BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kehadiran Negara di masyarakat merupakan hal yang perlu diperhatikan, salah satu bentuk kehadiran Negara atau pemerintah adalah BLT, BLT adalah suatu program bantuan yang dicanangkan pemerintah untuh rakyat miskin. Kenaikan harga-harga bahan pokok di Indonesia membuat rakyat-rakyat miskin mengalami krisis makanan karena mereka tidak bisa membeli bahan makanan dikarenakan harganya yang mahal. Hal ini lah yang membuat pemerintah memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada rakyat miskin.
Namun, seperti halnya bantuan-bantuan yang lainnya. BLT pun tidak luput dari “ketidak adilan”. Karena masih banyak rakyat miskin yang belum pernah merasakan bantuan terssebut. Menurut data penelitian SMERU (suatu lembaga kebijakan independentterhadap kebijakan-kebijakan public di Indonesia) yang berkedudukan di Jakarta, jumlah orang miskin di Indonesia sampai dengan tahun 2005 adalah 22% dari total penduduk Indonesia, berarti ada sekitar 45 juta orang miskin.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah untuk mengetahui tentang bagaimana kehadiran Negara atau pemerintah didalam kehidupan masyarakat kita dengan mencanangkan program BLT, mengetahui apa itu BLT, serta mengetahui apa dampak dari bantuan langsung tunai dan juga tentang manfaat dan bagaimana mencairkan dana BLT tersebut.
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Program Bantuan Langsung Tunai
Bantuan Langsung Tunai (bahasa Inggris: cash transfers) atau disingkat BLT adalah program bantuan pemerintah berjenis pemberian uang tunai atau beragam bantuan lainnya, baik bersyarat (conditional cash transfer) maupun tak bersyarat (unconditional cash transfer) untuk masyarakat miskin. Negara yang pertama kali memprakarsai BLT adalah Brazil, dan selanjutnya diadopsi oleh negara-negara lainnya. Besaran dana yang diberikan dan mekanisme yang dijalankan dalam program BLT berbeda-beda tergantung kebijakan pemerintah di negara tersebut.
B. Bantuan Langsung Tunai dan Dampaknya
Bersamaan dengan rencana naiknya BBM pada tanggal 1 April pemerintah juga merencanakan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada rakyat miskin. Bantuan ini dimaksudkan sebagai kompensasi terhadap kenaikan harga yang timbul sebagai akibat lebih lanjut dari kenaikan harga BBM. Efek dari BLT dipandang oleh pihak lawan politik sebagai tindakan yang bersifat politis demi menghadapi pemilu tahun 2014. Secara ekonomis BLT merupakan tindakan positif untuk mencegah rakyat miskin menjadi semakin miskin. Kebijakan tersebut menimbulkan tantangan dan kritik dalam masuarakat, yang mengakibatkan pemerintah terdesak dalam memilih 3 alternatif, yaitu: melanjutkan, menunda,dan merevisi kebijakan tersebut. Jika pemerintah tetap pada pendirian untuk menaikkan BBM.
Pengaruh psikologis dari keriuhan yang sekarang timbul, akan mendorong gejolak harga yang cukup tinggi. Dalam keadaan demikian, kompensasi berupa BLT tidak akan banyak menolong.Kebiasaan baru di Indonesia adalah setelah menaikkan harga BBM , kemudian menyalurkan BLT. Bantuan ini mempunyai 2 efek positif, yang pertama adalah menambah daya beli rakyat miskin yang pendapatannya makin turun dibawah kebutuhan rata-rata normal. Kedua, menyuntikkan dana ke wilayah miskin untuk menghidupkan daya beli yang relatif sudah sangat rendah.
gambaran tentang kebijakan cash transfer di Mozambique yang dinilai mereka cukup berhasil khususnya dalam memberikan pelayanan minimum kepada orang tua, cacat dan perempuan yang kurang beruntung di wilayah perkotaan Mozambique.
Atau kasus lain cash transfer di Mexico yang dikenal dengan Progresa yaitu program bantuan tunai yang terkondisi (conditional cash transfer) untuk peningkatan SDM yang ditargetkan pada anak-anak pedesaan (Sadoulet dan Janvry: 2004). Bank Dunia memberikan catatan bahwa kebijakan ini kerap terjadi di negara maju dan mencakup lebih dari 80% penduduk di negara industri versi ILO. Terdapat sejumlah alasan mengapa negara sedang berkembang sangat sedikit program seperti ini, antara lain: terbatasnya anggaran pemerintah, besarnya sektor informal yang menyulitkan pendataan, serta kombinasi penduduk yang tersebar dan terbatasnya infrastruktur di pedesaan meningkatkan biaya administrasi dari program ini (World Bank: 2003).
menghabiskan uang tersebut dengan mengajak teman-temannya makan direstoran mahal dengan berbagai alasan.
C. PENCAIRAN DAN PEMANFAATAN BLT
Bila program ini dilanjutkan maka harus ada penyempurnaan dalam proses pendataan. Pendataan dilakukan dengan memasukan data baru yang belum tercakup, bukan hanya verfikasi dari data sebelumnya sehingga jika Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang dulu sudah mengalami kesejahteraan yang meningkat maka dapat digantikan kepada yang lebih miskin. Kriteria penerimaan juga harus disosialisasikan agar tidak menimbulkan konflik serta penjelasan mengenai larangan pemotongan harus ditekankan. Dan pendataan harus dilakukanoleh BPS yang dibantu oleh kelurahan, RW dan RT setempat. Uang BLT disalurkan melalui kantor pos. Walaupun kartu BLT dibagikan melalui kelurahan, RW dan RT administrasi ditingkat kelurahan kebawah agak sedikit lemah. Data jumlah penerimaan BLT menjadi agak berbeda dengan data dari BPS dan kantor pos.
BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, beberapa hal yang dapat penulissimpulkan adalah sebagai berikut:
1. Kebijakan pemerintah dalam memberikan bantuan kepada rakyat miskin berupa BLT nampaknya masih menimbulkan dampak negative. Karena pembagian BLT itu sendiri masih belum tepat sasaran dan belum merata kesemua rakyat miskin di Indonesia.
2. BLT sendiri belum memunculkan manfaat yang signifikan, karena denganadanya BLT belum bisa membantu rakyat miskin untuk dapat hidup denganlebih layak.
3. BLT tidaklah mendorong masyarakat untuk lebih meningkatkan kesejateraan hidupnya, namun dengan bantuan tersebut masyarakat penerima BLT tidak menggunakan bantuan tersebut sesuai sasaran pemerintah. Melainkan semakin mendorong masyarakat untuk bermalas-malasan dan hanya menunggu datangnya bantuan pemerintah.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Asmi Nuqayah, https://www.scribd.com/doc/91766071/MAKALAH-BLT di posting 29 April 2012
Bayu Caroko, http://artikelguide.blogspot.com/2012/12/dampak-kebijakan-blt-terhadap-masyarakat.html#.VKtufSxHjIV
Dina Marina Marbun, http://dinamarinamarbun.blogspot.com/2013/04/blt-bantuan-langsung-tunai-dan-cara_7372.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Bantuan_langsung_tunai di posting pada 16 April 2014
http://news.detik.com/read/2012/03/26/124625/1876334/103/bantuan-langsung-tunai-dan-dampaknya