• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR Survei Profil Wisatawan Nusantara 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR Survei Profil Wisatawan Nusantara 2013"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Profil Wisatawan Nusantara 2013

|

i

KATA PENGANTAR

Publikasi Profil Wisatawan Nusantara Tahun 2013 merupakan rangkaian

dari kegiatan pengumpulan data profil wisatawan nusantara (wisnus) 2013.

Statistik profil wisnus sangat dibutuhkan dalam penyusunan rencana maupun

kebijakan di bidang pariwisata. Oleh karena itu, pendataan maupun

pengumpulan data terkait wisatawan nusantara dirasa sangat penting. Untuk

memenuhi kebutuhan tersebut, maka pada tahun 2013 dilaksanakan Survei

Profil Wisatawan Nusantara 2013 yang dilakukan terintegrasi dengan Survei

Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS). Kegiatan ini merupakan kerjasama

antara Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Pariwisata dan

Ekonomi Kreatif dengan Direktorat Statistik Keuangan, Teknologi Informasi dan

Pariwisata, Badan Pusat Statistik.

Publikasi ini memuat data dan informasi terkait dengan perjalanan

wisatawan nusantara, antara lain: maksud/tujuan perjalanan, akomodasi yang

digunakan, lama bepergian, dan pengeluaran sehubungan dengan perjalanan

yang dilakukan, disamping karakteristik pokok dari penduduk Indonesia yang

melakukan perjalanan seperti umur, jenis kelamin, pendidikan tertinggi yang

ditamatkan dan pekerjaan.

Terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada semua pihak

yang telah membantu hingga terselesaikannya publikasi ini. Diharapkan

publikasi ini dapat bermanfaat bagi pengguna data terutama dalam penyusunan

kebijakan.

Jakarta, November 2013

Tim Penyusun

(3)

Profil Wisatawan Nusantara 2013

|

iii

TIM PENYUSUN

Penanggung Jawab Umum

: Sentot Bangun Widoyono M.A.

Teguh Pramono, M.A.

Abdul Kadir, SH, MMT

Penanggung Jawab Teknis

: Dedi Wiyatno, S.Si, M.M

Norman Sasono, SE., MSi.

Nona Iriana S.Si, M.Si.

Editor

: Satriana Yasmuarto S.Si.

Akhmad Tantowi M.Ec.Dev.

O. P. Nababan

Penulis

: Beta Septi Iryani, SST SE.,M.Si.

Yeni Rahmawati, S.Si

Kartika Yulistyawati, SH.

Pengolah Data/ Penyiapan Draft

: Barudin, SST SE.,M.Si.

Dhani Arief Hartanto, SST.

Sumardiyanto S.E.

Wahyu Sunyoto Jati, ST.

Fadhlullah, SE.

Septia Awal Hidayah

Wantri Fajarwati

(4)

Profil Wisatawan Nusantara 2013

|

v

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR



i

TIM PENYUSUN



iii

DAFTAR ISI



v

DAFTAR TABEL



vii

DAFTAR GAMBAR



xiii

I.

PENDAHULUAN

1

1.1. Umum



1

1.2. Permasalahan

...

1

1.3. Tujuan



2

1.4. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ..

2

1.5. Organisasi Lapangan ..

3

1.6. Sistematika Penyajian .

3

II.

RUANG LINGKUP DAN METODOLOGI

5

2.1. Ruang Lingkup



5

2.2. Tahapan Kegiatan ..

5

2.3. Kerangka Sampel 

7

2.4. Rancangan Sampel 

7

2.5. Metode Pengumpulan Data ....

8

III. KONSEP DAN DEFINISI

9

3.1. Wisata



9

3.2. Wisatawan Nusantara  9

3.3. Occupation/ Pekerjaan ... 9

3.4. Lapangan Usaha/ Bidang Pekerjaan ........

11

3.5. Status Pekerjaan .......

12

3.6. Maksud Utama Perjalanan ...

13

(5)

vi

|

Profil Wisatawan Nusantara 2013

3.7. Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) ..

14

3.8. Moda Angkutan ....

15

3.9. Media Informasi ....

15

3.10. Jenis Akomodasi ....

15

3.11. Lama Bepergian ....

15

3.12. Pengeluaran Selama Melakukan Perjalanan “Wisata” .

16

IV. ULASAN SINGKAT

19

Tabel-Tabel

29

Lampiran

Lampiran-1: Bagan 1. Konsep Perjalanan Wisata . . . 119

Lampiran-2:

Daftar Listing Rumah Tangga Bepergian 3 Bulan

Terakhir

120

(6)

Profil Wisatawan Nusantara 2013

|

vii

DAFTAR TABEL

Tabel

halaman

1

Banyaknya Perjalanan yang Dilakukan Penduduk Indonesia menurut Provinsi

Asal Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

29

2

Distribusi Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut Provinsi Asal dan

Jenis Kelamin, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

30

3

Distribusi Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut Provinsi Asal dan

Kelompok Umur, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

31

4

Distribusi Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut Provinsi Asal dan

Status Perkawinan, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

32

5

Distribusi Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut Provinsi Asal dan

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . .

33

6

Distribusi Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut Provinsi Asal dan

Pekerjaan Utama, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

34

7

Distribusi Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut Provinsi Asal dan

Lapangan Pekerjaan, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

36

8

Distribusi Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut Provinsi Asal dan

Status Pekerjaan Utama, Selama Desember 2012 - Mei 201 . . .

38

9

Distribusi Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut Provinsi Asal dan

Maksud Kunjungan Utama, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

39

10

Distribusi Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut Provinsi Asal dan

Jenis Obyek Wisata yang Dikunjungi, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . . .

40

11

Distribusi Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut Provinsi Asal dan

Moda Angkutan Utama, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

41

12

Distribusi Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut Provinsi Asal dan

Media/ Sumber Informasi Utama, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

42

13

Distribusi Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut Provinsi Asal dan

Akomodasi Yang Digunakan, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

43

14

Distribusi Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut Provinsi Tujuan dan

Jenis Kelamin, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

44

15

Distribusi Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut Provinsi Tujuan dan

Kelompok Umur, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

45

16

Distribusi Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut Provinsi Tujuan dan

Status Perkawinan, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

46

17

Distribusi Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut Provinsi Tujuan dan

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . .

47

18

Distribusi Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut Provinsi Tujuan dan

(7)

viii

|

Profil Wisatawan Nusantara 2013

Tabel

halaman

19

Distribusi Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut Provinsi Tujuan dan

Lapangan Pekerjaan, Selama Desember 2012 – Mei 2013 . . .

50

20

Distribusi Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut Provinsi Tujuan dan

Status Pekerjaan Utama, Selama Desember 2012 - Mei 201 . . .

52

21

Distribusi Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut Provinsi Tujuan dan

Maksud Kunjungan Utama, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

53

22

Distribusi Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut Provinsi Tujuan dan

Jenis Obyek Wisata yang Dikunjungi, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . . .

54

23

Distribusi Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut Provinsi Tujuan dan

Moda Angkutan Utama, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

55

24

Distribusi Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut Provinsi Tujuan dan

Media/ Sumber Informasi Utama, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

56

25

Distribusi Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut Provinsi Tujuan dan

Akomodasi yang Digunakan, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

57

26

Distribusi Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut Maksud Kunjungan

dan Jenis Kelamin, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

58

27

Distribusi Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut Maksud Kunjungan

dan Kelompok Umur, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

58

28

Distribusi Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut Maksud Kunjungan

dan Status Perkawinan, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

59

29

Distribusi Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut Maksud Kunjungan

dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Selama Desember 2012 - Mei 2013

59

30

Distribusi Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut Maksud Kunjungan

dan Jenis Akomodasi Utama yang digunakan, Selama Desember 2012 - Mei

2013 . . .

60

31

Distribusi Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut Maksud Kunjungan

dan Moda Angkutan Utama yang digunakan, Selama Desember 2012 - Mei

2013 . . .

60

32

Distribusi Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut Maksud Kunjungan

dan Pekerjaan Utama, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . . ..

61

33

Distribusi Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut Maksud Kunjungan

dan Lapangan Pekerjaan Utama, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

62

34

Rata-rata Lama Bepergian Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut

Provinsi Asal dan Jenis Kelamin, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

63

35

Rata-rata Lama Bepergian Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut

Provinsi Asal dan Kelompok Umur, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

64

36

Rata-rata Lama Bepergian Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut

(8)

Profil Wisatawan Nusantara 2013

|

ix

Tabel

halaman

37

Rata-rata Lama Bepergian Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut

Provinsi Asal dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Selama Desember

2012 - Mei 2013 . . .

66

38

Rata-rata Lama Bepergian Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut

Provinsi Asal dan Pekerjaan Utama, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . . .

67

39

Rata-rata Lama Bepergian Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut

Provinsi Asal dan Status Pekerjaan Utama, Selama Desember 2012 - Mei 2013

69

40

Rata-rata Lama Bepergian Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut

Provinsi Asal dan Maksud Kunjungan Utama, Selama Desember 2012 - Mei

2013 . . .

70

41

Rata-rata Lama Bepergian Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut

Provinsi Asal dan Jenis Obyek Wisata yang Dikunjungi, Selama Desember

2012 - Mei 2013 . . .

71

42

Rata-rata Lama Bepergian Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut

Provinsi Asal dan Moda Angkutan Utama, Selama Desember 2012 - Mei 2013

72

43

Rata-rata Lama Bepergian Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut

Provinsi Asal dan Akomodasi Yang Digunakan, Selama Desember 2012 - Mei

2013 . . .

73

44

Rata-rata Lama Bepergian Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut

Provinsi Tujuan dan Jenis Kelamin, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

74

45

Rata-rata Lama Bepergian Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut

Provinsi Tujuan dan Kelompok Umur, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

75

46

Rata-rata Lama Bepergian Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut

Provinsi Tujuan dan Status Perkawinan, Selama Desember 2012 - Mei 2013 .

76

47

Rata-rata Lama Bepergian Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut

Provinsi Tujuan dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Selama Desember

2012 - Mei 2013 . . .

77

48

Rata-rata Lama Bepergian Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut

Provinsi Tujuan dan Pekerjaan Utama, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . .

78

49

Rata-rata Lama Bepergian Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut

Provinsi Tujuan dan Status Pekerjaan Utama, Selama Desember 2012 - Mei

2013 . . . .

80

50

Rata-rata Lama Bepergian Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut

Provinsi Tujuan dan Maksud Kunjungan Utama, Selama Desember 2012 - Mei

2013 . . .

81

51

Rata-rata Lama Bepergian Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut

Provinsi Tujuan dan Jenis Obyek Wisata yang Dikunjungi, Selama Desember

(9)

x

|

Profil Wisatawan Nusantara 2013

Tabel

halaman

52

Rata-rata Lama Bepergian Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut

Provinsi Tujuan dan Moda Angkutan Utama, Selama Desember 2012 - Mei

2013 . . .

83

53

Rata-rata Lama Bepergian Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut

Provinsi Tujuan dan Akomodasi Yang Digunakan, Selama Desember 2012 -

Mei 2013 . . .

84

54

Rata-rata Lama Bepergian Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut

Maksud Kunjungan dan Jenis Kelamin, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . .

85

55

Rata-rata Lama Bepergian Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut

Maksud Kunjungan dan Kelompok Umur, Selama Desember 2012 - Mei 2013

85

56

Rata-rata Lama Bepergian Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut

Maksud Kunjungan dan Status Perkawinan, Selama Desember 2012 - Mei

2013 . . .

86

57

Rata-rata Lama Bepergian Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut

Maksud Kunjungan dan Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan, Selama

Desember 2012 - Mei 2013 . . .

86

58

Rata-rata Lama Bepergian Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut

Maksud Kunjungan dan Jenis Akomodasi Utama yang digunakan, Selama

Desember 2012 - Mei 2013 . . .

87

59

Rata-rata Lama Bepergian Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut

Maksud Kunjungan dan Moda Angkutan Utama yang Digunakan, Selama

Desember 2012 - Mei 2013 . . .

87

60

Rata-rata Lama Bepergian Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut

Maksud Kunjungan dan Pekerjaan Utama, Selama Desember 2012 - Mei 2013

88

61

Rata-rata Lama Bepergian Penduduk yang Melakukan Perjalanan menurut

Maksud Kunjungan dan Lapangan Pekerjaan Utama, Selama Desember 2012 -

Mei 2013 . . .

89

62

Rata-rata Pengeluaran Per Perjalanan menurut Provinsi Asal dan Jenis

Pengeluaran, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

90

63

Rata-rata Pengeluaran Per Orang Per Perjalanan menurut Provinsi Asal dan

Jenis Kelamin, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

91

64

Rata-rata Pengeluaran Per Orang Per Perjalanan menurut Provinsi Asal dan

Kelompok Umur, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

92

65

Rata-rata Pengeluaran Per Orang Per Perjalanan menurut Provinsi Asal dan

Status Perkawinan, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

93

66

Rata-rata Pengeluaran Per Orang Per Perjalanan menurut Provinsi Asal dan

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . .

94

67

Rata-rata Pengeluaran Per Orang Per Perjalanan menurut Provinsi Asal dan

(10)

Profil Wisatawan Nusantara 2013

|

xi

Tabel

halaman

68

Rata-rata Pengeluaran Per Orang Per Perjalanan menurut Provinsi Asal dan

Maksud Kunjungan Utama, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

97

69

Rata-rata Pengeluaran Per Orang Per Perjalanan menurut Provinsi Asal dan

Jenis Obyek Wisata yang Dikunjungi, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . . .

98

70

Rata-rata Pengeluaran Per Orang Per Perjalanan menurut Provinsi Asal dan

Moda Angkutan Utama, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

99

71

Rata-rata Pengeluaran Per Orang Per Perjalanan menurut Provinsi Asal dan

Akomodasi Yang Digunakan, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

100

72

Rata-rata Pengeluaran Per Perjalanan menurut Provinsi Tujuan dan Jenis

Pengeluaran, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

101

73

Rata-rata Pengeluaran Per Orang Per Perjalanan menurut Provinsi Tujuan dan

Jenis Kelamin, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

102

74

Rata-rata Pengeluaran Per Orang Per Perjalanan menurut Provinsi Tujuan dan

Kelompok Umur, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

103

75

Rata-rata Pengeluaran Per Orang Per Perjalanan menurut Provinsi Tujuan dan

Status Perkawinan, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

104

76

Rata-rata Pengeluaran Per Orang Per Perjalanan menurut Provinsi Tujuan dan

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . .

105

77

Rata-rata Pengeluaran Per Orang Per Perjalanan menurut Provinsi Tujuan dan

Pekerjaan Utama, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

106

78

Rata-rata Pengeluaran Per Orang Per Perjalanan menurut Provinsi Tujuan dan

Maksud Kunjungan Utama, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

108

79

Rata-rata Pengeluaran Per Orang Per Perjalanan menurut Provinsi Tujuan dan

Jenis Obyek Wisata yang Dikunjungi, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . . .

109

80

Rata-rata Pengeluaran Per Orang Per Perjalanan menurut Provinsi Tujuan dan

Moda Angkutan Utama, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

110

81

Rata-rata Pengeluaran Per Orang Per Perjalanan menurut Provinsi Tujuan dan

Akomodasi Yang Digunakan, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

111

82

Rata-rata Pengeluaran Per Orang Per Perjalanan menurut Maksud Kunjungan

dan Jenis Kelamin, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

112

83

Rata-rata Pengeluaran Per Orang Per Perjalanan menurut Maksud Kunjungan

dan Kelompok Umur, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

112

84

Rata-rata Pengeluaran Per Orang Per Perjalanan menurut Maksud Kunjungan

dan Status Perkawinan, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

113

85

Rata-rata Pengeluaran Per Orang Per Perjalanan menurut Maksud Kunjungan

dan Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan, Selama Desember 2012 - Mei 2013

113

86

Rata-rata Pengeluaran Per Orang Per Perjalanan menurut Maksud Kunjungan

dan Jenis Akomodasi Utama yang digunakan, Selama Desember 2012 - Mei

(11)

xii

|

Profil Wisatawan Nusantara 2013

Tabel

halaman

87

Rata-rata Pengeluaran Per Orang Per Perjalanan menurut Maksud Kunjungan

dan Moda Angkutan Utama yang digunakan, Selama Desember 2012 - Mei

2013 . . .

114

88

Rata-rata Pengeluaran Per Orang Per Perjalanan menurut Maksud Kunjungan

dan Status Pekerjaan Utama, Selama Desember 2012 - Mei 2013 . . .

115

89

Rata-rata Pengeluaran Per Orang Per Perjalanan menurut Maksud Kunjungan

(12)

Profil Wisatawan Nusantara 2013

|

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

halaman

1

Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara (Wisnus) dan Total Pengeluaran,

Tahun 2001-2013 . . .

18

2

Distribusi Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara menurut Provinsi Asal,

Tahun 2013 . . .

19

3

Distribusi Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara menurut Provinsi Tujuan,

Tahun 2013 . . .

20

4

Distribusi Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara menurut Jenis Kelamin,

Tahun 2012-2013 . . .

21

5

Distribusi Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara menurut Kelompok Umur,

Tahun 2012-2013 . . .

21

6

Distribusi Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara menurut Moda Angkutan,

Tahun 2012-2013 . . .

22

7

Distribusi Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara menurut Akomodasi yang

Digunakan, Tahun 2012-2013 . . .

22

8

Distribusi Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara menurut Maksud

Kunjungan, Tahun 2012-2013 . . .

23

9

Rata-rata Lama Bepergian Wisatawan Nusantara, Tahun 2012-2013 . . .

24

10

Rata-rata Pengeluaran per Perjalanan Wisatawan Nusantara menurut Jenis

(13)

Profil Wisatawan Nusantara 2013

|

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Umum

Kegiatan pariwisata memberikan manfaat baik ekonomi maupun sosial bagi

masyarakat sekitar. Aktivitas pariwisata, sangat erat kaitannya dengan perjalanan dari tempat

asal ke tempat tujuan dengan berbagai maksud kunjungan. Bagi masyarakat tradisional,

bepergian atau melakukan perjalanan utamanya untuk memenuhi kebutuhan dasar. Sejalan

dengan kebutuhan dan perkembangan peradaban yang berdampak luas terhadap kondisi sosial,

budaya dan ekonomi, maka mobilisasi perjalanan makin luas dan beragam. Perjalanan wisata

juga semakin meningkat sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk dan pertumbuhan

ekonomi.

Secara umum pembangunan kepariwisataan diarahkan kepada peningkatan aktivitas

pariwisata. Sehingga aktivitas pariwisata menjadi sektor andalan yang mampu menggalakkan

kegiatan ekonomi nasional baik sektor yang sangat terkait erat maupun sektor pendukungnya.

Pengembangan pariwisata nusantara dilaksanakan sejalan

dengan upaya memupuk rasa cinta

tanah air dan bangsa, serta mananamkan jiwa, semangat dan nilai-nilai luhur bangsa dalam

rangka lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional.

Mengingat hal tersebut, dalam rangka menyongsong kehidupan modern, kegiatan

perjalanan perlu direncanakan dan dirancang sedemikian rupa agar semakin mudah dan

nyaman. Oleh karena itu, secara terus-menerus dan berlanjut, informasi perihal kegiatan

perjalanan, dalam hal ini perjalanan domestik atau yang biasanya dikenal dengan wisatawan

nusantara (wisnus) beserta semua aspek yang terkait perlu disajikan secara rinci, cermat, dan

tepat waktu sebagai bahan perencanaan yang makin seksama. Untuk memenuhi kebutuhan hal

tersebut maka pelaksanaan survei profil wisatawan nusantara dirasa sangat penting.

1.2.

Permasalahan

Dalam rangka penyusunan kebijakan di bidang pariwisata yang tepat, akurat dan

terarah, maka diperlukan data kepariwisataan yang akurat dan terkini. Data kepariwisataan yang

dimaksud salah satunya adalah data mengenai wisatawan nusantara. Sampai saat ini

ketersediaan data tersebut belum dapat dipenuhi secara optimal. Hal ini akan berkonsekuensi

pada penyusunan kebijakan yang kurang tepat dan terarah.

(14)

2

|

Profil Wisatawan Nusantara 2013

1.3.

Tujuan

Penyusunan publikasi profil wisatawan nusantara 2013 ini bertujuan untuk memberikan

gambaran mengenai jumlah perjalanan wisnus di wilayah Indonesia beserta karakteristik

demografi, pola perjalanan, serta rata-rata lama bepergian dan pengeluaran wisnus selama

melakukan perjalanan.

1.4.

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

1. Persiapan

a. Penyusunan Metodologi

01 April – 05 April 2013

b. Penyusunan Kuesioner dan buku Pedoman

08 April – 19 April 2013

c. Penyusunan Program Pengolahan dan Tabulasi

22 April – 30 April 2013

d. Workshop tim teknis

22 April – 25 April 2013

e. Pencetakan Dokumen

01 Mei – 10 Meil 2013

f. Briefing petugas pusat

20 Mei – 24 Mei 2013

2. Pelaksanaan

a. Briefing petugas daerah

03 Juni – 07 Juni 2013

b. Pencacahan

05 Juni – 30 Juni 2013

1 Agustus – 17 Agustus 2013

c. Pengiriman Dokumen ke Pusat

12 Juni – 05 Juli 2013

07 Agustus – 04 September 2013

d. Pengolahan di pusat

01 Juni – 31 Juli 2013

1 Agustus – 30 September 2013

e. Tabulasi

01 September – 31 Oktober 2013

3. Penyusunan Laporan

a. Draft awal

1 November – 23 November 2013

b. Laporan final

29 November 2013

(15)

Profil Wisatawan Nusantara 2013

|

3

1.5.

Organisasi Lapangan

Pelaksana survei profil wisatawan nusantara (wisnus) tahun 2013 pada dasarnya

adalah petugas dari Badan Pusat Statistik, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Untuk

lebih rincinya, organisasi lapangan pada survei ini dapat dilihat pada bagan berikut:

1. Organisasi Lapangan Survei Wisnus 2013

1.6.

Sistematika Penyajian

Penyajian laporan hasil survei profil wisatawan nusantara tahun 2013 ini disajikan ke

dalam 4 Bab, yaitu sebagai berikut:

Bab I.

Pendahuluan, menggambarkan latar belakang kegiatan/survei, permasalahan, dan

tujuan survei.

Bab II.

Ruang Lingkup dan Metodologi, menjelaskan mengenai cakupan pekerjaan,

metodologi, dan tahapan kegiatan yang dilakukan hingga hasil survei diperoleh.

DEPUTI BIDANG STAT. DISTRIBUSI DAN JASA DIR. KTIP …………. BPS KAB/KOTA ………… BPS KAB/KOTA TIM PERUMUS (BPS PUSAT) MATERI BPS PROVINSI BPS PROVINSI METODOLOGI

SISTEM & PROGRAM PENGOLAHAN

PENCACAH ……….. PENCACAH

(16)

4

|

Profil Wisatawan Nusantara 2013

Bab III.

Konsep dan Definisi, menggambarkan mengenai konsep dan definisi yang

digunakan dalam survei ini, sehingga pembaca memahami batasan yang digunakan

dalam penelitian ini.

(17)

Profil Wisatawan Nusantara 2013

|

5

BAB II

RUANG LINGKUP DAN METODOLOGI

2.1.

Ruang Lingkup

2.1.1.

Lingkup Materi

Sesuai dengan tujuan survei, sebagai sasaran dalam pengumpulan data ini adalah

penduduk yang melakukan perjalanan di wilayah Indonesia kurang dari 6 (enam) bulan dan

bukan bertujuan untuk memperoleh penghasilan di tempat yang dikunjungi serta bukan

merupakan perjalanan rutin (sekolah atau bekerja), dengan tujuan ke objek wisata komersial, dan

atau menginap di akomodasi komersial, dan atau jarak perjalanan lebih besar atau sama dengan

100 (seratus) kilometer pergi-pulang.

2.1.2.

Lingkup Teritori

Pelaksanaan pendataan ini dilakukan di seluruh kabupaten/kota terpilih dari 33 provinsi

di wilayah Indonesia.

2.1.3.

Lingkup Waktu

Referensi waktu yang digunakan dalam pengumpulan data penduduk yang melakukan

perjalanan ini adalah 3 (tiga) bulan kalender, sebelum waktu pencacahan. Survei profil wisnus

2013 dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia dengan ukuran sampel 5.817 rumah tangga

(ruta) baik di daerah perkotaan maupun perdesaan. Data profil wisnus dikumpulkan dengan

menggunakan Daftar VRTJ 2013. Informasi yang dicakup meliputi keterangan perjalanan dalam

2 (dua) triwulan (Desember 2012 – Februari 2013 dan Maret – Mei 2013). Karakteristik

perjalanan yang dicakup adalah perjalanan terakhir pada masing-masing triwulan.

2.2.

Tahapan Kegiatan

2.2.1.

Perencanaan dan persiapan

1) Proses pengambilan sampel

Metodologi pengambilan sampel merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan

pencacahan wisnus ini.

(18)

6

|

Profil Wisatawan Nusantara 2013

2) Penyusunan daftar isian

Sebagai alat pengumpul data, maka akan disusun daftar isian beserta pedoman cara

pengisiannya yang didahului dengan menginventarisir item-item yang diperlukan beserta

rancangan tabulasinya.

3) Pedoman

Sebagai acuan tata cara dan batasan-batasan pengisian daftar isian yang akan digunakan

dalam survei ini.

2.2.2.

Pelaksana lapangan

Sebagai petugas pengumpul data dengan kualifikasi pendidikan tertentu akan

dilakukan pelatihan terlebih dahulu sebelum mereka mengumpulkan data. Petugas lapangan

terdiri dari dua kelompok yaitu pengawas dan pencacah.

2.2.3.

Pengolahan

Untuk mempercepat hasil studi ini pengolahan dilakukan dengan komputer, yaitu

dengan tahapan sebagai berikut:

1)

Penyusunan tata cara validasi

Dalam tahapan ini akan dilakukan konsistensi antar isian serta range data yang diperlukan.

2)

Penyusunan program pengolahan

3)

Editing pra-komputer

Sebelum data dimasukkan ke dalam media komputer dokumen diperiksa terlebih dahulu

secara manual tentang kelengkapan isiannya serta konsistensi isian antar pertanyaan.

4)

Entri data

Setelah isian dalam daftar pertanyaan dianggap benar, maka akan dilakukan pemasukan

data ke dalam media komputer.

5)

Editing pasca-komputer

Setelah data masuk ke dalam komputer, apabila masih ada kesalahan maka akan dilakukan

editing kembali.

(19)

Profil Wisatawan Nusantara 2013

|

7

6)

Tabulasi

Tahapan akhir dari pengolahan merupakan hasil dari studi ini yang berbentuk tabel-tabel

yang akan dianalisis lebih lanjut.

2.2.4.

Pembahasan hasil

Sebelum dilakukan analisis perlu dilakukan pembahasan tabel-tabel hasil studi untuk

lebih mencermati data menurut berbagai karakteristik.

2.2.5.

Analisis dan penyajian

Sebagai output akhir kegiatan ini akan dilakukan analisis dari tabel-tabel yang sudah

selesai dibahas dalam bentuk laporan.

2.3.

Kerangka Sampel

Kerangka sampel yang digunakan untuk pengumpulan data profil wisatawan nusantara

2013 adalah kerangka sampel kabupaten/kota yang dilengkapi dengan informasi jumlah rumah

tangga (ruta) yang melakukan perjalanan. Informasi jumlah rumah tangga yang melakukan

perjalanan ini didapat dari hasil SUSENAS KOR tahun 2012 pada blok IV (VSEN12.K). Suatu

rumah tangga dikatakan rumah tangga perjalanan jika minimal satu ART-nya melakukan

perjalanan ke objek wisata komersial, dan atau menginap di akomodasi komersial, dan atau jarak

perjalanan 100 km (p.p), tidak termasuk pelaju (commuter), dan yang sekolah (Daftar VSEN12.K

Blok IV kolom 9 ada isian lebih dari “00”).

2.4.

Rancangan Sampel

Pemilihan sampel rumah tangga perjalanan wisata 2013 dilakukan sebagai berikut:

dari kerangka sampel kabupaten/kota dilakukan pemilihan sampel sebanyak 91 kabupaten/kota

secara Probability Proportional to Size (PPS) dengan size banyaknya rumah tangga perjalanan.

Seluruh blok sensus yang ada rumah tangga perjalanan dalam kabupaten/kota terpilih

merupakan sampel blok sensus dalam survei rumah tangga perjalanan tahun 2013. Oleh karena

itu, blok sampel terpilih merupakan sub-sampel blok sensus Susenas Kor Triwulan I dan II 2013.

Koordinator kabupaten/kota, atau yang bertanggung jawab terhadap kegiatan

SUSENAS 2013 triwulan I dan II, mengisi daftar keberadaan anggota rumah tangga yang

melakukan perjalanan pada blok sensus terpilih berdasarkan hasil pencacahan Susenas Triwulan

(20)

8

|

Profil Wisatawan Nusantara 2013

I dan II 2013. Contoh daftar keberadaan anggota rumah tangga yang melakukan perjalanan dan

cara pengisian dapat dilihat di lampiran 2. Apabila didapatkan total rumah tangga perjalanan

berdasarkan Susenas di satu kabupaten/kota terpilih lebih besar dari target sampel yang

ditentukan, maka pemilihan sampel dilakukan secara systematic sampling. Rumah tangga yang

melakukan perjalanan dalam blok sensus terpilih selanjutnya menjadi sampel rumah

tangga dalam survei profil wisnus tahun 2013.

2.5.

Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dari rumah tangga terpilih dilakukan melalui wawancara tatap muka

antara petugas pencacah dengan responden. Untuk pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan

kepada individu perlu diusahakan agar individu yang bersangkutan yang diwawancarai.

Keterangan tentang rumah tangga dapat dikumpulkan melalui wawancara dengan kepala rumah

tangga, suami/istri kepala rumah tangga, atau anggota rumah tangga lain yang mengetahui

tentang karakteristik yang ditanyakan.

(21)

Profil Wisatawan Nusantara 2013

|

9

BAB III

KONSEP DAN DEFINISI

Konsep dan definisi dimaksudkan untuk memperoleh keseragaman dan kesatuan

penafsiran (interpretasi) dalam publikasi ini. Beberapa konsep yang dimaksud adalah:

3.1.

Wisatawan

Wisata adalah suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau

sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan

pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata (DTW) yang dikunjungi dalam jangka waktu

sementara. Sedangkan wisatawan (tourist) adalah setiap orang yang mengunjungi suatu tempat

di luar tempat tinggal kesehariannya selama periode tertentu, didorong oleh satu atau beberapa

keperluan tanpa bermaksud untuk memperoleh penghasilan ditempat yang dikunjungi seperti

berlibur, rekreasi dan olahraga serta bisnis, mengunjungi teman dan keluarga, misi, menghadiri

pertemuan, konferensi, kunjungan dengan alasan kesehatan, belajar dan keagamaan.

3.2.

Wisatawan Nusantara

Wisatawan Nusantara (wisnus)/ domestic tourists adalah seseorang yang melakukan

perjalanan di wilayah teritori suatu negara, dalam hal ini Indonesia, dengan lama perjalanan

kurang dari 6 bulan dan bukan bertujuan untuk memperoleh penghasilan di tempat yang

dikunjungi serta bukan merupakan perjalanan rutin (sekolah atau bekerja), dengan mengunjungi

objek wisata komersial, dan atau menginap di akomodasi komersial, dan atau jarak perjalanan

lebih besar atau sama dengan 100 (seratus) kilometer pergi-pulang.

3.3.

Occupation/ Pekerjaan

Menurut KBBI adalah sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan atau tugas

seseorang. Menurut ISCO-08, An occupationis defined as a set of jobs whose main tasks and

duties arecharacterised by a high degree of similarity. A person may be associated with

anoccupation through the main job currently held, a second job or a job previously held.

Pada survei ini, pekerjaan (occupation) dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu:

Manajer/ Eksekutif/ Direksi adalah orang yang menyandang suatu jabatan atau pekerjaan yang

(22)

10

|

Profil Wisatawan Nusantara 2013

mengendalikan suatu perusahaan/ institusi baik milik negara (BUMN) maupun swasta

dan menerima gaji sebagai upah atas jasanya. Contoh: Direktur Utama, Manajer

Pemasaran, Anggota Legislatif, Pejabat Negara, Kepala Sekolah dan sebagainya.

Profesional adalah orang yang menyandang suatu jabatan atau pekerjaan yang dilakukan

dengan keahlian atau keterampilan yang tinggi sesuai dengan protokol dan peraturan

dalam bidang yang dijalaninya dan menerima gaji sebagai upah atas jasanya. Contoh:

Peneliti, Dokter, Bidan, Apoteker, Dosen, Guru, Pustakawan, Ahli Statistik, Ahli

Matematik, Ahli Bahasa, Desainer, Analis Kimia, Arsitek, Jurnalis, Artis, Seniman,

Advokat dan sebagainya.

Petani/ nelayan (skilled agricultural, forestry and fishery workers) adalah orang yang berusaha di

bidang pertanian, kehutanan atau perikanan yang dilakukan dengan keahlian atau

keterampilan tertentu sesuai dengan bidang yang dijalaninya dan bukan buruh tani.

Contoh: Petani Pengembang Tanaman, Petani Penghasil Bibit/ Benih, Rimbawan,

Peternak Penggemukan, Peternak Penghasil Hewan/ Susu/ Madu, Nelayan Tambak/

Laut, Pemburu Hewan/ Ikan dan sebagainya.

Teknisi/ karyawan/ sales adalah orang yang bekerja pada suatu perusahaan/ institusi/ pihak lain

milik swasta baik yang bersifat teknis maupun administratif dan menerima gaji sebagai

upah atas jasanya. Contoh: staf tata usaha, kasir, staf mekanik, juru ketik, staf

marketing dan sebagainya.

TNI/ Polri adalah orang yang bekerja sebagai anggota TNI baik angkatan darat, laut maupun

udara serta anggota Polri.

Pegawai pemerintah adalah orang yang bekerja pada instansi pemerintah (Pegawai Negeri

Sipil) termasuk pejabat struktural maupun fungsional.

Ibu rumah tangga adalah seorang ibu yang sebagian besar waktunya digunakan untuk

mengurus rumah tangga.

Pelajar adalah orang yang waktu terbanyaknya digunakan untuk mengikuti pendidikan formal

tertentu baik negeri maupun swasta. Contoh: murid SD, pelajar SMA, mahasiswa dan

sebagainya.

Balita yaitu bayi atau anak yang masih berusia di bawah 5 tahun (usia 0 – 59 bulan).

Lainnya adalah orang yang mempunyai pekerjaan selain yang telah disebutkan di atas. Misalnya

Buruh Tani, Pegawai internasional, pensiunan, tidak mempunyai pekerjaan tetap dan

sebagainya.

(23)

Profil Wisatawan Nusantara 2013

|

11

3.4.

Lapangan usaha/ bidang pekerjaan

Lapangan usaha adalah bidang kegiatan dari pekerjaan/ usaha/ perusahaan/ kantor

tempat dimana orang tersebut bekerja.

Lapangan usaha atau bidang pekerjaan meliputi:

Pertanian, meliputi kegiatan pertanian, perburuan, kehutanan, dan perikanan. Kegiatan yang

dilakukan di bidang ini mencakup pengolahan lahan untuk bercocok tanam, pembibitan,

pemeliharaan pemanenan tanaman pangan, perkebunan dan hortikultura, pembibitan

dan budidaya ternak dan unggas, penebangan kayu, pengambilan hasil hutan lainnya,

perburuan serta usaha memelihara dan menangkap berbagai jenis ikan.

Pertambangan dan penggalian, mencakup seluruh usaha kegiatan penambangan dan

penggalian termasuk penggaraman rakyat. Kegiatan yang termasuk sektor ini adalah

pengambilan dan persiapan untuk pengolahan lanjutan dari benda padat, benda cair,

dan gas. Pertambangan dapat dilakukan di atas permukaan bumi (tambang terbuka)

maupun di bawah tanah (tambang dalam) termasuk penggalian, pengerukan, dan

penyedotan dengan tujuan mengambil benda padat, cair atau gas yang ada di

dalamnya. Hasil kegiatan ini antara lain, minyak dan gas bumi, batubara, pasir besi,

bijih timah, bijih nikel, bijih bauksit, bijih tembaga, bijih emas dan perak, dan bijih

mangan.

Industri pengolahan, meliputi semua kegiatan produksi yang bertujuan meningkatkan mutu

barang dan jasa. Proses produksi dapat dilakukan secara mekanis, kimiawi ataupun

proses lainnya dengan menggunakan alat-alat sederhana dan mesin-mesin.

Listrik dan gas, meliputi kegiatan pembangkitan dan distribusi tenaga listrik baik yang

diselenggarakan oleh PT. PLN maupun non-PLN. Termasuk pula tenaga listrik produksi

sampingan yang dihasilkan oelh perusahaan perkebunan, pertambangan, industri dn

sektor lain, kecuali yang dibangkitkan untuk digunakan oleh sektor-sektor itu sendiri.

Konstruksi dan bangunan, mencakup kegiatan konstruksi yang dilakukan baik oleh kontraktor

umum, kontraktor khusus, dan kontraktor individu. Kegiatan yang dilakukan

adalahkegiatan pembuatan, pembangunan, pemasangan dan perbaikan berat maupun

ringan dari semua jenis konstruksi seperti bangunan tempat tinggal dan bukan tempat

tinggal.

Perdagangan, kegiatan ini meliputi pembelian dan penjualan barang, baik barang baru maupun

bekas untuk tujuan pendistribusian kepada konsumen tanpa merubah bentuk barang

tersebut. Termasuk dalam kegiatan ini adalah perdagangan besar dan eceran.

(24)

12

|

Profil Wisatawan Nusantara 2013

Hotel dan rumah makan, kegiatan ini pada umumnya menyediakan makanan dan minuman jadi

yang dapat langsung dinikmati di tempat penjualan, baik dengan tempat tetap maupun

tidak tetap, termasuk pedagang makanan/ minuman keliling.

Transportasi, informasi dan komunikasi, meliputi kegiatan transportasi/ angkutan, jasa

penunjang angkutan, informasi dan komunikasi. Transportasi adalah kegiatan

memindahkan orang, hewan dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan

menggunakan alat/ moda transportasi atas dasar suatu pembayaran. Sedangkan

kegiatan informasi dan komunikasi mencakup kegiatan penerbitan; produksi gambar

bergerak, video dan program televisi, perekaman suara dan penerbitan musik;

penyiaran pemrogaman; dan telekomunikasi.

Jasa-jasa, kelompok jasa ini termasuk jasa pendidikan; jasa kesehatan; jasa kemasyarakatan,

pemerintahan, dan perorangan; jasa lainnya.

3.5.

Status pekerjaan

Status pekerjaan yang dimaksud dalam survei ini adalah adalah jenis kedudukan

kepala ruta/anggota ruta dalam pekerjaan utama.

Berusaha sendiri adalah seseorang yang bekerja atau berusaha dengan menanggung risiko

secara ekonomis, yang ditandai dengan tidak kembalinya ongkos produksi yang telah

dikeluarkan dalam rangka usahanya tersebut, serta tidak menggunakan pekerja

dibayar maupun pekerja tak dibayar. Termasuk yang sifatnya memerlukan teknologi

atau keahlian khusus.

Contoh:

Sopir lepas (tidak mendapat gaji) dengan sistem setoran, tukang becak, tukang kayu, tukang

batu, tukang listrik, tukang pijat, tukang gali sumur, agen koran, tukang ojek, pedagang yang

berusaha sendiri, dokter/ bidan/ dukun bersalin yang buka praktek sendiri, calo tiket, calo

tanah/rumah dan sebagainya.

Berusaha dibantu buruh tidak tetap atau buruh tidak dibayar adalah seseorang yang bekerja

atau berusaha atas risiko sendiri, dan menggunakan buruh/ karyawan/ pegawai tak

dibayar dan atau buruh/ karyawan/ pegawai tidak tetap.

Buruh/ karyawan/ pegawai tidak tetap adalah seseorang yang bekerja sebagai

buruh/karyawan/ pegawai pada orang lain atau instansi/ kantor/ perusahaan/ pihak

lain dan hanya menerima upah berdasarkan pada banyaknya waktu kerja atau

volume pekerjaan yang dikerjakan.

(25)

Profil Wisatawan Nusantara 2013

|

13

Berusaha dibantu buruh tetap/ buruh dibayar adalah seseorang yang berusaha atas risiko

sendiri dan mempekerjakan paling sedikit satu orang buruh/karyawan/pegawai tetap

yang dibayar.

Buruh/ karyawan/ pegawai tetap dibayar adalah kepala seseorang yang bekerja pada orang

lain atau instansi/kantor/perusahaan dengan menerima gaji secara tetap, baik ada

kegiatan maupun tidak ada kegiatan.

Buruh/ karyawan/ pegawai adalah seseorang yang bekerja pada orang lain atau instansi/

kantor/ perusahaan dengan menerima upah/gaji baik berupa uang maupun barang.

Pekerja bebas adalah seseorang yang bekerja pada orang lain/majikan/institusi yang tidak tetap,

yaitu lebih dari satu majikan dalam sebulan terakhir di usaha ruta maupun bukan usaha

ruta atas dasar balas jasa dengan menerima upah atau imbalan baik berupa uang

maupun barang, dan baik dengan sistem pembayaran harian maupun borongan.

Pekerja keluarga atau tidak dibayar adalah seseorang yang bekerja membantu kepala

ruta/anggota ruta lain/orang lain yang berusaha dengan tidak mendapat upah/gaji, baik

berupa uang maupun barang. Seperti misalnya anak, istri, atau keluarga lain yang ikut

membantu usaha.

3.6.

Maksud Utama Perjalanan

Maksud atau tujuan utama perjalanan adalah motif atau tujuan utama seseorang

melakukan perjalanan. Disamping tujuan utama tersebut, seseorang bisa mempunyai tujuan

tambahan lain. Sebagai contoh: seseorang melakukan perjalanan dengan tujuan utama dinas ke

Medan, namun di sela waktunya dia juga mengunjungi keluarganya di Medan.

Maksud atau tujuan utama melakukan perjalanan terdiri dari:

Berlibur/ Rekreasi, apabila perjalanan yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan

kesenangan dan kebugaran, seperti berkunjung ke destinasi wisata, berburu di hutan,

petualangan (adventure).

Profesi/Bisnis, apabila tujuan melakukan perjalanan adalah untuk profesi/bisnis, misalnya

melakukan inspeksi ke daerah-daerah, melakukan kontrak bisnis dan negosiasi

dagang, belanja barang dagangan, dan tur kesenian bagi yang berprofesi seniman.

Misi/ Pertemuan/ Kongres, apabila tujuan utama melakukan perjalanan untuk

misi/pertemuan/kongres, misalnya pertemuan kepala BPS se Indonesia, Misi

Kebudayaan dari berbagai provinsi

(26)

14

|

Profil Wisatawan Nusantara 2013

Pendidikan, apabila tujuan melakukan perjalanan untuk mengikuti kegiatan yang berkaitan

dengan pendidikan (bukan perjalanan rutin/sekolah), misalnya kuliah kerja nyata,

kursus dan penataran.

Kesehatan, apabila tujuan melakukan perjalanan untuk pemeliharaan atau pemulihan kesehatan

dan atau mencari obat (baik untuk diri sendiri maupun orang lain).

Berziarah/ keagamaan, apabila melakukan perjalanan dengan tujuan untuk berkunjung ke

tempat yang dianggap sakral atau berkaitan dengan kegiatan keagamaan, misalnya

menghadiri ceramah keagamaan atau mengunjungi makam leluhur dan makam

keramat.

Mengunjungi teman/keluarga, apabila bepergian dengan tujuan mengunjungi teman atau

keluarga dalam rangka silaturahmi.

Olahraga/kesenian, apabila bepergian dengan tujuan untuk melakukan kegiatan yang berkaitan

dengan olahraga (termasuk camping, hiking) atau kesenian termasuk supporter.

Lainnya, apabila melakukan perjalanan bertujuan selain dari tujuan tersebut diatas, seperti

berbelanja.

3.7.

Objek Daya Tarik Wisata (ODTW)

Objek daya tarik wisata (ODTW) menurut UU No 9 tahun 2009 tentang

kepariwisataan adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa

keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau

tujuan kunjungan wisatawan. Objek daya tarik wisata dalam survei ini dapat dikelompokkan

menjadi tiga kelompok, yaitu:

Objek wisata alam adalah objek wisata yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang

berupa keanekaragaman kekayaan alam. Contoh: Taman Nasional Ujung Kulon,

Gunung Tangkuban Perahu, Kawah Pasir Putih, Plateu Dieng dan lain-lain.

Objek wisata buatan adalah objek wisata yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang

berupa hasil buatan manusia dan merupakan kreasi artifisial serta kegiatan-kegiatan

manusia lainnya diluar ranah wisata alam dan wisata budaya. Contoh: Kebun Raya,

Water Park, TMII dan sebagainya.

(27)

Profil Wisatawan Nusantara 2013

|

15

Objek wisata budaya adalah objek wisata yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang

berupa hasil olah cipta, karsa dan rasa manusia sebagai makhluk budaya. Contoh:

Sendratari Ramayana, Kota Lama, masjid Agung Demak, dan sebagainya.

3.8.

Moda Angkutan

Moda angkutan adalah sarana transportasi yang digunakan untuk melakukan

perjalanan. Moda angkutan terdiri dari pesawat, kereta api, bus, angkutan air, travel, mobil

pribadi/ sewa, dan lainnya. Moda angkutan Travel yang dimaksud disini adalah bukan paket

perjalanan yang diselenggarakan oleh Biro Perjalanan melainkan sejenis angkutan penumpang

tertentu seperti Cipaganti, Xtrans, dsb. Sedangkan moda angkutan lainnya seperti taksi, sepeda

motor, becak, dll.

3.9.

Media Informasi

Media informasi adalah media informasi yang digunakan sebagai sumber referensi

selama melakukan perjalanan atau yang terkait dengan perjalanan. Media informasi tersebut

dapat berupa TV/ radio; internet; media cetak (koran, majalah, flyer, brosur, dsb); teman/

saudara; dan lainnya. Media informasi utama adalah media yang paling sering digunakan.

3.10. Jenis Akomodasi

Hotel/ Akomodasi apabila dalam bepergian tersebut menggunakan hotel/akomodasi komersial

untuk menginap. Hotel/akomodasi komersial terdiri dari: hotel berbintang, hotel melati,

penginapan remaja, pondok wisata dan akomodasi lainnya.

Apartemen/ vila, apabila dalam bepergian menginap di apartemen/vila yang disewakan secara

harian.

Teman/ keluarga apabila dalam bepergian menginap di rumah teman/keluarga.

Lainnya apabila dalam bepergian menginap di suatu tempat selain di hotel, apartemen/ vila,

teman/ saudara. Misalnya di kantor, masjid, pos ronda dan sebagainya.

3.11. Lama Bepergian

Lama bepergian adalah jumlah hari yang digunakan untuk bepergian, dihitung sejak

responden meninggalkan rumahnya sampai ia kembali lagi ke rumah. Pertambahan hari ditandai

dengan pergantian tanggal.

(28)

16

|

Profil Wisatawan Nusantara 2013

Contoh : Abbas berangkat ke kota Bandung pada tanggal 1 Januari 2013 jam 10.00 WIB dan

kembali ke rumah (Jakarta) pada tanggal yang sama pukul 22.00 WIB, maka lama bepergian

dihitung 1 hari. Bila kembalinya pada tanggal 2 Januari 2013 maka dihitung dua hari.

3.12. Pengeluaran selama melakukan perjalanan “wisata”

Pengeluaran selama melakukan perjalanan wisata adalah pengeluaran (rupiah) yang

betul-betul dikeluarkan oleh responden, baik berasal dari biaya sendiri maupun dari pihak lain.

Tidak termasuk dalam pengeluaran perjalanan antara lain pembelian barang dagangan yang

akan dijual kembali dan pengeluaran untuk tujuan investasi.

Penjelasan:

Pengeluaran untuk akomodasi, meliputi pengeluaran untuk biaya akomodasi (menginap di

hotel), termasuk juga yang menginap di rumah penduduk bila memang mengeluarkan

biaya. Jika pengeluaran untuk akomodasi sudah termasuk makan pagi (breakfast), baik

makanan tersebut dimakan atau tidak, maka pengeluaran tersebut dimasukkan ke

pengeluaran akomodasi.

Pengeluaran untuk makanan/ minuman meliputi semua pengeluaran untuk makanan dan

minuman yang betul-betul langsung dikonsumsi dalam perjalanan (termasuk untuk

tembakau).

Pengeluaran untuk semua angkutan (darat, air dan udara) meliputi semua jenis pengeluaran

untuk setiap angkutan yang betul-betul dibayar mulai dari meninggalkan rumah sampai

kembali ke rumah.

Pengeluaran untuk bahan bakar dan pelumas; biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan

bakar dan pelumas, biasanya untuk mereka yang menggunakan kendaraan pribadi.

Pengeluaran untuk sewa kendaraan, meliputi biaya yang dikeluarkan untuk sewa kendaraan

apabila dalam perjalanan menyewa kendaraan. Biaya ini tidak termasuk ke dalam biaya

angkutan. Jika mencakup supir dan bahan bakar, maka pengeluaran tersebut dicatat

semua pada rincian ini.

Pengeluaran untuk seminar/ pertemuan, adalah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan

seminar/pertemuan. Jika biaya merupakan satu paket dengan makan/minum maka

pengeluarannya dicatat menjadi satu.

Pengeluaran untuk paket perjalanan meliputi semua pengeluaran yang dikeluarkan untuk

membeli paket perjalanan yang biasanya sudah mencakup transport, akomodasi dan

lainnya.

(29)

Profil Wisatawan Nusantara 2013

|

17

Pengeluaran untuk pramuwisata, meliputi pengeluaran yang dibayarkan apabila menggunakan

jasa pramuwisata selama melakukan perjalanan terakhir.

Pengeluaran untuk pertunjukan seni dan budaya; museum dan peninggalan sejarah; jasa

hiburan/ rekreasi, biasanya meliputi biaya pembelian tiket masuk pertunjukan/tempat

hiburan, sedangkan pengeluaran untuk makan minum selama pertunjukan dimasukkan

ke pengeluaran makanan dan minuman.

Pengeluaran untuk belanja/ cindera mata, misalnya pengeluaran untuk pembelian makanan,

sayuran, dan buah-buahan yang akan diolah kembali selama melakukan perjalanan

atau sebagai oleh-oleh seperti: pakaian, pembelian patung, lukisan dan keramik dan

lain-lain.

Pengeluaran untuk biaya kesehatan, pengeluaran mencakup biaya untuk dokter dan rumah

sakit, termasuk biaya menginap jika dirawat di rumah sakit.

Pengeluaran lainnya, adalah pengeluaran selain yang disebutkan diatas, misalkan pengeluaran

untuk jasa penunjang angkutan (biaya pelayanan penumpang tiba/berangkat di

bandara dan di pelabuhan, porter, biaya jalan tol, dan sebagainya), pengeluaran untuk

jasa perbaikan meliputi semua biaya jasa perbaikan kendaraan baik sebelum, selama

dan sesudah melakukan perjalanan yang berkaitan dengan perjalanan terakhir.

(30)

18

|

Profil Wisatawan Nusantara 2013

BAB IV

ULASAN SINGKAT

Kondisi perekonomian nasional yang semakin berkembang, dimana pertumbuhan

ekonomi yang cukup tinggi dan disertai dengan peningkatan daya beli masyarakat, maka hal ini

akan mendorong meningkatnya penduduk Indonesia untuk melakukan perjalanan wisata atau

yang biasa dinamakan wisatawan nusantara (wisnus). Berikut disajikan gambaran wisatawan

nusantara yang melakukan perjalanan di seluruh wilayah teritori Indonesia. Gambaran tersebut

diperoleh berdasarkan Survei Profil Wisatawan Nusantara Tahun 2013 yang dilakukan oleh

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama dengan Badan Pusat

Statistik (BPS).

Gambar di bawah memperlihatkan perkembangan jumlah perjalanan dan juga total

pengeluaran yang dilakukan penduduk Indonesia selama kurun waktu sepuluh tahun terakhir.

Jumlah perjalanan selama tahun 2012 mencapai sebanyak 245,3 juta perjalanan dengan jumlah

pengeluaran mencapai sebesar 172,85 trilliun rupiah. Hal ini berarti terjadi peningkatan jumlah

perjalanan penduduk Indonesia sebesar 3,58 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya

mencapai 236,8 juta perjalanan. Namun jumlah pengeluaran yang dilakukan selama tahun 2012

terjadi peningkatan sekitar 7,43 persen dibandingkan dengan tahun 2011

.

Dalam

menginterpretasikan perkembangan pengeluaran ini harus hati-hati karena nilai tersebut belum

disesuaikan dengan perkembangan inflasi.

GAMBAR 1. JUMLAH PERJALANAN WISATAWAN NUSANTARA (WISNUS) DAN TOTAL PENGELUARAN, TAHUN 2001-2013

(31)

Profil Wisatawan Nusantara 2013

|

19

Selama semester I tahun 2013 telah terjadi perjalanan wisatawan nusantara sebanyak

106,65 juta perjalanan dengan jumlah pengeluaran yang dilakukan oleh wisatawan nusantara

tersebut mencapai sebesar 75,86 trilliun rupiah. Kondisi tersebut memperlihatkan adanya

peningkatan sebesar 3,39 persen dari jumlah perjalanan yang dilakukan wisatawan nusantara

selama periode yang sama tahun 2012.

Penduduk Indonesia yang melakukan perjalanan dalam publikasi ini secara garis besar

dapat dibedakan menurut daerah asal dan daerah tujuan. Daerah asal adalah daerah tempat

tinggal dari orang yang melakukan perjalanan, sedangkan yang dimaksud daerah tujuan adalah

daerah-daerah yang di kunjungi selama melakukan perjalanan. Periode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah selama Desember 2012 hingga Mei 2013. Publikasi ini juga memuat

karakteristik penduduk yang melakukan perjalanan menurut daerah asal maupun daerah tujuan

dan dibedakan berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur, pendidikan tertinggi yang ditamatkan,

status perkawinan, jenis pekerjaan utama, maksud kunjungan, rata lama tinggal dan

rata-rata pengeluaran.

PROFIL WISATAWAN NUSANTARA

a.

Daerah Asal Wisatawan Nusantara.

GAMBAR 2. DISTRIBUSI JUMLAH PERJALANAN WISATAWAN NUSANTARA MENURUT PROVINSI ASAL, TAHUN 2013 (persen)

Jumlah perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan nusantara selama periode survei

tersebut sebagian besar dilakukan oleh penduiduk yang berdomisili di wilayah Jawa. Penduduk

yang berasal dari Provinsi Jawa Timur adalah yang paling banyak melakukan perjalanan hingga

(32)

20

|

Profil Wisatawan Nusantara 2013

mencapai sekitar 18,35 persen dari seluruh perjalanan wisata di Indonesia. Selanjutnya adalah

penduduk yang berdomisili di Jawa Tengah yang mencapai sekitar 14,44 persen. Sedangkan

penduduk yang berdomisili di luar Pulau Jawa yang paling banyak melakukan perjalanan adalah

penduduk yang berdomisili di Provinsi Sumatera Utara. Jumlah penduduk Sumatera Utara yang

melakukan perjalanan selama periode survei tersebut mencapai sekitar 4,47 persen dari seluruh

perjalanan wisata di Indonesia. Kemudian diikuti oleh penduduk yang berasal dari Provinsi

Sulawesi Selatan, Bali dan Lampung yang masing-masing sebesar 3,83 persen; 3,71 persen;

dan 2,94 persen.

b.

Daerah Tujuan Wisatawan Nusantara.

Berdasarkan data dari hasil survei wisatawan nusantara tahun 2013 ini, diketahui bahwa

jumlah perjalanan penduduk Indonesia yang bertujuan ke Provinsi Jawa Timur merupakan yang

tertinggi hingga mencapai sekitar 18,12 persen. Kemudian diikuti oleh wisatawan nusantara yang

bertujuan mengunjungi wilayah-wilayah di Jawa Barat, Jawa Tengah dan DKI Jakarta yang

masing-masing sekitar 15,14 persen, 13,20 persen dan 7,99 persen. Kondisi tersebut hampir

sama dengan pola yang terjadi menurut daerah asal, dimana Pulau Jawa sangat mendominasi.

Perjalanan wisatawan nusantara yang bertujuan di luar Pulau Jawa, sebagian besar adalah

Provinsi Sumatera Utara yang mencapai sekitar 5 persen dari seluruh perjalanan yang dilakukan

oleh wisnus di Indonesia. Kemudian disusul oleh wisatawan dengan tujuan wilayah-wilayah di

Provinsi Bali, Sulawesi Selatan dan Lampung yang masing-masing sekitar 4,07 persen; 3,71

persen; dan 3 persen.

GAMBAR 3. DISTRIBUSI JUMLAH PERJALANAN WISATAWAN NUSANTARA MENURUT PROVINSI TUJUAN, TAHUN 2013 (persen)

(33)

Profil Wisatawan Nusantara 2013

|

21

c.

Karakteristik Demografi.

Berdasarkan data dari Survei Profil Wisatawan Nusantara tersebut memperlihatkan

bahwa jumlah perjalanan wisatawan nusantara di wilayah Indonesia selama tahun 2013 sebagian

besar dilakukan oleh penduduk laki-laki. Wisnus laki-laki mencapai sekitar 50,44 persen dari

seluruh perjalanan yang dilakukan wisnus sedangkan sisanya dilakukan oleh penduduk

perempuan. Komposisi tersebut ternyata juga hampir sama jika dibandingkan dengan tahun

sebelumnya, dimana wisnus berjenis kelamin laki-laki mendominasi jumlah perjalanan wisatawan

nusantara. Wisnus perempuan mencapai sekitar 49,56 persen pada tahun 2013, sedangkan

tahun 2012 mencapai sekitar 49,24 persen, sehingga dapat terlihat komposisi wisnus laki-laki

dan perempuan semakin seimbang

GAMBAR 4. DISTRIBUSI JUMLAH PERJALANAN WISATAWAN NUSANTARA MENURUT JENIS

KELAMIN TAHUN 2012-2013 (persen)

GAMBAR 5. DISTRIBUSI JUMLAH PERJALANAN WISATAWAN NUSANTARA MENURUT KELOMPOK UMUR, TAHUN 2012 -2013 (persen)

Menurut kelompok umur, wisatawan nusantara yang berkunjung ke wilayah-wilayah di

Indonesia selama tahun 2013, sebagian besar dilakukan oleh kelompok umur produktif yaitu usia

antara 25 hingga 44 tahun. Polanya hampir sama dengan tahun 2012. Wisatawan nusantara

kelompok umur produktif mencapai sekitar 37,5 persen pada tahun 2013 dan proporsinya

cenderung turun pada tahun sebelumnya yang mencapai sekitar 37,8 persen. Kemudian diikuti

oleh kelompok umur muda yaitu di bawah 15 tahun. Kelompok umur muda mencapai sekitar 21,1

persen pada tahun 2013 dan proporsinya lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yaitu

sekitar 22,1 persen. Kelompok umur tua yaitu umur 55 tahun ke atas, hanya sekitar 12,3 persen

pada tahun 2013 dan proporsinya naik pada tahun 2012 yaitu sekitar 11,3 persen dari seluruh

perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan nusantara di Indonesia. Hal ini berarti proporsi

perjalanan kelompok umur tua paling sedikit dibanding kelompok umur lainnya.

(34)

22

|

Profil Wisatawan Nusantara 2013

d.

Moda Angkutan

GAMBAR 6. DISTRIBUSI JUMLAH PERJALANAN WISATAWAN NUSANTARA MENURUT MODA ANGKUTAN, TAHUN 2012 – 2013 (persen)

Moda angkutan yang digunakan oleh wisatawan nusantara dalam rangka melakukan

perjalanan di wilayah-wilayah di Indonesia pada tahun 2013 sebagian besar menggunakan mobil

pribadi/ sewa dan bus yang masing-masing mencapai sekitar 30,4 persen dan 26,2 persen.

Wisatawan nusantara yang menggunakan pesawat hampir mencapai 10 persen dari seluruh

perjalanan wisnus. Sedangkan moda angkutan yang proporsinya paling sedikit digunakan adalah

kereta api yang hanya sekitar 2,6 persen. Komposisi tersebut hampir sama dengan kondisi tahun

sebelumnya, hanya besarannya saja yang berbeda. Hal ini dikarenakan transportasi dengan

menggunakan kereta api hanya tersedia di wilayah tertentu dan jumlahnya yang terbatas.

e.

Akomodasi yang Digunakan

GAMBAR 7. DISTRIBUSI JUMLAH PERJALANAN WISATAWAN NUSANTARA MENURUT AKOMODASI YANG DIGUNAKAN, TAHUN 2012 – 2013 (persen)

Gambar

Tabel  halaman
Gambar  halaman
Gambar  di  bawah  memperlihatkan  perkembangan  jumlah  perjalanan  dan  juga  total  pengeluaran  yang  dilakukan  penduduk  Indonesia  selama  kurun  waktu  sepuluh  tahun  terakhir
GAMBAR 2.  DISTRIBUSI JUMLAH PERJALANAN WISATAWAN NUSANTARA MENURUT PROVINSI ASAL,  TAHUN 2013 (persen)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Terjalin kerjasama dengan institusi TPM yang berkelanjutan dalam penyelenggaraan riset bidang semikonduktor... Mengapa detektor

Prioritas keuangan yang mestinya kepentingan ego dan eksistensi masing- dikeluarkan untuk hal yang lebih produktif, masing, sehingga pola relasi mereka tampak bisa dikalahkan

2.1 Data pada butir 1.2 disurvai bagian/hal yang perlu disurvai dan penelitian ulang secara cermat dilakukan perhitungan elektrikal matematis sesuai ketentuan

Adapun peraturan tentang tidak diperbolehkannya gugatan nafkah ma>d}iyyah anak yang terdapat dalam buku Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Peradilan Agama,

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis ada tidaknya perbedaan kinerja perusahaan sebelum dan sesudah melakukan merger dan akuisisi. Kinerja perusahaan diproksikan dengan

Karena masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) 78 khususnya nilai praktek. Berdasarkan refleksi awal yang dilakukan

Lebih tingginya perolehan berat umbi layak simpan dapat menyediakan kebutuhan hara tanaman, sehingga dapat menyediakan kebutuhan hara tanaman, serta pada perlakuan

meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya asuransi kesehatan; kedua, gugus tugas yang dibentuk pada tahun 1993 telah berusaha mengkoordinasikan NHI dengan