PENDIDIKAN SEKOLAH DAN LAYANAN
KESEHATAN
Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Kesehatan
Sekolah
Disusun Oleh :
Agil Rio Handoko
Akhmad Khoerul Anwar
Gian Kusuma Amarullah
Kelas : 4B
PROGAM STUDY PENJASKESREK
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAJALENGKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karna berkat rahmat, hidayah, dan karunianya penulis berhasil menyelesaikan tugas makalah “Pendidikan Kesehatan Sekolah”.
Makalah ini penulis buat mengenai “Pendidikan Sekolah dan Layanan Kesehatan”.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih atas segala dukungan, bantuan, dan bimbingan dari beberapa pihak selama proses study dan juga selama penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan dimasa mendatang. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi banyak pihak.
Cirebon, Februari 2015
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ...
i
Daftar Isi ... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah... 1
1.2 Maksud dan Tujuan ... 2
1.3 Manfaat ... 2
BAB 2 ANALISIS/PEMBAHASAN
2.1 Pendidikan Sekolah ... 3
2.2 Layanan Kesehatan Sekolah ... 6
2.2.1. Layanan Kesehatan Di Sekolah ... 6 ... 2.2.2. Tujuan Dan Fungsi Layanan Kesehatan Sekolah... 6 2.2.3. Jenis-jenis Layanan Kesehatan ... 7 2.2.4. Usahan Kesehatan Sekolah ... 8BAB 3 PENUTUP
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kualitas sumber daya manusia (SDM) antara lain ditentukan dua faktor yang satu sama lain saling berhubungan, berkaitan dan saling bergantung yakni pendidikan dan kesehatan. Kesehatan merupakan prasyarat utama agar upaya pendidikan berhasil, sebaliknya pendidikan yang diperoleh akan sangat mendukung tercapainya peningkatan status kesehatan seseorang.
Oleh karena itu Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan titik berat pada upaya promotif dan preventif didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas, menjadi sangat penting dan strategis untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mencanangkan konsep sekolah sehat atau Health Promoting School ( Sekolah yang mempromosikan kesehatan ).
Health Promoting School adalah sekolah yang telah melaksanakan UKS dengan ciri-ciri melibatkan semua pihak yang berkaitandengan masalah kesehatan sekolah, menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan aman, memberikan pendidikan kesehatan di sekolah, memberikan akses terhadap pelayanan kesehatan, ada kebijakan dan upaya sekolah untuk mempromosikan kesehatan dan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud penulis membuat makalah ini yaitu untuk menyelesaikan Tugas Mata Pendidikan Kesehatan Sekolah. Adapun tujuan penulis yaitu :
1. Dapat mengetahui pengertian pendidikan sekolah. 2. Dapat mengetahui tujuan pendidikan nasional. 3. Bisa mengetahui layanan kesehatan sekolah
4. Bisa mengetahui dan menjelaskan tujuan dan fungsi layanan kesehatan sekolah.
1.4. Manfaat
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Pendidikan Sekolah
Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan bangsa dan faktor pendukung yang memegang peranan penting di seluruh sektor kehidupan, sebab kualitas kehidupan suatu bangsa sangat erat dengan tingkat pendidikan. Peran sekolah dinilai sangat penting bagi maju dan berkembangnya masyarakat dan terjaminnya kebutuhan kehidupan mereka kelak di kemudian hari. Suwarno dalam Karsidi (2005) menyatakan fungsi sekolah sebagai berikut:
Pendidikan merupakan jasa yang berupa proses pembudayaan, pengertian ini berimplikasi terhadap adanya input dan output. Dalam hal ini yang menjadi input adalah peserta didik, sarana, prasarana, dan lingkungan, sedangkan outputnya adalah jasa pelayanan pendidikan, lulusan atau alumni dan hasil penelitian.
Minat orang tua dalam menyekolahkan anaknya didasari oleh berbagai macam pertimbangan seperti kemapanan secara ekonomi, perkembangan anak, harga diri, dan faktor lainnya, kebanyakan orang yang kondisi ekonominya menengah ke atas mampu memilih sekolah dasar yang terbaik bagi mereka dan anaknya. Pemilihan sekolah yang tepat tidak lepas dari peran dan fungsi sekolah sendiri yang semakin berkembang di era modern ini. Minat diperoleh dari suatu proses belajar dan proses pemikiran yang membentuk suatu persepsi. Minat pembelian ini menciptakan suatu motivasi yang terus terekam dalam benaknya dan menjadi suatu keinginan yang sangat kuat yang pada akhirnya ketika seorang konsumen harus memenuhi kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang ada di dalam benaknya tersebut.
Tujuan pendidikan nasional adalah mengarahkan berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta memiliki tanggung jawab. Sedangkan tujuan pendidikan sekolah dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. dengan demikian siswa dapat memiliki dan menanamkan sikap budi pekerti terhadap sesama.
Dalam amandemen, dijelaskan bahwa Tujuan Pendidikan Nasional yang meliputi tentang tujuan pendidikan di sekolah dasar, dalam Undang-undang Dasar 1945 disebutkan sebagaimana berikut.
(1). Pasal 31, ayat 3 menyebutkan, “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang”, (2). Pasal 31, ayat 5 menyebutkan, “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”.
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Sekolah : Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa / murid di bawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa kemajuan melalui serangkaian sekolah. Nama-nama untuk sekolah-sekolah ini bervariasi menurut negara, tetapi umumnya termasuk sekolah dasar untuk anak-anak muda dan sekolah menengah untuk remaja yang telah menyelesaikan pendidikan dasar.
Selain sekolah-sekolah inti, siswa di negara tertentu juga mungkin memiliki akses dan mengikuti sekolah-sekolah baik sebelum dan sesudah pendidikan dasar dan menengah. TK atau pra-sekolah menyediakan sekolah beberapa anak-anak yang sangat muda (biasanya umur 3-5 tahun). Universitas, sekolah kejuruan, perguruan tinggi atau seminari mungkin tersedia setelah sekolah menengah. Sebuah sekolah mungkin juga didedikasikan untuk satu bidang tertentu, seperti sekolah ekonomi atau sekolah tari. Alternatif sekolah dapat menyediakan kurikulum dan metode non-tradisional.
Ada juga sekolah non-pemerintah, yang disebut sekolah swasta. Sekolah swasta mungkin untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus ketika pemerintah tidak bisa memberi sekolah khusus bagi mereka; keagamaan, seperti sekolah Islam, sekolah Kristen, hawzas, yeshivas dan lain-lain, atau sekolah yang memiliki standar pendidikan yang lebih tinggi atau berusaha untuk mengembangkan prestasi pribadi lainnya. Sekolah untuk orang dewasa meliputi lembaga-lembaga pelatihan perusahaan dan pendidikan dan pelatihan militer.
2.2. Layanan Kesehatan Sekolah
Jesse Ferring William mengatakan bahwa layanan kesehatan siswa adalah sebuah klinik yang didirikan sebagai bagian dari Universitas atau sekolah yang berdiri sendiri yang menentukan diagnosa dan pengobatan fisik dan penyakit jiwa dan dibiayai dari biaya khusus dari semua siswa.
Dengan demikian, menurut saya layanan kesehatan di sekolah merupakan layanan yang diberikan oleh sekolah kepada seluruh warga sekolah terutama murid-muridnya yang berhubungan dengan kesehatan.
Pelayanan kesehatan membantu pendidikan kesehatan bagi murid-murid, bukan saja melalui pemberian informasi kepada anak-anak mengenai kesehatannya, tetapi juga melalui hubungan dengan petugas-petugas kesehatan. Oleh karena itu kepala sekolah dan guru-guru harus mengetahui apakah pelayanan kesehatan itu, sehingga dapat bekerja sama dengan petugas-petugas kesehatan dengan efektif dan membuatnya menjadi pengalaman-pengalaman yang bersifat mendidik. Guru-guru juga perlu mengetahui tugas dari masing petugas kesehatan bagi murid dan bagi guru-guru. Kepala sekolah hendaknya menghubungkan pelayanan kesehatan itu dengan kebijaksanaan pengajaran di sekolahnya.
2.2.2. TUJUAN DAN FUNGSI LAYANAN KESEHATAN SEKOLAH
Pada dasarnya tujuan layanan kesehatan sekolah adalah:
1. Mengikuti perkembangan dan pertumbuhan anak didik
2. Mengetahui gangguan kesehatan sedini mungkin
3. Pencegahan penyakit menular
4. Pengobatan secepat-cepatnya
5. Rehabilitasi
perkembangan anak yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukkan manusia Indonesia yang berkualitas. (Suliha, 2002).
Sedangkan secara khusus, tujuan usaha kesehatan sekolah adalah untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang mencakup memiliki pengetahuan, sikap, dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat, serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan. Sehat fisik, mental, sosial maupun lingkungan, serta memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba, alkohol, dan kebiasaan merokok serta hal-hal yang berkaitan dengan masalah pornografi dan masalah sosial lainnya. (Komang, 2008). Sedangkan fungsi layanan kesehatan sekolah adalah:
1. Menafsirkan keadaan kesehatan siswa an pegawai sekolah 2. Menasehati murid dan orang tua
3. Memberikan semangat dan menyembuhkan penyakit
4. Membantu dalam mendidik anak
5. Membantu mencegahdan mengontrol penyakit
6. Memebrikan layanan darurat untuk luka/penyakit yang datang tiba-tiba
2.2.3. JENIS-JENIS LAYANAN KESEHATAN
Shuster dan Wetzler dalam bukunya ”Leadership in Elementary School Administration and Supervision” menyebutkan bahwa jenis-jenis layanan kesehatan sekolah meliputi:
1. Klinik Sekolah
Dalam pelaksanaannya dapat bekerja sama dengan layanan kesehatan umum, misalnya puskesmas, rumah sakit, dll.
1. Ujian Kesehatan
2. Pemeriksaan Gigi
4. Pertolongan pertama pada kecelakaan
2.2.4. USAHA KESEHATAN SEKOLAH
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah usaha untuk membina dan mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup sehat pada peserta didik usia sekolah yang dilakukan secara menyeluruh (comprehensive) dan terpadu (integrative).
Kebijakan UKS mengikuti kebijaksanaan umum Depkes RI. Pemerintah daerah diberikan wewenang untuk menjalankan usaha kesehatan sekolah yang disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan daerah setempat, sesuai dengan usaha mewujudkan desentralisasi dan otonomi daerah dalam usaha-usaha di bidang kesehatan (Depkes, 2001).
UKS dilakukan dengan kerjasama yang erat antara petugas kesehatan, petugas sekolah, anak didik, pemerintah setempat, orang tua murid dan golongan-golongan lain dalam masyarakat. Pada tanggal 23 Juli 2003, UKS telah dikukuhkan pelaksanaannya secara terpadu lintas sector dan lintas program dalam surat keputusan bersama Menteri Pendidikan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, dan Menteri dalam Negeri RI, nomor : 0408/U/1984, Nomor : 74/Tn/1984, Nomor : 60 tahun 1984 tanggal 3 september 1984 tentang Pokok Kebijaksanaan UKS (Wahyuni, 2008).
1. Tujuan UKS a. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik.
b. Tujuan Khusus
- Meningkatkan peran serta peserta didik dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan rumah tangga serta lingkungan masyarakat, meningkatkan keteramplan hidup sehat agar mampu melindungi diri dari pengaruh buruk lingkungan.
2. Sasaran UKS
Sasaran pembinaan dan pengembangan UKS meliputi peserta didik sebagai sasaran primer, guru pamong belajar/tutor orang tua, pengelola pendidikan dan pengelola kesehatan serta TP UKS di setiap jenjang sebagai sasaran sekunder. Sedangkan sasaran tertier adalah lembaga pendidikan mulai dari tingkat pra sekolah/TK/RA sampai SLTA/MA, termasuk satuan pendidikan luar sekolah dan perguruan tinggi agama serta pondok pesantren beserta lingkungannya. Sasaran lainnya adalah sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan. Sasaran tertier lainnya adalah lingkungan yang meliputi lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat sekitar sekolah.
3. Tiga Program Pokok UKS atau Trias UKS 1) Pendidikan Kesehatan
2) Pelayanan Kesehatan
3) Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
1. Pendidikan Kesehatan
a. Pendidikan kesehatan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang dan sehat baik fisik, mental, sosial dan lingkungan melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan yang diperlukan bagi peranannya saat ini maupun di masa yang akan datang (Ananto, 2006).
b. Tujuan Pendidikan Kesehatan ialah agar peserta didik :
1) Memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara hidup sehat dan teratur.
2) Memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat. 3) Memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan
dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan.
4) Memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari yang sesuai dengan syarat kesehatan.
6) Memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan dan berat badan yang seimbang.
7) Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan dalam kehidupan sehari-hari.
8) Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar.
9) Memilki tingkat kesegaran jasmani dan derajat kesehatan yang optimal serta mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit (Ananto, 2006, Depdiknas, 2006).
c. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan
Pelaksanaan pendidikan kesehatan dapat diberikan melalui kegiatan kurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler. Penjelasannya adalah sebagai berikut :
a) Kegiatan intrakurikuler
Pelaksanaan pendidikan kesehatan pada jam pelajaran sesuai dengan Garis-garis besar program pengajaran mata pelajaran sains dan ilmu pengetahuan sosial.
Pelaksanaannya dilakukan melalui peningkatan pengetahuan, penanaman nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat dan peningkatan keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan pertolongan dan perawatan kesehatan.
Cakupan kegiatan intrakurikuler meliputi kebersihan dan kesehatan pribadi, makanan bergizi, pendidikan kesehatan reproduksi, dan pengukuran tingkat kesegaran jasmani.
b) Kegiatan ekstrakurikuler
Kegiatan di luar jam pelajaran biasa (termasuk kegiatan pada waktu libur) yang dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah dengan tujuan antara lain memperluas pengetahuan dan keterampilan siswa serta melengkapi upaya pembinaan manusia Indonesia seutuhnya.
lain-lain. Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan antara lain ; dokter kecil, Palang Merah Remaja (PMR), dan lain-lain. Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat antara lain : kerja bakti kebersihan, lomba sekolah sehat, dan lain-lain (Ananto, 2006, Depdiknas, 2006).
d. Metode Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan a) Penyajian/ceramah
Penyajian materi menggunakan metode ceramah, diskusi, demontrasi, bimbingan, permainan dan penugasan oleh guru dengan mengikutsertakan peran aktif peserta pelatihan.
b) Menanamkan Kebiasaan
Menanamkan kebiasaan dilakukan dengan penugasan untuk melakukan cara hidup sehari-hari dan diadakan pemeriksaan serta pengamatan yang terus menerus dan berkelanjutan oleh guru dan kepala sekolah serta petugas kesehatan (Ananto, 2006, Depdiknas, 2006).
2. Pelayanan Kesehatan
a. Pelayanan kesehatan di sekolah adalah upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan secara serasi dan terpadu terhadap peserta didik pada khususnya dan warga sekolah pada umumnya. Di bawah koordinasi guru Pembina UKS dengan bimbingan teknis dan pengawasan puskesmas setempat (Ananto, 2006).
b. Tujuan Pelayanan Kesehatan
a) Tujuan Umum : meningkatnya derajat kesehatan peserta didik dan seluruh warga masyarakat sekolah secara optimal.
b) Tujuan Khusus :
2) Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan mencegah terjadinya penyakit, kelainan dan cacat.
3) Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat penyakit/kelainan, pengembaliannfungsi dan peningkatan kemampuan peserta didik yang cedera/cacat agar dapat berfungsi optimal.
4) Meningkatkan pembinaan kesehatan, baik fisik, mental sosial maupun lingkungan (Ananto, 2006, Depdiknas, 2006).
c. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan
Kegiatannya dapat mencakup kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
1) Kegiatan Peningkatan (promotif)
Kegiatan peningkatan mencakup dokter kecil, Palang Merah Remaja (PMR), pembinaan warung sekolah sehat dan pembinaan keteladanan berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
2) Kegiatan Pencegahan (preventif)
Mencakup pemeliharaan kesehatan yang bersifat umum maupun yang khusus untuk penyakit-penyakit tertentu, memonitor pertumbuhan peserta didik, imunisasi, usaha pencegahan penularan penyakit, dan lain-lain.
3) Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif)
Mencakup diagnosa dini, pengobatan ringan, pertolongan pertama pada kecelakaan dan pertolongan pertama pada penyakit dan rujukan medik (Ananto, 2006, Depdiknas,2006).
3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
Pembinaannya mencakup lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat sekitar.
1) Lingkungan fisik sekolah
Meliputi penyediaan air bersih, pemeliharaan tempat penampungan air bersih, pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah, pengadaan dan pemeliharaan air limbah, pemeliharaan WC, pemeliharaan kamar mandi, ruang kelas, laboratorium, kantin , kebun sekolah dan lain-lain.
2) Lingkungan mental dan sosial
Meliputi konseling kesehatan, bakti sosial, darmawisata, karnaval, dan lain-lain.
b. Pembinaan lingkungan keluarga
Meliputi kunjungan rumah oleh pelaksana UKS dan ceramah kesehatan. c. Pembinaan Masyarakat Sekitar
Meliputi pembinaan dengan cara pendekatan kemasyarakatan oleh kepala sekolah, guru atau pembina UKS dengan cara membina hubungan baik atau kerjasama dengan masyarakat atau lembaga masyarakat dan penyuluhan massa baik secara tatap muka maupun melalui media cetak dan audio visual (Ananto, 2006, Depdiknas, 2006).
4. Strata Pelaksanaan UKS
Strata pelaksanaan UKS adalah jenjang atau tingkatan dari suatu kondisi sekolah dan atau madrasah yang telah melaksanakan UKS, khususnya dalam mengembangkan tiga program pokok UKS, yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Strata pelaksanaan UKS dibagi ke dalam 4 tingkatan yaitu strata minimal, strata standar, strata optimal, dan strata paripurna. Setiap strata terdiri dari tiga variabel utama yaitu tiga program pokok UKS yang terdiri dari Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat. setiap variabel diterapkan sejumlah indikator (Ananto, 2006, Depdiknas, 2006).
1) Pendidikan Kesehatan
a) Strata Minimal meliputi pendidikan jasmani dilaksanakan secara kurikuler, pendidikan kesehatan dilakukan secara kurikuler, guru membuat rencana pembelajaran pendidikan kesehatan dan adanya buku pegangan guru dan bacaan tentang pendidikan kesehatan.
b) Strata Standar ,meliputi dipenuhinya strata minimal dan memiliki guru mata pelajaran jasmani
c) Strata Optimal meliputi dipenuhinya strata standar, pendidikan kesehatan terintegrasi pada mata pelajaran lain, pendidikan kesehatan dilaksanakan secara ekstrakurikuler , memiliki alat peraga pendidikan kesehatan, memiliki media pendidikan kesehatan (poster dan lain-lain).
d) Strata Paripurna meliputi dilaksanakannnya strata optimal, memiliki guru Pembina UKS, adanya program kemitraan pendidikan kesehatan dengan instansi terkait seperti Puskesmas, Kepolisian, Palang Merah Indonesia (PMI), Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) pertanian, dan lain-lain (Ananto, 2006, Depdiknas 2006).
2) Pelayanan Kesehatan
Jenjangnya meliputi strata minimal, standar, optimal dan paripurna. Adapun pengkategoriannya adalah sebagai berikut :
a) Strata Minimal meliputi dilaksanakannya penyuluhan kesehatan, dilaksanakannya imunisasi, penyuluhan kesehatan gigi dan sikat gigi masal minimal kelas 1, 2, 3 SD.
b) Strata standar meliputi dilaksanakannya strata minimal, ada penjaringan kesehatan, pemeriksaan kesehatan berkala tiap 6 bulan, termasuk pengukuran tinggi dan berat badan, pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan siswa pada buku Kartu Menuju Sehat (KMS), ada rujukan bila diperlukan, ada dokter kecil, melaksanakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), dan pengawasan warung/kantin sekolah
c) Strata Optimal meliputi memenuhi strata standar, dana sehat/dana UKS, dan pelayanan medik gigi dasar atas permintaan siswa
3) Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
Jenjangnya meliputi strata minimal, standar, optimal dan paripurna. Adapun pengkategoriannya adalah sebagai berikut :
a) Strata Minimal meliputi ada air bersih, ada tempat cuci tangan , ada WC/jamban yang berfungsi, ada tempat sampah, ada saluran pembuangan air kotor yang berfungsi, ada halaman/pekarangan/lapangan, memiliki pojok UKS, melakukan kegiatan mengubur, menguras dan membakar (3M) plus sekali seminggu.
b) Strata Standar meliputi memenuhi strata minimal, ada kantin/warung sekolah, memiliki pagar, ada penghijauan/perindangan, ada air bersih di sekolah dengan jumlah yang cukup, memiliki ruang UKS tersendiri, dengan peralatan sederhana, memiliki tempat ibadah, lingkungan sekolah bebas jentik, jarak papan tulis dengan bangku terdepan 2,5 m, dan melaksanakan pembinaan sekolah kawasan tanpa rokok, bebas narkoba dan miras
c) Strata Optimal meliputi memenuhi strata standar, ada tempat cuci tangan di beberapa tempat dengan air mengalir/kran, ada tempat cuci peralatan masal/makan di kantin/warung sekolah, ada petugas kantin yang bersih dan sehat, ada tempat sampah di tiap kelas dan tempat penampungan sampah akhir di sekolah, ada jamban/WC siswa dan guru yang memenuhi syarat kesehatan dan kebersihan, ada halaman yang cukup luas untuk upacara dan berolahraga, ada pagar yang aman , memilki ruang UKS tersendiri dengan peralatan yang lengkap, dan terciptanya sekolah kawasan tanpa rokok, bebas narkoba dan miras.
syarat kesehatan (ventilasi dan pencahayaan cukup), ratio kepadatan siswa 1 : 1,5-1,75 m2, dan memiliki ruang dan peralatan UKS yang ideal (Ananto, 2006, Depdiknas, 2006).
5. Sarana dan Prasarana Usaha Kesehatan Sekolah
Mengenai sarana dan prasarana usaha kesehatan sekolah dijelaskan oleh Djonet Soetatmo (1982, 122-123) meliputi :
1) Ruang UKS atau klinik sekolah
2) Alat-alat pemeriksaan yang diperlukan 3) Alat-alat PPPK
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari penulisan hasil observasi di atas, maka penulis dapat menyimpulkan :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa / murid di bawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa kemajuan melalui serangkaian sekolah. Nama-nama untuk sekolah-sekolah ini bervariasi menurut negara (dibahas pada bagian Daerah di bawah), tetapi umumnya termasuk sekolah dasar untuk anak-anak muda dan sekolah menengah untuk remaja yang telah menyelesaikan pendidikan dasar.
Pelaksanaan program kesehatan sekolah agar dapat berjalan dengan tujuan yang hendak dicapai, maka diperluakan adanya kerja sama antar pelaksana yang ada di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan yang ada di Departemen Kesehatan. Kerja sama tersebut dapat berjalan dengan lancar, apabila masing-masing pelaksana memahami sejauh mana peranan yang harus dilakukan.
Sedangkan secara khusus, tujuan usaha kesehatan sekolah adalah untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang mencakup memiliki pengetahuan, sikap, dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat, serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan.
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan. 2008. Pedoman Pelatihan Kader Kesehatan di Sekolah. Jakarta: Departemen Kesehatan.
http://sarah14api.blogspot.com/2012/10/makalah-usaha-kesehatan-sekolah.html https://alvionitalinda.wordpress.com/2013/06/02/pengelolaan-layanan-kesehatan-di-sekolah/
Kusmintardjo. 1991. Pengelolaan Layanan Khusus Di Sekolah. Jilid I. Malang: UPT Perpustakaan Umum.
Sumantri, M. 2007. Pendidikan Wanita. Dalam Ali, M., Ibrahim, R., Sukmadinata, N.S., dan Rasjidin, W. (Penyunting). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan: Handbook.. Bandung: Pedagogiana Press (Halaman 1175 – 1186).