% Kurang valid 4 01,00% ≤ persentase hasil ≤ 50% Tidak valid Sumber: Modifikasi Sugiyono (2014) dalam Banjarani et al. (2020)

F. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan penelitian ini berdasarkan hasil validasi terhadap LKPD interaktif berbasis POE yang dikembangkan. Indikator keberhasilan tersebut sebagai berikut.

1. Kualitas produk LKPD interaktif berbasis POE memperoleh rata-rata persentase dengan kriteria minimal ”valid”.

2. Produk LKPD interaktif berbasis POE layak untuk diujicobakan dengan lingkup terbatas.

38

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Kebutuhan

Kegiatan analisis kebutuhan dilakukan di lima SMA yang sudah ditentukan oleh peneliti. Analisis kebutuhan bertujuan untuk memperoleh informasi terkait kebutuhan guru mata pelajaran biologi selama pembelajaran daring saat pandemi Covid-19.

Peneliti menggunakan metode wawancara yang dibantu dengan lembar daftar pertanyaan.

Peneliti membuat sembilan butir pertanyaan sebagai acuan wawancara yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran daring. Pertanyaan wawancara diajukan kepada guru mata pelajaran biologi di lima SMA yang berbeda yakni SMA K Sang Timur Yogyakarta, SMA N 1 Banguntapan, SMA N 1 Seyegan, SMA N 1 Cangkringan, dan SMA N 2 Ngaglik. Hasil wawancara dengan lima guru mata pelajaran biologi dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan antara lain, guru kurang dapat mengondisikan peserta didik pada saat akan mengikuti pembelajaran di kelas, peserta didik kurang disiplin dan bertanggungjawab dalam hal

pengumpulan tugas, dan fasilitas dan jaringan internet kurang memadai.

Permasalahan yang muncul terkait pembelajaran daring ini adalah kurang adanya perangkat IT baik dari guru maupun peserta didik.

Permasalahan yang muncul terkait pembelajaran daring, yaitu kemampuan guru dan peserta didik dalam

mengoperasikan IT masih kurang, adanya kendala jaringan internet.

Permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran daring adalah kemampuan guru da peserta didik dalam mengelola tugas tanpa ada penguatan

No Pertanyaan SMA K Sang

Guru dapat fleksibel memakai perangkat pembelajaran versi lama ataupun baru.

Perlu ditambahkan inovasi dan strategi baru untuk dapat meningkatkan keaktifan peserta didik pada saat mengikuti proses akan dibuat atau dikembangkan. arah yang interaktif sehingga ada media berbasis video khususnya video produk yang orisinil (pendidik yang membuat) agar peserta didik dapat

Guru

membutuhkan suatu

pengembangan media interaktif yang dapat diakses oleh peserta didik dan juga pendidik

Guru

membutuhkan pengembangan media interaktif seperti e-modul, ppt interaktif, dan LKPD interaktif peserta didik dalam melakukan

praktikum secara mandiri di rumah masing-masing.

Guru

membutuhkan media

pembelajaran dua arah yang interaktif sehingga peserta didik tidak bosan saat mengikuti pembelajaran jarak jauh

No Pertanyaan SMA K Sang Sistem Imun di kelas XI.

KD terkait materi virus dikelas X dan materi

pertumbuhan dan perkembangan di kelas XII.

KD yang memiliki rancangan didik kurang disiplin dan kurang serius dalam mengikuti pembelajaran.

Karakteristik peserta didik sangatlah

bervariasi ada yang disiplin dan aktif, ada yang sudah aktif dalam pembelajaran, sudah aktif dalam pembelajaran,

No Pertanyaan SMA K Sang guru dan murid tersedia sudah baik, ada subsidi penunjang pembelajaran (kuota) tetapi, fasilitas yang dimiliki peserta didik cukup bermacam-macam karena mayoritas yang berasal dari berbagai pulau yang memiliki akses internet yang berbeda – beda.

Fasilitas sekolah sudah baik, ada subsidi penunjang rumah yang belum terjangkau sinyal dengan baik.

Fasilitas yang diperoleh pendidik sudah memadai dan mendukung

pembelajaran daring. Tetapi, peserta didik masih mengalami

kesulitan, seperti kesulitan dalam hal memperoleh jaringan internet.

Fasilitas yang diperoleh pendidik sudah memadai dan mendukung

pembelajaran daring. Namun, peserta didik masih mengalami

Peserta didik yang memiliki rumah jauh dari kota, kerap kali mengalami kesulitan dalam memperoleh jaringan internet.

Berdasarkan hasil wawancara dengan lima guru biologi di lima sekolah yang dipilih terdapat kendala atau permasalahan yang sama, yaitu terkait sumber daya manusia (SDM) dan koneksi internet. Hal ini karena sekolah belum siap untuk melaksanakan pembelajaran daring yang diterapkan secara tiba-tiba. Permasalahan sumber daya manusia terjadi karena guru terbiasa melaksanakan pembelajaran secara konvensional di kelas, kemudian beralih menjadi pembelajaran daring berbasis teknologi. Hal ini cukup sulit bagi guru untuk beradaptasi mengingat kemampuan guru mata pelajaran biologi dalam mengoperasikan sistem pembelajaran yang baru masih terbatas.

Setiap guru biologi di lima sekolah menggunakan perangkat dan media pembelajaran yang telah ada, tetapi disesuaikan dengan pembelajaran daring atau membuat perangkat dan media pembelajaran baru untuk menunjang terlaksananya kegiatan belajar mengajar. Penyesuaian merupakan tantangan bagi guru untuk beradaptasi terhadap sistem pembelajaran daring dalam hal penyampaian materi.

Selain itu, guru berharap perangkat atau media lebih interaktif supaya meningkatkan interaksi antara guru dan peserta didik, dan antarpeserta didik pada saat pembelajaran daring.

Semua guru biologi di lima sekolah sangat membutuhkan evaluasi pembelajaran terkait aspek sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotorik). Aspek evaluasi yang sangat dibutuhkan guru tersebut berguna untuk memantau peserta didik agar dapat memahami konsep materi lebih dalam. Aspek evaluasi sikap dan keterampilan dalam penerapan pembelajaran daring sangat sulit dilaksanakan karena guru tidak dapat

melihat sikap peserta didik secara langsung seperti saat pembelajaraan offline dan saat pelaksanaan praktikum atau percobaan.

Kompetensi Inti (KI) yang sulit diterapkan saat pembelajaran daring berdasarkan hasil wawancara adalah kompetensi inti keterampilan (KI 4). Hal ini karena KI 4 berkaitan dengan keterampilan peserta didik dalam menerapkan materi yang dipelajari. KI 4 biasanya dilakukan dengan praktikum di laboratorium biologi sekolah. Namun, karena pembelajaran daring peserta didik sulit menerapkan keterampilannya. Selain itu, tidak semua materi dapat diaplikaikan dalam bentuk praktikum karena keterbatasan guru dalam memanfaatkan laboratorium virtual yang banyak tersedia pada mesin pencarian.

Kompetensi dasar yang sulit diterapkan saat pembelajaran daring berdasarkan hasil wawancara adalah materi virus kelas X, materi sistem koordinasi kelas XI, sistem imun kelas XI, dan materi metabolisme kelas XII. Materi-materi tersebut sulit karena dalam penyampaian materinya memerlukan tingkat konsentrasi yang tinggi.

Hal ini karena karakteristik materi yang abstrak, terdapat nama-nama ilmiah dan singkatan yang harus dipahami oleh peserta didik, dan perlu pendampingan secara langsung oleh guru supaya peserta didik lebih mudah menerima dan memahami materi saat pembelajaran.

Terkait karakteristik dan hasil belajar peserta didik di lima sekolah diketahui bahwa peserta didik saat pembelajaran daring lebih pasif. Karakteristik peserta didik yang pasif disebabkan peserta didik merasa saat pembelajaran daring tidak dipantau oleh guru secara langsung sehingga melakukan hal lain saat proses belajar

berlangsung. Selain itu, pembelajaran yang monoton menyebabkan peserta didik merasa bosan karena aktivitas belajar yang padat dan tidak ada teman yang bisa diajak berdiskusi secara langsung sehingga materi yang dipelajari sulit untuk dicerna oleh peserta didik.

Fasilitas yang diterima guru dan peserta didik menunjukkan bahwa semua guru sudah mendapat fasilitas yang mendukung dalam pelaksanaan pembelajaran.

Permasalahan fasilitas yang dialami peserta didik, yaitu kesulitan dalam memperoleh jaringan internet yang stabil dan ketersediaan kuota selama pembelajaran berlangsung (sebelum adanya bantuan dari pemerintah).

B. Deskripsi Produk Awal

Produk awal disusun berdasarkan hasil wawancara analisis kebutuhan pada lima sekolah. Peneliti menentukan materi yang akan diteliti dan dikembangkan sesuai dengan hasil wawancara, kemudian memilih perangkat pembelajaran yang memiliki urgensi untuk dikembangkan. Peneliti memilih materi metabolisme sel kelas XII dengan kompetensi dasar 3.2 dan 4.2 dan pengembangan e-LKPD yang interaktif dengan live worksheet.

Rancangan produk awal pembuatan konsep e-LKPD bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam merancang pengembangan produk. Konsep e-LKPD yang dikembangkan disesuaikan dengan struktur LKPD pada umumnya dengan menambahkan strategi pembelajaran yang dipilih, yaitu metode POE yang meliputi predict, observe, dan explain. Peta konsep e-LKPD dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1. Peta Konsep e-LKPD

Materi metabolisme yang dipilih peneliti dibagi menjadi lima submateri, yaitu enzim, respirasi aerob, respirasi anaerob, anabolisme, dan keterkaitan antara metabolisme karbohidrat, metabolisme protein dan metabolisme lemak. Oleh karena itu, peneliti merancang satu submateri menjadi satu LKPD sehingga produk akhir yang dihasilkan ada lima LKPD. Berikut penjelasan setiap komponen produk awal e-LKPD.

1. Sampul

Pada sampul depan e-LKPD berisi judul LKPD, keterangan tingkatan satuan sekolah, dan identitas peserta didik (nama dan kelas). Identitas peserta didik ini dapat diisi secara mandiri oleh setiap peserta didik. Desain sampul e-LKPD dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2. Tampilan Produk Awal Sampul e-LKPD 2. Petunjuk Belajar

Petunjuk belajar berisikan langkah-langkah dalam penggunaan e-LKPD oleh peserta didik. Tampilan produk awal petunjuk belajar e-LKPD dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3. Tampilan Produk Awal Petunjuk belajar

3. KD dan Tujuan Pembelajaran

Bagian ini diuraikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran dari masing-masing submateri yang ingin dicapai. Perincian KD dan tujuan pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Tampilan Awal Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran Materi Metabolisme kelas XII

Gambar Keterangan

KD dan Tujuan

Pembelajaran Pertemuan 1

Gambar Keterangan

KD dan Tujuan

Pembelajaran Pertemuan 2

KD dan Tujuan

Pembelajaran Pertemuan 3

Gambar Keterangan

KD dan Tujuan

Pembelajaran Pertemuan 4

KD dan Tujuan

Pembelajaran Pertemuan 5

4. Materi

Bagian ini berisi uraian materi dari setiap submateri yang akan dipelajari. Uraian materi dilengkapi dengan gambar dan video pembelajaran yang mendukung penjelasan materi. Tampilan bagian materi setiap submateri dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Tampilan Produk Awal Materi pada Setiap Submateri

No Gambar Keterangan

1

Tampilan Produk Awal Bagian Materi

Submateri Enzim

No Gambar Keterangan

2

Tampilan Produk Awal Bagian Materi Submateri Respirasi

Aerob

No Gambar Keterangan

3

Tampilan Produk Awal Bagian Materi Submateri Respirasi

Anaerob

No Gambar Keterangan

4

Tampilan Produk Awal Bagian Materi

Submateri Anabolisme

No Gambar Keterangan

5

Tampilan Produk Awal Bagian Materi Submateri Keterkaitan

Metabolisme Karbohidrat, Metabolisme Lemak,

dan Metabolisme Protein

5. Predict

Bagian ini berisikan beberapa pertanyaan terkait dengan submateri yang dipelajari. Peserta didik dapat menuliskan jawaban prediksi atau dugaan pada tempat yang telah disediakan. Tampilan bagian tahap predict setiap pertemuan dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Tampilan Produk Awal Tahap Predict

No Gambar Keterangan

1

Tampilan Produk Awal Bagian Tahap Predict Pertemuan 1

No Gambar Keterangan

2

Tampilan Produk Awal Bagian Tahap Predict Pertemuan 2

No Gambar Keterangan

3

Tampilan Produk Awal Bagian Tahap Predict Pertemuan 3

No Gambar Keterangan

4

Tampilan Produk Awal Bagian Tahap Predict Pertemuan 4

No Gambar Keterangan

5

Tampilan Produk Awal Bagian Tahap Predict Pertemuan 5

No Gambar Keterangan

6. Observe

Bagian observe berisi tindak lanjut dari tahap predict. Setelah menuliskan prediksi peserta didik melakukan pengamatan untuk membuktikan prediksi.

Tahap observe divariasi tidak hanya melalui studi literatur, tetapi juga melalui kegiatan praktikum atau percobaan, pengamatan video, dan analisis jurnal.

Untuk kegiatan praktikum dan analisis jurnal peserta didik diarahkan untuk menekan kotak yang tersedia pada layar gawai seperti pada Gambar 4.4 - 4.8.

Peserta didik mengunduh lembar kerja dan jurnal yang akan digunakan dalam tahap observe. Pada pengamatan video peserta didik dapat langsung mencermati tanpa harus mengunduh atau berpindah ke platform lainnya.

Gambar 4.4. Tampilan Produk Awal Tahap Observe Pertemuan 1 dan Lembar Praktikum Uji Enzim Katalase

Gambar 4.5. Tampilan Produk Awal Tahap Observe Pertemuan 2 dan Video Katabolisme Karbohidrat Secara Aerob

Gambar 4.6. Tampilan Produk Awal Tahap Observe Pertemuan 3 dan lembar Praktikum Pembuatan Tapai Singkong

Gambar 4.7. Tampilan Produk Awal Tahap Observe Pertemuan 4 dan Lembar Percobaan Ingenhousz

Gambar 4.8. Tampilan Produk Awal Tahap Observe Pertemuan 5 dan Jurnal

7. Explain

Bagian explain akan diisi dengan presentasi hasil pengamatan dan penjelasan kaitan jawaban predict dengan hasil pengamatan yang telah dilakukan.

Penyampaian tahapan explain dapat divariasi menurut kreativitas guru menggunakan zoom, google meet¸ whatsapp group atau platform lainnya sesuai dengan fasilitas yang tersedia di sekolah. Bagian akhir dilengkapi daftar referensi dalam pembuatan e-LKPD dan penyusunan materi yang dikembangkan dalam bentuk e-LKPD. Tampilan awal bagian explain dapat dilihat pada Gambar 4.9.

Gambar 4.9. Tampilan Produk Awal Tahap Explain

C. Data Hasil Validasi Produk

Produk awal e-LKPD materi metabolisme ini divalidasi oleh ahli media, ahli materi, dan dua orang guru mata pelajaran biologi. Validator terdiri atas dosen PGSD USD, A.H.D.H sebagai ahli media (validator I); dosen Pendidikan Biologi USD, R.H.S.C sebagai ahli materi (validator II); guru biologi SMA N 1 Seyegan, Y.C.H sebagai guru mata pelajaran biologi kelas XII (validator III); SMA K Sang Timur, Y.S.M sebagai guru mata pelajaran biologi kelas XII (validator IV).

Validasi produk meliputi dua aspek, yaitu aspek materi dan aspek media.

Validasi aspek materi dilakukan oleh ahli materi dan dua guru mata pelajaran Biologi. Validasi aspek media dilakukan ahli media dan dua guru mata pelajaran Biologi. Rekapitulasi hasil validasi aspek materi dan media dapat dilihat pada Tabel

Validasi aspek materi dilakukan oleh ahli materi dan dua guru mata pelajaran Biologi. Validasi aspek media dilakukan ahli media dan dua guru mata pelajaran Biologi. Rekapitulasi hasil validasi aspek materi dan media dapat dilihat pada Tabel

Dokumen terkait