• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BUNYI MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN I KABILA KECAMATAN KABILA KABUPATEN BONEBOLANGO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BUNYI MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN I KABILA KECAMATAN KABILA KABUPATEN BONEBOLANGO"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BUNYI MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN I KABILA KECAMATAN KABILA

KABUPATEN BONEBOLANGO

AGUSTINA M. INAKU

(Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG) Pembimbing

Prof.Dr.H. Abd Haris PanaI, S.Pd, M.Pd Irvin Novita Arifin S.Pd,M.Pd

ABSTRAK

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan hasil belajar Siswa pada materi Bunyi Dikelas IV SDN 1 Kabila Kecamatan Kabila Kabupaten Bonebolango.Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bunyi melalui metode demonstrasi di kelas IV SDN 1 Kabila Kecamatan Kabila Kabupaten Bonebolango.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas.Penelitian ini dilaksankan untuk meningkatakan hasil belajar siswa pada materi bunyi melalui metode demonstrasi di kelas IV SDN 1 Kabila Kecamatan Kabila Kabupaten Bonebolango.Hipotesis pada penelitian ini yang berbunyi jika guru menggunakan metode demonstrasi pada materi tentang bunyi hasil belajarnya meningkat.Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, maka penulis menyimpulkan bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi, Hasil Belajar siswa pada materi Bunyi di kelas IV SDN 1 Kabila kecamatan Kabila kabupaten Bonebolango meningkat.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Demonstrasi, Bunyi. BAB I

PENDAHULUAN

Pembelajaran IPA di kelas di pandang sebagai suatu proses aktif, dan di pengaruhi oleh yang sebenarnya ingin di pelajari anak. Hasil belajar bukan semata-mata bergantung yang di sajikan guru, melainkan di pengaruhi oleh interaksi antara berbagai infrormasi kepada anak yang mengelolah informasi berdasarkan pengalaman yang telah di milikinya sebelumnya.Hal ini pula yang mengakibatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Kabila Kab.Bonebolango belum sesuai harapan. Terlihat dari hasil belajar siswa pada tahun ajaran 2011/2012 yang masih kurang, sehingga dari jumlah siswa kelas 1V SDN 1 Kabila dari 22 orang siswa, 8 orang siswa yang tuntas (36,36%), yang tidak tuntas 14 orang siswa (63,63%).

Berdasarkan kenyataan ini masalah belajar siswa kelas IV SDN 1 Kabila Kab.Bonebolango guna mencari solusi yang tepat untuk memecahkan masalah tersebut, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang bunyi pada pembelajaran IPA melalui metode demonstrasi pada siswa kelas IV SDN 1 Kabila Kab.Bonebolango.Salah satu tindakan yang di ambil peneliti dalam memecahkan masalah di atas yaitu dengan menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA di kelas IV SDN 1 Kabila Kab.Bonebolango.

Adapun alasan penulis mengambil metode demonstrasi ini adalah sebagai berikut: (1) pelajaran menjadi lebih jelas dan kongkrit sehingga tidak terjadi verbalisme. (2) siswa akan lebih mudah memahami materi pelajaran yang didemonstrasikan. (3) proses pembelajaran akan sangat menarik. (4) siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran.

(2)

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Hakikat Hasil Belajar Tentang Materi Bunyi 2.1.1 Pengertian Hasil Belajar

Menurut Poesprodjo (dalam skripsi Abas, 2011:8) bahwa hasil belajar bukan kegiatan berpikir semata, melainkan pemindahan letak dari dalam berdiri disituasi atau dunia orang lain. Mengalami kembali situasi yang dijumpai pribadi lain didalam erlebnis (sumber pengetahuan tentang hidup, kegiatan melakukan pengalaman pikiran), pengalaman yang terhayati.

Menurut Soedjarto (dalam Masnaini, 2003: 6) bahwa hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang di capai oleh pelajar dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Hasil belajar dalam kerangka studi ini meliputi kawasan kognitif, efektif, dan kemampuan/kecepatan belajar seorang belajar.

2.1.2Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Suryabrata (dalam Balise (2004:142) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi tiga, yakni:

1. Fiolog, yaitu kondisi jasmaniah secara umum dan kondisi panca indra.

2. Kondisi psikologis, yaitu beberapa faktor psikologis utama yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah kecerdasan, bakat, minat, motivasi, emosi, dan kemapuan kognitif. 3. Faktor eksternal, yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar siswa yang dapat mempengaruhi

proses dan hasil belajar. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor lingkungan alami, lingkungan sosial dan faktor instrumental.

2.1.3 Materi Tentang Bunyi

Materi bunyi pada penelitian ini tercatum dalam kurikiulum kelas IV SD sebagai berikut Standar Kompetensi :8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam

kehidupan sehari-hari.

Kompetensi Dasar : 8.1. Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya

• Indikator : - Membuat daftar sumber-sumber bunyi yang terdapatdilingkungan sehari-hari. - Mendemonstrasikan bunyi dihasilkan daribenda yangbergetar.

2.2 Hakikat Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran Bunyi 2.2.1 Pengertian Metode Demonstrasi

Sanjaya (dalam Abimanyu, 2010:6-10) mengemukakan bahwa demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukan pada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang di pelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang di pertunjukan oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli dalam topik bahasan yang harus di demonstrasikan.

2.2.2 Manfaat Pelaksanaan Metode Demonstrasi Materi Bunyi

Beberapa manfaat metode demonstrasi menurut Joko Mursitho (dalam Darlina 2011:23), sebagai berikut:

(3)

a. Perhatian peserta didik dapat lebih terpusatkan,

b. Proses belajar peserta didik lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari,

c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri peserta didik d. Peserta didik dapat lebih aktif.

Sanjaya (dalam Abimanyu, 2010:6-10) Langkah-langkah pelaksanaan metode demonstrasi meliputi hal-hal berikut :

1) Kegiatan Persiapan

 Merumuskan tujuan pembelajaran tentang materi bunyi

 Menyusun materi bunyi yang akan di ajarkan untuk mencapai tujuan yang telah di rumuskan.  Menyiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan di lakukan untuk

mempermudah penguasaan materi bunyi yang telah di siapkan.

 Melakukan latihan pendemonstrasian termasuk cara penggunaan peralatan yang di perlukan. 2) Kegiatan Pelaksanaan Metode Demonstrasi

a) Kegiatan pembukaan

Sebelum kegiatan demonstrasi, ada beberapa hal yang harus di lakukan dalam pembukaan pelajaran :

 Aturlah tempat duduk yang memungkinkan setiap siswa dapat memperhatikan materi bunyi yang di demonstrasikan oleh guru.

 Tanyakan pelajaran sebelumnya.

 Timbulkan kecerdasan siswa dalam mengemukakan masalah di lingkungan sekitar yang ada kaitannya dengan pelajaran yang akan di bahas.

 Kemukakan tujuan yang harus di capai oleh siswa dan juga tugas-tugas yang harus di lakukan di samping dalam demonstrasi nanti.

b) Kegiatan Inti Pembelajaran

 Mulailah melakukan demonstrasi sesuai yang telah di rencanakan dan di persiapkan oleh guru.

 Pusatkan perhatian siswa dalam hal-hal penting yang harus di kuasai dari demonstrasi yang di lakukan oleh guru sehingga semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan sebaik-baiknya.

 Ciptakan suasana kondusif dan hindari suasana yang menegangkan.

 Berikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dan kritis mengikuti proses demonstrasi termasuk memberi kesempatan bertanya dan komentar-komentar.

c) Kegiatan Mengakhiri Pembelajaran

Jika demonstrasi, yang di lakukan guru selanjutnya adalah:

 Meminta siswa merangkum atau menyimpulkan pokok-pokok atau langkah-langkah kegiatan demonstrasi.

 Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum di mengerti mengenai materi bunyi.

 Melakukan evaluasi, baik evaluasi hasil belajar maupun evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi.

(4)

 Tindak lanjut baik berupa tugas-tugas berikutnya maupun tugas-tugas untuk mendalami materi bunyi yang diajarkan.

2.2.4. Keunggulan Dan Kelemahan Metode Demonstrasi

Keunggulan dan kelemahan Metode Demonstrasi menurut Winataputra, (2008:31) yaitu: 1. Keungulan metode demonstrasi antara lain:

a. Materi bunyi menjadi lebih jelas dan lebih konkrit sehingga tidak terjadi verbalisme. b. Siswa akan lebih mudah mengerti materi bunyi yang di demonstrasikan.

c. Proses pembelajaran akan sangat menarik, sebab siswa tidak hanya mendengar akan lebih aktif mengamati peristiwa terjadi.

d. Siswa lebih akan aktif mengamati dan tertarik untuk mencobanya sendiri. 2. Kelemahan Metode Demonstrasi

Beberapa kelemahan metode demonstrasi antara lain:

a. Tidak semua guru dapat melakukan demonstrasi dengan baik.

b. Terbatasnya sumber belajar, alat pelajaran, media pembelajaran, situasi tidak mudah di atur dan terbatasnya waktu.

c. Demonstrasi memerlukan waktu yang lebih banyak.

d. Metode demonstrasi memerlukan persiapan dan perancangan yang matang. 2.2.5 Penerapan Metode Demonstrasi Materi Bunyi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar

Penerapan metode demonstrasi adalah untuk memperjelas pengertian konsep dan memperlihatkan cara melakukan sesuatu atau proses terjadinya sesuatu seperti :

a) Mengajar siswa tentang suatu tindakan, proses atau prosedur keterampilan-keterampilan fisik dan motorik.

b) Mengembangkan kemampuan pengamatan pendengaran dan penglihatan para siswa secara bersama-sama.

c) Mengkonkritkan informasi yag disajikan kepada siswa. Dengan kata lain, metode demonstrasi dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar.

BAB III

PEMBAHASAN 3.1 Observasi Awal

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, karena pada siklus pertama belum mencapai kriteria yang telah ditetapkan.Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti, bahwa rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SDN I Kabila Kecamatan Kabila Kabupaten Bonebolango, dengan rendahnya hasil belajar siswa tersebut akan dipecahkanmelalui sebuah metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode demonstrasi. Adapun alasan saya tidak menggunakan RPP pada observasi awal yakni peneliti pengukur pengetahuan siswa pada materi tentang bunyi.Hasil belajar siswa pada observasi awal yang dapat dilihat pada berikut ini :

(5)

Table 4.1 hasil observasi awal

Nilai Jumlah Siswa Nilai Total Persentase Ketuntasan 60 70 ke atas 14 8 840 560 63,63% 36,36% Tidak Tuntas Tuntas Jumlah 22 1.400 100% Daya Serap 65%

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari jumlah siswa 22 orang diamati bahwa hasil belajar siswa masih rendah, yang memperoleh nilai 75 ke atas hanya 8 orang siswa atau 36,36%, sedangkan yang mendapat nilai di bawah 75 berjumlah 14 orang atau 63,63%.

Sesuai dengan hasil observasi awal di atas, maka dapat disimpulkan bahwa masih rendahnya hasil belajar siswa kelas IV pada pembelajaran IPA maka peneliti melakukan pelaksanaan tindakan siklus I untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode demonstrasi.

3.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Penelitian ini diperoleh dari pengamatan yang menggunakan metode demonstrasi yang dilakukan oleh guru pengamat berupa lembar observasi kegiatan guru selama proses pembelajaran siklus I berlangsung, adapun hasil pengamatan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Guru Kriteria Jumlah Aspek Presentase Sangat baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) 1 8 7 8 4,16% 33,33% 29,16% 33,33% Jumlah 24 100%

Pada hasil pengamatan kegiatan siswa yang dilakukan oleh peneliti dengan hasil penilaian yang berjumlah 15 aspek dalam penelitian siklus I dapat di lihat pada tabel berikut:

4.3. Tabel Hasil Pengamatan Siswa Kriteria Jumlah Aspek Presentase Sangat baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) 2 2 10 1 13,33% 13,33% 66,66% 6,68% Jumlah 15 100%

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Kabila hasil belajar siswa pada materi bunyi melalui metode demonstrasi, yang mencapai indikator berjumlah 18 siswa atau 58,07% sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan ada 13 siswa atau 41,93% siswa yang belum mencapai ketuntasan, dengan daya serap seluruh siswa 66%.

(6)

3.3 Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Penelitian ini diperoleh dari pengamatan yang menggunakan metode demonstrasi yang dilakukan oleh guru pengamat berupa lembar observasi kegiatan guru selama proses pembelajaran siklus II berlangsung, adapun hasil pengamatan tersebut dapat dilihat pada table di bawah ini:

Tabel 4.5 Tabel Pembelajaran Guru Siklus II Kriteria Jumlah Aspek Presentase Sangat baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) 10 10 2 2 41,66% 41,66% 8,33% 8,33% Jumlah 24 100%

Pada hasil pengamatan kegiatan siswa yang dilakukan oleh peneliti dengan hasil penilaian yang berjumlah 15 aspek dalam penelitian siklus II diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.6 Tabel Pembelajaran Siswa Siklus II Kriteria Jumlah Aspek Presentase Sangat baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) 10 3 2 1 66,66% 20% 13,33% 6,66% Jumlah 15 100%

Berdasarkan Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa siklus II kelas IV SDN 1 Kabila hasil belajar siswa pada materi bunyi melalui metode demonstrasi menghasilkan 80,65% siswa yang mencapai ketuntasan indicator, 19,35% siswa yang belum mencapai hasil ketuntasan. Dengan daya serap seluruh siswa 84,51%.

3.4 Pembahasan

Tabel 4.8 Perbandingan hasil belajar siswa Siklus 1 dan Siklus II

Aspek Siklus I Siklus II

Tuntas 58,07% 80,65%

Tidak Tuntas 41,93% 19,35%

Rata-Rata kelas 66 84,51

Daya Serap Klasikal 66% 84,51%

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat hasil capaian dimulai dari siklus I sampai siklus II untuk materi Bunyi. Maka dengan hal ini penelitiantelah mencapai peningkatan, maka dengan tindakan kelas ini dapat dinyatakan bahwa “melalui metode demonstrasi materi bunyi pada siswa kelas IV SDN I kabila Kabupaten bonebolango meningkat”.

Berdasarkan hasil analisis data pada tabel sebelumnya yaitu tabel ketuntasan siswa pada saat proses pembelajran dari siklus I sampai siklus II ini semua mengalami peningkatan. Sehingga selisih dari siklus I dan siklus II adalah 22,04%.Jadi dari keseluruhan hasil belajar siswa menunjukkan

(7)

perubahan dan peningkatan pada setiap siklus.Hal ini memberikan gambaran kepada para guru melakukan pada setiap aspek penilaian dalam setiap kali menghadapi siklus yang dilaksanakan. BAB IV

PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran IPA dengan materi bunyi dikelas IV SDN I Kabila telah dilaksanakan, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Metode demonstrasi dalam pembelajaran ini dapat meningkatkan kreativitas dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran yang dimulai dari kegiatan observasi awal, sampai pada siklus I dan siklus II.

2. Pada penelitian ini ada empat indikator yang telah ditetapkan, untuk empat indikator yang yang telah ditetapkan sebelumnya dalam kegiatan pembelajaran. Dapat dilihat bahwa pemahaman siswa meningkat dari ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 58,06% dan kemudian pada siklus II menjadi 80,64%.Metode demonstrasi dalam pembelajaran dapat dijadikan alternatif bagi guru IPA, agar indikator hasil belajar yang diinginkan dapat tercapai.

4.2 Saran

Berdasarkan pengalaman selama melaksanakan penelitian tindakan kelas di kelas IV SDN I Kabila Kab.Bonebolango, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Dengan melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa 2. Bagi guru

Guru meningkatkan hasil belajar siswa serta sebagai bahan pertimbangan untuk lebih meningkatkan keterlibatan siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar

3. Bagi sekolah

Sekolah dapat meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran yang tepat. 4. Bagi peneliti

1) Hendaknya penelitian perbaikan dapat dijadikan sebagai dasar bagi pengembangan penelitian selanjutnya.

2) Dengan hasil yang telah dicapai pada perbaikan pembelajaran tersebut akan menjadi pedoman bagi perbaikan pembelajaran bagi peneliti dan pada pembelajaran yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2009. Kriteria penulisan nilai hasil. Jakarta:PT Rajagrafindo Persada

Darlina. 2011. Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa

indonesi kelas V SDN 31 sungai ambawang. Skripsi. (online)

http://www.scribd.com/doc/57852571/Manfaat-Metode-Demonstrasi#page=34, diakses tanggal 4 April 2013

Fathurohman. 2007. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode. Bandung : Refika Aditama Fathurohman, Pupuh. 2007. Strategi Belajar dan Mengajar. Bandung:Refika Aditama.

(8)

Masnaini. 2003. Pengertian Hasil Belajar. Bandung :Alfabeta

Mursitho dalam Darlina. 2011. Manfaat pelaksanaan metode demonstrasi. Jakarta : Pustaka tunas media.

Rochman dalam Rusliani. 2007. Penerapan metode demonstrasi. Bandung : Pernada Media Group Sanjaya dalam Abimanyu dkk. 2010. Pengertian metode demonstrasi. Bandung : Alfabeta

---. Langkah-langkah metode demonstrasi.Bandung : Alfabeta

---. Keunggulan dan kelemahan metode demonstrasi. Bandung: Alfabeta

Suryabrata dalam Balise. 2004. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Bandung : Alfabeta Winataputra. 2008. Teori belajar dan pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka

Gambar

Table 4.1 hasil observasi awal
Tabel 4.5 Tabel Pembelajaran Guru Siklus II  Kriteria  Jumlah Aspek  Presentase  Sangat baik (SB)  Baik (B)  Cukup (C)  Kurang (K)  10 10 2 2  41,66% 41,66% 8,33% 8,33%  Jumlah  24  100%

Referensi

Dokumen terkait

Teknologi pertanian pada usahatani sawah seperti revolusi hijau memiliki peranan yang signifikan terhadap peningkatan produktivitas padi yang diusahakan oleh para

It illus- trates how businesses, households, the government, and for- eigners interact within the four key markets (the goods and services, resource, loanable funds, and

Terdapat pengaruh yang signifikan antara penyampaian pendidikan kesehatan reproduksi oleh kelompok sebaya (peer group) terhadap pengetahuan seks pranikah remaja RW 12 Desa

Sosiologi: suatu pengantar.Yogyakarta.Raja Grafindo Persada.. Spradley, James

ANGGARAN PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UT ARA” yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat yang telah ditentukan.. dalam rangka menyelesaikan Pendidikan DIII

Kondisi kecerdasan visual-spasial anak di TK Bunda Balita masih perlu stimulus, salah satunya disebabkan penggunaaan media balok yang lebih sering digunakan

Atas dasar fungsi penghitungan tersebut Wajib Pajak berkewajiban untuk membayar pajak sebesar pajak yang terutang ke bank persepsi atau kantor pos, dan

[r]