BAB 13
MANAJEMEN INOVASI DAN TEKNOLOGI A. Pendahuluan
Waktu menjadi parameter yang paling dalam rangka mencapai keunggulan bersaing. Manajemen waktu mempunyai relevansi langsung dengan kecepatan, yang membawa manfaat besar pada perusahaan. Kecepatan akan meningkatkan kapasitas, kualitas, frekuensi, kecanggihan, keterjangkauan dan kemudahan pada perusahaan.
Perhatian pelaku bisnis saat ini, nampaknya semakin terfokus pada fenomena bersaing perusahaan yang yang cederung berubah dari waktu ke waktu. Kenyataan persaingan, membawa persaingan menjadi kata kunci yang tidak pernah usang untuk dianalisis. Perusahaan dituntut untuk mengembangkan strategi yang lebih efektif serta efisien, sehingga membutuhkan pemikiran dan konsep yang lebih fundamental dengan melihat apa yang menjadi dasar persaingan.
Kunci kesuksesan terletak pada kejelian perusahaan dalam menentukan parameter dasar, serta meramunya menjadi keunggulan bersaing. Keunggulan tidak terbatas pada parameter langsung, tetapi lebih jauh lagi perlu diperhatikan parameter tak langsung dan lebih mendasar yang mempunya kontribusi besar pada parameter lainnya.
Untuk itu dalam berbisnis, di dalam sebuah perusahaan di perlukan yang namanya “Manajemen Inovasi dan Teknologi” seperti yang akan di bahas lebih jauh di dalam makalah ini. Di dalam manajemen inovasi
dan teknologi sendiri terdapat beberapa hal yang harus diketahui, diantaranya adalah: strategi inovasi dan keunggulan bersaing, membangun kekuatan persaingan melalui inovasi teknologi dan produk, peran teknologi informasi dalam implementasi manajemen rantai pasokan,
service quality information system yaitu suatu alternatif strategi pembangunan kualitas pelayanan. Kesemuanya itu akan di bahas dilama makalah ini, semoga apa yang ada dalam makalah ini bisa menjadi pengetahuan baru dan inspirasi bagi para pembaca.
B. Manajemen Teknologi Dan Inovasian
Manajemen teknologi dan inovasi dalam hal ini di lihat sebagai manajemen teknologi dan inovasi, bukan manajemen teknologi dan inonasi yang di pisahkan. manajemen teknologi dan inovasi menganggap teknologi dan Inovasi sebagai satu kesatuan, dimana teknologi dan pengelolaannya fokus pada Inovasi dan hal ini berarti teknologi sebagai syarat perlu dan Inovasi sebagai syarat cukup.
1. Teknologi
Teknologi adalah art and science (industrial arts, applied science, engineering). Dalam matakuliah ini ruang lingkup teknologi mengikuti proses produksi (barang dan jasa). Fungsi produksi adalah fungsi yang
bertujuan menghasilkan output (barang dan jasa) pada
basis penggunaan input (material/barang). Oleh karena itu, ruang lingkup „teknologi‟ dalam matakuliah Manajemen „teknologi dan inovasi‟ adalah output (barang), proses (menghasilkan barang atau jasa), input
(material) yang digunakan (dalam proses) dan pasar (marketplace, position).
Gambar 13.1 Proses Produksi Manufaktur dan Jasa
2. Inovasi
Pada basis teknologi tertentu, inovasi dimaksudkan untuk merealisasikan potensi untuk mengubah „game’
bisnis dengan tujuan competitive advantage (menjadi leader, bukan follower). Ini berarti inovasi adalah mengubah apa yang seharusnya akan kita laksanakan dengan apa yang dilaksanakan (existing) secara rutin sekarang. Untuk memahami pengertian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gap antara kondisi apa adanya (existing) dengan apa yang kita pikirkan adalah ruang inovasi yang terbuka untuk kita realisasikan. Jika ada pesaing, ketika
teknologi kita kurang lebih sama dengan yang lain, mengelola inovasi adalah cara kita keluar dari permasalahan (problem). Jika tidak ada pesaing, inovasi akan membuat jarak dengan yang lainnya (barrier to entry).
3. Framework Manajemen „Teknologi dan Inovasi‟
Tujuan matakuliah manajemen „teknologi dan inovasi‟ adalah competitive advantage. Yang dimaksud competitive advantage adalah mengacu pada tujuan Manajemen Operasi, yakni: cost, quality, flexibility dan
delivery. Dengan demikian, competitive advantage
merujuk pada keunggulan teknologi yang memberi kontribusi terhadap cost, quality, flexibility dan delivery.
Sementara, yang menjadi domain (asal atau origin)
kondisi teknologi existing yang terkandung dalam
ruang lingkup teknologi (input, proses, output dan pasar). Bagaimana cara mencapai tujuan pada basis teknologi existing dapat dilakukan dengan tahapan cara inovasi sebagai berikut: Scanning/Searching, Selecting, Implementing, dan Capturing.
C. Strategi Inovasi dan Keunggulan Bersaing
Melonjaknya jumlah pelaku usaha belakangan ini tentunya mengakibatkan persaingan pasar menjadi semakin ketat. Bahkan sekarang ini persaingan antara pengusaha yang satu dengan pelaku usaha lainnya sudah dalam kondisi yang semakin kompleks, sehingga masing-masing perusahaan kini berlomba menciptakan inovasi-inovasi baru untuk mempertahankan eksistensi bisnisnya. Anda bisa memulainya dari hal-hal yang sederhana. Misalnya saja sebagai berikut:
1. Produk unik dan menarik.
Sebagian besar pelaku usaha pastinya berusaha untuk menciptakan produk baru yang belum pernah ada sebelumnya. Strategi ini memang cukup efektif, sehingga produk yang Anda ciptakan memiliki daya saing yang cukup kuat dan mampu bertahan di tengah
padatnya persaingan pasar dalam menciptakan
produk baru.
2. Manfaatkan teknologi modern.
Strategi inovasi juga bisa Anda jalankan dengan memanfaatkan bantuan teknologi modern dalam setiap proses produksi maupun operasional usaha. Dengan begitu Anda bisa lebih produktif, memiliki daya saing produk yang lebih tinggi, serta bisa lebih teliti untuk mengurangi resiko kesalahan kerja yang disebabkan oleh human error.
3. Meningkatkan kualitas SDM.
Untuk menciptakan produk yang inovatif, tentunya dibutuhkan sumber daya manusia yang berkompetensi dan memiliki kreativitas cukup tinggi. Karenanya
sebelum merencanakan sesuatu yang inovatif, penting bagi Anda untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan sesuai dengan perkembangan perusahaan. SebabTanpaga tangan tangan kreatif produk inovatif bisa tercipta.
4. Tingkatkan Pelayanan.
Disamping strategi inovasi dengan menciptakan sebuah produk, Anda juga bisa menawarkan pelayanan khusus bagi konsumen Anda. Misalnya saja
melayani service untuk memberikantotal solusi bagi
para konsumen Anda.
D. Membangun Kekuatan Persaingan melalui Inovasi dan Produk
kompetensi manajemen sangatlah menentukan
keberhasilan produk, artinya kemungkinan keberhasilan produk baru akan lebih baik jika direncanakan dan diimplementasikan dengan baik. Perencanaan tersebut meliputi penelitian, pengembangan, rekayasa, manufaktur dan pengenalan pasar. Lini fungsional haruslah berinteraksi dan mengkoordinasikan berbagai aktivasi selama proses pengembangan. Keterkaitan antara bagian penelitian dan pengembangan dengan kelompok fungsional lainnya, khususnya pemsaran dan manufaktur sangatlah diperlukan. Keterkaitan dengan bagian pemasaran sangat penting terutama untuk memastikan bahwa peusahaan memahami kebutuhan konsumen dan mampu menjabarkannya menjadi jawaban bagi konsumen. Hubungan dengan bagian manufaktur perlu karena semakin pentingnya operasi-operasi yang efektif dan efisien, akan menjadi suatu sasaran yang tidak mungkin
atau sulit dicapai kecuali jika desain manufaktur merupakan bagian integrasi dari tujuan pengembangan produk.
Dalam kaitan ini, strategi proses yang berkaitan dengan pendekatan yang dilakukan oleh suatu organisasi
dalam mentransformasikan sumberdaya-sumberdaya
menjadi produk barang atau jasa sangatlah penting. Tujuan dari strategi proses adalah merumuskan cara memproduksi barang atau jasa pelayanan yang memenuhi kewinginan konsumen dan spesifikasi produk sesuai dengan kendala biaya dan kendala manajerial lainnya. Keputusan proses sangatlah penting karena akan mempunyai dampak jangka panjang pada efisiensi dan produksi, fleksibilitas, biaya dan mutu produk yang dihasilkan.
Tiga aspek utama fleksibilitas produksi perlu mendapat perhatian manajemen yaitu:
1. Fleksibilitas produk (inovasi produk, respon terhadap variasi penjualan variasi penjualan dan mutu yang tinggi dan konsisten ).
2. Fleksibilitas infrastruktur (implementasi perubahan
teknologis).
3. Fleksibilitas proses (keragaman lini produksi, lead time yang pendek, respon terhadap perubahan, spesifikasi
yang diinginkan konsumen, keandalan delivery,
pengurangan kerugian).
Manajemen harus senantiasa melakukan pengurangan-pengurangan aktivitas-aktivitas atau hal-hal yang selalu mempunyai dampak terhadap biaya tetapi tidak memberikan kontribusi terhadap nilai tambah produk.
Upaya peningkatan efisiensi harus diimplementasikan pada proses secara keseluruhan mulai dari isu-isu yang berkaitan dengan desain, perencanaan produksi, pengurangan lead time di semua tahapan proses hinga delivery produk ke pasar.
Keberhasilan implementasi dari konsep Just-in Time (JIT) dalam perusahaan modern merupakan hal yang mutlak bagi perusahaan dalam situasi Time-based competition. Manajemen harus mampu memanfaatkan kelebihan atas ukuran relative perusahaannya (kecil,
menengah ataupun perusahaan besar), dengan
mempehatikan aspek-aspek economies of scale, economies of scope, dan economies of integration system produktif yang dimilikinya.
Produk Baru harus mampu memberikan nilai atau manfaat penting kepada konsumen, nilai atau manfaat dapat diukur melalui melalui berbagai dimensi. Dimensi nilai tersebut dapat meliputi funsi / guna, kinerja (performance), harga / biaya (cost), ciri / keistimewaan (feature), keandalan (reliability), kesesuaian (conformance), daya tahan (durability). Pelayanan (serviceability), estetika (esthetics), dan citra mutu (perceived quality).
Sudah barang tentu kemempuan perusahaan dalam memahami keinginan konsumen sangatlah kritis dalam hal ini.Implementasi yang tepat Totak Qualitymanagement (TQM) yang masyaratkan bahwa prinsip manajemen mutu (dalam arti luas) harus diterapkan pada setiap bagian dan setiap tingkat organisasi dan mencakup pemasok serta pelangga, akan sangat menentukan keberhasilan produk.
E. Keberhasilan Produk Baru Sangat Dipengaruhi Oleh Fokus Strategi
Perusahaan harus mengembangkan rencana kegiatan berdasarkan kemampuan teknologi, pemasaran dan kompetensi organisasi atau manajemen yang dimiliki.
Produk-produk yang berkaitan memungkinkan
perusahaan untuk dapat mengunakan dan
mengembangkan lebih lanjut kemampuan teknologi yang dimiliki serta memanfaatkan sumber-sumber informasi dan jaringannya ( internal maupun eksternal ).
Manajemen juga harus mampu menangani
ketidakpastian disekitar bisnisnya dan mengoptimalkan komunikasi organisasi. Informasi yang disebarkan dalam organisasi membantu menciptakan lingkungan yang konduksif bagi pengambangan inovasi. Manajemn perusaahaan perlu menyadari bahwa strategi inovasi, peningkatan mutu dan efisiensi bukanlah one time shot dan suatu hal yang dapat dilaksanakan dalam sehari, melainkan harus dilakukan terus-menerus sebagai bagian
integral aktivitas perusahaan yang selalu
memompakandarah segar dalam tubuh organisasi. Inovasi harus menjadi way of life bagi perusahaan yang ingin
meningkatkan dan mempertahankan keunggulan
kompetitifnya di tengah pesaingan bisnis saat ini.
F. Lingkungan Pasar Akan Mempengaruhi Keberhasilan Produk Baru
Produk yang memasuki pasar dan mengalami pesaingan yang tidak begitu ketat atau pasar yang relative
besar dan tumbuh berkembang cepat, besar
diingat bahwa keunggulan / kepemimpinan teknologi sangatlah riskan. Karenanya para innovator harus
memahami konsumen serta menguasai jalur
komunikasinya.
Pada sisi konsumen, intensitas pesaingan ditandai oleh kepentingan relative peran harga dalam keputusan konsumen. Semakin homogen produk yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan dalam suatu pasar, semakin kompetitif pasar tersebut dan semakin penting pula peran harga sebagai variabel keputusan konsumen dalam memilih produk yang disukainya. Diferensiasi / inovasi pada prinsipnya melonggarkan persaingan dalam bentuk harga dan mengubahnya dalam bentuk persaingan lain.
Para inovator ini biasanya dituntut untuk mendidik konsumen potensial tentang pengunaan produk baru. Selama konsumen memakai produk baru tersebut, perusahaa harus dapat memahami bagaimana keinginan konsumen berubah serta menyesuaikan desain produknya terhadap perubahan tersebut. Para pemimpin ini juga perlu berupaya mengembangkan standar-standar industri jika mereka menghendaki peran utama dalam pasar. Pasar-pasar yang matang dan belum tersentuh biasanya merupakan pasar potensial bagi para inovator, tetapi tentu saja entry harus direncanakan dan dilaksanakan dengan sebaik mungkin untuk menghindari kegagalan produk.
G. Peran Teknologi Informasi Dalam Implementasi Manajemen Rantai Pasokan
Peran teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari sangat penting. Karena perkembangan teknologi sudah semakin pesat sehingga kebuutuhan masnusia akan
teknologi juga semakin banyak. Salah satu saat ini yang memanfaatkan teknologi informasi adalah perushaan.
Penggunaan IT dalam sebuah organisasi sangatlah penting, untuk menerapkan IT haruslah dilihat karakteristik organisasi tersebut. Apakah dengan IT mampu meningkatkan efisiensi sebuah perusahaan, sehingga dalam penerapan IT dibutuhkan orang yang handal yang dapat berjalan dengan baik. Peran teknologi informasi bagi sebuah perusahaan dapat kita lihat dengan menggunakan kategori yang diperkenalkan oleh G.R. Terry, ada 5 peranan mendasar teknologi informasi di sebuah perusahaan, yaitu:
1. Fungsi Operasional akan membuat struktur organisasi
menjadi lebih ramping telah diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat penggunaannya yang menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan manajemen teknologi informasi akan
menjalankan fungsinya sebagai supporting agency
dimana teknologi informasi dianggap sebagai sebuah firm infrastructure.
2. Fungsi Monitoring and Control mengandung arti bahwa
keberadaan teknologi informasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di level manajerial embedded di dalam setiap fungsi manajer, sehingga struktur organisasi unit terkait dengannya
harus dapat memiliki span of control atau peer
relationship yang memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para manajer di perusahaan terkait.
3. Fungsi Planning and Decision mengangkat teknologi
karena keberadaannya sebagai enabler dari rencana bisnis perusahaan dan merupakan sebuah knowledge generator bagi para pimpinan perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil sejumlah keputusan penting sehari-harinya. Tidak jarang
perusahaan yang pada akhirnya memilih
menempatkan unit teknologi informasi sebagai bagian dari fungsi perencanaan dan/atau pengembangan korporat karena fungsi strategis tersebut di atas.
4. Fungsi Communication secara prinsip termasuk ke
dalam firm infrastructure dalam era organisasi moderen dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai sarana atau media individu perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan berinteraksi.
5. Fungsi Interorganisational merupakan sebuah peranan
yang cukup unik karena dipicu oleh semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk melakukan kolaborasi atau menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan lain. Konsep kemitraan strategis atau partnerships berbasis teknologi informasi seperti pada implementasi Supply Chain Management atau Enterprise Resource Planning membuat perusahaan melakukan sejumlah terobosan penting dalam mendesain struktur organisasi unit teknologi informasinya. Bahkan tidak jarang ditemui perusahaan yang cenderung melakukan kegiatan pengalihdayaan atau outsourcing sejumlah proses bisnis terkait dengan manajemen teknologi informasinya ke pihak lain demi kelancaran bisnisnya. Tipe dan fungsi peranan
teknologi informasi ini secara langsung akan berpengaruh terhadap rancangan atau desain struktur organisasi perusahaan; dan struktur organisasi departemen, divisi, atau unit terkait dengan system informasi, teknologi informasi, dan manajemen informasi.
Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa peranan TI dalam suatu perusahaan besar, sedang maupun kecil, baik itu swasta, BUMN maupun pemerintahan, semuanya membutuhkan sistem TI yang dapat mengintegrasikan informasi sehingga dapat mendukung infrastruktur perusahaannya. Bank Ekonomi, Group Kalbe, FFI, dan Coty Inc. adalah beberapa perusahaan besar yang telah menerapkan aplikasi TI secara luas, hal ini dilakukan karena aplikasi yang terdahulu tidak dapat lagi menunjang system yang sedang berjalan. Meskipun ada hambatan-hambatan yang dihadapi saat implementasi ataupun dana yang terbilang sangat besar untuk implementasi TI hal tersebut tidak menghalangi perusahaan untuk tetap berjalan karena apa yang telah dikeluarkan seimbang dengan apa yang didapatkan, dalam hal ini proses impelemntasi sesuai dengan apa yang diharapkan.
H. Service Quality Information System (Sistem Informasi Layanan Berkualitas).
Sistem mendengarkan yang menggunakan banyak
pendekatan penelitian dalam kombinasi untuk
menangkap, mengatur, dan menyebarkan informasi. Empat khususnya penting: survei transaksional, keluhan pelanggan, komentar, dan menangkap penyelidikan,
survei total pasar, dan survei karyawan. Lima unsur dari sistem informasi layanan berkualitas adalah:
1. Mengukur ekspektasi layanan. Perusahaan seringkali
mengukur persepsi layanan pelanggan hanya ', ketika mereka harus termasuk harapan mereka tentang tingkat layanan, baik apa yang mereka inginkan dan apa yang mereka anggap memadai. Harapan memberikan kerangka acuan ketika mempertim-bangkan peringkat pelanggan persepsi.
2. Menekankan kualitas informasi. Dalam mengevaluasi
informasi, perusahaan harus bertanya apakah itu relevan, tepat, bermanfaat, dalam konteks, kredibel, dimengerti, dan tepat waktu.
3. Menangkap kata-kata pelanggan. Sistem tersebut harus
mencakup database kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif lebih bermakna bila dikombinasikan dengan komentar verbatim pelanggan dan kaset video.
4. Tautkan kinerja pelayanan kepada hasil bisnis. Apakah
dampak kinerja pelayanan terhadap hasil bisnis? Perusahaan perlu untuk menghitung pendapatan yang hilang karena pelanggan yang tidak puas, mengukur pembelian kembali pelanggan, dan mengukur
hubungan antara loyalitas pelanggan dan
kecenderungan untuk beralih.
5. Mencapai setiap karyawan. Perusahaan harus
menyebarkan umpan balik pelanggan kepada seluruh karyawan. Mereka adalah pengambil keputusan yang mempengaruhi kualitas layanan di semua tingkatan. Untuk itu semua menunjukkan bahwa manajer perlu membuat mendengarkan pelanggan kebiasaan dan
menemukan cara untuk secara pribadi mendengar umpan balik pelanggan. Hanya kemudian mereka dapat membuat keputusan untuk meningkatkan layanan.
I. Kesimpulan
Kita hidup di dunia yang dinamis dimana kita dituntut untuk terus berkreasi dan berinovasi, jika tidak ingin terhenti dan tersingkirkan. Memahami proses perubahan yang terjadi merupakan tahap awal kritis agar dapat memanfaatkan secara optimal: memaksimumkan manfaat dan meminimumkan resiko. Strategi inovasi / pengembangan produk baik merupakan kombinasi yang bersifat internal. Strategi inovasi merupakan art and science. Keberhasilannya tidak semata berdasarkan hal-hal yang seluruhnya dapat dikaji sebagai proses ilmiah. Aspek seni berstrategi bisnis yang lebih memerlukan imajinasi, kreatifitas, dan entrepreneurship, akan sangat menentukan kemampuan / kejelian perusahaan melihat peluang-peluang, memanfaatkannya secara optimal dan juga mempegaruhi keberhasilan perusahaan dalam mengatasi tantangan di sekitarnya.
Menjelang masa perdagangan bebas, peran pemerintah akan semakin penting dalam menciptakan dan menjamin iklim yang konduktif bagi perkembangan inovasi-inovasi diberbagai sektor, pesaingan pasar yang sehat, keberhasilan industrialisasi dan kesejahteraan bangsa melalui berbagai instrument kebijakan termasuk skema insentif bagi bidang penelitian dan pengembangan.