• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 Pemeriksaan Aset tak berwujud

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "1 Pemeriksaan Aset tak berwujud"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Yan Sumaryana

Taman Cibaduyut Indah Blok C No. 7 Bandung – INDONESIA

(2)

Pengertian

Aset

tak

berwujud

adalah

aset

nonmoneter yg dapat didentifikasi dan

tidak mempunyai wujud fisik

Dapat diidentifikasikan jika :

1.Dapat dipisahkan

(3)

Pengakuan aset tak berwujud

3

Pengakuan suatu pos sbg aset tak

berwujud hrs memenuhi :

1.Definisi aset tak berwujud

(4)

Unsur-unsur aset tak berwujud

1. Aset tak berwujud diakui jika :

a. Kemungkinan entitas akan memperoleh manfaat ekonomi masa depan dari aset tsb

b. Biaya perolehan aset tsb dpt diukur secara andal

2. Dlm menilai kemungkinan adanya manfaat ekonomi masa depan, entitas harus menggunakan asumsi rasional & dpt dipertanggungjawabkan

3. Dlm menilai tingkat kepastian adanya tingkat ekonomi masa depan yg timbul dari penggunaan aset tak berwujud, entitas mempertimbangkan bukti yg tersedia pd saat pengakuan awal

(5)

Sifat aset tak berwujud

5

1. Mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun

2. Tidak mempunyai bentuk, sehingga tidak bisa dipegang atau diraba atau dilihat

(6)

Contoh aset tak berwujud

(7)

Tujuan audit aset tak berwujud

7

1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yg cukup memadai atas aset tak berwujud

2. Untuk memeriksa apakah perolehan, penambahan dan penghapusan aset tak berwujud didukung oleh bukti-bukti yg sah & lengkap serta diotorisasi oleh pejabat perusahaan yg berwenang

(8)

Tujuan audit aset tak berwujud

4. Untuk memeriksa apakah amortisasi aset tak berwujud dilakukan sesuai dg standar akuntansi keuangan

5. Untuk memeriksa apakah pendapatan yg diperoleh dari aset tak berwujud sudah dicatat & diterima perusahaan

(9)

Prosedur audit aset tak berwujud

9

1. Pelajari & evaluasi internal control atas aset tak berwujud

2. Minta perincian aset tak berwujud per tanggal neraca yg mencakup saldo awal, penambahan, amortisasi dan penghapusan serta saldo akhir

(10)

Prosedur audit aset tak berwujud

4. Periksa penambahan aset tak berwujud • Apakah diotorisasi oleh pejabat yg

berwenang

• Periksa notulen rapat direksi atau pemegang saham u/ mengetahui apakah otorisasi tersebut diberikan melalui rapat

(11)

Prosedur audit aset tak berwujud

11

5. Periksa amortisasi & penghapusan (jika ada) aset tak berwujud apakah sudah sesuai dg SAK & perhitungannya akurat

6. Periksa perjanjian2 yg dibuat entitas dg pihak ketiga yg ingin menggunakan hak paten, hak cipta, dan franchise yg dimiliki perusahaan. Apakah royalty fee dari perjanjian tsb sudah diterima perusahaan

(12)

Contoh IQ aset tak berwujud

1. Apakah setiap penambahan aset tak berwujud diotorisasi oleh pejabat perusahaan yg berwenang

2. Apakah setiap penambahan aset tak berwujud didukung o/ bukti2 yg sah :

• Bukti pengeluaran kas • Kuitansi pembayaran

• Perjanjian dg pihak ketiga

(13)

Contoh IQ aset tak berwujud

13

4. Apakah aset tak berwujud yg dijual atau disewakan kepada pihak ketiga, seperti hak paten, copy right, franchise :

• Didukung oleh suatu kontrak

• Diotorisai oleh pejabat yg berwenang • Royalty atau hasil penjualan sudah

dicatat di buku perusahaan & uang nya diterima oleh perusahaan

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dijelaskan bahwa setiap pengeluaran harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh

membantu menemukan bukti di sidang, asalkan keterangan itu didukung oleh suatu alat bukti yang sah sepanjang mengenai hal yang didakwakan kepadanya.. 3) Keterangan

Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) pengungkapan jumlah aset tak berwujud dan goodwill secara terpisah pada Laporan Posisi Keuangan (PSAK

19 (Revisi 2010) paragraf 119 menyatakan bahwa laporan keuangan harus mengungkapkan hal-hal berikut untuk setiap golongan aset tak berwujud (seperti nama merek; piranti

Berdasarkan Tabel 4, perhitungan aset tak berwujud menggunakan metode garis lurus sudah dilakukan koreksi fiskal oleh perusahaan dan tidak ada perbedaan antara amortisasi

19 (Revisi 2010) paragraf 119 menyatakan bahwa laporan keuangan harus mengungkapkan hal-hal berikut untuk setiap golongan aset tak berwujud (seperti nama merek; piranti

Jika tidak praktis bagi entitas untuk menentukan nilai wajar bagian aset tak berwujud yang diganti tersebut, maka entitas dapat menggunakan biaya pengganti sebagai