• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANG DI PT. KUTAI SAWIT PLANTATION (KtSP) ESTATE MARANGKAYU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANG DI PT. KUTAI SAWIT PLANTATION (KtSP) ESTATE MARANGKAYU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANG DI PT. KUTAI SAWIT PLANTATION (KtSP) ESTATE MARANGKAYU KABUPATEN

KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR

Oleh:

ATIKA SRI RAHAYU BR P NIM. 130 500 177

PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

S A M A R I N D A 2016

(2)

Pembimbing,

Ir.Iskandar,MP NIP. 195911191987101001

Penguji I,

Husmul Beze, S. Hut, MP NIP 19710103199703 2 001

Penguji II,

Dawamul Arifin,ST.MT NIP.199011182014041001 HALAMAN PENGESAHAN

Judul Laporan PKL : Laporan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang (PKL) PT. Kutai Sawit Plantation (KtSP) Estate Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur Nama : Atika sri rahayu br p

N I M : 130 500 177 Program Studi : Geoinformatika Jurusan : Manajemen Pertanian

Menyetujui,

Menyetujui/Mengesahkan, Ketua Program Studi Geoinformatika Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Husmul Beze, S. Hut, MP NIP 19710103199703 2 001

(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan yang maha esa, atas rahmat dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan PKL ini.

Dalam pelaksanaan kegiatan PKL serta penyusunan laporan PKL,penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk ini dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terimaksih yang sebesar _besarnya kepada:

1.

2. Bapak Ir. Iskandar, MP selaku Dosen Pembimbing PKL yang memberikan arahan dan masukan kepada penulis.

3. Bapak Daniel Udau selaku Pembimbing PKL yang banyak memberikan arahan dan masukan kepada penulis.

4. Bapak/ibu dosen penguji

5. Bapak Husmul Beze, S.Hut, M.Si selaku Ketua Program Studi Geoinformatika.

6. Bapak Marmien Jamal selaku Manajer PCSD PT.KtSP Estate Marangkayu. 7. Seluruh Staf dan karyawan PT.KtSP Estate Marangkayu yang telah

membantu dalam kegiatan PKL.

8. Seluruh teman-teman mahasiswa angkatan 2013 yang ikut serta membantu dalam penyusunan laporan ini.

Semoga segala bantuan yang telah di berikan dalam kegiatan PKL dan penyelesaian laporan ini, mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan yang maha esa .Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, di karenakan oleh keterbatasan dalam penguasaan materi. Namun di harapkan dari informasi yang tersaji di dalamnya dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya untuk kemajuan perkembangan pengetahuan di bidang survey dan pemetaan.

Semoga Laporan Praktik Kerja Lapang (PKL) ini dapat di terima dan bermanfaat baik bagi pembaca maupun bagi penulis sendiri.

KampusSeiKeledang, April 2016

(4)

Halaman HALAMAN PENGESAHAN ... i KATA PENGANTAR ... ii DAFTAR ISI ... iv DAFTAR TABEL ... v DAFTAR GAMBAR ... vi BAB I . PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Tujuan ... 4

C. Hasil yang Diharapkan ... 4

BAB II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Tinjauan Umum perusahaan 6

B. Lokasi geografis perusahaan ... 7

C. 7 D. Komoditi yang di usahakan ... 8

E. Waktu dan lokasi pkl ... 8

BAB III. HASIL PRAKTIK KERJA LAPANG A. B. C. BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 25

B. Saran ... 25 DAFTAR PUSTAKA

(5)

DAFTAR TABEL

Nomor Tubuh utama Halaman

1. Proses download data di lapangan ... 18

2. Proses editing ... 19

3. Proses layout ... 19

4. Proses download data lapangan ... 20

5. Proses konversi dari gdb menjadi dxf... 20

6. Proses penggabungan data lapangan... 21

7. Konversi format data dwg menjadi shp ... 21

8. Proses digitasi jalan besar dalam blok ... 22

9. Proses layout blok is-29 ... 22

10. Proses layout blok ou-30... 23

Nomor lampiran Halaman 1. Hasil tracking jaringan jalan ... 29

2. Peta jaringan jalan PT.KTSP estate Marangkayu ... 29

3. Peta sensus pokok blok is-29 ... 30

4. Peta sensus pokok blok ou-30 ... 30

5. Kegiatan pengukuran jaringan jalan ... 31

6. Kegiatan sensus pokok kelapa sawit ... 31

7. Kegiatan di kantor PT.Ktsp ... 32

(6)

Nomor Tubuh utama Halaman

1. Cabang cabang perusahaan MSP group ... 6

2. Waktu dan kegiatan praktek kerja lapang ... 9

3. Hari libur yang di berikan perusahaan ... 10

4. Hasil sensus pokok Blok IS-29 ... 23

5. Hasil sensus pokok blok OU-30 ... 23

Nomor lampiran Halaman 6. Data hasil pengolahan jaringan jalan ... 27

7. Data hasil pengukuran jaringan jalan dengan atribut point ... 27

8. Jumlah luasan Blok IS-29 afdeling 1 ... 27

9. Jumlah luasan Blok OU-30 Afdeling 2 ... 28

10. Hasil sensus pokok Blok IS-29 ... 28

(7)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kelapa sawit (Elaesis Guineensis Jacq) adalah salah satu tanaman perkebunan yang memiliki peranan sebagai sumber penghasilan devisa Negara, selain tanaman perkebunan seperti kopi, karet, kakao dan lainnya. Tanaman kelapa sawit didatangkan dari Afrika dan masuk ke Indonesia pada tahun 1984 ditanam di kebun raya Bogor, selanjutnya disebarkan ke Deli Sumatera Utara. Pengembangan perkebunan kelapa sawit di Indonesia dirintis oleh Adrian Hallet seorang Belgia yang telah banyak mempelajari tentang kelapa sawit.

Industri dan perkebunan kelapa sawit mampu memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial secara signifikan di Indonesia. Kelapa sawit merupakan produk pertanian paling sukses kedua di Indonesia setelah padi. Kelapa sawit juga merupakan komoditas ekspor pertanian terbesar. Industri kelapa sawit ini menjadi sarana meraih nafkah dan perkembangan ekonomi bagi sebagian besar masyarakat di pedesaan Indonesia. Industri kelapa sawit Indonesia diperkirakan akan terus berkembang pesat. Kebutuhan minyak sawit dunia mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa dasawarsa terakhir dengan produksi minyak sawit saat ini diperkirakan lebih dari 45 juta ton. Indonesia merupakan salah satu produsen dan eksportir minyak sawit terbesar di dunia, Perkebunan merupakan sub sektor pertanian yang dapat menyediakan lapangan pekerjaan cukup banyak dan dapat menambah devisa bagi Negara bila dikelola secara cermat dan bertanggung jawab. Selain itu juga, tanaman perkebunan merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui serta sebagai alternatifusaha yang sangat baik untuk dikembangkan guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyrakat pada umumnya.

(8)

Komoditas perkebunan yang dapat diunggulkan guna menambah devisa di samping dapat meningkatkan pendapatan keluarga serta kesejahteraan masyarakat pada umumnya adalah tanaman kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit secara agronomis mudah ditanam, mudah tumbuh, dan mudah beradaptasi dengan lingkungan.

Beberapa aspek penting yang melatar belakangi memilih komoditas kelapa sawit sebagai berikut:

1. Pemanfaatan dan penggunaan produk yang berbahan baku asal minyak sawit semakin luas.

2. Ditemukan teknologi pengolahan minyak sawit yang semakin maju.

3. Adanya penemuan varietas-varietas tanaman sawit yang mempunyai daya hasil dan kualitas minyak yang tinggi.

4. Minyak sawit mempunyai keunggulan tertentu yang tidak mudah tersaingi oleh minyak sintetis lainya.

5. Memiliki posisi strategis dalam pembangunan nasional, ditinjau dari aspek pengembangan wilayah bukaan baru, kependudukan, menciptakan prakondisi industrialisasi, pembagunan ekonomi pedesaan dan kemitraan. 6. Prospek pemasaran jangka panjang cukup baik, karena kebutuhan akan

minyak nabati pada tahun-tahun mendatang diperkirakan akan terus meningkat secara proporsional sejalan dengan perkembagan penduduk.

Kelapa sawit termasuk family palmae dan tergolong dalam kelas

Monocotiledonae dimana dapat tumbuh subur di daerah tropis dengan curah

hujan merata sepanjang tahun. Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman yang dapat menghasilkan minyak, yang berasal dari daging buah yang dikenal dengan

(9)

?

Crude Palm Oil (CPO) sedangkan yang berasal dari inti sawit dikenal dengan Palm Kernel Oil (PKO) atau sering disebut kernel (Rizsa, 1994).

Kebutuhan akan kelapa sawit yang terus meningkat menyebabkan pelaku usaha perkebunan kelapa sawit terus mengembangkan perkebunan dan pabriknya. Pada saat ini Provinsi Jambi terus mengembangkan perkebunan kelapa sawit di hampir seluruh wilayahnya. Di Kalimantan Timur banyak terdapat perkebunan kelapa sawit baik itu perkebunan kelapa sawit yang dikelolah oleh pihak pemerintah maupun pihak swasta. Dengan pengembangan tersebut berdampak kepada meningkatnya produksi kelapa sawit, yang mana secara tidak langsung akan meningkatkan pendapatan daerah dan peluang lapangan kerja di Kalimantan Timur itu sendiri. Dalam upaya peningkatan produksi kelapa sawit perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman tersebut, salah satunya adalah pembibitan, penggunaan bibit yang berkualitas akan mempengaruhi kualitas buah dan hasil produksi kelapa sawit

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dari Praktek Kerja Lapang (PKL) adalah mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku pekuliahan ke dunia kerja khususnya di perkebunan kelapa sawit. Sedangkan tujuan dari Praktek Kerja Lapang (PKL) adalah sebagai berikut:

1. Mengaplikasikan kemampuan praktek yang diperoleh di perkuliahan ke dunia kerja nyata.

2. Membandingkan ilmu yang diperoleh diperkuliahan dengan pelaksanaan praktik di dunia kerja.

(10)

4. Mahasiswa dapat mengetahui perbedaan tata cara pengunaan alat-alat yang di gunakan dalam pelaksanaaan praktik baik dilapangan dan praktik diperkuliahan.

5. Mengasah kemampuan mahasiswa untuk berkomunikasi dan hubungan interpersonal di tempat kerja.

C. Hasil yang diharapkan

Sedangkan hasil yang diharapkan dari kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) adalah:

1. Mahasiswa diharapkan bisa mengetahui dan memahami proses kerja di PT.Ktsp (kutai sawit plantation estate marangkayu)

2. Diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmunya di tempat kerja, dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja.

3. Mahasiswa menjadi terampil dan berdedikasi tinggi dalam lingkungan kerja, dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja.

4. Diharapkan agar mahasiswa mampu mengembakan keilmuanya dalam survey dan pemetaan.

(11)

BAB II

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Tinjauan Umum Perusahaan

Sektor perkebunan di Kabupaten Kutai Karta Negara salah satunya adalah Mahakam Sawit plantation Group yang terdiri dari 8 anak perusahaan yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Kutai Karta Negara yang terdiri atas: Tabel 2.1. Tabel Nama perusahaan yang tersebar di kutai karta negara

No NAMA PERUSAHAAAN WILAYAH/ KECAMATAN

1. PT.Kutai Sawit Plantation Marang Kayu 2. PT.Kalpataru Plantation Muara Badak 3. PT.Mahakam Sawit Pantation Sebulu

4. PT.Malaya Sawit Khatulistiwa Tengarong sebrang, Muara Kaman 5. PT.Kota Bangun Plantation Loa Kulu,Samboja,Jembayan 6. PT.Kutai Inti Utama Samboja

7. PT.Sawit Khatulistiwa Plantation (Tabang) Tabang 8. PT.Sawit Khatulistiwa Plantation (Tenggarong) Tenggarong Sebrang,Sebulu,Muara Kaman

PT.Kutai sawit plantation terletak di desa Makarti kecamatan Marangkayu, PT.Kutai Sawit Plantation telah melakukan program kemitraan dengan KSU Makarti sawit Marang kayu sejak ahun 2008 dengan pola kemitraan 80-20, tujuan adalah untuk meningkatkan kesejahtraan hidup masyarakat petani plsma yang telah sejalan dengan tujuan reformasi agrarianya itu mengurangi kemiskinan dan menciptakan lapangan pekerjaan.penanaman kelapa sawit di PT. Kutai sawit plantation mulai melakukan penanaman pohon keapa sawit mulai pada tahun 2010 setelah selesai di lakukanya pembukaan lahan dan melakukan penanaman secara bertahap hingga sekarang sawit di PT.KtSP tersebut sudah melakukan pemanenan.s

B. Lokasi Dan Geografis

PT. Kutai Sawit Plantation (PT.KtSP) adalah salah satu anak atau cabang dari perusahaan PT.Mahakam Sawit Plantation (MSP Group) yang terletak

(12)

Didesa Makarti Kecamatan Marang Kayu yang bergerak dalam bidang pengembangan dan penghasil buah kelapa sawit unggul.Luas wilayah secara keseluruhan adalah 8.349,30 ha, namun letak lokasi kebun/areal kebun PT.KtSP ini terbagi beberapa wilayah yang di sebut dengan afdeling.Letak geografis. Areal berelief datar - bergelombang - berbukit, dengan kemiringan lereng 3o _ 40o (landai sampai curam). (Jenis tanah Ultisoils, Spodosoils, Podsoil merah kuning).

C. Visi dan Misi 1. Visi Perusahaan

a. Mewujudkan masyarakat sejahtera. b. Perkebunan skala besar

c. Ramah lingkungan d. Kesejahteraan bersama

e. Bangga membangun kutai kartanegara 2. Misi Perusahaan

a. Berkembang dan menguntungkan b. Membina kerjasama yang baik

c. Mengutamakan kualitas dan kepuasan pelanggan D. Komoditi Yang Diusahakan

Komoditi yang di usahakan oleh PT. KtSP ini adalah menghasilkan tanaman kelapa sawit yang superior dan bermutu tinggi karena di dukung oleh pohon pohon induk yang teruji dan terjamin, selain itu PT.Ktsp juga menghasilkan buah yang berkwalitas tinggi dengan perawatan dan perlakuan yang baik dan teratur yang di lakukan dengan rutin pada setiap pohon, usaha yang di jalankan oleh PT.Ktsp adalah pola kerja sama Inti-Plasma,dengan seiring

(13)

?

perkembangan dan permintaan masyarakat,makapola tersebut di kembangkan dan di revisi menjadi pola kemitraan bagi hasil, dimana lahan yang di kelola oleh perusahaan adalah perioritas lahan tidur yang tidak mampu di usahakan oleh masyarakat

E. Waktu dan Lokasi PKL

Kegiatan praktik kerja lapang ini dimulai pada tanggal 1 Maret 2016 hingga tanggal 30 April 2016 yang berlokasi di PT. Kutai Sawit Plantation (KtSP) tepatnya di Kantor Unit pelaksana lapangan di Estate Marangkayu Jalan Poros Samarinda Bontang KM. 78, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dengan total hari kerja. Kegiatan kegiatan yang dilakukan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Table 2.2 . Tabel kegiatan pkl

NO WAKTU KEGIATAN LOKASI KETERANGAN

1 1 Maret 2016 Keberangkatan - -

2 2 Maret 2016 Pengenalan dengan PT.ktsp Kantor PT. KtSP Praktik 3 3 &4 Maret 2016 OrientasiLapangan Devisi III Praktik 4 8 Maret 2016 PengukuranJalanUtama Devisi I Kantor PT. KtSP Praktik 5 10 Maret 2016 Orientasi GIS RuangRapat

Kantor PT. KtSP Praktik 6 12 Maret 2016 SensusTanaman Devisi I Blok

IS-29 Praktik 6 14 Maret - 23 April 2016 SensusTanaman Devisi II Blok OU-30 Praktik 7 25 sampaidengan

30 April 2016 Pengolahan Data Ruang BM Praktik

Dari tabel diatas ada beberapa tanggal yang tidak tercantum dikarenakan pada tanggal tersebut perusahaan meliburkan karyawan, dengan total hari kerja adapun hari libur yang diberikan perusahaan selama kami melakukan Praktik Kerja Lapang (PKL) mulai pada tanggal 1 Maret 2016 sampai dengan 30 April 2016 adalah sebagai berikut:

(14)

Tabel 2.3. Hari Libur Yang Diberikan Perusahaan

NO WAKTU KETERANGAN

(15)

BAB III

HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG

Kegiatan yang dikerjakan pada saat Praktik Kerja Lapang (PKL) di perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. KtSP Estate Marangkayu sebagai berikut:

A. Pengukuran Jaringan jalan 1. Tujuan

Pelaksanaan kegiatan pengukuran jaringan jalan menggunakan GPS Garmin 76 CSX yang kemudian dari hasil pengukuran tersebut bertujuan untuk mengetahui lokasi sebaran spot per afdeling. Afdeling adalah suatu bagian unit dari suatu kebun yang memiliki luas areal tanamana tertentu dan memiliki tenaga / orang yangbekerja di afdeling tersebut. afdeling berasal dari bahasa belanda yang berarti wilayah atau bagian. pada perusahaan perkebunan bekasBelanda, istilah afdeling masih terus dipakai, namun pada perusahaan eropa/asia mereka menggunakan istilah divisi yang mempunyaipengertian yang sama dengan afdeling. afdeling dipimpin oleh staf atau karyawan pimpinan yang sering disebut dengan asisten afdelingatau ada juga yang menyebutnya sinder.

2. Dasar Teori

Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 1980 tentang jalan, jalan merupakan suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun yang meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas. Bangunan pelengkap jalan adalah banguunan yang tidak dapat dipisahkkan dari jalan seperti jembatan, lintas bawah (over pass), lintas bawah (under pass) dan lain-lain. Sedangkan perlengkapan jalan antara lain rambu-rambu dan marka jalan, pagar pengaman lalu lintas, pagar amija dan sebagainya. Klasifikasi jalan berdasarkan peranan,

(16)

yang membagi ruas jalan menurut peranannya dalam system jaringan jalan system primer, berdasarkan PP No. 26 Tahun 1985 adalah:

a. Jalan Arteri Primer adalah ruas jalan yang menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang kesatu lainnya yang berdampingan, serta ruas jalan yang menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang kedua (pasal 4 ayat 2).

b. Jalan Kolektor Primer adalah ruas jalan yang menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota jenjang kedua lainnya serta kota jenjang kedua dengan kota jenjang ketiga yang berada dibawah pengaruhnya, (pasal 4 ayat 3).

c. Jalan Lokal Primer adalah ruas jalan yang menghubungkan kota jenjang ketiga dengan kota jenjang ketiga lainnya, kota jenjang kesatu dengan persil, kota jenjang kedua dengan persil serta ruas jalan yang menghubungkan kota jenjang ketiga dengan kota jenjang dibawahnya sampai dengan persil (pasal 4 ayat 4).

Jaringan jalan terdiri dari ruas-ruas jalan yang menghubungkan satu dengan yang lain pada titik pertemuan yang merupakan simpul-simpul transportasi yang dapat memberikan alternative pilihan bagi pengguna jalan. Jaringan jalan berdasarkan system (pelayanan penghubung) terbagi atas menurut (Miro, 1997:28):

1. Sistem Jaringan Jalan Primeradalah sistem jaringan jalan yang

menghubungkan kota/wilayah ditingkat nasional.

2. Sistem Jaringan Jalan Sekunder adalah sistem jaringan jalan yang

(17)

??

Sedangkan berdasarkan peranannya, jaringan jalan dapat dibagi atas tiga yaitu :

Jalan Arteri adalah jalan yang melayani angkutan jarak jauh dengan

kecepatan rata-rata tinggi dan jumlah masuk (acces road) dibatasi secara efisien.

Jalan Kolektor adalah jalan yang melayani angkutan jarak sedang dengan

kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk masih dibatasi.

Jalan Lokal adalah jalan melayani angkutan jarak dekat (angkutan

setempat) dengan kecepatan rata-rata rendah dan jumlah jalan masuk dibatasi.

Pengukuran jaringan jalan sangat berpengaruh terhadap perencanaan pembangunan jalan transportasi hutan, sehingga diperlukannya peta jaringan jalan agar proses pembangunan jalan dapat terencana.

3. Alat dan Bahan

1. GPS Garmin 76 CSX 2. Baterai Alkaline 3. Buku dan Pulpen

4. Kabel USB dan Unit Laptop 4. Prosedur Kerja

Absen pagi dikantor PT. KtSP Desa Makarti.

1. Breafing menentukan lokasi yang akan ditracking dan menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

(18)

2. Memastikan agar GPS Handheld beroperasi dengan baik dan juga melakukan pengecekan jumlah daya baterai yang terdapat pada GPS yang akan digunakan untuk pengukuran jaringan jalan.

3. Menuju lokasi yang akan diukur yang ditempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor.

4. Menekan tombol Mark dan menunggu angka Estimated Accuracy 3.0 lalu menekan tombol OK/Enter.

5. Mengganti namaPoint sesuai kode yang ditentukan saat breafing. Titik ini berfungsi sebagai titik awal pengukuran.

6. Mengaktifkan Track ke posisi On untuk memulai Tracking dan mulai berjalan mengitari jalan yang akan diambil sampai dengan ujung jalan terakhir.

7. Memberikan titik Point jika menemukan jalan masuk Afdeling dan Barak. 8. Jika pengukuran telah selesai, kemudian menekan tombol power sampi off

dan mengganti nama Track dengan tanggal pengukuran lalu menyimpan hasil Track

5 Hasil yang dicapai

Proses pengukuran jaringan jalan dismpaikan pada table berikut ini: NO NAMA JALAN PANJANG JALAN (kilo meter)

1 Devisi 1 _ kantor PT.KtSP 16,638 6. Pembahasan

Pengukuran jaringan jalan dilakukan untuk mengetahui panjang jaln, posisi jalan, dan juga mengetahui antara jalan cabang dengan jalan poros sebagai infrastruktur jalan transportasi pengangkut hasil panen. Pengukuran jaringan jalan ini dimulai dari Afdeling devisi I pada lokasi daerah Gunung Menangis, lalu

(19)

??

Afdeling devisi II pada daerah Portal dan sampai dengan Kantor PT. KtSP pada desa Makarti yang dapat disimpulkan bentuk lokasi perkebunan kelapa sawit berbentuk spot spot yang tersebar di beberapa desa di Kecamatan Marangkayu.

B. Sensus Tanam Pokok Sawit 1. Tujuan

Kegiatan sensus pohon bertujuan untuk menghitung pohon yang produktif dan non produktif serta untuk memonitoring efektifitas panen dengan melihat pola tanam yang sudah ditanam.

2. Dasar Teori

Sensus pokok kelapa sawit adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan sawit yang sebenarnya dalam areal atau dalam perkebunan sering di sebut dengan istilah blok.

3. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: 1. GPS Garmin 64S

2. Baterai Alkaline 3. Buku dan Pulpen 4. Prosedur Kerja

a. Absen pagi dikantor PT. KtSP Desa Makarti.

b. Breafing menentukan lokasi yang akan ditracking dan menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

c. Memastikan agar GPS Handheld beroperasi dengan baik dan juga melakukan pengecekan jumlah daya baterai yang terdapat pada GPS yang akan digunakan untuk pengukuran jaringan jalan.

(20)

d. Menuju lokasi yang akan diukur yang ditempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor.

e. Menekan tombol Marklalu menekan tombol OK/Enter.

f. Mengganti warna bendera sesuai warna yang ditentukan saat breafing. Bendera Biru : Tanaman Berbuah

Bendera Hijau : Tanaman Tidak Berbuah Bendera Merah : Tanaman Mati atau Kosong g. Jika pengukuran telah selesai, kemudian menekan tombol Off. 5. Hasil yang dicapai

Untuk blok IS-29 memiliki luas sebesar 24, 63 Ha dan blok OU-30 dengan luasan 31,54 Ha. Dengan jumlah pokok hasil sensus yaitu 3 pokok tanaman mati, 78 pokok tanaman tidak berbuah dan 237 pokok tanaman berbuah sedangkan untuk hasil sensus tanaman pada blok OU -30 memiliki jumlah yaitu 1 pokok tanaman mati, 367 pokok tanaman tidak berbuah dan 963 tanaman berbuah. 6. Pembahasan

Alat yang kami gunakan adalah GPS garmin 64S alat ini biasa juga di pakai ketika melaksanakan praktek di kampus POLITEKNIK PERTANIAN NEGRI SAMARINDA (di program studi geoinformatika) hanya saja GPS Garmin 64s ini adalah keluaran terbaru dari Garmin itu sendiri sehingga cara pengaplikasian y lebih mudah, keadaan lokasi sensus yang kami lakukan kuraang mendukung .Banyak tanaman-tanaman liar yang menghambat proses pengambilan data sehuingga data kurang maksimal. Serta jalan menuju lokasi yang kurang baik dan menghambat pelaksanaan sensus tanaman yang kami lakukan.

(21)

??

C. Pengolahan Data 1. Tujuan

Tujuan dari pengolahan data ini adalah untuk memperoleh informasi berbasis geografis seperti jaringan jalan, batas blok, dan jumlah blok yang telah disensus.

2. Dasar Teori

Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu komponen yang terdiri dari perangkat lunak, perangkat keras, data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk menangkap, menyimpan, memperbaiki, memperbarui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa, dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis (Budiyanto, 2002). Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu sistem informasi yang dapat memadukan antara data grafis dengan data teks (attribute) objek yang dihubungkan secara geografis dibumi (georeference).

Disamping itu, Sistem Informasi Geografis (SIG) ini juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data. Untuk selanjutnya menghasilkan Output yang dapat dijadikan acuan dalam

pengambilan keputusan pada masalah geografi. Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan terjemahan dari Geographical Information System (GIS).

Komponen -komponen pendukung SIG terdiri dari lima komponen yang bekerja secara terintegrasi yaitu perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software), data, manusia (Brainware), dan metode yang dapat diuraikan sebagai berikut:

(22)

a. Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras SIG adalah perangkat -perangkat fisik yang merupakan bagian dari sistem computer yang mendukung analisis geografi dan pemetaan.Perangkat keras SIG mempunyai kemampuan untuk menyajikan citra dengan resolusi dan kecepatan yang tinggi serta mendukung operasi -operasi basis data dengan volume data yang besar secara cepat.Perangkat keras SIG terdiri dari beberapa bagian untuk menginput data, mengolah data, dan mencetak hasil proses. Berikut ini pembagian berdasarkan proses:

a) Input data : Mouse

b) Olah data : Processor, RAM, VGA Card c) Output data : Screening

b. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak digunakan untuk melakukan proses menyimpan, menganalisa, memvisualkan data-data baik data spasial maupun non-spasial. Perangkat lunak yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah: a) Alat untuk memasukkan dan memanipulasi data SIG.

b) Data Base Management System (DBMS).

c) Alat untuk menganalisa data-data.

(23)

??

3. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan pengolahan hasil data pengukuran yaitu sebagai berikut:

a. Komputer / Laptop b. Software Arc GIS 10 c. Data Tracking GPS d. Data Point GPS

e. Kabel data USB untuk mngunduh data f. Global Mapper

g. Auto CAD Land 2009 h. Map Source Garmin i. Peta Blok dan Peta HGU 4. Prosedur Kerja

a. Pengolahan Data Jaringan Jalan

1) Download Data GPS Menggunakan Map Source Garmin

Jalankan software Map Source Garmin, pilih transfer kemudian

Receive From Device pilih Track lalu tekan OK

(24)

2) Proses Editing Data Track Menggunakan Aplikasi ArcGIS 10

Data tracking yang telah diunduh menggunakan Map Source Garmin di edit menggunakan Software ArcGIS

Gambar 3.2 Proses Editing 3) Proses Layout

(25)

??

b. Pengolahan Data Sensus Tanaman

1) Download Data GPS Menggunakan Map Source Garmin

Jalankan software Map Source Garmin, pilih transfer kemudian Receive From Device pilih Waypoint lalu tekan OK

Gambar 3.4 Proses Download Data Lapangan

2) Proses Konversi Format Data dari .gdb Menjadi .dxf

Pilih Menu File lalu tekan ubah Save as type menjadi

DXF (*.dxf) lalu tekan Save

(26)

3) Proses Penggabungan Data Sensus Tanaman Menggunakan Aplikasi Autocad Land Desktop 2009

Blok semua data sensus yaitu diblok atau tekan ctrl+A lalu

Copy, kemudian buat lembar baru kemudian klik kanan pilih Paste to Original Coordinates lalu Save atau ctrl+S.

Gambar 3.6 Proses Penggabungan Data Lapangan

4) Proses Konversi Format Data Menjadi Data dari .dwg Menjadi .shp atau Shapefile

Pilih aplikasi Global Mapper lalu pilih pilihan Open Your

OwnData setelah itu buka file yang akan dikonversikan menjadi data

.shp lalu OK. Pilih File Export Export Vector Format OK.

(27)

??

5) Proses digitasi jalan

Gambar 3.8Proses Digitasi Jalan Besar Dalam Blok

6) Proses Layout

(28)

Gambar 3.10 Proses Layout Blok OU-30

5. Hasil yang dicapai

Pada hasil yang dicapai terdapat beberapa data keterangan jumlah jalan dan kategori sensus serta peta jaringan jalan, peta sensus blok IS-29 dan OU-30. Tabel 3.3 Hasil Sensus Pokok Blok IS-29

NO AREA KATAGORI JUMLAH

1 Is-29 Tp 237

2 Is-29 Tnp 78

3 Is-29 Tm 3

jumlah 318

Tabel 3.4 Hasil Sensus Pokok Blok OU-30

NO AREA KATAGORI JUMLAH

1 ou-30 Tp 963 2 ou-30 Tnp 367 3 ou-30 Tm 1 jumlah 1331 Keterangan 1. TP : Tanaman Produksi 2. TNP : Tanaman Non Produksi 3. TM : Tanaman Mati

(29)

??

6. Pembahasan

Dalam proses data ini kami menggunakan beberapa aplikasi dalam penyelesaian data seperti aplikasi AutoCAD untuk proses editing dan penggabungan data dan Global Mapper sebagai aplikasi untuk proses konversi data .dwg menjadi data .shp serta ada ArcGIS yang digunakan untuk pembuatan penyajian peta atau proses sslayout.

(30)

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. Kutai Sawit Plantation (KtSP) adalah:

1. Mengaplikasikan mengenai GPS di dalam melakukan praktek kerja lapang di PT.KtSP di karenakan alat yang berjalan saat ini hanya GPS.

2. Dari penggunaan gps tersebut kami melakukan pengukuran jaringan jalan, di dapatkan hasil berupa 8 bangunan dan 1 jalan poros dengan panjang 15,638 kilometer

3. .Kegiatan pengolahan data didapatkan hasil berupa peta jaringan jalan PT. KtSP Estate Marangkayu dan peta keadaan pokok sensus Blok OU-30 dan IS-29

4. Proses kerja dari PT.KTSP itu sendiri meliputi breafing, pengecekan alat dan dan lokasi pekerjaan serta melaksanakan pekerjaan yang sudah di tetapkan.

B. Saran

Adapun saran dari penulis yang dapat diberikan dalam rangka meningkatkan kemampuan dan kualitas mahasiswa.

1. Untuk lebih memfokuskan tim dalam bekerja, ada baiknya staf survei PT. KtSP selalu memberikan breafing kepada tim sebelum berangkat kerja.

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Irawan, Taufik. 2014. http://jacq-planter.blogspot.co.id/2014/10/blocking area-

perkebunan-kelapa-sawit.html# (Diunduh pada 16 Maret 2016).

Pahan, Iyung. 2010. Panduan Lengkap Kelapa Sawit Manajemen Agribisnis

dari Hulu hingga Hilir. Jakarta: Penebar Swadaya.

Anonim, 2012.

http://konsultasisawit.blogspot.co.id/2012/08/sensus-kelapa-sawit.html (Diunduh pada 28 April 2016).

Suardi, Diang 2015. http://dokumen.tips/documents/land-clearing.html

(Di unduh pada 29 Maret 2016).

Anonim, 2011. http://arieyoedo.blogspot.co.id/2011/03/tanya-jawab-kebun-kelapa-sawit-8.html (Di unduh pada 25 April 2016).

Anonim,2013.http://sahidinpedulingkungan.blogspot.co.id/2013/01/implementasi-konservasi-tanah-dan-air.html (Diunduh pada 28 April 2016).

Laksito, Wawan. 2011. https://wawanlaksito.wordpress.com/2011/02/27/22/ (Diunduh pada 28 April 2016).

(32)
(33)

??

LAMPIRAN I

Tabel 1.Data Hasil Pengolahan Pengukuran Jaringan Jalan

NO NAMA JALAN PANJANG JALAN (kilo meter) 1 Devisi 1 _ kantor PT.KtSP 16,638

Tabel 2. Data Hasil Pengukuran Jaringan Jalan Dengan Atribut Point

NO NAMA POINT POSISI L B H (meter) 1 Barak 0 03'720" LS 117 21'315" BT 101,19 2 Barak D2 0 04'022" LS 117 22'511" BT 70,40 3 Jln B1 0 02'702" LS 117 21'781" BT 99,36 4 Jln B2 0 04'096" LS 117 22'580" BT 61,26 5 Jln B2.1 0 04'352" LS 117 22'615" BT 29,56 6 Kantor Ktsp 0 06'871" LS 117 20'188" BT 36,57 7 Kontrakan 0 06'759" LS 117 20'269" BT 28,95 8 Lhn D2 0 04'431" LS 117 22'691" BT 38,71

Tabel 3. Jumlah Luasan Blok IS-29 Afdeling I

NO AREA BLOK AFDELING LOKASI LUAS (Hektar) 1 IG I Gunung Menangis 0,05 2 IH I Gunung Menangis 10,.04 3 II I Gunung Menangis 1,9 4 IJ I Gunung Menangis 3,31 5 IK I Gunung Menangis 0,87 6 IL I Gunung Menangis 2,01 7 IM I Gunung Menangis 0,28 8 IN I Gunung Menangis 0,14 9 IO I Gunung Menangis 0,72 10 IP I Gunung Menangis 1,07 11 IQ I Gunung Menangis 4,19 Total 24,58

(34)

LAMPIRAN II

Tabel 4. Jumlah Luasan Blok OU-30 Afdeling II

NO AREA BLOK AFDELING LOKASI LUAS (Hektar) 1 OA II Portal 4,03 2 OB II Portal 5,98 3 OC II Portal 4,51 4 OD II Portal 14,97 5 OE II Portal 2,03 Total 31,52

Tabel 5.Hasil Sensus Pokok Blok IS-29

NO AREA KATAGORI JUMLAH

1 Is-29 Tp 237

2 Is-29 Tnp 78

3 Is-29 Tm 3

jumlah 318

Tabel 6.Hasil Sensus Pokok Blok O U-30

NO AREA KATAGORI JUMLAH

1 ou-30 Tp 963 2 ou-30 Tnp 367 3 ou-30 Tm 1 jumlah 1331 Keterangan 1. TP : Tanaman Produksi 2. TNP : Tanaman Non Produksi 3. TM : Tanaman Mati

(35)

??

LAMPIRAN III

Gambar 11.HasilTracking JaringanJalan

(36)

LAMPIRAN IV

Gambar 13.PetaSensusPokok Blok IS -29

(37)

??

LAMPIRAN V

Gambar 15.kegiatan pengukuran jaringan jalan

(38)

Gambar 17.kegiatan di kantor PT. ktsp jika berhalangan untuk kelapangan

ss

(39)

99 880 00 .0 000 00 99 880 00 .0 000 00 99 900 00 .0 000 00 99 900 00 .0 000 00 999 200 0 . 00 000 0 999 200 0 . 00 000 0 999 400 0 . 00 000 0 999 400 0 . 00 000 0

(40)

99 922 00 .0 000 00 99 924 00 .0 000 00 99 926 00 .0 000 00 999 280 0 . 00 000 0 999 300 0 . 00 000 0

(41)

999 12 00 .00 000 0 999 12 00 .00 000 0 999 14 00 .00 000 0 999 14 00 .00 000 0 99 916 00 .0 000 00 99 916 00 .0 000 00 99 918 00 .0 000 00 99 918 00 .0 000 00 999 200 0 . 00 000 0 999 200 0 . 00 000 0

(42)

Gambar

Table 2.2 . Tabel kegiatan pkl
Tabel 3.3 Hasil Sensus Pokok Blok IS-29
Tabel 3. Jumlah Luasan Blok IS-29 Afdeling I
Tabel 5.Hasil Sensus Pokok Blok IS-29
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal Surat Panggilan disampaikan secara langsung dan Wajib Pajak, wakil, atau kuasa dari Wajib Pajak menolak untuk menerima Surat Panggilan tersebut, Wajib Pajak, wakil, atau

Untuk mengetahui model yang terbaik berdasarkan nilai keakuratan dalam melakukan peramalan data temperatur Kota Surabaya maka antara model ARIMA dan ANN dibandingkan.

• Siswa terampil dalam menyajikan data hasil diskusi kelompok tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi secara sistematis menggunakan bahasa yang sesuai.. Faktor-faktor

[r]

Enam varietas unggul nasional yang telah dilepas Balai penelitian Tanaman Hias (Balithi), yaitu Puspita nusantara, Nyi Ageng Serang, Shakuntala, Puspita Asri, Dewi

Salah satu varietas unggul nasional belimbing adalah Karangsari (SK Mentan No 483/Kpts/LB.240/8/2004) yang berasal dari Kelurahan Karangsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar

3. Beberapa manfaat perencanaan usaha adalah pekerjaan atau aktivitas dapat dilakukan secara teratur dan dengan tujuan yang jelas, menghindari pekerjaan atau aktivitas yang

(10) Masa kerja yang lama juga dapat berpengaruh terhadap nyeri punggung bawah karena merupakan akumulasi aktivitas kerja seseorang dalam jangka waktu panjang