• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen perubahan dan budaya sekolah (8)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Manajemen perubahan dan budaya sekolah (8)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Perubahan tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Manajemen perubahan adalah proses terus-menerus memperbaharui organisasi berkenaan dengan arah, struktur, dan kemampuan untuk melayani kebutuhan yang selalu berubah dari pasar, pelanggan dan para pekerja itu sendiri. Perubahan organisasi adalah proses dimana organisasi bergerak dari keadaan saat ini menuju kepada sebuah masa depan yang diinginkan untuk menaikan efektivitas organisasi tersebut (Gareth Jones). Dari definisi tersebut terlihat jika perubahan organisasi didasarkan pada adanya suatu keinginan adanya perubahan tersebut.

Semua organisasi merupakan bagian dari sistem sosial yang hidup di tengah-tengah masyarakat. Masyarakat itu sendiri memiliki sifat dinamis, selalu mengalami perubahan dan perkembangan. Karakteristik masyarakat seperti itu menuntut organisasi untuk juga memiliki sifat dinamis. Tanpa dinamika yang sejalan dengan dinamika masyarakat, organisasi tidak akansurvive apalagi berkembang. Ini berarti bahwa perubahan dalam suatu organisasi merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari. Secara terus menerus organisasi harus menyesuaikan diri dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di lingkungannya. Proses penyesuaian dengan lingkungan merupakan salah satu permasalahan besar yang dihadapi organisasi modern.

Kecuali perubahan yang bertujuan menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan, organisasi kadang-kadang menganggap perlu secara sengaja melakukan perubahan guna meningkatkan keefektifan pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan. Karena sifat dan tujuan setiap organisasi berbeda satu sama lain maka frekuensi dan kadar perubahan yang terjadinya pun tidak selalu sama. Organisasi-organisasi tertentu lebih sering mengalami perubahan, sementara organisasi lain relatif jarang melakukannya.

(2)

organisasi tersebut, ada pemimpin yang hanya mengikuti arus kegiatan pemerintahan, namun ada juga pemimpin yang memiliki pemikiran untuk sebuah perubahan.

Organinasi pemerintahan harus memprioritaskan kebutuhan warganya,dengan tetap berpegang pada pendirian seorang pemimpinnya untuk menjadikan wilayahnya lebih baik.

Pada lingkungan pemerintah setingkat Kota, perubahan diciptakan seorang Walikota. Fenomena yang terjadi sekarang ini banyak walikota yang berlomba untuk menciptakan perubahan yang lebih baik bagi kotayang dipimpinnya. Hal ini tentu baik untuk dilakukan, mengingat hal tersebut dapat memicu pejabat lainnya untuk menciptakan suatu perubahan.

Perubahan terkadang tidak selamanya berjalan sesuai dengan yang diharapkan oleh pembuat perubahan. Setiap perubahan pasti memiliki pro dan kontra, maka dari itu pembuat perubahan harus dapat memperkirakan dampak akan perubahan tersebut.

Jika kita berikan pertanyaan kepada masyarakat mengenai “siapa walikota yang hobi membuat taman?” sebagian besar masyarakat pasti akan menjawab Ridwan kamil, seorang arsitek yang saat ini mendapat amanat dari warga Kota Bandung sebagai walikota.

Walikota Kota Bandung, Ridwan Kamil, dinilai sebagai salah satu orang yang identik dengan gerakan perubahan, namanya cukup tersorot oleh media karena dapat menciptakan perubahan yang signifikan pada kota yang dipimpinnya.

Ditengah maraknya kekaguman masyarakat mengenai sosok Ridwan Kamil yang selalu menciptakan perubahan di Kota Bandung, pada awal semester pertama saat masa jabatannya, Ridwan Kamil harus memberikan himbauan kepada warganya tentang peraturan baru yang ditetapkan oleh Kepolisian Daerah Jawa barat yaitu mengenai jam malam di Bandung.

(3)

kegiatan wisata di malam hari. Semula kehidupan malam di bandung bisa dinikmati hingga jam 3 dini hari namun, kini bandung hanya aktif sampai jam 12 malam saja.

Aturan jam malam yang diberlakukan Polda Jawa Barat adalah bahwa semua tempat hiburan malam dan kegiatan lainnya harus berhenti pada pukul 00.00 WIB. Pemberlakuan itu diterapkan dengan alasan untuk menjaga keamanan warga Bandung. Hal tersebut pada dasarnya bertentangan dengan peraturan daerah Kota bandung yang menyebutkan bahwa kegiatan malam dapat berlangsung hingga pukul 03.00 WIB.

Sebuah kebiasaan tidak mungkin bisa dirubah dengan cepat. Munculnya peraturan ini memicu adanya konflik pada orang-orang yang pro dan kontra. Banyak pihak yang merasa hal ini perlu dilakukan dengan alasan keamanan, banyak juga pihak yang merasa dirugikan secara material karena jam kerja mereka dibatasi.

Reaksi juga banyak muncul di media sosial. Besarnya kekuatan media sosial membuat informasi ini cepat beredar sehingga menimbulkan reaksi yang cepat, semakin banyak orang yang memiliki pendapatnya masing-masing, dan melakukan tindakan yang berbeda untuk mempertegas pendapatnya. Semakin banyak orang mendapatkan informasi tersebut, semakin banyak juga reaksi yg menimbulkan konflik dari berbagai pihak.

Seperti yang disebutkan dalam artikel diatas, bahwa adanya aturan ini juga menimbulkan korban pada pihak-pihak melawan aturan. Hal ini tentu sangat disayangkan mengingat perubahan diciptakan untuk keinginan bersama.

(4)

2. Identifikasi Masalah

Sebuah perubahan dibentuk pastilah tidak dengan suatu alasan yang asal-asalan, terutama dalam manajemen perubahan organisasi karena perubahan organisasi melibatkan orang banyak. Perubahan peraturan jam malam ini dikeluarkan oleh Kepolisian Daerah Jawa Barat.

Aturan jam malam yang diberlakukan Polda Jawa Barat adalah bahwa semua tempat hiburan malam dan kegiatan lainnya harus berhenti pada pukul 00.00 WIB. Pemberlakuan itu diterapkan dengan alasan untuk menjaga keamanan warga Bandung. Pemberlakuan jam malam di kota Bandung diberlakukann setelah terjadinya peristiwa pembacokan Kapolsek Astana Anyar saat melerai perkelahian di tempat hiburan di Jalan Sudirman Bandung, pada awal Januari 2014.

Melihat dari fenomena tersebut, maka indentifikasi masalah yang didapat yaitu:

a. Bagaimana Manajemen Perubahan dalam Organisasi Pemerintahan yang seharusnya

(5)

KERANGKA TEORI

1. Teori Manajemen Perubahan

Menurut John Luwis Gillin dan John Philip Gillin “Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat”.

Definisi lain menurut Holger Nauheimer (Nauheimer, 2007) manajemen perubahan dapat digambarkan sebagai proses, alat dan teknik untuk mengatur proses perubahan pada sisi orang untuk mencapai hasil yang diperlukan dan untuk merealisasikan perubahan secara efektif melalui agen perubahan, tim dan sistem yang lebih luas.

Dalam Kasali 2006 terdapat beberapa Teori mengenai Manajemen perubahan yaitu:

1. Teori Force Field – Kurt Lewin, 1951

2. Teori Motivasi – Beckhard dan Harris, 1987 3. Teori Proses Perubahan Manajerial – Beer, 1990

4. Teori-teori Organizational Development dalam perubahan 5. Teori perubahan Alfa, Beta dan gama,

6. Teori Contigency dalam manajemen perubahan – Tannembaum dan Schmidt, 1973

7. Teori manajemen kerjasama

8. Teori untuk menagatasi resistensi dalam perubahan 9. Model Accounting – Turnaround – Harlan D Plat

(6)

ia merumuskan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengelola perubahan, yaitu :

1. unfreezing : yaitu suatu proses penyadaran tentang perlunya, atau adanya kebutuhan untuk berubah

2. changing : langkah berupa tindakan, baik memperkuat “driving forces”, maupun memperlemah “resistant”.

3. refreezing : membawa organisasi dalam kembali pada keseimbangan Teori Motivasi merumuskan bahwa perubahan akan terjadi kalau terpenuhisyarat-syarat berikut: Manfaat-Biaya, manfaat yang diperoleh lebih besar akibatadanya perubahan. Ketidakpuasan, adanya ketidakpuasan yang kuat dari keadaan sekarang.

Teori motivasi menyadarkan perlunya melibatkan banyak orang untuk mewujudkan perubahan yang kendali dipegang oleh pemimpin organisasi yang berusaha untuk memperoleh dukungan, konsensus dan komitmen. Dalam menjalankan misi perubahan, teori ini mengadopsi ilmu-ilmu seperti psikologi, sosiologi dan Antropologi, sehingga seorang pemimpin memiliki peta psikologis dan budaya organisasi berbasis karakter individu sehinnga dapat meminimalisir stres dan konflik dalam perubahan.

Teori proses perubahan manajerial. Mengingat perubahan melibatkan banyak orang dalam organisasi, konsep ini mengendapkan tugas general manager untuk memperoleh dukungan dan komitmen dari anggota organisasi dalam melakukan perubahan. Teori ini mengadopsi pula pentingnya upaya-upaya mengurangi stress.

(7)

Disamping teori - teori tersebut, terdapat beberapa penjelasan teori lainnya, teori inventionis dalam melakukan perubahan organisasi melalui pengembangan organisasi (organization development), seperti teori interaksi teknologi dan manusia, team building, dan teori contingency, serta teori-teori mengatasi resistensi dalam perubahan yaitu komunikasi, partisipasi, fasilitasi, negosiasi, manipulasi, dan paksaan.

2. Teori Organisasi pemerintahan

Instansi pemerintah atau organisasi pemerintah adalah sebutan kolektif meliputi satuan kerja/satuan organisasi kementerian/departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen, kesekretariatan lembaga tinggi negara, dan instansi pemerintah lainnya, baik pusat maupun daerah, termasuk Badan Usaha Milik Negara, Badan Hukum Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah.

Dalam pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Daerah, Instansi pemerintah adalah sebuah kolektif dari unit organisasi pemerintahan yang menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, meliputi Kementrian Koordinator/Kementrian Negara/Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen, Pemerintah Provinsi, Pemko, Pemkab serta lembaga-lembaga pemerintahan yang menjalankan fungsi pemerintahan dengan menggunakan APBN dan/ APBD.

Menurut Thoha (2008:36), organisasi pemerintah dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, yaitu: melindungi kepentingan masyarakat, melayani kebutuhan masyarakat, dan pada akhirnya tujuan yang paling utama adalah mewujudkan kesejahteraan dan keadilan bagi masyarakat. Agar dapat mencapai tujuan organisasi pemerintah tersebut, maka organisasi pemerintah perlu dikelola dengan efektif.

(8)

dan tepat dalam memberikan pelayanan, serta mampu memecahkan fenomena yang menonjol akibat adanya perubahan sosial (faktor eksternal) yang sangat cepat dan dari faktor internal. (Tangkilisan, 2005:65)

Dalam konteks organisasi publik, perubahan eksternal yang saat ini direspon adalah tuntutan akan demokratisasi, transparansi, dan akuntabilitas pemerintah dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Untuk merespons tuntutan tersebut maka organisasi pemerintah harus melakukan reformasi internal yang menyangkut: penyesuaian visi dan misi, menyesuaikan struktur, dan kapasitas SDM.

Referensi

Dokumen terkait

• aset bersejarah sebagai aset yang memiliki atribut budaya, sejarah, geografi, pengetahuan dan atau lingkungan yang unik dan pemerintah bermaksud untuk melindungi dengan waktu

Rubrik ini dibuat dengan tujuan karena setiap divisi di PT PLN (Persero) Distribusi Jakrta Raya dan Tangerang memiliki program dan tanggung jawab, sehingga

"Bagaimana, Paduka? Bisakah kami berdua merebut kecapi ajaib itu dari tangan putri jin?" tanya Tahir lohan Syah dengan harap-harap cemas. "langan khawatir!"

- 16041930 Ikan lainnya utuh atau dalam potongan, tetapi tidak dicincang diolah atau diawetkan, dalam kemasan kedap udara untuk penjualan eceran Diasapi 0305490000 - Ikan

Pertumbuhan inklusif merupakan suatu konsep yang sangat luas dan melibatkan banyak aspek. Beberapa bab dalam buku ini mengamati beberapa hal yang saling tumpang

Jangka waktu RTRW ataupun RZWP-3-K berlaku selama 20 (dua puluh) tahun dan dapat ditinjau kembali sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun sekali, Pasal 9 ayat (2) UU No 14 Tahun

Objektf berarti semua orang akan memberikan penafsiran yang sama; valid berarti adanya ketepatan antara data yang terkumpul oleh peneliti dengan data yang trejadi pada

KETIGA : Bagi Pendaftar Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Jember Angkatan III Tahun Akademik 2015/2016 yang dinyatakan diterima namun