• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Perkembangan Pemikiran Ekonomi I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sejarah Perkembangan Pemikiran Ekonomi I"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 Nama : Marga Area Refangga

NIM : 130810201200

Mata Kuliah : Ekonomi Syariah B

B

AB 3 SEJARAH PERKEMBANGAN PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM

Pendahuluan

Kehidupan yang di dasarkan pada nilai-nilai tauhid menjadikan manusia mampu mengembangkan pengetahuan sehingga mampu mengubah sesuatu menjadi lebih bermanfaat dalam menerima berbagai masalah dalam kehidupan.

Baru setelah Rasulullah SAW wafat dan islam telah menyebar luas, banyak perkembangan yang terjadi seiring dinamisasi kehidupan dunia. Pemimpin pemerintahan setelah itu pun dipegang oleh khulafaurasyidin yang bukan Nabi, sehingga tidak langsung di bimbing oleh Allah SWT (wahyu telah berhenti) sehingga keputusan terhadap berbagai masalah di selesaikan dengan aturan

ijtihad ya g erujuk pada Al Qur a da Al-Hadits.

Dalam perkembanganya kebijakan politik cenderung lebih dominan memengaruhi kehidupan masyarakat.

Pemikiran Ekonomi Di Masa Rasulullah SAW

Umat islam,khususnya para sahabat radhiallahu anhum pada saat itu oleh Rasulllulah dididik untuk mengarahkan kehidupanya untuk tujuan akhirat, karena kehidupan dunia yang hakiki hanya dalam rangka mempersiapkan kehidupan akhirat yang kekal sebagaimana firman Allah SWT

dala surat Al A laa ayat 17 : “Dala kehidupa akhirat itu lebih baik da kekal”.

(2)

2

Dalam ekonomi, penyelenggaraan tujuan hidup dapat tercapai. Tujuan hidup seorang muslim adalah memperbaiki keimanan (tauhid) dan ibadah (sholat,zikir,siam dan sebagainya) kepada Allah SWT .

Dengan pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah, di samping berpedoman

pada AL Qur a terkada g beliau juga e gadaka usyawarah de ga para sahabat ya

radhiallahu anhum ajmaiin.

Dalam mengatur masalah perilaku produksi masyarakat, Rasulullah SAW mengajarkan beberapa transaksi yang halal dan adil seperti aturan jual beli, transaksi musyarakah, mudharabah, musyakah, uzara’ah, mukhabarah, ialah, hiwalah, ariyah(pinjam-meminjam) dan sebagainya. Transaksi-tra saksi i i berada dala huku u a alah ya g bertujua e jaga keadila da keharmonisan yang pada akhirnya meciptakan kemuliaan dalam pencarian rezeki (rizkun Karim).

Dalam mengatur perilaku konsumsi terhadap hasil perekonomian masyarakat, Rasulullah SAW mengajarkan zakat, infaq dan sedekah pada umat islam. Syariat zakat bersifat wajib,sedangkan infak dan sedekah bersifat sukarela atau sunah.

Perekonomian Di Masa Khulafaur Rasyidin

1. Abu Bakar Shidiq (51 SH-13 H /537-634 M)

Sebelum menjadi khalifah, Abu bakar adalah seorang pedagang kain. Hal ini menunjukan bahwa beliau adalah seorang wirausaha yang mandiri selain seorang yang bertakwa. Sejak Menjadi khalifah, kebutuhan keluarga Abu Bakar diurus oleh kekayaan dari Baitul Mal, beliau di perbolehkan mengambil dua setengah atau dua tiga perempat dirham untuk membiayai keperluan (tunjangan) keluarganya.

(3)

3

Anas r.a meriwayatan ketika Abu bakar r.a meninggal dunia, beliau tidak meninggalkan apapun. Beliau hanya meninggalkan seekor unta betina untuk di ambil susunya, sebuah mangkok, dan seorang pelayan. Benda-benda ini telah diserahkan kepada Umar r.a, ketika ia menggantikan

sebagai khalifah. U ar r.a berkata “Se oga Allah mencucuri rahmat kepada Abu Bakar.Dari ini Abu Bakar mengajarkan bagaimana seorang pemipin sangat amanah terhadap umatnya.

2. Umar Bin Khatab (40 SH – 23 H/584-644 M)

Umar r.a diangkat menjadi khalifah setelah bermusyawarah dengan para sahabat senior dan mendapat persetujuan mereka. Secara umum, Umar r.a selama dalam masa khalifahnya selama 10 tahun dan 6 bulan. Secara umum, Umar r.a selama dalam masa kekhalifahnya telah menampakkan politik yang bagus, keteguhan prinsip, kecermelangan perencanaan serta meletakkan berbagai sistem perekonomian dan manajemen yang penting

Ketika, Nabi Muhammad SAW lahir, ada dua kekuasaan imperium, yaitu imperium barat di Rum dan imperium timur di Persia (Iran), maka pada zaman Umar r.a penguasa dua imperium tersebut mulai takluk di tangan umat islam.

Pada zaman khalifah Umar r.a hukum perdagangan yang bersifat operasional mengalami penyempurnaan guna menciptakan perekonomian secara sehat. Demikian juga pada Umar mengurangi beban pajak terhadap beberapa barang. Demikian juga pada saat yang sama, di bangun pasar-pasar agar tercipta suasana jual beli yang sehat (persaingan) yang adil. Zakat di jadikan ukuran fiskal utama. Orang yang tidak mau membayar zakat atau berkurang ketika pembayarannya akan diperangi.

Beliau e ulis surat kepada A ir pasuka yaitu A r bi As, bahwa para tawa a

dibebaskan kutuk memilih masuk islam atau tetap memeluk agama. Apabila masuk islam akan mendapat hak-hak seperti hak kaum muslimin lainnya, tetapi apabila tetap memeluk agama mereka, mereka bisa bebas hidup berdampingan dengan kaum muslimin tetapi harus membayar jizyah.

(4)

4

Dalam masalah kesejahteraan rakyatnya, khalifah Umar biasa berkeliling kampung untuk mencari umat islam yang membutuhkan pertolongan. Sebelum Umar r.a wafat, beliau pernah membentuk dewan atau majelis syura untuk memutuskan pengganti Khalifah . Ini menandakan bahwa pada sistem pemilihan khalifah, beliau tidak diktator atau mewariskan kepada keturunannya.

3. Usman bin Affan (47 SH-35H / 577-656 M)

Pada asa kekhalifaa ya, da i segi pe eko o ia u’a alah , beliau tidak ba yak e u uska

kebijakan operasional, beliau lebih banyak melanjutkan kebijakan khalifah Umar tentang pengelolaan betul mal. Namun demikian, beliau juga membangun prasarana produksi masyarakat seperti menggali aliran sungai, membangun jalan, serta menanam pohon dan buah-buahan. Demikian juga keamanan perdagangan diberikan dengan cara membentuk penjaga (kepolisian) pasar.

Dari segi kepentingan dakwah islamiah, kalau khalifah Umar r.a membentuk jamaah yang bergerak dari darat ke darat (angkatan darat), sedangkan Usman membentuk jamaah dakwah yang bergerak menyeberangi laut bahkan Samudera (angkatan laut).

4. Ali Bin Abi Thalib (23 SH - 40 SH / 600-661 M)

Ali r.a ditakdirkan menjalankan kemudi pemerintahan di saat kritis politik. Namun demikian, beliau sangat paham dalam menyikapi keadaan tersebut. Terhadap lawan tetapi saudara dari sahabat yaitu Muawwiyah bin Abu Sofyan, beliau tetap menjaga hubungan baik, berbeda dengan kaum khawarij di mana beliau sangat tegas memeranginya. Inilah sikap seorang negarawan yang bijak, sangat berhati-hati terhadap lawan dan kawan.

(5)

5

Meskipun dalam menjalankan roda pemerintahan banyak terjadi konflik kekuasaan, tetapi khalifah Ali juga memikirkan peraturan-peraturan untuk menyempurnakan peraturan pada masa khalifah sebelumnya. Peraturan yang beliau telah sumbangkan adalah tentang administrasi pemerintahan. Hal ini menandakan bahwa beliau seorang yang ahli manajemen.

Pemikiran Ekonomi Pasca Khulafaurrasyidin

 Zaid bin Ali (699 – 738 M)

Zaid bin Ali memperbolehkan penjualan suatu komoditi secara kredit dengan harga yang lebih tinggi dari harga tunai. Prinsipnya, jenis transaksi barang atau jasa yang halal jika didasarkan atas dasar suka sama suka diperbolehkan sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nisaa 4 ayat 28. Dalam kegiatan perniagaan yang didasarkan pada penjualan dengan kredit, mendapatkan untung darinya dan pendapatan seperti itu adalah bagian dari perniagaan bukan riba.

 Imam Malik Bin Anas (711 – 795 M)

Beliau seorang ulama yang sangat faqih pemahamanya, kuat ingatannya, taqwa, serta teguh hatinya. Ka ya beliau ya g te ke al adalah Al Muwatta ya g e upaka kitab fi ih le gkap. Dala kitab itu pula terdapat pembahasan masalah transaksi bisnis islami.

Imam Abu Hanifah (80 – 150 H / 699 – 767 M)

Abu Hanifah adalah seorang iman mujtahid (salah satu empat mazhab) yang ahli fiqih terkenal di zamannya. Salah satu kebijakan dari beliau adalah menghilangkan ambiguitas dan perselisihan dalam masalah transaksi. Hal ini merupakan salah satu tujuan Syariah dalam hubungannya dengan jual beli.

Imam Abu Yusuf (113 – 182 H / 731 – 798 M

Imam Abu Yusuf dikenal sebagai Qadi (hakim), bahkan Qadi la Qudah. Di antara kitab-kitab Abu Yusuf, kitab yang paling terkenal adalah kitab Al-Kharaj

(6)

6

Imam Al Mawardi (972 – 1058 M )

Beliau adalah seorang ulama ahli fiqih yang banyak menulis kitab, di antarannya Al Akhamus Sulthaniyyah dan Adab-ad Diin Wat-Dunya. Kitab Al Ahkamus Sulthaniyyah banyak membahas masalah kewajiban pemerintahan, penerimaan dan pengeluaran negara, tanah negara dan rakyat. Kewajiban negara odalan mengawasi pasar, dan lain-lain.

Kitab da Diin wad Dunya banyak membahas tentang perilaku ekonomi muslim secara individu (adab muamalah pribadi), antara lain bagaimana individu muslim mencari penghidupannya (asbab rezeki datang) yaitu dalam pertanian, peternakan, perdagangan, dan industri. Di samping itu juga kitab tersebut membahas perilaku individu yang tercela seperti tamak terhadap dunia, nafsu berkuasa dan sebagainya.

Imam Al Mawardi (972 – 1058 M )

Abu Hamid Al-Ghazali, yang terkenal di Barat sebagai Al-Ghazel, merupakan salah satu pemikir besar islam. Kitabnya yang terkenal adalah iya ulumuddin berisikan berbagai macam keutamaan mempelajari ilmu agama, baik fiqih, muamalah, muasyarah, sampai adab. Dalam kita ihya ulumuddin, khusus yang membahas muamalah di antara lain kerugian dari sistem barter dan pentingnya uang sebagai alat tukar dan pengukur nilai barang dan jasa . Pembahasan lainnya adalah Pembagian kerja, evolusi uang, dan pelarangan riba dan dampaknya terhadap perekonomian.

Ibnu Taimiyah ( 661-728 H / 1263-1328 M)

(7)

7

Ibnu Khaldun (732-807 H/ 1383 M)

Buku yang ditulis oleh Ibnu Khaldun yang terkenal adalah Al Ibar di Diwan Al Mubtada bal Khabar di Ayyamil Arab wal Ajam wal Balarbar wamin ashirihim min Dzawil Sulthan Al Akbar, yang membahas bidang-bidang ilmu sosial, seluk beluk sosial masyarakat dan undang-undangnnya (As Sirjani, 2009).

Penjelasan Ibnu Khaldun tentang mengapa suatu negara dapat makmur sedangkan yang lain tidak , jelas lebih awal mendahului pemikirannya Adam Smith. Sumbangan utama Ibnu Khaidun dalam ilmu ekonomi adalah pembagian kerja, perdagangan internasional dan keuangan negara(shiddiq, 1992 dalam Kuncoro,2002)

Pemikiran Ekonomika Islam Kontemporer

Para ahli ekonomika islam kontemporer berupaya membahas ekonomi islam secara modern, Diana mereka menggunakan metode metode ilmiah, antara lain lebih rasional, empirik dan aplikatif. Demikian ekonomi konvensional yang banyak diterapkan di negara Eropa yang ternyata banyak memiliki kelemahan. Sedangkan Zarqa (1980) membahas dengan membagi topik-topik kajian menjadi tiga kelompok tema (dalam Hendrianto,2003), yaitu :

1. Perbandingan sistem ekonomi islam dengan sistem ekonomi lainnya, khususnya kapitalisme dan sosialisme.

2. Kritik terhadap sistem-sistem ekonomi konvensional, baik dalam tataran filosofi maupun praktikal. 3. Pembahasan yang mendalam tentang ekonomi islam itu sendiri, baik secara mikro maupun makro. Berbagai Studi dan kajian dari para ekonom muslim menghasilkan berbagai pemikiran (At Tariqi, 2004):

1. Kecenderungan pertama tentang studi ekonomi mikro.

Fokus kajianya di sini adalah studi tema –tema ekonomi tertentu. 2. Kecenderungan kedua, Studi Ekonomi Makro.

Fokus kajianya alah penelitian tentang akar ekonomi dan politik ekonomi. 3. Kecenderungan ketiga, Studi Ekonomi Sejarah

Fokus kajiannya adalah analisis aturan-aturan ekonomi pada periode tertentu dengan acuan salah satu toko islam.

4. Kecenderungan keempat, Studi Metodologis Jurusan Ekonomi Islam.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk wilayah Pulau Singkep, sebaran batuan metamorfik dari Kompleks Malihan Persing dan granit Tanjungbuku merupakan kelompok batuan keras yang sangat potensial untuk

Deskriptif Sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Toba Samosir telah sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, namun belum mengatur secara

Jumlah yang diperakukan itu dan perb~zaan dengan jumlah yang Ielah dibayar terse but akan menjadi bayaran terakhir klien kepada kontraktor atau pun hutang yang perlu

Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra merek dan kualitas

Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum terlaksananya secara maksimal Implementasi Kebijakan Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 10 Tahun 2006 tentang Sumber Daya Air

Guru Pamong Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 30 Semarang

59 Tahun 2012 tentang Kerangka Nasional Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Daerah dalam ruang lingkup pengembangan kapasitas kelembagaan yang tertuang pada Pasal 6

Ada beberapa faktor yang mengakibatkan proses produksi terganggu diantaranya adalah sering terjadi seperti putusnya benang pakan, Ganti beam (kehabisan beam /