• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil ialah sebagai berikut: 1. Gambaran kompetensi profesional guru berdasarkan indikator menguasai

materi, menguasai standar kompetensi, mengembangkan materi pembelajaran, mengembangkan keprofesionalan dan memanfaatkan TIK berada pada kategori rendah. Indikator yang memiliki nilai rata-rata skor tertinggi adalah memguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan. Hal tersebut berarti bahwa guru mampu memahamin dan menguasai materi ,struktur dan konsep pelajaran yang di ampu . Sedangkan indikator yang memiliki rata-rata skor terendah adalah mengembangkan keprofesionalan. Hal tersebut berarti guru belum optimal untuk melakukan tindakan refleksi dalam kinerja nya dan belum optimal untuk berinovasi serta belum terlalu mengikuti kemajuan zaan dengan belajar dari berbagai sumber.

2. Gambaran komitmen organisasi berdasarkan indikator komitmen afektif, komitmen berkelanjutan, dan komitmen normative berada pada kategori rendah. Indikator yang memiliki nilai rata-rata skor tertinggi adalah komitmne berkelanjutan. Hal tersebut berarti bahwa guru bertahan untuk bekerja dikarenakan tidak ingin meninggalkan sekolah sebab mempersepsikan biaya yang tinggi jika meninggalkan sekolah seperti biaya ekonomi dan sosial. . Sedangkan indikator yang memliki nilai rata-rata skor terendah adalah komitmen normative. Hal tersebut bahwa guru bertahan dalam organisasi tetapi belum optimal untuk merasa memiliki organisasi dan belum optimal untuk loyal terhadap organisasi.

3. Gambaran kinerja guru berdasarkan indikator kualitas kerja, kecepatan atau ketepatan kerja, inisiatif dalam kerja, kemampuan dalam bekerja, dan kemampuan mengkomunikasikan pekerjaan.Inidikator yang memiliki rata-rata skor tertinggi adalah adalah indikator kemampuan dalam bekerja. Hal tersebut

(2)

berarti bahwa guru dalam bekerja mengembangkan kemampuan yang dimiliki. Sedangkan indikator yang memiliki rata-rata skor terendah adalah pada indikator kecepatan/ketepatan kerja. Hal tersebut berarti bahwa guru masih kurang dalam penyelesaian tugas dalam kinerjanya, masih belum mencapai target waktu yang telah disesuaikan dan di tetapkan.

4. Kompetensi profesional guru berpengaruh terhadap kinerja guru dan berada pada kategori kuat. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi kompetensi profesional guru, maka akan semakin tinggi kinerja guru diperoleh.

5. Komitmen Organisasi berpengaruh terhadap Kinerja Guru dan berada pada kategori sedang. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi komitmen organisasi, maka akan semakin tinggi kinerja guru yang diperoleh.

6. Kompetensi Profesional Guru dan Komitmen Organisasi berpengaruh terhadap Kinerja Guru dan berada pada kategori kuat. Hubungan antar variabel berjalan satu arah, yang artinya setiap peningkatan atau penurunan di satu variabel, akan diikuti oleh penaikan atau penurunan di satu variabel lainnya. Sehingga apabila semakin tinggi tingkat Kompetensi Profesional Guru dan Komitmen Organisasi, maka semakin tinggi pula tingkat hasil Kinerja Guru.

5.2 Saran

Kesimpulan di atas merujuk kepada skor rata-rata setiap ukuran. Saran yang dikemukakan mengacu kepada ukuran yang memiliki rata-rata terendah diantara indikator yang lain untuk masing-masing variabel. Berdasarkan hal tersebut, saran yang dikemukakan penulis adalah sebagai berikut:

1. Gambaran variabel kompetensi profesional guru menunjukan hasil bahwa kompetensi profesional guru berada pada kategori rendah. Kompetensi Pofesional yang rendah pada guru akan berdampak pada kualitas guru dan kualitas siswa tentunya akan berdampak juga pada kualitas pendidikan. Indikator yang mendapatkan nilai terendah dari keseluruhan indikator hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja mengingat bahwa kompetensi profesional guru sangatlah penting dalam mencapai tujuan sekolah . Indikator Mengembangkan

(3)

Keprofesionalan perlu diperbaiki, guru belum optimal dalam melakukan tindakan refleksi dan evaluasi terhadap kinerja secara terus menerus . Secara keseluruhan untuk meningkatkan kompetensi profesional guru guru dapat dilakukan dengan cara mengikuti pendidikan dan pelatihan agar dapat terus menciptakan pembelajaran yang kreatif atau bervariatif. Sekolah juga harus lebih meningkatkan Program Peningkatan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) agar guru dapat mengembangkan diri untuk menambah pengetahuan dan kompetensinya dalam mengajar dan mendorong guru untuk memelihara dan meningkatkan standar mereka secara keseluruhan mencakup bidang-bidang berkaitan dengan pekerjaannya sebagai suatu profesi.

2. Gambaran komitmen organisasi pada penelitian ini berada pada kategori rendah. Pada variabel komitmen organisasi, indikator komitmen normativ memiliki kategori yang rendah dibandingkan dengan indikator lainnya. Hasil ini menunjukkan bahwa guru bertahan dalam organisasi tetapi belum optimal untuk merasa memiliki organisasi dan belum optimal untuk loyal terhadap organisasi. Upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan komitmen organisasi adalah meningkatkan komitmenya terhadap sekolah, meningkatkan kinerja, mematuhi semua peraturan, menjadikan visi dan misi sekolah menjadi suatu dasar para guru dalam bertindak dan berperilaku, meningkatkan nilai-nilai kebersamaan, rasa memiliki, kerjasama dan berbagi lainnya. Upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah adalah memberikan rasa nyaman kepada guru ketika berada di lingkungan sekolah, memperhatikan ketertiban dan kebersihan dan terus meningkatkan strategi dala membangun komitmen dengan melakukan beberapa pendekatan kepada guru, memaksimalkan sistem evaluasi, memberikan reward kepada guru dan lain-lain

3. Gambaran Kinerja Guru pada penelitian ini berada pada kategori rendah. Upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan Kinerja Guru adalah meningkatkan kualitas kerja dengan mengikuti pelatihan-pelatihan keguruan dan juga seminar supaya para guru memiliki keinginan untuk mengembangkan dan menyempurnakan kualitas kerja sehingga para guru dengan mudah menyelesaikan pekerjaannya ,guru akan mempunyai kemampuan untuk

(4)

memilih pekerjaan mana yang lebih lebih penting dan harus cepat dikerjakan ,agar guru dapat mengembangkan wawasannya agar semakin luas dan mengikuti perkembangan zaman, agar dapat membimbing peserta didik untuk memenuhi kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan, dan juga agar lebih kreatif dan berinovasi .

4. Bagi para peneliti yang akan melakukan penelitian lebih mendalam mengenai kompetensi profesional guru, komitmen organiasi dan kinerja guru diharapkan dapat melakukan penelitian dengan responden yang lebih banyak lagi. Selain itu penulis selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan mengubah Variabel X1, X2 dan Y dalam penelitian sesuai dengan teori sehingga pembahasan mengenai kompetensi profesional guru, kompetensi profesional dan kinerja guru akan menjadi lebih baik lagi.

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Muhidin, S. A., & Somantri, A. (2011). Dasar Dasar Metode

Statiska Untuk Penelitian. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Adman. (2005). Manajemen Pendidikan Nasional (Strategi dan Upaya menghadapi Tantangan Globalisasi melalui Pendidikan), 1–13.

Adman. (2007). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Widyaiswara (Studi di Pusat Pengembangan dan Penataan Guru (PPPG Tertulis, PPPG IPA, dan PPPG Teknologi Bandung). Hasil Penelitian.

Adrianti. (2015). Pengaruh Motivasi Kerja, Budaya Kerja dan Komitmen

Terhadap Kinerja Guru SDN Pada Gugus R.A Kartini Kecamatan Bumiraya Kabupaten Morowali (Tesis Magi). Universitas Tadulako.

Ahmad, H., Ahmad, K., & Shah, I. A. (2010). Relationship between Job Satisfaction , Job Performance Attitude towards Work and Organizational Commitment, 18(2), 257–267.

Arikunto. (2010a). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010b). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Rineka Cipta.

Ariyanto. (2011). Kontribusi Kompetensi Profesional dan Kinerja Guru Terhadap

Kualitas Pembelajaran (Tesis). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Chamundeswari, S. (2013). Job Satisfaction and Performance of School Teachers,

3(5).

Colquitt , Jasson A, Jeffery A, L. & M. J. W. (2009). Organizational Behavior:

Improving Performance and Commitment in the Workplace (McGrow Hil).

New York: Mc Graw.

Colquitt A. Jason , Jeffery A . Lepine, M. J. W. (2011). Organizational Behavior

Improving Personal and Commitment in the Work Place. New York: Mc.

Graw Hill.

Darmawan, R. (2015). Pengaruh Komunikasi, Komitmen Organisasi, dan

Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Inspektorat Kota Palu (Tesis Magi).

Palu: Universitas Tadulako.

Daryanto. (2013). Strategi dan Tahapan Mengajar (Bekal Keterampilan Dasar

Bagi Guru). Bandung: CV. Yrama Widya.

Dimyanti, M. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Faidausy, R. (2009). Pengaruh Kompetensi Profesional Guru, Motivasi Kerja

(6)

Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru Ekonomi-Akuntansi SMA Negeri Se-Kabupaten Banjarnegara. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang.

Fu, W., & Deshpande, S. P. (2015). The Impact of Caring Climate , Job Satisfaction , and Organizational Commitment on Job Performance of Employees in a China ’ s Insurance The Impact of Caring Climate , Job Satisfaction , and Organizational Commitment on Job Performance of Employees in a C. Journal Business Ethic, (August), 339–349. https://doi.org/10.1007/s10551-013-1876-y

Gibson, James, L. (1987). Organisasi dan Manajemen: Perilaku, Struktur, Proses. Jakarta: Binarupa Aksara.

Gunawan. (2002). Profesionalisme Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Hadiyanto. (2004). Mencari Sosok Desentralisasi Manajemen Pendidikan di

Indonesia. Jakarta: Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik. (2004). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hartanti, A. S., & Yuniarsih, T. (2018). Pengaruh Kompetensi Profesional Guru dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Di Sekolah Menengah Kejuruan (The Effect Of The Professional Competence Of Teachers Performance In School High School), 1(14), 19–27.

Indonesia, R. (2005). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005

Tentang Guru dan Dosen.

Indonesia, R. (2008). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun

2008 Tentang Guru.

Jex, S. M. dan. (2002). Organizational Pshychology. New York: John Wiley & Sons.

John, M. L. R. dan J. H. (2006). Human Resource Management (Edisi 10). Jakarta: Salemba Empat.

Judge, S. P. R. dan T. A. (2012). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat. Karwanto, N. R. (2014). Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah Dalam

Peningkatan Kinerja Guru (Studi Kasus Di SMP Negeri 26 Surabaya). Jurnal

Inspirasi Manajemen Pendidikan, 4(4), 141–151.

Kaswan. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Keunggulan Bersaing

Organisasi. Yogyakarta: Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kebudayaan, K. P. dan. (2012). Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru. Lamatenggo, H. B. U. dan N. (2012). Kinerja dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi

(7)

Lestina, R. P. (2013). Hubungan Kompetensi Profesional Dan Budaya Organisasi Dengan Kinerja Guru Biologi SMP Negeri Di Kota Binjai. Jurnal

Tabularasa PPS UNIMED, 10(1), 13–22.

Lismeida, R. A., & Meilani, R. I. (2017). Kepuasan Kerja Dan Kinerja Guru : Sebuah Studi Terhadap Para Guru SMK Tersertifikasi Di Indonesia Satisfaction And Performance : A Study On State Vocational High School Certified Teachers In Indonesia ). Jurnal Pendidikan Manajemen

Perkantoran, 1(2), 59–67.

Luthans, F. (2005). Organizational Behavior (10th Editi). Yogyakarta: ANDI. Luthans, F. (2006). Perilaku Organisasi (Edisi Sepu). Yogyakarta: Andi

Yogyakarta.

Madhuri, K., Srivastava, P. P., & Srivastava, P. (2014). The Effect Of Organizational Commitment, And Job Satisfaction, On Employee’s Job Performance. International Journal of Technical Research and Applications,

2(4), 215–217.

Mangkunegara, A. P. (2007). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Muath, F. M. &. (2013). Job Satisfaction and Organizational Commitment: A Correlation Study in Bahrain. Journal of Business Humanities Technology,

3(5), 43–53.

Mathis, Robert L dan Jackson. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat

Marliana Budhiningtias Winanti, 2011. PengaruhKompetensi Terhadap Kinerja Karyawan (Survei Pada PT. Frisian Flag Indonesia Wilayah Jawa Barat), Program Studi Manajemen Informatika ,Universitas Komputer Indonesia Muhammad, S., & Adman. (2017). Peran Gaya Kepemimpinan Situasional

Kepala Sekolah Untuk Meningkatkan Komitmen Organisasi Guru ( The Role Of Principal Leadership Situational To Increase Teachers Organizational Commitment ). Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 1(2), 90–96. Muhidin, S. A. (2010). Statistika 2 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung: Karya

Andika Utama.

Muhidin, S. A., Abdurahman, M., & Somantri, A. (2011). Dasar-Dasar Metode

Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Muhidin, S. A., & Sontani, U. T. (2011). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung: Karya Andika Pratama.

Mulyasa. (2009). Penelitian Tindakan Sekolah: Meningkatkan Produktivitas

Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

(8)

Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2008). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran

Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mutakin, T. Z. (2010). Pengaruh Kompetensi, Kompensasi Dan Latar Belakang Terhadap Kinerja Guru. Junal Formatif 3(2), 3(2): 145-(2088–351x), 145– 156. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30998/formatif.v3i2.122

Nasional, K. P. (2007a). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru.

Nasional, K. P. (2007b). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah.

Ningsih, P. (2016). Pengaruh Komitmen, Kompetensi, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru Di Kecamatan Pasangkayu Kabupaten Mamuju Utara (Study Kasus pada SMA Negeri 1 Pasangkayu dan MA DDI Pasangkayu).

Jurnal Katalogis, 4, 127–137.

Nurani, R. T., & Sarino, A. (2017). Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Sekolah Menengah Kejuruan ( The Role of School Leadership And Work Motivation To Increase Teacher Performance at Vocational High School ), 1(2), 68–80. Presiden Republik Indonesia. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional, 1–42. https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2

Rachmat, L., & Winata, H. (2019). Kompetensi profesional guru dan media pembelajaran powerpoint sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran ( Teacher ’ s professional competencies and powerpoint as a learning media to improve learning effectiveness ). Jurnal Pendidikan

Manajemen Perkantoran, 2(2), 169–179.

Ridwan. (2007). Skala Pengukuran Variabel - Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Riva’i, B. (2005). Performance Appraisal (Cetakan Pe). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Robbins, S. P. (2006). Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga.

Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sagala. (2008). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Medan: Alfabeta.

(9)

Commitment : the Case of Shkodra Municipality. European Scientific

Journal, 9(17), 41–51.

Sekaran, U. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis (Edisi 4). Jakarta: Salemba Empat.

Sopiah. (2008). Perilaku Organisasi. Andi Yogyakarta.

Sudarmanto. (2009). Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Singarimbun, M., & Effendi, S. (1989). Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES.

Sugiarti, R. (2017). Pengaruh Keterlibatan Kerja dan Komitmen Organisasi

terhadap Kepuasan Kerja Guru Tetap di SMK Negeri 3 Bandung (Skripsi).

Universitas Pendidikan Indonesia. Retrieved from http://www.albayan.ae Sugiyono. (2002). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV. Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukamto, Y., & Pardjono. (2013). Pengaruh Kompetensi Guru, Komitmen Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru SMP Andalan Di Sleman, 165– 178.

Sukma, F. M., & Sutarni, N. (2018). Pengaruh Manajemen Sumber Daya Berbasis ISO 9001 : 2008 Terahdap Kinerja Guru ( The Effect of Iso 9001 : 2008 Based Resource Management on Teachers ’ Performance ). Jurnal

Pendidikan Manajemen Perkantoran, 2, 103–110.

Supardi. (2014). Kinerja Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Suparno, P. (2004). Guru Demokratis Di Era Reformasi. Jakarta: PT. Gramedia. Surya, M. (2003). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Yayasan

Bhakti Winaya.

Sutrisno, E. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Pernada Media Grup.

Suwatno, T. (2011). Manfaat dan Tujuan Penilaian Kinerja Guru. Jakarta: Penerbit: Rineka Cipta.

Umam, K. (2010). Perilaku Organisasi. Bandung: Pustaka Setia.

Veithzal, R. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan (Cetakan Pe). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Waedake, R. (2013). Pengaruh Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa. Thesis, 2013.

(10)

Wartini, & Imaniyati, N. (2018). Meningkatkan Kinerja Guru ( Compensation and Organizational Commitment to Improve Teacher Performance ). Jurnal

Pendidikan Manajemen Perkantoran, 1, 101–110.

Westerman, James W, Simmons W, B. L. (2007). The Effect of Work Environment on the Personality-Performance Relationship: An Exploratory Study. Journal of Manegerial Issues, 19(2), 288–305.

Wibowo. (2010). Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers.

Widiastuti, K. W. S. (2013). Pengaruh Kompetensi Profesional dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru di SMK Jaya Singaraja Tahun Ajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol.3,No.1(ISSN2599–1418 (Paper) ISSN2599–1426E). Retrieved from https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php /JJPE/article /view/1280

Wilson, B. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Erlangga.

Wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Teori Aplikasi dan

Penelitian. Jakarta: Penerbit: Salemba Empat.

Wulandari, P. (2011). Pengaruh Motivasi Dan Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT.Pikiran Rakyat Bandung. Repository

Upi.

Yousef, D. A. (2000). Organizational Commitment: A Mediator of The Relatonship of Leadership Behavior with Job Satisfaction and Performance in A non Western Country. Journal Of Managerial Psychology, 15(1), 6–24. Yulianingsih, L. T., & Sobandi, A. (2017). Kinerja Mengajar Guru sebagai Faktor

Determinan Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 1(1), 50.

Yustiyawan, R. H., & Nurhikmahyanti, D. (2014). Pengaruh Motivasi Dan Kompetensi Profesional Guru Yang Bersertifikasi Terhadap Kinerja Guru Di SMP Negeri 1 Surabaya, 3(3), 114–123.

Zein, A. K. A., & Hadijah, H. S. (2018). Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Di SMK Pasundan 1 Cimahi ( The Effect of Organization Commitment and Work Motivation on Teacher’s Job Performance at Smk Pasundan 1 Cimahi ). Jurnal Pendidikan Manajemen

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Kinerja karyawan di Industri Hilir Teh PTPNVIII Unit Cibiru yang dilihat dari dimensi kualitas kerja, kuantitas kerja, pelaksanaan tugas, dan dimensi tanggung jawab dinilai

1. Perencanaan supervisi klinis untuk meningkatkan kinerja guru adalah melalui perencnaan supervisi klinis di kedua lembaga memiliki beberapa upaya yang perlu dilihat

Dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam upaya meningkatkan efektivitas proses belajar ilmu pengetahuan sosial khususnya materi sumber daya alam

Meningkatkan fungsi independen perawat dengan cara menambah pengetahuan serta pemenuhan kebutuhan spritual melalui kegiatan pelatihan dan seminar, sehingga dengan

Upaya pembinaan akhlak mulia terhadap siswa dilakukan guru melalui disiplin waktu dengan mencontohkan datang ke sekolah tepat waktu baik, pulang sekolah tepat waktu,

Guru PAK hendaknya juga dapat memfasilitasi pembelajaran PAK berwawasan kemajemukan bagi siswa melalui pelaksanaan seminar atau workshop yang mengangkat tema

Hal ini penting dilakukan karena dari hasil dari penelitian ini, ternyata variabel-variabel bebas yang diteliti terdiri dari orientasi kerja, pelatihan, dan pengembangan karir hanya

Upaya Guru Bimbingan dan konseling Meningkatkan Kepercayaan Dalam Belajar Peserta Didik sebagai pendidik atau pembimbing dalam melakukan kegiatan belajar dengan peserta didik harus