• Tidak ada hasil yang ditemukan

* * * * * * * * * * * * * * SEKRETARIAT 3ENDERAL DPR RI CATATAN RAPAT SEMENTARA PANSUS 4 RUU TENTANG PERUBAHAN UU PERPAJAKAN RAPAT PANJA II KE 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "* * * * * * * * * * * * * * SEKRETARIAT 3ENDERAL DPR RI CATATAN RAPAT SEMENTARA PANSUS 4 RUU TENTANG PERUBAHAN UU PERPAJAKAN RAPAT PANJA II KE 1"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

RAPAT PANJA

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

I I KE 1 SEKRETARIAT 3ENDERAL DPR RI .J A K A R T A 1 9 9 4

(2)

SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UU-N0.7 TAHUN 1991 ---~---~---~---~ ---~--~---~---~ Masa Persidangan Tahun Sidang Rapat Jenis Rapat S i f a t Hari/tanaaal p u k u 1 T e m p a t Ketua Rapat Sekretaris Rapat A c a r a H a d i r I. ANGGOTA PANJA I F.ABRI 1. LOEKMAN R. BOER 2. IR. SOEDJALMO 3. PUDJIARTO 4. ISMU AKSOPUTRA

5. MOH. HATTA USMAN i

1994-1995

Ke-5

Rapat Panitia Kerja II, Ke-1 Tertutup

Selasa, 27 September 1994

09.00 WIB

Java Ball Room IV Soekotjo Said, SE Drs. Mahmudi

1. Pemilihan Pimpinan Panitia Kerja II; 2. Pembahasan Materi.

1 . RR. IDA YUSI DAHLAN 2. H. ABDULLAH ZAENIE, SH

3. DRA. KARTINI MAYELLY

4. DRS. MANGISARA MARCOS LUBIS

5 • H. ADIMIR ADIN, BA 6. H. ALIMUDDIN OEMAR, SH 7. IR. P.A. RANGKUTI

8. H. MOCHAMAD SUPARNI 9. IR. BUDI HARIYANTO 10. DRS. SABAR KOEMBINO

1 1 • DRS. LEONARD TOMASOA 12. NOVYAN KAMAN, SH

(3)

2. DRS. H.A. NANA DJUHANA SUTARY

3. H. !MAN CHURMEN

4. H. SYAIFUL ANWAR HUSEIN F.PDI

1. ABERSON MARLE SIHALOHO 2. DRS. MARKUS WAURAN 3, DRS, H. YAHYA NASU.TJON I I . PEMERINTAH 1 • DR. FUAD BAWAZIER 2. DRS. ISMAEL MANAF 3. DRS. RACHMANTO 4. DR. AGUS HARYANTO 5. DRS. ISMAIL TAMSIR 6. DR. GUNADI

7. IGN. MAYUN WJNANGUN, SH, LL 8. DR. SYRIFUDIN ALSAH

9. DRS. A.A. SUPARDI

10. DRS. SUBROTO

1 1 • DRS. SUDARSONO 12. DRA. SRI RAHAYU

(4)

Bapak/Ibu dan Saudara-saudara, sebelum Rapat Panja kam~

buka, kami akan menanyakan kepada Fraksi POI dan Fraksi PP, karena sesuai dengan usulan-usulan anggota yang diusulkan anggota menjadi pimpinan Panja nampaknya belum hadir, apakah Rapat Panja, karena sudah kuorum, apakah bisa dimulai.

(Fraksi POI dan Fraksi PP setuju)

Bapak/Ibu dan Saudara-saudara para Anggota Panja, pada hari ini sesuai dengan jadwal akan dilaksanakan Rapat Panja dan secara resmi Rapat Panja kami nyatakan dibuka dan tertutup untuk umum.

Saudara-saudara, Ibu-ibu dan Bapak-bapak yang kami hormati. Pada awal acara ini kami diberi tugas oleh Ketua Pansus untuk mengantar Rapat sekaligus memimpin penunjukan Ketua Panja dengan dasar Pasal 73 dari Tatib yaitu berbunyi : "Pimpinan Panja terdiri dari atas sekurang-kurangnya seorang Ketua yang dipilih dari dan oleh Anggota Panja setelah mendengar pendapat

Fraksi-fraksi"'. Oleh karena itu ijinkanlah kami akan me~asuki pemilihan Ketu·a Panja, dan sebelum pemilihan Ketua Panja ijinkanlah kami akan membacakan kesepakatan yang sudah disahkan oleh Pansus, nama-nama Pimpinan Panja dari Fraksi-frak_si.

Pertama, dari Fraksi ABRI, Bapak Loekman R. Boer.

Kedua, dari Fraksi Karya Pembangunan, Ibu Dr. Ida Yusi Oahlan. Ketiga, dari Fraksi Partai Persatuan, Bapak Drs. H.M. Mukrom As'ad. Keempat, dari Fraksi POI, Bapak Aberson Marle Sihaloho.

Oemikian Bapak/Ibu dan Saudara-saudara, .telah kami bacakan pimpinan yang telah disetujui oleh Pansus kemarin, dan selanjut-nya kami akan membuka satu putaran untuk menawarkan kepada Frak-si-fraksi, siapa yang akan ditunjuk jadi Ketua Panja.

Kami awali penawaran kami dari Fraksi ABRi, silakan. F-ABRI, IR. SOEDJALMO :

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Bapak Pimpinan Rapat, Bapak Dirjen Pajak beserta staf yang mewakili Pemerintah, Rekan-rekan Fraksi Karya, Fraksi PP, Fraksi POI yang kami hormati.

(5)

nan, mengajukan untuk Ketua Rapat dipegang oleh F-KP, saya kira karena memang jumlahnya terbesar dan juga karena kebetulan dari F-KP, Ibu yang ditunjuk.

Jadi barangkali membuat ~uasana lebih sejuk, jadi yang jelas suaranya lebih enak didengar barangkali, jadi kami harapkan mudah-mudahan dengan Ibu yang memimpin, kita semua dapat gampang menyatukan pendapat dan pikiran untuk konsentrasi pada penyeles-aian tugas.

Demikian pendapat dari Fraksi ABRI, terima kasih. KETUA RAPAT :

Terima kasih dari Fraksi ABRI.

Kita sudah mendengarkan semua bahwa Fraksi ABRI menunjuk dan sekaligus mempercayakan untuk Ketua Panja ditunjuk Ibu Yusi Dahlan dari Fraksi Karya Pembangunan, dan selanjutnya kami persi-lakan dari Fraksi POI.

F-PDI, DRS. MARKUS WAURAN :

Saudara Ketua, Saudara Dirjen, dan rekan-rekan Anggota Panja ..

Setelah kami mendengar nama-nama diusulkan masing-masing fraksi untuk menjadi Pimpinan daripada Panja ini maka Fraksi POI sangat menghormati dan menghargai, dan mendorong supaya wani ta itu berperan dalam kehidupan bangsa ini, apalagi tahun 1994 ini adalah tahun wani ta sehingga untuk menghargai wani ta maka kami mendukung apabila Anggota yang terhormat dari F-KP, Ibu Dr. Ida Yusi Dahlan, dipercayakan untuk menjadi Ketua.

Yang kedua, sebagaimana juga disampaikan oleh juru bicara Fraksi POI di dalam Rapat Pansus maka unsur Pimpinan daripada Fraksi POI untuk Panja PPh ini, ki ta sudah percayakan kepada Saudara Aberson Sihaloho yang saya kira sangat popular.

Beliau tidak di tugaskan Fraksi untuk duduk di meja Pimpinan, karena juga sesuai dengan permintaan Fraksi dan disetujui oleh beliau. beliau akan duduk di meja Fraksi karena ingin bicara Pak, kalau unsur Pimpinan tidak bisa bicara. dan memang dia tukang bicara. terima kasih.

(6)

KETUA RAPAT :

Terima kasih dari Fraksi POI.

Sama-sama juga kita dengar bahwa Fraksi POI juga sama dengan Fraksi ABRI bahwa Ketua Panja dipercayakan kepada Ibu Yusi Dah-lan, dan untuk yang permintaan kedua barangkali kita berangkat dengan kesepakatan kemarin, kita sama-sama menyetujui, dan selan-jutnya kami persilakan Saudara dari Fraksi Partai Persatuan.

F-PP, DRS. H.A. NANA DJUHANA SUTARY : Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Saudara Dirjen Pajak yang mewakili Pemerintah beserta staf, para Anggota Fraksi POI, Fraksi Karya Pembangunan, dan Fraksi ABRI yang kami hormati, dan Pimpinan Pansus yang kami hormati.

Pertama-tama kami ucapkan terima kasih atas kesempatan yang dberikan kepada Fraksi Persatuan Pembangunan untuk menyampaikan apa-apa yang kami ingin sampaikan di dalam Rapat Panja sekarang ini yaitu mengenai masalah calon Ketua dan calon Pimpinan Panja.

Sebagaimana yang disampaikan tadi oleh Pimpinan bahwa calon-calon Ketua yai tu kami juga sependapat agar Ibu Dr. Ida Yusi Oahlan dicalonkan untuk menjadi Ketua Pa~ja, dan dari Fraksi PP yaitu Drs. H.M. Mukrom As'ad karena Saudara Mukrom adalah memang dari dulu sudah berpengalaman dalam hal pimpin memimpin, dan kebetulan sekarang juga sama dengan Bapak Aberson, Wakil Ketua Komisi APBN.

Demikian Bapak Pimpinan yang kami sampaikan, mudah-mudahan ada manfaatnya.

Wabillahitaufig walhidayah Wassalamu'alaikum Wr. Wb. KETUA RAPAT :

Terima kasih Fraksi Partai Persatuan.

Demikian Bapak/Ibu dan Saudara-saudara, sama-sama kita dengar Fraksi Partai Persatuan juga sama dengan Fraksi ABRI, dengan Fraksi POI untuk mempercayakan Ketua Panja kepada Yusi Dahlan.

(7)

barangkali juga tidak salahnya kami memberikan kesempatan Peme-rintah, entah komentar, anta\h apa, mengenai ... , F-KP dulu komen-tarnya.. ya baik. ya karena berputar., biar tidak melompati Peme-rintah saya berikan kesemp.atan lebih dulu~

Atas permintaan ternan-taman barangkali. tidak ada salahnya kalau F-KP juga ada komentar~

F-KP. H. AOIMIR ADIN, MA : Terima kasih Bapak Ketua.

Bapak-bapak dan Ibu-ibu Anggota Pansus Dewan terhormat,

Bapak Dirjen Pajak serta staf yang terhormat.

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Karena memang sudah sama kita dengar usulan daripada F-ABRI, F-PDI, dan f-PP maka dengan keyakinan bahwa Bapak-bapak dan Ibu-ibu semua akan mendukung artinya juga akan membantu Ibu Ida dalam menjalankan tugasnya bersama-sama nanti dengan Pimpinan yang lain, maka. dari pihak F-KP mengucapkan terima kasih seba-nyak-banyaknya atas kepercayaan yang diberikan, dan sekali lagi

saya harapk,an tentunya at.as bantuan ki ta bersama nanti, tugas

tersebut akan dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, demikian.

KETUA RAPAT :

Terima kasih Saudara dari. Fraksi Karya Pembangur:-aanu

Demikian Bapak/Ibu dan Saudara-saudara, rupayari Fraksi Karya

menerima tentunya dengan harap~n dukungan l<ita semua ..

Se•oga apa _yang ki ta kerjakan ini dapat mencapa.i sasaran se.perti

yang ki ta harapkan bersama, dan sebelum Rapat ini kami serahkan ke Pimpinan barangkali ada komentar dari Pemerintah, kami persi-lakan.

. .

PEMERINTAH. DR. FUAD BAWAZIER : Terima kasih, karni ikut saja Pak. KETUA RAPAT

Demikian Bapak/Ibu dan Saudara-saudara, tugas saya dari Ketua Pansus rupanya bisa kita selesaikan sesuai dengan jadwal,

(8)

serahkan ke Pimpinan.

Dengan mengucapkan Syukur Alhamdullilah, Rapat Pansus kami tutup.

KETUA RAPAT PANJA (F-KP). DR. IDA YUSI DAHLAN Assalamu'alaikum wr. Wb.

Saya kira tadi Rapat Panja sudah dimulai dan mungkin tadi hanya diskors, dan untuk hal tersebut skorsing beberapa detik ·tadi saya mulai kembali.

Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dari rekan-rekan fraksi yang telah mempercayakan Pimpinan ini kepada kami bersama-sama, karena Pimpinan itu biasanya tentu secara luber bersama-sama, secara totalitas kami berempat.

Dan terima kasih pula yang telah mempercayakan kami sebagai wani ta tadi, karena alasannya hampir semuanya sebagai wani ta, atas nama 51% wanita di Indonesia kami mengucapkan terima kasih diberi kepercayaan memegang palu Pimpinan, namun demikian saya

kira kita tidak perpanjang waktu.

Terima kasih pula kepada Pak Aberson yang telah bersedia duduk bersama-sama kami di depan, di meja Pimpinan, karena rasa-nya tidak 'sreg' kalau Pak Aberson tidak ada bersama kami.

Dan seperti biasanya ijinkanlah saya dulu beberapa meni t untuk berunding, karena kami ini baru bertemu sekarang, untuk berunding apa-apa yang akan kami sampaikan pada rapat ini, saya kira 5 manit saja.

Saya kira beri kami kesempatan 10 manit begitu kira-kira, dan untuk hal tersebut rapat kami skors kembali.

RAPAT DISKORS KETUA RAPAT :

Setelah kami berbincang-bincang bertiga, terima kasih Bapak Aberson, telah disepaka'ti bersama bahwa ki ta duduk bersama-sama

pagi ini dan seterusnya itu sebagai Anggota Panitia Kerja dengan tujuan yang tidak lain dan tidak bukan adalah menyelesaikan Rencana Undang-undang ini untuk bisa a~unu.an-yr;..~~~, ..:..._.,.i '"~9<.:J..:.~ b:.:>r·

kualitas dan bermutu yang memang bisa dipertanggungjawabkan dengan cara yang semusyawarah dan mufakatnya, dan dengan menghor-mati fraksi-fraksi tentu nanti kita akan melaksanakan rapat-rapat

(9)

Kerja, dengan i tikad tentunya ki ta bersama-sama ingin selesai pada waktunya sehingga betul-betul bisa memberikan sumbangan kepada bangsa dan negara berupa·sebuah undang-undang yang betul-betul solid.

Pertama-tama tentunya karena kita bertitik tolak dari konsep daripada Rancangan Undang-undang ini dari Pemerintah, itulah yang merupakan suatu pegangan ki ta bersama-sama menjadi ti tik tolak sehingga pada pembahasan tentulah ki ta pula berti tik berangkat dari konsep Rancangan Undang-undang tersebut.

Sebelum saya sampai kepada materi daripada undang-undang . ini, ingin saya dahulu minta pendapat dari fraksi-fraksi mengenai jam kita bersidang, karena kita mempunyai hari yang meskipun 24

jam tentunya kita kemampuanpun terbatas, sehingga tentunya lebih baik kita sepakati bersama sidang-sidang kita ini, jam-jam berapa saja, yang kalau tidak keberatan kita akan sepakati bersama dan mulai hari ini bisa ki ta jalankan, ki ta ikuti, tentunya tidak harga mati karena pada perjalanan daripada pembicaraan, kita akan terbentur kepada apakah kelebihan waktu, ataukah kekurangan waktu, sehingga waktu tersebut kita bukan harga mati tetapi Ibu-ibu dan Bapak-bapaklah yang telah menyusunnya dan demikian pula bisa

ini.

pula akan melonggarkan a tau menyempi tkan daripada waktu

Saya kira kita mulai dari waktu dulu, kami persilakan dari fraksi-fraksi untuk memberikan pendapatnya.

Kami persilakan mungkin dari sebelah kanan saja Bapak dari Fraksi ABRI.

F-ABRI, IR. SOEOJALMO : Terima kasih Ibu Pimpinan.

Rekan-rekan Anggota Panja yang kami hormati;

Menanggapi permintaan Pimpinan tadi mengenai waktu untuk kita berapat, kami dari Fraksi ABRI setelah berembuk tadi ada 2 kemungkinan yang kami akan sampaikan.

Yang pertama kita menggunakan jadwal pagi hari sampai siang dengan istirahat makan siang dilanjutkan sore harij selanjutnya malam diusahakan istirahat. Ini pada dasarnya kami mengusulkan demikian. namun dalam hal-hal nanti dianggap perlu maka atas kesepakatan. kami juga bersedia untuk mengikuti acara-acara malam hari kalau memang keadaan membutuhkan demikian.

(10)

kami mengusulkan pagi hari, kalau jam-nya kami boleh juga menyam-paikan barangkali sebagai ancer-ancer antara jam 9.00 sampai dengan 13.00, ini sebagai babak pertama, kita istirahat makan siang mungkin 1 jam, dilanjutkan sampai jam 17.00.

Nah tentunya dengan juga menghormati bagi yang akan melakukan ibadah sholat dan sebagainya maka waktu-waktu ini juga cukup companiend, dan jam 17.00 yang kami sarankan tadi itu juga tidak bersifat kaku, jadi kalau memang kagok, daripada ditunda besok

ba rangkal i di ta ruskan ba rangkal i sepe rempa t jam, ya i tu juga masih memungkinkan.

Jadi kami ulangi bahwa pada dasarnya dari Fraksi kami mengingin-kan jadwal waktu berapat pada siang hari sampai sore, dengan cadangan malam hari bila diperlukan.

Demikian Ibu Pimpinan, usul dari kami, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

KETUA RAPAT :

Terima kasih Bapak dari Fraksi ABRI. Kami persilakan dari Fraksi POI. F-PDI, DRS. MARKUS WAURAN :

Ibu Ketua dan saudara-saudara sekalian.

Menyangkut waktu untuk kita konsensus dalam rangka kita membahas RUU ini.

Yang pertama, usul Fraksi POI ialah untuk hari-hari biasa, senin sampai dengan Kam:is, ki ta usulkan supaya rapat ki ta

ber-langsung mulai jam 9.00 tepat. Nah karena jam 9.00 tepat tentunya UO$Ur Pimpinan yang akan memberikan teladan supaya tiba disini sebelum jam 9.00, kemudian sampai dengan jam 12.00, kenapa pakai patokan jam 12.00, karena memang umum Bu, di Jakarta ini orang is ti rahat makan jam 12. 00 te rmasuk Pak Di r j en dengan s ta fnya, kemudian kita mulai lagi jam 13.00 sampai dengan jam 16.00, itu

untuk hari Senin sampai dengan Kamis.

Kemudian hari Jum'at, kita mulai dari jam 8.30 sampai dengan 11. 30 1 sesudah i tu is ti rahat untuk shola t Jum" at, makan siang 1

(11)

atau kalau umpamanya mau diperpanjang, sampai dengan jam 13.00, sore tidak ada.

Kemudian malam hari, kami usulkan supaya itu tidak ada rapat-rapat Panja, itu diberikan kesempatan kepada fraksi, karena fraksi kami tiap malam i tu konsinyer untuk persiapan-persiapan membahas rapat konsolidasi, membahas apa yang sudah dibahas, kemudian mempersiapkan apa yang akan dibahas pada besok harinya.

Kemudian hari Minggu, saya kira memang tidak ada acara, dan saya kira demikian Ibu Ketua dan Saudara-saudara sekalian usul dari Fraksi POI menyangkut hari-hari kerja kita, terima kasih.

KETUA RAPAT :

Terima kasih Bapak Markus Wauran.

Kami persilakan dari Fraksi Persatuan Pembangunan.

F-PP, DRS. H.A. NANA DJUHANA SUTARY :

Terima kasih Ibu Pimpinan.

Fraksi Persatuan Pembangunan mengusulkan agar pada hari-hari biasa yaitu Senin, Selasa, Rabu, Kamis, itu dimulai sidang atau rapat jam 9.00 tepat sampai jam 12.00.

Jam 12.00 sampai 13.00 itu istirahat makan dan sholat karena jam 12.00 itu adalah waktu sholat, jam 12.00 lebih barangkali, dan sesuai dengan amanat Rasul, salah satu yang 3 amanat itu adalah menepati sholat tepat pada waktunya, jadi barangkali dari kawan-kawan yang ingin lebih utama untuk keutamaan didalam ibadah sholatnya.

Jadi oleh karena itu jam 12.00 kami usulkan istirahat sampai jam 13.00, kemudian masuk lagi jam 13.00 sampai dengan 16.00, kalau mungkin ada hal yang ••. , itu nanti Pimpinan bisa meminta panda-pat kepada. Rapanda-pat Panja untuk dilanjutkan barangkali, tapi saya usulkan 5ampai jam 16.00 saja.

Kemudian hari Jum'at, sesuai dengan Tata Tertib kita dimulai rapat jam 8.30 sampai jam 11.30 untuk sholat Jum'at, makan, dan istirahat, dan kembali lagi jam 13.00 sampai dengan 14.00.

(12)

atau istirahat, dan malam hari kami juga sependapat untuk ditia-dakan rapat-rapat tapi mungkin akan dipakai untuk konsultasi dan lain sebagainya. Terima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb. KETUA RAPAT :

Terima kasih, kam1 lanjutkan ka Fraksi Karya Pembangunan. F-KP, H. MOCHAMAD SUPARNI :

Terima kasih Ibu Pimpinan.

Bapak serta Ibu sekalian yang kami hormati.

Dari Fraksi Karya Pembangunan ingin menyampaikan usulan waktu. Untuk hari Senin sampai Kamis, dimulai jam 09.00 sampai jam 13.00 untuk istirahat, kemudian jam 14.00 sampai 16.30 atau

17.00, tapi kami ambi 1 16.30 karena waktu Asar i tu kalau jam

17.00 itu terlalu mepet, jadi kami minta 16.30.

Selanjutnya untuk hari Jum'at, kami mengusulkan jam 8.30

sampai jam 11.00, istirahat, karena jam 12.00 kurang itu sudah Lohor, kemudian dimulai lagi jam 14.00 sampai jam 16.30.

Kemudian hari Sabtu, dari Fraksi Karya mengusulkan dapatnya dimulai jam 9.00 dan berakhir sampai jam 13 .. 00 saja karena hari

Sabtu.

Sekian, terima k•sih Ibu Pimpinan. KETUA RAPAT

Terima kasih.

Sebelum saya minta pendapat dari Pemerintah, kalau dari catatan kami disini, kalau usul dari F-ABRI itu pagi 4 jam, sore 3 jam, kemudian malam bisa dimanfaatkan kalau memang diperlukan.

(13)

jam. sore jam berarti total 6 jam. tadi F-ABRI 7 jam.

Kemudian Jum•at. pagi 3 jam juga dan malam 3 jam berarti tetap 6

jam. Sabtu itu 3 jam yang bisa diperpanjang sampai 4 jam, jadi berarti sampai jam 13.00, 4 jam.

F-PP. Senin sampai Kamis juga pagi 3 jam. siang 3 jam. be-rarti juga jumlahnya 6 jam. Kemudian Jum•at itu 3 jam pagi, jadi 3 jam berarti 5 1/2 jam.

Kemudian Sabtu itu bervariasi. kalau F-ABRI tidak mutlak tentang Sabtu. kemudian F-PDI 3 jam. kemudian F-PP 3 1/2 jam, kemudian

F-KP Sabtunya itu 4 jam dari jam 9.00 sampai 13.00.

Hari Senin - Kamis. itu 9.00 sampai 13.00 berarti 4 jam, sore s 1/2 jam, berarti 6 1/2 jam.

Kemudian Juma•at, 2 1/2 jam pagi, 2 1/2 sore, berarti 5 jam. Jadi Bapak-bapak dari Pemerintah, kami bisa sampaikan ini berbeda-beda tetapi saya kira nafasnya sama dimana semua ingin memanfaatkan waktu seefisien mungkin, hanya tentunya dengan pertimbangan lain-lain.

Namun demikian ini saya kira keempat-empatnya telah mempergunakan waktu semaksimal mungkin. sebisa-bisanya. dan dengan tujuan yang sama adalah untuk menyelesaikan pembicaraan RUU ini sehingga betul-betul tepat waktu dan berkualitas.

Mohon kesediaan Pemerintah untuk memberikan tanggapannya mengenai waktu ..

PEMERINTAH :

Terima kasih Ibu Pimpinan.

Kami hanya mencatat sedikit parbedaan sebetulnya dari yang diusulka.n. memang ada yang mengusulkan 12.00 selesainya untuk yang pagi, ada yang 13.00.

Barangkali kami menginformasikan saja kalau dian tara 12.00 dan

13.00 i tu diambil 12.30 barangkali pas dengan jam makan yang

memang disediakan oleh hotel. jam mak~n itu mulainya jam 12.30 karena itu ada jamnya, 12.30 ke 13.30, sekaligus ngikutin hotel sekaligus tengah-tengahnyalah antara 12.00 dan 13~00.

Cuma i tu saja,

(14)

Terima kasih usulan-usulan maupun tanggapan-tanggapan da-ri reka.n-rekan fraksi dan dada-ri pemeda-rintah pada rou"d ~edua ka-lau dengan jam tad!, sudah mencerminkan kita ini ternyata ber-angkat secara kekeluargaan dan kebersamaan. Dan untuk hal

ter-Sebut saya kira ini suatu start yang baik sekali untuk kita lanjutkan karena terlihat musyawarahan kita bersama. Jadi kalau kita melihat tadi semua uaulanusulan dan mengenai waktu -memang kalau 12.30 akhir dari pada pagi, jam 09.00 saya kira -semua sama. Tetapi akhirnya jam 12.00 ada 13 dan pemerintah t~ di ditengah 12.30 dengan alasan juga, saya kira memang tepat sekali kalau kita ambil tengah-tengah. Jadi pagi itu kita bua1 lah patokan waktu Pak, ini tidak harga mati terpulang lagi pa-da rekan-rekan sernua, jadi kita beri patokan apa-dalah jam 09.00

sampai 12.30 pagi. Kemudian sore karena kalau ist.irahat ini be£ arti 1 jam, berarti mulainya adalah jam 13.30. Kalau 13.30 be! akhir jam 16.00 berarti tiga jam setengah samapai sore hari. Saya kira 16.30 kalau 16.30 berarti tiga jam. Jadi kita

sepa-k~ti bahwa 13.3~ sampai 16.30.

Kemudian mengenai malam Pak, karena sebagian besar ini malam itu sebisanya tidak ada, jadi saya kira tidak usah kita jadwa! kan dulu malam, karena toh kalau nanti memang kekurangan waktu tentu kami kembali lagi. kepada rekan-rekan, Ibu-ibu, Bapak-ba-pak untuk minta persetujuannya bagaimana cara kita menambah waktu. Jadi untuk sementara malam tidak kita jadwalkan.

Kemudian mengenai Jum•at memang Tatib kita mulai 08.30 saya ki-ra sehingga semuapun mengakhiri pada 11.30. Kemidian sampai pa-ginya itu 11.30, ada yang 11.00 kalau mau yang tengah-tengah kok 11.15. Jadi saya kira kalau kita bulatkan saja 11.30.

Jadi kita sepakati pada hari Jum'at pagi-pagi 08.30 sampai 11. 30 ini ada dua suara saya mendengarnya. Bagaimana saya ulangi lagi kalau begitu, kita putar lagi saja .. Bapak dari FPP ,;i.

b, ABR I ( IR • ~OEDJ ALr'lO ) :

Jam 11.00 Bu, jam 08.30 sampai jam 11.00 usul kami

KETUA RAPAT

Kalau Bapak dar i FPP "

FPP (H. SYAIFUL ANWAR HUSEIN) : Jam 11.00 juga Bu, sama.

KETUA RAPAT : Bapak dari li'PDI

(15)

Saya kisa bisa jam 11.00 saja Bu. KETUA RAPAT :

Terima kasih, dar! Pemerintah jam 11.00 Pak, jadi kita aepakati untuk sementara tentunya adalah Jum'at 08.30 sampai

11.00. Yang sore harinya itu jam 13 sebagian besar, ada juga

yang 13.30 kalau tadi waktunya 11.;30 jadi tetap 13.00 dengan

jadi sora hari Jum•at sama. Jam 13.30 sampai jam 14.30.

Kemudian mengena1 Sabtu, ini ada yang 09.00 sampai 12.00 ada yang 08.30 sampai 13.00, ada yang 09.00 aampai 13.00. Jadi -kalau kita lihat rata-ratanya ini 09.00 awalnya sama, tengah tengahnya 12.30 pukul tengah ya Pak.

Jadi kalau boleh saya ulangi mengenai jadwal waktu pada si-dang-sidang kita, Senin sampai dengan Kamis itu jam 09.00 sa~ pai 12.30, kemudian jam 13.30 sampai 16.30, kemudian malam t£ ·dak dijadwalkan, kemudian Jum'at 08.30 aampai jam 11.00, sore jam 13.30 sampai dengan 16.30. Dan Sabtu dari jam 09.00 sam-pai 12.30. Ini diaetujui

(Hapat Setuju).

FPP (H •. SYAIFUL ANWAR HUSEIN)

Boleh usul sedikit Bu, saya kira malam yang kita tulia tidak ada malam itu kami sepakat untuk konsultaai dengan fraksinya.

KETUA RAP AT :

~erima kasih peringatannya jadi saya tambahkan kembali tadi waktu mengenai pagi dan sore, kemudian malam dengan ca-tatan itu konsultaai Fraksi-frakai. KonsQlidasi apa konsulta ai Pak,

FKP (H.

ABDULLAH ZAENIE, SH)

Dikamar aendiri-aendiri.

KETUA RAPAT :

Terima kaaih aaya kira kita telah sepakati mengenai wak-tu. Kedua mengenai ~adwal acara Sidang Panja. Kalau menurut buku biru ini yang telah kita terima bersama-sama akhir dari pada hari terakhir Rapat Panja, adalah tanggal

7

bulan 10 ha-ri Jum'at. Dimana tanggal 8 nya adalah Panja-Panja melaporkan kepada Plena Panaus. Artinya tidak hari ini, jadi efektif bai~ nya itu saya kira 10 hari dan kami lth::mintak.d.ii. IJendapat dari Frakai-frakai dimana pada pembicaraan tentunya kita akan

aam-pai kepada rumuoan•r\.lrnua•nnrodakui, a tau kata-kl\tR yang aepo!:

ti

binaa ktt''

aknn aelottaikan rliflebuah Tim Pflrumun ynng (tlhtHl t \t k • I I " h pH II .h- I It I •

(16)

Fraksi-fraksi memberikan pandangannya apakah perlu tim ini dibentuk, dan kalau dibentuk hari apa disediakan jatah ha-rinya. Mengat tentunya kita ada acara laporan dari Pansus kepada BAMUS itu tanggal 6 Oktober 1994 dan akhir dari pa-da Plena Pansus menerirna laporan Panja apa-dalah tanggal 8 ja-di kami mohon kera.ngka dari pada jadwal ini, pendapat dar! masing-masiftg fraksi. Kalau boleh kami dahulukan dari Fraksi

PP diujung sana kami persilakan Pak. FPP (DRS. H.A.NANA DJUHANA SUTAR:

l

Terima kasih Bu, kami juga setuju apa yang disampaikan Ibu, itu saja Bu terima kasih.

KETUA RAPAT :

Terima kasih pendek, rnengena hanya aaya rada bingung ka-lau situ mengena kok saya rada bingung. Setuju Timusnya Pak,

FPP (DRS. H.A.NANA DJUHANA SUTARY)

Ya setuju jadi nanti untuk menyusun redaksi dibentuk Tim Perurnus.

KETUA RAPAT :

Ya kita limpahkan ke Tirnus yang akan kita bentuk bersama satu Pak, terus ~enjatahan harinyauntuk Timus hari apa saja -mungkin.

FP~DRS. NANA DJUHANA SUTARY) : Ya tergantung nanti perkembangan.

KETUA RAPAT :

Ya terima kasih Pak, kami persilakan dari Fraksi PDI.

FPDI (DRS. MARKUS WAURAN)

Ketua dan Saudara-saudara sekalian, Fraksi PDI minta su-paya kita berpegang kepada jadwal yang sudah disahkan oleh Pansus. Itu menjadi pedoman tentunya bukan pegangan mati da-lam pengertian bahwa kita bisa lebih cepat dari pada jadwal atau bisa tertunda dari pada jadwal itu tergantung dari pem-bahasan nanti itu pertama. Kedua kami juga sepakat untuk di-bentuk Timus dalam rangka merampungkan apa yang Panja ini b~

has terima kasih Bu. KETUA RAPAT

Kemudian Fraksi ABRI ! FABRI ( IR. SOEDJALMO )

Y·~ng pertama kami dari Fraksi ABRI sependapat bahwa per-lu dibentuknya Tim Perumus untuk menyusun redaksi hasil kese-pakatan.

(17)

kami mengusulkan diberi waktu palingtidak tiga hari kepada -Tim Perumus. Jadi mungkin bisa disisipkan pacta hari selesai Rapat Panja pada hari Selasa tanggal

4,

itu Rabu, Kamis, Jum•at itu diberikan waktu kepada Tim Perumus. Namun ini juga melihat situasi mungkin bisa lebih awal, jadi paling tidak diberikan -antara dua s~1pai tiga h~ri untuk Tim Perumus menyelesaikan t~

gasnya. Jadi berakhir pada ha.ri Jum•at sehingga dapat dilapor-kan kepada Pimpinan Panja pada hari Jum•at sore barangkali dan dan Sabtu bisa. dibawa pada Pansus. Demikian dari kami terima -kasih.

KETUA RAPAT :

Terima kasih kami persilakan kepada Fraksi Karya.

FKP (H. ABDULLAH ZAENIE, SH)

Terima kasih Ibu Pimpinan, rekan-rekan Anggo~a Panja yang kami hormati. Saya yang pertama mengenai jadwal waktu kita be-kerja mulai hari ini hari Selasa sampai dengan Selasa lagi tang-gal

4

Oktober

1994.

Jadi ada 7 hari kerja yang akan dipakai oleh Panja ini untuk membahas Rancangan Undang Undang PPh. Pacta hari Selasa itu barangkali kita sudah dapat membentuk atau kita sudah bisa menyerahkan ke Timus. Sehingga Timus mulai bekerja pada ha-ri Rabu tanggal 5, 6 sampai dengan tanggal 7. Kemudian pada hari Rahu itu juga ada acara khusus bagi kita itu laporan dari

ma-sing-masing Panja kepada Pimpinan Pansus ini dalam rar~ka progres report ctnri padA. Panja ini. Sehingga ada bekal bagi Pimpinan

Pan-sus untuk melapor kepada BAiviUS. Apakah waktu yang ki ta pakai ini cukup, Rtau kita minta waktu untuk diperpanjang. Itu pacta tang-gal 5 pada ta11ggal 6 nya kan Rapat BANUS nya. PadA waktu itu ju-ga sekaligus Timus sudah mulai bekerja saya kira demikian Ibu PimpinRn terima kasih.

KE'11 UA RAP AT :

Terima kasih, kalau bisa saya simpulkan sebelum kami sampai kepada pemer1ntah. Bahwa keempat frakoi menganggap perlu akan d~

bentuknya 1'1m .Perumus yang akan menangani perumusan-perumusan yang dianggap perlu untuk disampaikan kepada ·.t'imus. Dan 2 fraks1 mengusulkan wak'tunya antara tc1.nggal 5, 6, 7, dan kedua fraksi -lain dari FPP menyetujui saja, kemudian dari FPDI berdasarkan pada jadwal dan kepentingannya. Kemudian dari F'KP mengusulkan adanya pertemuan antara Panja-panja dengan Pansus pada Rabu tane-gal 5 i tu mengenai persiapan untuk Pansus me lap or ke BAJVJUS tang-gal 6. Jadi itu y::ing belum tercantum di buku biru pacta Rabu

tang-gal 5 ndalclh acara laporan .Pan ja- panja kepada PansuL:;. Kami

persi-lRkan Pemerintah mengenai hal tersebut.

(18)

Terima kasih Bu dengan adanya Tim Perumus, sedangkan me-ngenai jadwal-jadwal kami ngikut saja Bu kepada

DPR,

terima ka-sih.

KETUA RAPAT :

Terima kasih atas kebesaran hari dari Pemerintah yang meng-ikut kepada kami-kami. Dan untuk hal te£·sebut mudah-mudahan ti-dak mengecewakan Bapak dari Pemerintah yang mengikuti. Saya ki-ra kalau kita telah sepakati bahwa pacta saatnya akan dibentuk Tim Perumus kalau memang diperlukan pada perjalanannya. Lalu k~

mudian waktunya sebagai patokan ancer-ancer yang tentunya seca-ra keseluruhan prem waktu kita berpatokan pada jadwal yang telah ditentukan hanya kalau memang waktu ini berlebih tentu diperpen-dek atau ditambah itu tergantung terpulang kepada Ibu-ibu dan Bapak_-bapak yang menjadi Angeota Panja. Dan pada hari Rabu tang-gal

5

adanya laporan dari Panja-panja pacta Pansus untuk bahan d~

rapat BAMUS. Kalau ini bisa disetujui ( Rapat Setuju ).

Sebagai acara kedua itu tadi mengenai jadwal, kemudian yang ketigR rnengenai apa kita ingatkan bersama bahwa putaran

tanggap-a.n dar i fraksi-fraksi i tu seperti ·biaeanya ki ta pu tar dua kali.

Yang tentunya pacta perjalannyapun kita lihat lagi tetapi sebagai kebiasaan adRlah dua kali. Demikian ya Bapak-bapak.

Kemudian saya kira kita sampai mengenai mekanlsme dari cara

ra-pat saya kira masih ada tambahan atau usulan silakan FKP.

FKP (H. ABDULLAH ZA~~)

Terima kasih Bu tadi kita sudah sepakat bahwa pagi hari ini akan membentuk Tim Perumus. Permasalahannya ialah apakat Tim P~

rurnus i tu ki ta bentuk. pP"da hari ini, ataukah di bentuk pada hari yang lain. Ini mAsing-masing ada positip ada negatip. Kalau ki-ta bentuk hari ini rnaka rekan-rekan ini tugaskan itu sudah dapat mengikuti dengan cermat apa yang harus kita rumuskan pada masa yang akan datang. Tanpa mengurangi walaupun tidak dibentuk hari ini tentu semuanyajuga mengikuti dengan cermat. Tetapi alangkah bRiknya kalau umpamanya Timus itu juga anggota anggotanya itu bisA. klta tetapkan pacta hari ini. Saya kira kalau mau adil dan merata itu keanggotaannya secara proporsional. Jadi kalau demi-kian ma~.;ing-maBing fraksi juga bisa langsung konsultasi, justru dengan anggota anggota Timus itu. Saya kira demikian terima ka-sih.

(19)

kira memang mekanisme rapat ini masih ada satu masa lah ini tadi adalah pembentukan Tim Perumus ini, FKP rnengusul-kan dibentuknya sekarang karena tentunya te1ah diproyeksirnengusul-kan supaya orAng orAng yang bersangkutan dengar1 teli ti sudah

me-ncikuti Rpa-apa. yang harus dirumuskan oleh Tim Perurnus. Saya kira memang hal tersebut tadi terlupa oleh kami. Karni mohon tanggapa.n dari Fraksi-fraksi lain silakan Pak Fraksi ABRI.

FABRI (IR. SOEDJALMO ) ~

Sebelum kami mengajukan usul anggota Tim Perumus, pertama kami menanggapi dulu usul dari Bapak Zaenie tadi jadi saya ki-ra memang ada baiknya l'im Perumus itu ditentukan seawal mungkin agar dapat mempersiapkan rurnusan materi sejak awal pembahasan. sehingga memudahkan pekerjaannya. Pertanyaan kami adalah apakah Tim Perumus ini akan dibentuk dengan komposisi seperti biasa, atau proporsional atau ditentukan secara rendem begitu, kami mohon jawaban dulu Bu.

KETUA RAPAT :

Saya kira tentu nanti terbuka pendapat dari fraksi-fraksi tapi kami berpendapat saya kira proporsional dari keempat frak-si yang ada, silakan.

1

FABRI

(IR.

SOEDJ~Q_)

Kalau dernikian maka kami kalau proporsional jadi 3

1 dari kami akan kami ajukan nama.

_liETUA RAPAT

2

Atau mungkin Pak kalau nama nanti kita itukan dulu o ya

sekarang ok langsung silakan Pak.

FABRI (IR. SOEDJALMO ) :

Jacti yang pertama adalah Saudara yang terhormat Moh. Hatta Usman, yang kedua adalah Saudara Ismu Aksoputra demikian usul

dari kami terima kasih mudE~h-mudahan dapat di terirna.

KETUA RAPAT

Terima kasih, kami langsung kepada FPDI.

FPDI ~DRS. rv:ARKUS WAURAN ) :

Ketur .. dan Saudara-saudara sekalian ~,raksi PJ)I setuju ki ta secnra awr-11 tepatnya sekara.ng kita bentuk'Tim Perumus supaya-dia. sudah bisa rnulai bekerja, dan kalau memn.ng kita putuskan bahwa Tim Perumus itu terdiri atas komposisi 3 : 2 : 1 : 1 Fraksi PDI dapat menerima, d~n calon Fraksi PDI untuk Tim Peru-mus ialah yang sedang bicara dan Anggota Pengganti Saudara Y.B. WIYANJONO, SH jadi kita ada anggot~ pengganti kebetulan

or~tngny a be 1 um da tang.

(20)

Wiyanjono terima kasih. KETUA HAPAT

Terim~ kasih d~~i FPP.

FPP ( H. SYAIFUL ANWAR HUSEIN ) :

Terima kasih Saudara Ketua, dan rekan-rekan dari Panja PPh serta dari pihak Pemerintah. Fraksi Persatuan Pembangunan kalau memang telah disepakati susunan Tim Perumus itu 3 : 2 : 1 : 1 maka kita harapkan bahwa Anggota Tim Perumus ini yang bertama benar-benar mengikuti diskusi ini, dengan pengertian tidak bo-leh absen. Sebab kalau absen nanti ada satu yang tertinggal

cti-dalam merumuskan rumusan-rumusan yang telah disetujui atau di-perdebatkan oleh P~nja. Maka dari Fraksi Persatuan Pembangunan kami ajukan anggot8 untuk Tim ?erumus, oleh karena cuma satu orang jadi Drs.H.A. Nana Djuhana Sutarya dernikian usul kami te-r ima kn.sih. Assalamu 'alaikum Wate-ra!lllatullahi Wahate-rakatuh.

KETUA HAPAT :

Terirna kasih, saya kira kami kembali ke ~,raksi Kc.-!.Xya.

FKP (H. ABDULLAH ZAENIE, S~)

Fraksi Karya mengajukan 3 orang sesuai dengan jumlah propor-sionA..lnya yang pertama Saudara H. Nochamad Suparni, yang kedua Bapak Sabar Koembino dan yang ketiga Bapak Adimir Actin.

Kr~TUA RAPAT :

Terima kR.sih, kita telah mendengar calon-calon dRri

Anggo-tR Tim Perumus dari lt'ABRI, ]'PDI, FPP, FKP dengan per banding an 2 : 1 : 1 : 3, kita belum mendenga.r dari Pemerintah kami persi-lakan, kalau misalnya ditolelir oleh semua rekan-rekan fraksi 2 a.tc=tu 3 say a kira tidak kegeratan kami persilakan.

PEI\IEHIN1'AH (DR. FUAD BAWA~IERl

Terima kasih, cuma memang rasanya lebih baik kalau kami itu menanyakan mau diminta berapa orang dari pemerintah. Mungkin se-dikit relatif lebih banyak barangkali lebih inembantu tapi meski-pun demikian, lebih bagus kami menanyakan dulu berapa jatahnya yang mau diberikan.

K:ETUA HAPAT :

S:1y:::. kirn mungkin Pak terpulang lagi kepada Bapak berccpPt y-=;ng Bapr-tk siP.pkan, kr-trena yane lainnya tentu pasukan pendukunt:,-ny:l itu tentuny:-1 t.idak t(?rbatns. Tapi kalau yang Bnpak menyiap-knn berapa misalnyn 3 atau 4 begitu atnu 5 •

PEMERINTAB

Baik kalau beg i tu kami ambil 5 yp, i tu Saudara lsmael JVlanaf,

sPbelnh kiri saya kemudian sebelah krrnan saya ~audara HachmRnto

(21)

harus ada wanitanya juga ~ri Rahayu, kemudian satu lagi yang terakhir adalah Saudara Mayun. Baik terima kasih Bu, demikian.

KETUA RAPAT :

Terima kasih, saya telah menerima nama-nama yang telah

ki-ta dengar bersama saya bacakan lagi sekali calon Anggoki-ta Tim Perumus dari FABRI satu adalah Bapak Moh. Hatta Usman, kedua Bapak Ia~u Aksoputro dari FPDI Bapak Drs. Markus Wauran

kemu-dian

FPP

Bapak Drs. H.A. Nana Djuhana Sutarya, FKP satu Bapak H. Mochamad Suparni, kemudian kedua adalah Bapak Drs. Sabar K. dan ketiga Bapak H. Adimir Arlin, MA.

Dari Pemerintah, pertama adalah Bapak Ismael Manaf kedua Bapak Rachmanto, ketiga Bapak Ismail Tamsil, keempat Ibu Sri Rahayu,

keliiDa, Bapak Mayun·. Demikian Pak, kalau dapat disetujui.

PEMERINTAH :

Bu Ismail Tamsir bukan Tamsil tapi pakai r.

KETUA RAPAT :

Jadi kami ralat Bapak Ismail Tamsir, terima kasih kalau ini dapat disetujui kita sahkan Tim Perumus dari Panja PPh

(22)

KETUA RAPAT :

Meskipun tidak ada disini, rupanya jadwalnya penting juga ini,

15

menit saya kira,

15

menit begitu Pak ! kita kem bali kesini.

Terima kasih,sidang kami skors untuk

15

menit. (Rapat diskors)

KETUA RAPAT :

Saya kira telah menjalani tadi masa istirahat yang se-benarnya 15 menit, tapi rupanya sedikit kesalahan tehnis da-ri minuman sehingga kita menjadi hampir 1/2 jam kurang 1 me-nit. Jadi mohon maaf atas kita mulai kembali.

Dengan ini Rapat Panja saya buka kembali .{Rapat dibuka kembali)

Dan selanjutnya tentang mekanisme rapat tadi saya kira telah kita selesaikan sebelum skors tadi, maka kita langsung saja pada permasalahan mengenai Rancangan Undang-undang ten-tang Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, sebagaimana telah diubah dengan dengan Undang-undang Nomor 7 tahun

1991.

Kita telah bersama-sama memiliki persandingan yang telah disampaikan kepada kita yang dalam pembicaraan akan kita me-rupakan acuan dari pada pembicaraan Rencana Undang-undang ini yang oleh pemerintah telah diajukan persandingan ini dengan adanya usulan-usulan perubahan sejak Bab I dan selanjutnya.

Jadi sebagai acuan, maka kita mulailah pembicaraan pasal demi pasal sesuai dengan persandingan perubahan yang diaju-kan ini. Kalau kita melihat keseluruhannya yang konsmderans dan lain-lain itu tidak ada usulnn perubahan, maka saya kira • Jadi saya kira mulai dulu di batang tubuh, nanti itu akan kem

bali kepada.konsiderans. Kita mulai batang tubuh, jadi Bab I tentang ketentuan umum, kita baca pada persandingan ini pada Pasal

I

Undang-undang

PPH

tahun

1984

berbunyi :

"Pajak penghasilan - dikenakan terhadap orang pribadi atau perseorangan dan badan berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperolehnya selama 1 (satu? tahun

pajah:."

Yang didalam RUU perubahan diasulkan :

(23)

"Pajak penghasilan dikena.kan terha.dap orang pribadi dan badan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh d~ lam tahun pajak."

Karena ini diusulkan oleh pemerintah, kami mohon kesedi aan pemerintah untuk menyampaikan kepada kami, kepada sidang maksud saya, pada sidang Panja ini alasan-alasan dari pada usulan perubahan tersebut, kami persilahkan Pak.

JURU BICARA FKP (H. ABDULLAH ZAINIE, SH)

Sebelum itu Bu Pimpinan, jadi kita agak conYius juga bahan mana yang kita pegang. Jadi didalam surat pengantar pemerintah kepada DPR itu yang dipakai itu adalah yang ini gitu. Jadi kemudian dari Dirjen Pajak khususnya Pemerintah ini memberikan yang ini, persandingan.

Saya kira

Bu

Pimpinan, persandingan ini adalah alat ban tu bagi Panja, sedangkan yang pegangan utama adalan yang ini yang ada garudanya ini. Jadi saya kira kalau begitu keadaan nya kami terserah saja apakah mau Bab

I

dulu apakah mau

kon-siderans dulu, hanya kalau ki

ta

mengikuti tradisi yang sudah ada selama ini kita mulai dari· awal saja yaitu dari konside£ an, itu yang pertama.

Yang kedua Ibu Pimpina.n, kalau kami bisa roongusulkan bf!

rabgkali nanti ditawarkan kepada masing-masing fraksi mungkin permasalahan-permasalahan apa yang ada pada tiap-tiap bab atau tiap pasal atau tiap

ayat

secara urut atau runtun. lalau umpanya kita bacaijan itu memang bagus sekali tetapi mungkin ada mudus yang bisa lebih efisien bagi kita didalam

membahas perubahan ini, kami ambil satu contoh umpanya ki ta

bicara pasal 1, apakac FABRI ada permasalahan, kalau ada s! lahkan kemukakan ~ah FKP juga barangkali ada permasalahan ini karena ki ta tidak punya DIM jadi memang. Tetapi walaupun tidak ada DIM cara yang kita tempuh seolah-olah ada DIM juga bisa. Umpama pasal 1 FABRI ada permasalahan, s!lahkan

kemu-kakan FKP juga ada permasalahan nah itu silahkan kemukakan

nanti kita tanggapi

masing-masing barangkali,

kami

kira

beg!

tu tapi terser~h Bapak-bapak dan Ibu yang acta d.l~} t n l "

KETUA RAPAT :

Saya

kira kita putar saja,

bagaimana

pendapat maksud kami tadi memang per pasal nanti diajukan dulu kepada peme-rintah untuk membua t alasannya, baru per .f:L·'ah.~j, u.~.-.... _:. :·;;ki,:Ul

(24)

pada pasal tersebut ada perubahan atau ada tan~::gapan dan la-in-lain. Itu tadinya mekanisme yang kami tawarkan, jadi te~

serah kepada fraksi-fraksi.

Kami silahkan Pak

PP

JURU

BICARA

FPP

(DRS. H.A. NANA DJUHANA

SUTARY)

.

.

Saya kira perlu dipertanyakan atau dipersamakan dulu -persepsi kita tentang mekanisme pembahasan maupun sitematika nya itu dulu • Jadi jangan apakah pasal demi pasal atau Bab atau hanya pentin8-pentingnya saja, yang poko-pokoknys saja Jadi saya sependapat dengan yang disampaikan Fraksi Karya. Jadi perlu dipertanyakan kepada flor tentang sistematika dan mekanisme pembahasan kita.

Terima kasih.

KETUA RAPAT

Pak silahkan Fraksi PDI

JURU BICARA FPDI (ABERSON MARLE SIHALOHO)

Terima kasih Bu Ketua, menurut kami mekanisme yang efi-sien dan efektif adalah prinsipnya seluruh usul perubahan yang disampaikan oleh pemerintah, karena Rancangan Undang -undang Perubahan ini memang datang dari pihak pemerintah.

Jadi itu dulu yang kita tanggapi, tapi sebagaimana yang dikatakan oleh pemerintah. Pemerintah bersedia menampung

-juga walaupun pemerintah tidak mengusulkan perubahan tapi ka rena ini pada prinsipnya kita adalah merubah atau menyempur-nakan Undang-undang, kalau barangkali diantara fraksi-fraksi a~1 juga yang ingin mau merubah hal-hal atau diluar yang di-usulkan oleh pemerintah, saya ki~a juga itu hak dori Dewan. Kita mempunyai hak juga untuk itu, tapi untuk memperlancar pembahasan kami kira kita urut saja dari usul perubahan yang disampaikan oleh pemerintah. Nah nanti sambil berjalan itu masing-masing fraksi barangkali ber\embang juga kepada pasal yang oleh pemerintah tidak disulkan untuk dirubah tapi barang kali diantara fraksm~fraksi ada yang inein mengusulkan, kami kira ini juga menjadi ata.u rnerupakan hak juga bagi Dewan atay

pun bagi fraksi-fraksi.

Jadi kami setuju untuk cepatnya supaya kita mulai saja dari usul perubahan yang disampaikan oleh pemerintah sambil membahas pasal demi pa~~l nanti disitu masing-masing fraksi kalau •••••••

(25)

kalau ada perub3han juga terhadap pasal-pasal yang lain.

Jadi kita berurut saja dulu, nah dan mengenai tekabannya sudah past! adalah yang disampiakan oleh pemerintah yaitu RUU ini yang resmi dan adapun alat bantu ada persandingan yaitu persan dingan ini antara Undang-undang yang lama dengan Rancangan Un-dang-undang Perubahan itu sebagai alat bantu dan memang ini s~ ngat membantu sekali, terima kasih kepada pemerintah dan yang seperti biasanya seperti ada persandingan antara fraksi-fraksi tapi karena kita sama-sama juga materinya sama-sama juga sudah menguasai, tanpa itupun kam! kira kita bisa untuk melanjutkan pembahasannya.

Kami kira demikian dari kami Bu. KETUA RAPAT :

Terirna kasih, FABRI

JURU BICARA FABRI (IR. SOEI}JALMO)

Terima kasih

Pertama-tama kami juga sepakat tadi dengan usul dari re-kan Fraksi Karya · bahwa map yang kita terima adalah yang resmi adalah Undang-undang ini, jadi seyogyanya kita juga membahas mengacu kepada Undang-undang stau RUU yang disampaikan oleh p~ merintah dan persandingan sebagai alat bantu untuk melancarkan

Adapun mekanisme pembahasannya kami juga berpendapat bah-wa karena mengingat bah-waktu yang terbatas ini, sedangkan mater! ini sudah dis6ipkan oleh pemerintah dalam RUU secara lengkap, maka tidak satu persatu dibacakan tap! dipertanyakan kepada m~ sing-masing fraksi untuk masing-masing pasal apakah ada perma-salah, kami sependapat dengan itu.

Jadi urutannya tetap mema.ng Pasal 1 sampai dan seterusnya tetapi kalau memang pasal itu dianggap tidak dipermasalahkan -oleh fraksi-fraksi, itu perlu disepakati dulu bahwa pasal

itu

bisa

dianggap

final.

Dan itu merupakan suatu kredit point untuk panja ini supaya nanti Tim Perumus sudah bisa mulai be -kerja. Jadi demikian Ibu Pimpinan usul ka.mi dan mengenai ma-teri-materi mana yang seyogyanya kita bahas, kami berpendapat bahwa karena RUU ini adalah RUU Perubahan, maka seyogyanya fokus utama adalah kita mempermasalahkan atau menanggapi pasal -pasal yang berubah. Pasal-pasal yang tida.k b~rubtd:~. tidak ki ta berikan tanggapan, kecualai kalau akibat perubahan

pasal

yang bersangkutan itu berdampak pada pasal yang lain, yang lama

(26)

yang oleh pemerintah mungkin belum diajukan usul perubahannya. Jadi kami mohon kesepakatan dulu untuk ini dan selanjutnya ka mi mendukung saran-saran untuk memperlancar pembahasan ini. Terima kasih.

KETUA RAPAT

Terima kasih.

Fraksi Karya mungkin ada tambahan lagi.

JURU BICARA FKP (

·cukup.

KETUA

RAPAT :

Pemerintah ada tanggapan dari mekanisme pwmbahasan

mate-ri.

PEMERINTAH (DR. FUAD BAWAZIER)

Terima kasih, Ibu Pimpinan

.

.

Sebagaimana lazimnya kami juga mengikuti saja, cuma me

-mang demi efesiensi dan efektifitas barangkali saran-saran yang disampaikan tadi itu akan bermanfaat yaitu kalau memang sudah tidak ada rnasalah itu bisa segera dilewati gitu, sehing

ga bisa fokus kepada yang penting atau yang masih ada keragu-raguan.

Terima kasih Bu, tidak ada masalah. KETUA RAPAT

Terima kasih k81A.u begitu, kalau bisa menangkap dari pa-da yang telah diajukan bersama, kita akan membahas sub batant.: tubuh pasal per pasal ditawarkan kepada fraksi, apakah ada tanggapan ataupun perubahan atau usul dari pasal, tersebut ka lau tidak ada tentunya karena ini sudah diusulkan perubahan-nya tidak ada usul atau tanggapan dari fraksi-fraksi berarti pasal tersebut kita dapat setujui, jadi satu persatu dan lan-jut pada ~)asal berikutnya dan seterusnya.

Demikian Pak, terima kasih.

Jadi mekanisme itulah yang kita pakai dan .•• JUBU BICARA FABRI (IR. SOEpJALMO) :

Satu tambnhan, kami maaf agak terlupa didalam membahas RUU ini tanpa mengurangi fokus _!erhatian l~i ta kepada konsi-derans, kami dari FABHI beran ganan bahwa kar~=~na masalah

1

(27)

konsiderans ini bisa memakan pembahasan yang mendalam dan bisa juga memakan waktu, apakah tidak sebaiknya kita sepakati dulu bahwa konsiderans kita akan bahas secara lebih teliti dan

cer-mat

setelah kita menyelesaikan pasal-pasal yang , dalam Batang Tubuh, Demikian terima kasih,

KETUA RAPAT :

Fraksi Karya

?

JURU BICARA FKP (H. ABDULLAH ZAINIE, SH)

Setuju ! KETUA RAPAT Fraksi PDI

?

JURU BICARA .' FPD:t Setuju ! KETUA RAPAT : FPP ? JURU BICARA FPP KETUA RAPAT :

.

.

Terima kasih, saya kira tentu pemerintah. tidak keberatan Jadi terima kasih atas usulnya yang bisa kita simpulkan bahwa konsideranspun tentunya itu merupakan suatu bagian dari pada RUU ini tidak kita lupakan demikian saja, namun karena kita m~ bicarakan batang tubuh lebih dahulu, nantl sesudah batang tubuh

in! kita

telah selesaikan

kita akan kembali kepada konsiderans 'rerirna kasih.

Jadi saya ulangi kembali kepada batang tubuh Bab I

Keten-tuan Umum • Pasal 1 , kami lemparkan kepada Fraksi Karya.

JURU BICARA FKP (H. ABDULLAH ZAINIE. SH) :

Fraksi Karya untuk Pasal 1 tidak ada permasalahan.

KETUA RAPAT :

Terima kasih, Fraksi PP ?

(28)

dikatakan bahwa itu sudah satu penghasilan dalam satu tahun keseluruhannya, maka untuk kembali kepada filosofi yang sebenar -nya yang dimaksud -,)enghasilan itu adalah penghasilan dalam satu tahun pajak, itu prinsip karena ini ketentuan umum yang member!

kan pengertian tentang pajak penghasilan itu sendiri, maka me

-nurut kami rumusan y~g semula dalam Undang-undang diperolehnya selama satu tahun pajak itu sudah benar.

Jadi sehingga rumusannya kami sampaikan adalah :

"Pajak Penghasilan dikenakan terhadap orang pribadi d!':in badan atas penghasilan yang diterima selama satu tahun pa-jakn.

Ini masalah prinsip, jadi secara substansial memang kami berbe-da dengan apa yang dikehenberbe-daki oleh pemerintah. Bahwa nanti didalam pelaksanaannya didalam penjelasan bahwa nanti akan kita kenakan semacam suatu advans payment (pembayaran dimuka) dari penghasilan ini, karena ya pemerintahan ini pembiayaannya ada

angg::~ran belanja rutin misalnya gaji pegawai dan apa segala

rna-cam tetap saja bisa kita kenakan duluan, walaupun ini sebetulnya mengganggu likuiditas dari dunia usaha kita, maka itu bisa saja diatur didalam pasal yang lain, tetapi secara prinsipil bahwa pajak penghasilan yang dikenakan itu adalah penghasilan lalam satu tahun pa.jak, ini dulu :nasalah prinsip.

Sehingga kami mengusulkan tetap kembali kepada rumusan yang semula k~:tlau ada perubahan redaksi atas penghasilan yang tadinga rumusannya adalah dengan penghasilan kami juga tidak ke beratan untuk itu, tapi kami tetap meng~~ndaki bahwa ini

kemba-l i ltepada rumusan semula karena i tulah yang sebenarnya bahwa me

mang pajak penghasilan yang dikenakan itu adalah penghasilan d,2.

lam satu tahun pajak. Sekian terima k3sih.

KETUA RAPAT :

Terima kasih, FABRI !

JURU BICJ\RA FABRI ( IR. SOEDJ ALMO)

Dari FABRI ada sedikit sa.:t:"an untuk ditambahkan.

Pada k~1ta-k2ta :1tau diperoleh dalam tahun pajal<, ini karena pajak penghasi1an ini dikeno.kan secara subyektif kepada su -byek p,qjal< atau wajib pajak, m:;~ka sisipan kata "nya" disini da-lam kaidah b haaa Indonesia itu lebih menunjukkan kepada siapa yang diken~kan

PPH.

(29)

JURU BICARA FPP (DRS. H.A. NANA DJUHANA SUTARY)

Yang Pasal 1 perlu dimasukkan dalam rumusan Ketentuan Umum yaitu mengenai masalah persekutuan, sebab dalam praktek sehari-hnrl tidak saja orang pribadi atau badan yang dapat melakukan suatu atau beterapa usaha yang dapat mendapatkan tamb;:,han

keke-yaannya, sehingga wajar kalau persekutuan demikian

menjadi

wajib pajak dan persekutuan ini tidak dapat digolongkan sebagai orang pribadi maupun badan, apakah itu PT, Firma dan sebagainya.

Itu saja

Bu.

an.

KETUA RAPAT

Mungkin lebih tegas perumusannya Pak, usulan-usulan perumu~

JURU BICARA FPP (DRS. H.A. NANA DJUHANA SUTARY)

Persekutuan itu.

PE~~RINTAH

(DR.

FUAD BAWZIER)

Sebab saya kadang-kadang mohon ijin begitu Bu, tapi says

selalu dengan angkat tangan melalui Ibu Pimpinan, persekutuan itu sudah ada di Pasal 2.

KETUA RAPAT

Jadi bagaimana FPP.

JURU BICARA FPP (DRS. H.A. NANA OOUHANA SUTARY) :

Ya !

KETUA RAPA T :

Kami teruskan ke FPDI.

JURU BICARA FPDI (ABi~~RSON M&RLE SIHALOHO)

Terima kasih Ibu Pimpinan.

FPDI ada usul perubnhan yang menurut kami sangat substan-sial, yang pada prinsipnya kami ingin tetap kembali kepada

perumusan semula, karena peperumusan yang baru ini memberikan pe -ngertian yang lain terhadap rajak Penghasilan. Sebagaimana kita ketahui bahwa Pajak Penghasilan itu adalah pajak penghasilan atau penghasilan dalam satu tahun pajak, itu rnasalamprinsip Sedangkan dengan rumusan yang baru ihi merubah secara substan-smal yaitu diperoleh dalam tahun pajak. Keuntungan dalam satu bulan atau dua bulan dalam satu tahun pajak itu tidak bisa

(30)

Jadi karena disebutkan disini bahwa pajak penghasilan di-kenakan terhadap orang pribadi dan badan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam tahun pajak, ini karni rasnkan s~

cara Bahasa Indonesia kurang definitif menunjuk pada personnya atau personefikasinya kurang tegas.

Juga yang kami liiat disini perubahan dari pasal yang la-ma, disini ada terjadi pada pasal 2 nanti pada Undangundang -yang lama kalau kita lihat pada persandingan, maka disini

cf·-sebutkan orang pribadi dan badan, dalam konstek dimana badan sudah tercakup bentuk usaha tetap didalam rumusan Undang-undang yang lama. Jadi ini kami sifatnya ba~u bertanya kepada pemerin tah bagaimana dengan rumusan mengenai badan dan warisan.

Jadi disini seolah-olah yang dikenakan adalah pakaj penghasilan dikenakan terhadap orang pribadi dan badan perdefinisi sesuai dengan Pasal 2 yaitu badan adalah .Perseroan dan sebagainya, orang pribadi sudah je las bentuk u.'3aha te tap diluar badan. di-dalarn pasal 2. Nah ini kami mohon penjelasan sebelum kami sam pail<an usul konkret kami, terima kasih.

KETU/l. Rh PAT :

Terima kasih, kami teru·~skan saja k.epada Pemerintah, em-pat fraksi telah memberikan tanggapan, usulan maupun pertanyan nya, knm1 qersilahkan.

PErJtL~HIN'L'i\H (DH. FUAD BAWAZIER) :

Terima kasih atas tanggapan dan pandangan terhadap pas:al 1

Terutar:··a dari Yang terhorrna t FPDI mengenai ka ta sel_ama satu ta-hun pajak, dapat kami jelaskan seperti ini:

Pertama kenapn itu diubah, sebetulnya yang dikenakan pajak itu pada dasarnya adalah penghasilannya, jadi bukan soal harus dua belas bulan atc:.u satu tahun itu. Satu tahun itu sebetulnya hanya cara untuk menghitung, melaporkan. Jadi perlu ada chart of parions yang chart of parions-nya itu kita sepakati ada oeang yang chart of parions misalnya bisa mingguan bisa bulanan dan kita sepakati pada dasarnya ehart of parions-nya itu 12 bulan pada d~lsC':lrnya, karena SPT 12 bulan. Dan ketentuan-ketentuan ini diJaporkan secara tahunan itu tetap ada melekat pad.R di ke-tontuan-ketentuan yang lain tercakup tapi intinya kalau dikasih k<:lta :penegasan l~ata dalam satu tahun, ma1<::a walaupun penghasilan itu misalnya hanya sebelas bulan, itu rnasuk dia akan disetahunkan

(31)

dalam KUP diatur penghasilan yang kurang disetahunkan, tap! d!a tidak bisa mengatakan saya Pak ini hanfa sebelas bulan -terus berhenti atau dia keluar negeri, bagaimana nanti orang yang datang dar! luar negeri di tengah tahun atau orang yang meninggalkan Indonesia ditengah tahun, penghasilannya substansial tapi dia tidak memenuhi syRrat dua belas bulam. Demikian pula kalau satu tahun, bagaimana dengan penghasilan-penghasilan yang difinalkan, kalau ada kata satu tahun, bapak punya deposito itu dipungut, sudah dipungut final itu belum tentu satu tahun sebulan dua bulan yang final itu juga ada masalah.

Jadi disini sebetulnya pada prinsipnya memang pelaporan dalam SPT itu adalah satu tahun, tapi bukan berarti penghasil

an

yang kurang dari satu tahun misalnya sebelas bulan itu k~

mudian bebas. Bagaimana dengan pungutan-pungutan di Building yang final, bagaimana orang yang datang ditengah tahun dari luar negeri atau bagaimana orang yang rrenin::galkan Indonesia ke luar negeri ditengah tahun.

Nah menghindari hal-hal penyalahgunaan interpretasi yang terlalu kaku dari wajib pajak tertentu yang nakal, yang

per-rna! alami di lapangan kami menggunakan kata-kata perubahan

penyempurnaan seperti ini.

Demikian penjelasan kami kepada

FPDI.

Sedangkan kepada 1ang terhormat dar!

FABRI,

saya pikir

itu suatu hal yang memang layak untuk dipertanyakan, karena dengan definisi yang pada dasarnya masih menggunakan istilah orang pribadi dah bndan, kemudian bisa dipersoalkan ~~gaimana di Pasal 2 warisan dan BUT seperti itu, sehingga barangkali itu dapat disempurnakan Pasal 1 itu misalnya langsung saja d! definisikan sebagai subyek pajak yang kemudian subyek pajak didefinisikan di Pasal 2 seperti yang sudah sekarang ini. Barangkali itu juga suatu sekaligus tidak menimbulkan tanda tanya, karena dengan dikatakan subyek pajak maka subyek pajak di Pasal 2 sudah tertera a,b,c,d sarnpai kepada jadi Q-nya ada dua butir maksud saya.

Sekian terima kasih. Dan pakai "nya" saya kira penyempurnaan sesuai dengan Bahasa Indonesia, terima kasih.

KETUA RAPA T :

Terima kasih.

Saya kira ini tadi satu putaran, masih ada FPDI

(32)

JURU BICAR.A FPDI (ABERSON r.-1ARLE SIHALOHO) Terima kasih Ibu Pimpinan

5etelah mendengar penjelasan dari pemerintah, kami sudah mengerti betul apa yang dijelaskan oleh pemerintah, namun te-tap masih tidak mengakomulir bahwa prinsipnya penghasilan yang dikenakan pajak itu adalah penghasilan dalam satu tahun.

Ini masalah prinsip, didalam sejarah perpajakan kita juga se-sungguhnya apa yang kita lakukan seperti terhadap penghasilan yang berasal dari bunga deposito itu yang kita kenakan .15

%

dan itu sebagai final, sesungguhnya itu bertentangan dengan azas keadilan dan prinsip perpajakan terhadap pajak penghasil an.

Tadi kami mengstakan, kami memahami bahwa sementara ini kita masih lebih menekankan bagaimana terpungutnya pajak itu sec·:ra efektif untul< kepentingan buged. Kami paham tetapi kita harus tetap menuju kepada kesempurnaan yaitu penerapan azas keadilan didalam perpajakan terutama ini adalah pajak langsung. PPH ini adalah pajak langsung yang memang pada prin sipnya dikenakan l<epada setiap orang pribadi atau badan sesu-ai dengan penghasilannya. Nah penghasilan yang dimaksud di-sini adalah penghasilan d3lam satu tahun pajak, ti~ak bisa di penggal-pencgal, ini this is qmatter of principle, ini dulu.,.~

.tentang seal nanti yang ki ta finalkan tadi karena berbagai ke pentingan budget, kami juga faham. Tetapi Undang-undang ini harus dulu tetap memberikan rumusan yang sebenarnya, sesungguh nyct tidak boleh itu, orang itu belum tentu penghasilan kok bunga dari deposito itu dalam satu tahun, l~napa harus di pajak Ini yang sebetulnya pemerintah melampaui apa yang menjadi ke-wenane;annnya , tapi tadi kembali kami katakan FPDI sepenuhnya memahami bahwa penerapan azas keadilan dalam perpaj8kan kita itu belum lagi kita tempatkan pada tempat yang utama, walaupun sudah diamatko.n didalam GBHN dan dengan rumusan seperti ini. juga didalam ketentuann umum bukan berarti PDI juga tidak s~

tuju adanya kebijaksanaan-kebijaksanaan tapi itu kebijaksanaan Tetapi secara prinsipil mari dulu ki ta aku1 ba1

1wa pajak peng-hasilan yang dikenakan pajak i tu :-1dalah penghc'lsilan dalam satu tahun ~)a jak, tidak bisa dipenggal-penggal. Ini dulu masalah yang prinsipil •••••••••••

(33)

Itu kami kira, jadi kami tetap kembali kepada rumusan yaitu selama 1 (satu) tahun pajak. Jadi kongkritnya Pajak Penghasilan dikenakan kepada orang pribadi dan badan, atas penghasilan yang diterima selama 1 (satu) tahun pajak, ini dulu.

Sekian, terima kasih. KETUA RAPAT :

Terima kasih, saya kira kita putar dulu Pak, F-PP ?. F-PP, DRS. H.A. NANA DJUHANA SUTARY :

Terima kasih Bu, kami dari F-PP setuju dengan rumusan peru-bahan ini Bu, dengan rumusan peruperu-bahan.

KETUA RAPAT :

Terima kasih, F-KP ?.

F-KP, DRS. ABDULLAH ZAENIE, SH: Terima kasih Ibu Pimpinan.

Kita sudah mendengarkan dengan seksama, apa yang telah diungkapkan oleh Fraksi POI dan juga oleh Pemerintah dalam peru-bahan Pasal 1 ini.

Kami sependapat dengan Pemerintah bahwa rumusan yang dimaksud di dalam RUU perubahan ini dengan memakai dalam tahun pajak, oleh karena memang betul di dalam praktek bahwa seseorang bisa saja memperoleh penghasilan, itu pada waktu tidak berlangsung 1 tahun penuh, tapi katakan umpama ada seorang kontraktor, tender dalam bulan Mei, kemudian pelaksanaannya dalam bulan Agustus.

Sejak Agustus, September, Oktober, proyek selesai umpama dalam bulan Desember, pada waktu itulah dia bekerja dan pada waktu itulah dia memperoleh penghasilan, penghasilan itulah yang dike-nakan pajak.

Jadi saya kira apa yang dikatakan oleh Pemerintah bahwa yang menjadi sasaran utama di sini adalah penghasilan dari pada

seseo-rang wajib pajak itu. Jadi dengan demikian maka yang dipajak itu adalah penghasilannya itu.

Ini juga saya kira berkaitan apa yang disebutkan di dalam salah satu Pasal di dalam RUU ini, yaitu di halaman 7 Pasal 2 ayat (6).

(34)

Itu kami kira, jadi kami tetap kembali kepada rumusan yaitu selama 1 (satu) tahun pajak. Jadi kongkritnya Pajak Penghasilan dikenakan kepada orang pribadi dan badan, atas penghasilan yang diterima selama 1 (satu) tahun pajak, ini dulu.

Sekian, terima kasih. KETUA RAPAT :

Terima kasih, saya kira kita putar dulu Pak, F-PP ?.

F-PP, DRS. H.A. NANA DJUHANA SUTARY :

Terima kasih Bu, kami dari F-PP setuju dengan rumusan peru-bahan ini Bu, dengan rumusan peruperu-bahan.

KETUA RAPAT :

Terima kasih, F-KP ?.

F-KP, DRS. ABDULLAH ZAENIE, SH: Terima kasih Ibu Pimpinan.

Kita sudah mendengarkan dengan seksam~. apa yang telah diungkapkan oleh Fraksi POI dan juga oleh Pemerintah dalam peru-bahan Pasal 1 ini.

Kami sependapat dengan Pemerintah bahwa rumusan yang dimaksud di dalam RUU perubahan ini dengan memakai dalam tahun pajak, oleh karena memang betul di dalam praktek bahwa seseorang bisa saja memperoleh penghasilan, itu pada waktu tidak berlangsung 1 tahun penuh, tapi katakan umpama ada seorang kontraktor, tender dalam bulan Mei, kemudian pelaksanaannya dalam bulan Agustus.

Sejak Agustus, September, Oktober, proyek selesai umpama dalam bulan Oesember, pada wak tu i tulah dia baker ja dan pada wak tu itulah dia memperoleh penghasilan, penghasilan itulah yang dike-nakan pajak.

Jadi saya kira apa yang dikatakan oleh Pemerintah bah•a yang menjadi sasaran utama di sini adalah penghasilan dari pada

seseo-rang wajib pajak itu. Jadi dengan demikian maka yang dipajak itu adalah penghasilannya itu.

!~i juga saya kira berkaitan apa yang disabutkan rfi dalam salah satu Pasal di dalam RUU ini, yaitu di halaman 7 Pasal 2 ayat (6).

(35)

hanya meliputi sebagian dari tahun pajak, maka bagian tahun pajak tersebut menggantikan tahun pajak yang baru'".

Sehingga tidak perlu 1 tahun penuh tetapi ada bagian tahun, nah itu dia sebagai menggantikan tahun pajak.

Saya kira demikian Ibu Pimpinan, terima kasih.

KETUA RAPAT :

Terima kasih, dari Fraksi ABRI ?.

F-ABRI, IR. SOEDJALMO Terima kasih .

. Pertama-tama kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Pemerintah yang tadi sudah menjelaskan dan akhirnya mane-rima usul kami, dan tadi secara kongkrit juga menyampaikan bahwa sebaiknya diganti dengan subyek pajak.

Saya kira ini tepat sekali, dengan demikian maka semua yang menjadi subyek pajak sudah ter-cover, tidak ada lagi

keragu-raguan dalam pengertiannya.

Demikian juga dengan tambahannya, saya kira lebih menegaskan. Kami juga ingin urun rembug dengan tadi yang disampaikan dari rekan F-PDI.

Kami bisa merasakan apa yang disampaikan dengan alasan-alasan itu tadi, namun dengan penjelasan yang disampaikan oleh Pemerintah, maka pada dasarnya kami tidak melihat adanya suatu perbedaan yang sangat substantif, karena di sini kami melihat di dalam KUP, itu ada juga yang sudah dicantumkan kalau kita bisa cross dengan RUU yang lain, karena ini merupakan satu paket, semacam batasan, yai tu tahun pajak adalah jangka waktu 1 tahun takwim kecuali bila wajib pajak menggunakan tahun buku yang lain, berarti kami berpendapat bahwa penghasilan itu masih tetap dipajaki atau dikenakan pajak atas penghasilan yang diterima di dalam operasi 1

tahun takwim a taupun 1 tahun dimana pajak i tu diperhi tungkan, dan yang dikenakan pajak adalah betul-betul penghasilan seperti yang tadi disampaikan oleh rekan dari FKP dengan contoh yang cukup jelas saya kira.

Jadi di sini juga kami merasa cukup adil, karena pada periode dia belum dapat penghasilan, tidak dikenakan pajak.

Pada periode-periode yang dimana dia mempunyai penghasilan maka secara tahunan maka pajaknya dihitung secara keseluruhan.

(36)

terletak dalam pengertian 1 tahun pajak yang di sini dipermasa-lahkan.

Demikian Ibu Pimpinan. Terima kasih. KETUA RAPAT :

Terima kasih F-ABRI, dan kami kembalikan kepada Pemerintah. PEMERINTAH :

Terima kasih.

Jadi jelas pada dasarnya itu tetap 1 tahun.

Pada dasarnya penghasilan itu dihitung tetap 1 tahun, cuma penghilangan kata selama 1 tahun itu sendiri sama sekali tidak dimaksudkan untuk menghilangkan dasar penghitungan pajak pengha-silan selama tahunan atau 1 tahun, tapi semata-mata untuk menga-komodir hal-hal seperti tadi, yang setengah tahun, yang seperti i tu, yang kami sebetulnya tidak akan mempersoalkan ini kalau tidak ada orang yang menggunakan istilah ini terlalu kaku, sete-lah satu dua itu.

Ada orang, yang saya katakan yang terus terang saja, misal-nya orang Jepang, saya tidak boleh sebutkan namamisal-nya, yang gunakan "lawyer" hanya mempersoalkan kata i tu, saya berhenti sudah 10 bulan. i tu undang-undang 1 tahun, ada macam-macam. yang tidak perlu begitu.

Ada lagi orang yang menerima kontrak rumah 3 tahun, dia bilang itu selama selama 1 tahun, ini saya tiga tahun. Dia menggunakan pasal-pasal lain tidak bisa, tapi pasal 1-nya kan jelas 1 tahun.

Jadi sebetulnya bukan prins~pnya kita berubah. tetap SPT itu untuk tahunan, tapi sekali lagi menghindari hal-hal yang tidak perlu, tapi yang tahunan ini tetap diakomodir dalam berbagai macam pasal baik di PPH, maupun di KUP, sehingga prinsipnya itu sama, cuma penyempurnaan untuk menangkal hal-hal yang aneh seper-ti itu.

Referensi

Dokumen terkait

Bandum geutanyoe bebah tapeumeugah bebah tasanggah, bebah tapeunyoe hana sidroe ureung jit diceugah peu-peu nyang tapeugah ban saban uroe mita, teurimong ngon peutrok informasi

Dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak atau terdapat hubungan yang bermakna diantara kedua variabel “prematur merupakan faktor risiko gangguan fungsi pendengaran pada

Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini akan membahas bagaimana memperoleh premi tahunan untuk asuransi berjangka -tahun dengan tingkat suku bunga diubah menjadi

Kemudian pada angka 17 juga disebutkan bahwa tanah Pakualaman (Pakualamanaat Grond) adalah tanah yang selama ini diakui oleh masyarakat DIY sebagai milik Pakualaman

• Nestorius menentang istilah THEOTOKOS (Bunda Allah), dan mengusulkan istilah CHRISTOTOKOS (Bunda Kristus) untuk Maria, karena ia berpendapat bahwa Maria tidak melahirkan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara Tenaga Kerja Wanita (TKW) informal dengan tingkat pengangguran terbuka wanita di Indonesia dan menganalisis

Hasil terse- but menunjukkan bahwa pada pasien laki-laki de- ngan jumlah 26 pasang mata (52 mata) pasien dida- patkan tekanan intraokular normal pada mata ka- nan sebanyak 22

Prinsip metode ELISA untuk pemeriksaan prealbumin ini adalah Protein prealbumin pada sampel akan berikatan dengan anti-prealbumin yang telah dicoating pada permukaan