• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembentukan Model Prediksi Kebangkrutan Perusahaan: Studi pada Perusahaan Manufaktur di BEI 2005 - 2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembentukan Model Prediksi Kebangkrutan Perusahaan: Studi pada Perusahaan Manufaktur di BEI 2005 - 2012."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

viii

ABSTRAK

Kebangkrutan sering diartikan sebagai likuidasi perusahaan karena tidak mampu menghasilkan laba. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui rasio keuangan yang terdiri dari rasio likuiditas (Current ratio), profitabilitas (Return on Assets), solvabilitas (Debt to Assets Ratio) dan rasio arus kas (Cash Flow from Operations divided Total liabilities) memberikan pengaruh terhadap kebangkrutan usaha secara simultan maupun parsial.Tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keakuratan dari model prediksi yang dihasilkan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang listing di BEI periode 2005-2012 yang terdiri dari 23 perusahaan sehat dan 7 perusahaan bangkrut berdasarkan teknik purposive sampling. Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis diskriminan menggunakan metode stepwise. Hasil dari pengujian hipotesis adalah rasio likuiditas dan rasio solvabilitas tidak memberikan pengaruh terhadap kebangkrutan baik secara simultan maupun parsial sedangkan rasio profitabilitas memberikan pengaruh terhadap kebangkrutan baik secara simultan maupun parsial dengan tingkat keakuratan prediksi kebangkrutan usaha sebesar 100% dan rasio arus kas memiliki pengaruh terhadap kebangkrutan secara parsial dengan tingkat keakuratan tingkat keakuratan prediksi kebangkrutan usaha sebesar 87,5%.

(2)

ix

ABSTRACT

Bankruptcy often interpreted as company liquidation because the company cannot produce profits. The purpose of this research is to determine the effect of financial ratios that consist of liquidity ratios (current ratio), profitability rastios (Return on Assets), solvency ratios (Debt to Assets ratio) and cash flow ratios (Cash Flow from Operations divided Total liabilities) against business bankruptcy simultaneously and partially. Besides that, another purpose of this research is to determine the accuracy of the resulting prediction model. The samples used in this research are manufacturing companies that listed on the Indonesia Stock Exchange on the period 2005-2012 which consists of 23 healthy companies and 7 bankruptcy companies by using purposive sampling technique. The statistical method used to test the hypothesis is discriminant analysis using stepwise method. Results of hypothesis testing are liquidity ratios and solvency ratios doesn’t have an effect on the bankruptcy either simultaneously or partially while profitability ratios have an influence on bankruptcy either simultaneously or partially with a 100 % accuracy rate and the cash flow ratios have an influence on bankruptcy partially with accuracy levels of 87.5%.

(3)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

SURAT PERNYATAAN MENGADAKAN PENELITIAN DENGAN MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Tujuan ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN

(4)

xi

2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.1.1 Perusahaan ... 7

2.1.2 Laporan Keuangan ... 8

2.1.3 Analisis Laporan Keuangan ... 9

2.1.4 Analisis Rasio ... 11

2.1.4.1 Rasio Keuangan ... 11

2.1.4.2 Rasio Arus Kas ... 17

2.1.5 Kebangkrutan ... 20

2.1.5.1 Pengertian Kebangkrutan ... 20

2.1.5.2 Faktor-faktor Penyebab Kebangkrutan ... 23

2.1.5.3 Model Prediksi Kebangkrutan ... 26

2.2 Penelitian Terdahulu ... 33

2.3 Kerangka Pemikiran dan Perumusan Hipotesis ... 50

2.3.1 Pengaruh Rasio Likuiditas terhadap Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Manufaktur ... 50

2.3.2 Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Manufaktur ... 51

2.3.3 Pengaruh Rasio Solvabilitas Terhadap Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Manufaktur ... 52

2.3.4 Pengaruh Rasio Arus Kas Terhadap Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Manufaktur ... 52

(5)

xii

2.4 Model Penelitian ... 55

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 56

3.2 Definisi Operasional Variabel ... 56

3.3 Populasi dan Sampel ... 58

3.4 Teknik Pengambilan Sampel ... 59

3.5 Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 68

3.5.1 Jenis Data ... 68

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data ... 68

3.6 Analisis Data ... 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ... 74

4.1.1 Data ... 74

4.1.2 Pengolahan Data ... 75

4.1.2.1 Uji Normalitas ... 76

4.1.2.2 Uji Heterokedastisitas ... 77

4.1.2.3 Uji Multikolinearitas ... 78

4.1.2.4 Uji Autokorelasi ... 79

4.1.3 Pengujian Hipotesis ... 80

4.1.3.1 Pengaruh Rasio Likuiditas terhadap Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Manufaktur ... 81

(6)

xiii

4.1.3.3 Pengaruh Rasio Solvabilitas terhadap Prediksi

Kebangkrutan Perusahaan Manufaktur ... 84

4.1.3.4 Pengaruh Rasio Arus kas terhadap Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Manufaktur ... 86

4.1.3.5 Pengaruh Rasio Keuangan Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas dan Rasio Arus Kas Terhadap Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Manufaktur ... 88

4.1.4 Tingkat Keakuratan ... 92

4.1.4.1 Tingkat Keakuratan Rasio Profitabilitas ... 92

4.1.4.2 Tingkat Keakuratan Rasio Arus Kas ... 95

4.1.4.3 Tingkat Keakuratan Rasio Keuangan Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas dan Rasio Arus Kas ... 96

4.2 Pembahasan ... 96

4.2.1 Pembahasan Secara Parsial ... 96

4.2.2 Pembahasan Secara Simultan ... 102

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 106

5.2 Saran ... 107

DAFTAR PUSTAKA ... 109

LAMPIRAN A ... 115

LAMPIRAN B ... 123

LAMPIRAN C ... 131

(7)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 33

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 58

Tabel 3.2 Sampel Perusahaan berdasarkan Kriteria Kebangkrutan ... 61

Tabel 3.3 Sampel Analisis dan Sampel Validasi ... 68

Tabel 4.1 Rata-Rata Rasio Kelompok Perusahaan Bangkrut dan Tidak Bangkrut ... 75

Tabel 4.2 Uji Normalitas ... 76

Tabel 4.3 Uji Heterokedastisitas ... 77

Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas ... 79

Tabel 4.5 Uji Autokorelasi ... 80

Tabel 4.6 Tests of Equality of Group Means Rasio Likuiditas ... 81

Tabel 4.7 Tests of Equality of Group Means Rasio Profitabilitas ... 83

(8)

xvi

Tabel 4.9 Functions at Group Centroids Rasio Profitabilitas ... 84

Tabel 4.10 Tests of Equality of Group Means Rasio Solvabilitas ... 85

Tabel 4.11 Tests of Equality of Group Means Rasio Arus Kas ... 86

Tabel 4.12 Canonical Discriminant Function Coefficients Rasio Arus Kas ... 87

Tabel 4.13 Functions at Group Centroids Rasio Arus Kas ... 88

Tabel 4.14 Tests of Equality of Group Means Rasio Keuangan dan Arus Kas ... 89

Tabel 4.15 Variabel Entered/Removed ... 90

Tabel 4.16 Canonical Discriminant Function Coefficients Rasio Keuangan dan Arus Kas ... 91

Tabel 4.17 Functions at Group Centroids Rasio Keuangan dan Arus Kas ... 91

Tabel 4.18 Pengujian Sampel Validasi Rasio Profitabilitas ... 93

Tabel 4.19 PengujianTingkat Keakuratan Rasio Profitabilitas ... 93

Tabel 4.20 Pengujian Sampel Validasi Rasio Arus Kas ... 94

(9)

xvii

Tabel 4.22 Pengujian Sampel Validasi Rasio Keuangan dan Rasio Arus

Kas ... 95

Tabel 4.23 Pengujian Tingkat Keakuratan Rasio Keuangan dan Rasio

(10)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Komposisi Multilayer Perceptron ... 30

(11)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman LAMPIRAN A DATA LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

MANUFAKTUR TAHUN 2005-2012 ... 115

LAMPIRAN B DATA PERHITUNGAN RASIO DAN RATA-RATA

RASIO ... 123

(12)

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan merupakan suatu badan yang didirikan oleh perorangan atau lembaga dengan tujuan utama untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham (Weston, 1993). Dari 447 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012, industri manufaktur merupakan industri yang memiliki jumlah perusahaan terbanyak yaitu dengan jumlah 131 perusahaan. Untuk mempertahankan keberadaan perusahaan, perusahaan harus dapat memperhatikan berbagai faktor fundamental. Salah satu faktor fundamental yang paling diperhatikan adalah faktor makro ekonomi seperti krisis ekonomi global yang terjadi tahun-tahun belakangan ini (Riyanto,2008).

Tahun 2007 hingga tahun 2008 menjadi tahun yang amat berat bagi ekonomi dunia. Krisis ekonomi global yang bermula pada negara Amerika Serikat telah menyebabkan keadaan ekonomi seluruh dunia menjadi kurang stabil. Alan Greenspan, mantan Gubernur Bank Sentral AS (the Fed) menyebut krisis ini sebagai “once-in-century” dalam krisis keuangan tersebut. International Monetary Fund

(IMF) bahkan menyebutnya sebagai “largest financial shock since Great

Depression” (Hamid,2009). Ramadhani dan Lukviarman (2009) menyatakan, krisis

(13)

BAB I PENDAHULUAN 2

memberikan dampak yang sangat besar terhadap perekonomian dunia termasuk Indonesia.

Bagi sebagian masyarakat Indonesia, dampak krisis ini terlihat dari jatuhnya nilai IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga turunnya omset ekspor produk-produk Indonesia ke pasaran dunia (Hamid, 2009). Perekonomian yang masih lemah seiring dengan belum membaiknya perekonomian akibat krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998, dan begitu besarnya total utang negara ke lembaga keuangan internasional, turut menjadi hal-hal yang menyebabkan perekonomian Indonesia memburuk (Sudaryat, 2009). Tercatat dalam laporan inflasi tahunan pada Bank Indonesia tahun 2008, besar inflasi di Indonesia mengalami peningkatan menjadi 11,03% dari 6,59% pada tahun 2007. Keadaan ekonomi makro yang kurang stabil ini, menimbulkan dampak bagi dunia usaha pengolahan (manufaktur) dengan ditandai oleh melemahnya permintaan akan produk-produk ekspor, menurunnya beberapa harga komoditas internasional, ditambah dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap USD (Bank Indonesia, 2008). Apabila perusahaan tidak mampu mendeteksi hal tersebut maka lama kelamaan perusahaan akan mengalami kesulitan keuangan (financial distress) dan akhirnya dapat berpotensi bangkrut.

Kesulitan keuangan (financial distress) merupakan situasi di mana arus kas operasional perusahaan tidak cukup untuk memenuhi kewajiban yang akan jatuh tempo (contohnya utang dagang atau beban bunga) sehingga dituntut untuk segera melakukan tindakan korektif (Wruck, 1990). Kesulitan keuangan (financial distress) merupakan tahapan penurunan kondisi keuangan suatu perusahaan sebelum

(14)

BAB I PENDAHULUAN 3

Untuk mengatasi terjadinya kebangkrutan, perusahaan dapat menganalisis kondisi keuangan dengan menggunakan teknik-teknik analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan merupakan alat yang penting untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan serta hasil yang telah dicapai sehubungan dengan pemilihan strategi perusahaan yang telah diterapkan (Ramadhani dan Lukviarman, 2009). Analisis laporan keuangan sangat penting dilakukan untuk menganalisis kondisi keuangan bagi perusahaan terbuka (go public), karena akan banyak pihak yang akan dirugikan jika perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan. Pihak-pihak tersebut antara lain adalah investor yang berinvestasi dalam bentuk saham maupun obligasi, kreditur yang dirugikan karena terjadinya gagal bayar, karyawan perusahaan tersebut karena terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) serta manajemen perusahaan itu sendiri (Peter dan Yoseph, 2011).

Salah satu alat yang sering digunakan dalam analisis kebangkrutan adalah analisis rasio. Menurut Altman (1968) , rasio yang paling utama dalam analisis kebangkrutan adalah rasio likuiditas, rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas. Penelitian tentang kondisi financial distress telah dilakukan oleh beberapa peneliti diantaranya oleh Almilia dan Kristijadi (2003) yang menggunakan rasio-rasio keuangan yang digunakan oleh Platt dan Platt (2002). Rasio keuangan yang digunakan oleh Platt dan Platt (2002) adalah rasio keuangan yang berasal dari informasi di dalam neraca dan laporan rugi laba.

(15)

BAB I PENDAHULUAN 4

(MDA). Analisis diskriminan merupakan bentuk regresi dengan variabel terikat berbentuk non-metrik atau kategori (Ghozali,2006). Analisis diskriminan mempunyai asumsi bahwa data berassal dari multivariate normal distribution dan matrik kovarian kedua kelompok perusahaan adalah sama.

Menurut Almilia (2006), model sistem peringatan untuk mengantisipasi adanya financial distress perlu untuk dikembangkan. Meskipun model Altman tingkat keakuratannya dapat dipercaya, penggunaan analisis kebangkrutan dengan menggunakan model Altman tidak dapat diuji keakuratannya di Indonesia. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan lingkungan Indonesia dengan negara- negara lain yang mengakibatkan model dari analisis kebangkrutan Altman dan model lainnya tidak dapat digunakan untuk memprediksi kebangkrutan di Indonesia. Hanafi (2008) menjelaskan bahwa terdapat indikator kegagalan perusahaan yang terdiri dari indikator internal dan indikator eksternal dimana indikator tersebut bisa dipakai untuk memprediksi kebangkrutan. Indikator internal dan eksternal tersebut merupakan faktor yang membedakan kondisi setiap perusahaan dengan perusahaan lain.

(16)

BAB I PENDAHULUAN 5

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasikan masalah ke dalam bentuk pertanyaan penelitian, yaitu:

1. Apakah rasio keuangan yang terdiri dari rasio likuiditas, profitabilitas, solvabilitas dan rasio arus kas memberikan pengaruh terhadap kebangkrutan usaha secara simultan?

2. Apakah rasio keuangan yang terdiri dari rasio likuiditas, profitabilitas, solvabilitas dan rasio arus kas memberikan pengaruh terhadap kebangkrutan usaha secara parsial?

3. Bagaimana tingkat keakuratan dari model prediksi kebangkrutan yang dihasilkan?

1.3 Tujuan

Berdasarkan indentifikasi masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui rasio keuangan yang terdiri dari rasio likuiditas, profitabilitas, solvabilitas dan rasio arus kas memberikan pengaruh terhadap kebangkrutan usaha secara simultan.

2. Untuk mengetahui keuangan yang terdiri dari rasio likuiditas, profitabilitas, solvabilitas dan rasio arus kas memberikan pengaruh terhadap kebangkrutan usaha secara parsial

3. Untuk mengetahui tingkat keakuratan dari model prediksi kebangkrutan yang dihasilkan.

1.4 Manfaat Penelitian

(17)

BAB I PENDAHULUAN 6

1. Bagi perusahaan, sebagai masukan dan pertimbangan untuk pengambilan keputusan untuk mempetahankan atau memperbaiki kinerja perusahaan. 2. Bagi akademisi, penelitian ini akan menambah pengetahuan dalam membuat

model kebangkrutan bagi perusahaan manufaktur di Indonesia.

(18)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 106

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis pada masing-masing variabel independen yaitu rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio solvabilitas dan rasio arus kas terhadap kebangkrutan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Rasio likuiditas (CR) dan rasio solvabilitas (DAR) tidak memberikan pengaruh terhadap kebangkrutan secara simultan. Rasio likuiditas (CR) tidak berpengaruh terhadap kebangkrutan karena memiliki nilai signifikansi 0,529 melebihi nilai alpha 0,05 sedangkan rasio solvabilitas (DAR) memiliki nilai signifikansi 0,183 melebihi nilai alpha 0,05 sehingga kedua rasio ini tidak mampu membedakan kebangkrutan perusahaan manufaktur yang listing di BEI periode 2005-2012. Rasio profitabilitas (ROA) dan rasio arus kas (CFFOTL) memberikan pengaruh terhadap kebangkrutan secara simultan. Rasio profitabilitas (ROA) berpengaruh terhadap kebangkrutan karena memiliki nilai signifikansi 0,000 di bawah nilai alpha 0,05 sedangkan rasio arus kas (CFFOTL) memiliki nilai signifikansi 0,023 di bawah nilai alpha 0,05 sehingga kedua rasio ini mampu membedakan kebangkrutan perusahaan manufaktur yang listing di BEI periode 2005-2012 .

(19)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 107

tidak mampu membedakan kebangkrutan perusahaan manufaktur yang listing di BEI periode 2005-2012. Rasio profitabilitas dan rasio arus kas (CFFOTL) memberikan pengaruh terhadap kebangkrutan. Rasio profitabilitas (ROA) berpengaruh terhadap kebangkrutan karena memiliki nilai signifikansi 0,000 di bawah nilai alpha 0,05 sedangkan rasio arus kas (CFFOTL) memberikan pengaruh terhadap kebangkrutan karena memiliki nilai signifikansi 0,023 di bawah nilai alpha 0,05 sehingga kedua rasio ini mampu membedakan kebangkrutan perusahaan manufaktur yang listing di BEI periode 2005-2012.

3. Hasil tingkat keakuratan dari fungsi diskriminan secara simultan adalah 100% sehingga dapat dinyatakan bahwa fungsi diskriminan secara simultan adalah akurat. Namun rasio yang paling efisien dalam membedakan kebangkrutan suatu perusahaan secara simultan adalah rasio profitabilitas, sehingga hanya rasio profitabilitas yang digunakan dalam pembentukkan fungsi diskriminan secara simultan. Hasil tingkat keakutratan dari fungsi diskriminan rasio profitabilitas (ROA) secara parsial adalah 100% sedangkan hasil tingkat keakuratan dari fungsi diskriminan rasio arus kas (CFFOTL) adalah sebesar 87,5% sehingga dapat dinyatakan bahwa fungsi diskriminan rasio profitabilitas dan rasio arus kas adalah akurat secara parsial.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti dibuat saran-saran bagi peneliti selanjutnya sebagai berikut :

(20)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 108

2.

Sebaiknya dapat ditambahkan faktor-faktor diluar rasio keuangan seperti kondisi

(21)

DAFTAR PUSTAKA 109

DAFTAR PUSTAKA

Afriyeni,E. (2012). Model Prediksi Financial Distress Perusahaan.Polbisnis,Vol 4, No 2.

Arikunto.(2002).Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal,Cetakan kedua.PT Rineka Cipta,Jakarta

Aghaei,M.,Kazemi,A.,Moezzi,A.D.,Rajabian,M.,Beigi,M.Asadollahi,A.(2013).Finan cial Distress and Bankruptcy Prediction in Subsidiaries of the Largest Business Holding in Iran Using the Model of Altman.Research Journal of Recent Sciences,Vol 2,No 8,Hal 40-46.

Ahmad,G.N.(2013).Analysis of Financial Distress in Indonesian Stock Exchange. Society of Interdisciplinary Business Research,Vol 2,No 2.

Almilia,L.S dan Kristijadi,E.(2003).Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.Jurnal akuntansi dan Auditing Indonesia,Vol 7,No 2.

Almilia,L.S.(2006).Prediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Go-Public dengan Menggunakan Analisis Multinominal Logit.Jurnal Ekonomi dan Bisnis,Vol 8,No 1.

Altman,E.I.(1968).Financial Ratios,Discriminant Analysis and The Prediction of Corporate Bankruptcy.The Journal of Finance,Vol 23,No 4.

Altman,E.I.,Haldeman,R.G.,Narayana,P.(1977).A New Model to Identify Bankruptcy Risk of Corporations.Journal of Banking and Finance,Vol 1,Hal 29-54.

Andre,O. (2009). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage dalam

Memprediksi Financial Distress.Skripsi.Ekonomi.Universitas Negeri

Padang.Padang.

Aziz,A.,Emanuel,D.C. dan Lawson,G.H.(1988).Bankruptcy Prediction- An Investigation of Cash Flow Based Models.Journal of Management Studies,Vol 25,No 5,Hal 419-435.

Beaver,W.H.(1966).Financial Ratios as Predictors of Failure.Journal of Accounting Research (Supplement),Hal 71-111.

(22)

DAFTAR PUSTAKA 110

Bhunia,A.,Sarkar,R.(2011).A Study of Financial Distress based on MDA.Journal of Management Research,Vol 3,No 2.

Blum,M.P.(1974).The Failing Company Doctrine. Boston College Law Review,Vol 16, No 1,Hal 1.

Casey,C.dan Bartczak, N.(1985).Using Operating Cash Flow Data to Predict Financial Distress: Some Extensions.Journal of Accounting Research,Vol 23,No 1,Hal 384- 401.

Coats, P.K. and Fant, L.F.(1993).Recognizing financial distress patterns using a neural network tool. Financial Management,Vol 22,No 3,Hal 142-155.

Dakovic,R.Czado,C.,Berg,D.(2007).Bankruptcy Prediction in Norway: A Comparison Study.Statistical Research Report,Vol 4.

Deakin, E.B. (1972).A Discriminant Analysis of Predictors of Business Failure.Journal of Accounting Research,Hal 167-179.

Djarwanto.(2010).Pokok–pokok Analisis Laporan Keuangan,Edisi 2.BPFE Yogyakarta,Yogyakarta.

Fan,A.,Palaniswami,M.(2000).Selecting bankruptcy predictors using a support vector machine approach. Paper presented at 2000 IEEE-INNS-ENNS International Joint Conference on Neural Networks.

Fuad,M.,Christin,H.,Nurela.,Sugiarto.,Paulus. (2001).Pengantar Bisnis,Cetakan kedua. PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.

Foster.,George (1986).Financial Statement Analysis.Prentice Hall International Inc. Ghozali,H.I. (2006).Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,Cetakan

keempat.Badan Penerbit Universitas Diponegoro,Semarang.

Gilbert, L.R., Menon, K. and Schwartz, K.B. (1990).Predicting Bankruptcy for Firms in Financial Distress. Journal of Business Finance & Accounting,Vol 17,No 1,Hal 161- 171.

Hamid,E.S (2009).Akar Krisis Ekonomi Global dan Dampaknya Terhadap Indonesia. Jurnal Ekonomi Islam,Vol 3,No 1.

Harahap,S.S.(2001).Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan,Cetakan ketiga.Raja Grafindo Persada,Jakarta.

(23)

DAFTAR PUSTAKA 111

Harahap,S.S.(2006).Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan,Edisi 1.PT Raja Grafindo Persada,Jakarta.

Hair,J.F.JR. (2007).Multivariate Data Analysis.Upper Saddle River,Prentice Hall. Hanafi.,Mamduh,M.(2008).Manajemen Keuangan,Edisi satu.BPFE,Yogyakarta. Harnanto.(1985).Dasar-dasar Akuntansi.BPFE,Yogyakarta.

He,Y.,Kamath,R.,Meier,H.H. (2005). An Empirical Evaluation of Bankcruptcy Prediction Models for Small Firms : An Over-The- Counter (OTC) Market Experience. Journal of Academy of Accounting and Financial Studies, Vol 9, No 1.

Ikatan Akuntansi Indonesia.(2002).Standar akuntansi Keuangan.Salemba Empat,Jakarta.

Indah,S.(2005).Analisis Penggunaan Z-Score Altman untuk Menilai Potensi Kebangkrutan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta Periode 1995-2002. Skripsi.Manajemen.Universitas Sebelas.Surakarta.

Hartono,J. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis,Edisi pertama,Cetakan ketiga.BPFE, Yogyakarta.

Junare,S.O.,Abhishek,P.,Jayesh,P.(2012).Predicting Corporate Bankruptcy using Financial Ratios: An Empirical Analysis: Indian evidence from 2007-2010. GFJMR,Vol 4.

Kasmir.(2012).Analisis Laporan Keuangan,Cetakan kelima.PT Raja.Grafindo Persada, Jakarta.

Largay,III,J.A dan Stickney,C.P.(1980).Cash Flows, Ratio Analysis and the W.T. Grant Company Bankruptcy.Financial Analysts Journal,Hal 51-54.

Lee, T.(1982).Laker Airways - The Cash Flow Truth.Accountancy,Hal 115-116. Lennox,C.(1999).Identifying Failing Companies:A Reevaluation of the Logit, Probit

and DA Approaches.Journal of Economics and Business,Vol 51,No 347-364. Li,J.(2012).Prediction of Corporate Bankruptcy from 2008 Through 2011.Journal of

Accounting and Finance,Vol 12,No 1.

(24)

DAFTAR PUSTAKA 112

Molinero,C.,Cinca,C.(2001).Bank failure:a multidimensional scaling approach, European.Journal of Finance,Vol 7,No 2,Hal 165-183.

Marais,M.L.,Patell,J.M.,Wolfson, M.A.(1984).The experimental design of classification models: An application of recursive partitioning and bootstrapping to commercial bank loan classifications.Journal of Accounting Research,Vol 22,Hal 87-114.

McKee,T.E.(2003).Rough sets bankruptcy prediction models versus auditor signalling rates.Journal of Forecasting,Vol 22,No 8,Hal 569-586.

Mensah,Y.M.(1983).The Differential Bankruptcy Predictive Ability of Specific Price Level Adjustments:Some Empirical Evidence.The Accounting Review,Vol 28,No2,Hal 228-245.

Munawir,S.(2004).Analisis Laporan Keuangan, Edisi keempat.Liberty,Yogyakarta. Norton,C.L. and Smith,R.E.(1979) .A Comparison of General Price Level and

Historical Cost Financial Statement in Prediction of Bankruptcy.The Accounting Review,Hal 72-87.

Ohlson,J.A.(1980).Financial Ratios and Probabilistic Prediction of Bankcruptucy. Journal of Accounting Research,Vol 18,No 1,Hal 109-131.

Pantalone,C. and Platt,M.(1987).Predicting failure of savings and loan associations.American Real Estate and Urban Economics Association Journal,Vol 15,No2,Hal 46-64.

Pasaribu,R.B.F.(2008).Financial Distress Prediction In Indonesia Stock Exchange. Journal of Economics,Business,and Accounting,Vol 11,No 2,Hal 152-172.

Peter dan Yoseph.(2011).Analisis Kebangkrutan dengan Metode Z-Score Altman,Springate dan Zmijewski pada PT.Indofood Sukses Makmur Tbk Periode 2005-2009.Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi,Vol 4, No 2.

Piesse,J. and Wood,D.(1992).Issues in assessing MDA models of corporate failure: a research note.British Accounting Review,Vol 24,Hal 33-42.

Platt,J.C.(1999).Fast Training of Support Vector Machines Using Sequential Minimal Optimization.MIT press.UK.

Platt,H., dan M.B.Platt.,(2002).Predicting Financial Distress.Journal of Financial Service Professionals,Vol 56,Hal 12-15.

(25)

DAFTAR PUSTAKA 113

Prastowo,D.,Juliaty,R.(2010).Analisis Laporan Keuangan,Edisi ketiga.UPP STIM YKPN.

Ramadhani,A.S dan Lukviarman,N.(2009).Perbandingan Analisis Prediksi Kebangkrutan Menggunakan Model Altman Pertama, Altman Revisi, dan Altman Modifikasi dengan Ukuran dan Umur Perusahaan sebagai Variabel Penjelas.Jurnal Siasat Bisnis,Vol 13,Hal 15-28.

Riyanto.(2008).Dasar- dasar Pembelajaran Perusahaan,Edisi keempat.BFPE, Yogyakarta.

Sawir,A.(2005).Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan.PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.

Salehi,M. dan Shiri,M.M.(2012).Prediction of financial distress in Tehran Stock Exchange using DEA approach. Research.Indian Journal of Science and Technology,Vol 5,No 10.

Sharma,D.S.(2001).The Role of Cash Flow Information in Predicting Corporate Failure: The State of the Literature. Managerial Finance,Vol 27,No 4.

Sheikhi,M.,Shams,M.F.,Sheikhi,Z.(2012).Financial Distress Prediction Using Distress Score as a Predictor.International Journal of Business and Management,Vol 7,No 1.

Soemarso.(2005).Analisis Laporan Keuangan.ANDI,Jakarta.

Sudaryat.(2009).Kebangkrutan Dunia Usaha.Pikiran Rakyat.4 Maret 2009,Hal 20. Sugiono.(2012).Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D,Cetakan kelimabelas.Alfabeta,Bandung.

Sulaiman,M.(2001).Predicting Corporate Failure in Malaysia:An Application of The Logit Model to Financial Ratio Analysis. Asian Academy of Management Journal, Vol 6,No 1,Hal 99-118.

Suliyanto.(2009).Metode Riset Bisnis,Edisi kedua.ANDI, Yogyakarta.

Sunjoyo,Setiawan,R.,Carolina,V.,Magdalena,N.,Kurniawan,A.(2013).Aplikasi SPSS untuk Smart Riset.Alfabeta,Bandung.

Supardi dan Mastuti,S.(2003).Validitas Penggunaan Z-Score Analisis Altman untuk Menilai Kebangkrutan pada Perusahaan Perbankan Go Publik di Bursa Efek Jakarta. Kompak,No 7,Hal 68-69.

(26)

DAFTAR PUSTAKA 114

Tam, K.Y. and Kiang,M.Y.(1992).Managerial applications of neural networks: the case of bank failure predictions.Management Science,Vol 38,No 7,Hal 926-947.

Taffler,R.J.(1982).Forecasting company failure in the UK using discriminant analysis and financial ratio data.Journal of the Royal Statistical Society,Series A,Vol 145, No3,Hal 342-358.

Taffler, R.J. (1984).Empirical models for the monitoring of UK corporations.Journal of Banking and Finance,Vol 8,No 2,Hal 199-227.

Thomas,L.C.,Edelman, D.B. dan Crook, J.N.(2002).Credit Scoring and Its Applications, Society for Industrial and Applied Mathematics.PA,Philadelphia

Trigueiros,D. dan Taffler,R.(1996).Neural networks and empirical research in accounting.Accounting and Business Research,Vol 26,No 4,Hal 347-355. Ward,T.J.(1992).Cash Flow Information and the Prediction of Financially Distressed

Mining, Oil and Gas Firms:A Comparative Study.Journal of Applied Business Research,Vol 10,No 3.

Warren,S.,Carl.(2006).Accounting: Pengantar Akuntansi.Salemba empat,Jakarta. Weston,J.F dan Brigham,E.F.(1993).Manajemen Keuangan.Erlangga,Jakarta.

Wruck,K.(1990).Financial distress, reorganization, and organizational efficiency.J.Financ.Econ,Vol 27,Hal 419-444.

Referensi

Dokumen terkait

Isolat bakteri proteolitik diseleksi berdasarkan aktivitas kualitatif dan kuantitatif serta uji patogenitas untuk mendapatkan bakteri yang berpotensi menghasilkan protease

(a) Pembeli dapat mengakhiri seluruh atau bagian mana pun dari Order Pembelian, tanpa tanggung jawab kepada Penjual, apabila Penjual: (1) menolak, melanggar,

Masalah-masalah tersebut di atas adalah masalah-masalah pokok yang dijumpai oleh peneliti dalam rangka mengumpulkan data awal. Hasil identifikasi tersebut memberi

Tanaman kelapa sawit termasuk dalam komoditas prioritas utama untuk diunggulkan Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui pengaruh faktor produksi (tenaga kerja, pupuk,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 65 Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 2 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, maka

Akan tetapi, pada kali ini hanya akan dilakukan analisa kimia berupa kadar abu dan gluten pada tepung terigu cakra kembar, segitiga hijau, dan segitiga biru untuk

Apabila aset/BMN tidak dilakukan pemuktahiran data dengan melihat kondisi aset dilapangan yang akhirnya disesuaikan dengan laporan keuangan aset/BMN, maka dapat disimpulkan

RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019. sektor ini terus ditingkatkan karena keberadaan sektor ini cukup