• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Magister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 4, No. 2, Mei 2015 - 64

PENGARUH KOMPETENSI PENGELOLA KEUANGAN

DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KINERJA

PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

(Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah

Kabupaten Aceh Utara)

Tari Mellisa Rafar1, Dr. rer. pol. Heru Fahlevi, SE, M.Sc2, Dr. Hasan Basri, SE, M.Com, Ak3 1) Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Prodi Magister Akuntansi Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia

Abstract: This study aimeed is to examine the influence of financial management competence, and accountability

(either simultaneously or partially) on the financial management performance (study on regional work units in the Government of Aceh Utara). This is a hypothesis testing research which was based on the data that collected by questionnaires and analyzed using multiple linear regressions. The population comprised of 63 heads of SKPD in the Government of Aceh Utara. The data analysis was carried out by using SPSS (Statistical Package for Social Science) version 20. The results indicate that competence of financial management and accountability, either simultaneously or partially affects the financial management performance of the Government of Aceh Utara.

Keywords: Competence of Financial Management, Accountability and Financial Management Performance.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kompetensi pengelola keuangan dan akuntabilitas, (baik secara simultan maupun parsial) terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah (studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Aceh Utara). Penelitian ini merupakan hypothesis testing research dengan pengujian menggunakan regresi linier berganda dari data yang dikumpulkan melalui kuesioner. Populasi penelitian merupakan 63 Kepala SKPD yang ada di Pemerintah Kabupaten Aceh Utara. Analisis data dilakukan menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pengelola keuangan dan akuntabilitas, baik secara simultan maupun secara parsial berpengaruh terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Aceh Utara.

Kata Kunci: Kompetensi Pengelola Keuangan, Akuntabilitas dan Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah

PENDAHULUAN

Dewasa ini masalah tentang kinerja pengelolaan keuangan daerah menjadi sorotan publik karena belum menunjukkan hasil yang baik yang dirasakan oleh rakyat. Rakyat menuntut pemerintahan memiliki kinerja yang baik dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sehingga terwujudnya konsep otonomi daerah yang baik (Auditya et al., 2013).

Kinerja pengelolaan keuangan daerah yang baik dapat dilihat dari beberapa indikator. Salah satunya adalah penyampaian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tepat waktu serta kualitas opini BPK atas LKPD yang meningkat yang menjadi indikator utama demi terwujudnya kinerja pengelolaan keuangan yang baik (Utomo, 2012).

Tuntutan masyarakat akan kinerja yang baik terjadi hampir di semua pemerintahan

(2)

65 - Volume 4, No. 1, Februari 2015 seiring dengan penerapan otonomi daerah dan penetapan peraturan perundang-undangan terkait pengelolaan pemerintahan, termasuk di Pemerintahan Kabupaten Aceh Utara. Berdasarkan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan BPK RI, Kabupaten Aceh Utara kembali mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) pada tahun 2013, hal ini menunjukkan bahwa belum banyak perubahan dan perbaikan dalam Laporan Pertanggungjawaban keuangan atau APBK, sebab tahun anggaran 2011 dan 2012 Kabupaten Aceh Utara juga mendapat opini WDP dari BPK setelah dua tahun sebelumnya (2009 dan 2010) memperoleh opini disclaimer (BPK RI, 2014). Fenomena inilah yang menunjukkan masih lemahnya kinerja pengelolaan keuangan daerah dan kurang memadainya kompetensi SDM pengelola keuangan.

Berdasarkan penelitian sebelumnya, ditemukan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pengelolaan keuangan daerah. Safwan (2013) menemukan bahwa kompetensi berpengaruh dalam meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan daerah. Peningkatan kinerja dapat dimungkinkan dengan melakukan banyak pekerjaan maka pengalaman kerja seseorang akan semakin kaya dan luas. Semakin sering seseorang melakukan pekerjaan yang sama, semakin terampil dan semakin cepat pula dia menyelesaikan pekerjaan tersebut (Simajuntak, 2005).

Selanjutnya, Auditya et. al. (2013) menemukan dalam penelitiannya bahwa, akuntabilitas memiliki kaitan erat dengan

pengukuran kinerja pengelolaan keuangan daerah. Penerapan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah diharapkan mampu meningkatkan kinerja pemerintah daerah.

Tujuan dari makalah ini adalah untuk menguji pengaruh kompetensi pengelola keuangan dan akuntabilitas baik secara bersama-sama maupun sevara parsial terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah pada SKPD di Kabupaten Aceh Utara.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah

Masalah kinerja pengelolaan keuangan daerah di Indonesia telah dilakukan beberapa penelitian, walaupun penelitian sebelumnya mengkaitkannya dengan kinerja instansi pemerintah ataupun kinerja keuangan pemerintah. Menurut Sucipto (2007), kinerja keuangan pemerintah sebagai tingkat tercapainya hasil kerja di bidang keuangan daerah dengan menggunakan indikator keuangan yang ditetapkan melalui suatu kebijakan atau ketentuan perundang-undangan selama satu periode anggaran (Junarwati, 2013:188).

Arfianto (2010) menjelaskan, pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui sejauhmana organisasi menjalankan fungsinya dan sebuah program/pelayanan dijalankan serta untuk menilai prestasi organisasi ataupun pelaksana program/pelayanan.

(3)

Volume 4, No. 2, Mei 2015 - 66 digunakan untuk menilai/mengukur kinerja

adalah konsep Value For Money (VFM). Pembahasan VFM atau yang disebut dengan 3E yang dikemukakan oleh Ulum (2009) yaitu: Ekonomi, Effisiensi, Efektivitas. Dalam konteks ekonomi daerah VFM merupakan jembatan untuk mengantarkan pemerintah daerah mencapai good governance yaitu pemerintah daerah yang transparan, ekonomis, efisiensi, efektif, responsif dan akuntabel. (Suparno, 2012).

Kompetensi Pengelola Keuangan

Dalam sebuah organisasi kebutuhan akan kompetensi sumber daya manusia yang unggul serta profesional mutlak diperlukan. Menurut Soemardi et al. (2010) kompetensi diartikan sebagai kemampuan seseorang di bidang tertentu seperti komunikasi verbal, kemampuan persentasi, pengetahuan teknis, kemampuan mengelola tekanan pekerjaan, dan kemampuan membuat perencanaan dan keputusan (Rahman, 2012:9).

Maka dalam pengelolaan keuangan daerah yang baik, SKPD harus memiliki sumber daya manusia yang berkompeten yang didukung dengan latar belakang akuntansi di bidang keuangan. Sehingga untuk menerapkan sistem akuntasi, sumber daya manusia yang berkompeten tersebut akan mampu memahami logika akuntansi dengan baik. Kegagalan sumber daya manusia Pemerintah Daerah dalam memahami dan menerapkan logika akuntansi akan berdampak pada kekeliruan laporan keuangan yang dibuat dan ketidaksesuaian

laporan dengan standar yang ditetapkan pemerintah (Warisno, 2009).

Penelitian yang dilakukan oleh Arsyiati (2008) menyimpulkan bahwa dengan baiknya kinerja karyawan, maka kemungkinan besar kinerja organisasi juga baik. Kinerja karyawan akan lebih baik apabila bersedia bekerja karena digaji, memiliki keahlian yang tinggi, memiliki harapan masa depan lebih baik. Hal ini berarti kualitas SDM sangat menentukan dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan organisasi dengan peningkatan kinerja yang sangat diharapkan.

Akuntabilitas

Akuntabilitas dijelaskan dalam modul LAN (n.d) memiliki kaitan erat dengan pengukuran kinerja. Untuk memantapkan pelaksanaan akuntabilitas, diperlukan manajemen kinerja yang di dalamnya terdapat indikator kinerja dan target kinerja. Akuntabilitas merupakan kewajiban dari individu-individu penguasa yang dipercaya mengelola sumber-sumber daya publik untuk mempertanggungjawabkan berbagai hal menyangkut fiskal, manajerial dan program (Maryanto, 2014:7). Auditya et al. (2013) juga mengemukan dalam penelitiannya bahwa semakin akuntabel pengelolaan keuangan dan pelaporan keuangan dalam SKPD, kinerja akan semakin meningkat. Tingginya akuntabilitas pada pengelolaan keuangan diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah sehingga dapat meningkatkan investasi.

(4)

67 - Volume 4, No. 1, Februari 2015 Zeyn (2011) menjelaskan akuntabilitas keuangan adalah sorotan utama masyarakat karena merupakan pertanggungjawaban lembaga-lembaga publik untuk menggunakan dana publik (public money) secara ekonomis, efisien dan efektif, tidak ada pemborosan dan kebocoran dana, serta korupsi. Akuntabilitas ini mengharuskan lembaga-lembaga publik untuk membuat laporan kinerja keuangan organisasi kepada pihak luar (Mardiasmo, 2002).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis yang bertujuan untuk menguji pengaruh variabel kompetensi pengelola keuangan dan akuntabilitas terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah Pemerintah Kabupaten Aceh Utara. Jenis investigasi dalam penelitian ini adalah studi kausalitas (causal relationship’s study). Unit Analisis adalah organisasi yaitu institusi atau lembaga yaitu seluruh kantor, dinas dan badan yang ada di pemerintah daerah Kabupaten Aceh Utara sedangkan horizon waktu yang digunakan adalah cross-sectional studies.

Populasi dalam penelitian ini yaitu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pemerintahan Kabupaten Aceh Utara. Responden penelitian adalah Pengguna Anggaran atau Kepala SKPD yang berjumlah 63 responden. Maka penelitian ini menggunakan metode sensus. Sumber data yang digunakan adalah primer dan sekunder, peneliti menggabungkan informasi yang diperoleh dari buku dan institusi terkait dengan

pengumpulan data yang dilakukan melalui kuesioner.

Analisis data pada penelitian ini menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Science). Data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner perlu untuk diuji, baik validitas maupun reliabilitas. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun benar-benar mengukur apa yang perlu diukur. Teknik pengujian validitas menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson. Sedangkan uji reliabilitas bertujuan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan atau konsistensi dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu, walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach alpha masing-masing instrumen.

Teknik analisis data pada pengujian hipotesis menggunakan pengujian analisis regresi linier berganda yang merupakan teknik statistik yang digunakan untuk menguji pengaruh antara dua atau lebih variabel dan untuk melihat pengaruh secara parsial dan simultan. Persamaan model empiris yang digunakan dalam meneliti pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, yaitu:

Y = + 1X1 + 2 X 2 + ε

Dimana Y adalah Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah, α adalah konstanta, β1β2

(5)

Volume 4, No. 2, Mei 2015 - 68 Kompetensi Pengelola Keuangan, X2 adalah

Akuntabilitas, dan adalah Error.

HASIL PEMBAHASAN

Data penelitian yang digunakan yaitu data primer yang diperoleh melalui daftar kuesioner yang disampaikan secara langsung kepada responden. Adapun jumlah kuesioner yang diedarkan kepada responden sebanyak 63 kuesioner, dengan tingkat pengembalian 100%.

Statistik Deskriptif

Tabel 1 menyajikan statistik deskriptif dari variabel independen dan variabel dependen dari penelitian ini.

Tabel 1 Statistik Deskriptif N M in M ax Mea n SD Kinerja 6 3 3. 38 5. 00 4.40 48 .374 81 Kompet ensi 6 3 3. 33 5. 00 4.28 57 .365 92 Akuntab ilitas 6 3 3. 64 5. 00 4.35 37 .345 77 Valid N (listwise) 6 3

Sumber: Data Primer diolah tahun 2015 Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi dari variabel yang diteliti dengan jumlah responden 63 orang. Nilai standar deviasi dari semua variabel lebih kecil dari nilai rata-rata. Hal ini berarti bahwa semua variabel tersebut memiliki sebaran data yang cukup baik, sehingga tidak terjadi outlier data yang mengakibatkan tidak normalnya distribusi data.

Hasil Uji Regresi

Hasil uji regresi dengan menggunakan bantuan software SPSS adalah seperti pada Tabel 2.

Tabel 2 Hasil Uji Regresi

Variabel Koefisi en Regresi (β) R R2 Konstanta 1,038 0,6 52 0,4 26 Kompetensi PK 0,258 Akuntabilit as 0,519

Sumber: Data Primer diolah tahun 2015 Berdasarkan Tabel 2 persamaan regresi linear berganda dapat ditulis sebagai berikut:

Y= 1,038 + 0,258X1 + 0,519X2 + ε

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa semua koefisien regresi (β) untuk masing-masing variabel independen tidak sama dengan nol, yaitu koefisien regresi kompetensi pengelolaan keuangan (β1) sebesar 0,258 dan

koefisien regresi akuntabilitas (β2) sebesar

0,519. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis yaitu jika 1 = 2 = 0 : H0 diterima dan

jika paling sedikit ada satu i (i = 1,2) ≠ 0 : H0

ditolak, dimana variabel akuntabilitas (X2)

mempunyai pengaruh dominan terhadap peningkatan kinerja pengelolaan keuangan daerah pada SKPD Kabupaten Aceh Utara, dengan persentase koefisien regresi 51,9%, dan variabel kompetensi sebesar 25,8%. Konstanta sebesar 1,038 menunjukkan apabila variabel kompetensi pengelola keuangan dan

(6)

69 - Volume 4, No. 1, Februari 2015 akuntabilitas dianggap konstan , maka besarnya nilai kinerja pengelolaan keuangan daerah adalah 1,038 pada satuan skala Likert. Oleh karena itu, hasil penelitian ini menolak hipotesis nol (H0) dan menerima hipotesis

alternatif (Ha).

Pembahasan

Pengaruh Kompetensi Pengelola

Keuangan Daerah dan Akuntabilitas

terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien regresi (β) untuk masing-masing variabel independen tidak sama dengan nol, yaitu koefisien regresi kompetensi pengelolaan keuangan (β1) sebesar 0,258 dan koefisien

regresi akuntabilitas (β2) sebesar 0,519 dengan

kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis yaitu jika 1 = 2 = 0 : H0 diterima dan jika

paling sedikit ada satu i (i = 1,2) ≠ 0 : H0

ditolak. Oleh karena itu, hasil penelitian ini menolak hipotesis nol (H0) dan menerima

hipotesis alternatif (Ha).

Nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,652 menunjukkan bahwa derajat hubungan (korelasi) antara variabel independen terhadap variabel dependen sebesar 65,2% (lebih besar dari 50%). Artinya kompetensi pengelola keuangan dan akuntabilitas mempunyai hubungan terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah.

Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar

0,426, hal ini menunjukkan bahwa variasi yang terjadi pada kinerja pengelolaan keuangan daerah (Y) sebesar 42,5% disebabkan oleh

perubahan yang terjadi secara bersama-sama pada variabel kompetensi dan akuntabilitas. Sedangkan selebihnya sebesar 57,5% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Hasil penelitian mendukung penelitian yang dilakukan oleh safwan (2013) dan Auditya et al. (2013) yang membuktikan bahwa kompetensi pengelola keuangan dan akuntabilitas berpengaruh terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah pada SKPD Kabupaten Aceh Utara.

Pengaruh Kompetensi Pengelola

Keuangan Daerah Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa β1 ≠ 0 dan menerima hipotesis. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi kompetensi yang dimiliki pengelola keuangan maka kinerja pengelolaan keuangan daerah pada SKPD akan semakin baik. Koefisien regresi 1 kompetensi pengelola keuangan

sebesar 0,258, dapat diinterprestasikan bahwa setiap satu poin peningkatan kompetensi pengelola keuangan maka secara relatif akan meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan daerah sebesar 0,258 poin.

Variabel kompetensi pengelola keuangan mempunyai pengaruh lebih kecil dibandingkan dengan variabel lainnya dengan nilai koefisien regresi yang dihasilkan sebesar 0,258, tetapi pengalaman kerja responden yang lebih dari 10 tahun dan sebagian besar berpendidikan S1 dan S2 sehingga para pengelola keuangan pada

(7)

Volume 4, No. 2, Mei 2015 - 70 SKPD Aceh Utara dapat mengerjakan tugas dan

mengelola pekerjaan mereka dengan baik dan menjadi semakin terampil dan menguasai bidangnya sehingga memungkinkan adanya peningkatan kinerja

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Harjanti (2009) dan Safwan et al. (2014) yang membuktikan bahwa kompetensi pengelola keuangan berpengaruh terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah.

Pengaruh dan Akuntabilitas terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah

Hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa akuntabilitas berpengaruh terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah, dimana nilai koefisien regresi 2 = 0,519. Dapat

diinterprestasikan bahwa setiap satu poin peningkatan akuntabilitas maka secara relatif akan meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan daerah sebesar 0,519 poin. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar SKPD pada Kabupaten Aceh Utara sudah melaksanakan kewajibannya dengan melakukan akuntabilitas sebagai perwujudan pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBD.

Hasil penelitian ini mendukuug penelitian yang dilakukan oleh Auditya et al. (2013) yang menyimpulkan bahwa akuntabilitas pengelolaan keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja SKPD. Tetapi berbeda dengan penelitian yang dilakukan Amril (2014), hasil penelitian

menunjukkan bahwa akuntabilitas tidak berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja manajerial SKPD.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa, kompetensi pengelola keuangan dan akuntabilitas baik secara bersama-sama maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah pada SKPD Kabupaten Aceh Utara.

Keterbatasan penelitian ini, populasi yang diambil hanya pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten Aceh Utara sehingga tingkat generalisasi dari penelitian masih kurang dan kesimpulan yang diambil mungkin hanya berlaku pada SKPD Kabupaten Aceh Utara dan tidak bisa digeneralisasi untuk SKPD Pemerintah Kabupaten/Kota yang lain.

Saran-saran untuk penelitian selanjutnya yaitu untuk menambah teknik pengumpulan data melalui wawancara, agar dapat menggali informasi yang lebih detail, memperluas objek penelitian, dan menambahkan variabel-variabel lain yang mempengaruhi kinerja pengelolaan keuangan daerah seperti seperti motivasi, beban kerja, transparansi, faktor kepemimpinan, partisipasi penyusunan anggaran, dan kejelasan sasaran anggaran

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Amril, V. N, 2014. Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Kejelasan Sasaran

(8)

71 - Volume 4, No. 1, Februari 2015 Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial SKPD (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten Sijunjung). Artikel Ilmiah. Padang. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Arfianto, Ayudya. D, 2010. Studi Perbandingan

Audit Kinerja Pada Badan Pemeriksa Keuangan Dengan Lembaga Pemeriksa Keuangan Negara Lain. Tesis. Jakarta. Program Magister Universitas Indonesia. Arsyiati, Darwanis, & Muslim A. D, 2008.

Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Dalam Pengelolaan Keuangan Terhadap Kualitas Pertanggungjawaban Keuangan PNBP Dalam Upaya Meningkatkan Kinerja Instansi Pada Universitas Syiah Kuala. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi, Vol. 1 No. 1: 29-49. Auditya. L, Husaini, & Lismawati, 2013.

Analisis Pengaruh Akuntabilitas Dan Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah. Jurnal Fairness. Volume 3, Nomor 1: 21- 41

BPK RI, 2014. Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester 1, Jakarta.

Harjanti, S, 2009. Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kinerja Pejabat Struktural Eselon III dan IV Di Sekretariat Negara Republik Indonesia. Tesis. Jakarta. Program Magister Universitas Indonesia.

Junarwati, Hasan .B, & Syukriy .A, 2013. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Terhadap Kinerja Keuangan Daerah Pada Kabupaten/Kota Di Provinsi Aceh Tahun 2010-2012. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi, Vol. 6 No. 2: 186-193.

LAN RI, 2003. Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Jakarta: LAN.

Mardiasmo, 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.

Rahman. A, 2012. Pengaruh Kompetensi, Pelatihan Dan Sistem Akuntansi Instansi Terhadap Kualitas Pertanggungjawaban Laporan Keuangan Dana Dekonsentrasi

(Studi Pada Satuan Kerja Pemerintah Aceh Yang Mengelola Dana Dekonsentrasi). Tesis Tidak Dipublikasikan. Banda Aceh: Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. Safwan, 2014. Pengaruh Kompetensi dan

Motivasi Terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Pidie Jaya. Tesis. Banda Aceh: Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala.

Simanjuntak. P. J, 2005. Manajemen & Evaluasi Kinerja, Jakarja: FE UII. Suparno, 2012. Pengaruh Akuntabilitas

Keuangan Daerah, Value For Money, Kejujuran, Transparansi, dan Pengawasan Terhadap Pengelolan Keuangan Daerah (Studi Kajian Pada Pemerintah Kota Dumai). Tesis. Medan. Program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara.

Ulum, MD. I, 2009. Audit Sektor Publik. Jakarta: Bumi Aksara.

Utomo, JP, 2012. Indikator Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah. Jurnal Keuangan, September.

Warisno, 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Jambi. Tesis Medan: Universitas Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Zeyn. E. 2011. Pengaruh Penerapan Good Governance dan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Akuntabilitas Keuangan. Trikonomika, Vol 10, No. 1, Juni 2011: Hal 52-62.

Gambar

Tabel  1  menyajikan  statistik  deskriptif  dari variabel independen dan variabel dependen  dari penelitian ini

Referensi

Dokumen terkait

Berkaitan dengan hal tersebut, Holifatuz (2014:29) menyatakan bahwa keterbacaan buku teks dapat mempengaruhi pemahaman siswa, karena keterbacaan yang sesuai dengan tingkat

Perusahaan harus meyakinkan konsumen dengan membuktikan bahwa meskipun harga yang dipatok murah, namun kualitas makanan yang diproduksi baik mulai dari bahan

1) Pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program yang sama atau antar Program dalam 1 (satu) bagian anggaran dalam rangka memenuhi penyelesaian kegiatan yang ditunda

¾ ASPEK YURIDIS : Tidak jelasnya batas daerah dalam lampiran undang- undang dan peta lampiran undang-undang yang tidak memenuhi syarat sebagai peta; ketidak sinkronan bunyi

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENGLOLAAN DANA KEGIATAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, SERTA WALIKOTA DAN WAKIL

Dengan menggunakan persamaan tersebut maka dapat diketahui nilai P trans yaitu sebesar 25.972 psia, karena tekanan yang diamati lebih besar daripada Ptrans maka tipe

Pada penelitian ini, ketiga kondisi tersebut seluruhnya terpenuhi, sehingga membuktikan bahwa variabel stress kerja memiliki peran mediasi pada pengaruh konflik

Dari gambar 8 terlihat, bahwa dengan memodifikasi supot dapat diperoleh [rekuensi natural pada mode 1, yaitu 15,2318 Hz, artinya bahwa NFl> 1,2 DVF dan system stabil selama