• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sifat Fisis dan Sifat Mekanis Kayu Kemenyan (Styrax sp.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sifat Fisis dan Sifat Mekanis Kayu Kemenyan (Styrax sp.)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Kemenyan (Styrax sp.)

Menurut Jayusman (2014), taksonomi dari pohon kemenyan adalah

sebagai berikut:

Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Superdivisio : Spermatophyta Divisio : Magnoliophyta Klas : Magnoliopsida Subklas : Dilleniidae Ordo : Ebenales Famili : Styracaceae

Kemenyan (Styrax sp.) tumbuh baik pada solum tanah yang dalam, pH

tanah antara 4-7 dan tersebar merata dengan tipe iklim A dan B menurut

klasifikasi Schmidt dan Ferguson, tumbuh pada ketinggian antara 60-2100 mdpl,

sedangkan di Provinsi Sumatera Utara lebih banyak dijumpai pada ketinggian

800-1700 mdpl. Jenis tanaman ini tidak tahan terhadap genangan, sehingga untuk

pertumbuhannya memerlukan tanah yang porositasnya tinggi (mudah meneruskan

dan meresapkan air). Berdasarkan hasil penelitian tentang penyusunan peta

kesesuaian tempat tumbuh jenis kemenyan, faktor-faktor biofisik yang

mempengaruhi pertumbuhan kemenyan adalah ketinggian tempat, lereng, jenis

tanah dan curah hujan. Kemenyan (Styrax sp.) dapat tumbuh pada kisaran

ketinggian yang luas namun lebih banyak tumbuh pada ketinggian lebih dari 900

3

(2)

mdpl. Ketinggian (elevasi) ini merupakan faktor yang paling berpengaruh

(Silalahi et al., 2013).

Tinggi pohon kemenyan (Styrax sp.) bisa mencapai 20 m hingga 40 m,

sedangkan untuk diameternya 60 cm hingga 100 cm. Pohon kemenyan memiliki

batang yang lurus, percabangannya sedikit dan kulitnya beralur tidak terlalu dalam

(3-7mm). Bunganya berkelamin dua, buahnya berbentuk bulat gepeng dan lonjong

2.5-3cm, sedangkan bijinya berukuran 15-19mm (Rizlani, 2012).

Sifat Fisis Kayu

Menurut Kasmudjo (2010) yang termasuk pada sifat fisis kayu antara lain

kadar air kayu, penyusutan dan perubahan dimensi kayu, berat jenis kayu, sifat

termis kayu, sifat elektrisnya, sifat resonansi dan akustiknya, daya apung dan

layang, sifat energi dan sebagainya. Beberapa sifat fisis kayu antara lain:

1. Kadar Air Kayu

Kadar air kayu merupakan banyaknya air yang terdapat dalam kayu,

dinyatakan dalam persentase terhadap berat kering tanurnya. Kandungan air

dalam kayu berupa air bebas yang terdapat di dalam pembuluh sel dan air terikat

yang terdapat di dalam dinding sel (Sribuono, 2000).

2. Perubahan Dimensi Kayu

Pengurangan kadar air kayu di bawah titik jenuh serat (kurang dari 25%)

akan menyebabkan penyusutan dimensi kayu, sedang penambahan kadar air kayu

akan menyebabkan pengembangan dimensi kayu. Penyusutan kayu umumnya

sama dengan pengembangan dimensi kayu dan disebut dengan perubahan dimensi

kayu. Penyusutan kayu lebih penting untuk diketahui karena dapat menyebabkan 4

(3)

perubahan dimensi (ukuran) kayu. Penyusutan kayu (dimensi kayu) terjadi saat

kondisi kayu di bawah titik jenuh serat, tetapi belum mencapai kadar air seimbang

(antara 18-25%) (Kasmudjo, 2010).

3. Berat Jenis Kayu

Berat jenis kayu adalah perbandingan antara kerapatan kayu tersebut

dengan kerapatan benda standar. Besarnya berat jenis pada tiap-tiap kayu

berbeda-beda dan tergantung kandungan zat-zat dalam kayu, kandungan ekstraktif serta

kandungan air kayu, disamping ukuran sel kayunya (Kasmudjo, 2010).

Sifat Mekanis Kayu 1. Sifat Kekakuan

Sifat kekakuan kayu adalah ukuran kemampuan kayu untuk

mempertahankan bentuk aslinya akibat adanya beban yang cenderung mengubah

bentuk dan ukuran benda. Setiap benda yang dibebani akan mengalami perubahan

bentuk baik berupa beban tekan, tarik lentur maupun geser. Besar kecilnya

perubahan bentuk akibat beban ini dipengaruhi sifat kekakuan benda yang

bersangkutan. Semakin kaku kayu tersebut, maka semakin sulit pula kayu tadi

untuk diubah bentuknya, demikian pula sebaliknya. Sifat kekakuan ini biasanya

disebut dengan modulus of elasticity (MOE) (Mardikanto, 2011).

2. Sifat Keteguhan Patah

Sifat keteguhan patah sering pula disebut dengan modulus geser. Kekuatan

geser kayu adalah ukuran kemampuan kayu untuk menahan gaya yang cenderung

untuk menggeser satu bagian dengan bagian yang lainnya pada kayu yang sama.

Dengan adanya beban ini akan timbul tegangan geser. Geseran yang terjadi dapat 5

(4)

berupa geser sejajar serat (shear parallel/along to grain), geser tegak lurus serat

(shear across the grain atau shear perpendicular to grain), geser miring serat

(oblique shear), serta geser antar serat (rolling shear). Sifat keteguhan ini

biasanya disebut dengan modulus of rupture (MOR) (Tsoumis, 1991).

3. Kekuatan Tekan

Pengujian tekan pada arah tegak lurus serat dapat berupa tekanan pada

seluruh permukaan kayu atau tekanan pada sebagian permukaan kayu. Tekanan

sejajar serat atau “endwise compression” banyak terjadi dalam praktek bila kayu

dipakai untuk bangunan sebagai komponen untuk tiang, tunggul, kusen pintu dan

jendela serta bagian yang lainnya. Komponen bangunan semacam ini akan

menerima beban yang cenderung mendesaknya atau memendekkannya pada arah

memanjang atau sejajar serat. Pada kasus batang yang menerima beban tekan

sejajar serat, dibedakan antara tiang yang panjang dan batang yang pendek

(Mardikanto, 2011).

6

Referensi

Dokumen terkait

Serat kayu kelapa hibrida (perbesaran 10x) ... Kadar air segar... Kadar air kering udara ... Berat jenis ... Penyusutan segar tepi kulit batang kelapa hibrida ... Penyusutan

Sifat fisis kayu seperti kadar air, kerapatan, dan stabilitas dimensi pada pemanasan minyak terbukti memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dengan yang dipanaskan dalam

Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengetahui sifat fisis dan mekanis kayu Kawista asal Kota Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, meliputi kadar air titik jenuh serat,

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang sifat dasar kayu kemenyan toba (Styrax sumatrana), kemenyan bulu (Styrax paralleloneurus) dan

Sifat Fisis Kayu: Berat Jenis dan Kadar Air Pada Beberapa Jenis Kayu.. Universitas

mengetahui sifat fisika yang meliputi kadar air, berat jenis dan perubahan dimensi dari jenis kayu kemiri berdasarkan arah aksial yang tumbuh di Kabupaten Sigi

sifat struktur anatomi yang khas, mempunyai kualitas serat sebagai bahan baku pulp karena termasuk kualitas I. Berdasarkan berat jenis kedua kayu ini tergolong kayu dengan berat

Kayu memiliki sifat anisotropis dalam penyusutan dan pengembangan, pada perubahan kadar air yang sama kayu mengalami perubahan dimensi yang berbeda pada ketiga arah dimensinya