• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

70

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi dan tindakan, hasil tindakan, refleksi, analisis data, penerapan pembelajaran team games tournament, dan pembahasan. Secara rinci diuraikan sebagai berikut:

4.1 Deskripsi Siklus I

Pada deskripsi siklus I akan diuraikan mengenai tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan, dan refleksi. Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan selama 3 pertemuan.

4.1.1 Rencana Tindakan

Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari 3 perencanaan pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama

Setelah peneliti memperoleh data dari hasil observasi, maka peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas 5 mengenai materi pembelajaran IPA yang akan disajikan dengan pembelajaran team games tournament. Guru menentukan standar kompetensi (SK) yakni 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam, dengan kompetensi dasar (KD) 7.6 Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan. Indikator yang dipakai pada pertemuan pertama yakni menyebutkan peristiwa alam yang terjadi di Indonesia, menjelaskan peristiwa alam yang terjadi di Indonesia, menunjukkan sikap kerjasama, teliti, dan percaya diri. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Peneliti juga menyiapkan alat peraga yang menunjang proses pembelajaran yaitu berupa gambar peristiwa alam, kartu soal, susunan huruf dan lembar menjodohkan untuk

(2)

71

setiap tim. Langkah-langkah pembelajaran yang dirancang disesuaikan dengan pembelajaran team games tournament. Untuk mengetahui penerapannya di kelas, yang dilakukan peneliti yakni menyiapkan lembar observasi penerapan model team games tournament. Dengan adanya lembar observasi ini peneliti dapat mengamati lebih jelas kesesuaian tindakan yang dilakukan di kelas dengan langkah – langkah yang seharusnya dilakukan. Di dalam lembar observasi terdapat dua kolom pelaksanaan yang harus di isi yakni YA jika tindakan yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar sesuai dengan langkah pembelajaran yang sesuai dengan model, serta TIDAK jika langkah tersebut tidak diimplementasikan di dalam kelas. Peneliti juga menyiapkan lembar keaktifan siswa yang terdapat 4 komponen keaktifan belajar, yang masing-masing komponen terdiri dari beberapa indikator keaktifan.

2) Pertemuan kedua

Rencana tindakan pada siklus I pertemuan kedua merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama, indikator yang digunakan pada pertemuan indikator yang digunakan pada pertemuan ke dua adalah menjelaskan penyebab, dampak dan cara penanggulangan dari peristiwa alam terhadap makhluk hidup, menunjukkan sikap kerjasama, teliti, dan percaya diri, dan melaporkan hasil kerja tim. Peneliti menyiapkan alat peraga yang menunjang pembelajaran berupa tanah berumput, tanah yang tidak berumput dan gelas yang berisi air.

3) Pertemuan ketiga

Rencana tindakan pada pertemuan ketiga merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Pertemuan ketiga digunakan sebagai tes evaluasi untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap materi pada siklus I. Peneliti menyiapkan lembar soal tes yang berisi 5 soal uraian.

4.1.2 Pelaksanaan Observasi dan Tindakan Siklus I 4.1.2.1 Pelaksanaan Observasi Siklus I

Pelaksanaan observasi dilakukan hanya pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Hal ini dikarenakan pada pertemuan ketiga tidak ada proses

(3)

72

pembelajaran sesuai dengan lembar observasi yang mengacu pada langkah-langkah penerapan pembelajaran team games tournament.

Observasi Siklus I meliputi observasi terhadap kegiatan guru dan kegiatan siswa. Secara rinci hasil dari observasi terhadap kegiatan guru dan kegiatan siswa dijelaskan sebagai berikut:

a) Observasi terhadap Kegiatan Guru

Observasi terhadap kegiatan guru dalam penerapan pembelajaran team games tournament dilakukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Hasil dari observasi terhadap kegiatan guru siklus I dalam menerapkan pembelajaran team games tournament sudah terlaksana dengan baik. Hasil rekapitulasi observasi kegiatan guru pada siklus 1 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 18

Hasil Keterlaksanaan Kegiatan Guru dengan Penerapan Pembelajaran Team Games Tournament Siklus I

No Aspek yang Diamati Pertemuan I Pertemuan II

Ya Tidak Ya Tidak

Pra Pembelajaran

1. Menyiapkan alat dan bahan pembelajaran

√ √

2. Memeriksa kesiapan siswa.

Kegiatan Awal

3. Melakukan apersepsi.

4. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti

5. Menyampaikan materi pembelajaran dengan alat peraga

√ √

6. Melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi yang disampaikan.

√ √

7. Menjelaskan cara permainan team games tournament.

√ √

8. Membagi siswa ke dalam 7 kelompok.

√ √

9. Membagikan amplop yang berisi kartu lembar pertanyaan, lembar jawaban

√ √

10. Meminta setiap tim untuk melakukan permainan berdasarkan lembar kerja yang diterima oleh masing-masing tim dengan waktu yang paling cepat.

(4)

73

No Aspek yang Diamati Pertemuan I Pertemuan II

Ya Tidak Ya Tidak

11. Menghitung waktu yang diperoleh masing-masing tim.

√ √

12. Mengawasi aktivitas siswa dan memberikan bantuan siswa selama melakukan permainan

√ √

13. Menghitung skor yang diperoleh masing-masing tim melalui lembar skor yang diisi masing-masing tim berdasarkan kebenaran jawaban

√ √

14. Mengumumkan pemenang permainan.

Kegiatan Akhir

15. Menyimpulkan materi yang dipelajari.

16. Melakukan refleksi

Jumlah 14 2 15 1

Presentase 87,5% 22,5% 93,75% 6,25 %

Hasil observasi kegiatan guru siklus I pertemuan I dalam menerapkan pembelajaran team games tournament pada mata pelajaran IPA di kelas 5 SDN 01 Kebondowo menunjukkan bahwa hasil observasi kegiatan guru terhadap pembelajaran team games tournament pada siklus I pertemuan I dari 16 indikator pada kegiatan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran team games tournament, terdapat 2 indikator yang belum terlaksana dengan baik dan perlu ditingkatkan oleh guru yaitu menyampaikan tujuan pembelajaran. Berdasarkan lembar observasi tersebut, langkah – langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak mencapai 87,5% atau sebanyak 14 indikator dari 16 indikator sesuai dengan tindakan yang dilakukan di kelas. Observer memberikan tanda (√) pada kolom Tidak dikarenakan pada kegiatan awal guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran, serta pada kegiatan inti melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi yang disampaikan, guru hanya melakukan tanya jawab dengan siswa secara klasikal, sehingga hanya siswa yang aktif saja yang melakukan tanya jawab dengan guru, siswa yang lain hanya duduk diam. Guru belum mengumumkan pemenang pada permainan turnamen pembelajaran.

Berdasarkan tabel 18 menunjukkan bahwa hasil observasi terhadap kegiatan guru dalam kegiatan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran team

(5)

74

games tournament sudah meningkat dibandingkan dengan kegiatan guru pada pertemuan pertama. Hasil observasi kegiatan guru siklus I pertemuan kedua mengalami peningkatan dibandingkan kegiatan guru pada siklus I pertemuan pertama, dari 16 indikator 15 indikator sudah terlaksana. Berdasarkan lembar observasi tersebut, langkah – langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak mencapai 93,75% atau sebanyak 15 indikator dari 16 indikator sesuai dengan tindakan yang dilakukan di kelas. Guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengumumkan pemenang pada permainan turnamen pembelajaran atau team games tournament.

b) Observasi terhadap Kegiatan Siswa

Selain melakukan observasi terhadap kegiatan guru dalam penerapan pembelajaran team games tournament, observer juga melakukan observasi terhadap kegiatan siswa dalam penerapan pembelajaran team games tournament. Hasil observasi terhadap kegiatan belajar siswa kelas 5 SD N Kebondowo 01 pada kegiatan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran team games tournament siklus I dapat dilihat pada tabel 19 berikut ini:

Tabel 19

Hasil Keterlaksanaan Kegiatan Siswa dengan Penerapan Pembelajaran Team Games Tournament Siklus II

No Aspek yang Diamati Pertemuan I Pertemuan II

Ya Tidak Ya Tidak

Pra Pembelajaran

1. Menyiapkan perlengkapan pembelajaran (buku, alat tulis)

√ √

2. Siap siswa dalam menerima materi pembelajaran.

√ √

Kegiatan Awal

3. Memperhatikan dan menanggapi apersepsi yang dilakukan guru dengan melakukan tanya jawab.

√ √

4. Menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru

√ √

Kegiatan Inti

(6)

75

No Aspek yang Diamati Pertemuan I Pertemuan II

Ya Tidak Ya Tidak

6. Mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan materi kepada guru.

7. Menjawab pertanyaan yang diajukan guru

√ 8. Siswa berkelompok sesuai yang

telah ditentukan guru

√ √

9. Setiap tim menerima satu amplop

10. Setiap tim melakukan permainan dan dengan waktu yang tercepat.

√ √

11. Perwakilan tim maju ke depan dan mengambil amplop kedua di meja utama.

√ √

12. Membuat jumlah skor yang diperoleh masing-masing tim

√ √

Kegiatan Akhir

13. Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru. √ √ 14. Melakukan refleksi Jumlah 10 4 13 1 Presentase 71,24% 28,76% 92,85% 7,15%

Berdasarkan tabel 19 mengenai hasil observasi kegiatan siswa pada penerpaan pembelajaran team games tournament siklus I pertemuan pertama dari 14 indikator, terdapat 4 indikator yang belum dilaksanakan dan perlu ditingkatkan oleh siswa yaitu memperhatikan dan menanggapi apersepsi yang dilakukan guru dengan melakukan tanya jawab. Berdasarkan lembar observasi tersebut, langkah – langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak mencapai 71,24% atau sebanyak 10 indikator dari 14 indikator sesuai dengan tindakan yang dilakukan di kelas. Observer memberikan tanda (√) pada kolom Tidak dikarenakan siswa siswa belum menyimak tujuan pembelajaran, dikarenakan langkah guru menyampaikan tujuan pembelajaran belum terlaksana. Siswa belum memperhatikan penjelasan guru dengan baik. Masih banyak siswa yang bergurau sendiri saat guru menyampaikan materi. Hanya siswa yang aktif saja yang mengajukan materi pada guru, padahal sebenarnya siswa belum mengerti dengan materi yang disampaikan guru. Terbukti ketika guru mengajukan pertanyaan pada

(7)

76

siswa, tidak sampai setengah dari sejumlah siswa yang menjawab pertanyaan guru dengan benar. Setelah selesai permainan yang pertama pada permainan turnamen pembelajaran, siswa tidak langsung ke meja utama untuk mengambil amplop lembar pertanyaan yang kedua, tetapi bertanya ke guru untuk permainan yang kedua.

Berdasarkan tabel 19 mengenai hasil observasi kegiatan siswa siklus I pertemuan kedua dari 14 indikator, terdapat 13 indikator yang sudah terlaksana 1 indikator yang belum terlaksana. Kegiatan siswa pada siklus I pertemuan kedua sudah mengalami peningkatan dibandingkan siklus I pertemuan pertama. Berdasarkan lembar observasi tersebut, langkah – langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak mencapai 92,85% atau sebanyak 13 indikator dari 14 indikator sesuai dengan tindakan yang dilakukan di kelas.

Kegiatan guru dalam penerapan pembelajaran team games tournament pada siklus I pertemuan pertama sudah terlaksana dengan baik. Sedangkan untuk kegiatan siswa dalam penerapan pembelajaran team games tournament perlu peningkatan karena dari 14 indikator, 6 indikator belum dilaksanakan oleh siswa. Kegiatan guru pada pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan kedua sudah mencapai indikator kinerja yakni sudah terlaksana dengan baik. Kegiatan siswa pada pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan kedua juga sudah terlaksana dengan baik.

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan selama 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu pada tiap pertemuan adalah 2x35 menit atau 2 jam pelajaran. Adapun pelaksanaan tindakan siklus I adalah:

1. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 15 April 2015 pukul 11.00 – 12.10 dan terdiri dari 3 kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Peneliti meminta bantuan observer yaitu kepala sekolah untuk mengamati kegiatan guru, kegiatan siswa, dan keaktifan siswa dengan menerapkan pembelajaran team games tournament pada mata

(8)

77

pelajaran IPA. Materi yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran adalah peristiwa alam yang terjadi di Indonesia. Pelaksanaan tindakan menggunakan langkah-langkah pembelajaran team games tournament.

Langkah – langkah pembelajaran pada pertemuan pertama adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan Awal

Sebelum memulai pelajaran, guru menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan selama pembelajaran dan melakukan pengkondisian kelas. Setelah semua siswa siap mengikuti pembelajaran, guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa menurut agama dan kepercayaan masing – masing dipimpin oleh ketua kelas, dan melakukan absensi. Guru melakukan apersepsi yang berhubungan dengan materi peristiwa alam yang pernah terjadi di Indonesia yakni mengajak siswa bernyanyi dan melakukan tanya jawab tentang gunung yang masih aktif di Indonesia.

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, guru menyampaikan informasi mengenai macam – macam peristiwa alam yang pernah terjadi di Indonesia dengan menggunakan alat peraga berupa gambar yakni banjir, tanah longsor, gunung meletus, tsunami dan angin puting beliung. Penyampaian informasi atau materi yang dilakukan guru tidak didominasi dengan ceramah, tetapi guru juga melakukan tanya jawab dengan siswa seputar materi agar siswa terdorong mengemukakan gagasan yang berkaitan materi. Setelah dirasa siswa menguasai materi, guru menjelaskan tata cara permainan turnamen pembelajaran (team games tournament). Siswa dibagi ke dalam 7 tim. Pembagian ini berdasarkan tingkat kemampuan masing-masing siswa. Guru membagikan amplop yang berisi kartu lembar pertanyaan dan susunan huruf. Masing-masing tim hanya menerima satu amplop yang berisi kartu lembar pertanyaan dan susunan huruf. Guru mengarahkan setiap tim untuk melakukan permainan turnamen pembelajaran setelah tim menerima amplop lembar pertanyaan, susunan huruf, dan lembar jawaban. Masing-masing tim menjawab pertanyaan dan menuliskan jawaban dengan menyusun huruf yang telah disediakan guru.. Tim yang tercepat menyelesaikan permainan menyusun

(9)

78

huruf kemudian salah satu perwakilan tim mengambil amplop kedua di meja utama untuk mengambil lembar permainan kedua yaitu menjodohkan. Masing-masing tim melakukan permainan kedua yaitu menjodohkan dan setiap tim melakukan permainan dengan waktu yang tercepat. Guru menghitung waktu yang diperoleh masing-masing tim untuk menyelesaikan seluruh permainan dalam turnamen pembelajaran. Guru bersama siswa menghitung skor dan waktu yang diperoleh masing-masing tim dan menuliskannya di papan skor turnamen. Guru mengumumkan pemenang turnamen dan memberikan penghargaan bagi tim yang menang.

c. Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa membuat rangkuman tentang materi yang baru saja dipelajari. Dilanjutkan refleksi dengan melakukan tanya jawab dengan siswa dan guru menyampaikan pesan untuk selalu menjaga lingkungan sekitar.

2. Pertemuan Kedua

Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan ke dua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 16 April 2015 selama 2 jam pelajaran dengan alokasi waktu 2x35 menit yang dimulai pukul 09.00-10.10. Pada pertemuan ini terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Materi yang dibahas melanjutkan dari materi pada siklus I pertemuan pertama. Materi pada siklus pertama pertemuan ke dua yakni mengenai dampak peristiwa alam terhadap kehidupan makhluk hidup.

a. Kegiatan Awal

Sebelum memulai pelajaran guru menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan selama pembelajaran dan melakukan pengkondisian kelas agar siswa siap mengikuti pembelajaran. Kemudian guru melakukan apersepsi tanpa didahului dengan absensi dan berdoa karena pembelajaran IPA dilakukan bukan pada jam pertama. Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab tentang akibat dari peristiwa alam gempa bumi, dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran.

(10)

79

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, pertama – tama guru menyampaikan informasi mengenai dampak peristiwa alam terhadap kehidupan manusia, hewan, dan lingkungan. Penyampaian informasi atau materi yang dilakukan guru tidak didominasi dengan ceramah, tetapi guru juga melakukan tanya jawab dengan siswa seputar materi agar siswa terdorong mengemukakan gagasan yang berkaitan materi. Kemudian dilanjutkan dengan materi mengenai cara mencegah banjir dan tanah longsor. Guru menyediakan alat peraga berupa tanah rata yang telah dipadatkan di atas papan dan tanah berumput di atas papan. Kemudian perwakilan siswa diminta untuk memegang kedua papan dan guru mencoba menuangkan air sedikit demi sedikit di kedua papan yang berisi tanah yang diletakkan secara miring. Semua siswa mengamati apa yang terjadi dari kegiatan percobaan tersebut. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai percobaan tersebut. Setelah dirasa siswa menguasai materi, guru menjelaskan tata cara permainan turnamen pembelajaran (team games tournament). Siswa dibagi kedalam 7 tim yang terdiri dari empat sampai lima siswa tiap tim. Masing-masing tim hanya menerima satu amplop yang berisi susunan puzzle. Guru mengarahkan setiap tim untuk melakukan permainan turnamen pembelajaran setelah tim menerima amplop susunan puzzle. Masing-masing tim menyusun puzzle dan tim yang tercepat menyelesaikan permainan menyusun puzzle kemudian salah satu perwakilan tim mengambil lembar kerja yang kedua di meja utama untuk mengambil lembar permainan kedua yaitu mendeskripsikan gambar puzzle. Masing-masing tim melakukan permainan kedua yaitu mendeskripsikan gambar puzzle dan setiap tim melakukan permainan dengan waktu yang tercepat. Guru menghitung waktu yang diperoleh masing-masing tim untuk menyelesaikan seluruh permainan dalam turnamen pembelajaran. Guru bersama siswa menghitung skor dan waktu yang diperoleh masing-masing tim dan menuliskannya di papan skor turnamen. Guru mengumumkan pemenang turnamen dan memberikan penghargaan bagi tim yang menang.

(11)

80

Pada kegiatan akhir, guru guru bersama siswa membuat rangkuman tentang materi yang baru saja dipelajari. Dilanjutkan refleksi berupa penanaman moral untuk menjaga lingkungan sekitar agar terbebas dari bencana alam.

3. Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga merupakan akhir pelaksanaan dari siklus I yang dilaksanakan pada hari Kamis, 16 April 2015 pukul 10.10-11.20. Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan ketiga sebagai tindak lanjut, penyempurnaan, dan perbaikan proses pembelajaran pertemuan kedua pada sikus I.

Evaluasi yang diberikah berupa ter tertulis dengan bentuk soal uraian dengan jumlah soal 5. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan ketiga yakni diawali dengan memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti evaluasi pembelajaran. Sebelum membagikan membagikan soal evaluasi, guru menata tempat duduk siswa agar siswa tidak terlalu dekat duduknya kemudian guru menjelaskan pada siswa tentang tata cara mengerjakan soal evaluasi dan peraturan selama siswa mengerjakan soal. Dilanjutkan dengan pembagian lembar soal dan lembar jawab oleh guru kepada masing – masing siswa. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu dan guru mengawasi jalannya tes dari awal sampai akhir

4.1.3 Hasil Tindakan Siklus I

Hasil tindakan pada siklus I diperoleh dari hasil observasi terhadap keaktifan dan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Kebondowo 01 dengan penerapan pembelajaran team games tournament oleh guru.

1) Rekap Hasil Observasi Keaktifan Belajar IPA Siswa Siklus I

Observasi terhadap keaktifan belajar IPA siswa siklus I dilakukan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Untuk mengukur keberhasilan penerapan pembelajaran team games tournament dalam meningkatkan keaktifan belajar IPA siswa digunakan lembar observasi yang terdiri dari 4 komponen. Masing-masing aspek terdiri dari beberapa indikator. Keaktifan belajar IPA siswa mengalami peningkatan pada siklus I dari pertemuan I ke pertemuan II. Hal ini terlihat dari jumlah skor keaktifan belajar siswa secara keseluruhan yang

(12)

81

mengalami peningkatan. Peneliti kemudian membuat rekapitulasi mengenai hasil observasi keaktifan belajar siswa siklus I pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Peneliti menghitung nilai rata-rata dari jumlah skor yang diperoleh dari masing-masing siswa. Kemudian peneliti menentukan apakah rata-rata jumlah skor yang diperoleh masing-masing siswa termasuk ke dalam kategori keaktifan tinggi, rendah, atau sedang. Berikut disajikan tabel mengenai rekap hasil observasi keaktifan belajar siswa kelas 5 SD Negeri Kebondowo 01 dengan penerapan pembelajaran team games tournament siklus I:

Tabel 20

Rekap Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siswa Siklus I

Rentang Kategori Frekuensi Persentase (%) Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata 0-4 Rendah 3 1 1 10,34 3,45 3,45 5-9 Sedang 16 10 16 55,17 34,48 55,17 ≥10 Tinggi 10 18 12 34,49 62,07 41,38 Jumlah 29 29 10 100 100 100 Skor Terendah 4 4 4 Skor Tertinggi 12 13 13

Berdasarkan tabel 20 mengenai rekap hasil observasi keaktifan belajar siswa siswa siklus I pertemuan pertama dan siklus I pertemuan kedua mengalami peningkatan. Pada pertemuan pertama pada kategori rendah dengan skor 0-4 terdapat 3 siswa dengan presentase 10,34%, sedangkan pada pertemuan kedua pada kategori rendah hanya terdapat 1 siswa dengan presentase 3,45%. Setelah dihitung rata-rata jumlah skor yang diperoleh masing-masing siswa, siswa yang berada pada kategori rendah hanya berjumlah 1 orang saja dengan presentase 3,45%. Pada pertemuan pertama pada kategori sedang dengan skor 5-9 terdapat 16 siswa dengan presentase 55,17%, sedangkan pada pertemuan kedua pada kategori sedang hanya terdapat 10 siswa dengan presentase 34,48%. Setelah dihitung rata-rata jumlah skor yang diperoleh masing-masing siswa, siswa yang berada pada kategori sedang hanya berjumlah 16 orang dengan presentase 55,17%. Pada pertemuan pertama pada kategori tinggi dengan skor ≥10 terdapat 10 siswa dengan presentase 34,49%, sedangkan pada pertemuan kedua pada

(13)

3,45% 51,17% 41,38% Rendah Sedang Tinggi

(14)

83

siswa berada pada kategori keaktifan sedang, dan 41,38% siswa berada pada kategori keaktifan tinggi. Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran team games tournament untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa belum mencapai indikator kinerja, karena hanya 41,38% siswa yang berada pada kategori tinggi, sedangkan perolehan indikator kinerja pada keaktifan beljar IPA minimal 80% siswa berada pada kategori keaktifan tinggi.

2) Hasil Belajar IPA

Setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus I dengan menerapkan pembelajaran team games tournament selesai, maka dilakukan evaluasi untuk mengetahui pencapaian hasil belajar yang diperoleh dari masing-masing siswa, apakah sudah mencapai KKM atau belum mencapai KKM. Pencapaian hasil belajar diperoleh dari rata-rata penilaian sikap (afektif), penilaian ketrampilan (psikomotor) dan penilaian pengetahuan (kognitif). Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pelajaran IPA di SDN Kebondowo 01 adalah 70.

1. Penilaian sikap (afektif)

Untuk mengukur keberhasilan penerapan pembelajaran team games tournament dalam meningkatkan hasil belajar IPA digunakan lembar penilaian sikap (afektif) yang terdiri dari tiga indikator. Indikator tersebut meliputi (1) kerjasama (2) teliti (3) percaya diri dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti dengan skor yang berkisar antara 1-4. Observasi terhadap sikap belajar siswa siklus I dilakukan pada pertemuan pertama dan pertemuan ke dua. Sikap belajar IPA siswa mengalami peningkatan pada siklus I dari pertemuan I ke pertemuan II. Hal ini terlihat dari jumlah siswa dan presentase yang bertambah pada kelas interval nilai 72-85. Peneliti kemudian membuat rekapitulasi mengenai hasil observasi sikap belajar siswa siklus I pertemuan pertama dan pertemuan ke dua. Peneliti menghitung nilai rata-rata dari jumlah skor yang diperoleh dari masing-masing siswa. Berikut disajikan tabel mengenai rekap hasil observasi sikap belajar siswa siklus I:

(15)

84

Tabel 21

Rekap Hasil Penilaian Sikap Siswa Siklus I

Nilai Frekuensi Persentase (%)

54-58 1 3,45 59-63 4 13,79 64-68 5 17,24 69-73 14 48,28 74-78 0 0 79-83 5 17,24 Rata-rata 73 Nilai tertinggi 82 Nilai terendah 54

Berdasarkan tabel 21 mengenai rekap hasil observasi penilaian sikap belajar siswa siklus I dengan penerapan pembelajaran team games tournament dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 54-58 sebanyak 1 siswa dengan presentase 3,45%. 4 siswa yang mendapat nilai 59-63 dengan presentase 13,79%. Siswa yang mendapat nilai 64-68 sebanyak 5 siswa dengan persentase 17,24%. Siswa yang mendapat nilai 69-73 sebanyak 14 siswa dengan presentase 48,28%, dan siswa yang mendapat nilai 74-78 sebanyak 0 siswa. Siswa yang mendapat nilai 79-83 sebanyak 5 siswa dengan presentase 17,24%. Nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil observasi penilaian sikap siswa siklus I adalah 73 dengan nilai tertinggi 82 dan nilai terendah 54.

2. Penilaian Ketrampilan (psikomotor)

Untuk mengukur keberhasilan penerapan pembelajaran team games tournament dalam meningkatkan hasil belajar IPA digunakan lembar penilaian ketrampilan (psikomotor) yang terdiri dari tiga indikator. Indikator tersebut meliputi penggunaan alat peraga, perolehan waktu dan skor, presentasi dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti dengan skor yang berkisar antara 1-4. Observasi terhadap ketrampilan belajar siswa siklus I dilakukan pada pertemuan pertama dan pertemuan ke dua. Ketrampilan belajar IPA siswa mengalami peningkatan pada siklus I dari pertemuan I ke pertemuan II. Hal ini terlihat dari jumlah siswa dan presentase yang bertambah pada kelas interval nilai 72-85.

(16)

85

Peneliti kemudian membuat rekapitulasi mengenai hasil observasi sikap belajar siswa siklus I pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Peneliti menghitung nilai rata-rata dari jumlah skor yang diperoleh dari masing-masing siswa. Berikut disajikan tabel mengenai rekap hasil observasiketrampilan belajar siswa siklus I:

Tabel 22

Rekap Hasil Penilaian Ketrampilan Siswa Siklus I

Nilai Frekuensi Persentase (%)

53-59 1 3,45 60-66 1 3,45 67-73 13 48,28 74-80 9 31,03 81-87 2 6,9 88-94 3 10,34 Rata-rata 77,88 Nilai tertinggi 92 Nilai terendah 54

Berdasarkan tabel 22 mengenai rekap hasil observasi penilaian ketrampilan belajar siswa siklus I dengan penerapan pembelajaran team games tournament dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 53-59 sebanyak 1 siswa dengan presentase 3,45%. Siswa yang mendapat nilai 60-66 sebanyak 1 siswa dengan presentase 3,45%. Siswa yang mendapat nilai 67-73 sebanyak 13 siswa dengan persentase 48,28%. Siswa yang mendapat nilai 74-80 sebanyak 9 siswa dengan presentase 31,03%. Siswa yang mendapat nilai 81-87 sebanyak 2 siswa dengan presentase 6,9% dan siswa yang mendapat nilai 88-94 ada 3 siswa dengan presentase 10,34% . Nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil observasi penilaian sikap siswa siklus I adalah 78 dengan nilai tertinggi 92 dan nilai terendah 54.

3. Penilaian Pengetahuan (Kognitif)

Untuk mengukur keberhasilan penerapan pembelajaran team games tournament dalam meningkatkan hasil belajar IPA digunakan soal evaluasi yang diujikan kepada siswa pada pertemuan ketiga untuk mengukur pengetahuan siswa

(17)

86

terhadap penerapan pembelajaran team games tournament pada pembelajaran IPA. Soal evaluasi berbentuk uraian dengan jumlah soal 5 uraian yang sudah di uji tingkat validitas dan reliabilitasnya.

Berikut disajikan tabel mengenai rekap hasil penilaian pengetahuan siswa siklus I:

Tabel 23

Rekap Hasil Penilaian Pengetahuan Siswa Siklus I

Nilai Frekuensi Persentase (%)

60-65 2 6,9 66-72 6 20,69 73-79 1 3,45 80-85 5 17,24 86-93 6 20,69 94-100 9 31,03 Rata-rata 87,86 Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 60

Berdasarkan tabel 23 mengenai rekap hasil observasi penilaian pengetahuan belajar siswa siklus I dengan penerapan pembelajaran team games tournament dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 60-65 sebanyak 2 siswa dengan presentase 6,9%. Siswa yang mendapat nilai 66-72 sebanyak 6 siswa dengan presentase 20,69%. Siswa yang mendapat nilai 73-79 sebanyak 1 siswa dengan persentase 3,45%. Siswa yang mendapat nilai 80-85 sebanyak 5 siswa dengan persentase 17,24%. Siswa yang mendapat nilai 86-93 sebanyak 6 siswa dengan presentase 20,69%, dan siswa yang mendapat nilai 94-100 sebanyak 9 siswa dengan presentase 31,03%. Nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil observasi penilaian pengetahuan siswa siklus I adalah 87,86 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 60.

Berdasarkan penilaian sikap, penilaian ketrampilan dan penilaian pengetahuan maka dapat diperoleh rata-rata penilaian hasil belajar IPA pada pembelajaran team games tournament siklus I. Penilaian hasil belajar diperoleh dari rata-rata penilaian sikap, ketrampilan dan pengetahuan.

(18)

87

Hasil belajar IPA siklus I disajikan dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini:

Tabel 24

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus I

Nilai Frekuensi Persentase (%)

63-67 5 17,24 68-72 2 6,9 73-77 7 24,14 78-82 8 27,59 83-87 4 13,79 88-92 3 10,34 Rata-rata 79 Nilai tertinggi 89 Nilai terendah 64

Berdasarkan tabel 24 maka dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 63-67 sebanyak 5 siswa dengan presentase 17,24%. Siswa yang mendapat nilai 68-72 sebanyak 2 siswa dengan presentase 6,9%. Siswa yang mendapat nilai 73-77 sebanyak 7 siswa dengan persentase 24,14%. Siswa yang mendapat nilai 78-82 sebanyak 8 siswa dengan persentase 27,59%, Siswa yang mendapat nilai 83-87 sebanyak 4 siswa dengan persentase 13,79% dan siswa yang mendapat nilai 88-92 sebanyak 3 siswa dengan persentase 10,34% Nilai rata-rata yang diperoleh dari data hasil belajar siklus I adalah 79 dengan nilai tertinggi 89 dan nilai terendah 64.

Untuk lebih memperjelas data mengenai hasil belajar siswa siklus I pada tabel 28, maka dapat dibuat diagram batang seperti pada gambar 4

Gambar 4 Hasil Belajar Siswa Siklus I

0 5 10 63-67 68-72 73-77 78-82 83-87 88-92 Juml ah Sisw a Nilai

(19)

75,86% 24,14%

Tuntas Tidak Tuntas

(20)

89

peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar IPA yang diperoleh pada pretest. Pada siklus I ada 22 siswa yang mencapai KKM atau 75,86% siswa sudah mencapai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran team gams tournament yaitu ≥80% siswa mencapai KKM (KKM=70) belum berhasil. Untuk lebih meningkatkan hasil belajar IPA dengan penerapan pembelajaran team games tournament maka penelitian dilanjutkan siklus II.

4.1.4 Refleksi

Setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus I baik pertemuan pertama, ke dua, maupun ke tiga selesai, maka peneliti melakukan refleksi terhadap keseluruhan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi kelebihan dan kelemahan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan, serta hambatan – hambatan yang dihadapi. Hasil refleksi berguna untuk menentukan apakah tindakan yang telah dilakukan sudah berhasil atau belum berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh peneliti. Selain itu, juga sebagai dasar untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus II.

Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran team games tournament pada siklus I masih banyak kendala. Kendala tersebut antara lain :

1. Guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Pada saat guru melakukan tanya jawab dengan siswa, tidak semua siswa menjawab pertanyaan guru. Hanya beberapa siswa saja yang menjawab pertanyaan guru.

3. Guru kurang maksimal dalam mengawasi dan membimbing aktivitas siswa selama permainan berlangsung.

4. Pada akhir pembelajaran guru belum mengumumkan pemenang pembelajaran.

5. Siswa masih tampak kebingungan dalam pelaksanaan pembelajaran team games tournament.

(21)

90

Untuk mengatasi kendala pada siklus I, maka dilakukan perbaikan sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II berjalan lebih baik. Perbaikan tersebut antara lain:

1. Guru harus lebih memahami prosedur pelaksanaan pembelajaran team games tournament sehingga pelaksanaan pembelajaran di kelas dapat berjalan dengan lancar.

2. Selain memberikan pertanyaan secara klasikal, guru sebaiknya juga memberikan pertanyaan untuk dijawab oleh masing-masing siswa. Guru dapat menunjuk salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan (diusahakan semua siswa secara bergiliran diberi pertanyaan oleh guru untuk dijawab secara individu oleh siswa).

3. Guru memberikan penjelasan secara jelas dengan kalimat yang mudah dipahami oleh siswa, sehingga siswa tidak merasa kebingungan saat permainan berlangsung.

4. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan pembelajaran team games tournament, guru harus mengawasi kegiatan siswa dan membimbing siswa dengan baik agar siswa tidak bingung.

4.2 Dekripsi Siklus II

Pada deskripsi siklus II akan diuraikan mengenai tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan, dan refleksi. Kegiatan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan selama 3 pertemuan. Berdasarkan catatan perbaikan pelaksanaan dalam pembelajaran IPA menggunakan pembelajaran team games tournament yaitu masih terdapat siswa yang belum mempunyai keaktifan tiggi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, masih terdapat siswa yang belum mencapai KKM, dan kurangnya keberanian siswa dalam mengutarakan pendapatnya di dalam kelas, maka di dalam siklus II ini dilakukan perbaikan kembali agar catatan – catatan yang terdapat pada siklus I tidak terulang kembali.

(22)

91

4.2.1 Rencana Tindakan

Rencana tindakan pada siklus II dilaksanakan selama 3 pertemuan. Pembelajaran siklus II merupakan upaya perbaikan dari pembelajaran siklus I. Rencana tindakan pada siklus II adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan pertama

Rencana tindakan untuk pertemuan pertama yaitu penulis bersama guru menentukan standar kompetensi (SK) yakni 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam, dengan kompetensi dasar (KD) 7.7 Mengidentifikasi beberapa kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi. Indikator yang dipakai pada pertemuan pertama yakni menyebutkan contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui dan penggunaannya, dan menyebutkan contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui dan penggunaannya. Setelah menentukan SK, KD, dan indikator, peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Peneliti juga menyiapkan alat peraga yang menunjang proses pembelajaran yaitu berupa gambar berbagai macam contoh sumber daya alam, dua buah kertas yang merupakan kelompok sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, serta kartu permainan. Peneliti juga menyiapkan lembar absensi siswa dan lembar observasi guru. Dengan adanya lembar observasi ini peneliti dapat mengamati lebih jelas kesesuaian tindakan yang dilakukan di kelas dengan langkah – langkah yang seharusnya dilakukan. Di dalam lembar observasi terdapat dua kolom pelaksanaan yang harus di isi yakni Yaj ika tindakan yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar sesuai dengan langkah pembelajaran yang sesuai dengan model, serta Tidak jika langkah tersebut tidak diimplementasikan di dalam kelas. Peneliti juga menyiapkan lembar Peneliti juga menyiapkan lembar keaktifan siswa yang terdapat 4 komponen keaktifan belajar, yang masing-masing komponen terdiri dari beberapa indikator keaktifan.

2) Pertemuan ke dua

Rencana tindakan pada siklus I pertemuan ke dua merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama, indikator yang digunakan pada pertemuan ke dua adalah menjelaskan berbagai kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan

(23)

92

bumi dan menentukan dampak dari masing-masing kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi Peneliti menyiapkan alat peraga yang menunjang pembelajaran berupa gambar penebangan hutan secara liar, gambar kegiatan penambangan, gambar kebakaran hutan, gambar pemukiman penduduk.

3) Pertemuan ke tiga

Rencana tindakan pada pertemuan ke tiga merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama dan pertemuan ke dua. Pertemuan ke tiga digunakan sebagai tes evaluasi untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap materi pada siklus II. Peneliti menyiapkan lembar soal tes yang berisi 5 soal uraian.

4.2.1 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus II 4.2.1.1 Pelaksanaan Observasi Siklus II

Pelaksanaan observasi dilakukan hanya pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Hal ini dikarenakan pada pertemuan ketiga tidak ada proses pembelajaran sesuai dengan lembar observasi yang mengacu pada langkah-langkah penerapan pembelajaran team games tournament.

Observasi Siklus II meliputi observasi terhadap kegiatan guru dan kegiatan siswa. Secara rinci hasil dari observasi terhadap kegiatan guru dan kegiatan siswa dijelaskan sebagai berikut:

a) Observasi terhadap Kegiatan Guru

Observasi terhadap kegiatan guru dalam penerapan pembelajaran team games tournament dilakukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Hasil dari observasi terhadap kegiatan guru siklus II dalam menerapkan pembelajaran team games tournament sudah terlaksana dengan baik. Hasil rekapitulasi observasi kegiatan guru pada siklus 1 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

(24)

93

Tabel 26

Hasil Keterlaksanaan Kegiatan Guru dengan Penerapan Pembelajaran Team Games Tournament Siklus II

No Aspek yang Diamati Pertemuan I Pertemuan II

Ya Tidak Ya Tidak

Pra Pembelajaran

1. Menyiapkan alat dan bahan pembelajaran

2. Memeriksa kesiapan siswa.

Kegiatan Awal

3. Melakukan apersepsi.

4. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti

5. Menyampaikan materi pembelajaran dengan alat peraga

√ √

6. Melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi yang disampaikan.

√ √

7. Menjelaskan cara permainan team games tournament.

√ √

8. Membagi siswa ke dalam 7 kelompok.

9. Membagikan amplop yang berisi kartu lembar pertanyaan, lembar jawaban

√ √

10. Meminta setiap tim untuk melakukan permainan berdasarkan lembar kerja yang diterima oleh masing-masing tim dengan waktu yang paling cepat.

√ √

11. Menghitung waktu yang diperoleh masing-masing tim.

√ √

12. Mengawasi aktivitas siswa dan memberikan bantuan siswa selama melakukan permainan

√ √

13. Menghitung skor yang diperoleh masing-masing tim melalui lembar skor yang diisi masing-masing tim berdasarkan kebenaran jawaban

√ √

14. Mengumumkan pemenang permainan.

Kegiatan Akhir

15. Menyimpulkan materi yang dipelajari.

16. Melakukan refleksi

Jumlah 16 0 16 0

(25)

94

Berdasarkan tabel 26 menunjukkan bahwa hasil observasi kegiatan guru dalam kegiatan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran team games tournament sudah meningkat dibandingkan dengan kegiatan guru pada siklus I. Hasil observasi kegiatan guru siklus II pertemuan pertama mengalami peningkatan dibandingkan kegiatan guru pada siklus I. Ada 16 indikator yang digunakan keseluruhan indiikator sudah terlaksana dengan baik. Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa kegiatan belajar mengajar IPA menggunakan pembelajaran team games tournament pada pertemuan pertama siklus II ini sudah benar – benar dilakukan dengan baik. Guru sudah melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi yang disampaikan melalui alat peraga yang digunakan, sehingga siswa aktif bertanya jawab dengan guru. Siswa mulai aktif dan berani dalam mengeluarkan pendapat. Semua siswa terlihat senang dan sangat berantusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan tabel 26 menunjukkan bahwa hasil observasi kegiatan guru dalam kegiatan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran team games tournament sudah meningkat dibandingkan dengan kegiatan guru pada siklus II pertemuan pertama. Ada 16 indikator dan seluruhnya sudah terlaksana dengan baik. Hasil observasi kegiatan guru siklus II pertemuan ke dua mengalami peningkatan dibandingkan kegiatan guru pada siklus II pertemuan pertama. Guru sudah melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi yang disampaikan.

b) Observasi Terhadap Kegiatan Siswa

Selain melakukan observasi terhadap kegiatan guru dalam penerapan pembelajaran team games tournament, observer juga melakukan observasi terhadap kegiatan siswa dalam penerapan pembelajaran team games tournament. Hasil observasi terhadap kegiatan belajar siswa kelas 5 SD Negeri Kebondowo 01 pada kegiatan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran team games tournament siklus II dapat dilihat pada tabel 27 berikut ini:

(26)

95

Tabel 27

Hasil Keterlaksanaan Kegiatan Siswa dengan Penerapan Pembelajaran Team Games Tournament Siklus II

No Aspek yang Diamati Pertemuan I Pertemuan II

Ya Tidak Ya Tidak

Pra Pembelajaran

1. Menyiapkan perlengkapan pembelajaran (buku, alat tulis)

√ √

2. Siap siswa dalam menerima materi pembelajaran.

√ √

Kegiatan Awal

3. Memperhatikan dan menanggapi apersepsi yang dilakukan guru dengan melakukan tanya jawab.

√ √

4. Menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru

√ √

Kegiatan Inti

5. Memperhatikan penjelasan guru.

6. Mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan materi kepada guru.

√ √

7. Menjawab pertanyaan yang diajukan guru

√ √

8. Siswa berkelompok sesuai yang telah ditentukan guru

√ √

9. Setiap tim menerima satu amplop

10. Setiap tim melakukan permainan dan dengan waktu yang tercepat.

√ √

11. Perwakilan tim maju ke depan dan mengambil amplop kedua di meja utama.

√ √

12. Membuat jumlah skor yang diperoleh masing-masing tim

√ √

Kegiatan Akhir

13. Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.

√ √

14. Melakukan refleksi

Jumlah 14 0 14 0

Presentase 100% 0% 100% 0%

Berdasarkan tabel 27 mengenai hasil observasi kegiatan siswa siklus II pertemuan pertama dari 14 indikator, 100% sudah terlaksana dengan baik.

(27)

96

Kegiatan siswa siklus II pertemuan pertama sudah mengalami peningkatan dibandingkan siklus I. Hasil observasi kegiatan siswa siklus II pertemuan kedua dari 14 indikator, 100% sudah terlaksana dengan baik. Kegiatan siswa siklus II pertemuan kedua mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I

Kegiatan guru dan kegiatan siswa pada pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan kedua 100% sudah terlaksana dengan baik.

4.2.1.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan selama 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu pada tiap pertemuan adalah 2 x 35 menit atau 2 jam pelajaran. Adapun pelaksanaan tindakan pada siklus II adalah:

1. Pertemuan Pertama

Pelaksanaan tindakan pada pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 25 April 2015 pukul 07.00-08.10. Semua siswa kelas 5 SDN Kebondowo 01 hadir dalam kegiatan pembelajaran. Terdiri dari kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Langkah – langkah pembelajaran pada pertemuan pertama adalah sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal, sebelum sebelum memulai pelajaran guru melakukan pengkondisian kelas agar siswa siap mengikuti pembelajaran. Kemudian guru melakukan apersepsi tanpa didahului dengan absensi dan berdoa karena pembelajaran IPA dilakukan bukan pada jam pertama. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab tentang materi yang lalu yaitu peristiwa alam dan cara mencegahnya dengan tetap menjaga sumber daya alam. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, pertama –tama guru menyampaikan informasi mengenai macam – macam sumber daya alam, contoh masing-masing jenis sumber daya alam, dan penggunaannya. Penyampaian informasi atau materi yang dilakukan guru tidak didominasi dengan ceramah, tetapi guru juga melakukan tanya jawab dengan siswa seputar materi agar siswa terdorong mengemukakan gagasan yang berkaitan materi. Agar semua siswa melakukan tanya jawab tentang

(28)

97

materi yang disajikan guru, maka guru memberikan gambar contoh sumber daya alam pada masing-masing kelompok (1 bangku 1 kelompok). Kemudian siswa diminta untuk menempelkan gambar tersebut ke dalam kertas yang telah disediakan. Jika gambar tersebut termasuk gambar contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui, maka gambar tersebut ditempelkan ke kelompok sumber daya alam yang dapat diperbarui. Sebaliknya jika gambar tersebut termasuk gambar contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, maka gambar tersebut ditempelkan ke kelompok sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Kemudian guru bersama siswa membahas kecocokan gambar contoh sumber daya alam dengan jenisnya. Setelah dirasa siswa menguasai materi, guru menjelaskan tata cara permainan mencari kartu pasangan (team games tournament). Siswa dibagi ke dalam 7 tim. Pembagian ini berdasarkan tingkat kemampuan masing-masing siswa. Guru membagikan amplop yang berisi kartu lembar pertanyaan dan susunan huruf. Masing-masing tim hanya menerima satu amplop yang berisi kartu lembar pertanyaan dan susunan huruf. Guru mengarahkan setiap tim untuk melakukan permainan turnamen pembelajaran setelah tim menerima amplop lembar pertanyaan, susunan huruf, dan lembar jawaban. Masing-masing tim menjawab pertanyaan dan menuliskan jawaban dengan menyusun huruf yang telah disediakan guru.. Tim yang tercepat menyelesaikan permainan menyusun huruf kemudian salah satu perwakilan tim mengambil ampop kedua di meja utama untuk mengambil lembar permainan kedua yaitu menjodohkan. Masing-masing tim melakukan permainan kedua yaitu menjodohkan dan setiap tim melakukan permainan dengan waktu yang tercepat. Guru menghitung waktu yang diperoleh masing-masing tim untuk menyelesaikan seluruh permainan dalam turnamen pembelajaran. Guru bersama siswa menghitung skor dan waktu yang diperoleh masing-masing tim dan menuliskannyadi papan skor turnamen. Guru mengumumkan pemenang turnamen dan memberikan penghargaan bagi tim yang menang.

(29)

98

Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa membuat rangkuman tentang materi yang baru saja dipelajari. Dilanjutkan refleksi berupa penanaman moral untuk menjaga sumber daya alam di sekitar.

2. Pertemuan Kedua

Pelaksanaan tindakan dan observasi pada pertemuan kedua siklus II dilaksanaan pada hari Sabtu, 2 Mei 2015 pukul 07.00-08.10 dan terdiri dari kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Peneliti meminta bantuan observer yaitu kepala sekolah untuk mengamati kegiatan guru, kegiatan siswa, dan keaktifan siswa dengan menerapkan pembelajaran team games tournament pada mata pelajaran IPA.

Langkah – langkah pembelajaran pada siklus II pertemuan kedua adalah sebagai berikut:

a) Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal, sebelum memulai pelajaran guru melakukan pengkondisian kelas agar siswa siap mengikuti pembelajaran. Lalu guru langsung melakukan apersepsi didahului dengan absensi dan berdoa karena pembelajaran IPA dilakukan pada jam pertama. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab tentang pembangunan jalan lingkar di kota Salatiga dan akibat dari pembangunan jalan lingkar di kota Salatiga. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, pertama –tama guru menyampaikan informasi mengenai contoh kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi dan dampaknya dengan menggunakan gambar. Penyampaian informasi atau materi yang dilakukan guru tidak didominasi dengan ceramah, tetapi guru juga melakukan tanya jawab dengan siswa seputar materi agar siswa terdorong mengemukakan gagasan yang berkaitan materi. Setelah dirasa siswa menguasai materi, guru menjelaskan tata cara permainan turnamen pembelajaran (team games tournament). Siswa dibagi kedalam 7 tim yang terdiri dari empat sampai lima siswa tiap tim. Masing-masing tim hanya menerima satu amplop yang berisi susunan puzzle. Guru mengarahkan setiap tim untuk melakukan permainan

(30)

99

turnamen pembelajaran setelah tim menerima amplop susunan puzzle. Masing-masing tim menyusun puzzle dan tim yang tercepat menyelesaikan permainan menyusun puzzle kemudian salah satu perwakilan tim mengambil lembar kerja yang kedua di meja utama untuk mengambil lembar permainan kedua yaitu mendeskripsikan gambar puzzle. Masing-masing tim melakukan permainan kedua yaitu mendeskripsikan gambar puzzle dan setiap tim melakukan permainan dengan waktu yang tercepat. Guru menghitung waktu yang diperoleh masing-masing tim untuk menyelesaikan seluruh permainan dalam turnamen pembelajaran. Guru bersama siswa menghitung skor dan waktu yang diperoleh masing-masing tim dan menuliskannya di papan skor turnamen. Guru mengumumkan pemenang turnamen dan memberikan penghargaan bagi tim yang menang.

c) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa membuat rangkuman tentang materi yang baru saja dipelajari. Dilanjutkan refleksi dengan penanaman moral untuk menjaga lingkungan sekitar.

3. Pertemuan ketiga

Pertemuan ke tiga merupakan akhir pelaksanaan dari siklus 1I yang dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 5 Mei 2015 pukul 08.10-09.20. Kegiatan Evaluasi yang diberikan berupa tes tertulis dengan bentuk soal uraian dengan jumlah soal 5. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan ke tiga yakni diawali dengan memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti evaluasi pembelajaran. Sebelum membagikan soal evaluasi, guru menata tempat duduk siswa agar siswa tidak terlalu dekat duduknya kemudian guru menjelaskan pada siswa tentang tata cara mengerjakan soal evaluasi dan peraturan selama siswa mengerjakan soal. Dilanjutkan dengan pembagian lembar soal dan lembar jawab oleh guru kepada masing – masing siswa. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu dan guru mengawasi jalannya tes dari awal sampai akhir.

(31)

100

4.2.3 Hasil Tindakan Siklus II

Hasil tindakan siklus II diperoleh dari hasil observasi terhadap keaktifan belajar dan hasil belajar IPA siswa klas V SD Negeri Kebondowo 01 dengan penerapan pembelajaran team games tournament oleh guru.

1) Rekap Hasil Observasi Keaktifan Belajar IPA Siswa Siklus II

Observasi terhadap keaktifan belajar IPA siswa siklus II dilakukan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Untuk mengukur keberhasilan penerapan pembelajaran team games tournament dalam meningkatkan keaktifan belajar IPA siswa digunakan lembar observasi yang terdiri dari 4 komponen. Masing-masing aspek terdiri dari beberapa indikator. Keaktifan belajar IPA siswa mengalami peningkatan pada siklus I dari pertemuan I ke pertemuan II. Hal ini terlihat dari jumlah skor keaktifan belajar siswa secara keseluruhan yang mengalami peningkatan. Peneliti kemudian membuat rekapitulasi mengenai hasil observasi keaktifan belajar siswa siklus I pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Peneliti menghitung nilai rata-rata dari jumlah skor yang diperoleh dari masing-masing siswa. Kemudian peneliti menentukan apakah rata-rata jumlah skor yang diperoleh masing-masing siswa termasuk ke dalam kategori keaktifan tinggi, rendah, atau sedang. Berikut disajikan tabel mengenai rekap hasil observasi keaktifan belajar siswa kelas 5 SD Negeri Kebondowo 01 dengan penerapan pembelaaran team games tournament siklus II:

Tabel 28

Rekap Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siswa Siklus II

Skor Kategori Frekuensi Persentase (%) Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata Pertemuan I Pertemuan II Rata-rata 0-4 Rendah 0 0 0 0 0 0 5-9 Sedang 4 2 2 13,79 6,9 6,9 ≥10 Tinggi 25 27 27 86,21 93,10 93,10 Jumlah 29 29 29 100 100 100 Skor Terendah 8 8 8 Skor Tertinggi 13 13 13

(32)

101

Berdasarkan tabel 28 mengenai rekap hasil observasi keaktifan belajar siswa siswa siklus II pertemuan pertama dan siklus II pertemuan kedua mengalami peningkatan. Pada kategori rendah pada pertemuan pertama dan kedua tidak ada yang siswa yang mendapat skor 0-4. Pada pertemuan pertama pada kategori sedang dengan skor 5-9 terdapat 4siswa dengan presentase 13,79%, sedangkan pada pertemuan kedua pada kategori sedang hanya terdapat 2 siswa dengan presentase 6,9%. Setelah dihitung rata-rata jumlah skor yang diperoleh masing-masing siswa, siswa yang berada pada kategori sedang hanya berjumlah 2 orang dengan presentase 6,9%. Pada pertemuan pertama pada kategori tinggi dengan skor ≥10 terdapat 25 siswa dengan presentase 86,21%, sedangkan pada pertemuan kedua pada kategori tinggi mengalami peningkatan dengan jumlah siswa yang berada pada kategori tinggi berjumlah 27 siswa dengan presentase 93,10%. Setelah dihitung rata-rata jumlah skor yang diperoleh masing-masing siswa, siswa yang berada pada kategori tinggi berjumlah 27 siswa dengan presentase 93,10%.

Untuk lebih jelasnya mengenai rekap hasil observasi keaktifan belajar siswa siklus II maka disajikan diagram batang yang tertera pada gambar 6 berikut ini:

Gambar 6 Rekap Keaktifan Belajar Siswa Siklus I

Berdasarkan diagram batang mengenai rekap hasil belajar IPA siswa dengan penerapan pembelajaran team games tournament siklus I dapat diketahui bahwa paling banyak siswa yang berada pada kategori keaktifan tinggi. Untuk

0 5 10 15 20 25 30

Rendah Sedang Tinggi

Jum lah S isw a Kategori Keaktifan

(33)

6,90%

93,10% Sedang Tinggi

(34)

103

Untuk mengukur keberhasilan penerapan pembelajaran team games tournament dalam meningkatkan hasil belajar IPA digunakan lembar penilaian sikap (afektif) yang terdiri dari tiga indikator. Indikator tersebut meliputi (1) kerjasama (2) teliti (3) percaya diri dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti dengan skor yang berkisar antara 1-4. Berikut ini merupakan hasil. Observasi terhadap sikap belajar siswa siklus II dilakukan pada pertemuan pertama dan pertemuan ke dua. Sikap belajar IPA siswa mengalami peningkatan pada siklus I dari pertemuan I ke pertemuan II. Peneliti kemudian membuat rekapitulasi mengenai hasil observasi sikap belajar siswa siklus I pertemuan pertama dan pertemuan ke dua. Peneliti menghitung nilai rata-rata dari jumlah skor yang diperoleh dari masing-masing siswa. Berikut disajikan tabel mengenai rekap hasil observasi sikap belajar siswa siklus I:

Tabel 29

Rekap Hasil Penilaian Sikap Siswa Siklus II

Nilai Frekuensi Persentase (%)

74-77 1 3,45 78-81 3 10,34 82-85 6 20,69 86-89 9 31,03 90-93 5 17,24 93-96 5 17,24 Rata-rata 89,1 Nilai tertinggi 96 Nilai terendah 75

Berdasarkan tabel 29 mengenai rekap hasil observasi penilaian sikap belajar siswa siklus II dengan penerapan pembelajaran team games tournament dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 74-77 sebanyak 1 siswa dengan presentase 3,45%. Siswa yang mendapat nilai 78-81 sebanyak 3 siswa dengan presentase 10,34%. Siswa yang mendapat nilai 82-85 sebanyak 6 siswa dengan presentase 20,69% . Siswa yang mendapat nilai 86-89 sebanyak 9 siswa dengan presentase 31,03%. Siswa yang mendapat nilai 90-93 ada 5 siswa dengan presentase 17,24% dan siswa yang mendapat nilai 93-96 ada 5 siswa dengan

(35)

104

presentase 17,24%. Nilai rata-rata yang diperoleh dari rekap hasil observasi penilaian sikap siswa siklus II pertemuan pertama dan kedua adalah 89,1 dengan nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 75.

2. Penilaian Ketrampilan (psikomotor)

Untuk mengukur keberhasilan penerapan pembelajaran team games tournament dalam meningkatkan hasil belajar IPA digunakan lembar penilaian ketrampilan (psikomotor) yang terdiri dari tiga indikator. Indikator tersebut meliputi penggunaan alat peraga, perolehan waktu dan skor, presentasi dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti dengan skor yang berkisar antara 1-4. Observasi terhadap ketrampilan belajar siswa siklus II dilakukan pada pertemuan pertama dan pertemuan ke dua. Ketrampilan belajar IPA siswa mengalami peningkatan pada siklus II dari pertemuan pertama ke pertemuan kedua. Hal ini terlihat dari jumlah siswa dan presentase yang bertambah pada kelas interval nilai 89-92. Peneliti kemudian membuat rekapitulasi mengenai hasil observasi sikap belajar siswa siklus II pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Peneliti menghitung nilai rata-rata dari jumlah skor yang diperoleh dari masing-masing siswa. Berikut disajikan tabel mengenai rekap hasil observasiketrampilan belajar siswa siklus II:

Tabel 30

Rekap Hasil Penilaian Ketrampilan Siswa Siklus II

Nilai Frekuensi Persentase (%)

71-75 1 3,45 76-80 3 10,34 81-85 0 0 86-90 13 44,83 91-95 7 24,14 96-100 5 17,24 Rata-rata 89 Nilai tertinggi 75 Nilai terendah 100

Berdasarkan tabel 30 mengenai rekap hasil observasi penilaian ketrampilan belajar siswa siklus II dengan penerapan pembelajaran team games tournament dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 71-75 sebanyak 1 siswa dengan

(36)

105

presentase 3,45%. Siswa yang mendapat nilai 76-80 sebanyak 3 siswa dengan presentase 10,34%. Siswa yang mendapat nilai 85-88 sebanyak 0 siswa. Siswa yang mendapat nilai 86-90 sebanyak 13 siswa dengan presentase 44,83% . Siswa yang mendapat nilai 91-95 sebanyak 7 siswa dengan persentase 24,14%, dan siswa yang mendapat nilai 96-100 sebanyak 5 siswa dengan presentase 17,24%. Nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil observasi penilaian sikap siswa siklus II pertemuan kedua adalah 89 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 75.

3. Penilaian Pengetahuan (Kognitif)

Untuk mengukur keberhasilan penerapan pembelajaran team games tournament dalam meningkatkan hasil belajar IPA digunakan soal evaluasi yang diujikan kepada siswa pada pertemuan ketiga untuk mengukur pengetahuan siswa terhadap penerapan pembelajaran team games tournament pada pembelajaran IPA. Soal evaluasi berbentuk uraian dengan jumlah soal 5 uraian yang sudah di uji tingkat validitas dan reliabilitasnya.

Berikut disajikan tabel mengenai rekap hasil penilaian pengetahuan siswa siklus I:

Tabel 31

Rekap Hasil Penilaian Pengetahuan Siswa Siklus II

Nilai Frekuensi Persentase (%)

76-79 2 6,9 80-84 8 27,59 85-88 6 20,69 89-92 4 13,79 93-96 3 10,34 97-100 6 20,69 Rata-rata 89,45 Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 76

Berdasarkan tabel 31 mengenai rekap hasil observasi penilaian pengetahuan belajar siswa siklus II dengan penerapan pembelajaran team games tournament dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 76-79 sebanyak 2 siswa dengan presentase 6,9%. Siswa yang mendapat nilai 80-84 sebanyak 8 siswa dengan presentase 27,59%. Siswa yang mendapat nilai 85-88 sebanyak 6 siswa dengan

(37)

106

persentase 20,69%. Siswa yang mendapat nilai 89-92 sebanyak 4 siswa dengan persentase 13,79%. Siswa yang mendapat nilai 93-96 sebanyak 3 siswa dengan presentase 10,34%, dan siswa yang mendapat nilai 97-100 sebanyak 6 siswa dengan presentase 20,69%. Nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil observasi penilaian pengetahuan siswa siklus I adalah 89,45 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 76.

Berdasarkan penilaian sikap, penilaian ketrampilan dan penilaian pengetahuan maka dapat diperoleh rata-rata penilaian hasil belajar IPA pada pembelajaran team games tournament siklus I. Penilaian hasil belajar diperoleh dari rata-rata penilaian sikap, ketrampilan dan pengetahuan.

Hasil belajar IPA siklus I disajikan dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini:

Tabel 32

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus II

Nilai Frekuensi Persentase (%)

75-78 2 6,9 79-82 1 3,45 83-86 8 27,59 87-90 6 20,69 91-94 10 34,47 95-98 2 6,9 Rata-rata 88,7 Nilai tertinggi 96 Nilai terendah 77

Berdasarkan tabel 32 maka dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai 75-78 sebanyak 2 siswa dengan presentase 6,9%. Siswa yang mendapat nilai 79-82 sebanyak 1 siswa dengan presentase 3,45%. Siswa yang mendapat nilai 83-86 sebanyak 8 siswa dengan persentase 27,59%. Siswa yang mendapat nilai 87-90 sebanyak 6 siswa dengan persentase 20,69%, dan siswa yang mendapat nilai 91-94 sebanyak 10 siswa dengan persentase 34,47%. Siswa yang mendapat nilai 95-98 sebanyak 2 siswa dengan persentase 6,9% . Nilai rata-rata yang diperoleh dari data hasil belajar siklus I adalah 88,7 dengan nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 77.

(38)

107

Untuk lebih memperjelas data mengenai hasil belajar siswa siklus II pada tabel 40, maka dapat dibuat diagram batang seperti pada gambar 8 di bawah ini:

Gambar 8 Hasil Belajar Siswa Siklus II

Dari data mengenai hasil belajar siswa siklus II kemudian peneliti melakukan analisis mengenai ketuntasan hasil belajar siswa siklus II yang tertera pada tabel berikut ini:

Tabel 33

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II

Kategori Keterangan Frekuensi Persentase (%) Tuntas ≥70 29 100 Tidak Tuntas <70 0 0 Jumlah 20 100 Rata-rata 88,58 Nilai terendah 76,02 Nilai tertinggi 95,83

Berdasarkan tabel 33 menunjukkan bahwa ketuntasan belajar IPA siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA siklus II yang telah mencapi KKM sebanyak 29 siswa dengan persentase 100% dan tidak ada siswa yang nilainya berada di bawah KKM. Ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Kebondowo 01 siklus II dapat digambarkan dengan diagram lingkaran seperti yang tertera pada gambar 9 di bawah ini:

0 2 4 6 8 10 12 75-78 79-82 83-86 87-90 91-94 95-98 Jum lah Si sw a Nilai

(39)

100% 0%

Tuntas Tidak tuntas

(40)

109

IPA siswa sudah mencapai indikator kinerja yang sudah ditetapkan penulis yaitu minimal 80% siswa mencapai KKM.

Secara keseluruhan, keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran team games tournament pada siklus II diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut:

1. Langkah-langkah pembelajaran team games tournament sudah dilaksanakan dengan baik dan runtut oleh guru.

2. Guru mengawasi kegiatan siswa dan membimbing siswa dengan baik saat permainan kartu team games tournament berlangsung.

3. Siswa sudah tidak bingung lagi dalam pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran team games tournament.

4. Keaktifan siswa dalam pembelajaran meningkat. Ini terlihat dari respon yang diberikan siswa saat melakukan tanya jawab dengan guru. Selain itu, siswa juga memberikan pendapatnya dalam menanggapi pekerjaan temannya. Antusiasme siswa yang besar terlihat saat guru meminta siswa melakukan permainan team games tournament.

5. Hasil belajar IPA mengalami peningkatan.

4.3. Hasil Analisis Data

Berikut ini akan dipaparkan mengenai hasil analisis data prasiklus, siklus I dan siklus II mengenai keaktifan belajar dan hasil belajar siswa.

4.3.1 Keaktifan Belajar Siswa

Sebelum dikenai tindakan, peneliti bersama kepala sekolah selaku observer melakukan observasi mengenai keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Banyak siswa yang pasif selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Namun setelah diterapkannya pembelajaran team games tournament pada mata pelajaran IPA, keaktifan siswa mengalami peningkatan pada setiap siklus. Perbandingan keaktifan belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Kebondowo 01 prasiklus, siklus I, siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini:

(41)

110

Tabel 34

Perbandingan Keaktifan Belajar Siswa Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

Jumlah

Skor Kategori

Prasiklus Siklus I Siklus II

Jml. Siswa Persentase (%) Jml. Siswa Persentase (%) Jml. Siswa Persentase (%) 0-4 Rendah 6 20,69 1 3,45 0 0 5-9 Sedang 12 41,38 16 55,17 2 6,9 ≥10 Tinggi 11 37,93 12 41,38 27 93,10 Jumlah 29 100 29 100 29 100

Berdasarkan tabel 34 mengenai perbandingan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPA prasiklus, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Siswa yang memperoleh jumlah skor 0-4 dengan kategori keaktifan rendah pada prasiklus sebanyak 6 siswa dengan persentase 20,69%, kemudian pada siklus II menurun menjadi 1 siswa dengan persentase 3,45%, dan pada siklus II sudah tidak ada siswa yang berada pada kategori keaktifan rendah. Pada kategori keaktifan sedang dengan jumlah skor 5-9 ada 12 siswa dengan persentase 41,38% pada kondisi prasiklus, pada siklus I 16 siswa dengan persentase 55,17%, dan pada siklus II menurun lagi menjadi 2 siswa dengan persentase 6,9% yang berada pada kategori keaktifan sedang. Pada kategori keaktifan tinggi dengan jumlah skor ≥10 minimal hanya ada 11 siswa dengan persentase 37,93%, pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 12 siswa dengan persentase 41,38%, dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 27 siswa dengan persentase 93,10%.

Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah siswa yang menempati masing-masing kategori keaktifan rendah, sedang, dan tinggi, maka dibuat diagram batang seperti pada gambar 10 berikut ini:

Gambar

Gambar 6 Rekap Keaktifan Belajar Siswa Siklus I
Gambar 8 Hasil Belajar Siswa Siklus II
Gambar 10 Perbandingan Persentase Keaktifan Belajar Siswa   Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, dapat diperoleh beberapa rekomendasi perbaikan yang terkaitan sistem kelistrikan pada Gedung UPBTPH Kabupaten Mempawah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek anti kanker ekstrak ethanol propolis (EEP) yang berasal dari Kerjo, Karanganyar pada kultur sel kanker payudara

dan teknologi sendiri terdapat beberapa hal yang harus diketahui, diantaranya adalah: strategi inovasi dan keunggulan bersaing, membangun kekuatan persaingan melalui

Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah serta Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentangKewenangan Pemerintah dan

Setelah dilakukannya tahapan-tahapan yang telah dipaparkan diatas maka multimedia pembelajaran interaktif yang dihasilkan mulai digunakan untuk pembelajaran materi tata cara

Ringkasnya, dalam bahasa Arab, kata sifat diambil menjadi kata sinonim bagi kata nama yang sedia ada bagi menambah bilangan kosa kata dalam bahasa mereka, sedangkan dalam bahasa

Keterampilan gerak pada dasarnya kerampilan (skill) untuk melakukan suatu gerakan cabang olahraga adalah murni dari hasil pelatihan yang menyita waktu yang panjang atau dengan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh mekanisme corporate governance terhadap hubungan antara asimetri informasi dan earnings power dengan earnings