• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS MANAJEMEN STRATEGIK Kajian Teori M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS MANAJEMEN STRATEGIK Kajian Teori M"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN

STRATEGIK

Dosen : Prof. Dr. Agus Rahayu H. MSI.

Kajian Teori Manajemen Strategis

How to assess the corporate parenting strategy? A conceptual answer Matthias Kruehler, Ulrich Pidun dan Harald Rubner

Maret 27, 2014

Oleh :

Arif Partono Prasetio - 1303193

Universitas Pendidikan Indonesia

Program Doktor Ilmu Manajemen

(2)

How to assess the corporate

parenting

strategy? A conceptual

answer

Pengantar

Kajian ini dilakukan karena banyaknya kondisi yang kurang menguntungkan yang

dialami perusahaan bersifat multi bisnis dalam hal penciptaan nilai dibandingkan dengan

perusahaan yang fokus pada bisnis tertentu.

Bahkan di dalam riset yang dilakukan oleh Boston Consultant Group, ditemukan

fakta bahwa perusahaan konglomerat (multi bisnis) di Eropa menyusut hingga 27%.

Kondisi ini memunculkan gagasan bahwa tingkat diversifikasi bukanlah faktor yang

mendorong meningkatnya nilai perusahaan. Hal yang lebih penting adalah bagaimana

diversifikasi tersebut dikelola dengan baik oleh perusahaan induknya (parent company).

Sesuai dengan judulnya, kajian ini akan menganalisis dan menggambarkan

bagaimana strategi parenting tersebut dijalankan. Pembahasan akan diawali dengan kosep

strategi parenting, yang diikuti oleh kerangka kegiatan parenting yang bisa membangun

atau merusak nilai perusahaan. Sebagaimana diskusi mengenai strategi parenting, kajian ini

juga menggunakan konsep dasar dari Goold et al (1994). Disini konsep keunggulan

parenting menyatakan bahwa perusahaan harus berusaha untuk menjadi pengelola terbaik

bagi portfolio bisnisnya, atau jika tidak, bisa menjual bisnis tersebut pada tingkat nilai yang

menguntungkan kepada pengelola lain. Untuk mencapai keunggulan parenting,

karakteristik perusahaan harus sesuai dengan faktor keberhasilan kritis dari bisnisnya dan

kebutuhan. Oleh karenanya perusahaan harus menentukan pada kegiatan atau bisnis apa

mereka harus menginvestasikan sumberdaya keuangan dan manajerialnya. Di samping itu

faktor lain yang juga penting adalah bagaimana perusahaan induk mempengaruhi unit

bisnis yang dikelolanya.

Jurnal ini bertujuan untuk menjelaskan konsep keunggulan parenting dengan cara

mengidentifikasi kegiatan yang bisa menambah atau menghilangkan nilai perusahaan. Di

samping itu juga merangkum semua kegiatan dalam suatu kerangka holistik untuk

mengevaluasi strategi parenting dari perusahaan. Kutipan-kutipan yang tertera di dalam

kajian adalah kutipan yang sesuai aslinya dari jurnal terkait. Dengan demikian, daftar

(3)

Konsep Strategi

Parenting

Konsep strategi parenting dikemukakan oleh Goold, Campbell dan Alexander

sebagai panduan bagi para pengambil keputusan di tingkat korporasi. Konsep tersebut

ditujukan untuk membantu dalam pemilihan dan pengelolaan bisnis. Kriteria utamanya

adalah kompetensi dan kapabilitas yang ditawarkan oleh dari perusahaan induk; kebutuhan

unit bisnis; dan nilai yang dibentuk bagi unit bisnis melalui kegiatan perusahaan induk.

Konsep ini didasarkan pada teori Porter (1985) mengenai keungguan bersaing dan peran

kantor pusat dari Chandler (1962).

Keunggulan parenting berbeda dari konsep kompetensi inti (Prahalad & Hamel,

1990). Goold mengkritisi pdan angan kompetensi inti yang terfokus pada kompetensi teknis

dan operasional yang tidak bisa memberikan panduan praktis dalam perumusan strategi

perusahaan serta juga tidak mampu menjelaskan asal usul keberhasilan perusahaan yang

memiliki beragam bisnis.

Salah satu poin penting di dalam strategi parenting adalah bahwa perusahaan induk

harus memastikan bahwa nilai yang mereka berikan kepada unit bisnis harus lebih besar

dari biaya yang dikeluarkan. Jika tidak demikian, maka strategi korporasi akan tidak

membawa manfaat dan malah menurunkan nilai pemegang saham.

Terdapat empat cara untuk meningkatkan (sekaligus menghilangkan) nilai bagi unit

bisnis;

 Stand-alone influence;

 Linkage influence;

 Central functions dan services; dan

 Corporate development activities.

Kunci keberhasilan perusahaan induk adalah pada kemampuan menyesuaikan

karakteristiknya dengan kebutuhan unit bisnis. Hal ini sejalan dengan kondisi bahwa

masing-masing anak perusahaan memiliki perbedaan dalam hal faktor keberhasilan, potensi

pengembangan, dan tantangan. Perusahaan induk harus memperhatikan kondisi ini.

Sudah banyak riset manajemen strategis yang mengkaji pengaruh aktivitas

perusahaan induk dan pengaruh berbagai pendekatan parenting yang digunakan (Collis et

(4)

Kerangka Holistik untuk Mengevaluasi Strategi

Parenting

Pada tulisan ini, strategi parenting korporasi didefinisikan sebagai suatu kombinasi

dari aktivitas pembentukan nilai secara konsisten dan efektif, baik yang dihasilkan dari

kegiatan langsung perusahaan induk atau dari komposisi portofolio (interaksi antara anak

perusahaan tanpa adanya campur tangan dari perusahaan induk). Dengan demikian

kerangka yang dibuat harus dapat mengakomodasi keperluan untuk mengevaluasi kedua

aktivitas tersebut. Secara vertikal untuk melihat hubungan antara anak perusahaan dengan

perusahaan induk, dan horizontal untuk melihat interaksi antar anak perusahaan.

Konsep awal dari keunggulan parenting tidak hanya pada pembentukan nilai akan

tetapi juga pada kemungkinan kehilangan atau penghancuran nilai. Perusahaan induk perlu

memastikan bahwa kegiatan yang dilakukannya tidak menyebabkan kehancuran atau

pengurangan nilai. Paham ini kecuali berlaku secara vertikal, juga berlaku untuk hubungan

antar anak perusahaan. Kerangka yang dibuat juga harus mengakomodasi aktivitas

pembentukan nilai dan mengantisipasi tindakan yang dapat menghancurkan nilai.

Syarat ketiga bagi kerangka yang dibuat adalah kemampuannya dalam

mempertimbangkan pendekatan strategis dan operasional, yang diperkirakan bisa

membentuk atau menghancurkan nilai.

Ketiga persyaratan tersebut disajikan sebagai kerangka evaluasi strategi parenting.

Kerangka ini memisahkan:

- Asal kegiatan (langsung/vertikal vs komposisional/ horizontal),

- Dampaknya (value-adding vs value-destroying),

- Jenis aktivitas (strategic vs operational)

Berdasarkan pemisahan tersebut didapatkan 8 dasar pendorong penerapan strategi

parenting dalam pengelolaan bisnis yang beragam. Kajian selanjutnya akan membahas

operasionalisasi dari kerangka tersebut dengan cara menjelaskan kegiatan yang ada

(5)

Kerangka Operasional

Dukungan dan Pdan uan Strategis

Perusahaan induk dapat menambah nilai anak perusahaan dengan menjalankan

strategi yang lebih baik dari strategi bisnis unit tersebut secara mdan iri (individu-stdan

alone). Beberapa alternatif yang dapat diterapkan antara lain;

a. Arahan strategis. Perusahaan induk meningkatkan nilai anak perusahaan dengan

memberikan arahan strategis yang baik. Misalnya melalui misi bisnis, menetapkan

sasaran yang jelas, dan merancang arah pengembangan yang baik.

b. Keahlian strategis. Ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan;

- Transfer kompetensi (Chandler, 1991)

- Berbagi pengalaman dan keahlian dalam industri

- Memberikan dukungan dalam menghadapi tantangan.

c. Pertumbuhan bisnis. Perusahaan induk mendukung pengembangan usaha dan

pertumbuhan manajemen.

d. Alokasi sumberdaya. Perusahaan induk dapat membentuk pasar modal internal dan

meningkatkan nilai melalui pendistribusian modal dengan lebih optimal di antara

anak perusahaan. Ada 2 mekanisme untuk melakukan ini. Pertama, perusahaan

induk mendesak agara anak perusahaan mencari kegiatan yang hasilnya dapat

diperkirakan dengan lebih akurat . kedua adalah melalui kemampuan perusahaan

induk dalam mengantisipasi tingkat keuntungan, sehingga dapat mengambil modal

dari perusahaan yang kurang bagus dan memindahkannya ke perusahaan yang lebih

(6)

e. Perlindungan dari pasar modal. Perlindungan ini bermanfaat bagi anak

perusahaan untuk berpikir lebih panjang ketika melakukan keputusan investasi.

f. Evaluasi kinerja. Perusahaan induk melakukan monitoring kepada anak

perusahaan (Rappaport, 1990).

g. Perbaikan operasional. Perusahaan induk dapat campur tangan dalam kegiatan

operasional anak perusahaan, misalnya; mengganti manajer yang buruk (Barker et

al, 2001), memberikan bimbingan selama proses pealihan, mengoptimalkan supply

chain, dan menjalankan inisiatif untuk menyelaraskan kinerja.

h. Memberdayakan sinergi. Perusahaan induk dapat secara aktif mendorong

terjadinya sinergi antar anak perusahaan, khususnya dalam mencapai sasaran

horizontal Goold dan Campbell, 1998).

Pengaruh Negatif

Sebaliknya tindakan yang dilakukan perusahaan induk dapat berdampak negatif pada

kinerja anak perusahaan. Berikut beberapa hal yang menjelasnkan kondisi tersebut:

a. Kurang keahlian dan ketrampilan. Perusahaan induk sering merasa terlalu

percaya diri dan menganggap remeh pengetahuan detail mengenai industri tertentu

pada level bisnis. Kondisi ini dapat mengakibatkan korporasi tidak memahami kunci

keberhasilan dan paasr dari unit bisnis terkait (Goold & Campbell, 1998).

b. Managerial entrenchment. Perusahaan induk dapat merusak nilai anak perusahaan

dengan tetap memaksakan beberapa kondisi yang kurang bagus. Misalnya; proyek

yang gagal, menjustifikasi keputusan investasi masa lalu, atau berinvestasi hanya

pada industri yang dikuasasi saja tanpa memperhatikan industri yang berpotensi

memberikan peningkatan value (Shleifer dan Vishny, 1989).

c. Empire-building. Nilai perusahaan dapat berkurang jika manajer korporasi hanya

fokus pada pengembangan kejayaan korporat. Sebaiknya manajer korporasi

berupaya untuk menemukan keunggulan di masa depan dan meningkatkan value

(Jensen, 1986). Orientasi jangka pendek dan kepentingan sekelompok orang harus

diganti dengan kepentingan bersama jangka panjang.

d. Menghindari risiko. Karakteristik dari manajer korporat yang mengamankan posisi

(7)

e. Lack of performance pressure. Berada dalam satu kondisi korporasi menyebabkan

unit bisnis yang tidak menguntungkan dapat berjalan dengan dukungan keuangan

dari korporasi. Hal ini kurang produktif dalam peningkatan nilai bagi anak

perusahaan tersebut (Rajan et al., 2000).

f. Kurangnya motivasi. Manajer pada anak perusahaan dapat menjadi tidak

termotivasi jika campur tangan perusahaan induk terlalu dalam, apalagi jika pada

akhirnya hal itu berpengaruh terhadap penilaian dan penghargaan yang diterima

(Brusco dan Panunzi, 2005).

Sumberdaya dan Layanan Terpusat

Perusahaan induk juga dapat memberikan kemudahan pemusatan sumberdaya,

membentuk perpaduan layanan, atau menawarkan kemudahan akses ke pasar modal dan

pasar tenaga kerja kepada unit bisnis. Inti dukungan ini bukan pada perbaikan strategis,

tetapi lebih pada pencapaian keunggulan dari sisi biaya. Beberapa tindakan yang dapat

dilakukan:

a. Aset korporasi. Anak perusahaan dapat menikmati manfaat dengan ketersediaan

aset dari perusahaan induk. Di samping itu mereka juga dapat melakukan kerja sama

dengan anak perusahaan lain dalam berbagai bidang, misalnya dalam pemasaran,

pelatihan, dan layanan pelanggan.

b. Kapabilitas manajemen. Perusahaan induk dapat memberikan dukungan

manajemen yang handal untuk mengurangi biaya, mengidentifikasi risiko,

menyederhanakan organisasi, dan mencapai tata kelola yang baik. Kapabilitas

manajemen dapat berarti pemahaman akan industri yang baik, memiliki ketrampilan

yang diperlukan, dan memiliki jaringan distribusi yang kuat (Grant, 1991;

Wernerfelt, 1984). Kemampuan perusahaan induk untuk mentransfer pengetahuan

ini dapat menjadi faktor penting dalam keunggulan bersaing (Barney, 1991).

c. Pemusatan fungsi. Perusahaan akan menikmati keuntungan jika memiliki jaringan

dan fungsi yang terpusat. Di samping memudahkan pada saat ada kebutuhan,

pemusatan ini juga memudahkan pengontrolannya. Perusahaan induk dapat

meningkatkan nilai melalui penyediaan sarana yang terpusat (Yavitz dan Newman,

(8)

d. Sumber dana eksternal. Sudah tentu, bisnis yang memiliki jaringan luas dan

terdiri dari beberapa anak perusahan akan lebih mudah mendapatkan akses terhadap

dana eksternal (Lamont, 1997).

e. Pendanaan internal. Arus kas dari berbagai anak perusahaan dapat dimanfaatkan

oleh perusahaan yang membutuhkan. Hal ini dapat meminimalkan biaya

peminjaman dana dari pihak eksternal. Pinjaman internal ini dapat digunakan untuk

pembiayaan jangka pendek (Shin dan Stulz, 1998).

f. Optimalisasi pajak. Peningkatan nilai lainnya yang dapat dilakukan oleh

perusahaan induk adalah melalui cara konsolidasi laba dan rugi secara keseluruhan.

Praktek ini dapat mengurangi beban pajak secara keseluruhan.

g. Persyaratan laporan eksternal. Dengan adanya perusahaan induk, maka anak

perusahaan dapat menghemat waktu dan biaya terkait pembuatan laporan bisnis

(Taggart, 1987). Pesaing yang tidak memiliki korporasi harus melakukan pelaporan

secara mandiri yang memerlukan waktu.

h. Keunggulan pasar tenaga kerja. Keuntungan lain yang dapat diperoleh adalah

terkait perolehan tenaga kerja. Besarnya skala korporasi memudahkan manajemen

mencari karyawan dari anak perusahaan. Atau, jika harus melakukan rekrutmen dari

luar,perusahaan korporasi tentu lebih menarik minat calon pelamar.

Biaya Overhead

Meski memiliki manfaat, akan tetapi pelaksanaan pemusatan sumberdaya dan layanan

dapat meningkatkan biaya bagi departemen pusat dan juga meningkatkan kebutuhan

karyawan. sisi negatif lain adalah terjadinya kondisi yang kurang tanggap dan proses yang

tidak efisien. Hal ini berpotensi mengurangi nilai perusahaan.

a. Oversized scope. Hal ini terjadi jika tingkat keterlibatan persuahaan induk melebihi

kebutuhan sehingga apa yang disajikan tidak sesuai dengan kebutuhan anak

perusahaan. Kelebihan biaya ini akan merugikan anak p erusahaan (Campbell et al.,

1995).

b. Costly charges. Ketika perusahaan induk mengenakan beban biaya terlalu tinggi,

maka akan terjadi penurunan nilai. Dengan demikian perlu dilakukan komparasi

(9)

Oijen dan Douma, 2000). Kemungkinan kerugian lain adalah layanan yang tidak

sesuai dengan biaya yang dikeluarkan.

c. Sumberdaya tambahan. Dengan adanya layanan terpusat anak perusahaan

menanggung tambahan biaya yang mungkin beropengaruh terhadap laba (Goold dan

Campbell, 2002).

d. Fokus ke dalam. Kecuali aspek finansial kerugian bisa juga terjadi pada aspek

manajemen. pemusatan aktivitas ini bisa mengarah pada konsentrasi pekerjaan

administratif, sehingga mengaburkan pentingnya pengembangan pasar. .

e. Proses yang kompleks. Perencanaan, anggaran, dan pengendalian yang kompleks

dapat mengurangi fleksibilitas, kualitas, dan kecepatan pengambilan keputusan.

(Chandler, 1991).

Sinergi antara Manajerial dan Sales

Ansoff (1965) mendefinisikan sinergi dalam penjualan sebagai peningkatan volume

penjualan karena penggunaan saluran distribusi, administrasi, dan pengelolaan gudang

secara bersama. Sedangkan manajerial sinergi lebih mengarah pada kemungkinan untuk

meningkatkan kapabilitas saat ini, pengalaman, dan pengetahuan dengan cara memecahkan

masalah strategis, organisasional, dan operasional. Sinergi ini membawa manfaat sebagai

berikut:

a. Bundling dan cross selling. Bundling produk dan layanan adalah praktek penjualan

dua atau lebih produk dari anak perusahaan yang berbeda dalam satu paket pada

tingkat harga yang lebih murah daripada harga satuan (Porter, 1985). Efek sinergi

terjadi dari manfaat jangka panjang akibat peningkatan harga secara perlahan,

peningkatan volume penjualan, dan pertumbuhan pangsa pasar. Manfaat lain adalah

dalam bentuk produk cross-selling (menjual produk berbeda kepada konsumen yang

sama) yang dapat meningkatkan loyalitas pelanggan.

b. Kapabilitas dan pengalaman. Pengalaman dan kemampuan yang beragam akan

membawa manfaat jika dibagikan kepada anak perusahaan (Tanriverdi dan

Venkatraman, 2005).

c. Joint development of strategic assets. Strategi yang dikembangkan secara bersama

akan lebih cepat dan lebih efisien bagi anak perusahaan, apalagi jika dibandingkan

(10)

akses ke sumberdaya yang mahal jika dilakukan secara sendirian dapat menjadi

keunggulan bersaing.

d. Mutual forbearance. Dengan adanya anak perusahaan lain yang memiliki produk

atau sumberdaya yang kadang dibutuhkan oleh anak perusahaan lain. Peningkatan

nilai perusahaan kadang dapat dicapai melalui peluncuran produk dan layanan baru

atau pengembangan ke segmen pasar baru. Hal ini mudah dilakukan oleh

perusahaan yang tergabung dalam korporasi.

Kekurangan Sumberdaya

Interaksi horizontal kecuali membawa manfaat juga memiliki efek negatif.

a. Kurang perhatian. Meski sudah dirancang dengan baik, akan tetapi jika pada

pelaksanaannya kurang diperhatikan dapat berakibat buruk. Korporasi sering kurang

memiliki waktu dan perhatian (Stein, 1997).

b. Cross-subsidization. Terjadi subsidi silang antar anak perusahaan. Meski kondisi ini

adalah hal yang biasa, akan tetapi bagi perusahaan yang menanggung beban akan

menderita kerugian karena sumberdaya yag dihasilkannya digunakan untuk

mengembangkan anak perusahaan lain yang sedang kurang baik (Rajan et al.,

2000).

c. Portfolio role. Anak perusahaan kadang ditugaskan untuk menjalankan peran

tertentu secara korporasi. Misalnya didorong untuk meningkatkan kinerja, karena

hasilnya akan digunakan untuk mengembangkan bisnis baru. Atau sebaliknya,

mereka dipaksa untuk memilih kegiatan yang kurang berisiko, karena korporat

sedang menyeimbangkan risiko total.

Sinergi Operasional dan Investasi

Aktivitas horizontal yang dapat menambah nilai perusahaan terwujud dalam sinergi

operasional dan investasi.

a. Economies of scope. Anak perusahaan memperoleh manfaat economies of scope

melalui kerjasama operasi dalam suatu value chain. Peningkatan nilai tercapai

ketika terjadi kegiatan bersama yang lebih efisien dibandingkan jika dilakukan

(11)

b. Economies of scale. Anak perusahaan merasakan manfaat dari economies of scale.

Efek sinergi antar beberapa unit dapat mendistribusikan biaya lebih lebar (Brush,

1996).

c. Pemanfaatan fasilitas. Anak perusahaan memperoleh manfaat dengan adanya

efisiensi dan optimalisasi pemanfaatan fasilitas. Anak perusahaan dapat

merencanakan pemanfaatan kapasitas produksi lebih efektif sehingga menghindari

pengadaan aset yang tidak produkti (Ansoff, 1965).

d. Kekuatan Pembelian. Perusahaan besar memiliki keunggulan jika dikaitkan

dengan kemampuan mereka dalam membeli (pasokan). Jumlah besar yang dibeli

dapat mengurangi harga satuan. Koordinasi pembelian dari masing-masing anak

perusahaan akan membua perusahaan bisa melakukan penghematan.

Kompleksitas Biaya

Interaksi antar anak perusahaan yang intensif dapat menurunkan nilai perusahaan

dengan peningkatan unsur kompleksitas. Variasi produk yang beragam akan memerlukan

koordinasi yang lebih kuat dan kadang membutuhkan biaya lebih besar. Meningkatnya

kompleksitas juga bearti diperlukannya perencanaan lebih matang, manajemen yang lebih

detil serta pengendalian yang relatif sulit.

a. Tambahan koordinasi internal. Koorporasi dengan portfolio memerlukan adanya

koordinasi yang baik. Jika hal ini tidak terlaksana dengan baik akan dapat

menurunkan nilai perusahaan (Jones dan Hill, 1988). Koordinasi

yangberkepanjangan mengurangi fleksibilitas dalam pengambilan keputusan.

b. Manuver taktis. Dengan besarnya ukuran organisasi, sering dibutuhkan adanya

manuver taktis untuk mempengaruhi pengambil keputusan di pusat. Hal ini

menyebabkan sumberdaya manusia perlu berpikir keras untuk mendapat persetujuan

dari pusat. Waktu dan upaya untuk hal yang ebih prodduktif kadang terabaikan.

Kondisi ini sering disebut sebagai biaya pengaruh (Milgrom dan Roberts, 1988).

c. Perebutan kekuasaan internal. Jika ada pihak yang merasa dirugikan mereka akan

berupaya mempernaiki citra tersebut. Hal ini kadang berkembang menjadi suatu

kondisi dimana karyawan berebut pegaruh. Kejadian ini akan memboroskan waktu

dan sumberdaya. Persaingan yang tidak sehat dapat mengarah pada pengambilan

(12)

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas diketahui bahwa penerapan kebijakan strategis

parenting tidak menjamin perusahaan akan memiliki kinerja lebih baik. Strategi parenting

sebaiknya dijalankan dengan memperhatikan kesesuaian karakteristik perusahaan induk

dengan kebutuhan dari masing-masing anak perusahaan. Perusahaan induk sebaiknya tidak

memiliki pandangan bahwa semua keputusan dari pusat adalah yang terbaik. Akan lebih

bijaksana jika mereka mempertimbangkan dan mengkaji kondisi keunikan di setiap anak

perusahaan. Perlu dicatat disini bahwa korporasi biasanya memiliki beragam perusahan

yang bergerak di berbagai industri. Manajer di korporat sebaiknya menguasai pasar dari

masing-masing industri. Hal ini perlu agar mereke memahami perusahaan secara holistik.

Keterbatasan sudut pandang dan pengetahuan akan berakibat pada penambilan keputusan

yang tidak didukung fakta empiris.

Hal lain yang berhasil penulis identifikasi adalah, bahwa setiap tindakan perusahan

induk akan berkaitan dengan nilai perusahaan. Di satu sisi akan memberikan nilai positif

dalam arti aktivitas tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan. Sedangkan disisi lain,

pelaksanaan aktivitas yang tidak sesuai akan menyebabkan nilai yang sudah dimiliki

berkurang atau hilang sama sekali. Oleh karenanya, perusahaan yang ingin menerapkan

suatu tindakan yang berkaitan dengan perusahaan induk dan anak perusahaan, sebaiknya

mereka membuat perhitungan matang dan melakukan analisis kelayakan. Salah satu hal

penting dengan melakukan analisis kelayakan adalah menjadikan perusahaan membuat

pertimbangan dengan lebih akurat.

Penulis artikel ini juga menulis kajian di Boston Consulting Group (2012). Mereka

membahas mengenai 6 strategi yang dapat diterapkan guna memperoleh keunggulan

strategi parenting. Pandangan ini didasarkan pada survey yang dilakukan terhadap 50 orang

ahli dan praktisi di bidang strategi parenting. Berikut ke enam strategi tersebut:

- Hands-off ownership. Perusahaan induk tidak campur tangan pada operasional anak

perusahaan

- Financial sponsorship. Strategi parenting yang fokus pada pembiayan secara

finansial

- Synergy creation. Strategi parenting dimana perusahaan induk berusaha

(13)

- Panduan strategis. Strategi parenting yang fokus pada pembentukan keunggulan

strategis. Perusahaan induk meningkatkan nilai melalui penjelasan mengenai misi

perusahaan serta berbagi wawasan dan pengalaman

- Kepemimpinan fungsional. Peningkatan nilai dilakukan melalui pembentukan

departemen fungsional yang baik, berbagi sumberdaya korporasi, dan memberikan

pemusatan layanan.

- Hands-on management. Bentuk strategi parenting yang memiliki tingkat

keterlibatan tertinggi. Perusahaan induk terlibat cukup dalam pada aktivitas

manajemen bahkan sampai pada tahap operasional.

Campbell, et al (Hunger, 2012:228) menjelaskan tiga tahapan dalam pembentukan

strategi parenting;

a. Melakukan analisis faktor strategis dari masing-masing unit bisnis

b. Menganalisis titik kinerja yang hendak diperbaiki

c. Menganalisis sejauh mana kapabilitas dan pengetahuan dari perusahaan induk dapat

sesuai dengan kebutuhan anak perusahaan yang akan digarap

Kesesuaian adalah kata kunci yang harus dipenuhi agar pelaksanaan strategi

(14)

Daftar Pustaka

Kruehler, M., Pidun, U., & Rubner, H. (2012). How to assess the corporate parenting

strategy? A conceptual answer. Journal of Business Strategy. Vol. 33, No. 44. 4-17

Kruehler, M., Pidun, U., & Rubner, H. (2012). First, Do No Harm: How to be A Good

Corporate Parent. Boston Consulting Groups.

Wheelen, T.L. & Hunger J.D. (2012). Strategic Management dan Business Policy:

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang : a.bahwa untuk tertib administrasi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah serta untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 151 Peraturan Pemerintah

Hal yang menyebabkan kemampuan dasar passing pada pemain SSB Unibraw 82 Kota Malang kelompok usia 15-16 tahun dengan kategori “sedang” adalah kurangnya variasi latihan teknik

Sistem pakar yang dirancang mennggunakan metode Naïve Bayes ini berfungsi untuk mendiagnosa anak autis sejak dini dengan 3 diagnosa yaitu autis rendah,

Belajar hanya mengandalkan guru se- bagai sumber belajar membawa siswa tergan- tung kepada guru. Interaksi pembelajaran searah, jawaban siswa seragam, ide baru

Pembekalan PPL merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh pihak LPPM sebagai lembaga yang menangani program PPL di Universitas Negeri Yogyakarta. Pembekalan ini

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Semesta Alam yang atas rahmat dan karunia-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul “Uji

Untuk memudahkan pemahaman terhadap Peraturan ini, Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 75 Tahun 2009 tentang Tata Cara Penghapusan Perlengkapan Pemungutan dan

Roma 12:2 berkata, ―Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa