88 A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian dalam skripsi ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Guru PAK di SMP Negeri 8 Manado sudah memiliki pemahaman yang baik tentang wawasan kemajemukan, khususnya dalam hal toleransi beragama. Toleransi beragama dalam Kekristenan mengajarkan semua orang Kristen harus hidup dalam kebersamaan, kasih dan perdamaian kepada semua orang tanpa mempersoalkan perbedaan agama, golongan, suku, ras dan budaya.
2. Proses pembelajaran PAK yang berlangsung di SMP Negeri 8 Manado dapat dikatakan sudah mampu membentuk pemahaman kemajemukan dan membina sikap toleransi beragama. Pada umumnya siswa Kristen sudah mampu bersikap baik dalam hal toleransi beragama, karena sangat jarang ditemukan masalah-masalah intoleransi yang berarti terjadi dikalangan siswa. Namun siswa masih perlu meningkatkan ketiga aspek toleransi beragama, yaitu: aspek keterbukaan, penghargaan dan terlebih lagi aspek kerjasama. Hal ini dikarenakan meskipun ada banyak siswa yang sudah memahami bahwa hidup dalam kemajemukan berarti hidup bersama untuk saling menghargai, menghormati dan menolong
Tetapi pada praktiknya masih saja ada sikap intoleransi seperti saling mencurigai, menuduh dan menjelek-jelekkan agama lain yang terjadi dikalangan siswa Kristen ini.
3. Guru PAK berupaya memfasilitasi pembelajaran PAK berwawasan kemajemukan ini dengan beberapa cara, seperti:
- Bekerjasama dengan pihak sekolah dalam melakukan beberapa kegiatan seperti studi tour lintas agama, bakti social di panti asuhan, menggelar doa bersama, dan memanfaatkan berbagai jenis perayaan keagamaan yang ada untuk menjalin kebersamaan lintas agama.
- Menyampaikan materi tentang kemajemukan dalam proses pembelajaran di kelas berdasarkan kurikulum 2013 meskipun materi ini hanya diperoleh di kelas VII & IX, dan tidak ditemukan di kelas VIII. Dalam proses pembelajaran ini, dapat dilihat bahwa guru PAK menggunakan model pendidikan behind the wall. Dimana pembelajaran PAK belum mencapai tahap dialog antar agama didalamnya, namun memberikan kesempatan untuk membahas masalah kemajemukan dalam tingkat praksis dengan memberikan pandangan-pandangan positif kepada para siswa Kristen.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan segala keterbatasan yang ada didalamnya, maka peneliti mengajukan beberapa saran, yaitu:
1. Sekolah negeri sebagai lembaga pendidikan formal, dimana siswa berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang suku, agama, budaya dan antar golongan, mempunyai pengaruh langsung terbesar dalam membina sikap toleransi siswa. Dengan kata lain toleransi beragama pada siswa dapat meningkat jika didukung oleh lingkungan pendidikan yang kondusif. Oleh karena itu sekolah harus menciptakan situasi dan kondisi toleransi yang lebih kondisif lagi. Bukan hanya sekedar menjalin toleransi yang pasif namun harus menunjukan toleransi yang aktif dalam lingkungan sekolah.
2. Dalam membina sikap toleransi siswa harus ada koordinasi yang baik dari pihak sekolah maupun pihak luar (orang tua, gereja dan masyarakat). Agar secara bersama-sama memberikan pemahaman toleransi yang benar kepada siswa. Pengajaran tentang toleransi beragama yang benar hendaknya juga menjadi perhatian bagi gereja untuk mampu bersikap inklusif terhadap agama lain tanpa mengkompromikan level iman. Orang tua pun tidak boleh tutup mata dan lepas tangan dalam mengajarkan toleransi kepada anak,
mendapatkan pemahaman tentang toleransi.
3. Guru PAK sebagai fasilitator utama dalam proses pembelajaran PAK berwawasan kemajemukan, haruslah memfasilitasi pembinaan kemajemukan dengan seoptimal mungkin, dengan memberikan pemahaman toleransi yang benar berdasarkan ajaran Alkitab. Guru harus jeli melihat bagaimana kondisi toleransi peserta didik melalui pendekatan secara intens dengan siswa tetapi yang terpenting adalah guru PAK menjadikan dirinya sendiri sebagai teladan dalam hal toleransi dengan tidak menunjukkan sikap yang eksklusif melainkan inklusif.
4. Guru PAK hendaknya juga dapat memfasilitasi pembelajaran PAK berwawasan kemajemukan bagi siswa melalui pelaksanaan seminar atau workshop yang mengangkat tema tentang toleransi beragama diimbangi dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan lintas agama di sekolah secara aktif.
5. Bagi program studi PAK STAKN Manado sebagai lembaga yang mengedepankan pendidikan agama Kristen yang inklusif hasil penelitian yang penulis lakukan ini setidak-tidaknya dapat menjadi salah satu acuan bagi program studi untuk memberikan perhatian khusus bagi kerukunan umat beragama di Indonesia khususnya di Sulawesi utara, supaya dapat memberikan bekal yang cukup mengenai wawasan kemajemukan dari perspektif alkitab dan
meningkatkan program kerjasama lintas agama agar program studi PAK dapat menghasilkan pendidik Kristen yang berkarakter Kristus dan memiliki iman yang toleran.
DAFTAR PUSTAKA
Antone, Hope S. Pendidikan Kristiani Kontekstual. Jakarta: BPK. 2005 Ariarajah, S. Wesley. Tak Mungkin tanpa Sesamaku. Jakarta:BPK. 2008 Arikunto, Suharsini. Manajemen Penelitian. Jakarta:Rineka Cipta. 2009 Banawiratama, J.B. Iman, Pendidikan dan Perubahan Sosial. Yogjakarta:
Kanisius. 2010
Boehlke, Robert R. Sejarah Perkembangan Pemikiran dan Praktek PAK dari Plato sampai Ig. Loyola. Jakarta : BPK. 2015
Borong, Robert P. Berakar didalam Dia dan dibangun di atas Dia. Jakarta: BPK. 2002
Brotosudarmo, Drie S. Pendidikan Agama Kristen untuk Perguruan Tinggi. Yogjakarta: Andi. 2008.
Campbell, Ross. Bagaimana Sungguh-Sungguh Mencintai Anak Remaja Anda?”. Karisma Publishing Group.2005.
Champel, Cynthia M. Berkat yang Melimpah. Jakarta: BPK. 2015
Charis, Edwin. Karena Anda Berperan membuat PAK lebih bermakna. Bandung: BMI. 2006
Christiani, Tabita Kartika. Pendidikan Kristiani untuk Perdamaian, File PDF Diputra, Riska. “Lima Konflik SARA paling mengerikan ini pernah terjadi di
Indonesia”,
http://news.okezone.com/read/2016/02/25/340/1320731/lima-konflik-sara-paling-mengerikan-ini-pernah-terjadi-di-indonesia, (diakses 12 Maret 2017)
Gara, Nico. Dialog Antar Agama, Bahan Ajar Nico Gara.
Geldard, Kathryn. Konseling Remaja. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.2011 Groome, Thomas H. Christian Religious Education. Jakarta: BPK. 2015 Groothuis, Douglas R. Membuka Topeng Gerakan Zaman Baru. Jakarta:
Gunarsa, Singgih D. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: BPK. 1995
Ismail, Andar. Ajarlah Mereka Melakukan. Jakarta: BPK. 2006 ---. Selamat Berkarunia. Jakarta: BPK. 2012
Iswidodo. “Mengejutkan Rizieq Shihab dan Bachtiar Nasir duduki rangking tertinggi.
http://jateng.tribunnews.com/2017/03/31. (diakses 2 April 2017) Ivorgba, Emmanuel Ande. Christian Religious Education For A Culture Of
Peace In Nigeria. Being text of a paper presentation at the Stakeholders Meeting organized by the Nigeria Interfaith Youth Forum at the Solomon Lar Amusement Park, Jos-Nigeria from 17th -18th March 2006. File PDF
Jurnal Komunitas
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/komunitas.(diakses 13 Maret 2017)
Kristianto, Prinsip & Praktik Pendidikan Agama Kristen. Yogjakarta: ANDI. 2006.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: ROSDA. 2010 Muzakki, Khoirul. “Geger Pelajar di Sekolah-sekolah Negeri di Cilacap
Dicekoki Paham Radikalisme”.
http://jateng.tribunnews.com/amp/2017/04/03, (diakses 4 April 2017)
Nainggolan, John M. PAK dalam Masyarakat Majemuk. BMI: Bandung. 2010
Nasution. Metode Penelitian Naturalistik. Bandung: Tarsito. 1994
Newbigin, Lesslie. Injil dalam Masyarakat Majemuk. Jakarta: BPK. 2010 Nugroho, Oktavianus Heri Prasetyo. Meretas Damai di tengah
Keberagaman Mengembangkan Pendidikan Kristiani untuk
Perdamaian dalam Perspektif Multikulturalisme. Gema Teologi vol. 38, no. 2, oktober 2014. File PDF
Nuhamara, Daniel. Pendidikan Agama Kristen di Perguruan Tinggi Umum. Bandung: BMI. 2007
Nurasmawi, Studi Masyarakat Indonesia. Riau: UIN SUSKA. 2014 Paterson, Robert M. Tafsiran Kitab Yeremia. Jakarta: BPK. 2015
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan Agama pada Sekolah, File Pdf. Sairin, Weinata. Visi Gereja Memasuki Milenium Baru. Jakarta: BPK. 2012 ---. Identitas dan Ciri Khas Pendidikan Kristen di Indonesia.
Jakarta: BPK. 2010
---. Kerukunan Umat Beragama. Jakarta: BPK. 2006 2006.
Schumann, H. Menghadapi Tantangan Memperjuangkan Kerukunan. Jakarta: BPK. 2009.
Sekolah Kita.
Sekolah.data.kemdikbud.go.id. (diakses 13 Maret 2017)
Sitompul, Einar M. Gereja Menyikapi Perubahan. Jakarta: BPK. 2006 Soeratno. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : UUP AMP YKPN. 1995 Stefanus, Daniel. Pendidikan Agama Kristen Kemajemukan. Jakarta:BPK.
2009.
Substantia, Volume 17 Nomor 1, April 2015.
http://substantiajurnal.org. (diakses 13 Maret 2017)
Sudiarja, A. Agama di Zaman yang Berubah. Yogjakarta: Kanisius.2010. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2010
Suprianto Dkk. Meretang Sejarah Memaknai Kemandirian. Jakarta: BPK. 2009
Sutopo, HB. Metodologi Penelitian Kualitatif Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian. Surakarta: UNS Press. 2006
Wawan, A. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika. 2010