BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif yang
merupakan penelitian untuk mengetahui hubungan antara dua variabel
atau lebih, (Sugiyono, 2007:5). Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui dan membuktikan pengaruh solvabilitas dan profitabilitas sebagai variabel bebas terhadap nilai perusahaan sebagai variabel terikat. Peningkatan nilai perusahaan merupakan suatu upaya perusahaan dalam menarik para investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan, untuk meningkatkan nilai perusahaan maka dibutuhkan perhitungan rasio ataupun analisis terkait dengan peningkatan nilai perusahaan tersebut.
B. Populasi Dan Teknik Penentuan Sampel
Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2015-2019.
Teknik yang digunakan dalam menentukan sampel dengan menggunakan
metode purposive sampling yaitu sampel yang diambil berdasarkan kriteria
kriteriatertentu.
Adapun kriteria dalam pengambilan sampel yaitu:
1. Perusahaan sub sektor makanan dan minuman.
2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahun
2015-2019.
C. Devinisi Operasional dan pengukuran Variabel 1. Variabel Dependen
▸ Baca selengkapnya: nilai jumlah kuadrat selisih variabel independen x terhadap rata-ratanya dan variabel y terhadap rata-ratanya adalah
(2)Nilai perusahaan adalah sejumlah rupiah yang dipersepsikan oleh investor ketika perusahaan tersebutdijual. Nilai perusahaan merupakan sebuah nilai yang digunakan untuk mengukur seberapa besar tingkat kepentingan sebuah perusahaan dilihat dari sudut pandang
beberapa pihak, seperti investor yang mengaitkan sebuah
perusahaan dari harga sahamnya. Dalam penelitian ini
untuk mengukur nilai perusahaan adalah dengan
menggunakan rasio Price to Book Value (PBV), yakni rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya. Adapun pengukurannya dengan menggunakan rumus:
PBV =
𝒉𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒑𝒂𝒔𝒂𝒓 𝒑𝒆𝒓 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒃𝒖𝒌𝒖 𝒑𝒆𝒓𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎
2. Variabel Independen
a. Solvabilitas (𝑥1)
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam penelitian ini untuk mengukur solvabilitas diukur dengan rasio DER (debt to equity ratio) yaitu jumlah kewajiban dibagi dengan jumlah ekuitas.
DER=
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒉𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒆𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔
b. Profitabilitas (𝑋2)
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba yang erat kaitanya dengan total penjualan, total aset atupun modal sendiri yang disertakan. Secara umum perusahaan memperoleh laba yang dihasilkan dari jumlah penjualan dan pendapatan dari portofolio yang dimiliki oleh perusahaan. Profitabilitas juga salah saru indikator yang menggambarkan kinerja perusahaan
dalam mengelola perusahaan. Rasio yang bisa dipakai untuk mengukur profitabilitas ialah ROA (return on Assets) yang merupakan tingkat pengembalian terhadap aset yang dimiliki oleh perusahaan. ROA dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
ROA=
𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒆𝒕𝐱
𝒍𝒂𝒃𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏x 100%
D. Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Menurut Sugiyono (2017:137), menyatakan bahwa data kuantitatif yaitu metodepenelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, untukn meneliti populasi atau sampel tertentu, penelitian data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik,dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dimana peneliti hanya mengolah data yang sudah diperoleh dari sumber. Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan maupun dokumen yang berada di situs resmi Bursa Efek Indonesia, yaitu www.idx.co.id yang memberikan informasi lengkap berkaitan tentang rumus DER dan ROA pada tahun 2015-2019.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan bersifat dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengunduh data laporan keuangan dan tahunan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-2019. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data secara tahunan melalui laporan keuangan
dengan bentuk laporan keuangan tahunan perusahaan yang
F. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis kuantitatif, yang
merupakan suatu teknik analisis data yang menggunakan angka-angka agar pemecahan masalah dapat dihitung dengan pasti. Alat analisis yang digunakan yakni regresi linear berganda yang menghasilkan nilai koefisien determinasi dan model persamaan regresi linear berganda.
1. Analisis Statistik Deskriptif.
Analisis deskriptif menurut Sanusi,(2011:116) digunakan sebagai cara dalam menjelaskan atau memberikan sebuah gambaran dari suatu variabel yang diteliti dengan menggunakan frekuensi, rata-rata, dan analisi trend untuk mendiskrpsikan data. Didalam penelitian ini, peneliti akan menjelaskan setiap variabel yang digunakan yaitu solvabilitas dan profitabilitas.
2. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk melakukan uji terhadap sampel yang digunakan apakah memiliki normal distribution atau tidak. Model regresi yang baik ialah model regresi yang memiliki data berdistribusi normal atau mendekati normal. Untuk melakukan uji normalitas dapat dilihat menggunakan beberapa cara, yaitu histogram distribution, normal PP plot
of regression strandardized residual, dan pengujian hipotesis standardized
melalui uji kolmogorov-smirnov atau shapiro wilks yang dilihat dari hasil SPSS (Yamin. et al, 2011: 32).
3. Analisis Regresi Berganda
Regresi linier berganda merupakan analisis regresi yang digunakan apabila variabel penelitian memiki dua atau lebih variabel bebas yang dapat diukur dengan inteval atau rasio (Sanusi, 2011:134). regresi linier berganda memiliki persamaan sebagai berikut :
Keterangan :
Y= Variabel Independen (Nilai Perusahaan) a = Konstanta 𝛽1, 𝛽2 = koefisien regresi 𝑥1= solvabilitas 𝑥2= profitabilitas e = variabel pengganggu 4. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) adalah koefisien yang menjelaskan kolerasi
majemuk yang mengukur tingkat hubungan variabel dependen (Y) dengan semua variabel. Koefisien determinasi (R2) juga digunakan untuk menjelaskan proporsi pada variasi variabel independen (Y) yang dijelaskan oleh setiap variabel bebas (lebih dari satu variabel: Xi = 1, 2)
secara bersama-sama. Persamaan regresi linier berganda dikatakan baik apabila nilai koefisien determinasi (R2) memiliki nilai mendekati 1 (0 ≤ R2 ≤ 1) dan peningkatan yang terjadi sejalan dengan peningkatan yang terjadi (Sanusi, 2011:136).
5. Pengujian Hipotesis
a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji statistik F digunakan untuk menunjukkan pengaruh dari variabel independen yang digunakankan di dalam model terhadap variabel dependen secara bersamaan dengan signifikan atau tidak. Selain itu, uji statistik F juga digunakan untuk mendukung hasil koefisien determinasi (R2) yang menentukan model regresi linier
berganda yang dibentuk sudah baik atau tidak (Sanusi, 2011:137). Langkah-langkah pengujian hipotesis:
1. H0 = Solvabilitas dan profitabilitas secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan
H1 = Solvabilitas dan profitabilitas secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan
2. Nilai signifikansi (α) = 5% Nilai F tabel = 2.61 DF1 = k-1 = 5-1 = 4 DF2 = n-k = 45-5 = 40 Keterangan:
DF = Degree of freedom/ derajat bebas k = banyaknya variabel
n = unit analisis 3. Rumus F hitung
Nilai Fhitung dapat diperoleh dari persamaan berikut :
Keterangan :
R² : koefisien determinasi (1-R²) : Residual sum of squares n : jumlah pengamata (sampel) k : jumlah variabel bebas
Pada saat menggunakan kriteria sebagai berikut, jika H0 ditolak
maka besaran model bisa dipakai karena, baik besaran maupun tanda (+/-) koefisien regrsi dapat dipakai untuk melakukan prediksi perubahan variabel terikat yang diakibatkan dari perubahan variabel independen.
4. Kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan dengan aturan sebagai berikut. (bisa digunakan salah satu)
Jika -Ftabel < Fhitung <Ftabel; maka H0 diterima H1 ditolak
Nilai Pr ≥ α = 1% ; maka H0 diterima H1 ditolak
Nilai Pr < α = 1% ; maka H0 ditolak H1 diterima
(Sanusi, 2011:238)
b. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui signifikan atau tidak masing-masing variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
Langkah-langkah pengujian hipotesis:
1. H0 = solvabilitas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan
H1 = solvabilitas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan
H0 = profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan
H1 = profitabilitas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan
2. Nilai signifikansi (α) = 5% Nilai t tabel= 2,02108 α/2 ; n-k 0,25/2 ; 45-5 0,025 ; 40 Keterangan: k= banyaknya variabel n= unit analisis α= taraf sig 3. Rumus t hitung
Nilai yang dipakai untuk melakukan uji adalah nilai t hitung yang di peroleh dari rumus berikut :
Keterangan :
𝑏𝑖 = koefisien regresi
𝑆𝑏𝑖 = kesalahan baku koefisien regresi
𝑡 = t hitung yang selanjutnya di konsultasikan dengan t table 4. Dalam melakukan pengambilan keputusan terdapat beberapa
ktiteria yaitu, (bisa menggunakan salah satu) Jika -ttabel < thitung <ttabel; maka H0 diterima, H1 ditolak
thitung < -ttabel atau thitung > ttabel; maka H0 ditolak, H1 diterima
nilai Pr ≥ α = 1%; H0 diterima, H1 ditolak nilai Pr < α = 1%; H0 ditolak, H1 diterima.
(Sanusi, 2011:138)
6. Uji Asumsi Klasik Lainnya
Menurut Bansaleng et al.,(2014) Uji klasik dilakukan untuk memperoleh hasil yang akurat dalam sebuah penelitian. Setelah mendapatkan hasil yang akurat maka dapat dilanjutkan dengan melakukan pengujian dengan analisis regresi linier berganda. Dalam pengujian asumsi klasik terdapat beberapa jenis antara lain, uji multikolinieritas, uji heterokedastisitas, uji autokorelasi, dan uji normalitas. Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah dalam model penelitiannya, data yang dimiliki berdistribusi normal atau tidak, dan apakah dalam penelitian terjadi penyimpangan atau tidak.
a. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas dilakukan dengan tujuan untuk melakukan uji terhadap model regresi untuk menemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik tidak akan
terjadi korelasi di antara variabel independen. Menurut Sanusi, 2011:142) Multikolonieritas diketahui dengan melihat nilai VIF dari analisa regresi. Jika nilai VIF > 10 maka terdapat multikolinieritas yang tinggi. Sedangkan apabila nilai VIF < 10 maka mode regresi tidak memiliki multikolinieritas antar variabel.
b. Uji Autokolerasi
Uji autokolerasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sebuah model regresi linier apakah terdapat kolerasi pada waktu dan tempat. Uji autokolerasi dapat dilihat dengan tabel Durbin Watson (d). Hasil dari tabel Durbin Watson (d) dilakukan perbandingan dengan nilai dtabel pada α=5%. Tabel d mempunyai 2 penilaian, yaitu
batas atas (dU) dan batas bawah (dL) untuk berbagai nilai n dan k
(Sanusi, 2011:142).
c. Uji Heteroskedastisitas
Sanusi,(2011:141) menyatakan bahwa uji heteroskedastisitas dilakukan menggunakan metode glejser dengan menyusun regresi antara nilai absolut residual dan variabel bebas. Apabila setiap variabel bebas tidak berpengaruh terhadap absolut residual (α=5%) secara signifikan, maka didalam model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas. Sedangkan apabila nilai absolut residual lebih besar daripada α=5% , maka hal tersebut dapat diartikan bahwa model regresitidak memiliki gejala heteroskedastisitas.