• Tidak ada hasil yang ditemukan

Virus Covid-19 Membuat Guru Berubah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Virus Covid-19 Membuat Guru Berubah"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Virus Covid-19 Membuat Guru Berubah

Tanggal 14 Maret 2020. Sekolah libur? Aduh! Sebenarnya sih tidak libur, tetapi diganti menjadi belajar atau bekerja dari rumah. Sampai dua bulan? Tiga bulan? Atau lebih! Bingung? Sebentar saja sih! Saya harus segera bikin “kuda-kuda” buat mengarungi model pengajaran yang baru. Kalau kita bersikeras mempertahankan dan melakukannya model yang lama di era pandemi ini, mau jadi apa siswa kita? Mau jadi apa guru? Sementara berita di luar negeri membuat bulu kuduk berdiri. Ribuan jenazah diangkut menggunakan truk-truk militer. Bahkan setelah tiba di pemakaman, peti mati sampai dipindahkah ke liang lahat memakai back hoe atau eskavator, karena dalam satu hari memakamkan ratusan bahkan ribuan jenazah korban COVID-19.

Mengajar siswa dengan tatap muka secara langsung, tidak mungkin lagi diterapkan di masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Maka kami, guru-guru memberikan materi pelajaran melalui google classroom, memasukkan latihan soal dan lembar kerja di google classroom tersebut, membuat latihan soal di google form, memodifikasi lembar kerja untuk penugasan, membuat dan mengirimkan video pembelajaran ke siswa, belajar dengan siswa melalui video call atau google meet. Tentu saja setiap komunikasi mengandalkan telepon seluler atau komputer. Beberapa siswa berkebutuhan khusus (ABK) ada yang belum siap bahkan tidak bisa belajar dengan menggunakan telepon seluler atau komputer yang dapat memperburuk kondisi kesehatan siswa karena karena elektronik tersebut memancarkan radiasi. Beberapa guru yang mengajar siswa ABK harus menyiasati kendala tersebut dengan mencetak lembar kerja atau latihan soal kemudian mengirimkannya ke siswa melalui jasa kurir pengiriman barang. JIka siswa telah selesai mengerjakan lembar kerja, mama atau papa di rumah memotretnya dan mengirimkanya melalui whatsapp atau surel.

Media pembelajaran yang digunakan untuk belajar dalam masa PSBB antara lain google classroom. Google classroom? Wah, jenis apa nih? Awalnya sih tahu, iya google. Tahulah kalau google. Tapi ketika kami membuka tautan google classroom-nya, membuka-buka bagianclassroom-nya, di situ ada stream/forum, classwork/tugas kita, people/orang, dan grade/nilai. Kami bisa memberikan materi pembelajaran di

(2)

stream, memberikan penugasan/lembar kerja di classwork. Di classwork kami bisa juga memberikan nilai untuk penugasan/lembar kerja yang telah dikerjaskan siswa.

Google form? Apa sih itu? Awalnya sih, masih meraba-raba. Harus bagaimana nih saya? Kalau cuma batasan membuat soal yang sesuai KD, menyertakan gambar dalam soal, memodifikasi model soal yang sesuai kebutuhan siswa, Itu sih, kami pakarnya. Hehehe. Tapi dengan google form ini, bisa dikatakan “teknologi” baru dalam pembuatan soal. Meskipun kami sudah mempunyai akun gmail yang memudahkan masuk ke akses google classroom. Tapi seluk beluk membuat soal dalam google form itu merupakan hal yang baru bagi kami. Alhasil, cara pembuatan soal dalam google form disosialisasikan dan diajarkann melalui webex, kadang zoom meeting, melalui whatsapp juga, dan google meet, karena kami para guru benar-benar bekerja dari rumah masing-masing. Mau tahu kesulitannya? Atau kami seperti orang norak ketika pertama kali belajar google form? Hehehe, jika mengingatnya kembali, senyum-senyum deh sekarang. Kalau tidak mau dibilang tidak gaptek-gaptek amatlah, kami tetap menyukuri keadaan yang telanjur terjadi, toh kemampuan kami bertambah lagi. Ilmu pengetahuan harus terus di-up date. Jangan sampai kudet. Ya toh?

Selain memakai google classroom untuk belajar, video call dan google meet merupakan dua sarana berkomunikasi kami dengan siswa. Meskipun guru dan siswa berjarak sekian kilometer, namun seolah-olah siswa ada di depan mata. Melihat spontanitas siswa ketika melihat gurunya di layar telepon seluler atau monitor komputer, mereka menyebut nama kita secara berulang. Itu adalah sapaan kerinduan. Kami membalas sapaan. Saat kami menanyakan kabarnya, mama atau papa yang mendampingi siswa belajar berperan serta membimbing putranya yang sedang belajar. O iya, ketika kami akan mengadakan video call atau google meet, kami terlebih dahulu harus menginformasikan (catat ya, sebenarnya meminta izin ke mama atau papa kurang lebih satu hari sebelumnya. Selain mengenai ketentuan waktu kapan akan dilaksanakan, materi bertegur sapa bahkan materi belajar harus kami infokan kepada mama atau papa satu hari sebelumnya. Tidak semua siswa ABK lancar bicara loh! Ada yang masih di-prompt oleh mamanya. Sehingga siswa bisa belajar sebelumnya mengucapkan kata jawaban setelah ditanya guru. Misalnya kami harus menginformasikan bahwa nanti kami akan bertanya kepada siswa mengenai kabarnya, tadi pagi apakah sudah senam, apakah sudah sarapan, makan

(3)

apa, kemudian sekarang sedang memakai baju apa, kalau baju atau jilbab yang dipakai mama warna apa. Tidak selalu siswa langsung menjawab dengan spontan.

Di kesempatan lain ketika video call, memang ada materi pembelajaran yang lucu, yaitu ketika membicarakan kucing. Siswa tertawa. Menurutnya pasti ada yang lucu. Itu hal yang biasa. Namun hingga 30 detik siswa tidak kunjung selesai menyudahi tertawanya. Bahkan 1 menit, ketika diingatkan untuk diam dan tertib kembali, masih saja tertawa. Meskipun kami sebagai guru sudah mencoba mengalihkan topik pembicaraan lainnya, mama di rumah pun mengingatkan untuk diam. Akhirnya siswa bisa diam dan tertib kembali. Ya, begitulah siswa ABK. Di hari yang lain saat belajar berhitung dan membilang angka, rupanya siswa masih ingat materi lama. Tanpa dinyana-nyana, berkatalah siswa itu,”Suara kucing?” dengan mimik yang lucu. Padahal kita baru berhitung satu dua tiga empat. Saya jadi diam. Sengaja menguji siswa itu.  Oh, rupanya masih siswaku lagi lagi berkata, “Suara kucing?” Lalu tertawa. Hehehe.

Setiap guru memiliki harapan yang besar agar siswa mau melakukan kegiatan praktik untuk melatih motorik halus dan motorik kasar dengan pendampingan mama/papa di rumah. Persiapan dilakukan sehari sebelum kegiatan dilakukan. Guru mengirimkan JM (Jadwal Mingguan) serta Agenda Kegiatan Harian secara terinci mengenai materi pembelajaran esok hari, LK (Lembar Kerja) atau latihan yang akan dikerjakan, bahan atau alat yang akan digunakan jika ada kegiatan praktik . Seminimal mungkin aktivitas fisik menggunakan bahan atau alat yang dimiliki di rumah siswa sehingga tidak memberatkan / merepotkan mama papa di rumah. Contoh : aktivitas meniup lilin, di rumah siswa memang telah tersedia lilin dan korek api. Melalui google meet guru memberi contoh posisi dan cara duduk yang tepat, posisi lilin yang benar, dan meniup lilinnya. Siswa lalu menirukannya dengan pendampingan mama/papa. Tidak cukup sekali tiup, lilin itu langsung padam. Bahkan sampai meniup belasan kali. Jauh di seberang sini, kami memberi semangat dengan suara nyaris berteriak! Akhirnya lilin gagah itu mati. Bayangkan sampai belasan kali! Anda mau tahu respon dan reaksi siswa setelah lilin padam? Gembira! Yang teramat sangat! Ketika kami bertepuk tangan dan berkata, “Kamu hebat, Nak! Lalu siswa itu berkata, “Lagi.” Meminta lilin dinyalakan lagi.

(4)

Kegiatan siswa lainnya yang biasa dilakukan siswa di rumah, misalnya siswa yang memiliki ikan atau ayam piaraan bisa direkam/foto aktivitasnya ketika memberikan umpan/makanan. Siswa yang menyukai dan mampu melakukan kegiatan olah raga bulutangkis atau bersepeda , bisa direkam/foto kemudian dikirim ke guru. Kerja sama dan pendampingan mama papa di rumah sangat membantu guru memantau kemajuan motorik dan perilaku siswa.

Untuk menunjang pembelajaran, kami pun membuat video. Agar video lebih kece dan menarik, kami harus mengeditnya. Saat ini ada beberapa aplikasi yang bisa digunakan untuk mengedit video. Salah satunya adalah aplikasi kinemaster. Video bisa kami atur bagaimana latarnya (back ground), kami bisa menyelipkan kata demi kata (biasanya sih kata penting dalam materi yang sedang kami paparkan). Bahkan dapat pula mengatur warna tulisan dan ukuran hurufnya. Kami juga bisa menanyangkan gambar yang relevan dengan materi. Misalnya kami sedang memaparkan ciri khusus hewan, dalam materi tersebut kita membahas cicak, unta, burung hantu, dan kelelawar. Agar siswa kita bisa lebih cepat menyerap dan kita mempunyai harapan besar akan tertanam lama dalam memori siswa, kita berikan gambar dari hewan tersebut. Jangan sampai ya, cicak tertukar buaya.

Semoga apa yang telah dan sedang kami laksanakan sesuai dengan jalur yang ditetapkan pemerintah dalam dunia pendidikan. Peran dan fungsi pemerintah di masa pandemi, menurut kami cukup baik. Bapak Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan Nasional mengatakan, prinsip dikeluarkannya kebijakan pendidikan di masa pandemi covid-19 adalah untuk memprioritaskan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat. (Sumber : https://mediaindonesia.com/read/detail/323438-pemerintah-atur-pendidikan-di-masa-pandemi)

Suka, tidak suka. Mau, tidak mau. Terpaksa, dipaksa. Sistem PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh), BDR (Belajar Dari Rumah) lah yang tepat dipraktikkan di masa pandemi ini, Ayo lakukan saja! Nanti kita akan terbiasa.

Kami harus kreatif. Sekreatif-kreatifnya, harus membuka pikiran terhadap alternatif , perkembangan, dan penemuan baru yang memudahkan kita dalam mengajar dan mendidik siswa. Setiap anak cerdas, setiap anak istimewa. Kami harus memberikan haknya mendapatkan pengajaran. Kami tidak boleh

(5)

membeda-bedakan karena penampilannya, karena orang tuanya beretnis apa, orang tuanya beragama apa, apalagi siswa itu benar-benar membutuhkan pendampingan khusus karena memiliki hambatan tertentu. Masa pandemi janganlah menjadi penghalang untuk mendidik dan berbuat adil.

Pembiasaan sering cuci tangan pakai sabun selama 30 detik atau membersihkan tangan menggunakan hand sanitizer, memakai masker di tempat publik (jika perlu pakai face shield), jaga jarak, menghindari tempat kerumunan, menjaga asupan makanan yang sehat, bergizi, dan seimbang, olah raga teratur, rajin berjemur selama kurang lebih 10 menit antara pukul 09.00 – 10.00 WIB, serta semakin mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, semoga bisa membuat kita tetap sehat dan memiliki imun yang baik. Sehingga terhindar dari virus COVID-19. Informasi tentang perilaku adaptasi kebiasaan baru seyogyanya secara terus menerus kita sebarkan kepada siswa, keluarga, kerabat, dan sahabat tercinta melalui akun sosial media kita. Bisa juga kita sebarkan melalui status whatsapp kita. Kita akan menjadi bagian orang-orang yang menyebar kebaikan. Satu tindakan dan perilaku kita semoga menghindarkan bertambahnya korbanCOVID-19. .

Nah, itulah sedikit celotehan saya mengenai adaptasi kebiasaan baru di dalam dunia pendidikan. Semoga Tuhan selalu menjaga dan melindungi kita. Aamiin.

Keterangan : :

Beberapa kalimat merupakan cuplikan berita online dari tautan Sumber: i

https://mediaindonesia.com/read/detail/323438-pemerintah-atur-pendidikan-di-masa-pandemi

(6)

Referensi

Dokumen terkait

3. Pelaksanaan: menerjemahkan rencana strategis tahunan secara rinci dijadikan sebagai rencana aksi. Monitoring: mengukur kinerja dan mengevaluasi. Perencanaan strategis

Hasil penelitian ini adalah dalam Corporate Culture ( nilai perusahaan ) ditemukan adanya nilai - nilai yang mengcu pada pemahaman laba secara abstrak, yaitu adanya rasa

Pembelajaran Bahasa Indonesia SMA Kurikulum 2013 mengacu pada empat Kompetensi Inti (KI), yang dijabarkan ke dalam sejumlah Kompetensi Dasar (KD). Setiap pembelajaran mengacu pada

Cw (2011) yang menggunakan rasio keuangan terhadap perusahan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan merger dan akuisisi selama tahun 2015-2019 tidak

 Mengerjakan soal latihan online (dalam bentuk dokumen, slide, spreadshtet, gambar, formulir) yang dikirm guru melalui Google Classroom?.

Direktur Jenderal dapat menunjuk pihak lain yang memenuhi persyaratan untuk membantu pelaksanaan pengawasan rencana pengelolaan lingkungan, rencana pemantauan lingkungan,

Dan produk yang dikirim disertai dengan adanya bukti pengiriman dari supplier yang akan dilakukan pengecekan produk oleh bagian gudang, selanjutnya akan diteruskan kepada

Hipotesis yang ditetapkan peneliti adalah respon siswa terhadap pembelajaran kawih masih baik, tergantung pada penyampaian pengajar memberikan materi dan