Studi Sifat Hasil Pembakaran Arang Dari Enam Jenis Kayu
Sarintan Efratani Damanik
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Simalungun
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat hasil pembakaran dari keenam jenis arang kayu. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi sifat-sifat keenam jenis arang kayu tersebut untuk pemakaian industry peleburan logam dan bahan karbo aktif. Metode Penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) non factorial dengan ulangan sebanyak tiga kali dan perlakuan yang digunakan adalah jenis kayu sebagai bahan baku arang.
Dari hasil analisa analistik menunjukan bahwa jenis aranh kayu berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air,zat menguap, kadar abu dan kadar korban yang dihasilkan. Kadar air arang kayu bakau tidak berbeda nyata dengan arang tempurung kelapa, tetapi, tetapi berbeda nyata dengan arang kayu api-api, sengon lamtoro dan karet. Kadar zat menguap arang kayu bakau tidak berbeda nyata dengan arang kayu api-api, tetapi berbeda sangat nyata dengan arang tempurung kelapa,sengon,lamtoro dan kelapa. Kadar abu arang kayu bakau tidak berbeda yata dengan arang tempurung kealap tetapi sangat berbeda nyata dengan arang kayu api-api, sengon,lamtoro, dan karet. Kadar karbon arang kayu bakau tidak berbeda nyata dengan nyata dengan arang kayu api-api dan tempurung kelapa,tetapi berbeda nyata dengan arang kayu sengon,lamtoro dan karet.
---Keyword : arang, kualitas, zat
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kayu sebagai bahan bakar mempunyai sifat-sifat yang kurang menguntungkan, antara lain kadar air cukup tinggi,banyak mengeluarkan asap banyak abu dan kadar
karbonya kurang tinggi. Untuk itu
diperlukan usaha peningkatan kualitas kayu sebagai bahan bakar, sehingga beberapa sifat yang kurang menguntungkan dapat diatasi, salah satu usaha tersebut yaitu merubah kayu menjadi arang kayu.
B. Tujuan
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sifat-sifat pembakaran arang kayu bakau (Rhizophora mucronata), kayu api-api (Avicenia alba), tempurung kelapa (Cocos nucivera), sengon (Pharaserianthes falcataria), lamtoro (Leucena glauca) dan kayu karet (Havea brasilliensis). Sifat-sifat pembakaran yang diteliti antara lain kadar air,zat menguap,kadar abu dan kadar karbon yang dihasilkan.
C. Hipotesa
Diduga ada perbedaan pengaruh sifat hasil pembakaran pada enam jenis orang kayu
A. Pengertian Arang
Arang adalah suatu bahan padat yang
berpori-pori dan merupakan hasil
pembakaran dari bahan yang mengandung unsure karbon. Hartoyo dan Nurhayati (1976), mengelompokan arang berdasarkan kegunaanya : (1) keperluan rumah tangga
dan abahn bakar khususnya tungku
pembakaran,dapaur kereta api , penegringan daging ikan, media tanam pada jeruk dan anggrek. (2) keperluan metalurgi spereti industry alumunium, plat baja, tembaga, nikel dan pertambangan. (3) dalam industry kimia karbon aktif.
B. Bahan Baku Arang
Untuk pembuatan arang diperlukan kayu yang mempunyai persyaratan tertentu. Jenis kayu daun lebar yang mempunyai berat jenis, kepadatan dan kekerasan tinggi lebih disukai karena menghasilkan arang kayu yang lebih baik sedangkan pada jenis
kayu daun jarum banyak menggunkan
bagian teras karena mengandung resin yang lebih tinggi.
C. Proses dan Metode Pembuatan Arang
Proses pembuatan arang dalam
bersama dengan gas CO² dalam jumlah kecil, bahan baku bara mengandung 50% karbon, (2) 200 sampa 300C : pembuatan gas CO dan CO2, dimulai arang bewarna coklat tua dan kandungan kadar karbon Mencapai 70%,(3) 300 sampai 400 C arang mulai bewarna hitam dengan kadar karbon mencapai 80 %(4) sampai 500C arang bewarna Hitam pekat dan kadar karbonya mencapai 85 %.
D. Kualitas arang
Arang kayu yang berkualitas baik untuk bahan bakar mempunyai sifat warna hitam dengan nyala kebiruan, megkilap pada pecahan, tidak berbau dan ddapat menyala
terus tanpa dikipas. Faktor yang
mempengaruhi kualitas arang adalah suhu, kadar.
E. Sifat Kayu Penelitian
Bakau (Rhizohora mucronota) warna kayu coklat kuning, mudah digergaji daalm keadaan basah, kelas jenis 0,91 keatas, kelas kuat I,kelas awet III dengan daya retak dan
susut yang tinggi. Karet (Havea
brasilliensis) kayu agak lunak mempunyai bau asam, kelas awet III berat jenis 0.61, pada saat ini kayu dipergunakan oleh masyarakat hanya sebagai kayu bakar.
berat dengan berat jenis 0.85 kelas kuat II dan kelas awet III, Batang terbungkus kulit Tebal, empulur lunak, lamtoro sering juga ditanam sebagai tanaman pelindung coklat. Kelapa (Cocos nucivera), arang tempurung ternasuk bahan bakar dengan kalori tinggi banyak digunakan oleh pandai besi dan peluburan emas,selain itu arang tembpurung juga digunakan untuk activated carbon yaitu masker gas beracun (Anang lukmana, 1983) sengon (Pharaserianthes falcataria). Berat jenis 0.85, kelas awet III dan kelas kuat II kayu dipakai sebagai bahan baku kertas atau kayu abakar.
BAHAN DAN METODA
Penelitian ini dilaksanakan di balai penelitian kehutanan Aek Nauli Kabupaten Simalungun, berlangsung sejak bulan mei-juni 2008. Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain arang kayu
bakau,api-api,tempurung,sengon,lamtoro dan
karet.pelaksanaan penelitian dengan
menggunkan rancangan acak lengkap non factorial dengan menguji keenam jenis arang yang menghasilkan kadar air,kadar zat menguap,kadar abu dan karbon yang terkandung dalam arang tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kadar Air
Hasil analisis menumjukkan bahwa kadar air berpengaruh nyata, hal ini disebabkan karena berat jenis kayu bakau, api-api lebih tinggi dibandingkan dengan kayu sengon,karet dan tempurung kelapa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang
menyatakan bahwa kadar air kayu
dipengaruhi oleh berat jenisnya, semakin berat jenis kayu semakin sukar menyerap air. Uji beda rata-rata dapat dilihat pada tabel 1.
B. Kadar Zat Menguap
Zat mneguap yang dihasilkan oleh arang kayu sengon adalah yang tertinggi dqan berbeda nyata bila dibandingkan dengan arang kayu lamtoro, karet,bakau,api-api dan tempurung. Hal ini disebabkan karena pada saat pembakaran berlangsung gas CO2 Dan CO2 yang terikat sangat
sedikit, syarat arand kayu yang
dipertdagangkan adalah zat menguapnya berkisar 15-23% analisis sidik ragam dapat dilihat pada tabel 2.
terdapat sisa-sisa pembakaran, kayu lamtoro menghasilakan kadar abu yang paling tinggi.
Hal ini disebabkan karena lamtoro
mempunyai empulur yang lunak dan digemari bubuk kayu kering. Uji beda rata-rata kadar abu arang dapat dilihat pada tabel 3.
D. Kadar karbon
Jenis arang kayu bakau mengasilakan kadar karbon tionggi, hal ini disebabkan
rendah, bila dibandingkan dengan arang kayu api-api, dan tempurung tidak berbeda nyata. Arang kayu sengon,lamtoro dan karet jauh lebih rendah kadar karbonya, hal ini disebabkan kadar zat menguap dan kadar abunya sangat tingii. Tinggi rendahnya kadar karbon dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suhu pada saat pembakaran (Anonim,1982)
Tabel 1. Uji Beda rata-rata Kadar air arang kayu.
Sandi Perlakuan Jenis Arang Kayu Rata-rata Kadar Air Arang
Kayu (%) BNJ (0.05) J1 Bakau 3.11 a J2 Api-Api 3.72 b J3 Tempurung 2.95 a J4 Sengon 5.75 c J5 Lamtoro 7.95 \d j6 Karet 6.10 e
Keterangan : -Huruf yang sama tidak berbeda nyata -Huruf yang berbeda, nyata pada taraf 0.05 Tabel 2. Uji Beda Rata-rata Zat menguap Arang Kayu
Sandi Perlakuan Jenis Arang Kayu Rata-rata Kadar Zat Menguap Arang
kayu (%) BNJ (0.05) J1 Bakau 17.26 a J2 Api-Api 17.24 b J3 Tempurung 18.32 a J4 Sengon 400 c J5 Lamtoro 32.17 \d j6 Karet 6.10 e
Keterangan : -Huruf yang sama tidak berbeda nyata -Huruf yang berbeda, nyata pada taraf 0.05
Tabel 3. Uji Beda Rata-rata Kadar Abu Arang Kayu
Sandi Perlakuan Jenis Arang Kayu Rata-rata Kadar Zat Menguap
Arang kayu (%) BNJ (0.05) J1 Bakau 3.59 a J2 Api-Api 3.58 b J3 Tempurung 3.93 a J4 Sengon 6.17 c J5 Lamtoro 10.58 \d j6 Karet 7.30 e
Keterangan :Berbeda nayat pada taraf 5%(huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1%( huruf Besar)
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kadar air arang dari keenam jenis arang kayu yang memenuhi persyaratan kualitas arang adalah arang kayu bakau,api-api,sengon,lamtoro dan karet karena kadar airnya hanya 3-10%, arang kayu tempurung belum memenuhi syarat kualitas arang karena kadar airnya masih dibawah 3%. Arang kayu yang baik zat menguapnya sebesar 15-33%, arang kayu yang memenuhi syarat kualitas arang yaitu bakau,tempurung dan arang kayu api-api. Kadar abu arang kayu yang memenuhi syarat kualitas arang yaitu api-api, tempurung dan bakau, kadar abu berkisar antara 2-4% kadar karbon.arang kayu memenuhi syarat kualitas arang memilki kadar karbon lebih dari 70%,
diantar keenam jenis arang kayu yang memeuhi syarat adalah bakau (79%), api-api(79%0, tempurung(78%)
B. Saran
Dari keenam jenis arang kayu tersebut
kayu bakau, api-api dan tempurung
diharapkan bisa digunakan untuk pembuatan karbon aktif karena orang tersebut telah memenuhi persyarata untuk bahan baku dalam briket arang.
PUSTAKA
Anonimus,1980. Proyek Desain
Pengembangan Industri Kecil
Kerajinan Arang kayu di Pelaihari. Kabupaten Tanah Laut. Kanwil Departemen Perindustrian.provinsi Kalimantan selatan,Banjar Baru. Anang Lukmana.1983. mutu Arang Kayu.
Departemen Perindustrian. Balai
Penelitian dan Pengembangan
Nurhayati,1974.Rendemen dan sifat Arang
Kayu di Indonesia Lembaga
Penelitian Hasil Hutan.Laporan No. 29 Halaman 12. Bogor.
Sukarno, 1977. Pengaruh Macam Limbah Industri Kayu Lapis dan Tekanan
Pengepresan pada pembuatan
Arang Briket. Tesis Fakultas Tehnologi Hasil Pertanian IPB Bogor.