• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI-1.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI-1.docx"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI

Nama Anggota Kelompok 1 :

1. Emilya D S

(142100010)

2.Dennis Christian Pasaribu

(142130007)

3. Hanif Adi Nugroho

(142130011)

4. Bella Andina Putri

(142130012)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

(2)

A. Pengertian Teori Akuntansi

 Teori adalah Sebuah seperangkat prinsip hipotetis, konseptual dan pragmatis membentuk kerangka acuan umum untuk suatu bidang penelitian (Henderiksen (1970)).

 Teori adalah sistem yang koheren tujuan saling terkait dan fundamental yang dapat menyebabkan standar yang konsisten (FASB).

 Menurut C. Rollin Niswonger, Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fess akuntansi didefinisikan sebagai sistem akuntansi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan (Niswonger, 1999:6).

 Menurut Sugiarto dan Suwardjono akuntansi didefinisikan dari dua segi yaitu: 1. Pertama dari segi ilmu akuntansi yang berarti keseluruhan pengetahuan yang bersangkutan dengan fungsi menghasilkan informasi keuangan suatu unit organisasi kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan.

2. Kedua dari segi proses atau kegiatannya akuntansi dapat diartikan sebagai kegiatan pencatatan, penyortiran, penggolongan, pengikhtisaran, peringkasan dan penyajian transaksi keuangan suatu unit organisasi dengan cara tertentu (Sugiarto, 1999:4).

Teori akuntansi dapat dipandang dari dua sisi :

 Sains yaitu teori akuntansi bersifat positif

Teori akuntansi sebagai sains adalah seperangkat konsep, definisi dan proporsi(pernyataan) yang saling berkaitan secara sistemetis yang diajukan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena akuntansi.

 Teknologi yaitu teori akuntansi bersifat normative Teori akuntansi sebagai teknologi adalah proses penalaran untuk menjustifikasi kelayakan praktik, standar, atau prinsip akuntansi tertentu(penalaran logis).

(3)

memberikan dasar teoritis yang kuat. Terdapat tiga alasan mendasar terjadinya pergeseran pendekatan normatif ke positif yaitu (Watt & Zimmerman,1986 ):

1. Ketidakmampuan pendekatan normatif dalam menguji teori secara empiris, karena didasarkan ‘pada premis atau asumsi yang salah sehingga tidak dapat diuji keabsahannya secara empiris.

2. Pendekatan normatif lebih banyak berfokus pada kemakmuran investor secara individual daripada kemakmuran masyarakat luas.

3. Pendekatan normatif tidak mendorong atau memungkinkan terjadinya alokasi sumber daya ekonomi secara optimal di pasar modal.

B. Sasaran Teori Akuntansi

 Positif => penjelasan atau penalaran untuk menunjukan secara ilmiah kebenaran pernyataan atau fenomena akuntansi seperti apa adanya sesuai fakta. (Fakta sebagai sasaran)

 Normative => penjelasan atau penalaran untuk menjustifikasi kelayakan suatu perlakuan akuntansi paling sesuai dengan tujuan yang telah di tetapakan. (Nilai sebagai sasaran)

Perbedaan pendekatan dan dasar antara teori akuntansi tersebut menyebabkan dua taksonomi akuntansi. Pendekatan Teori Akuntansi Positif menghasilkan taksonomi akuntansi sebagai Sains. Sedangkan pendekatan Teori Akuntansi Normatif menghasilkan taksonomi akuntansi sebagai teknologi. Yang keduanya sama-sama diakui sebagai sarana pendekatan teori akuntansi.

Berdasarkan tingkatan, Teori akuntansi dapat dikelompokkan dalam tiga tingkat utama, yaitu:

1. Teori Sintaksis

(4)

menerangkan praktek akuntansi tradisional yang ditekankan pada sistem biaya historis/ harga perolehan (historical cost system). Diperlukan untuk memperoleh pandangan yang lebih luas tentang praktek yang sedang berlangsung. Teori ini memungkinkan untuk dievaluasi secara lebih tepat, juga memungkinkan pengevaluasian terhadap praktek-praktek yang ada, yang tidak sesuai dengan teori tradisional. Teori yang berhubungan dengan struktur akuntansi dapat diuji untuk melihat konsistensi logis dalam teori itu, atau untuk melihat apakah teori-teori itu bener-bener dapat meramalkan apa yang dikerjakan akuntan. Pengujian lain menunjukkan bahwa meskipun teori tradisional tidak lengkap, namun sudah menunjukkan variabel-variabel yang relevan.

2. Teori Interpretasional (semantis)

(5)

untuk suatu barang di pasar pembelian pada tanggal neraca. Jika harga pasar tidak ada dapat dianggap harga pasar tidak layak pakai, maka alternatifnya adalah menilai prosedur akuntansi lain yang tersedia dalam kondisi interpretasi ini. Pembuktian teori ini dapat diperoleh dari riset yang dilakukan untuk menentukan apakah pemakai informasi akuntansi memahami makna yang dimaksudkan oleh pembuat informasi, apakah telah konsisten dengan teori yang ada.

3. Teori Perilaku (pragmatik)

Teori ini menekankan pada pengaruh laporan serta ikhtisar akuntansi terhadap perilaku atau keputusan. Penekanan dalam perkembangan teori akuntansi adalah penerimaan orientasi komunikasi dan pengambilan keputusan. Sasarannya pada relevansi informasi yang dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan dan perilaku berbagai individu atau kelompok sebagai akibat penyajian informasi akuntansi serta pengaruh laporan dari pihak eksternal terhadap manajemen dan pengaruh umpan balik terhadap tindakan para akuntan dan auditor. Jadi, teori perilaku mengukur dan menilai pengaruh-pengaruh ekonomik, psikologis, dan sosiologis dari prosedur akuntansi alternatif dan media pelaporannya.

Berdasarkan dasar pemikiran, tori akuntansi dapat dibagi menjadi penalaran deduktif dan induktif

1. PENALARAN DEDUKTIF

Metode penalaran deduktif dalam akuntansi adalah proses yang bermula dengan tujuan dan postulat, yang dari sini diturunkan prinsip-prinsip logis yang memberikan landasan bagi penerapan yang konkret dan praktis. Jadi, aturan atau penerapan praktis berasal dari penalaran logis, postulat dan prinsip yang ditarik secara logis seharusnya tidak hanya mendukung atau berusaha menjelaskan kelaziman akuntansi atau praktek yang sekarang telah diterima. Struktur proses deduktif mencakup hal-hal sebagai berikut:

1) perumusan tujuan umum dan khusus laporan keuangan

2) pernyataan mengenai postulat akuntansi yang berhubungan dengan bidang ekonomi, politik, dan sosial dimana akuntansi harus berperan

(6)

4) suatu struktur, rangkaian simbol, atau kerangka acuan dimana ide-ide dapat dinyatakan dan diikhtisarkan

5) pengembangan seperangkat definisi

6) perumusan prinsip atau pernyataan umum mengenai kebijakan yang diturunkan dari proses logik

7) penerapan prinsip-prinsip dalam situasi khusus dan penetapan metode serta aturan prosedural

8) Dalam proses deduktif, perumusan tujuan sangat penting karena tujuan yang berbeda dapat mensyaratkan struktur yang sama sekali berbeda dan menghasilkan prinsip-prinsip yang berbeda pula.

Kelemahan metode deduktif adalah jika setiap postulat dan premis ternyata salah, maka kesimpulannya juga akan salah. Metode ini juga dianggap menyimpang dari kenyataan untuk bisa menurunkan prinsip yang realistis dan berguna, atau untuk memberikan dasar bagi aturan-aturan praktis.

2. PENDEKATAN INDUKTIF

Proses induktif meliputi penarikan kesimpulan umum dari pengamatan dan pengukuran yang terinci. Pendekatan induktif tidak dapat dipisahkan dari pendekatan deduktif, karena pendekatan deduktif memberikan petunjuk pemilihan data yang akan ditelaah. Dalam akuntansi, proses induktif melibatkan pengamatan data keuangan perusahaan. Jika terdapat hubungan yang berulang-ulang, maka generalisasi dan prinsip dapat dirumuskan, sehingga ide dan prinsip yang baru dapat ditemukan, khususnya bila pengamatan tidak dipengaruhi oleh prinsip dan praktek yang berlaku. Misalnya pengamatan terhadap sejumlah perusahaan dapat dibuktikan kecenderungan historis dari penjualan masa lalu merupakan alat ramal yang lebih baik untuk kas yang akan diterima dari pelanggan pada masa yang akan datang ketimbang catatan kas yang sesungguhnya diterima pada masa lalu karena adanya tenggang waktu dalam proses penagihannya.

(7)

harus diamati. Kesulitan pendekatan induktif dalam akuntansi adalah data mentah mungkin berbeda bagi setiap perusahaan, yang mungkin hubungannya berbeda sehingga sulit menarik generalisasi dan prinsip-prinsip dasar. Misalnya hubungan antara total pendapatan dan harga pokok penjualan mungkin konstan terus untuk beberapa perusahaan, tetapi hal ini bukan berarti konsep laba kotor historis merupakan pengukuran yang baik untuk meramalkan operasi suatu perusahaan pada masa datang dalam seluruh kasus.

Teori induktif maupun deduktif bersifat deskriptif atau normatif. Teori deskriptif berusaha menguraikan dan menjelaskan apa dan bagaimana informasi keuangan disajikan serta dikomunikasikan kepada pemakai data akuntansi. Teori normatif menjelaskan data apa yang seharusnya dikomunikasikan dan bagaimana data itu harus disajikan.

C. VERIFIKASI TEORI AKUNTANSI

Referensi

Dokumen terkait

relevan dengan perusahaan. 2) Laporan tahunan wajib memuat informasi harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan, serta jumlah saham yang diperdagangkan untuk setiap

Berdasarkan observasi di lapangan tentang pengaruh sertifikasi dan motivasi kerja guru terhadap kualitas pembelajaran guru pada MI Diwilayah Tasikmalaya Selatan

Dalam penyuluhan ini, anggota karang taruna mendapatkan informasi tentang posisi pariwisata Indonesia di mata dunia, bagaimana cara mengidentifikasi produk-produk

Pengadaan Makan dan Minum Peserta dan Panitia Review Pengadaan Barang Jasa dan Ujian PBJ.. JB: Barang JP:

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, KEDEWASAAN DAN KEDISIPLINAN SISWA DENGAN PRESTASI.. BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1

Dari Tabel 6, hasil uji F dapat dilihat bahwa nilai F hitung adalah bahwa nilai F hitung adalah 30, 655 dan F tabel sebesar 2, 74 artinya F hitung > F tabel atau signifikansi

Indonesia bagian barat terdiri dari beberapa pulau-pulau besar di mana antara pulau satu dengan lainnya dipisahkan oleh laut dangkal serta mempunyai tatanan tektonik yang

Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirimkan surat permintaan penawaran harga kepada para pemasok untuk memperoleh informasi mengenai harga barang dan berbagai